• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi administrasi pembuatan Surat Izin Mengemudi berbasis web dan SMS Gateway di Kepolisian Resort Sleman Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi administrasi pembuatan Surat Izin Mengemudi berbasis web dan SMS Gateway di Kepolisian Resort Sleman Yogyakarta."

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kepolisian Resort Sleman Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari

kantor kepolisian Republik Indonesia yang berada di Sleman, Yogyakarta. Di

Polres, dapat melayani untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Saat ini,

untuk melakukan pendaftaran pembuatan SIM masih dilakukan secara manual

yaitu, calon pendaftar / pemohon harus datang langsung ke Polres untuk

mendaftar dan mengisi formulir, lalu admin akan menginputkan data pemohon

satu-persatu, sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi bagi admin dalam

menginput data serta dapat menimbulkan antrian panjang bagi pemohon, dan

membutuhkan waktu yang relatif lama.

Untuk dapat membantu menangani pengelolaan data pemohon maka

dibangun suatu sistem informasi administrasi untuk pendaftaran pembuatan SIM,

yang diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi waktu untuk pengolahan data

pendaftaran pemohon. Perangkat lunak ini dibangun menggunakan PHP dan

MySQL.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Informasi Administrasi

Pembuatan Surat Izin Mengemudi Berbasis Web dan SMS Gateway di Kepolisian

Resort Sleman Yogyakarta, yang dapat membantu pemohon untuk melakukan

pendaftaran permohonan SIM secara online dan membantu admin untuk

melakukan pengolahan data, serta memberikan informasi perpanjangan SIM

(2)

ABSTRACT

Police Resort District of Sleman is one of the Indonesian Police Office in

Sleman, Yogyakarta. Citizen can make their driving license there. Nowadays, if

citizen want to make driving license, it can be done manually. Citizen must fill the

form and register themselves. Then, admin will input their datas one by one,

therefore it needs a full of accuracy and it takes a long time.

To help processing the data, it needs an information system for registering

the driving license, and hopefully it can gain the time efficiency to process the

data. The devices that used are PHP and MySQL.

The result is a system for administration of Driving License Based on Web

and SMS Gateway at Police Resort District of Sleman and it can help the citizen

to register their application for driving license and help the admin to gather the

(3)

i

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY DI KEPOLISIAN

RESORT SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Elisabeth Novitasari 105314029

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

ii

THE WEB BASED INFORMATION SYSTEM ADMINISTRATION OF DRIVING LICENSE AND SMS GATEWAY IN POLICE RESORT

SLEMAN YOGYAKARTA

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By :

Elisabeth Novitasari 105314029

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(5)

iii

(6)

iv

(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Terima kasih atas segala berkat yang telah diberikan pada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

saya.

Keluarga saya Bapak, Ibu, Kakak, dan Nenek. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya.

(8)

vi

HALAMAN MOTTO

Kamu harus ingat.. Kamu diberikan kehidupan ini, karena kamu mampu

untuk menjalaninya apapun keadaannya..

So wake up and finish your goal...

Lakukan yang terbaik, kemudian berdoalah, maka Tuhan yang akan

mengurus sisanya.

Kadang keberhasilan baru akan tiba setelah kesulitan dialami.

Maka jangan menyerah dalam menggapai keberhasilan walau kesulitan

menghadang. -Mario Teguh

(9)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Februari 2015

Penulis

(10)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Elisabeth Novitasari

NIM : 105314029

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY DI KEPOLISIAN

RESORT SLEMAN YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal : 17 Februari 2015

Yang menyatakan,

(11)

ix ABSTRAK

Kepolisian Resort Sleman Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari

kantor kepolisian Republik Indonesia yang berada di Sleman, Yogyakarta. Di

Polres, dapat melayani untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Saat ini,

untuk melakukan pendaftaran pembuatan SIM masih dilakukan secara manual

yaitu, calon pendaftar / pemohon harus datang langsung ke Polres untuk

mendaftar dan mengisi formulir, lalu admin akan menginputkan data pemohon

satu-persatu, sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi bagi admin dalam

menginput data serta dapat menimbulkan antrian panjang bagi pemohon, dan

membutuhkan waktu yang relatif lama.

Untuk dapat membantu menangani pengelolaan data pemohon maka

dibangun suatu sistem informasi administrasi untuk pendaftaran pembuatan SIM,

yang diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi waktu untuk pengolahan data

pendaftaran pemohon. Perangkat lunak ini dibangun menggunakan PHP dan

MySQL.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Informasi Administrasi

Pembuatan Surat Izin Mengemudi Berbasis Web dan SMS Gateway di Kepolisian

Resort Sleman Yogyakarta, yang dapat membantu pemohon untuk melakukan

pendaftaran permohonan SIM secara online dan membantu admin untuk

melakukan pengolahan data, serta memberikan informasi perpanjangan SIM

(12)

x ABSTRACT

Police Resort District of Sleman is one of the Indonesian Police Office in

Sleman, Yogyakarta. Citizen can make their driving license there. Nowadays, if

citizen want to make driving license, it can be done manually. Citizen must fill the

form and register themselves. Then, admin will input their datas one by one,

therefore it needs a full of accuracy and it takes a long time.

To help processing the data, it needs an information system for registering

the driving license, and hopefully it can gain the time efficiency to process the

data. The devices that used are PHP and MySQL.

The result is a system for administration of Driving License Based on Web

and SMS Gateway at Police Resort District of Sleman and it can help the citizen

to register their application for driving license and help the admin to gather the

(13)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Sistem Informasi

Administrasi Pembuatan Surat Izin Mengemudi Berbasis Web dan SMS Gateway

di Kepolisian Resort Sleman Yogyakarta. Tugas akhir ini merupakan salah satu

syarat akademik pada program studi Teknik Informatika di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta untuk dapat mencapai gelar Sarjana Komputer.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah berperan dalam memberikan bantuan dukungan, semangat,

dan saran kepada penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Kedua Orangtua, Bapak Yusuf Sumadiharto dan Ibu Christina Sarjinem.

Terima kasih atas doa dan dukungannya dari awal hingga akhir, dan

dengan sabar telah membimbing dan menemani saya selama ini.

2. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., sebagai Dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang telah dengan sabar membimbing dalam pengerjaan

Tugas Akhir ini.

3. Bapak AIPTU Wakhidin selaku BAUR SIM di Polres Sleman, Ibu dan

Bapak Polisi bagian SIM, terima kasih atas kesempatan yang diberikan

selama melakukan penelitian dan uji coba program.

4. Kakak saya dan suaminya, Veronika Marista Dewi Kurniawati dan

Ignatius Ringga Sulistya Adi. Terima kasih telah memberikan dukungan

semangat dan bantuannya.

