vii ABSTRACT
Tax is the most important thing in the recognizing the state’s revenue. The amount of tax receive is expected by the government to creat the prosperous life of the society. For increasing the revenue from tax sector, Director General of Tax making process System Modernization of Tax Administration. The writer took the variable as Organization Restructurization, Attendance Implementation Change to Taxpayers, Information Technology Utilization and Communication, with Emplooye’s Ethic Code as independend variable and taxpayer satisfaction as dependend variable. The objective of this research is to know the implementaion of the process of modernizing tax administration system to STO Bojonagara and the implementation to satisfacton of taxpayer, and to know how much influence the level of taxpayer satisfaction either partially or simultaneously. This research used hipotetical test and the data processed with SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) programs with the regression test. The output of this test partially shows that variable Organization Restructurization, Attendance Implementation Change to taxpayers, Information Technology Utilization and Communication, with Emplooye’s Ethic Code is significantly influence to taxpayers satisfaction. Simultantly, Organization Restructurization, Attendance Implementation Change to taxpayer, Information Technology Utilization and Communication, with Emplooye’s Ethic Code is significantly influence to taxpayers satisfaction.
viii ABSTRAK
Pajak merupakan bagian terpenting dalam pendapatan negara. Besarnya penerimaan pajak sangat diharapkan oleh pemerintah guna mewujudkan kehidupan masyarakat agar lebih sejahtera. Untuk menambah pendapatan negara dari sektor perpajakan, Ditjen Pajak Membuat Proses Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan. Penulis mengambil variabel Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Kode Etik Pegawai sebagai variabel independen dan Kepuasan Wajib Pajak sebagai variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan pada KPP Pratama Bojonagara dan penerapannya terhadap kepuasan wajib pajak, serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan wajib pajak terhadap penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dan data diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) dengan uji regresi. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa variabel Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Kode Etik Pegawai berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wajib pajak. Secara simultan Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Kode Etik Pegawai berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wajib pajak.
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasionalisasi Variabel X dan Variabel Y……….... 51
Tabel II ANOVA………..…. 48
Tabel III Indeks reliabilitas dan Interprestasinya………. 57
Tabel IV Presentase Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Wajib Pajak….. 61
Tabel V Persentase Jawaban Responden Mengenai Restrukturisasi Organisasi 62 Tabel VI Persentase Jawaban Responden Mengenai Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak………... 63
Tabel VII Persentase Jawaban Responden Mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi...…... 64
Tabel VIII Persentase Jawaban Responden Mengenai Kode Etik Pegawai …….. 65
Tabel IX Hasil Uji Validitas………..……… 67
Tabel X Hasil Uji Reliabilitas ………...……….. 68
Tabel XI Uji Normalitas Model ………...……….. 69
Tabel XII Koefisien Regresi...………. 70
Tabel XIII Pengujian Koefisien Regresi………... 72
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Nasional merupakan hal yang penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera, baik dalam hal
material maupun spiritual. Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional,
diperlukan biaya atau pengeluaran pemerintah yang cukup besar sesuai dengan setiap
kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu pemerintah membutuhkan seluruh potensi
dan kemampuan yang dapat dijadikan penerimaan sebagai dana atau pendapatan
negara untuk memenuhi pembiayaan atau pengeluaran pemerintah.
Pajak merupakan bagian terpenting dalam pendapatan negara. Sekitar hampir
75 % hasil penerimaan negara dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (RAPBN) saat ini berasal dari penerimaan pajak. Setiap tahun pendapatan
negara yang berasal dari penerimaan pajak mengalami kenaikan yang sangat
signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Oleh karena itu, pemerintah selalu
melakukan terobosan baru dalam upaya meningkatan pendapatan negara dari
penerimaan pajak. Demi tercapainya upaya tersebut, maka Direktorat Jenderal Pajak
melakukan reformasi dalam bidang perpajakan. Reformasi yang dilakukan
merupakan upaya dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengoptimalkan pelayanan
kepada Wajib Pajak. Sebagai respon dari tuntutan akan reformasi perpajakan yang
menginginkan peningkatan penerimaan, perbaikan-perbaikan, dan perubahan
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha
perpajakan dari waktu ke waktu, pemerintah mulai dengan membangun Kantor
Pelayanan Pajak yang dapat memberikan layanan dengan sistem modernisasi.
