• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi pengaruh experiential marketing terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi pengaruh experiential marketing terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur."

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

Maria Endang Jamu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan asing dan domestik, dengan sampel sebagian wisatawan asing dan sebagian wisatawan domestik yang berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukan experiential marketing berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang. Hal ini ditunjukan dari nilai koefisien regresi (B) sebesar 0.100 dan dari pengujian uji t diperoleh nilai 7,174 > 1,984 (t hitung > t tabel). Analisis tambahan dengan uji parsial diperoleh dimensi act

(sikap) berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo dengan uji t diperoleh nilai 2,315 > 1,984.

(2)

ii

ABSTRACT

STUDY ON THE EFFECT OF EXPERIENTIAL MARKETING OF REVISITATION IN KOMODO ISLAND

Maria Endang Jamu Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2014

The objective of the research is to find out the influence of experiential marketing towards of revisitation at Komodo Island. The population in this research is the foreign visitors and domestic visitors at Komodo Island, by the sample of 100 respondents. The sample was taken using quota sampling technique. The data collecting technique used questionnaires, interview, and documentation. The data analysis applied descriptive statistic and simple regression analysis.

The result of the research showed that experiential marketing influenced the revisitation at Komodo Island. It is shown by the regression coefficient value (B) of 0.100 and by t examination test of 7,174 > 1,984 (t count > t table). Additional analysis by partial test found that the dimension of act positively influenced the revisitation at Komodo Island. It is shown by the t examination test which of 2,315 > 1,984 (t count > t table).

(3)

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Maria Endang Jamu

NIM: 092214082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Maria Endang Jamu

NIM: 092214082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)

Susunan Dewan Pengnji

Jabatan Nama Lengkap Tands Tangan

Drs. Theodonrs Sutaeli, M.B.A. Anggota Dr. Lukas Prrwoto, SE., M.Si. Anggota

Anggota

Maridjo, M.Si

(7)

iv MOTTO

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku. Ujilah aku dan kenallah

pikiran-pikiranku.

(Mzm 139:23)

Menikmati setiap proses dalam cerita hidup, membuat kita belajar menghargai

kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita.

(Penulis)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

 Tuhan Yesus yang selalu menemani perjalanan hidupku.

 Orangtuaku tercinta yang telah melahirkanku dan mencintaiku.

 Ine Gina yang telah membesarkanku dengan penuh cinta.

 Alm. Om Jhon Sany yang selalu mendoakanku dari Surga

 Saudara, Teman-teman dan sahabat yang telah memberiku cinta,

semangat dan dukungan.

(8)
(9)

: Maria Endang Jamu NomorMahasiswa : 092214082

Demi pengembangan ilmu per-rgetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dhanna karya ih-r-riah saya yang berjudui :

.. STUDI PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETII\IG TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT, FLORES, NUSA TENGGARA

TIMUR

"

Besefta perangkat yang diperlukan. Dengan Cemikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dhanna untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media

lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan rnempublikasikan di Internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

rzin dari

saya maupult memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenamya. Dibuat di Yogyakarla

Pada tanggal : 30 Januari 2014 Yarrg menyatakan

ft

l,mL*

_l
(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Pengaruh

Experiential Marketing Terhadap Kunjungan Ulang Pada Daya tarik Wisata

Pulau Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus yang selalu dengan cara-Nya mencintai dan membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.si., selaku dosen pembimbing I, yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

5. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing II, yang

juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

(11)

viii

6. Ibu Dra. Diah Utari, BR.,M.Si selaku anggota tim penguji yang telah

memberikan masukan yang sangat berguna.

7. Bapak Ir.Sustyo Iriyono, M.Si., selaku kepala Balai Taman Nasional

Komodo yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan

penelitian ini.

8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

9. Bapa dan Mama tercinta yang selalu mendukung ku baik secara moril

maupun materi dan mendoakan ku dalam segala hal.

10. Semua keluarga besar yang dengan caranya masing-masing mendukung

dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Adik bungsu yang selalu setia menemani dan menghantar jemput penulis

selama berproses menyelesaikan tugas skripsi, dan kae sulung yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis.

12.My best friends k’Tere dan k’Ekin terima kasih telah berbagi suka dan

duka selama 4 tahun di Yogyakarta. Kecil Lilis, Kecil Ayu, Paul, Versy,

Onsha, Ary, Ernia, Lyn, Erlin, K’Titin, om Kael yang dengan caranya

masing-masing mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Komunitas Magis yang telah mengajariku tentang banyak hal, belajar

menerima dan menemukan Tuhan dalam segala hal “Finding God in all

(12)

14. Mba Mita dan Mba Rita yang telah menjadi teman sefia panutan bagiku dalam semangat pelayanan, dan Bruder-Bruder Taize yang telah memberi kesempatan bagi ku untuk meraih mimpiku.

15. Segenap pegawai Balai Taman Nasional Komodo (K'Dewi, Om Dacosta, K'Gaby, K'Vian, K'Stevan dkk. serla para |{aturalis Guidelpemandu) yang telah mengarahkan dan memberikan intbrmasi selama peneliti berada di lapangan.

i 6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

ini

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

Penulis menyadari bahwa skripsi

ini

masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik

dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempumakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 30 Januari 2014

Penulis

(13)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI... x

HALAMAN DAFTAR TABEL... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

HALAMAN ABSTRACT... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

(14)

xi

D. Tujuan Penelitian... 8

E. Manfaat Penelitian... 9

F. Sistematika Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA...12

A. Landasan Teori ...12

B. Penelitian Sebelumnya ...34

C. Desain Penelitian ...36

D. Rumusan Hipotesis ...37

BAB III METODE PENELITIAN...38

A. Jenis Penelitian ...38

B. Subjek dan Objek Penelitian ...38

C. Waktu dan Lokasi Penelitian...39

D. Variabel Penelitian ...39

E. Definisi Operasional ...43

F. Populasi dan Sampel...45

G. Teknik Pengambilan Sampel ...46

H. Sumber Data ...46

I. Teknik Pengumpulan Data ...47

J. Teknik Pengujian Instrumen...48

(15)

xii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...64

A. Hasil uji Validitas dan Realibilitas Data ...64

B. Statistik Deskriptif Per Dimensi Experiential Marketing ...69

C. Analisis Pengaruh Experiential MarketingTerhadap Kunjungan Ulang ..71

D. Analisis Tambahan Dimensi-Dimensi Experiential Marketing terhadap Kunjungan Ulang dengan uji t...72

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN...80

DAFTAR PUSTAKA...84

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

I.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Komodo Tahun 2006-2012...6

