• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Atas Tugas Akhir Mahasiswa Melalui Hubungan Kontraktual Antara Dosen dan Mahasiswa Di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Atas Tugas Akhir Mahasiswa Melalui Hubungan Kontraktual Antara Dosen dan Mahasiswa Di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM ATAS TUGAS AKHIR MAHASISWA MELALUI HUBUNGAN KONTRAKTUAL

ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA DI FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Handi Hermawan 0988005 ABSTRAK

Plagiat karya ilmiah sudah lama terjadi dan hal tersebut terdapat di semua jenjang pendidikan tinggi. Banyak usaha yang dilakukan untuk menghilangkan plagiat karya ilmiah di universitas. Salah satu solusi alternatif yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan perjanjian yang membuat karya ilmiah hasil ciptaan mahasiswa dapat dilindungi, dan orang yang ingin menggunakannya juga bisa dengan bijaksana tanpa perlu untuk memplagiat karya ilmiah tersebut. Persoalan hukum yang tampak ini adalah memberikan suatu perlindungan yang diberikan terhadap tugas akhir mahasiswa dalam bentuk perangkat hukum baik berupa perjanjian baku agar tugas akhir tersebut tidak dimanfaatkan oleh pihak dosen dengan/ atau tanpa seijin dari mahasiswa yang memilikinya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif didukung dengan penelitian Yuridis Sosiologis. Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa bahan hukum primer berupa UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dan UU No.14 Tahun 2001 tentang Hak Paten, literatur, karya ilmiah orang lain, PerUndang-Undangan, bahan kepustakaan, buku-buku, bahan diktat adalah hukum atau kaedah. Data primer berupa wawancara dengan Ketua Jurusan Desain Grafis Maranatha dan Kordinator Tugas Akhir. serta menggunakan Metode Yuridis Normatif digunakan penulis karena tujuan penelitian skripsi ini menegakan ketentuan- ketentuan hukum yang dapat digunakan dalam kegiatan tugas akhir mahasiwa. Hasil dari penelitian ini adalah perjanjian baku yang digunakan untuk melindungi tugas akhir mahasiswa yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh pihak fakultas melalui ketua jurusan yang diwakili oleh kordinator tugas akhir yang memberikan posisi seimbang antara dosen dan mahasiswa baik dalam hak dan kewajiban maupun dalam perlindungan hukum.

Upaya Perlindungan hukum terhadap tugas akhir yang dilakukan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain dapat diakomodir melalui sebuah perjanjian baku antara dosen pembimbing dan mahasiswa sebagai suatu dasar yang memberikan keseimbangan kedudukan para pihak. Perjanjian baku perlindungan hukum terhadap tugas akhir tetap memperhatikan Hak Kekayaan Intelektual yang dilindungi oleh hukum sesuai dengan peraturan Undang- Undang yang berlaku.

(2)

ii

JURISDICTIONAL OBSERVATION ON LEGAL PROTECTION FOR THE FINAL THESIS OF UNIVERSITY STUDENTS THROUGH CONTRACTUAL RELATIONSHIP BETWEEN LECTURER AND UNIVERSITY STUDENT IN THE FACULTY OF ART AND DESIGN OF

MARANATHA CHIRSTIAN UNIVERSITY Handi Hermawan

0988005 ABSTRACT

Theses plagiarism has been practiced since a long time ago and can be found in every high degree of education. There have been a lot of efforts conducted to eradicate theses plagiarism in universities. One of the possible alternative solutions is by establishing an agreement which protects these theses, so that others may use these theses wisely without plagiarizing them. The objective of this legal matter is to provide protection for the final theses of university students in the form of full-fledged law in order for such theses not to be taken advantage of by the lecturers with or without the permission from the students to whom they belong to.

This research utilizes the normative jurisdiction research method supported by Sociological Jurisdiction research. The data used by the author in this research is a secondary data in the form of primary law material which is Law No. 19 of 2002 regarding Copyright and Law No. 14 of 2001 regarding Patent, literature, theses of others, Law matter, literary material, dictate material are law or norm. The primary data is in the form of interviews with Maranatha Art and Design Head of Department and Final Thesis Coordinator, also utilizes Normative Jurisdiction Method used by the author since the purpose of this final thesis is to establish law stipulations usable in the final theses activity of university students. The result of this research is a legal full-fledged agreement used to protect university students’ final theses prepared beforehand by the faculty through the head of department represented by final thesis coordinator who grants equal position between lecturer and student in terms of right and obligation as well as legal protection.

Legal protection of final theses which is conducted by the Art and Design Faculty may be accommodated through a full-fledged agreement between supervising lecturer and student as a foundation of positional equality among the parties. Full-fledged Agreement Legal Protection gains University Students’ Final Theses of Intellectual Property Rights are protected by law in accordance with applicable law and regulations.

(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Pernyataan Keaslian ... ii

Pengesahan Pembimbing ... iii

Persetujuan Panitia Sidang ... iv

Pengesahan Penguji ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan dan Identifikasi Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Kegunaan Penelitian... 12

E. Kerangka Penelitian ... 12

F. Metode Penelitian... 19

G. Sistematika Penulisan ... 24

BAB II PERJANJIAN SEBAGAI LANDASAN HUBUNGAN HUKUM ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA ... 27

A. Ketentuan Umum Tentang Perjanjian ... 27

B. Ketentuan Umum Tentang Perjanjian Baku ... 36

(4)

iv

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM DAN PROSES PENYUSUNAN

TUGAS AKHIR MAHASISWA ... 56

A. Hukum dan Upaya Perlindungan Hukum ... 56

B. Penyusunan Tugas Akhir Dalam Proses Akademi... 70

C. Hak dan Kewajiban Mahasiswa Dalam Penyusunan Tugas Akhir ... 78

BAB IV UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA DALAM PERJANJIAN BAKU DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ... 56

A. Perjanjian Baku Dalam Upaya Mengakomodasi Kepentingan Para Pihak ... 85

B. Substansi Perjanjian Baku ... 99

C. Perlindungan Hukum Terhadap Tugas Akhir ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 132

A. Kesimpulan ... 132

B. Saran ... 136

Daftar Pustaka ... 138

Lampiran ... 142

Lampiran 1 Tata Tertib Penguji Sidang Mayor DKV 6 ... 142

Lampiran 2 Hasil Sidang Mayor DKV 6 ... 143

Lampiran 3 Pengumuman Mayor DKV 6 ... 144

(5)

v

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

146

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

216

PERJANJIAN KESEPAKATAN ATAS PENYELESAIAN DAN PEMANFAATAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Perjanjian Baku Tugas akhir ini ( untuk selanjutnya disebut “ Perjanjian Tugas Akhir” ) dibuat dan ditanda tangani di...Pada hari …………. Tanggal ……..Bulan …………. Tahun ……..oleh dan antara :

Untuk selanjutnya disebut dosen pembimbing atau pihak pertama.

2. Nama :

Untuk selanjutnya disebut mahasiswa atau pihak kedua.

(81)

217

- Bahwa Dosen adalah pihak yang diminta oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain sebagai dosen pembimbing tugas akhir Mahasiswa untuk melakukan bimbingan selama tugas akhir berlangsung.

- Bahwa Dosen adalah merupakan dosen yang mempunyai kompetensi di bidang yang sesuai dengan usulan yang sudah disetujui oleh Kordinator tugas akhir untuk dilanjutkan sebagai tugas akhir.