Disamping pembentukan kantor dan penerapan sistem modern, modernisasi lebih
lanjut ditandai dengan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan perpajakan
seperti online payment, e-SPT, e-Registration, dan sistem informasi Direktorat Jenderal Pajak.
Penerapan sistem perpajakan pun mencakup aspek-aspek perubahan struktur
organisasi dan sistem kerja Kantor Pelayanan Pajak, perubahan implementasi
pelayanan kepada Wajib Pajak, fasilitas pelayanan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan kode etik pegawai dalam rangka menciptakan aparat pajak yang bersih
dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Adapun hasil dari reformasi yang bersifat
sederhana (simplicity), netral (neutral), adil (equity), dan memberikan kepastian yang legal (legal certainty). Salah satu contoh adanya modernisasi dalam sistem
perpajakan ialah penerapan sistem Self Assesment System yang menggantikan
Official Assesment System. Sistem ini memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak
untuk menghitung, melaporkan, dan membayar kewajibannya sendiri. Dalam
pelaksanaan modernisasi, Direktorat Jenderal Pajak berpegang pada prinsip-prinsip
perpajakan, yaitu keadilan (equity), kemudahan (simple and understable), biaya yang efisien bagi institusi maupun wajib pajak, dan distribusi beban pajak yang lebih adil
dan logis, serta struktur pajak yang dapat mendukung stabilisasi dan pertumbuhan
ekonomi. Untuk mendukung terjadinya reformasi yang baik, Direktorat Jenderal
Pajak melakukan reformasi birokrasi yang didasari dengan empat pilar yang terdiri
dari Modernisasi Administrasi Perpajakan, Amandemen Undang-undang Perpajakan,
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha
Modernisasi sistem administrasi perpajakan pun ditandai dengan pemisahan
tugas berdasarkan fungsinya dan bukan berdasarkan jenis pajak. Hal ini dilakukan
untuk menghindari penumpukan pekerjaan dan kekuasaan. Selain itu, modernisasi
sistem administrasi perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak sudah menggunakan
teknologi informasi yang bertujuan meningkatkan keefisienan untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan, maka dari itu disusunlah Standard Operating Procedure
untuk masing-masing fungsinya. Amandemen Undang-undang Perpajakan dilakukan
untuk menyeimbangkan hak dan kewajiban Wajib Pajak dan aparat pajak untuk
meningkatkan keselarasan dan kualitas kerja serta mendorong pelaksanaan
kewajiban membayar pajak. Intensifikasi pajak dimulai dengan mapping dan
profiling Wajib Pajak oleh masing-masing Kantor Pelayanan Pajak untuk
mendapatkan indikator kewajaran masing-masing bidang industri. Hal ini dijadikan
dasar pemerikasaan SPT yang diserahkan oleh masing-masing wajib pajak.
Program dan kegiatan dalam kerangka reformasi dan modernisasi perpajakan
dilakukan secara komprehensif meliputi aspek-aspek seperti perangkat lunak,
perangkat keras, dan sumber daya manusia. Reformasi perangkat lunak adalah
perbaikan struktur organisasi dan kelembagaan, serta penyempurnaan dan
penyederhanaan sistem operasi mulai dari pengenalan dan penyebaran informasi
perpajakan, pemeriksaan dan penagihan, pembayaran, pelayanan, hingga
pengawasan agar lebih efektif dan efisien. Reformasi perangkat keras diupayakan
dengan pengadaan sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan mutu dan
menunjang upaya modernisasi administrasi perpajakan di seluruh Indonesia.
Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
pelaksanaan fit and proper test secara ketat, penempatan pegawai sesuai kapasitas dan kapabilitasnya, reorganisasi, kaderisasi, pelatihan dan pogram pengembangan
self capacity.
Modernisasi sistem administrasi perpajakan dilakukan karena penerimaan
pajak pada awal reformasi perpajakan (tahun 1983) masih dibawah 20% setiap
tahunnya, hal tersebut dapat dilihat melalui RAPBN. Tetapi dengan adanya
modernisasi sistem administrasi perpajakan, penerimaan negara meningkat secara
signifikan dari 20% menjadi kurang lebih 78% setiap tahunnya walaupun hal tersebut
masih jauh dari apa yang sudah dianggarkan oleh negara melalui APBN. (Liberti
pandiangan, 2007). Kinerja KPP dalam mewujudkan penerapan sistem modernisasi
perpajakan ditunjukan dengan adanya struktur organisasi berdasarkan fungsi,
perbaikan pelayanan bagi setiap Wajib Pajak melalui pembentukan account
representative dan compliant center untuk menampung keberatan Wajib Pajak.
Selain itu, sistem administrasi perpajakan modern juga merangkul kemajuan
teknologi terbaru di antaranya melalui pengembangan Sistem Informasi Perpajakan
(SIP) dengan pendekatan fungsi menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu
(SAPT) yang dikendalikan oleh case management system dalam workflow system
dengan berbagai modul otomatisasi kantor serta berbagai pelayanan dengan basis e-system seperti e-SPT, e-Filing, e-Payment, e-Registration, dan e-Counceling yang diharapkan meningkatkan mekanisme kontrol yang lebih efektif ditunjang dengan
penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan, sehingga pelaksanakan
sistem modernisasi dapat memberikan kepuasan kepada Wajib Pajak dan
memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran pajak dan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
Menurut Maruf (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Sistem
Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kinerja KPP”
mengatakan bahwa penerapan modernisasi administrasi perpajakan mampu
meningkatkan kinerja KPP, penelitian tersebut dilakukan terhadap pegawai dan staff
pajak di lingkungan KPP Pratama Depok untuk periode tahun 2007.
Menurut Sofyan (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Pada KPP di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Wajib Pajak Besar” menyatakan bahwa penerapan sistem administrasi
perpajakan modern mampu meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak, penelitian
tersebut dilakukan terhadap wajib pajak pada KPP di lingkungan Kantor Wilayah
Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar untuk periode tahun 2005.
Menurut Saptianty (2009) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepuasan Kerja
Fiskus” mengatakan bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan modern
mampu meningkatkan kepuasan fiskus, penelitian tersebut dilakukan terhadap fiskus
di lingkungan KPP Tegalega Bandung untuk periode tahun 2009.
Adapun yang membedakan penelitian ini dengan beberapa penelitian
sebelumnya, yaitu dalam penelitian ini objek penelitian adalah wajib pajak yang
berada di KPP Pratama Bojonagara. Penelitian ini meneliti tentang sistem
modernisasi administrasi perpajakan pada periode tahun 2010, dan ingin menunjukan
tingkat kepuasan wajib pajak terhadap penerapan sistem tersebut.
Dari uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modernisasi Administrasi
Perpajakan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak.” (survey terhadap wajib pajak
yang terdaftar di KPP Pratama Bojonagara).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tercantum di atas, maka permasalahan yang akan
diidentifikasi adalah :
1. Bagaimana penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan pada KPP
Pratama Bojonagara?
2. Bagaimana tingkat kepuasan wajib pajak terhadap sistem administrasi perpajakan
modern?
3. Bagaimana pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap
kepuasan wajib pajak?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban
atas pertanyaan yang telah diungkapkan diatas, yaitu :
1. Untuk mengetahui penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan pada
KPP Pratama Bojonagara.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan wajib pajak terhadap sistem administrasi
perpajakan modern.