III.1 Variabel Penelitian...40

III.2 Skala Likert...43

V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Experiential Marketing...65

V.2 Hasil Uji Realibilitas Variabel Experiential Marketing...66

V.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kunjungan Ulang ...68

V.4 Hasil Uji Realibilitas Variabel Kunjungan Ulang ...68

V.5 Statistik Deskriptif Per dimensiExperiential Marketing ...69

V.6 Hasil Pengujian Hipotesis ...72

(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...36

(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Surat Keterangan Penelitian...89

Lampiran 2 : Kuesioner Indonesia dan Inggris ...91

Lampiran 3 : Rekapitulasi Data Kuesioner ... 107

Lampiran 4 : Tabulasi Data Kuesioner... 111

Lampiran 5: Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 119

Lampiran 6 :Pengujian Hipotesis ... 128

Lampiran 7 :Tabel t dan tabel r ... 132

Lampiran 8:Zonasi Taman Nasional Komodo ... 136

(19)

xvi ABSTRAK

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

Maria Endang Jamu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan asing dan domestik, dengan sampel sebagian wisatawan asing dan sebagian wisatawan domestik yang berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukan experiential marketing berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang. Hal ini ditunjukan dari nilai koefisien regresi (B) sebesar 0.100 dan dari pengujian uji t diperoleh nilai 7,174 > 1,984 (t hitung > t tabel). Analisis tambahan dengan uji parsial diperoleh dimensi act

(sikap) berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo dengan uji t diperoleh nilai 2,315 > 1,984.

(20)

xvii ABSTRACT

STUDY ON THE EFFECT OF EXPERIENTIAL MARKETING OF REVISITATION IN KOMODO ISLAND

Maria Endang Jamu Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2014

The objective of the research is to find out the influence of experiential marketing towards of revisitation at Komodo Island. The population in this research is the foreign visitors and domestic visitors at Komodo Island, by the sample of 100 respondents. The sample was taken using quota sampling technique. The data collecting technique used questionnaires, interview, and documentation. The data analysis applied descriptive statistic and simple regression analysis.

The result of the research showed that experiential marketing influenced the revisitation at Komodo Island. It is shown by the regression coefficient value (B) of 0.100 and by t examination test of 7,174 > 1,984 (t count > t table). Additional analysis by partial test found that the dimension of act positively influenced therevisitation at Komodo Island. It is shown by the t examination test which of 2,315 > 1,984 (t count > t table).

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pemasaransaat ini terus berkembang dan berubah, dari

konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran

modern.Perubahan konsep pemasaran konvensional menuju konsep

pemasaran modern ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

adalah meningkatnya jumlah pesaing, perilaku konsumen yang

dipengaruhi oleh kecanggihan teknologi, serta semakin bervariasinya

konsumen dalam memilih produk atau jasa. Hal ini yang memacu para

pemasar untuk semakin kreatif memasarkan produk maupun jasanya.

Dalam perkembangannya, ada sebuah konsep pemasaran baru yang

dikembangkan oleh Bernd H. Schmitt, (dalam Jatmiko dan Adharini,

2012:129) yaitu konsep experiential marketing.Konsep ini berusaha

menghadirkan pengalaman yang unik, positif, dan mengesankan kepada

konsumen. Dengan adanya experiential marketing, pelanggan akan

mampu membedakan produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya

karena mereka dapat merasakan dan memperoleh pengalaman secara

langsung melalui lima tipe pengalaman; sense, feel, think, act, dan relate,

baik sebelum maupun ketika mereka mengkonsumsi sebuah produk atau

(22)

yang didapatnya selama menikmati produk atau jasa perusahaan ini akan

selalu tertanam dalam benak mereka. Jika pengalaman yang mengesankan

telah mereka terima, konsumen tersebut tidak hanya akan menjadi loyal

pada produk atau jasa perusahaan tersebut tetapi juga akan menyebarkan

informasi mengenai produk perusahaan secara word of mouth.

Zarem, (2000, p28-31 dalam Adreani, 2007:3) mengutip

pernyataan Jerry Sanders, Direktur Yahoo, yang menyatakan bahwa

pengalaman merupakan dasar perekonomian baru untuk semua industri.

Lebih lanjut Sanders menyatakan bahwa saat ini adalah masanya

experience economy, tanpa mempedulikan produk atau jasa yang dijual.

Seorang pemasar perlu memberikan pengalaman yang tidak terlupakan

bagi pelanggannya karena hal inilah yang sangat berharga bagi mereka.

Dari waktu ke waktu konsep yang memberikan perhatian khusus

terhadap pengalaman yang dialami konsumen ketika mengkonsumsi

produk atau jasa ini terus berkembang. Menarik bahwa konsep yang

tergolong baru pada dunia pemasaran ini berperan sangat strategis dalam

meningkatkan jumlah konsumen dan mempertahankan loyalitas

konsumen. Selain itu juga, semakin banyak perusahaan yang menerapkan

konsep ini dalam menjalankan bisnisnya. Salah satunya adalah industri

pariwisata, dengan menawarkan experiential marketing bagi

pengunjungnya. Mereka menerapkan konsep experiential marketingsesuai

(23)

Pulau Komodo adalah salah satu objek wisata yang mempunyai

nilai jual lebih tinggi dari objek-objek wisata lain yang ada di Manggarai

Barat. Selain memiliki pemandangan yang indah dan letak yang strategis,

pulau Komodo juga merupakan habitat binatang langka Komodo yang

dalam istilah ilmiahnya dikenal dengan nama Varanus komodoensis dan

dalam bahasa Manggarai disebut Ora. Komodo merupakan satu-satunya

warisan dan saksi purbakala yang masih bertahan hingga kini dan hanya

dapat dijumpai di Taman Nasional Komodo, yang terletak di sebuah selat

antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur yang tersebar di tiga pulau

besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Hewan ini

termasuk endemik karena hanya hidup di wilayah tertentu dan terancam

punah.Komodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan

memiliki panjang 2-3 meter dan memiliki massa 70-100 kilogram.

