ABSTRAK
MALARIA dalam KEHAMILAN
Ira Suryana, 2004
Pembimbing I : Santoso Chandra, dr.,SpPD
Pembimbing II: Aloysius Suryawan, dr.,SpOG
Infeksi malaria di Indonesia masih merupakan masalah yang penting, terutama
infeksi malaria dalam kehamilan yang mempunyai efek yang serius terhadap ibu
hamil dan janin yang dikandungnya, karena infeksi malaria dapat meningkatkan
morbiditas dan mortalitas ibu maupun janin. Kehamilan meningkatkan kerentanan
untuk terkena infeksi malaria, hal ini disebabkan perubahan sistem imunitas ibu,
baik imunitas selu1er maupun imunitas hormonal.
Dampak malaria pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia, malaria serebral,
edema pulmonal, infeksi plasenta, hipoglikemi bahkan kematian. Sedangkan
dampak malaria pada janin dan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi
malaria adalah persalinan prematur, berat badan lahir rendah, abortus juga
kematian.
Mengingat tingginya risiko untuk terinfeksi malaria pada wanita hamil dan
beratnya
komplikasi
yang terj,adi
maka perlu
diketahui
gejala penyakit,
penataIaksanaan, pencegahan serta pentingnya dilakukan skrining malaria bagi
ibu hamil pada kegiatan ante natal care dan kegiatan penyuluhan mengenai
bahaya malaria bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
ABSTRACT
MALARIA
inPREGNANCY
Ira Suryana, 2004
IS/Tutor:Santoso Chandra, dr.,SpPD 2ndTutor:Aloysius Suryawan, dr.,SpOGMalaria, is still an important health problem in Indonesia. It can have serious
cumplication to a pregnant woman and her baby. Pregnancy can increase the
morbidity of malaria because there is a change in the immunity of a pregnant
woman, both cellular or humoral.
The impact of malaria in pregnant woman are anemia, cerebral malaria,
pulmonal oedema, placental infection, h)poglicemia and death.It can also cause
premature birth, low birth weight, abortus and foetal death.
According to the high risk of malaria and the severe of complication, we have
to study and to know th symptomps, how to treat, how to prevent
and how to
screen pregnant woman for malaria during antenatal care, we must also give
information about the dangerous complication of malaria to them
DAFT AR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
SURAT PERNY ATAAN
iii
ABS'fRAK
iv
ARST/{A CT
... v
KATA PENGANT AR
vi
DAFTAR ISI
.. ... . ... .... ... ... .. .. ... ... .. .. .. ... ... .. .. ...viii
DAFT AR TABEL
x
DAFT AR GAMBAR
xi
BAB I PENDABtJL1JAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Jdentifikasi Masalah
2
1.3. Maksud dan Tujuan
2
1.4. Manfaat Karya Tulis l1miah
2
1.5. Metodologi Penelirian
2
BAB II TINJAUAN PIJSTAKA
2. 1. E pi demi 0 Iogi . . .. . .. . . .. .. .. .. .. . .. . . . .. . . .. . . .. . .. . .. .. . .. . . . .. . .. .. . .. . .. . . .. . .. . . . .. . . 3
2.2. Imunologi Pada Malaria
12
2.3. Malaria dalam Kehamilan
16
2.3.1. Epidemiologi Malaria dalam Kehamilan
17
2.3.2. Patologi Malaria dalam Kehamilan
19
2.3.3. Diagnosa Malaria dalam Kehamilan
20
2.3.4. Gejala K1inis Malaria dalam Kehamilan
23
2.3.5. Efek Malaria pada Janin ..
25
2.3.6. Efek Malaria pada Bayi
26
2.3.7. Komplikasi Malaria dalam Kehamilan
27
2.3.8. Penamganan Malaria dalam Kehamilan
30
2.3.8.1. Obat anti malaria dalam Kehamilan
30
2.3.8.2. Pengobatan Malaria dalam Kehamilan
31
2.3.8.3. Pengobatan Malaria Berat dalam Kehamilan
32
2.3.8.4. Kemoprofilaksis Malaria dalam Kehamilan
32
2.3.8.5. Pengontrolan Malaria dalam Kehamilan
33
2.3.8.6. Penanganan saat Persalinan
34
2.3.8.7. Penanganan Komp1ikasi Malaria dalam Kehamilan. 35
2.3.8.8. Pencegahan
37
BAB 111PEMBAHASAN
39
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4. ].