3. Untuk mengetahui pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, yaitu :
1. Bagi Akademisi :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mahasiswa, khususnya mengenai pengaruh modernisasi sistem administrasi
perpajakan terhadap kepuasan wajib pajak.
2. Bagi KPP Pratama :
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi pihak
Ditjen Pajak mengenai efektivitas penerapan modernisasi sistem administrasi
perpajakan dan pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan wajib pajak sehingga
dapat menjadi masukan bagi pihak Ditjen Pajak dalam meningkatkan
pelayanannya terhadap wajib pajak.
3. Bagi Pihak Lainnya :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti-peneliti lainnya
yang akan melakukan penelitian mengenai penerapan modernisasi sistem
77 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis terhadap kuesioner yang terkumpul, dapat disimpulkan
bahwa Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib
Pajak, Penggunaan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Kode
Etik Pegawai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak
walupun pada variabel Restrukturisasi Organisasi (X1) dan Perubahan Implementasi
Pelayanan Kepada Wajib Pajak (X2) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
Kepuasan Wajib Pajak karena nilai p untuk masing-masing variabel bersifat negatif
dengan nilai yaitu -0.240 dan -0.106.
Hasil dari pengujian hipotesis juga memberikan jawaban atas identifikasi
masalah yang disinggung pada bab sebelumnya yaitu penerapan modernisasi sistem
administrasi perpajakan sudah dijalankan dengan baik, tetapi berdasarkan hasil
pengujian data disimpulkan bahwa terdapat dua elemen dari proses modernisasi
sistem administrasi perpajakan seperti Restrukturisasi Organisasi dan Perubahan
Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak yang memberikan pengaruh secara
negatif dikarenakan wajib pajak belum merasakan manfaat dari Restrukturisasi
Organisasi dan Implementasi Pelayanan. Oleh karena itu, wajib pajak seharusnya
diberikan penyuluhan atau pelatihan secara komprehensif untuk mempermudah
proses modernisasi sistem administrasi perpajakan. Adapun tingkat kepuasan wajib
pajak terhadap penerapan proses modernisasi sistem administrasi perpajakan cukup
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78
Universitas Kristen Maranatha berada di KPP Pratama Bojonagara merasa puas akan proses modernisasi sistem
administrasi perpajakan.
5.2 Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada pihak-pihak terkait
yang dapat mempermudah wajib pajak dalam mengurus proses sistem administrasi
perpajakan yang telah mengalami perubahan dengan adanya sistem modernisasi.
Hendaknya juga pihak-pihak yang terkait terus mengembangkan unsur-unsur
modernisasi administrasi perpajakan, terlebih pada unsur restrukturisasi organisasi
dan implementasi pelayanan kepada wajib pajak, agar para wajib pajak dapat
merasakan manfaat adanya modernisasi sistem administrasi perpajakan. Sehingga
sering diadakan suatu pelatihan atau penyuluhan kepada wajib pajak agar dapat
menambah pemahaman dari modernisasi sistem administrasi perpajakan sehingga
dapat membantu meningkatkan kepuasan para wajib pajak.
Dari pihak wajib pajak sendiri, diharapkan dapat menggunakan fasilitas yang
telah disediakan untuk membantu dalam proses sistem administrasi perpajakan yang
telah melakukan modernisasi sehingga merasa puas akan fasilitas dan sistem yang
ada. Karena dalam proses sistem administrasi perpajakan modern,banyak wajib pajak
yang belum mengerti tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi seperti e-SPT,
e-Payment, e-Filling, dan sebagainya sehingga belum cukup untuk memberikan
kenyamanan pada wajib pajak guna melakukan proses sistem administrasi
perpajakan, oleh karena itu para pihak dari KPP Pratama diharapkan dapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79
Universitas Kristen Maranatha mendapatkan pelayanan yang baik guna meningkatkan kepuasan dalam proses sistem
administrasi perpajakan.
Rincian hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:
1. belum dijalankannya prosedur kerja organisasi KPP modern secara keseluruhan
serta ukuran dan pengukuran kinerja dan pelayanan;
2. dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penyempurnaan Sistem
Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT);
3. Wajib Pajak mengharapkan pelayanan dan profesionalisme Pegawai Pajak,
khususnya Account Representative dan Tenaga Fungsional Pemeriksa selalu
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga memahami bidang
usaha Wajib Pajak dan permasalahan perpajakannya. Tuntutan yang mendesak
adalah akses informasi peraturan baru kepada Account Representative.
Pada penelitian-penelitian mendatang disarankan untuk dilakukan pengujian
ulang terhadap model penelitian ini dengan mengembangkan variabel lainnya pada
kuesioner agar penelitian ini menjadi lebih sempurna dan menemukan
kriteria-kriteria lainnya yang berkaitan dengan pelayanan terhadap wajib pajak sehingga
dapat meningkatkan kepuasan wajib pajak. Karena faktor-faktor yang diduga
memiliki pengaruh terhadap kepuasan wajib pajak perlu untuk dikembangkan guna
memberikan pengaruh dan kriteria yang cocok dalam memenuhi pelayanan
perpajakan kepada wajib pajak yang dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan yang dialami dalam proses penelitian ini, sehingga
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80
Universitas Kristen Maranatha mengisi kuesioner karena kuesioner tersebut berhubungan dengan pajak. Dan
penelitian ini tidak secara spesifik mendeskripsikan latar belakang sosial dan
ekonomi responden. Kemudian ruang lingkup pada penelitian ini tidak spesifik
karena responden yang dipilih merupakan WP Badan dan WP Perorangan yang
berada di KPP Pratama Bojonagara. Maka disarankan agar penelitian selanjutnya
dapat dilakukan penelitian dengan ruang lingkup yang lebih spesifik dan luas agar
81
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Jogiyanto, Hartono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman, Edisi Revisi 2007, BPFE : Yogyakarta.
Mardiasmo. (2006). Perpajakan, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta
Maruf, Amirudin. (2009). Pengaruh Sistem Modernisasi Administrasi Perpajakan
Terhadap Tingkat Kinerja KPP.
8 September 2010 diakses dari : http://amirudin254.blogspot.com/2009/12/engaruh-sistem-modernisasiperpajakan.html.
Meliala, Tulis.S, dkk. (2010). Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta.
Nurmantu, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, Edisi Kedua, Granit, Jakarta.
Pandiangan, Liberti (2008). Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan
Berdasarkan UU Terbaru. Edisi Satu. Elex Media Komputindo. Jakarta
27 Desember diakses dari :
http://books.google.co.id/books?id=lOXOEV7GpVwC&printsec=frontcover&dq=lib erti+pandiangan&hl=id&ei=ui7bTOnQLoSmcLaXqMMG&sa=X&oi=book_result&
ct=result&resnum=1&ved=0CCUQ6AEwAA#v=onepage&q &f=false
Rachmanto, Chairudin Nur. (2007). Sistem Administrasi Modern DJP. Bandung.
27 Desember 2010 diakses dari :
http://slidepajak.wordpress.com/2010/03/31/system-administrasi-modern- djp/.
Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 4. Salemba Empat : Jakarta.
Ridwan, Riyadi. (2007). Resume Pelajaran Pengantar Ilmu Administrasti. Bandung
82
Saptianty, Nila.J .(2009). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan
Modern Terhadap Kepuasan Kerja Fiskus. Universitas Padjajaran,
Bandung (tidak dipublikasikan)
Sofyan, Marcus Taufan. (2005). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Wajib Pajak Besar. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang
8 September 2010 diakses dari : http://etd.eprints.ums.ac.id/3247/
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnisi. Cetakan kesepuluh. CV Alfabeta.