ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa laporan keuangan dan menginterpretasikan kinerja keuangan perusahaan yang bergerak dalam sektor properti. Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011, dan sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) dan Laguna Cipta Griya Tbk. (LCGP). Indikator untuk menganalisis dan mengukur kinerja keuangan perusahaan properti adalah rasio keuangan, rasio yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Hasil penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan FMII menunjukkan bahwa hutang yang dimiliki oleh perusahaan lebih besar dibandingkan modal sendiri, maka disarankan untuk memperhatikan proporsi hutang, sebaiknya hutang tersebut dapat diberdayakan sebagai sumber pendanaan yang dapat meningkatkan profit perusahaan. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan LCGP menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menyimpan aset yang tidak produktif, salah satu contoh adalah persediaan, maka disarankan untuk menjaga proporsi persediaan yang cukup atau sesuai dengan kebutuhan sehingga aktivitas produksi perusahaan lancar.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze and interpret the financial statements of the financial performance of companies engaged in the property sector. Objects in this research are the financial statements of listed property companies in the Stock Exchange in 2010 – 2011, samples were selected using purposive sampling method, namely Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) and Laguna Cipta Griya Tbk. (LCGP). Indicators to analyze and measure the performance of property companies are financial ratios, financial ratios used are liquidity ratios, activity ratios, solvency ratios, and profitability ratios. Results of this research are FMII company’s financial performance shows that the debt held more capital than its own, it is advisable to pay attention to the proportion of debt, the debt should be empowered as a source of funding that can boost corporate profits. While the company’s financial performance LCGP shows that more companies are not earning asset store, one example is inventory. It is advisable to keep the proportion of supplies in sufficent quantities or as needed in order to smooth the company’s activities.
DAFTAR ISI
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 12
2.2.2 Jenis Laporan Keuangan ... 12
2.2.2.1 Neraca ... 12
2.2.2.2 Laporan Laba/Rugi... 13
2.2.2.3 Laporan Arus Kas ... 13
2.2.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 14
2.2.4 Sifat Laporan Keuangan... 15
2.3 Analisis Laporan Keuangan ... 17
2.4.1.1.5 Current Assets to Total Assets 21 2.4.1.1.6 Current Assets to Long-Term Debt 21
2.4.1.3.3 Net Profit Margin ... 25
2.4.1.3.4 Return On Assets... 25
2.4.1.3.5 Return On Equity ... 26
2.4.1.4.1 Inventory Turnover ... 26
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 30
3.3.1 Populasi ... 30
4.1 Hasil dan Pembahasan Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) .. 40
4.1.1 Rasio Solvabilitas... 40
4.1.2 Rasio Profitabilitas ... 42
4.1.3 Rasio Aktivitas... 44
4.1.4 Rasio Likuiditas ... 46
4.2 Hasil dan Pembahasan Laguna Cipta Griya Tbk. (LCGP)... 50
4.2.1 Rasio Solvabilitas... 50
4.2.3 Rasio Aktivitas ... 55
4.2.4 Rasio Likuiditas ... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Simpulan ... 62
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 69
Bab I Pendahuluan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan
bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pelaksanaan laporan
keuangan, kondisi kinerja keuangan dan mengukur kinerja keuangan
perusahaan (Praytino, 2010). Analisis terhadap laporan keuangan pada
dasarnya ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan, dimana data
pokok sebagai input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi.
Menurut Orniati (2009, sebagaimana dikutip oleh Ramayanti, 2012)
analisis rasio menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba rugi
sehingga dapat menilai efektivitas dan efisiensi perusahaan. Analisis
pos-pos neraca akan memberikan gambaran tentang pos-posisi keuangan perusahaan,
sementara analisis terhadap laporan laba rugi akan mendeskripsikan hasil
atau perkembangan usaha dari perusahaan.
Bab I Pendahuluan
Salah satu alat ukur untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan
adalah rasio keuangan. Rasio keuangan menjadi suatu instrumen untuk
menganalisis kinerja keuangan perusahaan yang dapat menjadi indikator
dalam menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Rasio-rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan
rasio profitabilitas (Martono, 2007).
