• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Potensi dan Efektifitas Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Potensi dan Efektifitas Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study aims to determine the potential magnitude and local tax revenue, and the effectiveness of the tax collection system in the Cimahi cities. Analysis is performed by calculating the trend equation to determine the potential of local tax revenue over the next three years and calculate the effectiveness of each for the financial year. From the data analysis it can be seen that: First, local taxes Cimahi potentially be explored in order to increase revenue, the local tax revenue can increase revenue; Second, the terms of the effectiveness of local tax Cimahi cities included in the category of Most Effective for the realization of greater acceptance of revenue target, but when viewed from the tax types that are still in the category of Effective and Simply Effective.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya potensi dan pajak daerah terhadap PAD dan efektifitas sistem pemungutan pajak di kota Cimahi. Analisis dilakukan dengan menghitung persamaan tren untuk menentukan potensi pendapatan pajak daerah selama tiga tahun ke depan dan menghitung tingkat efektivitas masing-masing untuk tahun anggaran. Dari analisis data dapat dilihat bahwa: Pertama, pajak daerah Cimahi berpotensi terus digali dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, adanya pendapatan pajak daerah dapat meningkatkan pendapatan daerah; Kedua, Dilihat dari efektifitas pajak daerah kota cimahi termasuk dalam kategori Sangat Efektif karena realisasi penerimaan lebih besar dari target penerimaan, namun jika dilihat perjenis pajaknya masih terdapat yang masuk dalam kategori Efektif dan Cukup Efektif.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... .iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... .iv

KATA PENGANTAR ... ..v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... .ix

DAFTAR ISI ... ..x

DAFTAR GAMBAR ... .xvi

DAFTAR TABEL xvii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... ..6

2.1 Kajian Pustaka ... ..6

2.1.1 Pajak ... ..6

(4)

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... ..7

2.1.1.3 Jenis Pajak ... ..8

2.1.1.4 Syarat Pemungutan Pajak ... 10

2.1.1.5 Tata Cara pemungutan Pajak ... 11

2.1.1.6 Jenis Tarif Pajak ... 13

2.1.2 Pajak Daerah ... 14

2.1.2.1 Jenis Pajak Daerah ... 14

2.1.2.2 Tarif Pajak Daerah ... 16

2.1.2.3 Pajak Hotel ... 19

2.1.2.3.1 Objek dan Subjek Pajak ... 19

2.1.2.3.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 20

2.1.2.4 Pajak Restoran ... 21

2.1.2.4.1 Objek dan Subjek Pajak ... 21

2.1.2.4.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 22

2.1.2.5 Pajak Hiburan ... 22

2.1.2.5.1 Objek dan Subjek Pajak ... 22

2.1.2.5.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 23

2.1.2.6 Pajak Reklame ... 24

(5)

2.1.2.6.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa

Pajak ... 26 2.1.2.7 Pajak Sarang Burung Walet ... 26 2.1.2.7.1 Objek dan Subjek Pajak ... 27 2.1.2.7.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan

Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa

Pajak ... 27 2.1.2.8 Pajak Penerangan Jalan ... 28 2.1.2.8.1 Objek dan Subjek Pajak ... 28 2.1.2.8.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan

Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa

Pajak ... 29 2.1.2.9 Pajak Parkir ... 29 2.1.2.9.1 Objek dan Subjek Pajak ... 30 2.1.2.9.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan

Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa

Pajak ... 30 2.1.2.10 Pajak Air Tanah... 31 2.1.2.10.1 Objek dan Subjek Pajak ... 31 2.1.2.10.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan

(6)

2.1.2.11.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa

Pajak ... 35

2.1.2.12 BPHTB ... 36

2.1.2.12.1 Objek dan Subjek Pajak ... 36

2.1.2.12.2 Dasar Pengenaan, Cara Perhitungan Pajak, Wilayah Pemungutan dan Masa Pajak ... 38

2.1.3 Pendapatan Asli Daerah ... 42

2.1.3.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 42

2.1.3.2 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah... 42

2.1.3.2 Peranan Pendapatan Asli Daerah ... 45

2.1.4 Potensi Penerimaan... 46

2.1.5 Efektifitas Pajak ... 46

2.1.6 Analisis Potensi dan Efektifitas Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah... 47

2.2 Rerangka Pemikiran ... 48

BAB III METODE PENELITIAN... 49

3.1 Objek Penelitian ... 49

3.2 Metode Penelitian... 49

3.2.1 Jenis Penelitian ... 49

3.2.2 Variabel Penelitian ... 50

(7)