- Bahwa, atas permintaan Fakultas Seni Rupa dan Desain sebagai dosen pembimbing tugas akhir, Dosen dengan ini telah sepakat untuk memberikan bimbingan kepada Mahasiswa sesuai dengan ketentuan Fakultas Seni Rupa dan Desain dalam menjalankan tugas akhir.

- Bahwa mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir memerlukan bimbingan dari dosen yang berkompetensi di bidang yang sesuai dengan usulan yang sudah disetujui oleh Kordinator tugas akhir untuk dilanjutkan sebagai tugas akhir.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, Para Pihak dengan ini sepakat untuk melakukan bimbingan selama tugas akhir berlangsung dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana yang akan diatur dalam pasal-pasal di bawah ini:

PASAL 1

POKOK BIMBINGAN TUGAS AKHIR

(1) Para pihak selama berlangsungnya tugas akhir dalam melakukan bimbingan, menentukan waktu dan tempat bimbingan secara bersama-sama.

(2) Dalam rangka melaksanakan bimbingan, para pihak disepakati untuk bertemu minimum satu minggu satu kali.

(82)

218

PASAL 2

DEFINISI

(1) Tugas akhir adalah tugas yang wajib diselesaikan mahasiswa menjelang akhir masa studinya, sebagaimana ditetapkan dalam kurikulum Program Studi/ Jurusan di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain

(2) Dosen adalah tenaga pengajar baik tetap maupun luar biasa di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

(3) Dosen Pembimbing adalah Dosen yang mempunyai peran sebagai fasilitator dan supervisor bagi mahasiswa, untuk tercapainya tujuan umum Tugas Akhir yang ditetapkan.

(4) Mahasiswa adalah orang yg belajar di perguruan tinggi dan sedang menjalankan tugas akhir

(5) Buku Panduan Tugas Akhir adalah buku yang dibuat sebagai salah satu upaya untuk menciptakan suasana kondusif yang diperlukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing untuk menghasilkan karya yang optimal

(83)

219 PASAL 3

KETENTUAN UMUM

(1) Bahwa, Dosen adalah sebagai pembimbing tugas akhir Mahasiswa dengan judul tugas akhir

(2) Mahasiswa dengan ini menjamin bahwa judul tugas akhir yang digunakan oleh Mahasiswa adalah judul yang berasal dari diri sendiri, tidak mengambil judul yang sudah ada

(3) Bilamana Dosen melihat adanya suatu perubahan judul atau yang akan dimusyawarahkan untuk mengganti mengganti judul tugas akhir Mahasiswa agar sesuai dengan kemampuan Mahasiswa.

(4) Dalam hal Mahasiswa keberatan terhadap Dosen Pembimbing sebagaimana disebutkan dalam ayat 3 (tiga) pasal ini, Mahasiswa dapat mengundurkan diri, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, maka Mahasiswa dengan ini menyatakan melepaskan haknya untuk menuntut Dosen.

(5) Dosen setuju dalam menggunakan tugas akhir untuk kepentingan penelitian, Dosen akan meminta ijin baik secara tertulis maupun secara lisan kepada Mahasiswa.

(84)

220 PASAL 4

OBJEK PERJANJIAN

Hasil penelitian tugas akhir yang berupa: (a) Karya Ilmiah Tugas Akhir;

(b) Karya Seni yang dihasilkan selama Tugas Akhir; (c) Bahan- bahan yang digunakan selama Tugas Akhir; (d) Sistem yang dibuat selama Tugas Akhir.

PASAL 5

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

(1) Perjanjiaan ini berlaku selama ...(...) semester terhitung sejak tanggal ………. (...-...-...) sampai dengan tanggal ………... (...-...-...).

(2) Jangka waktu perjanjian ini dapat diperpanjang untuk kurun waktu tertentu dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak, sesuai dengan ketentuan dalam panduan akademik.

(3) Perjanjian Baku ini diadakan dengan pertimbangan usaha perlindungan jangka panjang, sehingga apabila Dosen Pembimbing karena alasan apapun juga berniat untuk mengunakan hasil dari penelitian tugas akhir dari tugas akhir dapat meminta ijin kepada Mahasiswa.

(4) Dosen Pembimbing dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dalam hal Mahasiswa tidak lulus dalam atau selama menjalankan Tugas Akhir. (5) Walaupun Perjanjian ini berakhir Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual

(85)

221 PASAL 6

KUALIFIKASI DOSEN PEMBIMBING

Kualifikasi yang harus dipenuhi sebagai Dosen Pembimbing: 1) Bergelar Doktor;

2) Bergelar Magister dan berpangkat Asisten Ahli; 3) Berpendidikkan sarjana dan berpangkat Lektor;

4) Apabila butir 1-3 tidak terpenuhi, Dekan dapat menentukan kebijaksanaan sendiri;

5) Jumlah dosen penguji paling sedikit 3 (tiga) orang;

6) Membimbing mahasiswa sesuai dengan kapasistas dan kemampuan dosen.

PASAL 8

HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN

a. Hak Dosen Sekaligus Pembimbing Dalam Tugas Akhir: 1) Memperoleh honor sesuai dengan kapasitas sebagai dosen; 2) Memperoleh honor ketika melakukan sidang tugas akhir; 3) Mendapat perlakukan yang baik dari mahasiswa;

4) Bila hasil karya tugas akhir diterima untuk masuk kedalam sebuah jurnal, nama dosen pembimbing dijadikan sebagai nama penulis ke-2 (dua) dan;

5) Bila hasil karya tugas akhir dibeli, maka dosen mempunyai hak untuk mendapatkan bagian dari hasil karya tugas akhir yang dibeli tersebut.

b. Kewajiban Dosen Sekaligus Pembimbing Dalam Tugas Akhir:

(a) Memberi bimbingan kepada mahasiswa sesuai jadwal yang sudah di tetapkan bersama;

(86)

222

(c) Menandatangai absensi dan menulis perkembangan mahasiswa sesuai dengan yang ada didalam Buku Panduan Tugas Akhir;

(d) Memeriksa penulisan, proses konsep dan visualisasi; (e) Datang dalam sidang dan pra tinjau mahasiswa;

(f) Membimbing sesuai dengan tema tugas akhir dan menyesuaikannya dengan kemampuan mahasiswa;

(g) Menghormati mahasiswa sebagai yang dibimbing.

PASAL 8

HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA

a. Hak Mahasiswa Dalam Tugas Akhir

1) “Dibimbing oleh Dosen Pembimbing sesuai dengan tema tugas akhir;

2) Dibimbing dengan minimum 16x (enam belas kali) pertemuan; 3) Memiliki hak intelektual untuk setiap karya yang dikerjakan dan; 4) Hasil dari tugas akhir yang di cetak / di print menjadi milik

mahasiswa

b. Kewajiban Mahasiswa Dalam Tugas Akhir

1) Pada saat pra tinjau 1 (satu), 2 (dua), dan 3 (tiga), peserta wajib mengenakan

Pria : Kemeja, celana panjang, sepatu

Wanita : Kemeja, rok/ celana panjang, sepatu tertutup; 2) Berkelakuan sopan kepada dosen pembimbing;

3) Menjalankan prosedur sidang akhir sesuai dengan apa yang ada di buku panduan tugas akhir;

4) Bila diadakan seminar atau kuliah umum dengan bahan/ hal yang sesuai dengan tema tugas akhir wajib mengikuti/ menghadiri; 5) Mengumpulkan pemulisan akhir dan CD (compact disc) karya

(87)

223 PASAL 8

BENTUK TUGAS AKHIR

Bentuk tugas akhir dalam Fakultas Seni Rupa dan Desain dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:

a) Karya Digital

1) Game adalah permainan interaksi yang dapat dilakukan secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain. Game yang biasa dibuat dalam tugas akhir di Fakultas Seni Rupa dan Desain adalah game yang dimainkan secara sendiri dan tema dari game berdasarkan tema tugas akhir

2) Digital Painting adalah teknik melukis yang dilakukan di atas medium digital. Tentu saja, peralatan yang digunakannya pun bukanlah kanvas, kuas dan cat minyak, melainkan perangkat- perangkat lunak design, seperti Corel Painter, Adobe Photoshop, Art Rage, GIMP, Krita, Open Canvas dan sejenisnya. Digital painting dalam tugas akhir dapat berupa gambar atau buku misalnya buku cerita rakyat.

