• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sate Kambing Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa Muda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sate Kambing Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa Muda."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH SATE KAMBING TERHADAP TEKANAN DARAH

NORMAL PADA PRIA DEWASA MUDA

Okavianus.H.E, 2010

Pembimbing I: dr. Jo Suherman., MS, AIF

Pembimbing II : Endang Evacuasiany,Dra.,MS.,AFK.,Apt

Latar belakang : Daging kambing menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi tinggi, apalagi orang tersebut sudah memiliki riwayat hipertensi. Naiknya tekanan darah disebabkan energi yang dihasilkan daging kambing tersebut sangat tinggi.

Tujuan : mengetahui pengaruh sate kambing terhadap tekanan darah normal pada pria dewasa

Metode : Data dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan desain pretest dan post test dan uji t berpasangan.subjek penelitian meliputi 30 orang laki-laki, setiap subjek diberi sate kambing 100g. Penelitian di lakukan dalam waktu 60 menit. Setiap interval 20 menit diukur tekanan darah sistol dan diastol pada masing-masing subjek penelitian.

Hasil : Rata-rata tekanan darah sistol diberi sate kambing setelah 20 menit, sebesar 119.30 mmHg > tekanan darah sistol sebelum diberi sate kambing, sebesar 114.30 mmHg (p = 0.000) ; setelah 40 menit, sebesar 121.80 mmHg > 114.30 mmHg (p = 0.000) ; setelah 60 menit, sebesar 120.33 mmHg > 114.30 mmHg (p = 0.000) ; Rata-rata tekanan darah diastol diberi sate kambing setelah 20 menit, sebesar 81.03 mmHg >77.37 mmHg (p = 0.002) ; setelah 40 menit, sebesar 81.63mmHg > 77.37mmHg (p = 0.002) ; setelah 60 menit, sebesar 81.80 mmHg > 77.37 mmHg (p = 0.002)

Kesimpulan : Sate kambing meningkatkan tekanan darah sistol dan diastol pada laki-laki dewasa

(2)

v

ABSTRACT

MUTTON SATAY EFFECT ON BLOOD PRESSURE IN NORMAL YOUNG ADULT MALE

Okavianus.H.E, 2010

Tutor I: dr. Jo Suherman., MS, AIF

Tutor II : Endang Evacuasiany,Dra.,MS.,AFK.,Apt

Background mutton meat’s that consumed may increased the blod pressure, so as the people who have history of hypertension. Increase the blood pressure was related to the energy that produced by the mutton meat’s was very high

Purpose of this study is to know the role of satai made form mutton meat’s /goat’s meat to the normal blood pressure of a male adult

Method Data was analyzed with the design pretest and posttese and being tesed by the independent T-test. this study was assigned to 30 adult men with normal blood pressure. Subjects were ate the satai made from mutton meat’s and the measured he blood pressure(systole and diastole) every 20 minute and being measured 3 times.

Result ; mean of the systolic blood pressure after consumed the mutton satai in 20 minutes is 119.30 > than mean of systolic blood pressure before consumed he mutton satai was 114.30 mmHg(p= 0.000). mean of the systolic blood pressure after consumed the mutton satai in 40 minutes is 121.80 > than mean of systolic blood pressure before consumed he mutton satai was 114.30 mmHg(p= 0.000). mean of the systolic blood pressure after consumed the mutton satai in 60 minutes is 120.33 > than mean of systolic blood pressure before consumed he mutton satai was 114.30 mmHg(p= 0.000). mean of the diastolic blood pressure after consumed the mutton satai in 20 minutes is 81.03 > than mean of diastolic blood pressure before consumed he mutton satai was 77.37 mmHg(p= 0.002). mean of the diastolic blood pressure after consumed the mutton satai in 40 minutes is 81.63 > than mean of diastolic blood pressure before consumed he mutton satai was 77.37 mmHg(p= 0.002). mean of the diastolic blood pressure after consumed the mutton satai in 60 minutes is 81.80 > than mean of diastolic blood pressure before consumed he mutton satai was 77.37 mmHg(p= 0.002) Conclusion mutton satai increased systolic and diastolic bood pressure in adult men

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Ilmiah ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5Kerangka Pemikiran ... 3

