ABSTRACT
The tittle of the research is the role of parking tax collection against revenue Bandung. Parking tax is one kind of local taxes in Bandung. Reaping the parking taxes are expected to give a big role for Bandung’s local revenue. This research was conducted to determine how big a role the parking tax collections against revenue Bandung. This research using the description methods with documentation and interview as a data acquisition techniques and an approach to Bandung Regional Revenue Office for the case study. Analysis instruments of this research are regresi and coefficient analysis. Data analysis technique using t-test. This research results about the role of parking taxes towards Bandung’s local revenue on 2008 – 2012 shows that the value of tcount for
parking taxes ( X variable) and local revenue ( Y variable) are tcount <ttable (2,2846 <
3,182 ), has a significant level 0,107 more than 0,05, for that, Ho is accepted and H1
rejected which means that the parking taxes has no significant role to Bandung’s local revenue.
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah peranan pemungutan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah. Pajak parkir merupakan salah satu jenis Pajak Daerah yang ada di kota Bandung. Pemungutan pajak parkir diharapkan dapat memberikan peran yang besar bagi pendapatan asli daerah kota Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peranan pemungutan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara dengan pendekatan Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah kota Bandung. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi dan analisis koefisien. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai thitung untuk pemungutan pajak parkir (variabel X) terhadap
pendapatan asli daerah (variabel Y) pada tahun 2008 s/d 2012 menunjukkan thitung <ttabel
(2,2846 < 3,182 ), memiliki tingkat signifikan 0, 107 lebih besar dari pada 0,05 maka Ho diterima sehingga Hi ditolak yang berarti bahwa pemungutan pajak parkir memiliki
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GRAFIK ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN
2.2.3 Objek, Subjek, Wajib Pajak dan Wakil Pajak Daerah ... 16
2.2.4 Pajak Terutang ... 17
2.2.5 Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Daerah ... 18
2.2.6 Sistem Pemungutan Pajak Daerah ... 19
2.2.7 Pembayaran Pajak Daerah ... 20
2.2.8 Keberatan, Banding, dan Gugatan ... 21
2.2.9 Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan. Ketetapan, dan Penghapusan atau Pengurangan Sanksi Administrasi ... 22
2.2.10 Pembukuan dan Pencatatan ... 23
2.3 Pengertian Pajak Parkir ... 26
2.3.1 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Parkir ... 26
2.3.2 Objek, Subjek, dan Wajib Pajak Parkir ... 27
2.3.3 Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Parkir . 29 2.3.4 Cara Pemungutan, Penetapan, dan Ketetapan Pajak Parkir ... 30
2.3.5 Pengukuhan, Pendaftaran, dan Pendataan ... 30
2.3.6 Pembayaran dan Penagihan Pajak Parkir ... 31
3.1.1 Sejarah, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 35
3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 42
3.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 46
3.2 Metode Penelitian ... 47
3.2.1 Jenis dan Sumber Data ... 47
3.2.3 Operasional Variabel ... 49
4.1 Pemungutan Pajak Parkir oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 56
4.1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Parkir Kota Bandung Tahun 2008 s/d 2012 ... . 59
4.1.2 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2008 s/d 2012 ... . 61
4.2 Peranan Pemungutan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah ... 65
4.2.1 Analisis Regresi ... 66
4.2.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 68
4.3 Pengujian Hipotesis ... 70
4.4 Pembahasan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Simpulan ... 75
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Variabel Independent ... 50
Tabel II Variabel Dependent ... 50
Tabel III Kriteria Nilai Korelasi ... 53
Tabel IV Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Parkir Tahun 2008 s/d 2012 .... 59
Tabel V Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2008 s/d 2012 ... 61
Tabel VI Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2012 ... 64
Tabel VII Pasangan Data Variabel X dan Variabel Y untuk Analisis Regresi ... 68
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Izin Penelitian ... 80
Lampiran B Wajib Pajak Daerah Tahun 2006-2011 ... 81
Lampiran C Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2008 ... 82
Lampiran D Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2009 ... 84
Lampiran E Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2010 ... 86
Lampiran F Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2011 ... 88
Lampiran G Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012 ... 90
Lampiran H Daftar t tabel ... 92
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut harus memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak merupakan penghasilan negara yang berasal dari rakyat dan merupakan sumber penghasilan terpenting bagi Negara. Lembaga Pemungut pajak sendiri dibagi menjadi dua yaitu Pajak Negara/Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Negara/Pusat adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya, sedangkan Pajak Daerah adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I (pajak provinsi), maupun daerah tingkat II (pajak kabupaten/kota) digunakan untuk membiayai daerah masing-masing.
Bab IPendahuluan 2
Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh pemerintah sehingga pemerintah memberlakukan sistem otonomi daerah di Indonesia, yaitu mulai tanggal 1 Januari 2001.
Dengan adanya otonomi, daerah dipacu untuk dapat berekreasi mencari sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Otonomi Daerah juga diharapkan mampu mendorong perbaikan pengelolahan sumber daya yang dimiliki setiap daerah dan mampu mendorong pemerintahan daerah untuk meningkatkan daya saing daerah dalam meningkatkan pembangunan perekonomian di daerah. Otonomi daerah memiliki implikasi yang luas pada kewenangan daerah untuk menggali dan mengelolah sumber-sumber pendapatan daerah dalam rangka pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah, dengan demikian sebenarnya daerah memiliki peluang untuk lebih mengoptimalkan potensi-potensi daerah-daerah yang dimiliki.