Kesimpulan
42
4.2.
Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
44
R TWAY AT HTDUP 47
DAFT AR TABEL
Tabel 2.1. Karakteristik Spesies Plasmodium
7
Tabel 2.2. Malaria dalam Kehamilan : Masalah yang Berlipat Ganda
17
Tabel 2.3. Beberapa Definisi Anemia dalam Kehamilan
25
DAFT AR GAMBAR
Gambar
2.1.
Siklus Hidup Malaria
8
1
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi malaria selama kehamilan merupakan masalah kesehatan yang penting
terutama bagi ibu-ibu yang tinggal didaerab endemis malaria, dengan berbagai
konsekuensi morbiditas maupun mortalitas yang dapat mengenai ibu hamil maupun
anak yang dikandungnya. Sekitar satu milyar wanita berisiko untuk terinfeksi malaria
pada saat hamil (Menendez, 1995) dan wanita hamil mempakan salah satu kelompok
yang paling berisiko untuk terkena malaria (Nablen, 2000).
Menurut WHO, didaerab endemis malaria, wanita lebih cenderung untuk
terinfeksi pada saat hami! (Africa Women's Initiative, 2002). Hal ini disebabkan pada
saat kehamilan terjadi penurunan imunitas secara fisiologis sehingga diduga imunitas
terhadap malaria juga ikut menurun (Singb,ShukJa, & Sharma, 1999). Berdasarkan
hal tersebut, maka perlu dipabami bahwa wanita hamil membutuhkan perhatian yang
ketat bila terjangkit infeksi malaria selama periode kehamilan, persalinan maupun
nifas (Nugroho, 2000).
Di Indonesia, malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penting. Infeksi malaria didaerah endemis tidak terdistTibusi secara merata, beberapa
individu dapat terserang malaria berulang kali sementara terdapat orang-orang yang
tidak terkena infeksi malaria sarna sekaIi (Kortmann, 1972). Selain oleh gigitan
nyamuk, malaria dapat ditularkan secara langsung melalui transfusi darab atau jarum
suntik yang tercemar oleh darah serta dari ibu hamil terhadap bayinya (Gunawan,
2000).
Mengingat kemungkinan tingginya risiko infeksi malaria pada wanita hamil dan
beratnya komplikasi yang tetjadi, maka perlu diperhatikan gejala penyakit,
2
1.2
Identifikasi Masalah
·
Bagaimana dampak malaria terhadap ibu harnil?
·
Bagaimana dampak malaria terhadap janin ataupun bayi yang dilahirkan dari ibu
hamil yang terinfeksi malaria?
·
Bagaimana penatalaksanaan malaria dalam kehamilan?
·
Bagaimana pencegahan malaria pada kehamilan?
1.3
Mak.~ud dan Tujuan
·
Maksud: 1. Mengetahui dampak infeksi malaria pada ibu hamil dan janin yangdikandungnya.
2. Mengetahui penanganan dan pencegahan infeksi malaria pada
kehamilan.
·
Tujuan Mengurangi angka kejadian malaria temtama pad a ibu hamil di daerahendemis.
1.4
Manfaat Karya Tulis IImiah
Agar petugas kesehatan dapat lebih meningkatkan kewaspadaan penanganan
malaria pada ibu hamil meliputi pencegahan dan penatalaksanaannya.
1.5
Metodologi Penelitian
42
BABIV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Dampak malaria terhadap ibu hamil dapat menyebabkan anemia, malaria
serebraJ, edema pu1monal, jnfeksj plasenta, hjpog)jkemja bahkan kematian.
