iv ABSTRAK
Perkembangan serta kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan bagi manusia dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan. Seiring dengan perkembangan dalam masyarakat, kemajuan teknologi informasi juga membuka jalan bagi terbentuknya jenis kejahatan baru yang kemudian dikenal dengan istilah cyber crime. Saat ini ada fenomena baru dalam Informasi dan Transaksi Elektronik, yaitu penggunaan nama domain yang tidak mengandung pornografi, tetapi berisikan konten pornografi, dan hal ini menjadi permasalahan hukum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan nama domain yang menyesatkan dan mengandung konten pornografi dan pertanggungjawaban pengelola website berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Penelitian ini mengunakan metode pendekatan yuridis normatif, yang mendasarkan kepada data kepustakaan dan peraturan perundang-undangan
v ABSTRACT
The advancement in information and communication technology provide ease in life. Information and communication are not only providing ease in life, but also spearhead a new crime which is known as cybercrime. In this time, the is a new phenomenon in Information and Electronic Transaction that is, the usage of domain name does not contain phornograph however content does and this is become law problem. The purpose of this research is to formulate the usage of mislead domain name and load content of pornographic and administrator responsibility of the website based on Law Number 11 of 2008 on Information and Electronic Transactions and Law Number 44 of 2008 on Pornographic
In this thesis the author is using descriptive analyze method. This research is using judical-normative approach method based on bibilography data and the regulation law.