Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING
MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA DAN LEMBING BEREKOR
(
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang)SKRIPSI
Diajukan Sebagi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
RUSTANDI
0802765
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESAHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING
MELALUI MODIFIKASI ALAT BOLA DAN LEMBING BEREKOR
(
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang)Oleh
Rustandi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Oahraga dan Kesehatan
© Rustandi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Rustandi. (0802765) Skripsi Ini Berjudul: Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang). Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. FPOK UPI. Pembimbing I: Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. Pembimbing II: Arif Wahyudi, S.Pd.
Penerapan modifikasi alat ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh modifikasi alat tersebut pada pembelajaran aktivitas lempar lembing, khususnya dalam penerapan modifikasi dalam pembelajaran lempar lembing. Metode penelitian yang digunakan dalam Penelitan ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan di kelas VIII B dengan jumlah 29 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan adalah : Observasi awal, Perencanaan,Pelaksanaan dan Refleksi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada siklus I tindakan I kognitif : 10%, Afektif : 62% dan psikomotor 27%. Siklus ke I Tindakan ke II diperoleh data Kognitif: 24%, Afektif : 65% dan Psikomotor : 37%. Siklus ke II tindakan ke III diperoleh data Kognitif: 51%, Afektif 68% dan Psikomotor: 72%. Selanjutnya pada siklus II tindakan ke IV diperoleh data Kognitif: 80%, Afektif: 82% dan Psikomotor: 86%. Dari data keseluruhan menunjukkan hasil yang baik, berarti penelitian dicukupkan sampai tindakan IV.
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Rustandi. (0802765) Titled of This Skripsi : Efforts to Improve Learning Through Modification Tool Javelin Throw ball and javelin-tailed (Classroom Action Research In VIII B Students of SMP Negeri 1 Lembang). Health Physical Education Studies Program and Recreation. FPOK UPI. Supervisor I: Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. Supervisor II: Arif Wahyudi, S.Pd.
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... i
UCAPA TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL/DIAGRAM ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Tinjauan Teori ... 8
1. Pengembangan Dimensi Atletik ... 8
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 1
b. Pengertian Media Pembelajaran ... 12
c. Modifikasi Alat Pembelajaran Atletik. ... 13
d. Tujuan Modifikasi Alat Pembelajaran Atletik ... 14
e. Pengertian Lempar Lembing ... 16
f. Penggunaan Alat Bantu Sederhana ... 17
g. Cara Memegang Lembing... 23
h. Cara Membawa Lembing ... 24
i. Teknik Dalam Lempar Lembing ... 25
2. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ... 26
B. Kerangka Berfikir ... 29
C. Hipotesis Tindakan ... 31
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
A. Tujuan operasional Penelitian ... 32
B. Tempat dan waktu Penelitian ... 32
1. Tempat Penelitian ... 32
2. Waktu penelitian ... 32
C. Fokus Penelitian ... 33
D. Metode Penelitian ... 33
E. Langkah-Langkah Penelitian ... 33
a. Observasi Awal ... 34
b. Perencanaan Tindakan ... 34
c. Pelaksanaan Tindakan ... 37
d. Refleksi ... 37
F. Data dan Cara Pengembaliannya ... 38
G. Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Latar Penelitian ... 40
1. Pelaksanaan Pembelajaran Penjas ... 40
2. Kondisi siswa dalam pembelajaran penjas ... 41
B. Perencanaan Penelitian ... 41
C. Hasil Pelaksanaan Tindakan 1 ... 42
1. Hasil Pelaksanaan Tindakan I ... 42
2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan I ... 43
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan ke II ... 46
D. Hasil Pelaksanaan Tindakan II ... 46
1. Hasil Pelaksanaan Tindakan II ... 46
2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan II ... 47
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan ke III ... 49
E. Hasil Pelaksanaan Tindakan III ... 49
1. Hasil Pelaksanaan Tindakan III ... 49
2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan III ... 50
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan ke IV ... 53
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Hasil Pelaksanaan Tindakan IV ... 53
2. Hasil analisis dan Refleksi Tindakan IV ... 54
G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
H. Diskusi Penemuan ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 59
C. Hasil Penelitian Penjas ... 60
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport),
gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar
dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga. Hal ini sesuai dengan SK
Mendikbud No. 0413/U/87 yaitu pemerintah mengkategorikan cabang olahraga
atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan
kepada para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah
lanjutan menengah atas. Secara umum ruang lingkup pembelajaran atletik di
sekolah-sekolah meliputi nomor-nomor : jalan, lari, lompat dan lempar.
