iv
Abstrak
PENGARUH MENCUCI TANGAN SECARA RUTIN DENGAN
SABUN CUCI TANGAN CAIR YANG MENGANDUNG
TRICLOSAN (TCL) TERHADAP RESISTENSI BAKTERI
TANGAN TERHADAP TCL DAN ANTIBIOTIK
Santi, 2007; Pembimbing 1 : Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si. Pembimbing 2 : Widura, dr., M.S.
Penggunaaan produk-produk pembersih tangan yang umumnya mengandung zat aktif triclosan (Tcl) cenderung meningkat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap munculnya resistensi pada strain bakteri tertentu dan juga kaitannya dengan resistensi antibiotik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui signifikansi efek pencucian tangan secara rutin dengan sabun antiseptik yang mengandung Tcl terhadap resistensi bakteri tangan oleh Tcl dan antibiotik.
Penelitian ini dilakukan terhadap 15 orang subjek uji yang menggunakan sabun cuci tangan cair yang mengandung Tcl selama 3 bulan. Bakteri tangan dari masing-masing subjek uji dibiakkan pada nutrient agar untuk mengukur sensitifitas bakteri terhadap triclosan dan eritromisin dan ampisilin. Zona inhibisi yang terbentuk oleh bakteri yang predominan diukur dan dianalisis.
Data dianalisis menggunakan T test berpasangan dua arah untuk zona inhibisi pertumbuhan bakteri oleh triclosan dan analisis korelasi untuk antibiotik. Hasil uji statistik menunjukkan Thitung < Ttabel dan nilai probabilitas P > 0.05 sehinggga H0 gagal ditolak. Sedangkan signifikansi korelasi > 0.05 untuk eritromisin dan < 0.05 untuk ampisilin, sehingga secara statistik korelasi resistensi eritromisin dan triclosan tidak signifikan sedangkan pada resistensi ampisilin didapat korelasi yang signifikan.
Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat penurunan yang signifikan pada diameter zona inhibisi terhadap triclosan ( =0.05). Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Tcl dan eritromisin, sedangkan untuk ampisilin terdapat korelasi yang signifikan.
v
Abstract
THE EFFECT OF ROUTINE HAND WASHING USING LIQUID
SOAP CONTAINING TRICLOSAN ( Tcl ) ON HAND BACTERIA
RESISTANCE ON TRICLOSAN AND ANTIBIOTICS
Santi, 2007; 1st Supervisor : Philips onggowidjaja S.Si., M.Si. 2nd Supervisor : Widura, dr., M.S.
The use of hand washing products which generally containing active ingredient triclosan (Tcl) tend to be increasing. This raises the concern about the emergence of resistant certain bacteria strain and its relationship to antibiotik resistance. This research was to know the significant effect of routine hand washing with antiseptic soap containing Tcl towards Tcl and antibiotics resistance on hand bacteria.
This research was performed on 15 volunteers who used liquid hand soap containing triclosan for 3 months. Hand bacteria from each volunteer were spread on nutrient agar to measure bacteria sensitivity towards triclosan, ampicillin and eritromicin. Inhibition zone formed by predominant bacteria were measured and analyzed.
Data of inhibition zone of bacterial growth by Tcl were analized using paired T test 2-tailed while data for antibiotics were analized correlation analysis. Statistics result showd thy Tcount < Ttable and probability value P > 0.05 so H0 fails to be rejected. Whereas the correlation significance between eritomicin and triclosan resistance was > 0.05 and < 0.05 for ampicillin, summary statisticaly resistance correlation between eritromicin and Tcl not significant, whereas its significant for ampicillin.
Its concluded that there was no significant decrease of inhibition zone diameter by triclosan ( =0.05) and there was no significant correlation between Tcl and eritromicin, whereas for ampicillin there was significant.