Komodo merupakan hewan yang sangat unik karena ia memiliki dua cara

untuk bereproduksi. Pertama, dengan cara fertilisasi (pembuahan) antara

komodo jantan dan komodo betina. Cara ini merupakan cara reproduksi

seksual.Untuk sekali bertelur komodo bisa menghasilkan telur berjumlah

15 sampai 30 butir, dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak

komodo yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari

predator dan kanibalisme dari komodo dewasa. Cara kedua adalah dengan

melalui “Parthenogenesis”. Cara ini membuat seekor komodo betina

mampu menghasilkan telur tanpa melalui proses pembuahan. Akan tetapi,

(24)

komodo yang selalu berjenis kelamin jantan. Cara ini telah menyelamatkan

komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Hewan yang menyukai

tempat panas dan kering ini hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada

ketinggian rendah. Komodo juga mampu berlari 20 kilometer per jam

dalam jarak yang pendek, berenang sangat baik dan mampu menyelam

sedalam 4,5 meter serta pandai memanjat pohon dengan menggunakan

cakarnya yang kuat. Satwa yang tidak punya kemampuan untuk

mendengar ini mempunyai inteligensi yang bagus. Hal ini tampak pada

saat berburu atau mencari mangsa, dan itu bukan berasal dari hidung

melainkan dari lidahnya yang selalu menjulur untuk mendeteksi rasa dan

mencium stimuli. Dengan mengandalkan lidah sebagai indera penciuman,

komodo dapat mencium mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Mangsa

komodo antara lain: kambing, rusa, babi hutan dan burung. Air liur

komodo yang berbisa mampu mematikan mangsanya secara

perlahan-lahan. Untuk menangkap mangsa di luar jangkauannya, hewan ini dapat

berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai

penunjang. Pada kondisi tertentu, komodo dapat berperilaku kanibal

dengan memangsa komodo lainnya.Berdasarkan cerita rakyat zaman

dahulu, diceritakan bahwa komodo adalah saudara kembar dari manusia.

Hal ini terbukti dari kehidupan yang damai antara masyarakat komodo

dengan komodo di Pulau Komodo tersebut.

Taman Nasional Komodo menyimpan berjuta pesona panorama

(25)

terdapat hutan tropis musim yang didominasi pohon lontar

(Borassusflabellifer), hutan bakau, serta terumbu karang. Selain itu juga

perairan di Pulau Komodo dengan luas 1.214 m2 merupakan salah satu kawasan laut terkaya di dunia, dengan keindahan pemandangan bawah laut

yang eksotik. Ribuan spesies ikan hias dan terumbu karang merupakan

andalan potensi alam di wisata Pulau Komodo ini. Taman Nasional

Komodo ditetapkan sebagai wilayah konservasi oleh pemerintah pada

tahun 1980 untuk melindungi spesies komodo yang terancam punah.

Komodo telah lama menjadi binatang yang sangat dilindungi dan hanya

terdapat di kepulauan Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.Hewan

dengan jumlah populasi kurang dari 4.000 ekor ini, merupakan hewan

reptil yang nyaris punah. Selanjutnya pada tahun 1986 Taman Nasional

Komodo diakui sebagai kawasan yang kaya akan kekayaan alam, dengan

kawasan seluas 1.817 Km2 dan dikukuhkan sebagai Cagar Manusia dan Biaosfir, serta menjadi Situs warisan dunia (World Heritage) oleh

UNESCO pada tahun 1991.

Pada Rabu, 16 Mei 2012 Taman Nasional Komodo yang menjadi

rumah bagi “naga” tersebut resmi menjadi 7 keajaiban dunia. Keberhasilan

Taman Nasional Komodo ini menjadi contoh inspiratif bagaimana

masyarakat dapat bersama-sama berusaha melindungi spesies langka yang

hampir punah. Terpilihnya Taman Nasional Komodo adalah wujud nyata

dari kecintaan masyarakat Indonesia akan wisata alam yang dijaga

(26)

terbesar dan merupakan satu-satunya di dunia. Masuknya Taman Nasional

Komodo sebagai rumah bagi “naga”, memberikan dampak yang positif

karena jumlah wisatawan yang datang berkunjung dari tahun ke tahun

semakin meningkat. Selain itu juga, fasilitas yang disediakan untuk

wisatawan saat ingin melakukan perjalanan ke Pulau Komodo misalnya

dengan menggunakan kapal rakyat dan speedboat menjadikan pulau

komodo ini sebagai salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh

wisatawan baik asing maupun domestik. Berikut adalah tabel jumlah

pengunjung di Taman Nasional Komodo dari tahun 2006 sampai tahun

2012.

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Taman Nasional Komodo

Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2012.

TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah Kunjungan Wisatawan

17,673 20,069 21,762 36,534 44,672 48,010 49,982

Tingkat Pertumbuhan

Wisatawan Dalam Angka - 2,396 1,693 14,772 8,138 3,338 1,972

Tingkat Pertumbuhan

Wisatawan Dalam % - 13,6 8,4 67,9 22,3 7,5 4,1

(27)

Berdasarkan informasi tabel 1.1 di atas tentang data jumlah

pengunjung, terlihat bahwa jumlah pengunjung di Taman Nasional Komodo

mempunyai rata-rata jumlah pengunjung dari tahun ke tahun semakin naik.

Hal ini menunjukkan bahwa Pulau Komodo sudah mampu memberikan

experiential marketing, yang baik bagi para pengunjungnya baik asing

maupun domestik. Dengan mampunya Pulau Komodo memberikan

experiential marketing yang baik kepada pengunjungnya, maka semakin

banyak yang berkunjung ke Pulau Komodo.Pengalaman berkesan inilah yang

dicari oleh para wisatawan, karena mereka ingin memenuhi kebutuhan

psikologis mereka. Jika kebutuhan psikologis itu sudah dipenuhi, maka begitu

mudah bagi para wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang ke tempat

yang sama.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Studi Pengaruh Experiential Marketing Terhadap

Kunjungan Ulang Pada Daya Tarik Wisata Pulau Komodo ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis

merumuskan masalah yang akan diteliti, sebagai berikut:

1. Bagaimana dimensi-dimensi experiential marketing di Pulau

Komodo?

2. Apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan

(28)

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan perhatian pada masalah yang akan diteliti, maka

penulis perlu membatasi masalah agar tidak meluas, yaitu :

1. Dimensi experiential marketing yang akan diteliti, meliputi :sense,

feel, think, act, dan relate.

2. Dimensi untuk mengukur kunjungan ulang yang akan diteliti, meliputi:

Intensi melakukan kunjungan ulang pada daya tarik wisata yang sama

yaitu Pulau Komodo, merekomendasikan kepada orang lain untuk

melakukan kunjungan wisata ke Pulau Komodo, dan menceritakan

pengalaman selama berwisata di Pulau Komodo.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis bagaimana dimensi-dimensi experiential marketing

di Pulau Komodo.

2. Menganalisis apakah experiential marketing berpengaruh terhadap

(29)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengelola Taman Nasional Komodo,

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang

berguna bagi manajemen Taman Nasional Komodo dalam upaya

penciptaan Experiential Marketing yang berkesan kepada setiap

wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma,

Penulis berharap hasil penelitian tentang Studi Pengaruh

Experiential Marketing Terhadap Kunjungan Ulang Pada Daya

Tarik Wisata Pulau Komodo, dapat dijadikan sebagai bahan

referensi dan acuan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa

fakultas ekonomi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi penulis,

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah wawasan

serta pengetahuan bagi penulis dalam memperdalam ilmu

manajemen khususnya ilmu pemasaran yang didapatkan selama

(30)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi enam bagian utama, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Meliputi pengertian pemasaran, manajemen pemasaran,

daya tarik wisata, pengertian pariwisata, jenis dan macam

pariwisata, pengertian wisatawan, jenis dan macam

wisatawan, motivasi wisatawan, wisata minat khusus,

pengertian experiential marketing, manfaat experiential

marketing, karakteristik experiential marketing,

dimensi-dimensi experiential marketing, perilaku konsumen,

perilaku wisata minat khusus, kunjungan ulang, kerangka

konseptual penelitian, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Meliputi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,

variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan

sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik pengujian instrument, teknik

(31)

BAB IV GAMBARAN UMUM

Meliputi sejarah Taman Nasional Komodo, visi dan misi

Balai Taman Nasional Komodo, struktur organisasi Balai

Taman Nasional Komodo, tujuan berdirinya Balai Taman

Nasional Komodo, Pulau Komodo (Loh Liang) dan Biawak

Komodo.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Meliputi uraian tentang hasil pengelohan data, analisis data,

dan pembahasan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Meliputi kesimpulan yang diambil dari penelitian dan

saran-saran kepada pengelola Taman Nasional Komodo,

dan keterbatasan penelitian.

(32)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1.Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran menurut American Marketing Association

(dalam Kotler & Keller, 2009:5), adalah suatu fungsi

organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan

dan untuk mengelolah hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya .

Menurut Kotler & Armstrong (2008:6), Pemasaran

adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai

bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan

pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari

pelanggan sebagai imbalannya.

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah suatu

proses dimana individu dan kelompok memperoleh yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui perbuatan dan

(33)

Dari berbagai definisi-definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan

berusaha menciptakan nilai bagi pelanggan dengan

mengkomunikasikan produk atau jasa yang dimiliki sehingga

terpenuhi kebutuhan pelanggan dan terjalin hubungan yang

baik antar perusahaan dengan pelanggan.

b. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut William J Stanton (dalam

Swastha dan Irawan, 1985:5), adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan

baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Menurut Kotler (dalam Swastha dan Irawan 2002:7),

manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang

ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang

dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai

seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,

mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai

(34)

2. Daya Tarik Wisata

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang

kepariwisataan, objek wisata dan atraksi wisata tidak didefinisikan

masing-masing secara terpisah, melainkan dalam satu definisi

yaitu Daya Tarik wisata (Tourism Attraction), yaitu segala sesuatu

yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan

manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Terkait dengan daya tarik wisata Yoeti dan Pendit (dalam

http://rumahmrq.blogspot.com/2012/10/dayatarikwisata.html),

mendefinisikan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang

menarik dan bernilai sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan

yang datang berkunjung ke tempat tersebut.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya

tarik, keunikan dan nilai yang tinggi yang menjadi tujuan

wisatawan datang ke Daerah tertentu.

Suatu daya tarik wisata dapat menarik untuk dikunjungi

oleh wisatawan harus memenuhi syarat-syarat untuk

pengembangan Daerahnya, diantaranya adalah (Maryani, 1991:11

(35)

1) Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai

some thing to see, artinya di tempat wisata banyak yang

bisa dilihat oleh wisatawan yang datang berkunjung.

2) Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan

istilah something to do, artinya di tempat wisata tersebut

disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat

wisatawan betah tinggal lama di tempat wisata tersebut.

3) Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan

istilah some thing to buy, artinya di tempat wisata tersebut

harus tersedia falilitas untuk berbelanja, terutama

barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh

untuk dibawa pulang ketempat asal masing-masing

wisatawan.

Pada umumnya daya tarik wisata suatu objek wisata didasarkan

pada:

a) Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa

senang, indah, nyaman, dan bersih

b) Adanya aksesbilitas yang memadai untuk dapat

dikunjungi

c) Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat

langka

d) Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk

(36)

e) Punya daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus

dalam bentuk antraksi kesenian.

Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik wisata

bila memiliki sifat:

1. Keunikan,

2. Keaslian alam,

3. Kelangkaan,

4. Menumbuhkan semangat dan memberi nilai bagi

wisatawan.

3. Pengertian Pariwisata

Kata wisata (tour) secara harafiah dalam kamus berarti “

perjalanan di mana si pelaku kembali ketempat awalnya,

perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk tujuan bisnis,

bersenang-senang, atau pendidikan, pada mana berbagai tempat dikunjungi

dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana”

Murphy, 1985 (dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 43)

Menurut Pendit (1965:2) Pariwisata menyangkut segala

sesuatu yang berhubungan dengan bergeraknya seseorang atau

benda dari satu tempat ketempat yang lain yang ada hubungannya

(37)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 2009 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai

macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta

layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,

dan Pemerintah Daerah.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisata adalah kegiatan

perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik

wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Kodhyat (dalam Spillane, 1987:21) pariwisata adalah

perjalanan dari satu tempat ketempat lain, bersifat sementara,

dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari

kesinambungan atau keserasian dan kebahagian dengan

lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu.

a) Jenis dan Macam Pariwisata

Wahab (2003:6-7), dalam bukunya Manajemen

Kepariwisataan menjelaskan bahwa wisatawan yang melakukan

perjalanan adalah untuk memperoleh berbagai tujuan dan

memuaskan berbagai bermacam-macam keinginan, sebagai

(38)

1. Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan,

a. Pariwisata Individual ,

Jenis pariwisata yang dalam perjalanan wisata

dilakukan seorang wisatawan atau satu keluarga

yang melakukan perjalanan secara bersama.

b. Pariwisata Rombongan ,

Jenis pariwisata yang dalam perjalanan wisata

dilakukan secara bersama dengan jumlah orang

yang lebih dari satu orang yang terikat oleh

hubungan-hubungan tertentu kemudian melakukan

perjalan bersama-sama.