Pembagian kelompok tersebut bila mengacu pada nomor-nomor yang dikeluarkan
oleh induk organisasi atletik adalah sebagai berikut: Nomor jalan meliputi jalan 5
km, 10 km, 20 km dan 50 km; Nomor lari dibagi lagi kedalam lari lari jarak
pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, marathon; lari estafet, lari gawang,
halang rintang. Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat
jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar terdiri dari tolak peluru, lempar
cakram, lempar lembing dan lontar martil. Atletik yang termasuk didalamnya lari,
jalan, lompat dan lempar merupakan standar kompetensi penjas yang ada di
Sekolah Menengah Pertama (SMP), kompetensi dasar atletik salah satu
diantaranya pembelajaran dalam nomor lempar yaitu lempar cakram, tolak peluru,
lontar martil dan lempar lembing.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah (2006:195)
lempar lembing merupakan salah satu aktivitas pembelajaran dalam mata
pelajaran pendidikan jasmani, yaitu: dalam ruang lingkup materi permainan dan
2
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dimasukannya permainan bolavoli ke dalam kurikulum Pendidikan jasmani,
sebagai salah satu aktivitas pembelajaran, maka guru dan sekolah berkewajiban
untuk menjadikan aktivitas pembelajaran lempar lembing menjadi salah satu
aktivitas pembelajaran yang harus dilaksanakan. Selanjutnya dalam Permendiknas
no 22 tahun 2006 tentang standar isi (SI) telah dirumuskan Standar Kompetensi
(SK), yang harus dicapai dalam pembelajaran aktivitas permainan dan olahraga
sebagai berikut:
Memperaktikan berbagai keterampilan permainan dan olahraga dalam
bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi
dasar: memperaktikan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan
olahraga lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri,
keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan.
Merujuk kepada rumusan SK di atas, maka SK dan kompetensi dasar (KD)
yang harus dicapai oleh pembelajaran aktivitas lempar lembing dapat dirumuskan
sebagai berikut, “Mempraktikkan keterampilan lempar lembing dalam bentuk sederhana serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya”. Selanjutnya KD dapat
dirumuskan sebagai berikut : “Mempraktikan pembelajaran lempar lembing serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai lawan, semangat dan percaya diri”.
Dimasukannya aktivitas lempar lembing sebagai salah satu aktivitas
pembelajaran dalam Pendidikan jasmani karena, secara inhern di dalam aktivitas lempar lembing terkandung nilai-nilai yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan yang menyeluruh, yang berguna, bagi kehidupan siswa dimasa kini
dan dimasa mendatang.
Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran aktivitas lempar
lembing khususnya dikelas VIIIB di SMP Negeri 1 Lembang dapat dikategorikan
ke dalam 3 kategori, yaitu permasalahan yang timbul dari kategori siswa, alat
pembelajaran dan lingkungan.
Dari kategori siswa, permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran
aktivitas lempar lembing pada siswa kelas VIII B adalah masih bervariasinya
3
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hasil pengamatan peneliti sementara, secara keseluruhan motivasi siswa
kelas VIII B ini untuk aktif belajar aktivitas lempar lembing itu masih dianggap
rendah, karena dari 29 siswa kelas VIII B tersebut yang aktif dalam pembelajaran
aktivitas lempar lembing secara terus menerus dari mulai awal sampai akhir
pembelajaran hanya sekitar 60% dan yang lainnya diam tidak melakukan aktivitas
apa-apa.
Gambaran variasi motivasi ini mencerminkan pula variasi sikap siswa
terhadap pembelajaran aktivitas lempar lembing, ada siswa yang bersikap positif
dan ada yang bersikap negatif.
Sikap siswa kelas VIII B yang positif cenderung memiliki motivasi yang
tinggi dan cenderung melakukan aktivitas belajar, sedangkan sikap siswa yang
negatif cenderung memiliki motivasi yang rendah dan kurang aktif dalam
pembelajaran aktivitas lempar lembing ini.