1.6Hipotesis ... 4

1.7Metedologi………...4

(4)

ix BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tekanan Darah ... 5

2.1.1Pengertian Tekanan Darah ... 5

2.1.2Faktor yang mempengaruhi tekanan darah ... 6

2.1.3Faktor Tambahan ... 7

2.1.4Tekanan Darah Arteri Normal ... 9

2.1.5Pusat Vasomotor ... 9

2.1.6Metode Pemeriksaan Tekanan Darah... 10

2.2Curah Jantung ... 12

2.2.1Pengertian Curah Jantung ... 12

2.2.2Faktor yang Mempengaruhi Curah Jantung ... 12

2.3Kelainan Tekanan Darah ... 13

2.3.1Hipertensi ... 13

2.3.2Hipotensi ... 15

2.4kambing ... 16

2.4.1perkembangbiakan ... 18

2.4.2Jenis-jenis kambing ... 18

2.4.1.1 Kambing Kacang ... 18

2.1.1.2 Kambing Etawa ... 18

2.1.1.3 Kambing Jawarandu ... 19

2.1.1.4 Kambing saenen ... 19

2.5kandungan daging kambing ... 19

2.5.1Informasi Nutrisi Daging Kambing ... 21

2.5.2Informasi Kandungan Lemak Daging Kambing ... 21

2.6Natrium dan Kalium ... 25

2.6.1 Natrium ... 26

2.6.2 Kalium ... 26

2.6.3 peranan renin angiotensin aldosteron pada pengaturan tekanan darah 27 2.6.4 kandungan natrium dan kalium pada daging kambing ... 30

2.7 kecap ... 31

(5)

x

2.8 Asupan Protein yang tinggi meningkatkan aliran darah ginjal dan GFR ... 32

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/subjek penelitian ... 34

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 34

3.1.2 Subjek Penelitian ... 34

3.1.3 Besar sampel penelitian...35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.3 Prosedur Kerja ... 36

3.4 Metode Analisis ... 36

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.2 Pembahasan ... 43

4.2 Uji hipotesis ... 44

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 50

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi menurut JNC (Joint National Comittee)VII ... 6

Tabel 2.2 Kandungan Daging Kambing... 20

Tabel 2.3 Kandungan nutrisi daging kambing setiap 1 porsi saji (sekitar 4 ons) . 21 Tabel 2.4 Nilai nutrsi daging kambing (setelah semua lemak bagian luar dibuang) ... 23

Tabel 2.5 perbandingan kandungan nutrisi daging ... 24

Tabel 4.1 sistol subjek penelitian dalam mmHg ... 37

Tabel 4.2 diastol subjek penelitian dalam mmHg ... 38

Tabel 4.3 Tekanan Darah sistol sebelum dan sesudah Diberi sate kambing 100 g setelah 20 menit ... 39

Tabel 4.4 Tekanan Darah sistol sebelum dan sesudah Diberi sate kambing 100 g setelah 40 menit ... 39

Tabel 4.5 Tekanan Darah sistol sebelum dan sesudah Diberi sate kambing 100 g setelah 60 menit ... 40

Tabel 4.6 Tekanan Darah diastol sebelum dan sesudah Diberi sate kambing 100 g setelah 20 menit ... 41

Tabel 4.7 Tekanan Darah diastol sebelum dan sesudah Diberi sate kambing 100 g setelah 40 menit ... 41

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Seekor kambing jantan dewasa ... 17 Gambar 2.2 proses pengeluaran renin pada ginjal pembentukan dan fungsi

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

50 LAMPIRAN

(10)

52

RIWAYAT HIDUP

Nama : Oktavianus Harry Ebrian

NRP : 0710205

Tempat, tanggal lahir : Buntok, 5 oktober 1990

Alamat : Jln. A Yani Km 2 Tamiang Layang,

Riwayat pendidikan :

1993 – 1995 : TK Santa Sisilia Buntok 1995 – 2001 : SDN 9 Buntok

2001 – 2004 : SMPN 1 Buntok

2004 – 2007 : SMA Don Bosco Banjarmasin

2007 – sekarang : sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan masalah besar tidak hanya di negara barat tapi juga di Indonesia. Bila tidak diatasi, tekanan darah tinggi akan mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi kelainan yang serius. Otot jantung akan menebal (hipertrofi) dan mengakibatkan fungsinya sebagai pompa menjadi terganggu, selanjutnya jantung akan dilatasi dan kemampuan kontraksinya berkurang. Selain pada jantung, tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah pada otak, mata (retinopati) dan/atau ginjal (gagal ginjal). Sebagian besar kasus hipertensi tidak ada terapi definitif, tapi dapat di kontrol dengan pola hidup sehat dan medikasi.(Wikipedia,2010)

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko untuk terjadinya serangan jantung (infark miokard akut) gagal jantung dan stroke. Di negara barat, pasien yang mengalami serangan jantung setengahnya mengidap hipertensi dan pasien yang mengalami stroke dua pertiganya juga mengidap hipertensi. (Ganong, 2002)