3) Animasi adalah susunan gambar diam (static graphics) yang dibuat efek sehingga seolah-olah tampak bergerak. Animasi dalam tugas akhir dapat berupa cerita atau cara melakukan penyelamatan.

(88)

224

dalam tugas akhir dapat berupa halaman yang berisi promosi atau branding dari suatu daerah atau disesuaikan dengan tema tugas akhir.

5) 3D art adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. 3D art dalam tugas akhir dapat berupa gambar yang dapat diputar yang berisi aplikasi dari promosi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan tugas akhir.

b) Karya Konvensional

a. Board Game adalah permainan di mana alat-alat atau bagian-bagian permainan ditempatkan, dipindahkan, atau digerakkan pada permukaan yang telah ditandai atau dibagi-bagi menurut seperangkat aturan. Permainan mungkin didasarkan pada strategi murni, kesempatan atau campuran dari keduanya dan biasanya memiliki tujuan yang harus dicapai seseorang. Board game versi awal merepresentasikan pertempuran antara dua pasukan dan board game terbaru masih didasarkan pada tujuan untuk mengalahkan pemain lawan dalam hal jumlah, posisi menang atau poin tertinggi. Pada tugas akhir, board game dapat berupa permainan edukatif seperti mengatur waktu, atau dapat permainan untuk memperkenalkan makanan tradisional.

(89)

225

c. Kampanye adalah desain yang berfungsi untuk memperkenalkan suatu daerah, wilayah, atu hal- hal yang sesuai dengan tema tugas akhir. Kampanye dalam tugas akhir dapat berupa kampanye anti merokok di kawasan atau lingkungan kampus.

d. Promosi adalah desain yang berfungsi untuk mempromosikan suatu daerah, wilayah, atu hal- hal yang sesuai dengan tema tugas akhir. Kampanye dalam tugas akhir dapat berupa promosi daerah tasik sebagai penghasil paying geulis.

e. Branding adalah sebuah nama, symbol, desain, ataupun kombinasi dari semuanya yang dipakai untuk mengidentifikasi suatu (produk, tempat, orang, perusahaan, negara, organisasi, dan sebagainya). Dalam tugas akhir branding dapat berupa membuat sebuah brand misalnya suatu daerah mempunyai air terjun yang indah tapi orang tidak mengetahuinya, maka daerah tersebut dapat dibuatkan logo dengan gambar air terjun dan tulisan yang menarik orang untuk datang.

(90)

226

tersebut dapat dibuatkan logo dengan gambar air terjun dan tulisan yang menarik orang untuk datang.

g. Desain Buku adalah membuat sebuah buku yang berisi gambar- gambar yang berfungsi sebagai membantu menjelaskan tentang apa yang ada didalam buku dan sekaligus sebagai penambah daya tarik. Desain buku tugas akhir juga bergantung pada tema, contoh cari desain buku adalah desain buku tentang cara berlindungi diri ketika terjadi gempa, buku cara evakuasi ketika terjadi gempa bumi, dan lain- lain bergantung pada tema. h. Logo adalah sebuah nama, simbol, lukisan huruf (monogram),

emblem, merk dagang, atau alat grafis lainnya yang didesain untuk kemudahan dan mendifinisikan pengenalan. Logo dalam tugas akhir dapat berupa logo perusahaan ataupun logo dari daerah atau berbagai macam lainnya.

i. Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna ke dalam suatu media (kanvas, kaca, kayu dan lain- lain). Dalam tugas akhir lukisan biasa dibuat oleh mahasiswa dari seni murni dan temanya dibuat sesuai dengan mahasiswa tersebut.

(91)

227

akhir. Maket pada tugas akhir desain interior mempunyai tema,fungsi, dan luas sekurang- kurangnya 2000m2

k. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Pada tugas akhir komik dapat berupa komik yang menceritakan tentang kisah-kisah atau cara-cara melakukan sesuatu seperti cara untuk berlindung ketika terjadi gempa, komik tentang gaya hidup bersepeda.

Dan bentuk- bentuk lain yang mungkin akan ada sesuai dengan tema tugas akhir dikemudian hari

PASAL 9

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Segala proses dan hasil karya dari tugas akhir mencangkup

(92)

228

(b) Hak Paten seperti pada bidang Memisahkan dan mencampurkan (separating and mixing) misalnya mencampurkan warna, Pembentukan (shaping)misalnya dalam pembuatan patung, Pencetakan (printing) dalam membuat poster yang bisa terlihat seperti 3D (tiga dimensi), Pengangkutan (transporting) misalnya dalam mengangkutan/ pemindahan

(c) Hak Merek seperti logo yang merupakan kombinasi dari unsur-unsur gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

(d) Desain Industri seperti produk-produk dari desain grafis, yang berupa desain gambar pada kaos atau T- shirt, permainan kartu, majalah, buku, komik, dan lain- lain.

Dan segala perlindungan HKI sebagaimana sesuai dengan undang- undang yang berlaku dengan ketentuan yang berlaku kecuali ada perjanjian terpisah yang ditentukan kemudian.

PASAL 10

PUBLIKASI

(1) Publikasi atas Tugas Akhir di lakukan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain setelah pra tinjau ke-3 (tiga) dan ditujukan kepada mahasiswa yang akan menggambil Tugas Akhir di semester berikutnya.

(2) Tugas akhir dipublikasikan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain melalui pameran-pameran yang diadakan didalam maupun diluar lingkungan kampus.

(93)

229

Royalty minimal sebesar 10% dari hasil penjualan di Fakultas Seni Rupa dan Desain atau sesuai dengan kesepakatan para pihak.

PASAL 11

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Semua perbedaan pendapat dan perselisihan antara kedua belah pihak yang mungkin timbul sebagai akibat dari penandatangan Perjanjian ini atau dalam pelaksanaannya, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai kesepakatan.

(2) Apabila jalan musyawarah tersebut dalam ayat (1) diatas tidak menghasilkan kata sepakat, maka dua belah pihak setuju dan sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri ...

