• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepuasan Wajib Pajak (Survey terhadap Wajib Pajak yang Terdaftar di KPP Pratama Bojonagara).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap kepuasan Wajib Pajak (Survey terhadap Wajib Pajak yang Terdaftar di KPP Pratama Bojonagara)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRACT

Tax is the most important thing in the recognizing the state’s revenue. The amount of tax receive is expected by the government to creat the prosperous life of the society. For increasing the revenue from tax sector, Director General of Tax making process System Modernization of Tax Administration. The writer took the variable as Organization Restructurization, Attendance Implementation Change to Taxpayers, Information Technology Utilization and Communication, with Emplooye’s Ethic Code as independend variable and taxpayer satisfaction as dependend variable. The objective of this research is to know the implementaion of the process of modernizing tax administration system to STO Bojonagara and the implementation to satisfacton of taxpayer, and to know how much influence the level of taxpayer satisfaction either partially or simultaneously. This research used hipotetical test and the data processed with SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) programs with the regression test. The output of this test partially shows that variable Organization Restructurization, Attendance Implementation Change to taxpayers, Information Technology Utilization and Communication, with Emplooye’s Ethic Code is significantly influence to taxpayers satisfaction. Simultantly, Organization Restructurization, Attendance Implementation Change to taxpayer, Information Technology Utilization and Communication, with Emplooye’s Ethic Code is significantly influence to taxpayers satisfaction.

(2)

viii ABSTRAK

Pajak merupakan bagian terpenting dalam pendapatan negara. Besarnya penerimaan pajak sangat diharapkan oleh pemerintah guna mewujudkan kehidupan masyarakat agar lebih sejahtera. Untuk menambah pendapatan negara dari sektor perpajakan, Ditjen Pajak Membuat Proses Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan. Penulis mengambil variabel Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Kode Etik Pegawai sebagai variabel independen dan Kepuasan Wajib Pajak sebagai variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan pada KPP Pratama Bojonagara dan penerapannya terhadap kepuasan wajib pajak, serta untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan wajib pajak terhadap penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dan data diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) dengan uji regresi. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa variabel Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Kode Etik Pegawai berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wajib pajak. Secara simultan Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Kode Etik Pegawai berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wajib pajak.

(3)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel X dan Variabel Y……….... 51

Tabel II ANOVA………..…. 48

Tabel III Indeks reliabilitas dan Interprestasinya………. 57

Tabel IV Presentase Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Wajib Pajak….. 61

Tabel V Persentase Jawaban Responden Mengenai Restrukturisasi Organisasi 62 Tabel VI Persentase Jawaban Responden Mengenai Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak………... 63

Tabel VII Persentase Jawaban Responden Mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi...…... 64

Tabel VIII Persentase Jawaban Responden Mengenai Kode Etik Pegawai …….. 65

Tabel IX Hasil Uji Validitas………..……… 67

Tabel X Hasil Uji Reliabilitas ………...……….. 68

Tabel XI Uji Normalitas Model ………...……….. 69

Tabel XII Koefisien Regresi...………. 70

Tabel XIII Pengujian Koefisien Regresi………... 72

(4)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Nasional merupakan hal yang penting dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera, baik dalam hal

material maupun spiritual. Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional,

diperlukan biaya atau pengeluaran pemerintah yang cukup besar sesuai dengan setiap

kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu pemerintah membutuhkan seluruh potensi

dan kemampuan yang dapat dijadikan penerimaan sebagai dana atau pendapatan

negara untuk memenuhi pembiayaan atau pengeluaran pemerintah.

Pajak merupakan bagian terpenting dalam pendapatan negara. Sekitar hampir

75 % hasil penerimaan negara dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (RAPBN) saat ini berasal dari penerimaan pajak. Setiap tahun pendapatan

negara yang berasal dari penerimaan pajak mengalami kenaikan yang sangat

signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Oleh karena itu, pemerintah selalu

melakukan terobosan baru dalam upaya meningkatan pendapatan negara dari

penerimaan pajak. Demi tercapainya upaya tersebut, maka Direktorat Jenderal Pajak

melakukan reformasi dalam bidang perpajakan. Reformasi yang dilakukan

merupakan upaya dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengoptimalkan pelayanan

kepada Wajib Pajak. Sebagai respon dari tuntutan akan reformasi perpajakan yang

menginginkan peningkatan penerimaan, perbaikan-perbaikan, dan perubahan

(6)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

perpajakan dari waktu ke waktu, pemerintah mulai dengan membangun Kantor

Pelayanan Pajak yang dapat memberikan layanan dengan sistem modernisasi.