2. Dampak malaria pada janin dan bayj yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi
malaria dapat menyebabkan persa)jnan prematur, berat badan lahjr rendah,
abortus dan kematian.
3. Penatalaksanaan malaria dalam kehamilan adalah dengan pencegahan,
pemeriksaan yang adekuat serta pengontrolan malaria secara terpadu
berdasarkan gabungan hal-hal dibawah ini:
·
Pendjdjkan kesehatan dan kunjungan yang teratur untuk antenatal care(ANC).
·
Perlindungan pribadi untuk mencegah kontak dengan vektor·
Mencjptakan Hngkungan yang bersjh dan sehat· Kemoprofilaksis
· l)jagnosjs dan pengobatan malaria secara akurat
·
Penanggulangan komplikasj malaria dalam kehamilan sernnj mungkin4. Pencegaban yajtu dengan tjdak mengunjungj daerah endemjk malaria dan
pemberian kemoprofilaksis kepada setiap wanita hamil yang tinggal di
daerah endemis atau yang akan mengunjungj daerah endemjs; Memutuskan
rantai penularan host, agen ataupun lingkungan dengan menghindari kontak/
gjgjtan nyamuk anopheles, membunuh jentjk dan nyamuk dewasa,
43
4.2. Saran
·
Penting sekali dilakukan skrining malaria bagi wanita hamil di daerah
endemis yang melakukan kegjatan ante natal care
44
DAFT AR PUST AKA
1) Mica Women's Initiative.2002.
The Africa
women's Initiative is working
to
improve
Health
Care
for
Women
in
Africa.
http \\'\-\'\"'redcrnss ofi!'service:-;.'jnl]"'awi/hc3Ithcareasp., Agustus 27111,2004
2) Baird, J.K., 2002. Rpidemiological measures o.frisk of malaria. Dalam: Dolan,
D.L. Methods in Molecular Medicine, Vol 72: Malaria Methods and
Protocols. Humana Press, Inc, Totowa, NJ. P. 13-22.
3) Brabin BJ. ]990. Consequences of Maternal anaemia on outcome of pregnancy
in a malaria endemic area in Papua New Guinea, Annals of Tropical Medicine
Parasitology, 84: 11-24
4) Brabin, BJ, 1991. Applied Field research in Malaria Reports, WHO
5) Brabin, B., Piper, C. ] 997. Anaemia and malaria -attributable low birthweight in
two populations in Papua New Guinea. Ann Hum Bioi, 24: 547-55.
6) Cruz cubas, A.B., Genti1ini, M., Monjour, L. 1994. Cytokines and Teen response
in Malaria. Biomed & Pharmacother; 48: 27-33.
7) Depkes R.I. ]986. Malaria, jilid ]. Epidemiologi. Jakarta: Dit Jen PPM-PLP.
8) GilJes, H.M. 1993. Epidemiology of malaria. Dalam: H.M. Gilles and Warrel,
O.A. (eds). BnJCe Chwatt's Essential Malariology, 3rd edition, London,
Eduard Arnold. P. 13-34.
9) Harijanto, P.N. 2000. Bab VIII: Gejala klinik malaria. Oalam: Harijanto, P.N. Malaria: Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi klinis &Penanganan. EGC,
Jakarta: Hal. 293.
] 0) Kakkilaya, B.S. 2000. Pregnancy and malaria.
http~:':\V\.\-w.m31(J1;;1,iteco1l1;'mal;1ri(j:'Prep,11~J1tm.,Agustus 27111,2004
11) Kamad, D.R. 2002. Malaria in pregnancy. Bombay Hospital Journal
]2) McGregor, LA. 1987. Thoughts on Malaria in Pregnancy. Parasitologica, 2]9:
153-63.
13) MCW Health Care. 2002. Malaria Update: Malaria in Pregnancy.