Permasalahan lain yang dihadapi guru Pendidikan jasmani di SMP Negeri 1
Lembang kelas VIII B adalah bervariasinya keterampilan dasar siswa dalam
lempar lembing. Secara keseluruhan keterampilan dasar lempar lembing siswa
kelas 8 ini dalam melempar lembing masih dianggap rendah. Hal ini dapat diamati
dari cara siswa melempar lembing yang tidak tepat baik perkenaan lembing dan
arah lembing. Sehingga menyebabkan lembing keluar lapangan, dan tidak dapat
diarahkan ke tujuan/sasaran.
Berdasarkan pengamatan peneliti, permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran aktivitas lempar lembing di kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang
adalah alat pembelajaran Pendidikan jasmani. Pada kenyataanya di SMP ini hanya
memiliki 6 buah lembing. Hal ini menyebabkan siswa lebih banyak menunggu
giliran melemparkan lembing. Siswa yang tidak mendapat giliran melempar hanya
berdiam diri, mengobrol dengan teman, dan atau melakukan permainan lain. Hal
ini tentunya akan mengakibatkan hal yang paling penting dalam pembelajaran
Pendidikan jasmani, yaitu memanfaatkan waktu aktif belajar yang optimal
menjadi tidak tercapai. Begitu juga dalam hal sarana pembelajaran. SMP Negeri 1
Lembang ini hanya mempunyai ruang bebas atau terbuka yang berukuran ± 40
4
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
melakukan aktivitas Penjasorkes ada 29 dibagi luas lapangan ± 40 m2, sehingga
dapat disimpulkan dalam pembelajaran Pendidikan jasmani pada kelas VIII B ini
ruang bebas bermainnya ± 1,37 m2/siswa. Pada luas lapangan ini dibangun satu
buah lapangan serbaguna yaitu bolavoli, basket dan futsal. Dijelaskan dalam
naskah lokakaraya prototype sarana dan prasarana olahraga tahun 1978-1979,
bahwa Standar umum prasarana sekolah olahraga dan kesehatan, ”...jumlah kelas
6-10 kelas kebutuhan prasarana olahraganya 1.400 M2 dengan jenis prasarana
olahraga yang tersedia adalah lapangan olahraga serbaguna (15 x 30) M2, atletik
(500 M2), dan bangsal terbuka (12,5 x 25) M2 tinggi 6 M...” (Depdiknas,
2003:24).
Sedangkan dari kategori lingkungan, permasalahan yang sering terjadi
dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing di kelas VIII B adalah pada jam dan
tempat pembelajaran yang sama ada kelas lain yang melakukan pembelajaran
Pendidikan jasmani, sehingga mengakibatkan pembelajaran aktivitas lempar
lembing terganggu, baik pada diri siswa maupun guru. Penglihatan, pendengaran,
dan mungkin pikiran siswa terganggu oleh prilaku-prilaku siswa lain yang
melakukan aktivitas pembelajaran pada waktu dan tempat yang sama. Begitu juga
konsentrasi guru dalam menampilkan mutu pembelajaran dalam menggunakan
metoda/strategi pembelajaran, pengelolaan kelas, dalam memberikan
reword/panismen atau mungkin dalam mengevaluasi hasil belajar siswa juga
terganggu.
Untuk mengatasi atau meminimalisir permasalahan yang sangat sulit diatasi
oleh guru seperti tersebut di atas, maka seorang guru Pendidikan jasmani dituntut
untuk berpikir secara kreatif dan inovatif dalam menggunakan berbagai alat dan
modifikasi pembelajaran yang tepat demi mengoptimalkan siswa belajar. Salah
satu alat dan modifikasi pembelajaran tyang diharapkan mampu mengurangi
permasalahan dalam pembelajaran lempar lembing diatas adalah dengan
menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor. Penggunaan modifikasi
maslah-5
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran lempar lembing di kelas
VIII B di SMP Negeri 1 Lembang
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang
terkait dengan pembelajaran aktivitas lempar lembing yang terjadi dikelas VIII B
di SMP Negeri 1 Lembang dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran aktivitas Pendidikan
jasmani.
2. Kurangnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran aktivitas lempar
lembing.
3. Pada umumnya siswa tidak mampu mengarahkan lembing ke sasaran bahkan
ada yang keluar lapangan.
4. Peralatan dan sarana pembelajaran Pendidikan jasmani khususnya untuk
pembelajaran lempar lembing sangat terbatas jika dibandingkan dengan
jumlah siswa.
5. Pada jam dan tempat yang sama ada kelas lain yang melakukan aktivitas
Pendidikan jasmani dan ini membuat pembelajaran aktivitas lempar lembing
menjadi terganggu baik pada siswa maupun guru.
C. Batasan Masalah
Menyimak permasalahan yang teridentifikasi tersebut diatas, maka
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi di sekitar penerapan
modifikasi alat bola dan lembing berekor dikelasVIII B di SMP Negeri 1
Lembang. Alasannya, karena penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor
dapat mendorong siswa untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran lempar
lembing. Modifikasi alat bola dan lembing berekor ini menekankan tentang
bagaimana membelajarkan cara melempar lembing sekaligus juga
mengembangkan keterampilan tekniknya. Keterbatasan peneliti untuk
memecahkan permasalahan lain diantaranya sebagai berikut :
1. Kemampuan peneliti untuk meneliti.
2. Keterbatasan waktu yang tersedia di luar dari kegiatan perkuliahan.
6
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Keterbatasan biaya yang juga mempengaruhi terhadap proses pengamatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah,
maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana penerapan modifikasi alat (bola dan lembing berekor) diterapkan dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing dikelas VIII B di SMP Negeri 1
Lembang?”
E. Tujuan Penelitian
Melalui penelitian tindakan kelas, tujuan penelitian ini adalah untuk
melihat apakah terdapat pengaruh modifikasi alat tersebut pada pembelajaran
aktivitas lempar lembing, khususnya dalam penerapan modifikasi alat bola dan
lembing berekor dalam pembelajaran lempar lembing dikelas VIII B di SMP
Negeri 1 Lembang.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori yang
sudah ada dan menyempurnakannya terkait dengan proses pembelajaran aktivitas
lempar lembing di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
2. Secara Praktis
Penelitian tidakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
kontribusi yang sangat besar bagi semua pihak terkait masalah proses
pembelajaran aktivitas lempar lembing di Sekolah Menengah Pertama,
diantaranya:
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk
merangsang lebih berkreasi dan berinovasi lagi. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan menjadi feedback bagi guru Pendidikan jasmani dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih variatif yang diharapkan memberikan manfaat
dalam pelaksanaan proses pembelajaran aktivitas lempar lembing di sekolah
7
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Bagi Siswa
Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik
serta siswa menjadi lebih antusias terhadap aktivitas pembelajaran lempar
lembing pada mata pelajaran Pendidikan jasmani di sekolah menengah pertama
(SMP). Selain itu, apabila anak menyenangi lempar lembing diharapkan mereka
menjadi atlet yang berkualitas untuk meningkatkan prestasi setinggi-tingginya.
c. Bagi Peneliti
Peneliti secara tidak langsung telah ikut andil bagian dalam memberikan
pemahaman dan memperkuat pelaksanaan proses pembelajaran aktivitas lempar
lembing yang lebih kreatif dan inovatif yang selama ini kurang terealisasikan
dengan baik.
d. Bagi SMP Negeri 1 Lembang
Hasil penelitian akan memberikan sumbangan praktis untuk sekolah tersebut
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Operasional Penelitian
Tujuan operasional pada penelitian ini adalah ingin menerapkan
modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam pembelajaran aktivitas lempar
lembing di SMP Negeri 1 Lembang, terutama untuk kelas VIII B.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lembang, Penelitian ini
khususnya dilaksanakan di kelas VIII B dengan jumlah 29 orang yang terdiri dari
18 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada awal tahun pelajaran 2013. Waktu penelitian
digambarkan seperti pada tabel 3.1 berikut:
Bulan
No
Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Penyusunan Proposal
Skripsi
2 Bimbingan Proposal Skripsi
3 Seminar Proposal Skripsi
4 Surat Keputusan Judul
Skripsi
5 BAB I (Pendahuluan)
6 BAB II (Tinjauan Teoritis,
Keragka Berfikir, dan
33
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Hipotesis Tindakan)
7 BAB III (Metedologi
Tindakan)
8 Observasi
9 BAB IV (Pengolahan Data)
10 BAB V (Kesimpulan dan
Saran)
11 Pra Sidang Skripsi
12 Ujian Sidang
C. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini difokuskan pada penerapan modifikasi alat bola dan
lembing berekor di SMP Negeri 1 Lembang.