2. Menurut maksud bepergian,

a. Pariwisata rekreasi atau Pariwisata Santai ;

Maksud kepergian untuk memulihkan kemampuan

fisik dan mental setiap peserta wisata dan

memberikan kesempatan rileks bagi mereka dari

kebosanan dan keletihan kerja selama di tempat

rekreasi.

b. Pariwisata Budaya (cultural tourism);

Maksudnya, untuk memperkaya informasi dan

pengetahuan tentang negara lain dan untuk

(39)

c. Pariwisata untuk olahraga (sports tourism);

Yang akan memuaskan hobi orang-orang seperti

menyelam ke dasar laut, bermain ski, dan mendaki

gunung.

Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata

apabila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu

(Spillane, 1987:22):

 Harus bersifat sementara,

 Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak

terjadi karena dipaksa,

 Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah

ataupun bayaran.

b) Pengertian Wisatawan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisatawan adalah

orang yang melakukan perjalanan wisata.

Smith (dalam Pitana dan Gayatri, 2005:53), wisatawan

adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur,

dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk

mendapatkan sesuatu yang “lain”.

Istilah “turisme” dimengerti dalam dua ciri yaitu,

perjalanan meninggalkan rumah dalam waktu yang relatif

(40)

dihasilkan dari rumah sendiri dan bukan ditempat kunjungan

tersebut (Ogilvie, 1954:661-663 dalam Spillane, 1994:8).

c) Jenis dan Macam Wisatawan

Klasifikasi wisatawan menurut Cohen (dalam Pitana 2005)

sebagai berikut:

1. Drifter,

Wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama

sekali belum diketahuinya dan berpergian dalam jumlah

kecil.

2. Eksplorer,

Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur

perjalanannya sendiri, dan tidak mau mengikuti jalan- jalan

wisata yang sudah umum melainkan mencari hal yang tidak

umum.

3. Individual Mass Tourist,

Wisatawan yang hanya menyerahkan pengaturan

perjalanannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi

daerah tujuan wisata yang sudah terkenal.

4. Organized-Mass Tourist,

Wisatawan yang hanya mau mengunjungi Daerah tujuan

wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang

dapat ditemuinya di tempat tinggalnya dan perjalanannya

(41)

d) Motivasi Wisatawan

Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi

oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong

perjalanan, McIntosh dan Murphy (dalam Pitana dan Gayatry,

2005:58-59) mengatakan bahwa motivasi-motivasi tersebut dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:

1. Physical or Physical Motivation (motivasi yang bersifat

fisik atau fisiologis), antara lain untuk rekreasi, kesehatan,

kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga,

bersantai, dan sebagainya.

2. Cultural Motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan

untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian

daerah lain.

3. Social Motivation atau interpersonal motivation

(motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi

teman atau keluarga, menemui mitra kerja, pelarian dari

situasi-situasi yang membosankan.

4. Fantasy Motivation (motivasi karena fantasi), yaitu

adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa

lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan

(42)

e) Wisata Minat Khusus

Bentuk wisata minat khusus jika dilihat dari

wisatawannya merupakan pariwisata dengan wisatawan

dalam kelompok atau rombongan kecil. Wisatawan ini

melaksanakan perjalanan untuk belajar dan berupaya

mendapat pengalaman tentang sesuatu hal di Daerah yang

dikunjungi.

Pariwisata minat khusus mempunyai kaitan dengan

adventure atau pertualangan. Dalam pariwisata

pertualangan, wisatawan secara fisik mengeluarkan dan

menguras tenaga dan ada unsur tantangannya. Wisata minat

khusus tidak memerlukan fasilitas yang mahal, atau dengan

kata lain wisata minat khusus adalah sebuah perjalanan

aktif dan memberi pengalaman baru, atau berwisata yang

berbasis alam dengan tujuan untuk pelestarian.

Bentuk wisata minat khusus ini terus berkembang

pesat. Bentuk pariwisata ini memiliki beberapa prinsip,

diantaranya

(

(43)

1. Motivasi wisatawan mencari sesuatu yang

baru, otentik dan mempunyai pengalaman

perjalanan wisata yang berkualitas.

2. Motivasi dan keputusan untuk melakukan

perjalanan ditentukan oleh minat

tertentu/khusus dari wisatawan dan bukan

dari pihak-pihak lain.

3. Wisatawan melakukan perjalanan berwisata

pada umumnya mencari pengalaman baru

yang dapat diperoleh dari obyek sejarah,

makanan lokal, olah raga, adat istiadat,

kegiatan di lapangan dan petualangan alam.

4. Experiential Marketing

a. Pengertian Experiential Marketing

Experiential Marketing berasal dari dua kata yaitu

Experiential dan Marketing.Experientialsendiri berasal dari kata

experience yang berarti sebuah pengalaman. Sedangkan

Marketing adalah sebagai proses dimana perusahaan

menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap

nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler & Armstrong,

(44)

Menurut Schmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130),

experience adalah kejadian-kejadian pribadi yang terjadi

dikarenakan adanya tanggapan stimulasi atau rangsangan tertentu

(misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan

sesudah pembelian barang atau jasa) pada setiap individu secara

personal.

Experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang

bertujuan untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal

dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling

yang positif terhadap produk dan jasa yang mereka konsumsi

(Kartajaya, 2004:163).

