ABSTRACT
This study aims to determine the potential magnitude and local tax revenue, and the effectiveness of the tax collection system in the Cimahi cities. Analysis is performed by calculating the trend equation to determine the potential of local tax revenue over the next three years and calculate the effectiveness of each for the financial year. From the data analysis it can be seen that: First, local taxes Cimahi potentially be explored in order to increase revenue, the local tax revenue can increase revenue; Second, the terms of the effectiveness of local tax Cimahi cities included in the category of Most Effective for the realization of greater acceptance of revenue target, but when viewed from the tax types that are still in the category of Effective and Simply Effective.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya potensi dan pajak daerah terhadap PAD dan efektifitas sistem pemungutan pajak di kota Cimahi. Analisis dilakukan dengan menghitung persamaan tren untuk menentukan potensi pendapatan pajak daerah selama tiga tahun ke depan dan menghitung tingkat efektivitas masing-masing untuk tahun anggaran. Dari analisis data dapat dilihat bahwa: Pertama, pajak daerah Cimahi berpotensi terus digali dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, adanya pendapatan pajak daerah dapat meningkatkan pendapatan daerah; Kedua, Dilihat dari efektifitas pajak daerah kota cimahi termasuk dalam kategori Sangat Efektif karena realisasi penerimaan lebih besar dari target penerimaan, namun jika dilihat perjenis pajaknya masih terdapat yang masuk dalam kategori Efektif dan Cukup Efektif.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ..ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... .iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... .iv
KATA PENGANTAR ... ..v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... .ix
DAFTAR ISI ... ..x
DAFTAR GAMBAR ... .xvi
DAFTAR TABEL xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... ..6
2.1 Kajian Pustaka ... ..6
2.1.1 Pajak ... ..6
2.1.1.2 Fungsi Pajak ... ..7
2.1.1.3 Jenis Pajak ... ..8
2.1.1.4 Syarat Pemungutan Pajak ... 10
2.1.1.5 Tata Cara pemungutan Pajak ... 11
2.1.1.6 Jenis Tarif Pajak ... 13
2.1.2 Pajak Daerah ... 14
2.1.2.1 Jenis Pajak Daerah ... 14
2.1.2.2 Tarif Pajak Daerah ... 16
2.1.2.3 Pajak Hotel ... 19
2.1.2.3.1 Objek dan Subjek Pajak ... 19
2.1.2.3.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 20
2.1.2.4 Pajak Restoran ... 21
2.1.2.4.1 Objek dan Subjek Pajak ... 21
2.1.2.4.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 22
2.1.2.5 Pajak Hiburan ... 22
2.1.2.5.1 Objek dan Subjek Pajak ... 22
2.1.2.5.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 23
2.1.2.6 Pajak Reklame ... 24
2.1.2.6.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa
Pajak ... 26 2.1.2.7 Pajak Sarang Burung Walet ... 26 2.1.2.7.1 Objek dan Subjek Pajak ... 27 2.1.2.7.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan
Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa
Pajak ... 27 2.1.2.8 Pajak Penerangan Jalan ... 28 2.1.2.8.1 Objek dan Subjek Pajak ... 28 2.1.2.8.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan
Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa
Pajak ... 29 2.1.2.9 Pajak Parkir ... 29 2.1.2.9.1 Objek dan Subjek Pajak ... 30 2.1.2.9.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan
Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa
Pajak ... 30 2.1.2.10 Pajak Air Tanah... 31 2.1.2.10.1 Objek dan Subjek Pajak ... 31 2.1.2.10.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan
2.1.2.11.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa
Pajak ... 35
2.1.2.12 BPHTB ... 36
2.1.2.12.1 Objek dan Subjek Pajak ... 36
2.1.2.12.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 38
2.1.3 Pendapatan Asli Daerah ... 42
2.1.3.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 42
2.1.3.2 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah... 42
2.1.3.2 Peranan Pendapatan Asli Daerah ... 45
2.1.4 Potensi Penerimaan... 46
2.1.5 Efektifitas Pajak ... 46
2.1.6 Analisis Potensi dan Efektifitas Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah... 47
2.2 Rerangka Pemikiran ... 48
BAB III METODE PENELITIAN... 49
3.1 Objek Penelitian ... 49
3.2 Metode Penelitian... 49
3.2.1 Jenis Penelitian ... 49
3.2.2 Variabel Penelitian ... 50
3.2.2.2 Variabel Dependen (X) ... 51