3.2.2.2 Variabel Dependen (X) ... 51

3.2.3 Sumber Data ... 51

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.2.5 Alat Analisis ... 53

3.2.5.1 Potensi Penerimaan Pajak Daerah ... 53

3.2.5.2 Efektifitas Penerimaan ... 53

3.2.5.3 Tolak Ukur Nilai Efektifitas ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 55

4.1.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 55

4.1.1.2 Visi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 56

4.1.1.3 Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi... 57

4.1.1.4 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 58

4.1.1.5 Deskripsi Jabatan Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi ... 59

4.1.1.6 Aspek Kegiatan Dinas Pendapatan Daerah ... 64

4.1.2 Poteni Penerimaan Pajak Daerah ... 66

4.1.3 Tingkat Efektifitas Pemungutan Pajak Daerah ... 69

4.2 Pembahasan ... 74

4.2.1 Potensi Penerimaan Terhadap PAD ... 74

(8)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Simpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN ... 83

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1Rerangka Pemikiran 48

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Daerah Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 3

Tabel 2.1 Jenis dan Tarif Pajak Daerah 16

Tabel 2.2 Jenis dan Tarif Pajak Daerah Kota Cimahi 17 Tabel 2.3 Kriteria Efektifitas Kinerja Keuangan Daerah 47 Tabel 3.1 Kriteria Efektifitas Kinerja Keuangan Daerah 54 Tabel 4.1 Perhitungan Least Square Pada Pajak Daerah Kota Cimahi 66 Tabel 4.2 Proyeksi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2013 67 Tabel 4.3 Proyeksi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2014 67 Tabel 4.4 Proyeksi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2015 68 Tabel 4.5 Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2008 – 2012 dan Proyeksi

Penerimaan Pajak 68

Tabel 4.6 Efektifitas Pajak Daerah di Kota Cimahi 69 Tabel 4.7 Kriteria Efektifitas Kinerja Keuangan Daerah 69 Tabel 4.8 Efektifitas Pajak Hotel di Kota Cimahi 70 Tabel 4.9 Efektifitas Pajak Restoran di Kota Cimahi 70 Tabel 4.10 Efektifitas Pajak Hiburan di Kota Cimahi 71 Tabel 4.11 Efektifitas Pajak Reklame di Kota Cimahi 72 Tabel 4.12 Efektifitas Pajak Penerangan Jalan di Kota Cimahi 72 Tabel 4.13 Efektifitas Pajak Parkir di Kota Cimahi 73

Tabel 4.14 Efektifitas Pajak Air di Kota Cimahi 74

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rekapitulasi Target dan Realisasi

Lampiran B Laporan Pendapatan

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara di Republik Indonesia. Salah satu dari sekian banyaknya reformasi yang

membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, yang lebih dikenal dengan “Otonomi Daerah”.

Otonomi daerah merupakan suatu konsekuensi reformasi yang harus dihadapi oleh

setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota sebagai unit pelaksana

otonomi daerah.

Pemerintah Daerah berusaha mengembangkan dan meningkatkan perannya

dalam bidang ekonomi dan keuangan dengan cara meningkatkan daya guna

penyelenggaraan pemerintah baik melalui birokrasi pemerintah, pembangunan serta

pelayanan kepada masyarakat, maka pemberlakuan otonomi daerah kepada

kabupaten/kota yang nyata dan bertanggungjawab merupakan kebijakan yang harus

kita sambut dengan positif. Otonomi daerah saat ini dikaitkan dengan

Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang direvisi menjadi

Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan

Pemerintahan Daerah.

Otonomi daerah menuntut pemerintah daerah untuk menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri, disini pemerintah daerah memerlukan dana yang tidak sedikit oleh

(13)

2 Bab I. Pendahuluan

daerah dalam era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah, sumber penerimaan daerah terdiri dari :

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);

b. Dana perimbangan; dan

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu indikator yang

menentukan derajat kemandirian suatu daerah. Semakin besar penerimaan PAD

suatu daerah maka semakin rendah tingkat ketergantungan pemerintah daerah

tersebut terhadap pemerintah pusat. Sebaliknya, semakin rendah penerimaan PAD

suatu daerah maka semakin tinggi tingkat ketergantungan pemerintah daerah tersebut

terhadap pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan PAD merupakan sumber penerimaan

daerah yang berasal dari dalam daerah itu sendiri.