Menurut Andreani (2007: 2), experiential marketing lebih

dari sekedar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan

untuk memperoleh pengalaman atas keuntungan yang didapat

dari produk atau jasa itu sendiri tetapi juga membangkitkan

emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran,

khususnya penjualan.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa Experiential Marketing adalah suatu konsep pemasaran

yang tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan pelanggan saja,

tetapi juga berusaha menciptakan pengalaman yang berkesan

(45)

memberikan suatu perasaanyang positif secara personal terhadap

suatu produk yang mereka konsumsi.

b. Manfaat Experiential Marketing

Experiential marketing dapat dimanfaatkan secara efektif

apabila diterapkan pada beberapa situasi tertentu. Ada beberapa

manfaat yang dapat diterima dan dirasakan suatu perusahaan

menurut Schmitt (1999:34), apabila menerapkan Experiential

marketingantara lain:

1. Untuk membangkitkan kembali merek yang sedang

merosot,

2. Untuk membedakan suatu produk dengan produk

pesaing,

3. Untuk menciptakan sebuah citera dan identitas untuk

sebuah perusahaan,

4. Untuk meningkatkan inovasi,

5. Membujuk pelanggan, untuk mencoba dan membeli

produk yang ditawarkan.

c. Karakteristik Experiential Marketing

Tahap awal dari sebuah experiential marketingmenurut Schmitt

(1999:12), terfokus pada tiga kunci pokok, diantaranya:

1. Fokus Pada Pengalaman Pelanggan,

Pengalaman pelanggan melibatkan panca indera, hati,

(46)

atau jasa di antara konteks yang lebih besar dalam

kehidupan.

2. Pola Konsumsi,

Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan

untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk

dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi

dapat dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola

penggunaan yang sesuai dengan kehidupan konsumen.

Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian

diukur melalui kepuasan dan loyalitas.

3. Keputusan Rasional dan Emosional,

Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk

memenuhi fantasi, perasaan, dan kesenangan. Dalam

experiential marketing keputusan pembelian suatu

barang atau jasa tidak hanya dilihat dari sisi

rasionalnya tetapi juga dari sisi emosionalnya.

Konsumen tidak hanya ingin menjadi pembuat

keputusan yang rasional tetapi juga konsumen ingin

dihibur, dirangsang, serta dipengaruhi secara

emosional dan ditantang secara kreatif.

d. Dimensi-Dimensi Experiential Marketing

Schmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130), menyatakan

(47)

pengalaman kepada konsumen melalui lima tipe pengalaman

yaitu Sense, Feel, Relate, Think, dan Act sebagai berikut:

1)sense;

Merupakan tipe pengalamanyang bertujuan menciptakan

sensory experience melalui lima panca indera manusia,

meliputi penglihatan, suara, sentuhan, perasaan, dan

penciuman yang memberikan kesan keindahan,

kesenangan, kepuasan, melalui adanya stimuli

(rangsangan), proses, dan consequences(akibat).

2) feel;

Merupakan tipe pengalamanyang mampu menyentuh

perasaan terdalam (innerfeelings) dan emosi pelanggan

dengan tujuan membangkitkan pengalaman afektif sehingga

ada rasa gembira dan bangga .

3) think;

Merupakan tipe pengalamanyang bertujuan menuntut

pemikiran kreatif konsumen tentang sebuah perusahaan dan

merek.

4) Act;

Merupakan tipe pengalamanyang didesain untuk

menciptakan pengalaman konsumen yang bertujuan untuk

mempengaruhi perilaku, gaya hidup, dan interaksi dengan

(48)

5) relate;

Merupakan tipe pengalamanyang merupakan kombinasi

sense, feel, think, dan act, yang bertujuan untuk

mengkaitkan individu dengan sesuatu yang berada diluar

dirinya dengan masyarakat atau budaya.

5. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2009:166) perilaku konsumen adalah

studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi

memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang,

jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka.

Perilaku konsumen menurut Mowen & Minor (2002:6)

adalah sebagai studi tentang unit pembelian (buying units)

dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi,

dam pembuangan barang-barang, jasa, pengalaman, serta

ide-ide.

Selain itu, Loudon dan Bitta, (dalam Mangkunegara,

1987:2), mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai

suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu

(49)

memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan

barang-barang atau jasa.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa perilaku konsumen, adalah suatu

tindakan–tindakan nyata yang dilakukan oleh individu,

kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses

pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan

barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi

oleh lingkungan.

b. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada dua kekuatan dari faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen, yaitu kekuatan sosial budaya dan

kekuatan psikologis (Mangkunegara, 1987:2).

1. Kekuatan Sosial Budaya ;

a. Faktor Budaya,

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas

manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya

yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam

kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

b. Faktor Kelas Sosial,

Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok

yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai

(50)

c. Faktor Kelompok Anutan,

Kelompok anutan sebagai suatu kelompok orang

yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan

perilaku konsumen. Kelompok anutan ini

merupakan kumpulan keluarga, kelompok, atau

organisasi tertentu.

d. Faktor Keluarga,

Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit

masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat

mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan

keputusan membeli.

2. Kekuatan Faktor Psikologis ;

a. Faktor Pengalaman Belajar,

Pengalaman belajar konsumen akan menentukan

tindakan dan pengambilan keputusan pembeli.

b. Faktor Kepribadian,

Kepribadian konsumen akan mempengaruhi

persepsi dan pengambilan keputusan dalam

membeli.

c. Faktor Sikap dan Keyakinan,

Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen,

sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam

(51)

d. Konsep Diri ( self-concept)

Konsep diri didefinisikan sebagai cara kita melihat

diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai

gambaran tentang apa yang kita pikirkan.

c. Perilaku Wisata Minat Khusus

Perilaku wisata minat khusus atau wisata petualangan dapat

didefinisikan sebagai bentuk perjalanan wisata yang dilakukan di suatu

lokasi yang memiliki atribut fisik yang menekankan unsur tantangan,

rekreatif, dan pencapaian keinginan seorang wisatawan melalui

keterlibatan/ interaksi dengan unsur alam.

Wisatawan yang terlibat dalam wisata minat khusus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

( http://kopidarat03.wordpress.com/2010/05/25/potensi-pengembangan-pariwisata-minat-khusus-di-kabupaten-pacitan/)

1. Kelompok ringan (soft adventure);

Kelompok yang keterlibatan dirinya lebih merupakan

keinginan untuk mencoba aktivitas baru, sehingga tingkat

tantangannya masih pada tingkat ringan.

2. Kelompok berat (hard adventure);

Kelompok yang melihat keikutsertaannya dalam kegiatan

wisata minat khusus pertualangan lebih merupakan sebagai

tujuan atau motivasi utama, sehingga cenderung terlibat

(52)

Sedangkan berdasarkan pada motivasi pokok (Alf H. Walle

1997), pemilahan pasar wisata pertualangan atau wisata minat

khusus dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:

(

http://kopidarat03.wordpress.com/2010/05/25/potensi-pengembangan-pariwisata-minat-khusus-di-kabupaten-pacitan/)

1. Risk Seekers;

Kelompok yang menganggap aspek tantangan dan

resiko sebagai tujuan pokok yang dicari dan dihadapi

dalam mengikuti perjalanan wisata minat khsus

petualangan. Sementara proses pemahaman dan

pencarian wawasan hanya dilihat sebagai efek samping

dari kegiatan mencari tantangan.

2. Gaining Insight;

Kelompok yang memandang perjalanan wisata minat

khusus petualangan sebagai proses untuk menggali dan

mendapatkan wawasan atau pemahaman. Sementara

faktor tantangan dipahami hanya sebagai efek samping

yang selalu terkait dengan atau ada dalam kegiatan

wisata minat khusus petualangan, dan bukan sebagai

tujuan utamanya.Dengan melihat karakteristik peminat

pariwisata minat khusus, faktor fisik merupakan faktor

yang penting karena merupakan daya tarik bagi para

(53)

6. Kunjungan Ulang

Pembelian ulang merupakan kunjungan yang pernah

dilakukan oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan

membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini

berada di antara situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang

dibutuhkan untuk mengambil keputusan, informasi yang

diperlukan, berbagai alternatif yang harus dipertimbangkan, dan

sebagainya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini

relatif lebih mudah daripada situasi pertama. Demikian pula

banyaknya informasi yang dibutuhkan tidak sebanyak pada situasi

pertama. (Swastha dan Handoko, 2000:114)

Dalam industri jasa, pembelian ulang telah menjadi perhatian

praktisi pemasaran. Menurut Colombo dan Morrison (dalam

Bashoff dan Gray,2004), membagi konsumen menjadi dua, yaitu:

1. Tipe karakter konsumen dalam hal loyalitas, yaitu

mereka yang secara intrisik loyal pada merek atau

perusahaan,

2. Tipe konsumen yang berpotensial untuk beralih ketika

pada saat terjadi transaksi pembelian yang memberikan

penawaran lebih kompetitif.

Sementara Wells dan Prensky (1996) menggunakan istilah

(54)

sebagai hasil evaluasi yang sesuai dengan pengalaman

konsumen.

Menurut Hellier (dalam Wahyuningsih, 2007) pembelian

ulang adalah, keputusan individual untuk melakukan pembelian

lagi terhadap suatu produk atau jasa yang dilakukan oleh

konsumen dengan memperhatikan keadaan dan kondisi

konsumen itu sendiri. Atau dengan kata lain, penbelian ulang

adalah pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap

produk atau jasa untuk kedua kalinya atau lebih.

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa

kunjungan ulang adalah, perilaku wisatawan yang muncul

sebagai respon terhadap suatu daya tarik wisata tertentu yang

sudah dikunjungi.

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

1. Rohmat Dwi Jatmiko dan Sri Nastiti Andharini. 2012. Analisis

Experiential Marketing dan Loyalitas Pelanggan Pada Jasa Wisata

studi pada Taman Rekreasi Sengkaling Malang.

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh simultan dan parsial

dimensi experiental marketing: sense, feel, think, act, dan relate

terhadap loyalitas responden Taman Rekreasi Sengkaling Malang.

Desain penelitian adalah eksplanatif berdasarkan data survey.

(55)

terutama pelajar tingkat SLTA dan mahasiswa yang membeli tiket

dan sedang berada di dalam area Taman Rekreasi Sengkaling

Malang selama periode pengambilan data. Sampel yang diambil

sebanyak 100 pengunjung yang berada di dalam Taman Rekreasi

Sengkaling. Teknik pengambilan sampel adalah purposive

sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa experiental

marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

responden. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran

kepada para pengelola Taman Rekreasi Sengkaling untuk terus

berupaya meningkatkan penciptaan pengalaman yang semakin

mengesankan kepada responden.

2. Nehemia H. S. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan. Studi Kasus : Waroeng Spesial

Sambal cabang Sompok Semarang.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

pengaruh tiap-tiap variabel pada experiential marketing yaitu,

sense, feel, think, act, dan terale terhadap loyalitas pelanggan

Waroeng Spesial Sambal cabang Sompok Semarang dan

menganalisis faktor yang memiliki pengaruh paling besar pada

loyalitas pelanggan.

Populasi yang digunakan adalah semua orang yang

(56)

Semarang yang sudah makan di Waroeng Spesial Sambal lebih dari

1 kali, sedangkan sampel yang diambil adalah sebanyak 100

responden yang berada di Waroeng Spesial Sambal. Teknik

pengambilan sampelnya purposive sampling.Sedangkan teknik

analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier

Berganda.

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa variabel

yang termasuk dalam experiental marketing yaitu sense (panca

indra), feel (perasaan), think (cara berpikir), act (kebiasaan),

danrelate (pertalian) mempunyaipengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman akan penelitian ini, penulis kemukakan

kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Kunjungan Ulang (Y)

Intensi

Merekomendasi

Menceritakan kembali Experiential

Marketing (X)

Sense,

Feel,

Think,

Act,

(57)

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara

terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah

sehingga masih harus diuji kebenarannya.Hipotesis berasal dari kata

hypo yang berarti di bahwa dan thesa yang berarti kebenaran (Iqbal

Hasan, 2004: 31).

Pengalaman yang unik, berkesan, dan positif sering kali dicari

oleh banyak orang khususnya pengalaman selama melakukan

kunjungan wisata di suatu tempat yang memiliki daya tarik tersendiri

yang luar biasa. Pengalaman, baik yang secara alami maupun buatan,

sering kali menjadi nilai tersendiri bagi wisatawan. Bagi mereka,

bagaimana suatu industri pariwisata menciptakan pengalaman yang

berkesan adalah nilai positif bagi para wisatawan, karena pengalaman

tersebut sangat mempengaruhi perasaan mereka. Jika pengalaman yang

mereka dapat berkesan, unik, dan positif, maka wisatawan tersebut

akan menjadi pengunjung yang loyal, yaitu akan melakukan kunjungan

ulang atau menceritakan kembali pengalaman tersebut kepada orang

lain, sehingga membuat mereka penasaran dan melakukan kunjungan

ke tempat wisata tersebut.

Dari uraian penjelasan diatas maka penulis merumuskan hipotesis

sebagai berikut: “ Experiential Marketing Berpengaruh Terhadap

(58)

38 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

survey, yaitu pengajuan pertanyaan atau kuisioner dari peneliti

kepada subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran sekaligus

informasi yang dibutuhkan peneliti, melalui daftar pertanyaan

yang diisi oleh subjek penelitian (responden) dan dikembalikan ke

peneliti, (Sumarni dan Wahyuni, 2006:50).

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah para wisatawan

domestik dan wisatawan asing yang sedang berada di area

wisata Pulau Komodo dan sedang melakukan kunjungan

wisata di Pulau Komodo.

2. Objek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

(59)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada

objek wisata Pulau Komodo, di Labuan Bajo Kabupaten

Manggarai Barat, Flores Nusa Tenggara Timur.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2013 –

November 2013.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:

a. Variabel Independent,

Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel

yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel

lain. Adapun yang menjadi variabel independent dalam

penelitian ini adalah Experiential Marketing(X), yang

meliputi :

1. Sense;

2. Feel;

3. Think;

4. Act;

(60)

b. Variabel Dependent,

Variabel terikat atau dependent variable adalah variabel

yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain.

Adapun yang menjadi variabel dependent dalam penelitian

ini adalah Kunjungan Ulang (Y), yang meliputi:

1. Intensi,

2. Menceritakan,

3. Merekomendasikan.

Tabel III.1

Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Atribut

Experiential

Marketing (X)

Sense - Udara yang sejuk di area wisata

- Suasana yang tenang

- Bau bangkai binatang mati menyengat

penciuman

- Kicauan burung – burung menenangkan

hati

- Selain komodo, keindahan pantai Pink

sangat menakjubkan

Feel - Keramahan para petugas karcis

- Penyampaian informasi yang jelas dan

(61)

- Keterampilan para naturalis guide

- Kepekaan para naturalis guide terhadap

perasaan pengunjung

- Keterbukaan masyarakat di Pulau Komodo

terhadap para pengunjung

Think - Keinginan untuk mengetahui tentang

Komodo sebelum melakukan kunjungan

- Komodo adalah binatang langka yang unik

- Mencoba memahami setiap aturan yang

harus dipatuhi

- Kehidupan harmonis dapat dirasakan

masyarakat dan binatang Komodo

- Keingintahuan lebih mendalam tentang

Komodo dan cerita rakyatnya

Act - Belajar menghargai kekayaan dunia yang

masih terlindungi

- Pulau Komodo adalah tempat wisata

petualangan

- Belajar menghargai sejarah

- Ikut melestarikan kelangsungan hidup

Komodo

- Belajar percaya dan mengandalkan orang

(62)

Relate - Aktivitas konservasi memberi kesempatan

ikut berpartisipasi

-Event budaya memberi kesempatan

memperluas wawasan kebudayaan

- Aktivitas wisata memberi kesempatan

mempelajari budaya masyarakat setempat

- Media sosial membuat pengunjung dapat

berkomunikasi

2. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini pengukuran variabelnya menggunakan skala

rating, yaitu Skala Likert. Skala likert adalah skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini yang

kemudian selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian, (Sugiyono,

2009:132-133). Kunjungan

Ulang (Y)

Intensi - Kunjungan ulang

Merekomendasikan - Merekomendasikan keunikan wisata

Pulau Komodo kepada orang lain

Menceritakan

pengalaman

- Menceritakan kembali pengalaman

(63)

Dalam penelitian ini yang diberi skala adalah indikator-indikator

dari variabel-variabel yang hendak diukur. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang

berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap pernyataan atau

pertanyaan mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif

yang dapat berupa kata-kata dengan diberikan skor, yaitu :

Tabel III. 2 Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

E. Definisi Operasional

1. Dimensi dari Experiential Marketing mencakup lima dimensi,

diantaranya:

a. Rasa (Sense), merujuk pada pengalaman yang ditawarkan

kepada pengunjung yang berkaitan denganindera

penglihatan (pemandangan), indera perasa (rasa), indera

penciuman (bau), indera pendengaran(suara) , dan sentuhan

(64)

b. Perasaan (Feel), merujuk pada pengalaman rasa aman dan

nyaman, yang meliputi keramahan para petugas karcis,

penyampaian informasi yang jelas dan lengkap dari para

naturalis guide, keterampilan serta kepekaan para naturalis

guide, dan keterbukaan masyarakat di Pulau Komodo

terhadap setiap pengunjung.

c. Berpikir (Think), merujuk pada pengalaman yang dirasakan

atas bagaimana pengunjung memperoleh informasi

mengenai aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan

sebelum melakukan perjalanan wisatanya, mencoba

memahami setiap aturan-aturan yang ada, serta ketertarikan

untuk mengetahui Komodo lebih dalam.

d. Sikap (Act), merujuk pada pengalaman yang ditawarkan

kepada pengunjung berkaitan dengan terpenuhinya

keinginan yang bersifat pribadi seperti gaya hidup,

menghargai kekayaan dunia, belajar mengandalkan orang

yang berpengalaman, serta ikut belajar melestarikan

kelangsungan hidup komodo.

e. Keterkaitan (Relate), merujuk pada pengalaman yang

ditawarkan kepada pengunjung yang berkaitan dengan

bagaimana melibatkan pengunjung dalam kegiatan

(65)

yang memberi kesempatan adanya komunikasi antar

pengunjung.

2. Kunjungan Ulang

Yang dimaksud dengan Kunjungan Ulang dalam penelitian ini

adalah:

a. Intensi melakukan kunjungan ulang

b. Merekomendasikan kepada orang lain untuk mengunjungi

Pulau Komodo.

c. Menceritakan pengalaman selama berwisata di Pulau

Komodo kepada orang lain

F. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi dalam

penelitan ini adalah para wisatawan domestik dan wisatawan

asing yang sedang berada di area wisata Pulau Komodo dan

(66)

2) Sampel

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Bila

populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya kerena keterbatasan dana dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi (Wiratha 2006:233). Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 100 wisatawan, yang terbagi

menjadi 50 wisatawn asing dan 50 wisatawan domestik. 100

wisatawan ini dianggap mewakili populasi.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan peneliti adalah quota sampling, yaitu teknik yang

digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih

dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu.

H. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu, data primer dan

data skunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya atau dari objek yag diteliti. Data primer dalam

penelitian ini adalah data hasil pengisian kuisioner yang

(67)

2. Data sekunder adalah pelengkap dari data primer yang didapat

secara tidak langsung dari obyek penelitian. Data sekunder

dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Balai

Taman Nasional Komodo.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, adalah:

a. Kuesioner;

Adalah teknik pengu

Gambar

Gambar II.1
Tabel III.1
Tabel III. 2 Skala Likert Pernyataan Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Gambar IV.1
+4

Referensi

Dokumen terkait