Menurut AHA (American Heart Association) di Amerika, Tekanan darah tinggi ditemukan 10% atau 65 juta orang dan 28% atau 59 juta orang mengidap prehipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya satu pertiganya yang mengetahui keadaannya dan hanya 61% mendapat medikasi. Dari penderita yang mendapat medikasi hanya satu-pertiga mencapai target darah yang optimal/normal. Di Indonesia belum ada data nasional namun, pada studi MONICA 2000 di daerah perkotaan Jakarta dan Fakultas kedokteran Universitas Indonesia 2000-2003 di daerah Lido pedesaan kecamatan Cijeruk memperlihatkan kasus hipertensi derajat II (berdasarkan Joint Navigation Conference VII) masing-masing 20,9% dan 16,9%. Hanya

(12)

2

menjalani pengobatan masing-masing 13.3% dan 4,2%. Jadi di Indonesia masih sedikit sekali yang menjalani pengobatan. (Laragh 1992).

Pada populasi umum kejadian tekanan darah tinggi tidak terdistribusi secara merata. Hingga usia 55 tahun lebih banyak ditemukan pada pria. Namun setelah terjadi menopause (biasanya setelah usia 50 tahun), tekanan darah pada wanita meningkat terus, hingga usia 75 tahun tekanan darah tinggi lebih banyak ditemukan pada wanita dari pada pria. (Guyton & Hall,1997).

Di Indonesia daging kambing adalah satu makanan favorit terutama sate kambing. Daging kambing yang dikonsumsi memang bisa menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi tinggi, apalagi jika orang tersebut sudah memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi). Naiknya tekanan darah ini kandungan kalium pada daging sapi lebih tinggi daripada daging kambing, dan kandungan natrium lebih tinggi pada daging kambing daripada daging sapi dan GFR dan aliran darah ginjal meningkat 20-30% setelah seseorang makan daging dengan protein tinggi (Guyton dan Hall, 1997)

1.1Identifikasi Masalah

1 Apakah sate kambing meningkatkan tekanan darah

1.2Maksud dan Tujuan

Maksud : Mengetahui bagaimana pengaruh mengkonsumsi sate kambing terhadap tekanan darah

(13)

3

1.3Manfaat Penelitian

1.3.1 Manfaat Ilmiah

Penelitian ini, memberi pengetahuan bagi kita sate kambing dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

1.3.2 Manfaat Praktis

Untuk memberikan aplikasi kepada masyarakat bahwa sate kambing dapat meningkatkan tekanan darah tinggi sehingga patut dihindari penderita hipertensi.

1.4Kerangka Pemikiran

Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor utama yaitu Cardiac output dan total peripher resistant. Cardiac output dan total peripher resistant. Cardiac output merupakan hasil perkalian dari denyut jantung dan isi sekuncup, sedangkan total peripher resistant merupakan gabungan pada pembuluh darah (arteri dan arteriol) dan viskositas darah, semua faktor-faktor diatas dapat mempengaruhi tekanan darah. (price & Wilson,1995)

(14)

4

Ginjal akan menahan sodium saat tubuh kekurangan natrium. Sebaliknya saat kadar sodium di dalam tubuh tinggi, ginjal akan mengeluarkan kelebihan tersebut melalui urin. Apabila fungsi ginjal tidak optimal, kelebihan sodium tidak bisa dibuang dan menumpuk di dalam darah. Volume cairan tubuh akan meningkat dan membuat jantung dan pembuluh darah bekerja lebih keras untuk memompa darah dan menglirkannya ke seluruh tubuh. Tekanan darah pun akhirnya meningkat. Asupan protein yang tinggi diketahui dapat meningkatkan aliran darah ginjal dan GFR. GFR dan aliran darah ginjal meningkat 20-30% setelah seseorang makan daging dengan protein tinggi (Guyton dan Hall, 1997). makanan dengan protein tinggi akan meningkatkan pelepasan asam amino kedalam darah, yang kemudian di rabsorbsi di tubulus proksimal. Karena asam amino dan natrium di re absorbsi bersama oleh tubulus proksimal maka kenaikan reabsorbsi asam amino juga merangsang reasorbsi natrium dalam tubulus proksimal. (Guyton dan Hall, 1997).

1.5Hipotesis Penelitian

Sate kambing meningkatkan tekanan darah normal

1.6Metedologi

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif memakai rancangan acak lengkap (RAL) dengan desain pretest dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah systole dan diastole sebelum dan sesudah makan sate kambing

Analisis data memakai uji “t” berpasangan dengan α=0,05

1.7Tempat dan Waktu penelitian

Tempat penelitian di Laboratorium Faal Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

(15)

46 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sate kambing meningkatkan tekanan darah sistol dan diastole pada laki-laki dewasa

5.2 Saran

Kurangi makan sate kambing terutama pada penderita hipertensi

(16)

47

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. 2008. Hypertension. http:// hyper.ahajournals.org. 23 November 2009.

Anonymous., 2010. Hypertension.

http://id.inaheart.or.id/p=63. 3 januari 2010

Anonymous.,2010. kandungan natrium dan kalium pada daging kambing. http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/17839?show=full

Campbell NA, Reece JB, and Mitchel LG. 2004. Biologi. Alih Bahasa : Wasmen

Manalu. Jakarta : Erlangga.

Cheng, Y.L. and Yu, A.W. Water-Electrolyte Balance. In Encyclopedia of Food

Sciences & Nutrition, 2nd Edition, Caballero, B. Trugo, L.C., & Finglas, P.M.,Eds,. Academic Press. 2003.

Ganong, William F., MD., 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 564-565

Goodman and Gillman .2005. Dasar Farmakologi Terapi.Volume 1. Jakarta: ECG. Hal 232.

.

Graves-Freeland ,J.H & Trotter P.J. Mineral-Dietary Importance. In Encyclopedia

of Food Sciences & Nutrition, 2nd Edition, Caballero, B. Trugo, L.C., & Finglas, P.M.,Eds,. Academic Press. 2003.

G.R. Ahmad & D.R.Ahmad, Electrolytes Analysis. In Encyclopedia of Food

Sciences & Nutrition, 2nd Edition, Caballero, B. Trugo, L.C., & Finglas,

P.M.,Eds,. Academic Press. 2003.

Guyton AC and Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Alih Bahasa :

(17)

48

Guyton, Arthur C. 2007. . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.Jakarta: EGC. Hal. 246

Hegner, Barbara R., Esther C. 2009.Tekanan Darah Arteri Pada Manusia. Jakarta: EGC.

Devendra, C. 1988. The nutritional value of goat meat. Proceedings (IDRC-268e).

Dorland, W.A. Newman. 2007. Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC. Edisi 29. Halaman 1051, 1764.

Ibnu masud. 1989.Dasar-dasar fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta:EGC. Hal 116-118.

Klabunde RE. 2007. Cardiovasculary physiology concepts. Tersedia : http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP001.htm (23 Nopember 2010)

Laragh JH. 1992. The Renin system and Four lines of hypertension research.

Nephron heterogeneity, the calcium conection, the proRenin vasodilator limb and plasma Renin and heart attack. Hypertension, 20 : 267-279.

Mohrman D.E, Heller L.J 2003. Cardiovascular Physiology. 5th edition. New York: Lange Medical Books/ Mc graw-Hill P. 28-50, 54-44, 116.

Murray R K, Daryl K, Peter A, Victor W, 2002, Harper’s Biochemistry, Alih Bahasa

Andry Hartono, Biokimia Harper, Edisi ke-25m, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, 254 – 289

(18)

49

Park, Y. W., M. A. Kouassi, and K. B. Chin. 1991. Moisture, total fat and cholesterol in goat organ and muscle meat. J. Food Science 56(5):1191

Price, S.A & Wilson, L.M.1995. Patofisiologis konsep klinis proses-proses penyakit 1. Dalam fisiologi system kardiovaskular. Edisi 4. Jakarta :EGC. Hal 490

Schieberle, P., Grosch, W. And Belitz,H.D. Food Chemistry, 3d ed Springer,

Garching, 2004.

Sloane, Ethel.2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.Hal 236-237.

Wikipedia.2010.Kalium.

http;//id.wikipedia.org/wiki/Kalium.Diunduh 11 desember 2010

Wikipedia. 2010. Natrium.

http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium. Diunduh 11 desember 2010.

Wikipedia. 2010. Tekanan darah tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan siswa tentang manfaat sarapan sehat berada pada kategori baik, Pengetahuan siswa tentang syarat - syarat sarapan sehat berada pada kategori sedang,

melakukan investasi dlm perbaikan gizi, nyatanya efek program kecil (mis: PMT-AS) - Pemilihan program yang tidak

Obat tradisionaf nakin banyak diproduksi dan tersebar sampai ke pel-osok tanah

Kesempatan yang diberikan pemerintah juga ditunjukkan dari adanya peluang yang diciptakan pemerintah, dimana pemerintah memberi peluang kepada masyarakat untuk terlibat

[r]

Dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan di bidang pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta , Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat keputusan Nomor :

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih karunia yang diberikan kepada penulis, dari awal hingga selesainya proses

Kampanye dan/atau LPPDK Pasangan Calon dan Tim Kampanye tidak memperlihatkan klasifikasi penerimaan tersebut atau berbeda dengan ketentuan, atau klasifiksi dalam