5. Sahabat-sahabat saya Yoana Pramudya Wardani, Meyn Apriani, Youlanda

Anggreany Selan, Cindy Christine, Asri Wuryantari, Vania Primaningtyas.

Terimakasih untuk semangat dan dukungannya.

6. Semua keluarga besar dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan

(14)

xii

Dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan hal yang perlu

diperbaiki. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun

dari pembaca. Dan akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 17 Februari 2015

(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL (BAHASA INGGRIS) ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Sistem Informasi ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.2 Pengertian Informasi ... 12

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ... 13

2.2 Sistem Informasi Berbasis Web ... 15

2.3 Metodologi FAST ... 15

(16)

xiv

2.4.1 Use Case Diagram ... 18

2.4.2 ConceptualDatabase Design ... 20

2.4.3 Logicaland Physical Database Design ... 22

2.4.4 Pemodelan Proses ... 22

2.5 PHP ... 24

2.6 MySQL ... 25

2.6.1 Pengertian MySQL ... 25

2.6.2 Perintah-perintah dalam SQL ... 26

2.6.3 Komponen-komponen dalam MySQL ... 26

2.7 SMS Gateway ... 27

2.7.1 Pengertian SMS ... 27

2.7.2 Pengertian SMS Gateway ... 28

2.8 Surat Izin Mengemudi ... 29

2.8.1 Pengertian Surat Izin Mengemudi ... 29

2.8.2 Jenis-jenis Surat Izin Mengemudi ... 31

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33

3.1 Analisa Sistem ... 33

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama ... 33

3.1.2 Gambaran Umum Sistem Baru ... 34

3.1.3 Aktor yang terlibat dalam Sistem ... 37

3.1.4 Use Case Diagram ... 38

3.1.5 Narasi Use Case ... 39

3.1.6 Pemodelan Proses (Data Flow Diagram) ... 53

3.2 Perancangan Sistem ... 61

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 61

3.2.2 Perancangan User Interface... 72

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 84

4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 84

4.2 Implementasi Basis Data ... 84

4.3 Implementasi Sistem ... 91

(17)

xv

4.3.2 Tampilan untuk Admin ... 100

BAB V ANALISIS HASIL ... 111

5.1 Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 111

5.2 Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna ... 112

5.2.1 Form Kuisioner ... 112

5.2.2 Hasil dan Pembahasan... 112

BAB VI PENUTUP ... 119

6.1 Kesimpulan ... 119

6.2 Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 121

LAMPIRAN ... 122

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model umum sistem ... 12

Gambar 2.2 Siklus Informasi ... 13

Gambar 2.3 Simbol Use Case ... 18

Gambar 2.4 Simbol Aktor ... 19

Gambar 2.5 Notasi dalam ERD ... 21

Gambar 2.6 Simbol kesatuan luar / external agent ... 23

Gambar 2.7 Simbol arus data ... 23

Gambar 2.8 Simbol proses ... 24

Gambar 2.9 Simbol simpanan data ... 24

Gambar 2.10 Ilustrasi SMS Gateway ... 28

Gambar 2.11 Model Umum SMS Gateway ... 29

Gambar 3.1 Use Case Diagram ... 38

Gambar 3.2 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 53

(18)

xvi

Gambar 3.4 Overview DFD ... 55

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 1 ... 56

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2 ... 57

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 ... 58

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 4 ... 59

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 5 ... 60

Gambar 3.10 ER Diagram ... 61

Gambar 3.11 Logical Design ... 62

Gambar 3.12 Interface Halaman Utama ... 72

Gambar 3.13 Interface Signup Pemohon ... 73

Gambar 3.14 Interface Login Pemohon ... 74

Gambar 3.15 Interface Halaman Pendaftaran Pemohon SIM baru ... 75

Gambar 3.16 Interface Data Pendaftaran Permohonan SIM baru ... 76

Gambar 3.17 Interface Halaman Pendaftaran Perpanjangan SIM ... 77

Gambar 3.18 Interface Data Pendaftaran Perpanjangan SIM ... 78

Gambar 3.19 Interface Login Admin ... 78

Gambar 3.20 Interface Halaman Menu Admin ... 79

Gambar 3.21 Interface Data Signup Pemohon ... 79

Gambar 3.22 Interface Data Pendaftaran Pemohon SIM baru (oleh Admin) ... 80

Gambar 3.23 Interface Data Pendaftaran Perpanjangan SIM (oleh Admin) ... 80

Gambar 3.24 Interface Data Kesehatan Pemohon ... 81

Gambar 3.25 Interface Data Pembayaran ... 81

Gambar 3.26 Interface Data Uji Teori ... 82

Gambar 3.27 Interface Data Uji Praktek ... 82

Gambar 3.28 Interface Data Untuk Kirim SMS ... 83

Gambar 3.29 Interface Data Hasil SIM ... 83

Gambar 4.1 Halaman Utama ... 91

Gambar 4.2 Sign Up Pemohon ... 92

Gambar 4.3 Login Pemohon ... 93

Gambar 4.4 Konfirmasi Login ... 93

(19)