D. Metode Penelitian
Seperti yang telah dijelaskan sebelumya dalam tinjauan teori, metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research Method). Penelitian yang dilakukan pada kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di
kelas. Dalam hal ini adalah untuk mengidentifikasi akibat diterapkannya
modifikasi alat bola dan lembing berekor, baik akibat kepada guru maupun ke
siswa di SMP Negeri 1 Lembang dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing.
E. Langkah-langkah Penelitian
Merujuk kepada langkah-langkah penelitian yang di bahas secara
mendalam di dalam bab II, maka dalam penelitian ini, langkah-langkah yang
dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam sekolah yang
bersangkutan yang terkait dengan fokus penelitian yang meliputi masalah-masalah
34
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Selain itu dalam penelitian ini
juga harus memperhatikan langkah-langkah pada penelitian tindakan kelas.
Arikunto (2010:131) mengemukakan bahwa “Konsep pokok penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen pokok yang menunjukan
langkah-langkah yaitu, (1) perencanaan atau planning, (2) Tindakan atau acting, (3) Pengamatan atau observing, (4) Refleksi atau reflection.” Sebelum melakukan empat komponen tersebut, peneliti melakukan observasi awal untuk membuat
perencanaan.
1. Observasi Awal
Observasi awal dilakukan pada awal peneliti turun ke lapangan. Sebelum
peneliti menerapkan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam kontek
penelitian ini, kegiatan yang dilakukan dalam observasi awal ini adalah memotret,
mencatat secara detail hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
pendidikan jasmani disekolah ini. Lebih khusus yang berkaitan dengan fokus
penelitian ini yaitu berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran aktivitas lempar
lembing. Semua hal yang diobservasi dicatat dalam bentuk catatan-catatan
lapangan (semua catatan lapangan ini dijadikan lampiran dari keseluruhan laporan
penelitian ini). Substansi yang diobservasi pada kegiatan observasi awal ini
dijadikan bahan/referensi awal dalam membuat rencana tindakan yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2. Perencanaan Tindakan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan
penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), (2) Menyiapkan sarana dan alat-alat pembelajaran.
a. Membuat RPP
Sebelum RPP dibuat, peneliti mempelajari ketentuan-ketentuan tentang
cara-cara pembuatan RPP yang berlaku di Indonesia. Ketentuan-ketentuan
tersebut adalah yang termuat dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007 tertanggal
23 Nopember 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
35
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD)(BSNP, 2007)
.
Adapunkomponen-komponen RPP menurut Permendiknas tersebut adalah sebagai berikut :
(a). Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema materi pelajaran yang
dibahas, dan jumlah jam pertemuan.
(b). Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal
peserta didik dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
(c). Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
(d). Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
(e). Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
(f). Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir‐butir uraian sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi.
(g). Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
36
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (h). Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan
suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta
didik, karakteristik dari setiap indikator, dan kompetensi yang hendak dicapai
pada setiap mata pelajaran.
(i). Kegiatan pembelajaran
(1). Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
(pemberian appersepsi).
(2). Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
(3). Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
(j). Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.
37
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.
b. Menyiapkan sarana dan alat-alat pembelajaran
Sarana pembelajaran yang disiapkan dalam penelitian ini adalah lapangan
terbuka. Alat-alat pembelajaran dalam penelitian ini meliputi 10 buah bola
berekor, 10 buah lembing berekor dan 6 buah lembing yang sebenarnya. Alat-alat
tadi ketika penelitian berlangsung akan diberikan kepada masing-masing siswa.
3. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan kegiatan adalah
sebagai berikut :
a. Memberikan pembelajaran aktivitas lempar lembing dengan menggunakan
modifikasi alat bola dan lembing berekor.
b. Mengobservasi prilaku siswa khususnya yang terkait dengan bisa dan tidak
bisa siswa dalam mempraktikkan pembelajaran lempar lembing
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP
yang dibuat sebagaimana pada tahap perencanaan.