PASAL 12

BERAKHIRNYA PERJANJIAN DAN AKIBAT-AKIBATNYA

(1) Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya setelah jangka waktu perjanjian sebagaimana tersebut dalam pasal 5 (lima) habis masa berlakunya, atau berakhir sebelum habis waktunya karena penghentian tugas akhir yang dilakukan oleh Dosen maupun Mahasiswa, atau berakhir karena tindakan pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan ayat (3) dibawah ini. (2) Mahasiswa terkena sanksi oleh panitia tugas akhir dikarenakan

Mahasiswa:

a. Tidak jujur dalam proses kerja;

b. Tidak hadir pada perkuliahan umum pendukung;

c. Tidak memenuhi jumlah bimbingan tatap muka/ konsultasi;

d. Tidak dapat dihubungi tanpa pemberitahuan sebelumnya 14 (empat belas) hari;

(94)

230

(3) Akibat dari sanksi yang didapat Mahasiswa dikarenakan ketentuan ayat (2) Mahasiswa akan memberikan peringatan dan selanjutnya dengan persetujuan ketua jurusan Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual akan memberhentikan secara sepihak, dengan mengeluarkan nilai E/ tidak lulus langsung. Peserta tersebut dipersilahkan mendaftar kembali pada semester berikutnya dengan proposal judul baru.

(4) Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual tetap berlaku sesuai ketentuan perudang- udangan

(95)

231

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama Lengkap : Handi Hermawan

Tempat Tanggal Lahir : Bandung 23 November 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Single

Alamat : Jl. Naripan no.55 Bandung

Agama : Katolik

Hobby : Fotografi, Baca Buku, Olahraga Phone : 022 – 4234455 / 08157177711

Universitas Kristen Maranatha 2009 - Sekarang : Fakultas Hukum

Universitas Kristen Maranatha Keorganisasian

2008- 2009 : Panitia Hajat Jagat Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

2010 : Panitia Dies Natalis ke-1 Fakultas Hukum Universitas Kristen Maranatha

2008- Sekarang : Maranatha Games Animations and Toys (MAGATO)

Bandung, 4 Februari 2013

(96)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif, terbukti dari hasil karya nenek moyang Bangsa Indonesia yang terkenal sampai saat ini yaitu kapal pinisi. Kapal pinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan. Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang; umumnya digunakan untuk pengangkutan barang antarpulau. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang mempunyai makna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudera besar di dunia.1 Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat mendorong umat manusia untuk menciptakan tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sesamanya. Di dunia ini banyak orang yang mempunyai kreatifitas, tetapi terkadang orang-orang tersebut tidak mampu mengolah, mengemukakan, menggunakan, menuangkannya dan menyebarkan karya buatannya dengan baik sehingga sikap dan karyanya tersebut tidak digunakan dan terbuang begitu saja.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia ini mempunyai penduduk terbanyak keempat di dunia, banyak memiliki

1

(97)

2

potensi orang-orang yang mampu berkreasi, dan mengembangkan kreasinya demi memajukan kesejahteraan dan kemakmuran Negara Indonesia. Untuk mencapai generasi bangsa yang kreatif bangsa Indonesia harus saling bekerja sama, mempunyai sikap percaya diri dan mempercayai orang lain serta menghargai hasil karya-karya orang lain.

Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 amandemen keempat alinea ke empat menyatakan bahwa:

“Pemerintah Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.”

Salah satu tujuan pembangunan nasional Bangsa Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan dan mencerdaskan seluruh warga negara Indonesia. Untuk mendukung yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 amandemen keempat, maka di dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 terutama pada pasal 28 Huruf C,D dan H yang mengatur mengenai Hak Asasi Manusia,

Pasal 28 Huruf C ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi:

(98)

3

Pasal 28 Huruf D ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945yang berbunyi:

“ Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.”

Pasal 28 huruf H ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi:

“Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan”.

Dapat disimpulkan Pasal 28 huruf C,D, dan H Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa Indonesia adalah negara yang menghargai, mendukung, dan melindungi hasil dari kerja keras setiap segenap warga negara Indonesia tidak hanya ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, tetapi semua hasil kerja yang memiliki tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan agar segala tujuan tersebut tercapai, pemerintah juga menjamin segala hal yang berhubungan dengan hukum, demi tercapainya persamaan dan keadilan dihadapan hukum.

(99)

4

suatu kelompok yang disebut keluarga, keluarga berkumpul dengan keluarga lainnya jadilah masyarakat. Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia mempunyai tata cara etika/nilai-nilai yang ditanamkan dalam berinteraksi antara manusia yang satu dengan manusia dengan lainnya dan hal tersebut tidak pandang kecil, dewasa, dan tua manusia itu, hal tersebut diajarkan oleh orangtua setiap manusia mulai dari perilaku, kesopanan, tingkah laku dan dalam komunikasi. Oleh sebab itu setiap manusia sudah mempunyai bekal perilaku yang tertanam saat ia dilahirkan dan dari perilaku tersebut berkembang sesuai dengan pertumbuhan manusia yang di bantu dengan lingkungan di sekitarnya. Dalam hidup di dalam lingkungan dan bermasyarakat manusia mempunyai aturan. Aturan dalam bahasa yunani kuno disebut nomos. Aturan ada dalam diri manusia agar mereka mempunyai kendali dan mempunyai tujuan yang akan mereka capai dimasa yang akan datang. Bila kendali aturan dalam manusia tidak berjalan dengan baik, bisa terjadi

Homo Homini Lupus2, Manusia itu serigala bagi manusia lain, dalam arti luas manusia lain dianggap bukan sesamanya atau sahabatnya melainkan musuhnya. Secara hakiki, manusia mempunyai dasar kreatif, jadi cara untuk menemukan jalan keluar dari belenggu permasalahan tersebut layak dipikirkan. Apalagi jika melihat pentingnya kreativitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kreatif adalah memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan dan orang-orang kreatif

2

(100)

5

adalah orang –orang yang mempunyai pengaruh dalam hal yang biasanya berhubungan dengan seni3. Profesi kreatif seperti; seniman, komposer hingga penulis novel. Orang-orang yang berada didalamnya jarang yang terlibat dalam kasus kriminal dan penipuan karena dengan kreativitas yang tinggi dapat menolong orang menyelesaikan masalah di segala aspek kehidupan seperti cinta dan pekerjaan. Akan tetapi kreatifitas mempunyai dua sisi, di sisi lain kreatifitas dapat membuat orang untuk melakukan hal yang di luar dugaan dan dilakukan dengan berbagai cara, untuk menemukan jalan penyelesaian masalah walaupun jalan yang diambil adalah jalan tidak etis dan tidak benar dalam mencari solusi seperti plagiat terhadap karya orang lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri. Menurut Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 1 ayat (1) Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi, Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Plagiat karya ilmiah sebetulnya sudah lama terjadi dan hal tersebut ada atau

3

(101)

6

dilakukan di semua jenjang pendidikan tinggi, mulai dari tingkat sarjana, dilanjutkan pada magister, hingga pada tingkat doktoral dan bahkan di tingkat profesor. Adanya plagiat tersebut membuat para peneliti di lembaga penelitian ternama baik yang non-universitas maupun universitas sama- sama terikat dan ditawan oleh para plagiator. Menurut Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 1 ayat (2) Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.

(102)

7

teknologi dan informasi ini, yaitu plagiat terhadap karya ilmiah mahasiswa.

Permasalahan yang dihadapi di lingkungan pendidikan adalah kenyataan bahwa ada pembimbing (dosen) pengajar yang memplagiat karya ilmiah mahasiswa dan mengakui bahwa karya tersebut adalah karya yang dia buat tidak hanya melingkupi lingkungan civitas tapi juga lingkungan publik. Terkait plagiat terhadap karya ilmiah mahasiswa, civitas memberikan sanksi yang cukup berat kepada pengajar tersebut. Tapi itupun dilakukan apabila sudah ada pembuktian dari para pengajar yang lain bahwa rekanya telah melakukan plagiat terhadap karya ilmiah salah satu mahasiswanya. Pemerintah telah memberlakukan Undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta. Undang- Undang Hak Cipta ini menjelaskan lebih lengkap tentang permasalahan hak cipta termasuk masalah penggunaan karya yang diciptakan oleh orang. Pemberlakuan Undang- Undang Hak Cipta menunjukkan niat baik pemerintah untuk memberantas atau paling tidak mengurangi tingkat pelanggaran hak cipta, termasuk plagiat karya ilmiah.

(103)

8

berani melaporkan kepada pihak universitas, karena dosen tersebut memiliki jabatan struktural yang cukup tinggi, kondisi tersebut memudahkan para plagiator karya ilmiah untuk mengambil jalan pintas bila terbentur pada masalah penelitian yang mereka hadapi, cukup meminta bantuan pada temanya yang memiliki jabatan struktural tersebut. Karya ilmiah jiplakan telah banyak membuat univesitas yang memiliki reputasi baik juga ikut tercoret.

Contoh kasus dari plagiat adalah

1) Tiga dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bergelar doktor diduga telah melakukan plagiarisme pada karya tulisnya yang diajukan ke Direktorat Pendidikan Tinggi sebagai syarat untuk menjadi guru besar. Bahkan satu di antaranya diduga menjiplak sebuah karya tulis mahasiswa program doktor Unpad.

Dari ketiga dosen yang diduga melakukan tindakan plagiarisme. Dua dosen belum diketahui karya siapa yang telah mereka jiplak. Namun seorang dosen sudah dicek karya tulisnya oleh Dirjen Dikti dan diduga mirip dengan karya tulis seorang mahasiswa Unpad.4 2) Universitas Lampung (Unila) memecat calon guru besar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan berinisial BS yang diduga melakukan plagiat karya ilmiah. Keputusan itu diambil setelah tim verifikasi berhasil membuktikan pelanggaran kode etik dosen tersebut.

Selain, BS, ada satu lagi Guru Besar Fakultas MIPA Unila dengan inisal MR yang juga dikenakan sanksi tegas. Tim verifikasi menilai MR melakukan pembohongan publik dengan mengaku pernah menerbitkan karya ilmiah di jurnal internasional. Padahal itu bohong belaka.

Menurut Hasriadi, dosen fakultas MIPA tersebut hanya dihapuskan kredit poinnya sebagai calon guru besar. MR masih tetap menjadi dosen di kampus, hanya tidak lagi menjadi calon guru besar. BS dan MR merupakan dua calon Guru Besar Unila yang sedang diproses di Kementerian Pendidikan Nasional sejak tahun lalu. Karena kasus plagiat, keduanya pun harus kehilangan gelar guru besar yang merupakan penghargaan tertinggi bagi dosen.5

(104)

9

3) The University of Cambridge finds itself under pressure to clarify further its guidelines on plagiarism after a senior lecturer in the Department of Land Economy was found to have published without permission material from a student’s dissertation. Varsity has discovered that Dr Nicola Morrison included unattributed material from the work of a final year Land Economy undergraduate in an article published under her name in the Journal of the Town and Country Planning Association in April.6

Banyak usaha yang dilakukan untuk menghilangkan plagiat karya ilmiah di universitas dan jika usaha-usaha tersebut belum cukup maka jalur hukum ditempuh untuk memberantas plagiat karya ilmiah, akan tetapi bila jalur hukum ditempuh maka perkembangan terhadap penelitian yang dilakukan oleh dosen seiring waktu akan membutuhkan suatu solusi alternatif untuk mengatasi kurangnya bahan yang digunakan untuk penelitian. Salah satu solusi alternatif yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan perjanjian yang membuat karya ilmiah hasil ciptaan mahasiswa dapat dilindungi, dan orang yang ingin menggunakannya juga bisa dengan bijaksana tanpa perlu untuk memplagiat karya ilmiah tersebut.

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang ada maka penulis penyusunan skripsi dengan judul “TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM ATAS TUGAS AKHIR MAHASISWA MELALUI HUBUNGAN KONTRAKTUAL ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA DI FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA” berupa perjanjian baku

6

(105)

10

untuk digunakan sebagai fondasi untuk perlindungan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa Universitas Kristen Marantha dan untuk kali ini di fokuskan pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

B. Rumusan Masalah dan Identifikasi Masalah Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah

Bagaimana perlindungan hukum terhadap tugas akhir mahasiswa dapat diakomodasikan dalam bentuk perjanjian baku hukum antara dosen dan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha?

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diidentifikasikan masalah- masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk perjanjian baku tugas akhir mahasiswa yang di sepakati antara dosen dan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha?

2. Bagaimana substansi perjanjian baku antara dosen dan mahasiswa atas tugas akhir dalam mengakomodasi perlindungan hukum di Universitas Kristen Maranatha?

(106)

11

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh penulis dalam karya ilmiah ini adalah:

1. Memberikan suatu perlindungan yang diberikan terhadap tugas akhir mahasiswa dalam bentuk perangkat hukum baik berupa perjanjian baku dengan tujuan yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, secara tertulis. Dengan kata lain perlindungan hukum terhadap tugas akhir mahasiswa sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum., yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian dalam suatu karya dalam bentuk tugas akhir yang dibuat oleh mahasiswa 2. Bentuk baku dalam tugas akhir mahasiswa dapat di sepakati antara

dosen dan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha berupa perjanjian yang memberi pengaturan terhadap tugas akhir mahasiswa, dengan tujuan agar tugas akhir tersebut tidak dimanfaatkan oleh pihak dosen dengan/ atau tanpa seijin dari mahasiswa yang memilikkinya 3. Perjanjian baku tersebut memberikan perlindungan secara

(107)

12

D. Kegunaan Penelitian

Karya Ilmiah ini berisikan perjanjian baku yang penulis kerjakan selama satu semester, dan dengan harapan perjanjian baku ini dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti:

1. Karya ilmiah ini bisa menjadi perisai hukum yang kuat bagi mahasiswa dan universitas untuk menghindari praktek plagiat tugas akhir.

2. Untuk menciptakan perjanjian baku yang digunakan untuk fakultas lain yang berada didalam lingkungan Universitas Kristen Maranatha. 3. Untuk menciptakan perjanjian baku yang digunakan untuk

Universitas lain yang berada di seluruh Indonesia.

4. Untuk menghindari dari plagiat yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan tugas akhir mahasiswa untuk diakui sebagai karyanya sendiri.

5. Sebagai bahan untuk belajar bagi para mahasiswa/i akademika Universitas Kristen Maranatha.

E. Kerangka Pemikiran 1. Kerangka Teoritis

Kerangka Teoritis yang ada pada skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan batasan-batasan/ gambaran serta pengertian yang akan digunakan oleh penulis dalam skripsi ini.

(108)

13

1) Teori Hukum Pembangunan

Mochtar Kusumaatmadja berpendapat bahwa hukum merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan meliputi pula lembaga-lembaga (institution) dan proses-proses (processes) yang mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu dalam kenyataan7.

2) Teori Perjanjian

Hukum Perjanjian di Indonesia diatur dalam buku III Kitab Undang- undang Hukum Perdata (untuk selanjutnya disingkat menjadi KUH Perdata), yang mulai berlaku pada tanggal 30 April 1847 (St.No.23/1847)8. Dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata memberikan definisi “Perjanjian” atau “Persetujuan” sebagai “suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan

dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”9.

Dalam buku III KUH Perdata yang menganut sistem terbuka, Menurut Pasal 1320

KUH Perdata menentukan empat syarat untuk sahnya suatu perjanjian, yaitu:

a. “sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; b. kecakapan untuk membuat suatu perikatan; c. suatu hal tertentu;

d. suatu sebab yang diperkenankan.”

7

Mochtar Kusumaatmadja. Pembinaan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Nasional. Bandung: Binacipta, 1986, hlm. 11.

8

M. Yahya Harahap. Segi-segi Hukum Perjanjian. Bandung: Alumni, 2003, hlm. 181.

9

(109)

14

3) Teori tentang Hak Kepribadian (Moral Right) dan Hak atas Benda Tak Berwujud

Pada Hak Milik Intelektual sesungguhnya terkandung dua sisi: hak kepribadian dan hak yang bersifat material (ekonomis). Pandangan kedua sisi ini pula yang melahirkan dua teori yang cukup tersohor dalam perkembangan Hak Milik Intelektual sampai pada hari ini. Pandangan pertama mengatakan, bahwa pada Hak Milik Intelektual itu terdapat kedua aspek itu yang merupakan satu kesatuan. Akan tetapi di antara kedua aspek itu, aspek kepribadian lebih dominan, karena terjalinnya hubungan yang erat antara si pencipta dengan ciptaannya. Teori ini dikenal dengan Monisism Theory (teori Monistisme) yang dipelopori oleh Bluntschi10 dan kemudian dikembangkan oleh Gierke11. Teori ini seperti dikemukakan oleh Gierke, lebih jauh menjelaskan, bahwa sebuah karya cipta adalah merupakan hasil/ produk dari intelektualitas manusia, sehingga menimbulkan hungan yang sangat erat antara karya cipta dengan si penciptanya. Jadi teori ini menempatkan sifat ekonomis sebagimana dipelopori oleh Bluntschi dan kemudian dikembangkan oleh Gierke. Teori ini, seperti dikemukakan oleh Gierke, lebih jauh menjelaskan, bahwa sebuah karya cipta adalah merupakan hasil/ produk dari intelektualitas manusia, sehingga menimbulkan hubungan yang sangat erat antara karya cipta dengan si penciptanya (autor). Jadi, teori ini

10

Biuntschi, Deutsches Privatrecht, 1864, hlm.15; bandingkan juga Rehbinder, Johan Caspar Bluntschi Beitrag zur Theorie des Urheberrechts, dalam UFITA Jilid 123/ 1993, hlm.29 dstnya.

11

(110)

15

menempatkan sifat kepribadian dari si penciptanya sebagai hal yang "primair" dan menempatkan sifat ekonomisnya sebagai hal yang "sekundair". Dengan kata lain dapat dikatakan, bahwa kepentingan kepribadian si pencipta lebih ditonjolkan daripada kepentingan ekonomisnya. Sehingga, jika si penciptanya sudah meninggal, ahli warisnya masih tetap pempunyai hak untuk mempertahankan kepentingan kepribadian si penciptanya. Kepentingan si pencipta itu bersifat abadi dan kekal (forever), sedangkan kepentingan ekonomis si pencipta itu terbatas dengan waktu, seperti untuk Hak Cipta dibatasi sampai 50 (lima puluh) tahun p.m.a.

Pandangan kedua yang dikenal dengan teori Dualistism (teori Dualistisme) mengatakan, bahwa antara sisi kepribadian dan ekonomis itu merupakan dua hal yang terpisah satu sama lainnya. Hak cipta merupakan hak yang didalamnya terkandung nilai ekonomi semata. Teori ini dipelopori oleh ahli hukum terkenal dari Jerman, Josef Kohlerdengan teorinya yang terkenal dengan "lmmaterialg Oterrecht". Kohler menjelaskan, bahwa adanya hubungan yang sangat istimewa antara orang (autor) dengan benda tak berwujud (immateriales Gut). Jadi, menurut Kohler, aspek ekonomis dari Hak Milik lntelektual lebih menonjol dari aspek kepribadiannya.

(111)

16

,

monistisme modern). Menurut teori ini, antara aspek kepribadian dan ekonomi dari Hak Milik lntelektual itu merupakan satu kesatuan yang utuh. Keduanya sama- sama mendapat perlindungan hukum dari hukum positif, baik oleh hukum internasional maupun oleh hukum negara-negara nasional. Teori ini di Jerman dipelopori oleh Jurist abad ke 20, seperti Ulmer, Schricker, dll. Dalam Urhebergesetz tahun 1965 (Uudang- udang U Hak Cipta Jerman) Pasal 11 secara jelas menganut teori yang terakhir ini. Begitu juga dengan UU Hak Cipta No.6 tahun 1982 juga menganut paham yang ketiga ini.

4) Kerangka Konseptual

Batasan-batasan serta pengertian yang akan digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1) Hukum adalah himpunan aturan yang diciptakan berwenang dan bertujuan mengatur tata kehidupan bermasyarakat, serta mempunyai ciri memerintah dan melarang serta sifatnya memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi si pelanggar hukum12.

2) Hak Cipta menurut Undang-undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi

12

(112)

17

pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Perjanjian menurut R. Wirjono Prodjodikoro menyebutkan suatu perjanjian diartikan sebagai suatu perbuatan hukum mengenai harta benda kekayaan antara dua pihak , dalam mana satu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk melakukan suatu hal atau untuk tidak melakukan sesuatu hal, sedankan pihak lain berhak menuntut pelaksanaan janji itu13.

4) Perjanjian Baku menurut Sutan Remy Sjahdeni menyatakan bahwa perjanjian yang hampir seluruh klausula-klausulanya sudah dibakukan oleh pemakainya dan pihak yang lain pada dasarnya tidak mempunyai peluang untuk merundingkan atau meminta perubahan14.

5) Karya ilmiah menurut Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 1 ayat (1) Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi adalah hasil karya akademik mahasiswa/ dosen/ peneliti/ tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/ atau dipresentasikan.

13

R. Wirjono Prodjodikoro. Asas-Asas Hukum Perjanjian. Bandung: Mandar Maju, 2000, hlm 4.

14

(113)

18

6) Tugas Akhir adalah tugas yang wajib diselesaikan mahasiswa menjelang masa akhir studinya, sebagaimana ditetapkan dalam kurikulum program studi/ jurusan di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain.15

7) Perguruan tinggi menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen adalah satuan pendidikan tinggi yang dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.

8) Fakultas menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

9) Dosen menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

15

(114)

19

10)Mahasiswa menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.

F. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Metode penelitian Yuridis Normatif digunakan oleh penulis karena sasaran penelitian ini adalah hukum atau kaedah. Metode penelitian hukum ini menitik beratkan pengkajian data baik data pustaka sebagai data sekunder yaitu hukum positif yang berlaku di Indonesia dan objek dari penelitian hukum normatif ini adalah asas-asas hukum, sistem hukum, taraf sinkronisasi baik secara vertikal maupun secara horisontal

Metode Yuridis Normatif juga disebut sebagai penelitian doktrinal yaitu: Suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis dalam buku maupun hukum yang diputuskan hakim melalui proses pengadilan16. Berdasarkan metode tersebut, peneliti melakukan pengkajian secara logis terhadap ketentuan hukum yang dianggap relevan dengan pelaksanaan proses perlindungan terhadap suatu karya. Khususnya pada perlindungan tugas akhir mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha.

16

(115)

20

Penulisan dan penelitian skripsi ini penulis menggunakan sifat penelitian, pendekatan penelitian, jenis data, tekhnik pengumpulan data dan analisis data sebagai berikut:

1. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitis, yaitu menggambarkan hal-hal atau peristiwa yang sedang diteliti dan berkaitan dengan ketentuan hukum perjanjian Buku III KUH Perdata, Undang- Undang Hak Cipta, Asas-asas Hukum Perjanjian secara menyeluruh dan sistematis, dan selanjutnya analisa terhadap permasalahan yang timbul dengan menggunakan interpretasi/ penafsiran hukum.

Dalam penulisan penelitian ini, penulis akan mencoba untuk menggambarkan dan memaparkan prosedur dan proses perlindungan hukum bagi perlindungan terhadap tugas akhir mahasiswa dan dalam pelaksanaan perlindungan hukum tersebut dalam bentuk perjanjian baku yang ditinjau berdasarkan asas-asas hukum perjanjian dalam Buku III KUH Perdata dan Undang- Undang Hak Cipta.

2. Pendekatan Penelitian

Penulisan penelitian pada skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan penelitian konseptual (conceptual approach) dan pendekatan Undang-Undang (statute approach).

(116)

21

harus diperhatikan oleh para pihak dalam perjanjian baku. Sedangkan pendekatan secara Undang-Undang digunakan berkenaan dengan peraturan hukum yang mengatur pelaksanaan dan perjanjian baku dalam perlindungan tugas akhir mahasiswa. Dalam penulisan penelitian ini adalah proses perlindungan hukum terhadap tugas akhir mahasiswa.

3. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini terdiri dari dua jenis data yaitu:

a) Data primer, di mana data tersebut adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat.17

b) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung guna mendukung Penelitian. Data sekunder berupa literatur, karya ilmiah orang lain, komentar para ahli, interpretasi atau pembahasan tentang materi original, PerUndang-Undangan, bahan kepustakaan, buku-buku, bahan diktat, pendapat para ahli.

17

(117)

22

4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data a. Teknik Pengumpulan Data

Data Sekunder diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1) Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan dilakukan untuk mencari teori-teori, pendapat-pendapat yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti penulis. Berkenaan dengan metode penelitian yang penulis gunakan, maka penulis melakukan dengan memakai teknik studi kepustakaan yang merupakan data sekunder yang berasal dari berbagai bahan-bahan hukum sebagai berikut;

a) Data Sekunder bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

1) Undang-undang nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta,

2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

(118)

23

c) Data sekunder berupa hukum tersier yang berupa kamus hukum, kamus bahasa, majalah, serta media massa.

2) Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer yang berfungsi untuk mendukung data sekunder. Upaya untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan wawancara dan kuisioner.

Wawancara adalah teknik komunikasi di mana pengumpulan data dilakukan dengan bertatap muka secara langsung antara responden dengan penulis untuk mengadakan tanya jawab secara lisan. Penulis memilih para dosen dan mahasiswa untuk menjadi responden dalam penelitiannya.

b. Teknik Analisis Data

(119)

24

(gramatrikal), penafsiran berdasarkan sejarah perundang-undangan, penafsiran sistematis, penafsiran sosiologi, penafsiran teleologis, penafsiran fungsional, ataupun penafsiran futuristik.18

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka Skripsi ini menggunakan kombinasi metode pendekatan konseptual dan pendekatan perundang-undangan yang mendasarkan penelitian pada data sekunder, sedangkan data primer yang didapatkan hanya akan dijadikan sebagai data pendukung atau pelengkap. Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik studi kepustakaan dan studi lapangan. Sedangkan untuk teknik analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif.

G. Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi ini secara garis besar dibagi dalam beberapa bagian, yaitu sebagai berikut;

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan dan Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian yang terdiri dari Sifat Penelitian, Pendekatan Penelitian, Jenis Data, serta Teknik

18

(120)

25

Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data, dan Sistematika Penulisan.

BAB II: KETENTUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PERJANJIAN BAKU DALAM PRAKTIK DI MASYARAKAT.

Berisikan teori-teori sebagai dasar hukum yang melandasi pembahasan masalah, yaitu; Undang-undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, Asas kebebasan berkontrak (Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata), UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab V, Ketentuan Pencatuman Klausula Baku. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen

BAB III: PERLINDUNGAN HUKUM DAN PROSES PENYUSUNAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Bab ini, berisikan penjelasan asas-asas hukum perjanjian mana saja yang berkaitan erat dengan judul yang diusung oleh penulis. Namun sebelumnya, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu macam-macam hak cipta.

(121)

26

mendukung perlindungan hukum bagi tugas akhir mahasiswa, terutama yang berada pada Fakultas Seni Rupa dan Desain

BAB IV: UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA DALAM PERJANJIAN BAKU DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Bab ini, berisikan analisis dan pemaparannya berdasarkan identifikasi masalah akan dibahas secara detail. Penulis akan mencoba menganalisa bagaimana perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada suatu karya, khususnya tugas akhir mahasiswa. Selain itu, penulis juga akan menjelaskan bagaimana perlindungan hukum bagi tugas akhir mahasiswa yang ditinjau berdasarkan asas-asas hukum perjanjian yang terdapat dalam Buku III KUH Perdata dan Undang- Undang Hak Cipta. Kemudian upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh negara dalam meberikan perlindungan hukum bagi tugas akhir mahasiswa.

BAB V: PENUTUP

(122)

132 BAB V PENUTUP

Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini, penulis menarik beberapa poin kesimpulan dan saran yang merupakan cangkupan dari pembahasan sebelumnya.

A. Kesimpulan

a. Substansi perjanjian baku antara dosen dan mahasiswa atas tugas akhir dalam mengakomodasi perlindungan hukum di Universitas Kristen Maranatha menggunakan Hukum Kekayaan Intelektual. Hukum Kekayaan Intelektual terdapat 4 jenis utama yaitu: Hak Cipta, Hak Paten, Hak Merek dan Rahasia Dagang. Tugas akhir mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain lebih banyak berhubungan dengan seni. Hak Cipta berhubungan dengan seni dan karya seni tersebut hanya ada satu dan tidak dapat di produksi secara masal, menurut pasal 12 ayat (1) Undang- Undang No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out)

(123)

133

seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; arsitektur; peta; seni batik; fotografi; sinematografi; terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database,

dan karya lain dari hasil pengalih wujudan. Sedangkan hak paten merupakan inovasi dibidang teknologi yang bersifat baru, penggabungan dan/ atau penyempurnaan, menurut Pasal 3 Undang- Undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten adalah Suatu Invensi dianggap baru jika pada Tanggal Penerimaan Invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang dituangkan sebelumnya.

(124)

134

mengakomodasi kepentingan para pihak perlu dibuat hukum dalam bentuk perjanjian baku. Tujuan dari diperjanjian baku tersebut adalah memberikan patokan (guidelines) untuk melindungi kepentingan dosen dan mahasiswa, dalam hal tugas akhir. Karena dalam tugas akhir yang berupa karya mahasiswa untuk akhir proses pembelajaran, dimana dosen hanya bersifat sebagai pengarah/ pembimbing dan mahasiswa yang melakukan segala hal dan arahan yang diperlukan dan diberikan oleh dosen untuk menyelesaikan tugas akhirnya.

(125)

135

dibuat merupakan perjanjian baku yang sudah disediakan oleh fakultas, dosen dan mahasiswa hanya cukup untuk menandatanginya.

Untuk melindungi tugas akhir mahasiswa di Fakultas Seni Rupa dan Desain yang terdiri dari 4 jurusan, maka perjanjian dibuat sesuai dengan kebutuhan komperhensi tugas akhir. Untuk seni murni diperlukan perjanjian yang mempunyai dasar Hak Cipta, karena menurut Undang- Undang Hak Cipta No 19 Tahun 2002 Pasal 12 tugas akhir berupa karya seni murni berupa seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan.

Untuk Desain Interior diperlukan perjanjian yang mempunyai dasar hak cipta, karena menurut Undang- Undang Hak Cipta No 19 Tahun 2002 Pasal 12 tugas akhir yang berupa maket termasuk kedalam arsitektur.

(126)

136

B. Saran

a. Akademisi

Ada baiknya pemahaman mengenai berbagai macam unsur- unsur yang ada di dalam perjanjian baku dan hak cipta dipelajari secara lebih mendalam dan dikembangkan khususnya oleh para pendidik terutama yang berada dibidang hukum, agar para pendidik mampu untuk menggunakan teori- teori yang ada untuk menginspirasi mahasiswanya di dalam perkuliahan, dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan demikian seorang sarjana hukum dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi kemajuan dalam hukum di Indonesia, selain itu hal tersebut sangat membantu masyarakat agar semakin mempunyai suatu dasar pedoman yang dapat berfungsi dengan baik.

b. Birokrasi

(127)

137

c. Praktisi

Desainer dalam membuat sebuah karya, sebaiknya juga mengetahui tentang pentingnya hak cipta yang tertanam secara otomatis di dalam karyanya dan dengan adanya kesadaran terhadap hak cipta yang ada didalam karyanya desainer diharapkan dalam membuat suatu karya dilakukan dengan maksimal, dan dengan memahami pentingnya hak cipta diharapkan desainer tidak lagi mengambil atau menggunakan ide- ide yang dimiliki oleh orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri. d. Masyarakat

(128)

138

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

Abdul Kadir Mohammad. Hukum Perikatan”. Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1992

Abdul Rasyid Saliman. Hukum Bisnis Untuk Perusahaan. Jakarta: Kencana, 2006

Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Edisi Kedua), Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2008

Ahmadi Miru & Sutarman Yodo. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008

Amirrudin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum.

Jakarta: Grafiti Press, 2006

AZ. Nasution. Konsumen dan Hukum. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995.

Biuntschi, Deutsches Privatrecht, 1864, Rehbinder, Johan Caspar Bluntschi Beitrag zur Theorie des Urheberrechts, dalam UFITA Jilid 123/ 1993

Budiono Kusumohamidjojo. Ketertiban yang Adil: Problematika Filsafat Hukum, Jakarta: Grasindo, 1999

Buku Panduan Tugas Akhir. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, 2010

Cita Citrawinda Priapantja. Budaya Hukum Indonesia Menghadapi globalisasi: Perlindungan Rahasia Dagang di Bidang Farmasi, Jakarta: Chandra Pratama. 1999

Gierke, Deutsches Privatrecht, 1895 Band 1, edisi cetakan ulang tahun 1936

Herlien Budiono. Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006

(129)

139

Johannes Ibrahim. Mengupas tuntas Kredit Komersial dan Konsumtif (Perspektif Hukum dan Ekonomi). Bandung: Mandar Maju, 2004

J.W,M. Bakker. Sj, Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar.

Yogyakarta: Kanisius, 1984

Kansil C.S.T. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1986

Koentjaraningrat. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia, 1994

Komariah. Hukum Perdata. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002

Lawrence M. Friedman, The Legal System: A Sosial Science Perspektive.

New York : Russel Soge Foundation, 1969

Lili Rasjidi dan I.B. Wyasa Putra. Hukum Sebagai Suatu Sistem. Bandung: Mandar Maju, 2003

M. Yahya Harahap. Segi-segi Hukum Perjanjian. Bandung: Alumni, 2003

Marwan Mas. Pengatar Ilmu Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004 Mariam Darus Badrulzaman. Aneka Hukum Bisnis. Bandung: Alumni, 1994

Mariam Darus. Kompilasi Hukum Perikatan. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001

Mochtar Kusumaatmadja. Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional, Bandung: Bina Cipta, 1976

Mochtar Kusumaatmadja. Pembinaan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Nasional. Bandung: Binacipta, 1986

R. Soeroso. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2008

R. Wirjono Prodjodikoro. Asas-Asas Hukum Perjanjian. Bandung: Mandar Maju, 2000

(130)

140

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. Peneltian Hukum Normatif. Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2001

Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 1982

Soerjono Soekanto. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002

Soerjono Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Rajawali Pers, 2010

Subekti. HukumPerjanjian. Jakarta: Itermasa, 2001

Sudikno Mertokusumo. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty, 2005

Sunaryati Hartono. Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke 20. Bandung: Alumni, 1994

Surat Keputusan Dekan Seni Rupa dan Desain Tentang Tugas Akhir. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, 2006

Sutan Remi Sjahdeini. Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang bagi Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia,

Jakarta: Institut Bankir Indonesia (IBI), 1993

Rena Yulian. Viktimologi (Perlindungan Hukum Terhadap Horban Kejahatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010

B. Wawancara

Ketua Jurusan Desain Grafis Sandy Rismantojo, S.Sn., M.Sc.

Ketua Kordinator Tugas Akhir Jurusan Desain Grafis Hendra Setiawan, BFA., MA.

C. Tesis

(131)

141 D. Undang- Undang

Kitab Undang- Udang Hukum Perdata

Peraturan Menteri Pendidikkan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012

Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Undang- Undang no14 Tahun 2001 Tentang Paten Undang- Undang no 19 Tahun 202 Tentang Hak Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran tinggi badan bisa dilakukan secara normal pada remaja yang tidak memiliki kelainan fisik, akan tetapi untuk remaja yang memiliki kelainan fisik seperti

Formulasi Bentuk Komparisi Akta Peralihan Hak Atas Tanah Dalam Harta Bersama Untuk Menjaga Dan Memenuhi Ketentuan Asas Nemo Plus Juris Transfere Potest Quam Ipse Habel ...103. BAB

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Kesehatan dan Keselamatan. Kerja Lingkungan

• This type of study necessarily involves the interpretation of what people mean in a particular context and how the context influences what is said.. It requires consideration

1) Bapak E. yang telah bersedia meluangkan waktunya dan sabar dalam membimbing penulis dalam penulisan skripsi serta senantiasa memberikan arahan dan motivasi

Menganalisis pengaruh langsung karakteristik individu pengusaha, sikap kewirausahaan, dan gaya kepemimpinan terhadap kemampuan Usaha Batik, dan membuktikan mana di

Ridwan,(2009 ) Alief pemanfaatan teknologi rfid melalui kartu identitas Dosen pada prototipe sistem ruang kelas cerdas

Mereka menyatakan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi dapat direpresentasikan oleh karakteristik kualitatif dari kualitas sistem