3.2.3 Sumber Data ... 51
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.2.5 Alat Analisis ... 53
3.2.5.1 Potensi Penerimaan Pajak Daerah ... 53
3.2.5.2 Efektifitas Penerimaan ... 53
3.2.5.3 Tolak Ukur Nilai Efektifitas ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1 Hasil Penelitian ... 55
4.1.1 Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 55
4.1.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 55
4.1.1.2 Visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 56
4.1.1.3 Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi... 57
4.1.1.4 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 58
4.1.1.5 Deskripsi Jabatan Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 59
4.1.1.6 Aspek Kegiatan Dinas Pendapatan Daerah ... 64
4.1.2 Poteni Penerimaan Pajak Daerah ... 66
4.1.3 Tingkat Efektifitas Pemungutan Pajak Daerah ... 69
4.2 Pembahasan ... 74
4.2.1 Potensi Penerimaan Terhadap PAD ... 74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 79
5.1 Simpulan ... 79
5.2 Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 82
LAMPIRAN ... 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1Rerangka Pemikiran 48
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Daerah Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 3
Tabel 2.1 Jenis dan Tarif Pajak Daerah 16
Tabel 2.2 Jenis dan Tarif Pajak Daerah Kota Cimahi 17 Tabel 2.3 Kriteria Efektifitas Kinerja Keuangan Daerah 47 Tabel 3.1 Kriteria Efektifitas Kinerja Keuangan Daerah 54 Tabel 4.1 Perhitungan Least Square Pada Pajak Daerah Kota Cimahi 66 Tabel 4.2 Proyeksi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2013 67 Tabel 4.3 Proyeksi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2014 67 Tabel 4.4 Proyeksi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2015 68 Tabel 4.5 Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2008 – 2012 dan Proyeksi
Penerimaan Pajak 68
Tabel 4.6 Efektifitas Pajak Daerah di Kota Cimahi 69 Tabel 4.7 Kriteria Efektifitas Kinerja Keuangan Daerah 69 Tabel 4.8 Efektifitas Pajak Hotel di Kota Cimahi 70 Tabel 4.9 Efektifitas Pajak Restoran di Kota Cimahi 70 Tabel 4.10 Efektifitas Pajak Hiburan di Kota Cimahi 71 Tabel 4.11 Efektifitas Pajak Reklame di Kota Cimahi 72 Tabel 4.12 Efektifitas Pajak Penerangan Jalan di Kota Cimahi 72 Tabel 4.13 Efektifitas Pajak Parkir di Kota Cimahi 73
Tabel 4.14 Efektifitas Pajak Air di Kota Cimahi 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Rekapitulasi Target dan Realisasi
Lampiran B Laporan Pendapatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Republik Indonesia. Salah satu dari sekian banyaknya reformasi yang
membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, yang lebih dikenal dengan “Otonomi Daerah”.
Otonomi daerah merupakan suatu konsekuensi reformasi yang harus dihadapi oleh
setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota sebagai unit pelaksana
otonomi daerah.
Pemerintah Daerah berusaha mengembangkan dan meningkatkan perannya
dalam bidang ekonomi dan keuangan dengan cara meningkatkan daya guna
penyelenggaraan pemerintah baik melalui birokrasi pemerintah, pembangunan serta
pelayanan kepada masyarakat, maka pemberlakuan otonomi daerah kepada
kabupaten/kota yang nyata dan bertanggungjawab merupakan kebijakan yang harus
kita sambut dengan positif. Otonomi daerah saat ini dikaitkan dengan
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang direvisi menjadi
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
Otonomi daerah menuntut pemerintah daerah untuk menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri, disini pemerintah daerah memerlukan dana yang tidak sedikit oleh
2 Bab I. Pendahuluan
daerah dalam era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah, sumber penerimaan daerah terdiri dari :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
b. Dana perimbangan; dan
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu indikator yang
menentukan derajat kemandirian suatu daerah. Semakin besar penerimaan PAD
suatu daerah maka semakin rendah tingkat ketergantungan pemerintah daerah
tersebut terhadap pemerintah pusat. Sebaliknya, semakin rendah penerimaan PAD
suatu daerah maka semakin tinggi tingkat ketergantungan pemerintah daerah tersebut
terhadap pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan PAD merupakan sumber penerimaan
daerah yang berasal dari dalam daerah itu sendiri.