4.Refleksi
Refleksi merupakan tahap berikutnya dari suatu penelitian terhadap kelas.
Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil-hasil
atau dampak dari tindakan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari
PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi selama
pembelajaran baik pada diri peneliti sebagai guru maupun kepada murid.
Proses pembelajaran terkait dengan bagaimana peneliti merasakan dan
memikirkan dalam pelaksanaan pembelajaran ketika menerapkan modifikasi alat
bola dan lembing berekor. Begitu juga yang terkait dengan informasi pelaksanaan penelitian ini yang diproleh dari observer. Berdasarkan segala sesuatu yang
dirasakan oleh peneliti dan observer kalau ada kelebihan dalam penelitian ini
maka harus diteruskan, jika ada kekurangan dalam penelitian ini maka dijadikan
sebagai perbaikan pada tahap selanjutnya. Adapun untuk hasil pembelajaran,
38
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kerjasama sebagai akibat dari penerapan modifikasi alat bola dan lembing berekor
dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing.
Jika hasil refleksi terhadap tindakan satu sudah menyimpulkan bahwa
permasalahan sudah terpecahkan, maka tahap penelitian tindakan kelas dianggap
cukup. Tapi jika hasil refleksi hasil pertama masih mengandung masalah atau
muncul masalah baru, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan dengan
perencanaan tindakan ke dua/selanjutnya.
F. Data dan Cara Pengambilannya
1. Sumber data:
a. Siswa-siswi kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang, yang mengikuti
pembelajaran aktivitas lempar lembing dengan menggunakan modifikasi
alat bola dan lembing berekor.
b. Guru/peneliti yang mengajar aktivitas lempar lembing menggunakan
modifikasi alat bola dan lembing berekor.
c. Lingkungan sekolah SMP Negeri 1 Lembang, yang dijadikan tempat
penelitian.
2. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif.
a. Data Kualitatif yang terdiri dari :
a) RPP (Rencana Program Pembelajaran).
b) Catatan Lapangan
c) Dokumentasi (photo/camera)
b. Data kuantitatif yang didapat dari :
a) Hasil data observasi lempar lembing dengan menggunakan modifikasi
alat bola dan lembing berekor khususnya yang terkait dengan nilai-nilai
kerjasama dalam pelaksanaan pembelajaran lempar lembing.
3. Cara pengambilan data kualitatif dan kuantitatif
a. Data kualitatif yang diambil dari :
a) Data hasil belajar didapat dari RPP.
b) Data tentang situasi belajar mengajar pada saat pelaksanaannya
39
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan
didapat dari RPP dan catatan lapangan.
d) Data dokumentasi dilakukan pada proses belajar mengajar berlangsung.
b. Data kuantitatif yang diambil dari :
a) Hasil observasi terhadap prilaku siswa khususnya yang terkait dengan
pelaksanaan pembelajaran lempar lembing dengan menggunakan alat
bola dan lembing berekor.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan lanjutan dari tahap pengumpulan data.
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dari suatu penelitian. Oleh
sebab itu, peneliti harus memahami teknik analisis data agar hasil penelitiannya
mempunyai nilai ilmiah yang baik. Dalam penelitian ini analisis data kualitatif
dan data kuantitatif yakni sebagai berikut; PTK ada dua jenis data yang dapat
dikumpulkan dan dianalisis, yaitu : data berupa kalimat yang diperoleh saat proses
pembelajaran dan data hasil observasi lempar lembing dengan menggunakan
modifikasi alat bola dan lembing berekor.
Setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif
dan data kuantitatif supaya diperoleh data yang sesuai dengan fokus masalah.
Data tersebut meliputi perkataan, tindakan, peristiwa yang diamati (observasi)
selama proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Secara
garis besar analisis data dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menelaah seluruh data yang dikumpulkan. Baik dari data hasil observasi
lapangan maupun data yang berupa dokumentasi. Penelaahan dilakukan
dengan cara “Triangulasi”, yaitu menganalisis, mensintesis, memaknai,
menerangkan dan menyimpulkan data yang terkumpul bersama-sama guru
penjas, peneliti, dan pembimbing skripsi.
b. Mereduksi data yang didalamnya melibatkan pengkatagorian dan
mengklarifikasikan. Hasil yang diperoleh berupa pola-pola dan
kecendrungan-kecendrungan yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran
aktivitas lempar lembing.