Disamping pembentukan kantor dan penerapan sistem modern, modernisasi lebih

lanjut ditandai dengan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan perpajakan

seperti online payment, e-SPT, e-Registration, dan sistem informasi Direktorat Jenderal Pajak.

Penerapan sistem perpajakan pun mencakup aspek-aspek perubahan struktur

organisasi dan sistem kerja Kantor Pelayanan Pajak, perubahan implementasi

pelayanan kepada Wajib Pajak, fasilitas pelayanan yang memanfaatkan teknologi

informasi dan kode etik pegawai dalam rangka menciptakan aparat pajak yang bersih

dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Adapun hasil dari reformasi yang bersifat

sederhana (simplicity), netral (neutral), adil (equity), dan memberikan kepastian yang legal (legal certainty). Salah satu contoh adanya modernisasi dalam sistem

perpajakan ialah penerapan sistem Self Assesment System yang menggantikan

Official Assesment System. Sistem ini memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak

untuk menghitung, melaporkan, dan membayar kewajibannya sendiri. Dalam

pelaksanaan modernisasi, Direktorat Jenderal Pajak berpegang pada prinsip-prinsip

perpajakan, yaitu keadilan (equity), kemudahan (simple and understable), biaya yang efisien bagi institusi maupun wajib pajak, dan distribusi beban pajak yang lebih adil

dan logis, serta struktur pajak yang dapat mendukung stabilisasi dan pertumbuhan

ekonomi. Untuk mendukung terjadinya reformasi yang baik, Direktorat Jenderal

Pajak melakukan reformasi birokrasi yang didasari dengan empat pilar yang terdiri

dari Modernisasi Administrasi Perpajakan, Amandemen Undang-undang Perpajakan,

(7)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

Modernisasi sistem administrasi perpajakan pun ditandai dengan pemisahan

tugas berdasarkan fungsinya dan bukan berdasarkan jenis pajak. Hal ini dilakukan

untuk menghindari penumpukan pekerjaan dan kekuasaan. Selain itu, modernisasi

sistem administrasi perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak sudah menggunakan

teknologi informasi yang bertujuan meningkatkan keefisienan untuk memudahkan

pelaksanaan pekerjaan, maka dari itu disusunlah Standard Operating Procedure

untuk masing-masing fungsinya. Amandemen Undang-undang Perpajakan dilakukan

untuk menyeimbangkan hak dan kewajiban Wajib Pajak dan aparat pajak untuk

meningkatkan keselarasan dan kualitas kerja serta mendorong pelaksanaan

kewajiban membayar pajak. Intensifikasi pajak dimulai dengan mapping dan

profiling Wajib Pajak oleh masing-masing Kantor Pelayanan Pajak untuk

mendapatkan indikator kewajaran masing-masing bidang industri. Hal ini dijadikan

dasar pemerikasaan SPT yang diserahkan oleh masing-masing wajib pajak.

Program dan kegiatan dalam kerangka reformasi dan modernisasi perpajakan

dilakukan secara komprehensif meliputi aspek-aspek seperti perangkat lunak,

perangkat keras, dan sumber daya manusia. Reformasi perangkat lunak adalah

perbaikan struktur organisasi dan kelembagaan, serta penyempurnaan dan

penyederhanaan sistem operasi mulai dari pengenalan dan penyebaran informasi

perpajakan, pemeriksaan dan penagihan, pembayaran, pelayanan, hingga

pengawasan agar lebih efektif dan efisien. Reformasi perangkat keras diupayakan

dengan pengadaan sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan mutu dan

menunjang upaya modernisasi administrasi perpajakan di seluruh Indonesia.

Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional

(8)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

pelaksanaan fit and proper test secara ketat, penempatan pegawai sesuai kapasitas dan kapabilitasnya, reorganisasi, kaderisasi, pelatihan dan pogram pengembangan

self capacity.