xvii

Gambar 4.6 Konfirmasi Pendaftaran SIM baru... 96

Gambar 4.7 Tampilan Data Pemohon SIM baru oleh pemohon... 97

Gambar 4.8 Halaman Pendaftaran Perpanjangan SIM ... 98

Gambar 4.9 Tampilan Data Perpanjangan SIM oleh pemohon ... 99

Gambar 4.10 Login Admin ... 100

Gambar 4.11 Halaman Menu Admin ... 100

Gambar 4.12 Tampilan Data Sign Up pemohon ... 101

Gambar 4.13 Tampilan Data Pemohon untuk Permohonan SIM baru ... 102

Gambar 4.14 Tampilan Edit Data pemohon SIM baru ... 103

Gambar 4.15 Tampilan Data pemohon untuk permohonan perpanjangan SIM...104

Gambar 4.16 Tampilan Data Kesehatan Pemohon ... 105

Gambar 4.17 Tampilan Pembayaran untuk permohonan SIM ... 106

Gambar 4.18 Tampilan Data Hasil Uji Teori ... 107

Gambar 4.19 Tampilan Data Hasil Uji Praktek ... 108

Gambar 4.20 Tampilan Data SMS Gateway ... 109

Gambar 4.21 Halaman untuk Kirim SMS ... 109

Gambar 4.22 Tampilan Data Hasil SIM ... 110

Gambar 5.1 Grafik Pertanyaan 1 untuk Pemohon SIM ... 113

Gambar 5.2 Grafik Pertanyaan 2 untuk Pemohon SIM ... 114

Gambar 5.3 Grafik Pertanyaan 3 untuk Pemohon SIM ... 114

Gambar 5.4 Grafik Pertanyaan 4 untuk Pemohon SIM ... 115

Gambar 5.5 Grafik Pertanyaan 5 untuk Pemohon SIM ... 116

(20)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Signup_pemohon ... 63

Tabel 3.2 Tabel Pemohon ... 63

Tabel 3.3 Tabel Admin ... 65

Tabel 3.4 Tabel Tes_teori ... 65

Tabel 3.5 Tabel tes_praktekA ... 66

Tabel 3.6 Tabel tes_praktekBI ... 67

Tabel 3.7 Tabel tes_praktekBII ... 68

Tabel 3.8 Tabel tes_praktekC ... 69

Tabel 3.9 Tabel tes_praktekD ... 70

Tabel 3.10 Tabel SIM ... 71

Tabel 5.1 Tabel hasil kuisioner pemohon pertanyaan 1 ... 113

Tabel 5.2 Tabel hasil kuisioner pemohon pertanyaan 2 ... 113

Tabel 5.3 Tabel hasil kuisioner pemohon pertanyaan 3 ... 114

Tabel 5.4 Tabel hasil kuisioner pemohon pertanyaan 4 ... 115

Tabel 5.5 Tabel hasil kuisioner pemohon pertanyaan 5 ... 115

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat,

berbagai bidang di dunia sangat berkaitan dengan penerapan teknologi

informasi. Dalam perkembangannya berbagai bidang seperti pendidikan,

ekonomi, pemerintahan dan kesehatan telah menggunakan teknologi

informasi untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.Salah satu contoh

kegiatan pengolahan data yang tepat dengan menggunakan teknologi

komputerisasi adalah pada pengolahan data administrasi untuk pendaftaran

pembuatan SIM online.

Surat Ijin Mengemudi atau biasa disingkat (SIM), bagi masyarakat

umum pasti sudah tidak asing lagi sebagai salah satu persyaratan yang

harus dipenuhi bagi pengendara kendaraan bermotor di jalan raya, baik

kendaraan roda dua maupun roda empat. Sehingga bagi para pengendara

bermotor diwajibkan untuk memiliki SIM. Sampai saat ini untuk proses

pendaftaran pembuatan SIM sebagian proses masih dilakukan secara

manual. Hal-hal yang masih dilakukan secara manual yaitu : 1) Para calon

pendaftar / pemohon harus datang langsung ke kantor polisi setempat

untuk mendaftarkan dirinya dan mengisi formulir. 2) Administrator akan

menginputkan data pemohon satu-persatu, sehingga membutuhkan

ketelitian yang tinggi bagi admin dalam menginput data supaya tidak

menimbulkan kekeliruan dan kesalahan dengan banyaknya data.

Lamanya waktu tunggu dalam proses pembuatan SIM akan

menyebabkan semakin lama waktu pelayanan proses pembuatan SIM dari

awal pendaftaran sampai dengan SIM tersebut dapat diterima oleh

pemohon dan sering kali dalam proses pembuatan SIM terjadi antrian

(22)

2

efisien. Kurangnya petugas pelayanan SIM pada tiap loket juga dapat

menghambat kelancaran dalam administrasi pembuatan SIM tersebut.

Dampak yang dapat ditimbulkan jika jumlah pemohon terlalu banyak

dantelah lama menunggu yaitu akan mengganggu kenyamanan para

pemohon dalam mendapatkan pelayanan pembuatan SIM. Tentu saja hal

ini akan dapat mengakibatkan semakin maraknya calo pembuatan SIM

yang sangat meresahkan, serta dapat merugikan juga bagi para pemohon

pembuatan SIM karena biasanya para calo tersebut memanfaatkan keadaan

tersebut untuk menaikkan tarif pembayaran untuk pembuatan SIM

tersebut.

Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik membangun suatu

sistem informasi administrasi untuk melakukan pendaftaran pembuatan

SIM online. Sehingga pemohon dapat melakukan pendaftaran pembuatan SIM baik dari rumah masing-masing, ataupun di tempat kerja. Hanya saja

untuk melakukan tes teori, tes praktek dan foto, pemohon tetap datang ke

kantor polisi tersebut dan untuk mengambil hasil SIM yang telah dicetak

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Namun sistem ini mampu

input data hasil uji teori dan praktek serta dapat memblokir pemohon yang

tidak lulus tes sebanyak 2 kali kesempatan.

Sistem informasi ini juga menggunakan SMS gateway untuk memberikan informasi perpanjangan kepada pemohon. SMS gateway ini berfungsi untuk memberitahukan kepada pemohon/pemilik SIM untuk

mengingatkan kapan melakukan perpanjangan SIM yang dimilikinya

sesuai dengan tanggal berlaku SIM. Dengan pembuatan sistem informasi

administrasi ini diharapkan dapat memberikan solusi yang cepat dan tepat

untuk melakukan proses pendaftaran pembuatan SIM online, sehingga ketika ingin mendaftarkan dirinya para calon pemohon tidak harus datang

(23)

3 1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana membangun Sistem Informasi Administrasi Pendaftaran

Pembuatan SIM diKepolisian Resort Sleman Yogyakarta?

2. Apakah sistem cukup efisien dapat membantu tugas-tugas Admin

Kepolisian SIM ?

3. Apakah sistem cukup efisien membantu proses pendaftaran bagi

pemohon yang akan membuat SIM ?

4. Apakah sistem mudah digunakan baik bagi Admin Kepolisian SIM

maupun bagi pemohon SIM ?

1.3Batasan Masalah

Penulis membatasi atau memfokuskan masalah yang berkaitan

dengan sistem informasi administrasi pendaftaran pembuatan SIM di

Kepolisian Resort Sleman, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem ini menangani urusan pendaftaran pembuatan SIM baru

dan perpanjangan SIM, tetapi tidak menangani test online, tidak mengurus SIM hilang dan pembuatan SIM Internasional.

2. Sistem ini berbasis web (online) dan menggunakan SMS

Gateway.

3. Sistem ini dibuat menggunakan aplikasi pemrograman PHP

dan MySQL.

4. Sistem ini dibuat untuk Kepolisian Resort Sleman Yogyakarta.

1.4Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu

membangun Sistem Informasi Administrasi Pembuatan Surat Izin

Mengemudi Berbasis Web dan SMS Gateway yang dapat membantu menangani pelayanan administrasi pembuatan SIM di Kepolisian Resort

(24)

4

Adapun Sistem Informasi Administrasi Pembuatan SIM ini

diharapkan dapat membantu menangani proses pendaftaran pembuatan

SIM dan juga dapat menyimpan data-data pemohon yang ingin

mengajukan pembuatan SIM.Sistem Informasi ini dapat diakses oleh

Admin dan Pemohon pembuatan SIM secara online.

