• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " BAB I PENDAHULUAN Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun berbangsa dan bernegara. Melalui pendidikan yang baik dan berkualitas, akan terbentuk individu-individu yang berkarakter baik, dengan karakter individu yang baik akan terbentuk masyarakat yang baik, dan dengan karakter masyarakat yang baik, maka akan terbentuk karakter bangsa dan negara yang baik pula. Zaim (2008:14), suatu bangsa dan negara dipandang besar oleh bangsa dan negara lain bila memiliki karakter bangsa dan negara yang kuat dan kokoh.

Dewasa ini berkembang tuntutan untuk perubahan kurikulum pendidikan yang mengedepankan perlunya membangun karakter bangsa. Hal ini didasarkan pada fakta dan persepsi masyarakat tentang menurunnya kualitas sikap dan moral anak-anak atau generasi muda. Pada saat ini yang diperlukan sekarang adalah kurikulum pendidikan yang berkarakter; dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik. Perbaikan kurikulum merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum itu sendiri, bahwa suatu kurikulum yang berlaku harus secara terus-menerus dilakukan peningkatan dengan

(2)

mengadopsi kebutuhan yang berkembang dalam masyarakat dan kebutuhan peserta didik.

Muslich (2007:4), kurikulum merupakan alat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Dengan kurikulum yang sesuai dan tepat, maka dapat diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara maksimal.

Perubahan kurikulum pendidikan merupakan agenda yang secara rutin berlangsung dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di negara berkembang. Dewasa ini mengedepankan perlunya membangun karakter bangsa. Hal ini didasarkan pada fakta dan persepsi masyarakat tentang menurunnya kualitas sikap dan moral anak-anak atau generasi muda.Yang diperlukan sekarang adalah kurikulum pendidikan yang berkarakter; dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik.

(3)

generasi muda sekarang, sebagian orang tua menilai terjadinya kemerosotan atau degradasi sikap atau nilai-nilai budaya bangsa. Mereka menghendaki adanya sikap dan perilaku anak-anak yang lebih berkarakter, kejujuran, memiliki integritas yang merupakan cerminan budaya bangsa, dan bertindak sopan santun dan ramah tamah dalam pergaulan keseharian. Selain itu diharapkan pula generasi muda tetap memiliki sikap mental dan semangat juang yang menjunjung tinggi etika, moral, dan melaksanakan ajaran agama.

Amri dan Ahmadi (2010:54), tujuan kurikulum adalah bagaimana membuat siswa dan guru lebih aktif dalam pembelajaran. Selain murid harus aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus aktif dalam memancing kreativitas anak didiknya sehingga dialog dua arah terjadi dengan sangat dinamis. Penyelenggaraan pendidikan, di samping harus selalu direncanakan untuk mengembangkan potensi untuk meningkatkan sumber daya manusia, juga harus mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan agar memiliki karakter sebagai manusia yang berbudaya dan terdidik.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(4)

tercipta suasana belajar yang kondusif bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, yaitu berkembangnya seluruh potensi siswa, terbentuknya karakter atau watak dan peradaban manusia yang bermartabat. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 disebutkan fungsi pendidikan adalah,

Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Fungsi pendidikan dalam membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat sebagimana yang dipaparkan dalam Undang-Undang Sisdiknas tersebut harus mendapat perhatian yang serius dari semua penyelenggara pendidikan, utamanya sekolah sebagai lembaga formal. Fajar (1998:53) menegaskan bahwa pendidikan adalah dasar dari pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, sains, dan teknologi, menekan dan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, serta peningkatan kualitas peradaban manusia pada umumnya.

(5)

berilmu yang tinggi, kecakapan hidup (life skill), kreatif, mandiri, dan berjiwa demokratis, serta bertanggung jawab.

Salah satu upaya untuk menjawab keprihatian tersebut adalah perlu diselenggarakan pendidikan karakter yang efektif di sekolah, yang melibatkan semua komponen sekolah (kepala sekolah, guru, staf) dan orang tua sebagai mitra yang baik. Untuk membangun kemitraan antara sekolah dan orang tua dibutuhkan sebuah pendekatan yang menyeluruh dan integratif, yang mengarah pada pengembangan manajemen pendidikan karakter yang efektif dalam upaya menjalin hubungan yang sinergis dan harmonis.

(6)

mumpuni agar seluruh manajemen pendidikan karakter yang melibatkan seluruh komponen (semua warga sekolah dan orang tua) dapat di dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu pemahaman terhadap fungsi-fungsi manajemen; mulai perencanan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian serta evaluasi terhadap penyelenggakan pendidikan karakter sangat diperlukan.

Guru atau pendidik juga memiliki tanggung jawab dan tugas yang sangat besar, dimana setiap hari guru yang mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk serta memberi keteladanan secara langsung pada anak. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik karakter yang baik, Megawangi (2007:40) menjelaskan bahwa,

Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran karakter yang efektif, yaitu: (1) pembelajaran memerlukan partisipasi aktif para murid (belajar aktif), (2) setiap anak belajar dengan cara dan kecepatan berbeda, dan (3) anak-anak dapat belajar dengan efektif ketika mereka berada dalam suasana kelas yang kondusif Dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran karakter, upaya pembentukan karakter anak akan terwujud.

(7)

dengan nilai-nilai pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Dengan adanya keselarasan nilai yang diperoleh oleh anak antara di sekolah dan di rumah akan menambah kemantapan hati anak dalam membentuk karakternya, dan sebaliknya, ketiadaan keselarasan yang saling mendukung akan membingungkan dan mengaburkan nilai-nilai yang akan dicerna oleh anak, sehingga karakter anak tidak berkembang dengan baik. Hal inilah yang mendasari pentingnya pelibatan orang tua dalam pendidikan karakter anak.

(8)

dan program kemitraan dengan orang tua. Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, dengan judul

Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-nilai Karakter

di Sekolah Dasar Negeri So o Ke a ata Pri gkuku Ka upate Pa ita ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada konteks penelitian di atas, maka secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana ciri-ciri manajemen kurikulum dan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter diSekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

Adapun rumusan masalah penelitian secata khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana ciri-ciri perencanaan kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan? 2. Bagaimana ciri-ciri penyelenggaraan pembelajaran bermuatan nilai-nilai

karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

3. Bagaimana ciri-ciri monitoring dan evaluasi kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

C. Tujuan Penelitian

(9)

pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

Adapun tujuan khususnya adalah:

1. Mendiskripsikan ciri-ciri perencanaan kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. 2. Mendiskripsikan ciri-ciri penyelenggaraan pembelajaran bermuatan

nilai-nilai karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. 3. Mendiskripsikan ciri-ciri monitoring dan evaluasi kurikulum pendidikan

bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Teoritis

Secara teoritis diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, serta pengembangan teori tentang manajemen kurikulum dan pembelajaran karakter dalam upaya pembentukan karakter anak, mengingat masalah demikian masih belum tergarap secara optimal. 2. Praktis

(10)

a. Sekolah yang bersangkutan.

Temuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah dan para guru serta wali siswa dalam mengembangkan pendidikan karakter anak di sekolah, sehingga hasilnya semakin lebih baik.

b. Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan kebijakan pendidikan karakter di sekolah-sekolah, dan juga memberikan informasi tentang penyelanggaraan kurikulum pendidikan karakter anak di sekolah yang efektif dan efisien.

c. Peneliti lainnya

Referensi

Dokumen terkait

i Sequential patterns add an extra dimension to frequent itemsets and association rules - time. 4 Items can appear before, after, or at the same time as

informasi kepada para santri terkait dengan potensi dan manfaat pisang selain untuk konsumsi buah. Secara potensi, kelurahan Meteseh adalah wilayah dengan area

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengembangan program perkuliahan Biologi Sel yang dapat mengembangkan kemampuan penalaran dan berpikir analitik mahasiswa calon

[r]

Bagi Iptek: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan yang memberikan gambaran bahwa William

berdampak pada tidak terselenggaranya pembelajaran yang menarik dan imajinatif. Pembelajaran cenderung monoton dan membosankan, akibatnya siswa tidak tersitimulus

Pada hari ini, Jumat tanggal 16 Januari 20L5, saya yang dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor L4.t.44lUN32lKPl2ot5 tanggal 14 Januari 20L5,

sebagai bahan konstruksi ramah lingkungan yang saat ini sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat. Dibandingkan dengan dinding kaleng minuman penggunaan dinding pasangan