Modernisasi sistem administrasi perpajakan dilakukan karena penerimaan

pajak pada awal reformasi perpajakan (tahun 1983) masih dibawah 20% setiap

tahunnya, hal tersebut dapat dilihat melalui RAPBN. Tetapi dengan adanya

modernisasi sistem administrasi perpajakan, penerimaan negara meningkat secara

signifikan dari 20% menjadi kurang lebih 78% setiap tahunnya walaupun hal tersebut

masih jauh dari apa yang sudah dianggarkan oleh negara melalui APBN. (Liberti

pandiangan, 2007). Kinerja KPP dalam mewujudkan penerapan sistem modernisasi

perpajakan ditunjukan dengan adanya struktur organisasi berdasarkan fungsi,

perbaikan pelayanan bagi setiap Wajib Pajak melalui pembentukan account

representative dan compliant center untuk menampung keberatan Wajib Pajak.

Selain itu, sistem administrasi perpajakan modern juga merangkul kemajuan

teknologi terbaru di antaranya melalui pengembangan Sistem Informasi Perpajakan

(SIP) dengan pendekatan fungsi menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu

(SAPT) yang dikendalikan oleh case management system dalam workflow system

dengan berbagai modul otomatisasi kantor serta berbagai pelayanan dengan basis e-system seperti e-SPT, e-Filing, e-Payment, e-Registration, dan e-Counceling yang diharapkan meningkatkan mekanisme kontrol yang lebih efektif ditunjang dengan

penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan, sehingga pelaksanakan

sistem modernisasi dapat memberikan kepuasan kepada Wajib Pajak dan

memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran pajak dan meningkatkan

(9)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

Menurut Maruf (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Sistem

Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kinerja KPP”

mengatakan bahwa penerapan modernisasi administrasi perpajakan mampu

meningkatkan kinerja KPP, penelitian tersebut dilakukan terhadap pegawai dan staff

pajak di lingkungan KPP Pratama Depok untuk periode tahun 2007.

Menurut Sofyan (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak Pada KPP di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Pajak Wajib Pajak Besar” menyatakan bahwa penerapan sistem administrasi

perpajakan modern mampu meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak, penelitian

tersebut dilakukan terhadap wajib pajak pada KPP di lingkungan Kantor Wilayah

Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar untuk periode tahun 2005.

Menurut Saptianty (2009) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepuasan Kerja

Fiskus” mengatakan bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan modern

mampu meningkatkan kepuasan fiskus, penelitian tersebut dilakukan terhadap fiskus

di lingkungan KPP Tegalega Bandung untuk periode tahun 2009.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan beberapa penelitian

sebelumnya, yaitu dalam penelitian ini objek penelitian adalah wajib pajak yang

berada di KPP Pratama Bojonagara. Penelitian ini meneliti tentang sistem

modernisasi administrasi perpajakan pada periode tahun 2010, dan ingin menunjukan

tingkat kepuasan wajib pajak terhadap penerapan sistem tersebut.

Dari uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

(10)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modernisasi Administrasi

Perpajakan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak.” (survey terhadap wajib pajak

yang terdaftar di KPP Pratama Bojonagara).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tercantum di atas, maka permasalahan yang akan

diidentifikasi adalah :

1. Bagaimana penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan pada KPP

Pratama Bojonagara?

2. Bagaimana tingkat kepuasan wajib pajak terhadap sistem administrasi perpajakan

modern?

3. Bagaimana pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap

kepuasan wajib pajak?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban

atas pertanyaan yang telah diungkapkan diatas, yaitu :

1. Untuk mengetahui penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan pada

KPP Pratama Bojonagara.

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan wajib pajak terhadap sistem administrasi

perpajakan modern.

3. Untuk mengetahui pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap

(11)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, yaitu :

1. Bagi Akademisi :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mahasiswa, khususnya mengenai pengaruh modernisasi sistem administrasi

perpajakan terhadap kepuasan wajib pajak.

2. Bagi KPP Pratama :

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi pihak

Ditjen Pajak mengenai efektivitas penerapan modernisasi sistem administrasi

perpajakan dan pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan wajib pajak sehingga

dapat menjadi masukan bagi pihak Ditjen Pajak dalam meningkatkan

pelayanannya terhadap wajib pajak.