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini

yaitustudi kasus dengan langkah sebagai berikut :

1. Survei Awal

Mengunjungi Kepolisian Resort Sleman Yogyakarta untuk

melakukan wawancara terhadap pihak terkait yaitu pada bagian pelayanan

penanganan pembuatan SIM dan juga dengan memperoleh berkas

data-data yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pengumpulan data-data.Hal

ini dilakukan untuk membantu penulis dalam memperoleh data yang

diharapkan, selain itu juga diharapkan supaya penulis mendapat gambaran

yang lebih mendalam mengenai permasalahan apa saja yang dihadapi

dalam pembuatan dan perpanjangan SIM, sehingga melalui survei awal ini

diharapkan penulis dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada

dengan membangun suatu sistem informasi untuk administrasi pembuatan

SIM. Permasalahan yang dihadapi selama ini dalam pembuatan SIM, para

calon pemohon SIMbiasanya datang langsung ke Polres untuk

mendaftarkan dirinya sehingga akan menimbulkan banyaknya antrian

pemohon dan juga memerlukan waktu yang lebih lama untuk pengantrian

dalam mengurus administrasi.

Dari masalah tersebut penulis membangun suatu sistem informasi

administrasi yang diharapkan dapat membantu menangani permasalahan

tersebut yang juga mudah diakses oleh penggunanya. Perencanaan dalam

membangun sistem informasi administrasi pembuatan SIM ini dibuat

(25)

5

2. Studi Pustaka

Studi literatur yang dilakukan yaitu dengan mempelajari teori

mengenai bahasa pemrograman PHP, MySQL, SMS gateway dan juga mencari informasi yang mendukung dan berkaitan dengan

pembuatan aplikasi sistem informasi administrasi ini.

3. Pembangunan Sistem Informasi

Dalam pembangunan sistem informasi ini menggunakan

metodeFAST (Framework for the Application of System Technique) yang di dalamnya meliputi :

a. Analisa Sistem

- Scope Definition (Definisi Lingkup)

Yang dilakukan pada tahap ini yaitu, mendefinisikan

ruang lingkup sistem yang akan dibangun, dengan

melakukan observasi dan wawancara terhadap petugas

kepolisian bagian SIM.

- Problem Analysis (Analisa Permasalahan)

Pada tahap ini, menganalisa masalah apa yang dihadapi

dalam menangani administrasi pendaftaran SIM.

- Requirement Analysis (Analisa Kebutuhan)

Analisa sistem berguna untuk mengidentifikasi

permasalahan yang dihadapi dan kebutuhan apa saja yang

dibutuhkan, sehingga diharapkan dapat membantu

menyelesaikan hambatan-hambatan yang terjadi. Untuk

menganalisa permasalahan yang terjadi, penulis secara

langsung datang ke Polres Sleman untuk mengetahui masalah

apa saja yang dihadapi ketika melakukan administrasi

pembuatan SIM.

b. Desain Sistem

Desain sistem merupakan tahapan merancang sistem

(26)

6

komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras

yang digunakan dalam membangun aplikasi sistem informasi.

Pada tahap ini dibuat perancangan basis data yang meliputi :

- Logical Design

Tahap logical design meliputi ER diagram - Physical Design and Integration

Tahap physical design meliputi implementasi secara teknik dengan membuat physical database design.

Selain perancangan database, juga dilakukan perancangan proses yang meliputi DFD diagram dan user interface.

c. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan tahap

mengimplementasikan desain sistem yang telah dirancang ke

dalam bahasa pemrograman (coding). Dalam implementasi sistem ini program dibuat dengan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem ini juga

diimplementasikan menggunakan SMS gateway.

d. Uji Coba Perangkat Lunak

Tahap uji coba ini dilakukan setiap kali menyelesaikan

modul, dengan melakukan testing untuk mengetahui jalannya

program apakah sudah sesuai atau belum. Uji coba ini

dilakukan ketika runing program, jika saat program di jalankan masih terjadi error/kesalahan maka akan dilakukan perbaikan terhadap sistem yang dibuat. Dan ketika saat di jalankan

program tidak error dan berhasil menghasilkan output yang diharapkan maka program tersebut telah memenuhi uji coba

(27)

7

4. Uji Coba Terhadap User

Pada tahap ini, sistem informasi akan diuji coba kepada user yaitu Admin Kepolisian SIM dan Pemohon SIM untuk mengetahui apakah ada

kekurangan dalam program sehingga dapat segera dilakukan perbaikan

atau penambahan. User mencoba mengakses sistem yang telah dibuat. Kemudian user diberikan kuesioner yang di dalamnya berisi pernyatan yang berkaitan dengan sistem tersebut dan harus diisi oleh user. Sehingga dengan hasil kuesioner tersebut dapat diketahui apakah sistem tersebut

telah sesui dengan yang diharapkan dan dapat membantu menyelesaikan

permasalahan yang ada, serta memerlukan perbaikan atau tidak.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini

yaitu sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi dasar teori yang di dalamnya terdapat penjelasan tentang

teori-teori yang berkaitan dengan perancangan pembuatan sistem

informasi dalam tugas akhir ini, yaitu teori tentang sistem informasi, SMS

(28)

8

BAB III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisa sistem dan perancangan sistem meliputi perancangan

proses, perancangan basis data, perancangan antarmuka untuk para

pengguna sistem.

BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang penerapan rancangan sistem yang telah dibuat yang

berupa implementasi sistem ke dalam program (coding).

BAB V. ANALISIS HASIL

Bab ini berisi tentang analisis hasil dari sistem informasi yang telah dibuat

dan hasil uji coba terhadap user terkait sistem informasi yang dibangun.

BAB VI. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisis, perancangan, dan

implementasi sistem yang telah dibuat dalam tugas akhir ini. Selain itu

(29)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (1999) sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan

maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives).Goal

biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran

dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem

utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya yang

merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah

objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objective) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

2.1.1.1 Karakteristik Sistem

Jogiyanto (1999) mengemukakan bahwa sistem memiliki

beberapa karakteristik tertentu, antara lain :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang

saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama

melakukan satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem

tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

(30)

10

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang

lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas sustu sistem menunjukkan ruang

lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi

operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang

lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk susbsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu

subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan

(31)

11

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem

komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan

data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan

sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan

untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan

adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan

hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah

keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah

yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu

sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan

baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah

data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan

dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh

manajemen.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali

(32)

12

akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.1.2 Model Umum Sistem

Secara umum model suatu sistem terdiri dari masukan

(input), pengolahan (process) dan keluaran (output), seperti pada gambar 2.1

[image:32.595.99.539.214.700.2]

Input Process Output

Gambar 2.1 Model umum sistem

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (1999), informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak

dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah

perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya

penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang

atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada

(33)

13 2.1.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum

dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data

diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang

diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan

melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang

lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan

ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan

seterusnya membentuk suatu siklus yaitu yang disebut dengan siklus

[image:33.595.99.509.231.606.2]

informasi.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Hall, 2001), yang dimaksud dengan sistem informasi

adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan,

diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Jenis-jenis sistem informasi :

(34)

14

TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor

elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi

termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang

dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.