Analisis rasio keuangan mengukur kinerja keuangan suatu
perusahaan melalui perbandingan internal dan eksternal. Perbandingan
internal yaitu dengan membandingkan rasio masa lalu dan akan datang
dalam perusahaan yang sama. Perbandingan eksternal adalah dengan
membandingkan rasio satu perusahaan dengan perusahaan sejenis atau
dengan rata-rata industri pada titik waktu yang sama.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan
menginterpretasikan kinerja keuangan perusahaan. Menurut Ramayanti
(2012) secara umum analisis atas hubungan dari berbagai laporan
keuangan digunakan sebagai dasar untuk menginterpretasikan kondisi
Bab I Pendahuluan
3
Dalam laporan ringkasan kinerja perusahaan yang bergerak di
sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan 44
perusahaan yang listingselama dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2010 dan 2011, memiliki laba bersih (net income)positif. Di antara perusahaan yang bergerak di sektor properti yang listing selama dua tahun berturut-turut, dipilih dua perusahaan yang memilikinet incomenegatif.
Informasi yang didapat dari laporan keuangan perusahaan sangat
penting dalam mengetahui posisi keuangan, hasil-hasil yang dicapai, serta
kegagalan yang diterima oleh perusahaan. Karena pentingnya suatu
analisis laporan keuangan dalam perusahaan, maka peneliti melakukan
penelitian “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
YANG BERGERAK DALAM SEKTOR PROPERTI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2011”
Bab I Pendahuluan
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka
pokok permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak dalam
sektor properti tahun 2010 – 2011 dilihat dari rasio aktivitas?
2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak dalam
sektor properti pada tahun 2010 – 2011 dilihat dari rasio profitabilitas?
3. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak dalam
sektor properti pada tahun 2010 – 2011 dilihat dari rasio solvabilitas?
4. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak dalam
Bab I Pendahuluan
5 1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak di
sektor properti tahun 2010 – 2011 dengan menggunakan rasio aktivitas.
2. Menganalisa kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak di
sektor properti tahun 2010 – 2011 dengan menggunakan rasio
profitabilitas.
3. Menganalisa kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak di
sektor properti tahun 2010 – 2011 dengan menggunakan rasio
solvabilitas.
4. Menganalisa kinerja keuangan perusahaan terpilih yang bergerak di
sektor properti tahun 2010 – 2011 dengan menggunakan rasio
likuiditas.
Bab I Pendahuluan
1.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi peneliti dan pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu :
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi para
peneliti dalam penelitian selanjutnya yang melakukan penelitian
dengan topik yang serupa.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan
pertimbangan untuk perusahaan dalam pengambilan keputusan dan
Bab I Pendahuluan
7 1.5. Rerangka Pemikiran
Bursa Efek Indonesia merupakan tempat untuk transaksi
perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia.
Ada beberapa jenis pengelompokan perusahaan di Bursa Efek Indonesia
berdasarkan sektor-sektor yang dikelola. Sektor-sektor tersebut terdiri atas
sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar dan kimia,
sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor properti,
sektor infrastruktur, sektor keuangan, dan sektor perdagangan, jasa dan
investasi.
Perusahaan yang bergerak di sektor properti yang listing di Bursa Efek Indonesia selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2010 dan
2011 berjumlah 44 perusahaan. Dari 44 perusahaan yang bergerak di
sektor properti yang listing selama dua tahun berturut-turut, dipilih dua perusahaan yang memiliki net income negatif berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan. Berikut nama perusahaan yang memiliki
net incomenegatif :
1. Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)
2. Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP)
Bab I Pendahuluan
Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan perusahaan.
Menurut Sawir (2003, sebagaimana dikutip oleh Putra, 2012) menyatakan
bahwa laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, laporan keuangan merupakan
media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi perusahaan.
Dalam penelitian ini, neraca dan laporan laba/rugi digunakan sebagai
informasi keuangan perusahaan. Menganalisis laporan keuangan, berarti
menggali lebih banyak informasi yang dikandung suatu laporan keuangan,
tanpa melihat langsung ke perusahaan, sudah bisa mengetahui keadaan dan
hasil usaha dari laporan keuangan.