3. Bagi Pihak Lainnya :

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti-peneliti lainnya

yang akan melakukan penelitian mengenai penerapan modernisasi sistem

(12)

77 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis terhadap kuesioner yang terkumpul, dapat disimpulkan

bahwa Restrukturisasi Organisasi, Perubahan Implementasi Pelayanan Kepada Wajib

Pajak, Penggunaan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Kode

Etik Pegawai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak

walupun pada variabel Restrukturisasi Organisasi (X1) dan Perubahan Implementasi

Pelayanan Kepada Wajib Pajak (X2) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap

Kepuasan Wajib Pajak karena nilai p untuk masing-masing variabel bersifat negatif

dengan nilai yaitu -0.240 dan -0.106.

Hasil dari pengujian hipotesis juga memberikan jawaban atas identifikasi

masalah yang disinggung pada bab sebelumnya yaitu penerapan modernisasi sistem

administrasi perpajakan sudah dijalankan dengan baik, tetapi berdasarkan hasil

pengujian data disimpulkan bahwa terdapat dua elemen dari proses modernisasi

sistem administrasi perpajakan seperti Restrukturisasi Organisasi dan Perubahan

Implementasi Pelayanan Kepada Wajib Pajak yang memberikan pengaruh secara

negatif dikarenakan wajib pajak belum merasakan manfaat dari Restrukturisasi

Organisasi dan Implementasi Pelayanan. Oleh karena itu, wajib pajak seharusnya

diberikan penyuluhan atau pelatihan secara komprehensif untuk mempermudah

proses modernisasi sistem administrasi perpajakan. Adapun tingkat kepuasan wajib

pajak terhadap penerapan proses modernisasi sistem administrasi perpajakan cukup

(13)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78

Universitas Kristen Maranatha berada di KPP Pratama Bojonagara merasa puas akan proses modernisasi sistem

administrasi perpajakan.

5.2 Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada pihak-pihak terkait

yang dapat mempermudah wajib pajak dalam mengurus proses sistem administrasi

perpajakan yang telah mengalami perubahan dengan adanya sistem modernisasi.

Hendaknya juga pihak-pihak yang terkait terus mengembangkan unsur-unsur

modernisasi administrasi perpajakan, terlebih pada unsur restrukturisasi organisasi

dan implementasi pelayanan kepada wajib pajak, agar para wajib pajak dapat

merasakan manfaat adanya modernisasi sistem administrasi perpajakan. Sehingga

sering diadakan suatu pelatihan atau penyuluhan kepada wajib pajak agar dapat

menambah pemahaman dari modernisasi sistem administrasi perpajakan sehingga

dapat membantu meningkatkan kepuasan para wajib pajak.

Dari pihak wajib pajak sendiri, diharapkan dapat menggunakan fasilitas yang

telah disediakan untuk membantu dalam proses sistem administrasi perpajakan yang

telah melakukan modernisasi sehingga merasa puas akan fasilitas dan sistem yang

ada. Karena dalam proses sistem administrasi perpajakan modern,banyak wajib pajak

yang belum mengerti tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi seperti e-SPT,

e-Payment, e-Filling, dan sebagainya sehingga belum cukup untuk memberikan

kenyamanan pada wajib pajak guna melakukan proses sistem administrasi

perpajakan, oleh karena itu para pihak dari KPP Pratama diharapkan dapat

(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79

Universitas Kristen Maranatha mendapatkan pelayanan yang baik guna meningkatkan kepuasan dalam proses sistem

administrasi perpajakan.

Rincian hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:

1. belum dijalankannya prosedur kerja organisasi KPP modern secara keseluruhan

serta ukuran dan pengukuran kinerja dan pelayanan;

2. dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penyempurnaan Sistem

Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT);

3. Wajib Pajak mengharapkan pelayanan dan profesionalisme Pegawai Pajak,

khususnya Account Representative dan Tenaga Fungsional Pemeriksa selalu

ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga memahami bidang

usaha Wajib Pajak dan permasalahan perpajakannya. Tuntutan yang mendesak

adalah akses informasi peraturan baru kepada Account Representative.

Pada penelitian-penelitian mendatang disarankan untuk dilakukan pengujian

ulang terhadap model penelitian ini dengan mengembangkan variabel lainnya pada

kuesioner agar penelitian ini menjadi lebih sempurna dan menemukan

kriteria-kriteria lainnya yang berkaitan dengan pelayanan terhadap wajib pajak sehingga

dapat meningkatkan kepuasan wajib pajak. Karena faktor-faktor yang diduga

memiliki pengaruh terhadap kepuasan wajib pajak perlu untuk dikembangkan guna

memberikan pengaruh dan kriteria yang cocok dalam memenuhi pelayanan

perpajakan kepada wajib pajak yang dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan yang dialami dalam proses penelitian ini, sehingga

(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80

Universitas Kristen Maranatha mengisi kuesioner karena kuesioner tersebut berhubungan dengan pajak. Dan

penelitian ini tidak secara spesifik mendeskripsikan latar belakang sosial dan

ekonomi responden. Kemudian ruang lingkup pada penelitian ini tidak spesifik

karena responden yang dipilih merupakan WP Badan dan WP Perorangan yang

berada di KPP Pratama Bojonagara. Maka disarankan agar penelitian selanjutnya

dapat dilakukan penelitian dengan ruang lingkup yang lebih spesifik dan luas agar

(16)

81

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.

Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Jogiyanto, Hartono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman, Edisi Revisi 2007, BPFE : Yogyakarta.

Mardiasmo. (2006). Perpajakan, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta

Maruf, Amirudin. (2009). Pengaruh Sistem Modernisasi Administrasi Perpajakan

Terhadap Tingkat Kinerja KPP.

8 September 2010 diakses dari : http://amirudin254.blogspot.com/2009/12/engaruh-sistem-modernisasiperpajakan.html.

Meliala, Tulis.S, dkk. (2010). Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta.

Nurmantu, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, Edisi Kedua, Granit, Jakarta.

Pandiangan, Liberti (2008). Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan

Berdasarkan UU Terbaru. Edisi Satu. Elex Media Komputindo. Jakarta

27 Desember diakses dari :

http://books.google.co.id/books?id=lOXOEV7GpVwC&printsec=frontcover&dq=lib erti+pandiangan&hl=id&ei=ui7bTOnQLoSmcLaXqMMG&sa=X&oi=book_result&

ct=result&resnum=1&ved=0CCUQ6AEwAA#v=onepage&q &f=false

Rachmanto, Chairudin Nur. (2007). Sistem Administrasi Modern DJP. Bandung.

27 Desember 2010 diakses dari :

http://slidepajak.wordpress.com/2010/03/31/system-administrasi-modern- djp/.

Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 4. Salemba Empat : Jakarta.

Ridwan, Riyadi. (2007). Resume Pelajaran Pengantar Ilmu Administrasti. Bandung

(17)

82

Saptianty, Nila.J .(2009). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan

Modern Terhadap Kepuasan Kerja Fiskus. Universitas Padjajaran,

Bandung (tidak dipublikasikan)

Sofyan, Marcus Taufan. (2005). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Wajib Pajak Besar. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang

8 September 2010 diakses dari : http://etd.eprints.ums.ac.id/3247/

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnisi. Cetakan kesepuluh. CV Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari penulisan ini adalah mendapatkan teknik dasar cello irama Sunda, teknik permainan kendang Sunda pada lagu Bubuy Bulan, dan dapat menerapkan teknik

Saya mengalami kebingungan yang merepotkan saya sendiri, saya pernah didatangi pengurus gereja pentakosta agar ikut mereka, tapi saya tidak mau karena ibadahnya rame, pada saat

There are three objectives of this study, analyzing the vocabulary profile of the textbook for grade 8 used in Anak Terang Junior High School, producing list of vocabulary that are

Bagi calon mahasiswa dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan dalam pemilihan program studi pada progam penerimaan mahasiswa baru melalui

Hasil dari program kerja individu adalah berhasil mengembangkan SAP sebanyak 32 mata kuliah yang ada di departemen Aeronautika dari tingkat II sampai tingkat IV dan

[r]

3.447.500,- Kemudian berturut-turut diikuti oleh keuntungan varian dodol rasa sirsak, ketan hitam, pisang dan keuntungan yang paling kecil diperoleh adalah usaha dodol

Salah satu yang dilakukan masyarakat lokal dengan wisatawan untuk menjaga jenis sumber daya alam yaitu dengan adanya peraturan yang tergantung (pamphlet) (Gambar 2) yang