Kemudian data-data tersebut akan diproses untuk menghasilkan

informai yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses

yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung

operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah

organisasi.

3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SPK merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan

prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan

edrmembantu manajer dalam memperoleh alternatif keputusan.

4. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

SIA merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi

yang dipakai oleh fungsi akuntansi. Sistem ini mencakup semua

transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam

perusahaan.

5. Sistem Informasi Manufaktur (SIM)

Sistem yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk

mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan

masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang

dihasilkan perusahaan.

6. Sistem Informasi Pemasaran (SIP)

SIP menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi

pemasaran. Misalnya berupa ringkasan penjualan.

7. Sistem Informasi Akademik

Sistem yang digunakan untuk membantu proses belajar

(35)

15

8. Sistem Informasi SDM

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai

oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan

pajak, tunjangan hingga kinerja pegawai.

2.2Sistem Informasi Berbasis Web

Sistem Informasi berbasis Web adalah sebuah sistem informasi yang

menggunakan teknologi web atau internet untuk memberikan informasi dan

layanan kepada pengguna atau sistem lain / aplikasi lain (Agustinus, 2013).

Sebuah sistem informasi web biasanya terdiri dari satu atau lebih aplikasi

web yang masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu. Dimana

masing-masing komponen tersebut saling dukung satu dengan yang lainnya

guna mencapai fungsi Sistem Informasi berbasis Web secara umum.

Karena berbasis web, syarat pertama tentu harus ada sebuah web server

yang dapat mendukung Sistem Informasi tersebut. Saat ini web server yang

paling dikenal adalah Apache Web Server. Hal lain yang juga menjadi syarat

mutlak adalah Software Pemrograman Web. Harus ada sebuah bahasa

pemrograman web sebagai pendamping HTML (HyperText Markup Language). Salah satu yang terkenal yang paling populer adalah PHP. Dan yang terpenting juga adalah database untuk menyimpan dan memanajemen

data. Database yang digunakan harus mampu menangani berjuta-juta data dan

dapat diakses dengan cepat. Salah satu database yang direkomendasikan

adalah Oracle atau MySQL.

2.3Metodologi FAST

FAST (Framework for the Application of Systems Technique) adalah kerangka cerdas yang cukup fleksibel untuk menyediakan tipe-tipe berbeda

proyek dan strategi. Dalam merancang, membuat, dan menyelesaikan sistem

informasi ini, digunakan metodologi FAST hal ini dikarenakan metodologi

(36)

16

dikembangkan secara terstruktur. Metodologi FAST memiliki fase-fase

sebagai berikut (Whitten, 2004) :

a. Scope Definition Phase

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti

tingkat feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service). Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada, kesempatan untuk meningkatkan kinerja

organisasi, dan kebutuhan-kebutuhan baru. Pada tahap ini juga

ditentukan apa masalah yang sedang dihadapi sehingga harus

diselesaikan.

b. Problem Analysis Phase

Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada

sistem yang ada sebelumnya. Dalam hal ini project charter yang dihasilkan dari tahapan preliminary investigation adalah kunci utamanya. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan performa sistem

yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan. Hasil

lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang

problems, causes, effects, dan solution benefits. c. Requirement Analysis Phase

Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari

kebutuhan-kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah

mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna

dari sistem yang baru. Alat bantu untuk memahami kebutuhan bisnis

yang ada adalah dengan pemodelan use case.

d. Logical Design Phase

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan

kebutuhan-kebutuhan bisnis dari fase requirementsanalysis kepada sistem model yang akan dibangun nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan

menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penggunaan teknologi (data,

(37)

17

performance, dan qualityyang akan dibangun di dalam sistem. Tahap ini meliputi 2 langkah, yaitu :

1. Data Modeling, yaitu memodelkan tabel-tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data-data di dalam database. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan Entity Relationship

diagram (ER diagram).

2. Process Modeling, yaitu memodelkan proses-proses yang akan terjadi dalam suatu sistem. Untuk menyelesaikan tahapan ini

digunakan data flow diagram (DFD). e. Decision Analysis Phase

Pada tahap ini akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari

perangkat lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai

dalam implementasi sistem sebagai solusi atas problems dan

requirements yang sudah didefinisikan pada tahapan-tahapan sebelumnya.

f. Physical Design and Integration Phase

Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan

bisnis yang direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan dikembangkan. Jika di dalam logical design

tergantung kepada berbagai solusi teknis, maka physical design

merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik.

g. Construction and Testing Phase

Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang

memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis

data, program aplikasi, dan antarmuka akan mulai dibangun pada tahap

ini. Setelah dilakukan uji coba terhadap keseluruhan sistem desain.

h. Installation and Delivery Phase

Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah instalasi sistem,

(38)

18

ke dalam database yang baru, final testing dan menyiapkan prosedur

konversi. Setelah sistem dioperasikan, perlu system support yang berkesinambungan untuk sisa siklus hidupnya yang berguna dan

produktif.

2.4Notasi Pemodelan Sistem

2.4.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user. Dengan kata lain,

usecase diagram menggambarkan secara grafikal tentang siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara bagaimana user berinteraksi dengan sistem.

2.4.1.1Simbol Use Case dan Aktor

[image:38.595.98.513.142.606.2]

Use case merupakan bagian dari seluruh fungsi sistem. Use case digambarkan secara grafik dengan elips yang horisontal dengan nama dari use case tertera, di bawah atau di dalam elips.

Gambar 2.3 Simbol Use Case

Actor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Aktor dapat

berupa orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga

suatu waktu kejadian.

(39)

19

[image:39.595.99.513.93.768.2]

Actor Symbol

Gambar 2.4 Simbol Aktor

2.4.1.2Relasi (Relationship)

Relasi digambarkan dengan sebuah garis di antara dua

simbol di dalam use case diagram. Arti relasi bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung pada bagaimana cara garis

digambar dan tipe simbol apa yang disambungkan.

Ada beberapa jenis relasi yang digunakan untuk

menggambarkan use case diagram yaitu :

1. Association adalah relasi antara aktor dan sebuah use case dimana terjadi interaksi di antara keduanya.

2. Extends yaitu sebuah relasi antara extension use case

dan use case yang extend. Extension use case adalah sebuah use case yang berisi langkah-langkah yang diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya.