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
SURAT PERNYATAAN MAHASISWA…...iii
Abstrak……...iv
Abstract …...v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR GRAFIK ...xiv
DAFTAR BAGAN ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...2
1.3 Maksud dan Tujuan...2
1.4 Manfaat ...2
1.5 Kerangka Pemikiran ...3
1.6 Prosedur Penelitian ...3
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Triclosan ... 5
2.1.1 Mekanisme kerja triclosan ... 6
2.1.2 Bahaya yang ditimbulkan triclosan ...6
2.2 Antibiotik... 8
2.2.1 Ampisilin...9
2.2.2 Eritromisin...11
2.3 Flora normal pada manusia ...13
2.3.1 Flora normal kulit ………17
2.3.1.1 Staphylococcus………...18
2.3.1.2 Micrococci………..20
2.3.1.3 Diphtheroid (Coryneforms/ Propionibacteria)………..22
2.3.1.4 Streptococcus ……….24
2.3.1.5 Basil gram negatif ...25
2.3.2 Bakteri yang resisten terhadap triclosan ...25
2.4 Mekanisme resistensi triclosan ...26
2.4.1 Mutasi dan peningkatan ekspresi dari target ...26
x
2.4.2.1 Kelompok efflux pumps...27
2.4.2.2 Seleksi regulatory mutant yang mengekspresikan efflux pump oleh triclosan ...29
2.4.3 Degradasi enzimatik...31
2.5 Hubungan antara triclosan dan antibiotik ...32
BAB III ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan yang digunakan ...34
3.2 Prosedur penelitian ...36
3.2.1 Studi pendahuluan ...38
3.2.1.1 Tahap persiapan ...38
3.2.1.2 Hari pertama...38
3.2.1.3 Hari kedua ...39
3.2.1.4 Hari ketiga ...39
3.2.2 Prosedur penelitian ...39
3.2.2.1 Tahap persiapan ...40
3.2.2.2 Hari pertama...40
3.2.2.3 Hari kedua ...41
3.2.2.4 Hari ketiga ...41
3.2.3 Wawancara dengan subjek uji………...41
3.3 Analisis data ……….42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian terhadap Triclosan ………...43
4.1.1 Kelompok I (To kokus T3 kokus) ……….44
4.1.2 Kelompok II (To batang T3 batang) ………46
4.1.3 Kelompok III (To kokus T3 batang) ………47
4.1.4 Kelompok IV (To batang T3 kokus) ………49
4.2 Hasil Percobaan dan Pembahasan Penelitian terhadap Antibiotik …51 4.2.1 Eritromisin ………51
4.2.1.1 Kelompok I..………...51
4.2.1.2 Kelompok II..……….53
4.2.2 Ampisilin ...54
4.2.2.1 Kelompok I...55
xi
4.3 Dinamika Perubahan Diameter Zona Inhibisi Pertumbuhan Bakteri
oleh Triclosan ...58
4.3.1 Kelompok I...58
4.3.2 Kelompok II ...60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….61
5.2 Saran...61
DAFTAR PUSTAKA ...62
RIWAYAT HIDUP ...66
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria interpretasi tes sensitivitas dari eritromisin ...12 Tabel 2.2 Lokasi bakteri yang normal ditemukan pada manusia ...15 Tabel 2.3 Mutasi regulator yang diseleksi oleh triclosan dan fluoroquinolones
yang menyebabkan ekspresi operon efflux pump pada p. aeruginosa ..31 Tabel 4.1 Pembagian Subjek Uji Berdasarkan Bentuk Bakteri yang Diisolasi ...43 Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian terhadap Triclosan pada Kelompok I …………..44 Tabel 4.3 Hasil Wawancara terhadap Subjek Uji Kelompok I Mengenai
Kebiasaan Mencuci Tangan ………..45 Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Diameter Zona Inhibisi terhadap Triclosan pada
Kelompok I ...46 Tabel 4.5 Data Hasil Penelitian terhadap Triclosan pada Kelompok II …………46 Tabel 4.6 Hasil Wawancara terhadap Subjek Uji Kelompok II Mengenai
Kebiasaan Mencuci Tangan………...47 Tabel 4.7 Data Hasil Penelitian terhadap Triclosan pada Kelompok III ………...48 Tabel 4.8 Hasil Wawancara terhadap Subjek Uji Kelompok III Mengenai
Kebiasaan Mencuci Tangan ………..49 Tabel 4.9 Data Hasil Penelitian terhadap Triclosan pada Kelompok IV ………...49 Tabel 4.10 Hasil Wawancara terhadap Subjek Uji Kelompok Mengenai
Kebiasaan Mencuci Tangan ………..……50 Tabel 4.11 Data Hasil Penelitian terhadap Eritromisin pada Kelompok I ...52 Tabel 4.12 Data Diameter Inhibisi T3-T0 pada Tcl dan Eritromisin untuk Analisis
Korelasi …...53 Tabel 4.13 Data Hasil Penelitian terhadap Eritromisin pada Kelompok II …...54 Tabel 4.14 Data Hasil Penelitian terhadap Ampisilin pada Kelompok I ...55 Tabel 4.15 Data Diameter Inhibisi T3-T0 pada Triclosan dan Ampisilin untuk
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rumus bangun triclosan ...6
Gambar 2.2 Rumus Kimia Ampisilin………....………...9
Gambar 2.3 Rumus Kimia Eritromisin ...11
Gambar 2.4 Mekanisme kompetisi antara flora normal dan bakteri patogen ...14
Gambar 2.5 Infeksi yang dapat disebabkan oleh flora normal...17
Gambar 2.6 (a) Staphylococcus epidermidis ; (b) Staphylococcus aureus dengan pewarnaan gram ……….19
Gambar 2.7 Micrococcus luteus dengan pewarnaan gram...………..21
Gambar 2.8 Koloni Micrococcus luteus ………22
Gambar 2.9 Propionibacterium acnes dengan pewarnaan gram …...………23
Gambar 2.10 Streptococcus pyogenes dengan pewarnaan gram ……...25
Gambar 2.11 Ilustrasi skematik tipe-tipe utama dari drug efflux pumps pada bakteri …...27
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Dinamika Perubahan Diameter Zona Inhibisi Pertumbuhan Bakteri oleh Triclosan pada Kelompok I dengan Diameter Zona Inhibisi Menurun ...58 Grafik 4.2 Dinamika Perubahan Diameter Zona Inhibisi Pertumbuhan Bakteri oleh Triclosan pada Kelompok I dengan Diameter Zona Inhibisi Meningkat
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
HASIL UJI T TEST BERPASANGAN 2 ARAH ……….67 HASIL ANALISIS KORELASI ………69 DATA HASIL PERCOBAAN ……….70
67
LAMPIRAN
HASIL UJI T TEST BERPASANGAN 2 ARAH
Cocus cocus meningkat (sensitif)
T-Test
[DataSet2]
Paired Samples Statistics
14.52900 3 1.675932 .967600
20.72137 3 7.170847 4.140090
T0 T3 Pair 1
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Samples Correlations
3 -.085 .946
T0 & T3 Pair 1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
-6.192367 7.501370 4.330918 -24.8268 12.442070 -1.430 2 .289
T0 - T3 Pair 1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
68
Cocus cocus menurun (resisten)
T-Test
[DataSet2]
Paired Samples Statistics
22.19333 4 8.082826 4.041413
19.69729 4 7.805839 3.902919
T0 T3 Pair 1
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Samples Correlations
4 .935 .065
T0 & T3 Pair 1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
2.496040 2.878471 1.439236 -2.084250 7.076330 1.734 3 .181
T0 - T3 Pair 1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
69
LAMPIRAN
HASIL ANALISIS KORELASI
Correlations
[DataSet1] D:\my document\all about KTI\statistik\tcl-erit.sav
Correlations
1 .679
.138
6 6
.679 1
.138
6 6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
tcl
eritromisin
tcl eritromisin
Correlations
[DataSet1] D:\my document\all about KTI\statistik\tcl-amp.sav
Correlations
1 -.990**
.010
4 4
-.990** 1
.010
4 4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
tcl
ampisilin
tcl ampisilin
70
LAMPIRAN
DATA HASIL PERCOBAAN
Triclosan
ZONA INHIBISI HASIL PEWARNAAN GRAM SU T
D L T D L T
shirley T0 20.7075 33.885 - (P) Diplococus G+ (P) Batang G+ - T1 22.9375 41.5675 - (P) Batang G+ (P) Batang G+ - T2
22.9925 36.695 -
btg G+ rantai
spora+ btg G+ rantai spora- T3 22.0725 30.6225 - BTG G+ RANTAI Diplococcus g+ gittha T0 14.505 20.945 btg g+ spora
T1
22.6325 35.7175
(D) btg g+ spore forming spt rantai
(D) btg g+ spora terminal dan tengah (pendek) spora-(panjang) T2
20.68 41.08
btg + rantai diplococus,sedikit
btg warna sangat pudar sel kosong diplococus G+
btg + rantai wana pudar d agak hancur, diplococus,sed T3
17.6175
cocus diplo g+ btg g+
Jufilma T0 13.855 T1
13.54
(P)cocus G+ spt anggur(mgkn stapilo)
(P) Batang G+
Cocus g+ berpsgan dan tsbr
T2
13.2325 42.87 btg G+ rantai
btg G+ rantai (sel isi kosong, bening2)
T3 15.19 Cocus anggur G+
71
T125.9225
(D)cocus g+ (spt anggur)
T2
23.2575 40.0725
btg gram positif rantai,
btg warna sangat pudar diplococus G+
T3
30.1
cocus berkelompok spt anggur g+
Eva T0 30.54 T1
19.15667
cocus bergerombol mirip seperti anggur g+(D) btg g+ pendek kurus
btg g+ pendek kurus mirip yg dalam T2 Tidak
ada data Tidak ada data Tidak ada data
Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
T3
22.4 43.345
(p) btg g+ berkelompok,
tersebar campuran D dan T
(P) btg g+ lbh dr D
Emilia T0
11.965 24.9 cocus g+ anggur btg g+ rantai spora-
btg g+ rantai spora + T1
10.855 40.4125
btg pendek rantai
panjang2 btg pendek rantai T2
14.1225 46.29 22.91
cocus g+
berkelompok, btg g+ rantai
pendek<<<
btg g+ rantai lebih gendut, diplo cocus g+
btg g+ rantai, cocus g+ berkelompok T3 11.91 28.385 cocus anggur g+ diplococus g+
Cissy T0 16.4375 cocus anggur+ cocus anggur g+ T1 19.31333 cocus g+ berkelompok spt anggur T2
11.335 40.275
cocus kecil g+
tersebar cocus kecil g+ tersebar
T3 21.40667 cocus kecil berklmpk
Adina T0 19.83833 cocus berklmpk g+ btg rantai spora + g+ T1 16.4025 24.9 cocus g+ spt
72
stapilo, cocus lebih kecil diplo <<
dan tersebar
T2
17.30667
batang g+ rantai pendek, diplococus g+ T3
16.09667 25.2975
cocus berklmpk, anggur, ada jg
cocus kcl<< cocus kcl tersebar
Amy T0 13.295 32.4725 20.83 cocus rantai g+ btg rantai+ btg rantai g+ T1
21.025 35.025
cocus berkelompok seperti anggur mirip stapilo g+
cocus g+ lebih kecil dari di atas berkelompok dan tersebar
T2 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada
data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada d
T3 27.525 cocus bsr berklmpk
Friska T0 14.3325 21.695 btg g+ tersebar btg g+ tersebar g+ btg spora + T1
20.1925 32.9425
batang g+ spora positip tersusun seperti rantai panjang warna kabur
batang pendek g+ tersebar ada yang kosong kabur T2
27.0175
D yg ada satu koloni di dlm:(P)btg g+ rantai pendek dan tersebar, diplococus g+
(P)btg pendek gendut g+ tersebar, rantai<<, btg kurus g+ rantai
T3 24.6825 cocus tersebar
Minar T0 23.575 btg rantai g+
T1 21.925 cocus G+ tersebar(D)
T2
13.26
(P)cocus G+
berkelompok(kecil2)
(P)cocus spt diatas, diplococus g+ ada yg b4(lbh bsr dikit)
73
Merry T027.88
btg g+ tersebar
rantai
T1
22.0775 36.385
(D)btg G+ tersusun rantai, diplococus G+ <<
(D)btg G+ tarsusun rantai
T2
37.955
(P)diplococus G+, cocus yg lbh besar berkelompok (P)cocus g+ berkelompok T3 26.1825 cocus anggur(titik2
di zona) cocus anggur Irene T0 15.26 24.87 btg tersbebar g+ btg rantai g+
T1
24.6275 34.1
(D)btg G+ rantai, cocus G+ berempat
(D)cocus G+
tersebar,kelompok,diplo, btg G+ rantai
T2
21.265 27.36
(P)btg g+ rantai spt cacing, cocus g+ berkelompok
(P)btg g+ rantai lbh gendut dikit, cocus g+ berkelompok
T3
20.33 33.83 btg rantai
btg pdk tipis transparan
Dewi T0
26.66 40.59
cocus g+ berkelompok
cocus g+ berkelompok
T1
17.9075 46.74 24.99
(D)btg G+ rantai, cocus G+
berkelompok
btg G+ rantai yg warna kabur>>, cocus G+ diplo dan tersebar
btg G+ ranta byk yg warna nya kabur, cocus G+ berkelompok
T2
23.02 46.035
(P)cocus g+
berkelompok , btg g+ tersebar
(P)cocus g+
berkelompok , btg g+ tersebar <<
74
Antibiotik
ZONA INHIBISI HASIL PEWARNAAN GRAM
SU T
E(D) E(L) AMP(D) AMP (L) E(D) L AMP (D)
Gittha T0 18.69 11.475 T1
26.765 11.81
btg + pendek spora+ mirip di dalam tp lbh jelas
btg pendek spora+ warn tidak jelas (m pertumbuha kurang baik) T2
20.41 12.82
batang G+ rantai, batang dengan sel yang kosong
dan pudar batang G+ r T3
16.27 38 10.47
cocus berkelompok
btg rantai btg g+ rantai
LA: btg g+ ra gendut btg kurus diplococus Shirley T0 22.91 - 16.28 23.005
T1
29.925 34.945 12.59 -
Batang G+ rantai Btg pjg
(P) Batang G+ diplobasilus spora+ T2
29.71 - 13.16 18.84
cocus G+ tersebar dan berkelompok btg g+ rantai
batang G+ tersebar cocus g+ T3
24.76 33.335 11.145 -
BTG G+ RANTAI (BESAR)
DIPLOCOCCUS G+
Btg tersebar g+ Cocus g+ tersebar Jufilma T0 19.515 19.73
T1
18.295 17.035 cocus g+ tersebar
btg g+ pdk(D) & cocus G+ T2
19.48 14.01
batang G+ sel nya agak kosong berkelompok
batang G+ s nya agak ko berkelompo T3
7.36 17.8 21.835
BTG PENDEK G+
Cocus g+ berklmpk
BTG G+ PEND TERSEBAR, RANTAI << Rina T0
25.23 35.97 11.315
cocus g+ mirip
stapilo btg g+ spora
T1 ZONA
NEGATIF 16.905
cocus g+ (mirip stapilo)(D) T2
19.085 12.705
batang G+ sel nya agak kosong
75
T320.59 42.295 13.79 26.0525 diplococus diplococcus
cocus berklm lbh kecil dr t 3(diplo) Eva T0 25.75 35.39 19.955
T1
28.11 38.38 16.305 23.485 btg pjg kurus g+ (D)
btg pendek kurus g+(D)
cocus g+ mi stapilo (D) b pendek kuru <<
T2 Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada da
T3
21.885 32.76 11.63
(P) cocus g+ tersebar
(P) cocus spt diatas , << btg rantai
Emilia T0
30.75 37.605 10.815 cocus anggur g+ btg rantai g+
luar: btg kcl tersebar g+ T1
zona
penuh 12.86 15.385
cocus gram+ berkelompok dan tersebar
cocus tersebar g+ berklmpk tersebar, btg g+ <<
cocus tersebar g+
berkelompok dan tersebar warna pudar
sekali zona penuh T2
zona
penuh 12.86 15.385
cocus gram+ berkelompok dan tersebar
cocus tersebar g+ berkelompok dan tersebar, batang g+ sedikit sekali cocus tersebar g+ berkelompok dan tersebar warna pudar sekali T3
19.605 35.165 10.155 diplococus
cocus
berkelompok Cissy T0
29.61 38.225 21.11 cocus g+ diplo
cocus g+ anggur T1
tdak ada
zona 18.12
cocus g+ berkelompok dan tersebar warna pudar sekali
sama saja tetapi tidak pudar T2
tdak ada
zona 18.12
cocus g+ berkelompok dan tersebar warna pudar sekali
sama saja tetapi
tidak pudar tdak ada zona T3
29.75 18.875
cocus
anggur cocus anggur
cocus berklmpk, tersebar, Adina T0
36.56 20.595
76
T1 dalamada alus2
tipis tidak 16.89
cocus g+ tersebar ukuran kecil
cocus g+ mirip diatas
T2
23.985 40.72 12.925 19.935
diplococus g+ berkelompok bykan yg b4, btg g+ rantai
btg g+ rantai mirip yg D, diplococus g+ <
BTG gendut rantai spt sos btg g+ kurus rantai pende T3
15.56 37.04 16.71 cocus kcl tersebar
cocus kcl tersebar
Amy T0 20.415 10.875
T1
7.005 14.995 15.4
cocus g+ seperti diatas warna jelas cocus g+ tersebar kec agak pudar T2 Tidak
ada data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada
data Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada da T3
34.675 40.2 8.19
cocus kcl tersebar brekelompok
btg pdk tersebar
Friska T0 16.91 10.29 btg g+ rantai
T1 19.29 15.57 batang g+ tersebar
T2
28.045 36.66 32.23
(P)btg pjg g+ tersebar
(P)btg pendek gemuk kosong tersebar, btg spt di atas
(P)btg g+ tersebar lebi pdk dr diata btg kecil ters g+ << T3 10.035 22.81 6.84 12.32 cocus tersebar cocus tersebar cocus terseb Minar T0 38.27 24.665 cocus g+ tersebar btg g+ rantai
T1
0 24.555
cocus G+ tersebar dan berkelompok T2
7.275 15.51 17.465
(P)cocus G+
berklmpk,diplococus g+ ada yg b4(lbh bsr dikit)
(P)cocus bsr berkelompok g+ (byk bgt)
LA:(P)diploc berkelompo btg G+ ranta T3
6.845 19.525 12.145 cocus anggur
cocus tersebar
Merry T0
26.495 35.47 11.355 btg rantai g+
cocus g+ tersebar
T1
20.355 34.065 10.98
(D)diplococus G+ , btg G+ rantai
(D)btg G+ rantai , diplococus G+ <<
77
tampak koso T2
8.285 16.55
(P)cocus berkelompok g+, btg kecil kurus
berkelompok<< T3
7.335 21.135 7.995
cocus anggur lbh ungu lbh bsr
cocus camp cocus bklmpk
>> cocus bklm
Irene T0
21.48 13.22
btg g+ tersebar
T1
28.14 33.965 11.45
(D)btg G+ rantai diplococus G+ <<
(D)btg G+ rantai ada yg kabur jg<
(D)btg rantai k bgt
T2
22.97 34.64 0
(P)btg g+ rantai bsr dan pjg, cocus G+ berkelompok
(P)diplococus g+
berkelompok, btg pdk gendut sel nya kosong
T3
23.74 34.1 10.53 diplococus
btg rantai,
kecil2 btg rantai
Dewi T0
18.86 28.57 7.495 11.27
cocus
berkelompok g+
cocus
berkelompok g+
btg g+ ters <<
T1
26.525 34.845 9.055
(D)cocus
G+tersebar diplo b4, btg G+ rantai
(D)btg G+ rantai isi kosong ada titik mirip spora, cocus diplo G+<<
T2
15.615 7.565 14.82
(P)cocus berkelompok g+, btg kecil kurus rantai pdk <<
(P)cocus berkelompo g+, btg kurus
berkelompo
T3
23.62 36.1 5.895 cocus berklmpk
cocus
78
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Santi
NRP
: 0410189
Tempat/ tanggal lahir
: Palembang/ 11 Mei 1987
Alamat
: Jl. Babakan Jeruk I no.92A Bandung
Nama Ayah
: Tju Khin Jun
Nama Ibu
: Suwarni
Riwayat pendidikan
:
•
Tahun 1992
: lulus TK Yos Sudarso Palembang
•
Tahun 1998
: lulus SD Xaverius 5 Palembang
•
Tahun 2001
: lulus SLTP Xaverius 1 Palembang
•
Tahun 2004
: lulus SMU Xaverius 1 Palembang
•
Tahun 2004- sekarang
: mahasiswi Fakultas Kedokteran
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Masalah sanitasi dan higiene menjadi sebuah topik umum yang seringkali
dipermasalahkan di masyarakat. Peningkatan pendidikan masyarakat membuat
masyarakat kita mulai sadar untuk lebih memperhatikan masalah kebersihan, baik
kebersihan individu maupun lingkungan sekitar.
Beberapa tahun belakangan ini bermunculan berbagai produk rumah
tangga yang mengandung zat antiseptik, khususnya sabun cuci tangan.
Produk-produk ini diklaim efektif membunuh bakteri yang ada pada tangan, sebagai cara
untuk mengurangi jumlah bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Produk antiseptik yang banyak digunakan di dalam masyarakat untuk
membersihkan tangan kebanyakan berupa sabun batang dan sabun cair, yang
mengandung bahan aktif pembunuh bakteri. Salah satu zat aktif yang umum
digunakan adalah triclosan. Triclosan (Tcl) adalah suatu agen antimikroba yang
mempunyai spektrum aksi yang luas (dapat membunuh bakteri, jamur (mold) dan
microorganisme lainnya). Tcl membunuh bakteri dengan cara menghambat enzim
yang berfungsi dalam biosintesis lemak (Ngo, 2005). Triclosan juga dikenal
dengan nama Irgasan, Microban dan Triclocarban (Glaser, 2005).
Luasnya penggunaan sabun antiseptik yang mengandung Tcl, baik di
masyarakat umum, pada kegiatan sehari-hari maupun di rumah sakit,
menimbulkan masalah baru bagi dunia kedokteran. Peningkatan penggunaan
sabun antiseptik dapat menyebabkan peningkatan bakteri yang resisten terhadap
sabun tersebut dan bahkan antibiotik (Glaser, 2005). Peningkatan resistensi
bakteri terhadap antibiotik tentunya meresahkan berbagai kalangan, khususnya di
bidang kedokteran.
Banyak pihak telah meragukan keamanan penggunaan sabun antiseptik,
bahkan Food and Drug Administration (FDA) telah mengkaji kembali
2
Universitas Kristen Maranatha Association (AMA) dan sejumlah peneliti telah meragukan efektifitas penggunaan
sabun antiseptik, karena penggunaan sabun antiseptik tidak terbukti lebih baik
daripada penggunaan sabun nonantiseptik bahkan berpotensi menimbulkan
resistensi (Mercola, 2005).
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, perlu diketahui apakah sabun antiseptik
yang mengandung Tcl, yang dipakai secara rutin dapat mengakibatkan bakteri di
tangan menjadi resisten terhadap Tcl atau tidak dan hubungannya dengan
resistensi antibiotik.
1.2Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan sabun
cuci tangan antiseptik yang mengandung Tcl dapat menyebabkan bakteri tangan
menjadi resisten terhadap Tcl yang terdapat dalam sabun tersebut dan apakah
penggunaan sabun cuci tangan antiseptik yang mengandung Tcl dapat
menyebabkan bakteri tangan menjadi resisten terhadap antibiotik.
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh mencuci tangan
secara rutin selama 3 bulan dengan sabun antiseptik yang mengandung Tcl
terhadap resistensi bakteri terhadap Tcl dan antibiotik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui signifikansi efek pencucian
tangan secara rutin dengan sabun antiseptik yang mengandung Tcl terhadap
penurunan diameter zona inhibisi pertumbuhan bakteri oleh Tcl dan antibiotik.
1.4Manfaat
Manfaat Akademis penelitian ini yaitu memberikan sumbangan
pengetahuan mengenai pengaruh mencuci tangan secara rutin dengan sabun
antiseptik yang mengandung Tcl terhadap resistensi bakteri terhadap Tcl dan
3
Universitas Kristen Maranatha
Manfaat Praktis yaitu masyarakat sebagai konsumen dapat memilih sabun
cuci tangan yang lebih baik dan aman.
1.5Kerangka Pemikiran
1. Sabun cuci tangan digunakan sehari-hari secara rutin.
2. Berbagai produk rumah tangga khususnya sabun cuci tangan banyak yang
mengandung Tcl.
3. Penggunaan Tcl secara rutin dapat menyebabkan resistensi bakteri. (Ngo,
2005).
4. Flora normal residen pada tangan sering terpapar Tcl dari sabun.
5. Bakteri yang resisten terhadap Tcl dapat resisten terhadap antibiotik
(http://ec.europa.eu/health/ph_risk/committees/scmp/documents/out41_en.
pdf, 2002).
Berdasarkan Hal-hal tersebut dapat disusun hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Pemakaian rutin sabun cuci tangan yang mengandung triclosan selama tiga
bulan, menurunkan diameter zona inhibisi pertumbuhan bakteri oleh Tcl dan
antibiotik.
1.6Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorik. Bahan
pemeriksaan didapat dari tangan subjek uji sebanyak 15 orang, dengan
mencelupkan jari-jari tangannya ke dalam nutrien broth. Pengenceran dilakukan
terhadap sabun cair yang mengandung Tcl. Data yang dicatat merupakan
pengukuran zona inhibisi yang terbentuk oleh Tcl dan antibiotik, pengamatan
bakteri secara mikroskopis dilakukan dengan pewarnaan gram. Penelitian
dilakukan selama tiga bulan untuk melihat adanya resistensi. Hasil perhitungan
dianalisis dengan T test berpasangan dua arah dan analisis korelasi Pearson
4
Universitas Kristen Maranatha
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
61 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan tidak terdapat penurunan diameter
zona inhibisi terhadap triclosan yang signifikan ( =0.05) dan untuk antibiotik
eritromisin tidak terdapat korelasi yang signifikan sedangkan untuk ampisilin
terdapat korelasi yang signifikan pada penggunaan sabun cuci tangan cair yang
mengandung Tcl.
5.2 Saran
Saran-saran yang dapat diajukan sehubungan dengan penelitian ini dan
yang berkaitan adalah :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah subjek uji yang lebih
banyak dengan jangka waktu yang lebih panjang.
2. Perlu dilakukan identifikasi kuman yang diisolasi.
3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan membuat batasan jumlah
sabun yang dipakai dan frekuensi serta lamanya waktu mencuci tangan.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan lebih banyak
62 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Boyd. R. F., Marr. J. J. 1980. Medical microbiology 1st edition. United State of America: Little, Brown and Company (Inc.).
Brooks. G. F., Butel. J. S, Morse. S. A. 2001. Jawetz, melnick & adelberg’s medical microbiology 22nd edition. United State of America: McGraw-Hill Companies Inc.
Burton. G. R. W., 1983. Microbiology for the health sciences 2nd edition. United State of America: R. R. Donnelley & Sons Company. Forbes. B. A., Sahm. D. F., Weissfeld. A. S. 2002. Bailey & scott’s
diagnostic microbiology 11th edition. United State of America: Mosby, Inc.
Sugiyono, Eri wibowo. 2004. Statistika untuk penelitian dan aplikasinya dengan spss 10.0 for windows edisi keempat. Bandung: Alfabeta.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana komputer. 2001. Pengolahan Data Statistik dengan spss 10.0 edisi pertama. Jakarta: Salemba Infotek. Anonymous 1. 2007. Eritromicin.
http://www.datoteka.com/rjecnik/bhs-en/e/eritromicin.html. October 27th, 2007.
Anonymous 2. 2007. ERYC®. http://www.rxlist.com/cgi/generic/erythro.htm. October 27th, 2007.
Anonymous 3. 2007. FAQs about drug distribution in the United States. http://www.chpa-info.org/ChpaPortal/Templates/TwoColumns.aspx? NRMODE=Published&NRORIGINALURL=%2fChpaPortal%2fPressRoo m%2fFAQs%2fDrugDistributionUS%2ehtm&NRNODEGUID=%7b5F02 0276-856C-4E1C-9DFF-A60209D8ECF6%7d&NRCACHEHINT
=NoModifyGuest#2.__ What_is_a_third_class_of_drugs. January 25th, 2008.
Anonymous 4. 2007. Omnipen(Ampicillin).
http://www.rxlist.com/cgi/generic/ampicillin.htm. October 27th, 2007. Anonymous 5. 2007. Triclosan.
http://www.buyersguidechem.de/AliefAus.php?pname=Triclosan&pnu=2405546 25369&cass. October 27th, 2007.
63
Universitas Kristen Maranatha
Anonymous 7. 2007. Staphylococcus aureus.
http://mikroby.blox.pl/2007/05/Bardziej-na-zewnatrz.html. October 30th, 2007.
Anonymous 8. 2007. Propionibacterium acnes. http://medecinepharmacie.univ-fcomte.fr. October 30th, 2007.
Anonymous 9. 2007. Propionibacterium acnes causes the skin disorder "acne".
http://www.ebi.ac.uk/2can/genomes/bacteria/Propionibacterium_acnes.ht ml. October 30th, 2007.
Aiello. A. E., Marshall. B., Levy. S. B., Latta. P. D., Larson. E. 2004.
Relationship between triclosan and susceptibilities of bacteria isolated from hands in the community.
http://aac.asm.org/cgi/content/full/48/8/2973. February 14th, 2007. Baron. S. 2007. Normal flora of skin.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=mmed.section.512. October 27th, 2007.
Davis. C. P. 2007. Normal flora.
http://www.gsbs.utmb.edu/microbook/ch006.htm. October 27th, 2007. Fan. F., Yan. K., Wallis. N. G., Reed. S., Moore. T. D., Rittenhouse. S. F., et
al. 2002. Defining and combating the mechanisms of triclosan resistance in clinical isolates of staphylococcus aureus.
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?tool=pubmed&pubm edid=12384334. November 1st, 2007.
Fox. A. 2006. Streptococci. http://pathmicro.med.sc.edu/fox/streptococci.htm. October 27th, 2007.
Gilbert. P. McBain. A. J. 2003. Potential Impact of Increased Use of Biocides in Consumer Products on Prevalence of Antibiotic Resistance.
http://cmr.asm.org/cgi/content/full/16/2/189. April 21st, 2007.
Glaser. A. 2005. Common antibacterial soaps threaten children’s health and offer no added protection from bacteria.
http://www.grinningplanet.com/2005/10-04/triclosan-article.htm. February 14th, 2007.
Handa. S. 2006. Propionibacterium Infections.
http://www.emedicine.com/med/topic1917.htm. October 30th, 2007. Kaiser. Gary. E. 2004. Direct stain of Micrococcus luteus.
64
Universitas Kristen Maranatha
Kampf. G., Kramel. A. 2004. Epidemiologic Background of Hand Hygiene and Evaluation of the Most Important Agents for Scrubs and Rubs.
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?tool=pmcentrez&art id=52356. April 30th, 2007.
Kennedy. A. 2007. The normal flora of the human body.
http://alan.kennedy.name/crohns/primer/normflor.htm. October 27th, 2007.
Kenneth Todar University of Wisconsin-Madison Department of Bacteriology. 2007. The Bacterial Flora of Humans.
http://www.textbookofbacteriology.net/normalflora.html. October 27th, 2007.
Ngo. K. 2005. Antibacterial soap: Unnecessary and harmful. www.products4causes.com/pdf/Triclosan.pdf. July 21st, 2007.
McDonnell. G., Russell. A. D. 1999. Antiseptics and Disinfectants: Activity, Action, and Resistance.
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=88911#id2738 958. November 2nd, 2007.
McGhee. Angela. 2007. Triclosan. http://www.health-report.co.uk/triclosan.html. 13 mei 2007.
Medlineplus. 2007. Ampicillin oral.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/medmaster/a685002.html. October 27th, 2007.
Mercola. 2005. The FDA finally reviews the safety of antibacterial soaps.
http://www.mercola.com/2005/nov/I/
the_fda_finally_reviews_the_safety_of_antibacterial_soaps.htm. February 14th, 2007.
Mikrobiweki. 2006. Propionibacterium.
http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Propionibacterium. October 27th, 2007.
Min. ken liao. 2006. Micrococcus luteus.
http://www.microbelibrary.org/asmonly/details.asp?id=2291. October 30th, 2007.
Randall. L. P., Ridley. A. M., Cooles. S. W., Sharma. M., Sayers. A. S., Pumbwe. L. et al. 2003. Prevalence of multiple antibiotic resistance in 443 Campylobacter spp isolated from humans and animals.
65
Universitas Kristen Maranatha
Russel. A. D. 2006. Whither triclosan?.
http://jac.oxfordjournals.org/cgi/content/full/53/5/693. May 14th, 2007.
Schmid. M. B., Kaplan. N. 2003. Reduced Triclosan Susceptibility in Methicillin-Resistant Staphylococcus epidermidis.
http://jac.oxfordjournals.org/cgi/content/full/48/1/1?ijkey=5d8dcc77021524feb88
d535308fcfdd537af25a6. November 1st, 2007.
Schweizer. H. P. 2001. Triclosan: a widely used biocide and its link to antibiotics. www.fems-microbiology.org. November 1st, 2007.
Silvia Surini. 2006. Antibiotik, si "peluru ajaib”.
http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-01-10-Antibiotik,-Si-Peluru-Ajaib-(Bagian-Pertama).shtml. October 27th, 2007.
Suller. M. T., Russell. A. D. 2000. Triclosan and antibiotic resistance in Staphylococcus aureus.
http://jac.oxfordjournals.org/cgi/content/full/46/1/11. November 1st, 2007. Tendencia. E. A. Disk Diffusion Method.
http://rfdp.seafdec.org.ph/publication/manual/antibiotics/chapter2.html. November 28th, 2007.
Wikipedia. 2007. Erythromycin. http://en.wikipedia.org/wiki/Erythromycin. October 27th, 2007.
Wikipedia. 2007. Ampicillin. http://en.wikipedia.org/wiki/Ampicillin. October 27th, 2007.
Wikipedia. 2007. Micrococcus. http://en.wikipedia.org/wiki/Micrococcus. October 30th, 2007.
Wikipedia. 2007. Micrococcus luteus.
http://en.wikipedia.org/wiki/Micrococcus_luteus. October 30th, 2007. Wikipedia. 2007. Propionibacterium acnes.