Salah satu penerimaan Pendapatan Asli Daerah berasal dari sektor pajak
daerah. Pajak daerah di Indonesia menurut Undang-Undang 34 Tahun 2000 adalah
iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribaadi atau badan kepada daerah tanpa
imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Kota Cimahi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini
terletak di antara Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung
Barat. Kota Cimahi memiliki lokasi yang strategis karena letaknya dekat dengan Ibu
kota Provinsi Jawa Barat sebagai pusat perekonomian. Pendapatan asli daerah Kota
3 Bab I. Pendahuluan
dari total pendapatan Rp 843.092.664.451,00. Salah satu penerimaan yang cukup
menonjol di Kota Cimahi yaitu dari sektor pajak daerah. Pajak daerah adalah pajak
yang ditetapkan oleh daerah untuk kepentingan pembiayaan daerah tersebut.
Kontribusi pajak daerah di Kota Cimahi menempati posisi kedua yang
memiliki kontribusi terbesar setelah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
Pendapatan pajak daerah di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya.
Tabel 1.1
Penerimaan Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cimahi serta Kontribusi Pajak Daerah
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2008 – 2012
2007/2008 15,919,330,572.00 65,108,137,872.00 24.45% 2008/2009 17,088,578,529.00 74,383,053,802.00 22.97% 2009/2010 19,710,740,857.00 87,321,034,057.12 22.57% 2010/2011 42,613,533,717.00 117,959,834,116.00 36.13% 2011/2012 63,753,989,389.00 144,541,919,313.00 44.11%
TOTAL 135,610,183,675 454,097,250,885
Sumber : Dispenda Kota Cimahi
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa jumlah penerimaan
pajak daerah di Kota Cimahi setiap tahun mengalami peningkatan. Dapat kita lihat
pada perbandingan tahun 2010 dan 2011 terlihat peningkatan jumlah pajak yang
sangat besar naik hingga mencapai 216,19% ini berarti Kota Cimahi terus mencoba
untuk menggali potensi pajak daerahnya agar terus meningkat, angka tersebut masih
bisa terus ditingkatkan dengan melakukan beberapa upaya seperti intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak daerah, Intensifikasi pajak adalah usaha dari pihak pajak untuk
4 Bab I. Pendahuluan
Ekstensifikasi pajak adalah kegiatan untuk mencari sesuatu yang sembunyi yaitu
subyek pajak yang telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak tetapi belum terdaftar
sebagai wajib pajak.
Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, penulis bermaksud melakukan
penelitian yang berjudul: “Analisis Potensi dan Efektivitas Pajak Daerah sebagai
Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)”. (Studi Kasus Pada Dispenda kota
Cimahi).
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah potensi penerimaan Pajak Daerah yang dimiliki Kota Cimahi ?
2. Bagaimanakah efektivitas Pajak Daerah di Kota Cimahi?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini mengetahui Efektifitas dan potensi nyata yang dimiliki dari
Pajak Daerah di Kota Cimahi, Hal ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi atas
upaya-upaya optimalisasi penerimaan pajak daerah di Kota Cimahi.
Sedangkan yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisa bagaimanakah potensi penerimaan Pajak Daerah
yang dimiliki Kota Cimahi ?
2. Untuk menguji dan menganalisa bagaimanakah efektivitas Pajak Daerah di Kota
5 Bab I. Pendahuluan
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap permasalahan ini. Adapun kegunaan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi akademisi
a. Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
masukan bagi ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya akuntansi
perpajakan mengenai potensi dan efektifitas pajak daerah sebagai sumber
PAD.
b. Bagi penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat lebih mendorong penelitian atau pengkajian
yang lebih kompleks (luas dan mendalam) tentang peranan pajak daerah
sebagai sumber PAD.
2. Bagi Praktisi
a. Bagi Dinas Pendapatan Daerah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan
terutama untuk meningkatkan penerimaan daerah terutama melalui
pengembangan potensi Pajak Daerah.
b. Bagi Masyarakat
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerimaan pendapatan asli daerah tiap semesternya mengalami peningkatan
sebagaimana terdapat pada tabel 4.1, dapat dilihat bahwa pada tahun 2013
semester I mengalami peningkatan 0,59% dari semester II di tahun 2012, dan
pada semester II meningkat sebesar 8,39% dari semester I, di tahun 2014 pada
semester I mengalami peningkatan sebesar 7,74% dari semester II tahun 2013,
dan pada semester II meningkat sebesar 7,19% dari semester I, sedangkan pada
tahun 2015 semester I meningkat sebesar 6,70% dari semester II tahun 2014, dan
semester ke-II nya meningkat sebesar 6.28% dari semester sebelumnya, dengan
demikian besarnya pengenaan pajak daerah pun akan meningkat sejalan dengan
kenaikan penerimaan pendapatan asli daerah.
2. Secara keseluruhan pemungutan pajak daerah di Kota Cimahi sudah efektif
karena tingkat efektifitasnya lebih dari 100 persen, namun ada beberapa pajak
daerah yang dalam pemungutannya masuk kategori efektif karena persantase
sekitar 90.01 sampai 100 persen yaitu pajak hiburan tahun 2009, pajak
penerangan jalan tahun 2008 sampai 2009 dan pajak air tahun 2009, kemudian
ada pajak daerah yang dalam pemungutannya masuk kategori cukup efektif
80 Bab V. Simpulan dan Saran
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa
saran agar dapat menjadi masukan yaitu :
1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi
a. Dinas Pendapatan Kota Cimahi diharapkan terus mensosialisasikan mengenai
pajak daerah kepada para wajib pajak sehingga dapat membantu
meningkatkan penerimaan pajak daerah di setiap sektor.
b. Dinas Pendapatan Kota Cimahi sebaiknya terus berupaya meningkatkan
penerimaan pajak daerah dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi setiap
sektor pajak daerah sehingga memiliki potensi untuk meningkatkan
pendapatan daerah.
c. Dinas Pendapatan daerah kota Cimahi harus berupaya mencari pemecahan
dari masalah-masalah yang menyebabkan penurunan pajak daerah guna
meningkatkan pendapatan asli daerah untuk mencukupi anggaran daerah
antara lain: (a) Peningkatan sumber daya manusia dengan menindak tegas
terhadap aparat yang menyimpang ketentuan dengan menerima imbalan dari
wajib pajak untuk melakukan penghapusan pajak, (b) Memberikan
pengarahan dan penyuluhan kepada wajib pajak tentang pentingnya pajak
daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam menunjang
kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan, dan (c)
Meningkatkan penerimaan pajak daerah dengan cara memberikan
81 Bab V. Simpulan dan Saran
2. Bagi wajib pajak atau masyarakat Kota Cimahi
a. Para pengusaha industri hiburan, pemilik restoran, pemilik lahan parkir dan
lainnya dapat secara berinisiatif mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak
daerah mengingat sistem pemungutan pajak yang ada dalam pajak hiburan ini
adalah self assessment.
b. Wajib pajak diharapkan memiliki kesadaran untuk membayarkan pajaknya
dengan benar sehingga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak
daerah di Kota Cimahi yang juga dapat meningkatkan Penerimaan Pajak
Daerah Kota Cimahi.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Diharapkan menggunakan data–data penerimaa pajak terbaru yaitu adanya
pajak PBB sebagai pajak daerah di tahun 2013.
b. Dalam melakukan penelitian, agar dapat menambah jumlah periode penelitian
misalkan menjadi 10 tahun, atau di analisis secara perbulan dalam 5 tahun
DAFTAR PUSTAKA
Agus dan Suhartiningsih. 2008. Efektifitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2. Jogiyanto. (2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman. Edisi
2007. BPFE, Yogyakarta.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Rahmawanti, Rina. 2009. Analisis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Sumedang. Skripsi Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekonomi Dan Manajemen.
Riady, Indra. 2010. Analisis Potensi Penerimaan dan Efektifitas Pajak Penerangan Jalan Di Kabupaten Garut. Skripsi Universitas Diponegoro Fakultas Ekonomi. Resmi, Siti. 2011. Perpajakan, Teori dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Siregar, Amri. 2010. Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendpatan
Asli Daerah 1998-2007. Skripsi Universitas Sumatra Utara Fakultas Ekonomi. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Daerah No.9 Tahun 2011 Mengenai Pajak Daerah Kota Cimahi.
Undang-Undang No.16 Tahun 2009 Mengenai Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.