Menurut Harahap (2009) objek analisis laporan keuangan adalah (1)
Analisis Neraca, merupakan gambaran hasil yang diperoleh perusahaan
selama periode tertentu dan modal yang digunakan untuk melaksanakannya.
Analisis struktur hutang juga dapat dilihat dari neraca, misalnya hubungan
hutang dengan modal, hubungan hutang jangka pendek dan jangka panjang.
(2) Analisis L/R, merupakan media untuk mengetahui keberhasilan
operasional perusahaan, kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Setelah data-data laporan keuangan dalam bentuk neraca dan laporan
laba/rugi dari perusahaan terpilih untuk tahun 2010 dan 2011 didapatkan,
maka data-data laporan keuangan tersebut dianalisis dengan menggunakan
Bab I Pendahuluan
9
2012) ada empat jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan, yaitu (1) Rasio Likuiditas, rasio yang menunjukkan hubungan
antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar, (2)
Rasio Aktivitas, rasio yang mengukur efisiensi dalam menggunakan
aset-asetnya. (3) Rasio Profitabilitas, rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunanaan modalnya.
(4) Rasio Solvabilitas, rasio yang mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayaai oleh hutang.
Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan
penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos-pos
dalam neraca dan pos-pos dalam laporan laba/rugi sehingga kita dapat
memperoleh informasi dan gambaran dalam menilai kinerja keuangan
perusahaan terpilih.
Berikut adalah rasio-rasio yang termasuk dalam empat rasio utama
yang menjadi instrumen guna menganalisa laporan keuangan dalam
penelitian ini. (1) Rasio Likuiditas, yang termasuk dalam rasio likuiditas
Bab I Pendahuluan
Long Term Debt Equity Ratio, Debt to Equity ratio, Debt to Total assets.(3) Rasio Profitabilitas, yang termasuk dalam rasio profitabilitas yaitu Gross Profit Margin, Operating Profit margin, Net Profit Margin, Return On Total Assets, Return On Equity, Basic Earning Power. (4) Rasio Aktivitas, yang termasuk dalam dalam rasio aktivitas yaitu Inventory Turnover, Total Assets Turnover, Fixed Assets Turnover.
Rasio-rasio tersebut dihitung melalui data-data dari laporan
keuangan yang terdiri atas neraca dan laporan laba/rugi, sehingga
Bab V Simpulan dan Saran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menginterpretasikan
kinerja keuangan perusahaan terpilih dengan menggunakan rasio aktivitas,
rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas. Berdasarkan hasil
perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut:
1. Kinerja keuangan Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) dilihat dari
rasio solvabilitas menunjukkan bahwa perusahaan menambah
jumlah hutang tahun 2011 dibanding tahun 2010. Dilihat dari rasio
profitabilitas menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan
meningkat pada tahun 2011 dibanding 2010, dengan keberhasilan
perusahaan memperkecil nilai rasio Net Profit Margin, Return On
Assets, dan Return On Equity. Dilihat dari rasio aktivitas
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan mengalami peningkatan.
Dilihat dari rasio likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan dapat
dikatakan memiliki tingkat likuiditas yang baik walaupun nilai
rasio pada tahun 2010 lebih tinggi dibanding tahun 2011, tetapi
perusahaan masih dapat membayar kewajiban jangka pendeknya
Bab V Simpulan dan Saran
2. Kinerja keuangan Laguna Cipta Griya Tbk. (LCGP) dilihat dari
rasio solvabilitas menunjukkan bahwa perusahaan menambah
jumlah hutang tahun 2011 dibanding 2010. Bertambahnya jumlah
hutang mengakibatkan profitabilitas perusahaan mengalami
penurunan. Beban bunga menjadi salah satu faktor menurunnya
net profit perusahaan, karena revenue yang diperoleh tidak
mampu menutupi beban bunga akibat dari bertambahnya jumlah
hutang perusahaan. Dilihat dari rasio likuiditas menunjukkan
bahwa perusahaan dianggap likuid ( > 100% ) walaupun
presentase tingkat likuiditas perusahaan menurun. Dengan aset
yang dimiliki, perusahaan masih mampu memenuhi
kewajibannya, tetapi aset tersebut banyak terikat pada aset
non-produktif, sehingga kinerja perusahaan dilihat dari rasio aktivitas
mengalami penurunan akibat perusahaan tidak mampu mengelola
Bab V Simpulan dan Saran
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
memberikan saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perusahaan
dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, yaitu:
1. Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) sebaiknya perusahaan
melalui pihak manajemen memperhatikan proporsi hutang dan modal
sendiri dalam pembiayaan operasional perusahaan. Walaupun perusahaan
mampu mengelola aset-aset yang dimiliki, tetapi perusahaan perlu
mewaspadai timbulnya beban-beban akibat jumlah hutang yang melebihi
modal sendiri.