Bab IPendahuluan 3
Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dan Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Bandung, merupakan salah satu Kota yang mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh daerahnya. Sadar akan potensi wisata yang menarik di Bandung, para investor/pengusaha memanfaatkan peluang ini untuk membuka usaha restoran, hotel/penginapan, mall, factory outlet, distro, dan sebagainya. Jenis usaha-usaha tersebut tentunya menyediakan tempat parkir untuk para pengunjungnya, oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kota Bandung memberlakukan pemungutan Pajak Parkir terhadap pengusaha yang menyediakan tempat parkir dengan memungut bayaran dari konsumen.
Bab IPendahuluan 4
bayaran bertindak sebagai wajib pajak yang diberi kewenangan untuk memungut pajak dari konsumen (subjek pajak).
Setiap penyelenggara tempat parkir yang memungut bayaran yang menjadi wajib pajak wajib menghitung, memperhitungkan, dan melaporkan sendiri Pajak Parkir yang terutang dengan menggunakan SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah). Ketentuan ini menunjukkan sistem pemungutan Pajak Parkir pada dasarnya menggunakan sistem self assessment. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009, tarif Pajak Parkir ditetapkan paling tinggi sebesar 30% dan ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing daerah kabupaten/kota sehingga tarif pajak di setiap kota/kabupaten pasti berbeda tetapi tidak lebih dari 30%. Pemungutan atas Pajak Parkir di Kota Bandung dikenakan tarif 25% sesuai dengan Perda Kota Bandung No. 20 Tahun 2011 Pasal 30. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Pemungutan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah” (Studi Kasus
pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).
1.1Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
Bab IPendahuluan 5
2. Seberapa jauh peranan pemungutan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung?
1.2Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian adalah untuk mengumpulkan data yang akan dijadikan sebagai bahan penulisan skripsi. Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung memungut Pajak Parkir.
2. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.
1.3Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis tentang Pajak Parkir serta mengetahui seberapa jauh peranan pemungutan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.
2. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi saran yang bermanfaat
untuk Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung agar dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung melalui pemungutan Pajak Parkir.
Bab IPendahuluan 6
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang peranan pemungutan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Kota Bandung.
4. Bagi Masyarakat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis data yang telah dikemukakan oleh penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2009, tarif pajak parkir diberlakukan paling tinggi sebesar 30%. Untuk kota Bandung sendiri, pemerintah kota Bandung menetapkan 25% untuk pajak parkir yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 pasal 33. Sistem yang digunakan dalam memungut pajak parkir di kota Bandung adalah sistem self assessment. Dengan adanya sistem ini, wajib pajak wajib menghitung, melaporkan, serta menyetor pajak yang terutang sendiri..
2. Pengaruh pemungutan pajak parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung pada tahun 2008 s/d 2012 menujukkan bahwa nilai thitung untuk pemungutan pajak
parkir (variabel X) terhadap pendapatan asli daerah (variabel Y) menunjukkan thitung
<ttabel (2,2846 < 3,182) ), memiliki tingkat signifikan 0, 107 lebih besar dari pada 0,05
maka hal ini menjelaskan bahwa Ho diterima sehingga H1 ditolak sehingga
BAB V Kesimpulan & Saran
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:
1. Pemungutan terhadap Pajak Parkir harus ditingkatkan lagi. Untuk itu, harus didukung juga dengan peraturan daerah yang lebih jelas lagi tentang tarif dan pengenaan pajak parkir dan memberlakukan tarif yang sama rata bagi semua pengusaha parkir, sehingga pendapatan asli daerah yang diterima melalui pajak parkir dapat meningkat dan wajib pajak parkir semakin sadar atas kewajibannya untuk membayar pajak parkir.
2. Berdasarkan penelitian ini, dapat dilihat bahwa wajib pajak tiap tahun mengalami perubahan, bahkan pernah berkurang dari tahun sebelumnya. Dinas Pendapatan Daerah harus benar-benar menemukan penyebab dari jumlah wajib pajak parkir yang mengalami perubahan tiap tahunnya. Kemudian mengadakan penyuluhan tentang pajak parkir sehingga wajib pajak yang belum sadar akan kewajibannya untuk membayar pajak parkir diharapkan dapat segera melakukan apa yang menjadi kewajiban seorang wajib pajak.
78
DAFTAR PUSTAKA
Brotodihardjo, R. Santoso. (2010). Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Refika Aditama. Bandung.
Mardiasmo. (2010). Perpajakan Edisi Revisi 2010. Andi. Yogyakarta.
Pea. (2009). Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Parkir dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah dalam Menunjang Kemandirian Daerah pada Kota Bandung. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus. Salemba Empat. Jakarta.
Siahaan, Marihot Pahala. (2013). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Rajawali Pers. Jakarta.
Transuria, Billy Ivan. (2010). Pokok-Pokok Ketetapan Umum Perpajakan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Undang-Undang Dasar Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.