3. Uses atau includes yaitu sebuah relasi antara

abstractuse case dan use case yang digunakan. Abstract use case adalah sebuah use case yang mengurangi redudansi antara satu atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkah-langkah yang umum yang

(40)

20

4. Depends on yaitu sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat

sebelum current use case dan dapat menentukan urutan dimana use case perlu untuk dikembangkan.

Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai

dari satu use case dan menunjuk ke use case yang

bergantung padanya. Setiap relasi depends on diberi

label “<<depends on>>”

5. Inheritanceyaitu sebuah relasi use case yang tingkah laku pada umumnya menggambarkan dua aktor yang

menginisiasi use case yang mana akan ditugaskan dan

diektrapolasi dalam abstrak aktor yang baru untuk

mengurangi redundansi. Aktor yang lain dapat

menurunkan interaksi dari abstrak aktor. Relasi ini

digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai

pada satu aktor dan menunjuk ke abstrak aktor yang

memiliki interaksi dengan turunan dari aktor yang

pertama.

2.4.2 Conceptual Database Design

Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama

pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek

nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti

memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam

(41)

21

1. Relasi Satu lawan Satu (One to One Relationship / 1:1)

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A hanya boleh

berpasangan dengan tepat satu anggota entiti b. Hubungan 1:1

mencakup juga relasi 1:0 dan 0:1

2. Relasi Satu lawan Banyak (One to Many Relationship / 1:m) Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A berpasangan lebih

dari satu anggota entiti B. Hubungan one to many mencakup relasi 1:1, 0:1, 1:1

3. Relasi Banyak lawan Banyak (Many to Many Relationship / m:m)

Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A boleh berpasangan

dengan lebih dari satu anggota entiti B, begitu juga sebaliknya

tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu

anggota entiti A. Relasi ini mencakup 1:m, 1:1, 1:0, 0:1

[image:41.595.97.545.121.696.2]

Berikut adalah bentuk variasi dari ER diagram :

Gambar 2.5 Notasi dalam ERD

Entitas

Atribut

Penghubung antara entitas dan relasinya

Internal identifier

Internal identifier

Relasi

(42)

22

2.4.3 Logical and Physical Database Design

Dalam fase logical design ini dilakukan proses translasi dari

conceptual schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hasil dari fase ini disebut sebagai logical schema dan dinyatakan dalam logical data model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi

yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa

digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi.

Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke

dalam sejumlah tabel yang mempresentasikan sejumlah entitas dan

relasinya. Langkah normalisasi bertujuan :

1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database. 2. Untuk meminimumkan grup elemen data yang sama dan

berulang-ulang (redundansi) dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan memboroskan tempat

penyimpanan.

3. Untuk memudahkan proses penyisipan, penghapusan, dan

pengembangan database.

Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan, logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detail yang diperlukan untuk pengimplementasian

secara fisik pada Database Management System (DBMS) yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema.

2.4.4 Pemodelan Proses

Pemodelan proses (Whitten et.al, 2004) adalah teknik yang

digunakan untuk mengorganisasikan data mendokumentasikan proses

(43)

23

sistem dan proses yang dibentuk oleh sistem. Berikut adalah

simbol-simbol yang digunakan dalam DFD :

1. Kesatuan luar (external agent / enternal entity).

Merupakan suatu kesatuan yang berada di luar sistem yang

sedang dikembangkan yang akan memberikan input atau

menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat

disimbolkan dengan notasi kotak bujur sangkar.

Gambar 2.6 Simbol kesatuan luar / external agent

2. Arus data (data flow).

Mengalir di antara proses, penyimpanan data dan kesatuan luar.

Arus data adalah data yang menjadi input ke proses atau output

dari sebua proses. Arus data dapat berbentuk formulir atau

dokumen yang digunakan oleh perusahaan, laporan tercetak

yang dihasilkan oleh sistem, tampilan atau output di layar

komputer, surat/memo, blangko isian, transmisi data. Arus data

diberi simbol garis dengan anak panah.

Gambar 2.7 Simbol arus data

3. Proses.

Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin

atau komputer dari suatu hasil arus data yang masuk ke dalam

proses untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Suatu

proses dapat ditunjukkan dengan simbol persegi panjang dengan

sudut-sudut yang tumpul.

(44)

24

Gambar 2.8 Simbol proses

4. Simpanan data (Data Store).

Dapat berupa file / database di sistem komputer, arsip / catatan manual, tabel acuan, agenda buku. Dinamai dengan kata benda.

Gambar 2.9 Simbol simpanan data

2.5PHP

PHP (Personal Home Page) atau yang sekarang PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan salah satu bahasa server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.File yang hanya

berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan

database karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat

statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Oleh karena itu, selanjutnya muncul

pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa

menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan

database. Akhirnya, lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, dan JSP. Bila PHP mendeteksi adanya interaksi dengan database, maka PHP akan melakukan permintaan pada database server dan hasil dari database server

diproses lebih lanjut. Setelah semua isi file diproses, maka hasilnya (berupa

suatu kode HTML) diserahkan ke web server. Selanjutnya, web server

mengirimkan kode HTML kepada pemakai. PHP sendiri adalah perangkat

Process name

(45)

25

lunak yang bersifat free (gratis). Pemakai bisa mengunduhnya di Internet melalui situs www.php.net. Namun, perlu diketahui, PHP terkadang dikemas

dalam bundel perangkat lunak, misalnya pada WAMP5. Hal yang menarik

lainnya adalah PHP bersifat multiplatform. Artinya, PHP dapat berjalan pada

berbagai sistem, seperti Windows, Linux, dan UNIX. Kode PHP dapat

dilekatkan pada kode HTML dengan menggunakan tag <?php?>.

<html>

<head>

<title>Belajar HTML</title>

</head>

<body>

Selamat Belajar HTML.<br>

<?php

printf(“Tgl. Sekarang: %s “, Date(“d F Y”));

?>

</body>

</html>

Pada contoh tersebut, baris <?php printf(“Tgl. Sekarang: %s “, Date(“d F Y”)); ?> adalah kode atau skrip PHP. Sedangkan baris printf(“Tgl. Sekarang: %s “, Date(“d F Y”)); merupakan sebuah pernyataan PHP yang

digunakan untuk menampilkan tulisan, Tgl. Sekarang: dan diikuti dengan

tanggal, bulan, dan tahun (diperoleh melalui pemanggilan fungsi Date( )).

2.6MySQL

2.6.1 Pengertian MySQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang mampu menyimpan, menerima dan mengirimkan

data dalam jumlah yang besar dengan cepat. MySQL merupakan program

pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk

(46)

26

yang bersifat free, yang artinya bebas digunakan untuk keperluan pribadi / usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL

menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki oleh SQL (Structure Query Language).