'. ~111
:,\w\\Hlcnpkl[JIli-l.COlJ1'lN Pr<'\\rWHC' 111m., Agustus 27 ,2004
14) Menendez, C. 1995. Malaria during Pregnancy: a priority area of malaria
45
15)MNH program. 2003. Best Practises: Preventing and Treating Malaria during
pregnancy. l~\Vv\',ml1h,i11pie1!o.org/bcst:Qlmal,aill., Agustus 27th, 2004
16) Mollineaux, L., Gramiccia, G. 1980.
The Garki Project, Reaserch in the
Epidemiology and Control of Malaria in the Sudan Savanna of West Africa,
Geneva: World Health Organization.
17) Mollineaux, L. 1988. The epidemiology of buman malaria as an explanation of
its ctistribution, including some implications for its control.
Dalam:
Wemsdofer,
W.H. & Mc Gregor, LA. (eds).
Principles and Practice of
Malariology.
Edinburgh: Churchill Livingstone, II. P. 913-918.
18)Nahlen, B.L. 2000. Rolling Back Malaria in Pregnancy. New EnglandJournal
Medicine, 343: 651-652
19) Naing T., Win H., New Y.Y., 1988. Falciparum Malaria and Pregnancy:
Relationship and Treatment Response. Southeast Asean J. Trop. Med Pub Health. Vol 19
20) Nugroho, A. Harijanto, P.N. Datau, E.A. 2000. flAB vn: Imunologi pada
malaria.
Dalam:
Harijanto, P.N.
Malaria: Epidemi%gi,
Patogenesis.
Manifestasi klinis
&
Penanganan.
EGC, Jakarta: Hal. 293
21) Nugroho, A., Tumewu-Wagey. 2000. Bab IV: Siklus Hidup Plasmodium
Malaria. Dalam: Harijanto, P.N. Malaria: Epidemiologi, Patogenesis,
Manifestasi klinis &Penanganan. EGC, Jakarta: Hal. 293.
22) Oaks, S.c. 1991. Malaria ohstacles and opportunities. Areport of the
Committee for the study on Malaria Prevention and Control, Institute of
Medicine, Washington DC: National Academy Press. P. 1-21.
23)Pampana. E. 1969.
A Textbook of Malaria Eradications.
Second Edition.
London: Oxford University Press: P. 45-53.
24) Quinn T.C. 1992. Parasitic disease during pregnancy. Sciarra J.J, Eschenbach
DA, Depp R, eds. In: Gynecology and Obstetrics. Volume 3. Philadephia :
J.B Lippincott Company: 1-6.
25) Schneider J., Hugbes J., Henderson A. 1990. b~fectious Qisease, Prophylakxis
&-Chemotherapy. Victoria: Appleton & Lange: 216-30
26) Singh,
N., et al.1998.
Studies on Malaria during pregnancy in a Tribal area of
Central India (Madhya Pradesh).
The Southeast Asian Journal of Tropical
46
27) Taha, T.T. Gray, R.H. Mohamedani, AA 1993. Malaria and Low birth weight in
central Sudan.
American Journal of Epidemiology,
Sep 1; 138(5): 318-25
28) Takken, W., & Knoss, B.G.J. 1990, A toxonomy and bionomic reyjew of themalaria vectors ofIndonesia. Oalam: W. Takken (ed). Environmental
measures for malaria control in Indonesia. A historical review on species sanitation. Wagen ningen Agricultural University Papers. P. 90-7.
29) Warouw N.N. 2000. Infeksi Malaria pada Kehami]an. Dalam : Kongres
Nasional Perinasia ke 7 & Simposium Internasional 18-21 November 2000, semarang
30) Wemsdorfer, W.H. 1980, The important of malaria in the world. Tn: Kreier
J.P (ed). Malaria, Voll. London: Academic Press. P. 1-93.
31) White, N.J. & Breman, J.G. 1994. Malaria and Babesiosis. Dalam: Isselbacher,
Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kaasper. (eds). Harrisons Principles of