Salah satu penerimaan Pendapatan Asli Daerah berasal dari sektor pajak

daerah. Pajak daerah di Indonesia menurut Undang-Undang 34 Tahun 2000 adalah

iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribaadi atau badan kepada daerah tanpa

imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dan yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

Kota Cimahi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini

terletak di antara Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung

Barat. Kota Cimahi memiliki lokasi yang strategis karena letaknya dekat dengan Ibu

kota Provinsi Jawa Barat sebagai pusat perekonomian. Pendapatan asli daerah Kota

(14)

3 Bab I. Pendahuluan

dari total pendapatan Rp 843.092.664.451,00. Salah satu penerimaan yang cukup

menonjol di Kota Cimahi yaitu dari sektor pajak daerah. Pajak daerah adalah pajak

yang ditetapkan oleh daerah untuk kepentingan pembiayaan daerah tersebut.

Kontribusi pajak daerah di Kota Cimahi menempati posisi kedua yang

memiliki kontribusi terbesar setelah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Pendapatan pajak daerah di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan setiap

tahunnya.

Tabel 1.1

Penerimaan Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cimahi serta Kontribusi Pajak Daerah

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2008 – 2012

2007/2008 15,919,330,572.00 65,108,137,872.00 24.45% 2008/2009 17,088,578,529.00 74,383,053,802.00 22.97% 2009/2010 19,710,740,857.00 87,321,034,057.12 22.57% 2010/2011 42,613,533,717.00 117,959,834,116.00 36.13% 2011/2012 63,753,989,389.00 144,541,919,313.00 44.11%

TOTAL 135,610,183,675 454,097,250,885

Sumber : Dispenda Kota Cimahi

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa jumlah penerimaan

pajak daerah di Kota Cimahi setiap tahun mengalami peningkatan. Dapat kita lihat

pada perbandingan tahun 2010 dan 2011 terlihat peningkatan jumlah pajak yang

sangat besar naik hingga mencapai 216,19% ini berarti Kota Cimahi terus mencoba

untuk menggali potensi pajak daerahnya agar terus meningkat, angka tersebut masih

bisa terus ditingkatkan dengan melakukan beberapa upaya seperti intensifikasi dan

ekstensifikasi pajak daerah, Intensifikasi pajak adalah usaha dari pihak pajak untuk

(15)

4 Bab I. Pendahuluan

Ekstensifikasi pajak adalah kegiatan untuk mencari sesuatu yang sembunyi yaitu

subyek pajak yang telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak tetapi belum terdaftar

sebagai wajib pajak.

Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, penulis bermaksud melakukan

penelitian yang berjudul: “Analisis Potensi dan Efektivitas Pajak Daerah sebagai

Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)”. (Studi Kasus Pada Dispenda kota

Cimahi).

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah potensi penerimaan Pajak Daerah yang dimiliki Kota Cimahi ?

2. Bagaimanakah efektivitas Pajak Daerah di Kota Cimahi?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini mengetahui Efektifitas dan potensi nyata yang dimiliki dari

Pajak Daerah di Kota Cimahi, Hal ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi atas

upaya-upaya optimalisasi penerimaan pajak daerah di Kota Cimahi.

Sedangkan yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisa bagaimanakah potensi penerimaan Pajak Daerah

yang dimiliki Kota Cimahi ?

2. Untuk menguji dan menganalisa bagaimanakah efektivitas Pajak Daerah di Kota

(16)

5 Bab I. Pendahuluan

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap permasalahan ini. Adapun kegunaan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi

a. Bagi ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

masukan bagi ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya akuntansi

perpajakan mengenai potensi dan efektifitas pajak daerah sebagai sumber

PAD.

b. Bagi penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat lebih mendorong penelitian atau pengkajian

yang lebih kompleks (luas dan mendalam) tentang peranan pajak daerah

sebagai sumber PAD.

2. Bagi Praktisi

a. Bagi Dinas Pendapatan Daerah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan

terutama untuk meningkatkan penerimaan daerah terutama melalui

pengembangan potensi Pajak Daerah.

b. Bagi Masyarakat

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerimaan pendapatan asli daerah tiap semesternya mengalami peningkatan

sebagaimana terdapat pada tabel 4.1, dapat dilihat bahwa pada tahun 2013

semester I mengalami peningkatan 0,59% dari semester II di tahun 2012, dan

pada semester II meningkat sebesar 8,39% dari semester I, di tahun 2014 pada

semester I mengalami peningkatan sebesar 7,74% dari semester II tahun 2013,

dan pada semester II meningkat sebesar 7,19% dari semester I, sedangkan pada

tahun 2015 semester I meningkat sebesar 6,70% dari semester II tahun 2014, dan

semester ke-II nya meningkat sebesar 6.28% dari semester sebelumnya, dengan

demikian besarnya pengenaan pajak daerah pun akan meningkat sejalan dengan

kenaikan penerimaan pendapatan asli daerah.

2. Secara keseluruhan pemungutan pajak daerah di Kota Cimahi sudah efektif

karena tingkat efektifitasnya lebih dari 100 persen, namun ada beberapa pajak

daerah yang dalam pemungutannya masuk kategori efektif karena persantase

sekitar 90.01 sampai 100 persen yaitu pajak hiburan tahun 2009, pajak

penerangan jalan tahun 2008 sampai 2009 dan pajak air tahun 2009, kemudian

ada pajak daerah yang dalam pemungutannya masuk kategori cukup efektif

(18)

80 Bab V. Simpulan dan Saran

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa

saran agar dapat menjadi masukan yaitu :

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi

a. Dinas Pendapatan Kota Cimahi diharapkan terus mensosialisasikan mengenai

pajak daerah kepada para wajib pajak sehingga dapat membantu

meningkatkan penerimaan pajak daerah di setiap sektor.

b. Dinas Pendapatan Kota Cimahi sebaiknya terus berupaya meningkatkan

penerimaan pajak daerah dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi setiap

sektor pajak daerah sehingga memiliki potensi untuk meningkatkan

pendapatan daerah.

c. Dinas Pendapatan daerah kota Cimahi harus berupaya mencari pemecahan

dari masalah-masalah yang menyebabkan penurunan pajak daerah guna

meningkatkan pendapatan asli daerah untuk mencukupi anggaran daerah

antara lain: (a) Peningkatan sumber daya manusia dengan menindak tegas

terhadap aparat yang menyimpang ketentuan dengan menerima imbalan dari

wajib pajak untuk melakukan penghapusan pajak, (b) Memberikan

pengarahan dan penyuluhan kepada wajib pajak tentang pentingnya pajak

daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam menunjang

kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan, dan (c)

Meningkatkan penerimaan pajak daerah dengan cara memberikan

(19)

81 Bab V. Simpulan dan Saran

2. Bagi wajib pajak atau masyarakat Kota Cimahi

a. Para pengusaha industri hiburan, pemilik restoran, pemilik lahan parkir dan

lainnya dapat secara berinisiatif mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak

daerah mengingat sistem pemungutan pajak yang ada dalam pajak hiburan ini

adalah self assessment.

b. Wajib pajak diharapkan memiliki kesadaran untuk membayarkan pajaknya

dengan benar sehingga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak

daerah di Kota Cimahi yang juga dapat meningkatkan Penerimaan Pajak

Daerah Kota Cimahi.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Diharapkan menggunakan data–data penerimaa pajak terbaru yaitu adanya

pajak PBB sebagai pajak daerah di tahun 2013.

b. Dalam melakukan penelitian, agar dapat menambah jumlah periode penelitian

misalkan menjadi 10 tahun, atau di analisis secara perbulan dalam 5 tahun

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Agus dan Suhartiningsih. 2008. Efektifitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2. Jogiyanto. (2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman. Edisi

2007. BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Rahmawanti, Rina. 2009. Analisis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Sumedang. Skripsi Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekonomi Dan Manajemen.

Riady, Indra. 2010. Analisis Potensi Penerimaan dan Efektifitas Pajak Penerangan Jalan Di Kabupaten Garut. Skripsi Universitas Diponegoro Fakultas Ekonomi. Resmi, Siti. 2011. Perpajakan, Teori dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Siregar, Amri. 2010. Analisis Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah Sebagai Pendpatan

Asli Daerah 1998-2007. Skripsi Universitas Sumatra Utara Fakultas Ekonomi. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Daerah No.9 Tahun 2011 Mengenai Pajak Daerah Kota Cimahi.

Undang-Undang No.16 Tahun 2009 Mengenai Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

Gambar

Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis data dapat dilihat bahwa: Pertama, pajak daerah Kabupaten Sukoharjo berpotensi terus digali dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah; Kedua,

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar potensi pajak hiburan yang dapat digali di Kota Surakarta dan kontribusinya terhadap pendapatan daerah,

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai cara pemungutan Pajak Parkir oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dan

EVALUASI POTENSI PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI

EFEKTIFITAS PENGAWASAN WAJIB PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA.. DINAS PENDAPATAN

Efektivitas pajak daerah sendiri merupakan penilaian kinerja pemungutan pajak daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan daerah selama satu tahun anggaran,

Pajak daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang mempunyai kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah adalah Pajak Reklame. Promosi dalam bentuk reklame merupakan satu

Melihat beberapa sumber pendapatan dari sektor pajak daerah tersebut, dikaitkan dengan potensi yang dimiliki Kota Kediri sebagai kota yang terus mengalami perkembangan