2. Laguna Cipta Griya Tbk. (LCGP) perlu memperbaharui tata
kelola aset yang dimiliki dengan cara mengkonversikan aset
non-produktif menjadi kas, sehingga kas tersebut dapat berguna untuk
membayar beban-beban atau kewajiban yang akan jatuh tempo. Jika
beban-beban dapat dibayar oleh kas, maka profitabilitas perusahaan akan
meningkat (revenue yang diperoleh tidak banyak dipotong untuk
membayar beban-beban) dan aktivitas perusahaan menjadi lebih cepat
(aset-aset yang dimiliki perusahaan mampu berputar atau berubah
menjadi uang). Likuiditas dan Solvabilitas perusahaan pun akan terjaga
karena tidak ada lagi aset yang tidak produktif, sehingga perusahaan
Bab V Simpulan dan Saran
3. Bagi peneliti selanjutnya, bahwa penelitian ini masih memiliki
banyak keterbatasan antara lain :
- Data yang digunakan masih relatif sedikit yaitu hanya data dari 2
perusahaan properti saja.
- Periode pengambilan data hanya dilakukan selama 2 tahun yaitu
periode 2010 – 2011.
- Sampel yang diteliti hanya salah satu sektor di Bursa Efek Indonesia.
Dengan adanya keterbatasan penelitian diatas penulis memberikan
saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :
- Penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan membandingkan jenis
perusahaan lainnya yang menggunakan sektor yang berbeda, jenis
industri yang berbeda dan teknik pengujian yang berbeda
- Data yang digunakan ditambah, artinya menambah jumlah sampel
sehingga hasil penelitian dapat lebih di generalisasikan.
- Periode pengambilan data diperpanjang sehingga dapat lebih
DAFTAR PUSTAKA
Afriyeni, E. (2008). Penilaian Kinerja Keuangan dengan Menggunakan
Analisis Rasio.Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 3 (2), hal. 109-118.
Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Media Soft Indonesia,
Jakarta.
Baridwan (1992). Intermediate Accounting. Edisi ketujuh, BPFE UGM,
Yogyakarta.
Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan pertama, Alfabeta,
Bandung.
Gitman, L.J. (2009). Principles of Manajerial Finance. Twelfth Edition.
Pearson Prentice Hall, New York.
Halim, A. (2007).Manajemen Keuangan Bisnis. Ghalia Indonesia, Bogor.
Harahap, S.S. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba
Empat, Jakarta.
Kasmir (2012). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan kelima, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Martono, A.H. (2008). Manajemen Keuangan. Cetakan kelima, Ekonisia,
Munawir (2004).Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Orniati, Y. (2009). Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja
Keuangan.Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 14 (3).
Praytino, R.H. (2010). Peranan Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur
Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Manajemen Universitas Nurtanio
Bandung, 2 (1), hal. 1-7.
Putra, N.B. (2012). Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Aneka Tambang Tbk
Periode Tahun 2007 – 2008. Universitas Gunadharma.
Ramayanti, T.Y. (2010).Analisis Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat
Untuk Menilai Tingkat Keberhasilan Kinerja Keuangan manajemen.
Universitas Bina Darma, Palembang.
Sandroto, C.W. (1997). Rasio Keuangan. Jurnal Bina Ekonomi, November,
hal. 25-32.
Sawir, A. (2003).Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Gramedia, Jakarta.
Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Suliyanto (2005).Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Syamsuddin, L. (2004).Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Yuliyos, Y.P. (2012). Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Semen yang
Terdaftar di LQ 45. Skripsi Manajemen Keuangan, Program S-1