2.6.2 Perintah-perintah dalam SQL

Secara garis besar perintah dalam SQL dibagi menjadi 2 bentuk

perintah, yaitu :

1. DDL (Data Definition Language)

Adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk pendefinisian data.

Contohnya : CREATE, DROP, ALTER.

2. DML (Data Manipulation Language)

Adalah suatu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data.

Contohnya : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.

2.6.3 Komponen-komponen dalam MySQL

Terdapat beberapa komponen penting dalam MySQL, yaitu :

a. Database, obyek-obyek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan, dan mengakses data.

b. Tabel, menyimpan record-record data dan hubungannya dengan

tabel lain.

c. Database diagram, secara grafis menampilkan obyek database, sehingga dapat dimanipulasi tanpa menggunakan bahasa

Transact-SQL.

d. Indexs, file-file tambahan yang meningkatkan kecepatan akses dari record-record tabel.

e. View, menyediakan cara melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel.

(47)

27

g. Trigger, sebuah jenis prosedur tersimpan khusus yang secara otomatis dijalankan apabila operasi tertentu dilakukan dalam

tabel.

h. Full-text Indexs, indeks khusus yang membuat pencarian menjadi lebih mudah di dalam kolom-kolom dengan tipe data varchar dan

teks.

2.7SMS Gateway

2.7.1 Pengertian SMS

Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan

dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal

seperti email, paging, voice mail, dan lain-lain. Isu SMS pertama kali muncul di belahan Eropa pada sekitar tahun 1991 bersama sebuah

teknologi komunikasi wireless yang saat ini cukup banyak penggunanya, yaitu Global System for Mobile Communication (GSM). Dipercaya bahwa message pertama yang dikirimkan menggunakan SMS dilakukan pada

bulan desember 1992, dikirimkan dari sebuah Personal Computer (PC) ke

telepon mobile (bergerak) dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Perkembangannya kemudian merambah ke benua Amerika, dipelopori

oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti

BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel, dan beberapa operator lain.

Teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM,

Time Division Multiple Access (TDMA), hingga Code Division Multiple

Access (CDMA).

Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam sistem

adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal pelanggan

ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas

(48)

28

yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Di

dalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari short

message. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani short

message dari berbagai sumber seperti Voice Mail System (VMS),

Web-based messaging, Email Integration, External Short Messaging Entities

(ESME), dan lain-lain. Dalam interkoneksi dengan entitas dalam jaringan

komunikasi wireless seperti Home Location Register (HLR) dan Mobile

Switcing Center (MSC), SMSC biasanya selalu menggunakan Signal

Transfer Point (STP).

2.7.2 Pengertian SMS Gateway

SMS Gateway adalah teknologi mengirim, menerima dan bahkan

mengolah sms melalui komputer dan sistem komputerisasi (software).

Pada dunia komputer, gateway dapat diartikan sebagai jembatan penghubung antar satu sistem dengan sistem lain yang berbeda, sehingga

dapat terjadi suatu pertukaran data antar sistem tersebut. Dengan demikian,

SMS gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalu lintas data SMS, baik yang dikirimkan maupun yang diterima.

Pada awalnya, SMS gateway dibutuhkan untuk menjembatani antar SMSC. Hal ini dikarenakan SMSC yang dibangun oleh perusahaan yang

berbeda memiliki protokol komunikasi sendiri, dan protokol-protokol itu

sendiri bersifat pribadi. Perhatikan ilustrasi berikut ini.

Gambar 2.10 Ilustrasi SMS Gateway SMSC Protocol 2 SMSC

Protocol 1

SMSC 1 SMS SMSC 2

(49)

29

Konsep SMS Gateway.

Namun seiring perkembangan teknologi komputer, baik dari sisi hardware

maupun software, dan perkembangan teknologi komunikasi, SMS gateway

tidak lagi dimaksudkan sebagaimana ilustrasi di atas. Dewasa ini, masyarakat

lebih mengartikan SMS gateway sebagai suatu jembatan komunikasi yang menghubungkan perangkat komunikasi (dalam hal ini ponsel) dengan

perangkat komputer, yang menjadikan aktivitas SMS menjadi lebih mudah

dan menyenangkan. Pengertian SMS gateway kemudian lebih mengarah pada sebuah program yang mengomunikasikan antara sistem operasi komputer,

dengan perangkat komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima

SMS. Salah satu komunikasi yang terjadi, dapat dilakukan dengan

mengirimkan perintah AT pada perangkat komunikasi tersebut, kemudian

hasil operasinya dikirimkan kembali ke komputer.

Gambar 2.11 Model Umum SMS Gateway

2.8Surat Izin Mengemudi

2.8.1 Pengertian Surat Izin Mengemudi

Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi

yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi

persyaratan administrasi tertentu, sehat jasmani dan rohani, memahami

peraturan lalu lintas, dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor.

Kewenangan memberikan surat izin kendaraan bermotor di Indonesia ini

secara sah hanya dimiliki oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Hal

ini seperti tertuang dalam pasal 15 b UU No.2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia. Adapun pengaturan lebih khusus

mengenai SIM terdapat dalam Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1993

tentang Kendaraan dan Pengemudi.

Perangkat Komunikasi

Aplikasi SMS

(50)

30

Surat Izin Mengemudi ditulis dalam dua bahasa sekaligus, yakni

Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sebagai gambaran berdasarkan

peraturan perundang-undangan (Pasal 215 PP No.44 Tahun 1993), maka

sebenarnya sebuah SIM itu harus memuat data-data sebagai berikut:

1. Nama pemilik;

2. Tempat/tanggal lahir pemilik;

3. Alamat pemilik;

4. Pekerjaan pemilik;

5. Tinggi badan pemilik;

6. Tempat dan tanggal diterbitkan;

7. Nama dan cap instansi yang menerbitkan;

8. Nama dan tanda tangan pejabat yang menerbitkan;

9. Golongan dan nomor Surat Izin Mengemudi;

10. Jenis Surat Izin Mengemudi;

11. Tanggal berakhir masa berlaku;

12. Tanda tangan dan sidik jari pemilik;

13. Pas foto dari pemilik.

Berdasarkan UU No.14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan terdapat ancaman pidana yang sangat berat bila dalam

berkendara tidak bisa menunjukkan SIM apalagi jika tidak memiliki SIM,

namun tetap berkendara di jalan raya. Dalam kenyataannya,

undang-undang ini masih belum bisa dilaksanakan secara baik karena adanya

penolakan dari masyarakat, bahkan ada beberapa pendapat yang

menyatakan bahwa secara akademis UU ini bermasalah dalam

ketentuannya. Dalam sidang di pengadilan terkait pelanggaran lalu lintas

pun UU ini tidak pernah digunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian

keputusan hakim. Bahkan, sejak tahun 2004 sudah ramai dibicarakan

untuk dilakukan perubahan atas undang-undang ini.