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa penerapan modifikasi alat bola dan
lembing berekor yang diterapkan pada kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang
secara keseluruhan menunjukan hasil yang baik. Ketika pembelajaran berlangsung
peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba alat modifikasi yang
dibuat oleh peneliti. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik guru/peneliti
dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas, sehingga materi yang
disampaikan guru/peneliti dapat diterima dan dimengerti oleh siswa. Siswa yang
diajar mengikuti apa yang diinstruksikan guru/peneliti baik materi maupun
latihan. Selain iti peneliti memantau pembelajaran yang dilakukan/dipraktikkan
oleh masing-masing kelompok, apabila siswa keluar dari materi maka
guru/peneliti memanggil siswar tersebut kemudian dikasih arahan setelah cukup
siswa dipersilahkan kembali ke kelompoknya.
Sebagai kesimpulan pembahasan penerapan modifikasi alat bola dan
lembing berekor dalam proses pembelajaran aktivitas lempar lembing adalah
sebagai berikut :
1. Melalui latihan yang mirip dengan permainan yang sesungguhnya, minat dan
kegembiraan siswa meningkat.
2. Peningkatan pengetahuan taktik, penting bagi siswa untuk menjaga
konsistensi keberhasilan pelaksanaan keterampilan gerak yang sudah dimiliki.
3. Memperdalam pemahaman bermain dan meningkatkan kemampuan
pemahaman secara lebih efektif dari penampilan dalam satu permainan ke
dalam permainan lainnya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis
kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan
60
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Proses pembelajaran menggunakan modifikasi alat bola dan lembing berekor
dapat diterapkan dalam pembelajaran aktivitas lempar lembing di SMP
Negeri 1 Lembang, khususnya siswa kelas VIII B. Berdasarkan hal tersebut,
disarankan bagi para guru Pendidikan jasmani untuk menggunakan
modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam proses pembelajaran
Pendidikan jasmani, khususnya pembelajaran aktivitas lempar lembing.
2. Melalui modifikasi alat bola dan lembing berekor siswa berkesempatan
mencoba alat modifikasi, berkomunikasi dengan teman yang lainnya. Selain
itu siswa lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
Pendidikan jasmani.
3. Bagi pihak sekolah, ini merupakan momentum untuk dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran Pendidikan jasmani di SMP Negeri 1 Lembang.
C. Hasil Penelitian Pendidikan Jasmani
Sehubungan dengan hasil penelitian modifikasi alat bola dan lembing berekor
pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Lembang didalam pembelajaran lempar
lembing mendapatkan hasil yang memuaskan maka dalam hal ini peneliti akan
menerapkan modifikasi alat tidak hanya di pembelajaran atletik saja melainkan
pada pembelajaran pendidikan jasmani yang lainnya. Diharapkan dengan
Rustandi, 2013
Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lempar Lembing Melalui Modifikasi Alat Bola dan Lembing Berekor (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Permendiknas No 22. (2006:195). Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah. Jakarta: Permendiknas.
Depdiknas (2003:24). Sarana dan prasarana olahraga. Jakarta : Depdiknas.
http://etd.eprints.ums.ac.id/4765/1/A410050172.pdf
Hendrayana dan Rahmat. (2007:3). Modul Atletik. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Whandi (2007). Pengertian Belajar. Tersedia :
http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html
Briggs (1977). Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia :
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
Bahagia dan Suherman (2000:2). Alat dan Modifikasi Pembelajaran. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Saputra (2001: 67). Pengertian Lempar Lembing. Tersedia :
http://www.kawandnews.com/2011/10/pengertian-lempar-lembing-dan-gambar.html
Wiriaatmadja Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kerjasama PPS UPI Bandung dengan PT. Remaja Rosdakarya.
Suherman (1998:10). Karakteristik Penjas. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Permendiknas No 41. (2007). Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: Permendiknas.
Arikunto (2010:131). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Madya (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia :