• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2003-2007, baik pengaruh secara simultan ataupun secara parsial. Adapun variabel rasio keuangan yang digunakan adalah debt to equity ratio (DER), return on assets (ROA), return on equity (ROE), earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), dan book value per share (BVS). Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Model regresi data pooling digunakan dalam penelitian ini sebagai sebagai model analisis data. Hasil penelitian menunjukkan DER, ROA, ROE, dan PER tidak berpengaruh terhadap harga saham. BVS berpengaruh negatif terhadap harga saham dan EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Secara simultan seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap harga saham. Adapun variabel yang berpengaruh paling dominan adalah EPS.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Batasan Penelitian ... 6

1.5 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pengertian Investasi ... 8

2.1.2 Pengertian Pasar Modal ... 9

2.1.3 Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal ... 11

2.1.4 Pengertian Laporan Keuangan ... 14

2.1.5 Analisis Rasio Keuangan ... 16

2.1.6 Saham dan Harga Saham ... 23

(3)

2.2 Kerangka Pemikiran ... 29

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1 Metode yang Digunakan ... 36

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 36

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.4 Metode Analisis Data ... 40

3.5 Pengujian Asumsi Klasik Regresi ... 41

3.6 Pengujian Model ... 44

3.7 Koefisien Determinasi ... 47

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Deskriptif Statistik ... 49

4.2 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.3 Pengujian Hipotesis ... 53

4.4 Analisis Koefisien Regresi Berganda ... 57

4.5 Analisis Koefisien Determinasi Parsial ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rasio Penelitian Yang Digunakan……… 29

Tabel 3.1 Objek Penelitian……… 39

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik……… 49

Tabel 4.2 Uji Autokorelasi……… 49

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas………... 50

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas………..……… 51

Tabel 4.5 Persamaan Regresi Tanpa Masalah Heteroskedastisitas………... 52

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Secara Simultan……….. 53

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Secara Parsial……….. 54

(5)

DAFTAR GAMBAR

(6)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah keadaan dari pasar modal negara tersebut. Apabila keadaan pasar modal semakin baik maka keadaan perekonomian akan semakin baik pula. Walaupun saat ini keadaan perekonomian Indonesia tidak selalu stabil, namun dapat dikatakan bahwa pasar modal Indonesia semakin membaik, hal ini ditandai dengan pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepuluh tahun terakhir yang sangat pesat. Dengan berkembangnya pasar modal Indonesia yang sehat, maka akan mendorong kemandirian ekonomi Indonesia (Daniri, 2006) sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia secara makro.

(7)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha pasar modal maka secara tidak langsung akan membuat keadaan ekonomi menjadi meningkat, karena akan banyak pula perusahaan-perusahaan yang mampu mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan menjadi lebih kompetitif dalam persaingan sehingga akan membuat keadaan ekonomi makro menjadi lebih stabil.

Ditengah pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan yang cukup tinggi, terdapat beberapa industri yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam bursa saham Indonesia terdapat beberapa sektor yang dapat mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tercatat terdapat 10 sektor saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, dari 10 sektor tersebut terdapat 2 sektor yang sangat mempengaruhi pergerakan harga saham, yaitu sektor pertambangan dan sektor perkebunan (Sindhunata, 2008). Kedua sektor tersebut menjadi motor penggerak IHSG dikarenakan memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar, yaitu sekitar 25 persen dari total kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp. 1,607 triliun. Namun, dari kedua sektor tersebut, sektor pertambangan merupakan sektor yang paling berpengaruh sebagai penggerak IHSG.

(8)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha sebaliknya, yaitu terus menurun hingga mencapai level terendah yakni 2.042,498 pada penutupan tanggal 19 Agustus 2008. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga minyak dunia memiliki korelasi yang cukup kuat dengan harga komoditas pertambangan (Effendi, 2008), seperti batubara yang memiliki fungsi substitusi dengan minyak bumi. Dengan semakin tingginya harga minyak, maka para pemegang saham sektor pertambangan mempunyai peluang untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Namun, kebalikan dari hal tersebut adalah terjadinya perlambatan perekonomian dunia yang ditandai dengan terjadinya inflasi yang cukup tinggi pada beberapa negara.

Dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia hingga menembus $140/barel, indeks sektor pertambangan juga mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya indeks sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia sejak 20 september 2007 hingga 3 juni 2008 yang tumbuh sebesar 69 persen dari 1.965 poin menjadi 3.282 poin (Sindhunata, 2008). Dan kemudian indeks sektor pertambangan kembali menurun pada pertengahan tahun 2008 yang disebabkan oleh harga minyak mentah dunia yang menurun hingga mencapai level $114/barel.

(9)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha yang terdapat dalam sektor pertambangan bertambah menjadi 19 perusahaan. Dengan bertambahnya kedua perusahaan tersebut maka jumlah kapitalisasi pasar sektor pertambangan akan semakin meningkat. Selain itu dengan bertambahnya para pemain baru dalam sektor pertambangan menunjukkan bahwa sektor pertambangan akan semakin prospektif dan produktif.

Dengan semakin produktifnya sebuah sektor dalam pasar modal maka sektor tersebut akan semakin menarik minat para pelaku pasar. Jika suatu saham semakin diminati oleh pelaku pasar, maka harga dari saham tersebut akan semakin meningkat dari waktu ke waktu (Herlina dan Hadianto, 2007).

Agar para pelaku pasar dapat dengan yakin untuk berinvestasi dalam sektor pertambangan, maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisis fundamental terhadap saham-saham tersebut. Dengan analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya akan menjadi milik investor. Hal ini menjadi sangat penting karena biasanya nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan dan juga karena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang harus ditanggung oleh investor (Anoraga dan Pakarti, 2001:109).

(10)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Share). Selain dari kedua rasio tersebut, terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan untuk memprediksi harga saham antara lain adalah debt to equity ratio (DER), return on assets (ROA), return on equity (ROE), earnings per share (EPS), dan dividen per share (DPS) (Herlina dan Hadianto, 2007).

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang diwakili oleh rasio-rasio keuangan seperti DER, ROA, ROE, EPS, PER, dan BVS, secara simultan dan parsial terhadap harga saham sektor pertambangan selama periode 2003-2007. Dengan demikian, judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007.

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel debt to equity ratio (DER), return on assets (ROA), return on equity (ROE), earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), dan book value per share (BVS) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2003-2007?

(11)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha terhadap harga saham pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2003-2007?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah variabel debt to equity ratio (DER), return on assets (ROA), return on equity (ROE), earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), dan book value per share (BVS) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2003-2007.

Untuk mengetahui apakah variabel debt to equity ratio (DER), return on assets (ROA), return on equity (ROE), earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), dan book value per share (BVS) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2003-2007.

1.4 Batasan Penelitian

(12)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha perusahaan-perusahaan dalam sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2007.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa:

1. Kegunaan Praktis:

Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu investor dalam mengambil keputusan investasi dengan mempertimbangkan rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham.

Bagi emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan umpan balik bagi emiten untuk dapat meningkatkan kinerja keuangannya terutama memperhatikan faktor-faktor yang ternyata dominan dalam mempengaruhi harga saham.

2. Kegunaan Teoritis:

Bagi kalangan akademis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi maupun informasi tambahan untuk peneliti selanjutnya yang tertarik mengenai topik yang berhubungan dengan rasio-rasio

(13)

Bab V Simpulan Dan Saran

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai harga saham sektor

pertambangan, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan.

1. Secara parsial, variabel earnings per share (EPS) berpengaruh positif

terhadap harga saham dan variabel book value per share (BVS) berpengaruh

negatif terhadap harga saham. Sedangkan variabel debt to equity ratio

(DER), return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan price earnings

ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

2. Secara simultan, keenam variabel tersebut berpengaruh terhadap harga

saham.

3. Variabel yang memiliki dominasi pengaruh terbesar terhadap harga saham

adalah variabel earnings per share (EPS).

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat direkomendasikan sehubungan dengan hasil

penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Dalam pengambilan keputusan untuk memilih saham, sebaiknya investor

melakukan analisis rasio keuangan terlebih dahulu terhadap laporan

keuangan emiten, terutama dengan melihat indikator keuangan seperti

(14)

Bab V Simpulan Dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi emiten, agar investor tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan

emiten, maka sebaiknya emiten meningkatkan kinerja keuangannya dengan

berfokus pada rasio-rasio keuangan seperti earnings per share (EPS) dan

book value per share (BVS).

3. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel-variabel lain

yang tidak terdapat dalam model penelitian ini, seperti variabel yang

mewakili rasio likuiditas dan rasio aktivitas. Selain itu peneliti selanjutnya

juga dapat menambahkan variabel dividend per share (DPS) ataupun

dividend payout ratio (DPR) untuk menyempurnakan model yang dibangun.

4. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat melakukan riset pada sektor lainnya

atau pada kelompok indeks saham tertentu dengan mengakomodir tambahan

(15)

Daftar Pustaka

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, N., Gunawan, Y.W., dan Wijayanti, I. (2003). Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 5 No.2 November, hal. 123-132.

Anoraga, P., dan Pakarti, P. (2003). Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi, PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

Daniri. (2006). Pasar Modal Sebagai Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Pasca

IMF.

http://www.madani-ri.com/2006/03/18/pasar-modal-sebagai-lokomotif-pertumbuhan-ekonomi-pasca-imf-bag-1/ pada tanggal 26 Agustus 2008.

David, F.R. (2006). Manajemen Strategis. Edisi Ketiga. Diterjemahkan Oleh:

Budi, I.S. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gitman, L.J. (2006). Principles of managerial finance. 11th edition, Pearson

Addison Wesley, Boston.

Hasan, M.I. (2005). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Edisi

Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.

Hanafi, M.M., dan Halim, A. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Herlina dan Hadianto, B. (2007). Pengaruh Rasio Fundamental Terhadap Harga Saham Sektor Telekomunikasi pada Periode 1997-2005 di Bursa Efek

Jakarta. Proceeding Seminar Nasional SMART Membaca Jaman Dalam

Perspektif Manajemen, hal. 99-116. Bandung.

Herlina dan Magdalena, N. (2008). Pengaruh Volume Perdagangan dan Rasio

Fundamental Perusahaan Terhadap Harga Saham: Studi Empirik pada Saham Sektor Perkebunan di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Husnan, S. (1998). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

(16)

Daftar Pustaka

Universitas Kristen Maranatha

Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. (2004). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kristiawan, P.Y. (2007). Pengaruh Economy Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2004. Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya, Malang.

Munawir, S. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Liberty,

Yogyakarta.

Rey, A. (2007). Apa Arti ‘Investasi’ Itu?. http://cikalmart.blogspot.com/2007/11/ apa-arti-investasi-itu.htm/ pada tanggal 16 September 2008.

Riyanto, B. (1994). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga,

Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.

Rusdin. (2006). Pasar Modal. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sasongko, N., dan Wulandari, N. (2006). Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio

Profitabilitas Terhadap Harga Saham. eprints.ums.ac.id/179/1/N.

Sasongko.pdf pada tanggal 15 September 2008.

Setiawan, K.D. (2007). IHSG Cetak Rekor Lagi. Harian Bisnis Indonesia, 12

Oktober 2007 diakses dari http://www.suaramerdeka.com/harian/

0710/12/eko03.htm pada tanggal 7 November 2008.

Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima, Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sindhunata, F. (2008). Harga Minyak Turun, Kenapa IHSG Ikut Turun?. Harian Umum Kompas, 13 Agustus 2008 hal. 21.

Sindhunata, F., dan Effendi, H. (2008). IHSG Kembali Anjlok. Harian Umum Kompas, 12 Agustus 2008 hal. 19.

Subiyantoro, E., dan Andreani, F. (2003). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham: Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang

Terdaftar di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, Vol. 5, No.2 September, hal. 171-180.

Sudarmanto, R.G. (2005). Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Edisi

Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

(17)

Daftar Pustaka

Universitas Kristen Maranatha

Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima, UPP

STIM YKPN, Yogyakarta.

Susilawati, C.D.K. (2005). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Selama Periode 1999-2003. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol.5 No.2 Mei, hal. 57-75.

Weston, J.F., dan Brigham, E.F. (1998). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Jilid Satu, Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta.

Wijaya, M.S.V., dan Hadianto, B. (2008). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di Bursa Efek Indonesia: Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Ilmiah Akuntasi, Vol. 7 No. 1 Mei, hal. 71-84.

William F. S., Gordon J. A., dan Jeffery V. B. (1997). Investasi. Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Telah dapat dibuat suatu aplikasi untuk simulasi tata-letak departemen berorientasi proses sebagai bagian dari sistem informasi manufaktur yang memiliki kemampuan untuk

Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEK) FT USU periode 2014/2015 sebagai anggota bidang Pendidikan dan Kaderisasi. Asisten Laboratorium Proses Industri Kimia Tahun

Nusantara Sidhayatra diwilayah banten minus

[r]

Perbandingan citra pasangan calon bupati dan wakil bupati lebak periode 2013-2018 dalam pemberitaan harian umum radar banten dan harian umum kabar banten. Lebak, 11

Hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai p 0,076 yang menunjukkan bahwa korelasi antara pertambahan berat badan ibu hamil dan berat badan lahir bayi adalah tidak