Sebagai gambaran tentang ancaman pidana dalam UU ini, yakni

(51)

31

menunjukkan SIM maka dipidana dengan kurungan dua bulan atau denda

maksimal Rp 2.000.000,00 (Pasal 59 ayat 1). Bahkan, apabila

mengemudikan kendaraan bermotor tidak memiliki SIM maka dipidana

dengan kurungan maksimal enam bulan atau denda maksimal Rp

6.000.000,00 (pasal 59 ayat 2). Kalau dicermati ketentuan ini terlihat

kurang logis. Ketentuan-ketentuan ini dapat dilihat di balik kartu SIM.

Oleh karena itu, UU No.14 tahun 1992 ini direvisi oleh DPR dan

pemerintah.

Dan ketentuan pidana yang berlaku pada saat ini yaitu, setiap orang

yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan yang tidak memilii

Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat (1)

dipidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp

1.000.000,00 (pasal 281 UU No.22 tahun 2009). Setiap orang yang

mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dapat

menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah kendaraan bermotor yang

dikemudikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat 5 huruf (b)

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan dan/atau denda

paling banyak Rp 250.000,00 (pasal 288 UU No.22 tahun 2009). Selain

pidana penjara, kurungan, atau denda, pelaku tindak pidana lalu lintas

dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi

atau ganti kerugian yang diakibatkan oleh tindak pidana lalu lintas (pasal

314 UU No. 22 tahun 2009).

2.8.2 Jenis-jenis Surat Izin Mengemudi

Penggolongan SIM dirinci berdasarkan kualifikasi jenis kendaraan

yang akan digunakan. Hal ini terkait dengan kesesuaian dengan beban dan

tingkat kerumitan dalam berkendara di jalan raya. Berdasarkan pasal 211

(2) PP 44/1993, ada lima golongan SIM yang dikeluarkan oleh Polri, yaitu

(52)

32

1. Golongan SIM A

Yaitu SIM untuk mengemudikan mobil penumpang, mobil bus,

dan mobil barang yang mempunyai jumlah berat yang

diperbolehkan tidak lebih dari 3.500 kg;

2. Golongan SIM B I

Yaitu SIM untuk mengemudikan mobil bus dan mobil barang

yang mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari

3.500 kg;

3. Golongan SIM B II

Yaitu SIM untuk mengemudikan traktor atau kendaraan

bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan

dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau

kereta gandengan lebih dari 1.000 kg;

4. Golongan SIM C

Yaitu SIM untuk mengemudikan sepeda motor yang dirancang

mampu mencapai kecepatan lebih dari 40 kilometer per jam;

5. Golongan SIM D

Yaitu SIM untuk mengemudikan sepeda motor yang dirancang

dengan kecepatan tidak lebih dari 40 kilometer per jam,

misalnya sepeda (bukan sepeda motor) yang ditempel mesin

penggerak sehingga bisa dikendarai (berjalan di jalan umum)

tanpa dikayuh walaupun perlahan-lahan saja. SIM D berlaku

(53)

33 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Saat ini untuk melakukan administrasi pembuatan SIM, seperti untuk

pendaftaran permohonan pembuatan SIM baru ataupun pendaftaran

permohonan perpanjangan SIM masih dilakukan secara manual. Ketika ingin

mendaftarkan dirinya calon pemohon SIM harus datang langsung ke Polres.

Selanjutnya pemohon harus mengisi kertas formulir pendaftaran terlebih

dahulu. Dan jika pemohon ingin mengajukan permohonan SIM dengan

golongan SIM yang berbeda, maka pemohon tersebut harus mengisikan dua

kertas formulir pendaftaran sekaligus. Sehingga jika dalam satu hari terdapat

banyak pengunjung di Polres yang melebihi kapasitas maka akan terjadi

antrian yang cukup panjang. Langkah awal yang harus dilakukan oleh

pemohon yaitu :

1. Pemohon harus melengkapi persyaratan data seperti memiliki surat

bukti kesehatan dari dokter, fotocopy KTP domisili, dan pas foto.

2. Selanjutnya pemohon harus datang ke Polres setempat untuk

mendaftarkan dirinya.

3. Pemohon ke meja informasi untuk mendapatkan informasi

pembuatan SIM baru atau perpanjangan. Kemudian akan dilakukan

pengecekan berkas dan kelengkapan data, lalu akan dipanggil per 5

orang ke loket BRI di Polres untuk melakukan pembayaran.

4. Pemohon ke loket 1 untuk memberikan bukti kuitansi pembayaran

dan menyerahkan berkas data.

5. Pemohon ke loket 2A untuk mendapatkan formulir.

6. Pemohon mengisi formulir, lalu formulir dikembalikan ke loket 2B.

7. Selanjutnya admin akan melakukan input data pemohon

(54)

34

8. Setelah semua data lengkap, pemohon dapat melakukan uji teori

dan uji praktek

9. Jika pemohon lulus uji teori maka pemohon dapat melanjutkan

untuk uji praktek. Tetapi, jika tes uji teori pertama gagal maka akan

diberikan kesempatan uji teori ulang dengan masa tenggang selama

7 hari untuk kesempatan pertama, dan 14 hari untuk masa tengga

Gambar

Gambar 2.1 Model umum sistem
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Gambar 2.3 Simbol Use Case
Gambar 2.4 Simbol Aktor
+7

Referensi

Dokumen terkait

“ Sistem Informasi Promosi dan Administrasi Data Siswa Menggunakan SMS Gateway pada Imah Si Bob English Dormitoy ” adalah aplikasi yang dapat membantu dalam

Bagi pemohon SIM yang akan mengikuti ujian teori maupun praktek harus menunjukkan bukti kelulusan persyaratan administrasi dari petugas administrasi (loket satu) dan bisa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan citra terhadap kepuasan masyarakat dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) Di

Peneliti merancang sebuah sistem mobile bimbingan dan monitoring Tugas Akhir berbasis SMS Gateway dengam metode Web Engineering untuk membantu proses bimbingan TA bisa

Terdapat beberapa kendala dalam sistem pelayanan pembuatan SIM secara online di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Colombo Surabaya, antara lain: masih ada beberapa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan citra terhadap kepuasan masyarakat dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) Di

Manajemen Kepegawaian dan Data Santri Pada Yayasan Mitra Arafah Surabaya Berbasis Web dan SMS Gateway yang merupakan sebuah aplikasi yang dapat membantu Yayasan

KESIMPULAN Dalam pembuatan skripsi mengenai Aplikasi Monitoring Point Of Sale POS Berbasis Web & SMS Gateway Pada Percetakan Kompas Banjarbaru dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu,