• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

3. Pengertian Pariwisata

Kata wisata (tour) secara harafiah dalam kamus berarti “ perjalanan di mana si pelaku kembali ketempat awalnya, perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk tujuan bisnis, bersenang-senang, atau pendidikan, pada mana berbagai tempat dikunjungi dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana” Murphy, 1985 (dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 43)

Menurut Pendit (1965:2) Pariwisata menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan bergeraknya seseorang atau benda dari satu tempat ketempat yang lain yang ada hubungannya dengan perjalanan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Kodhyat (dalam Spillane, 1987:21) pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari kesinambungan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. a) Jenis dan Macam Pariwisata

Wahab (2003:6-7), dalam bukunya Manajemen Kepariwisataan menjelaskan bahwa wisatawan yang melakukan perjalanan adalah untuk memperoleh berbagai tujuan dan memuaskan berbagai bermacam-macam keinginan, sebagai berikut:

1. Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan, a. Pariwisata Individual ,

Jenis pariwisata yang dalam perjalanan wisata dilakukan seorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan perjalanan secara bersama.

b. Pariwisata Rombongan ,

Jenis pariwisata yang dalam perjalanan wisata dilakukan secara bersama dengan jumlah orang yang lebih dari satu orang yang terikat oleh hubungan-hubungan tertentu kemudian melakukan perjalan bersama-sama.

2. Menurut maksud bepergian,

a. Pariwisata rekreasi atau Pariwisata Santai ;

Maksud kepergian untuk memulihkan kemampuan fisik dan mental setiap peserta wisata dan memberikan kesempatan rileks bagi mereka dari kebosanan dan keletihan kerja selama di tempat rekreasi.

b. Pariwisata Budaya (cultural tourism);

Maksudnya, untuk memperkaya informasi dan pengetahuan tentang negara lain dan untuk memuaskan kebutuhan hiburan.

c. Pariwisata untuk olahraga (sports tourism);

Yang akan memuaskan hobi orang-orang seperti menyelam ke dasar laut, bermain ski, dan mendaki gunung.

Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata apabila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu (Spillane, 1987:22):

 Harus bersifat sementara,

 Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak

terjadi karena dipaksa,

 Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah

ataupun bayaran. b) Pengertian Wisatawan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata.

Smith (dalam Pitana dan Gayatri, 2005:53), wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur, dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang “lain”.

Istilah “turisme” dimengerti dalam dua ciri yaitu, perjalanan meninggalkan rumah dalam waktu yang relatif singkat, dan uang yang dibelanjakan ditujuan wisata tersebut

dihasilkan dari rumah sendiri dan bukan ditempat kunjungan tersebut (Ogilvie, 1954:661-663 dalam Spillane, 1994:8). c) Jenis dan Macam Wisatawan

Klasifikasi wisatawan menurut Cohen (dalam Pitana 2005) sebagai berikut:

1. Drifter,

Wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya dan berpergian dalam jumlah kecil.

2. Eksplorer,

Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur perjalanannya sendiri, dan tidak mau mengikuti jalan- jalan wisata yang sudah umum melainkan mencari hal yang tidak umum.

3. Individual Mass Tourist,

Wisatawan yang hanya menyerahkan pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal.

4. Organized-Mass Tourist,

Wisatawan yang hanya mau mengunjungi Daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu wisata.

d) Motivasi Wisatawan

Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh dan Murphy (dalam Pitana dan Gayatry, 2005:58-59) mengatakan bahwa motivasi-motivasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:

1. Physical or Physical Motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara lain untuk rekreasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai, dan sebagainya.

2. Cultural Motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain.

3. Social Motivation atau interpersonal motivation

(motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi teman atau keluarga, menemui mitra kerja, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan.

4. Fantasy Motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan

e) Wisata Minat Khusus

Bentuk wisata minat khusus jika dilihat dari wisatawannya merupakan pariwisata dengan wisatawan dalam kelompok atau rombongan kecil. Wisatawan ini melaksanakan perjalanan untuk belajar dan berupaya mendapat pengalaman tentang sesuatu hal di Daerah yang dikunjungi.

Pariwisata minat khusus mempunyai kaitan dengan

adventure atau pertualangan. Dalam pariwisata pertualangan, wisatawan secara fisik mengeluarkan dan menguras tenaga dan ada unsur tantangannya. Wisata minat khusus tidak memerlukan fasilitas yang mahal, atau dengan kata lain wisata minat khusus adalah sebuah perjalanan aktif dan memberi pengalaman baru, atau berwisata yang berbasis alam dengan tujuan untuk pelestarian.

Bentuk wisata minat khusus ini terus berkembang pesat. Bentuk pariwisata ini memiliki beberapa prinsip, diantaranya

( http://pengertiandefinisi.blogspot.com/2010/10/definisi-pariwisata-minat-khusus.html):

1. Motivasi wisatawan mencari sesuatu yang baru, otentik dan mempunyai pengalaman perjalanan wisata yang berkualitas.

2. Motivasi dan keputusan untuk melakukan perjalanan ditentukan oleh minat tertentu/khusus dari wisatawan dan bukan dari pihak-pihak lain.

3. Wisatawan melakukan perjalanan berwisata pada umumnya mencari pengalaman baru yang dapat diperoleh dari obyek sejarah, makanan lokal, olah raga, adat istiadat, kegiatan di lapangan dan petualangan alam.

Dokumen terkait