• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen makna kata kerja yang bermakna `Memukul` dalam Bahasa Jawa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komponen makna kata kerja yang bermakna `Memukul` dalam Bahasa Jawa."

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Firmanningrum, Fabiola Natalina. 2016. “Komponen Makna Kata Kerja yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa.” Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini berisi laporan hasil penelitian tentang komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Dua hal yang dibahas adalah (a) jenis-jenis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dan (b) deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa.

Data penelitian ini berupa kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dan kalimat yang mengandung kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Data dikumpulkan dengan metode simak. Data dianalisis dengan metode padan referensial dan metode agih dengan teknik perluas.

Terkait dengan hal pertama, komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa terdiri atas komponen generik dan komponen spesifik. Komponen makna generiknya +MEMUKUL. Adapun komponen makna yang lebih spesifik terdiri dari komponen makna ‘cara’ dan ‘sasaran’. Komponen ‘cara’ terbagi atas: (1) +DENGAN TELAPAK TANGAN, (2) +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL, (3) +DENGAN SIKU, (4) +DENGAN UJUNG JARI, (5) +DENGAN SENDI JARI, (6) +DENGAN ALAT PEMUKUL TONGKAT, (7) +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU/BESI, dan (8) +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT. Komponen makna ‘sasaran’ mencakup sasaran (1) +MULUT, (2) +DAHI, (3) +PELIPIS, (4) +KEPALA, (5) +PUNGGUNG, (6) + PERUT, (7) +WAJAH, (8) +TELINGA, (9) +GAMELAN, (10) +PINTU, (11) +HEWAN, (12) +BUAH, (13) +BENDA, (14) +BESI, (15) +KENTONGAN, (16) +OBJEK UMUM, dan (17) +ANGGOTA BADAN.

(2)

‘memukul dengan alat pemukul kayu pada hewan’; (17) nggebug berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada objek umum’; (18) menthung berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada objek umum’; (19) nyamplak berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada benda’; (20) mala berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada anggota badan’; (21) mupuh berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada besi’; (22) ngepruk berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada buah’; (23) nabuh memiliki beberapa komponen makna, seperti ‘memukul dengan telapak tangan pada gendang’ dan ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada gamelan’; (24) menthong berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada kentongan’; (25) nuthuk berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul pada objek umum’.

(3)

ABSTRACT

Firmanningrum, Fabiola Natalina. 2016. Semantic Components of Verbs That Mean ‘To Hit’ in Javanese Language. Undergraduate Thesis. Indonesia Literature Study Program. Literature Faculty. Sanata Dharma University.

This thesis discusses semantic components of verbs that mean ‘to hit in Javanese language. There are two things discussed on this research: (i) types of semantic components of the verbs that have the meaning ‘to hit in Javanese, and (ii) description of each verb that has the meaning ‘to hit in Javanese language.

The data used in this research are verbs that mean ‘to hit in Javanese and sentences which contain verbs that mean ‘to hit in Javanese. The verbs that mean ‘to hit in Javanese collected using simak method.

The data are analyzed using padan method and agih method. Padan method used in this research is padan referensial method. Agih method is applied using perluas technique. Related to the first problem, the semantic components of verbs that mean ‘to hit in Javenese language consist of (i) generic component and (ii) specific component. The generic component is +TO HIT. Next, the specific components consist of (1) semantic meaning of ‘way’ and (2) semantic meaning of ‘aim’. The semantic meaning of ‘way’ consists of (1) +USING THE PALM OF THE HAND, (2) +USING A CLENCHED HAND, (3) +USING THE ELBOW, (4) +USING THE TIP OF FINGER, (5) +USING THE JOINT OF THE FINGER, (6) +USING STICK, (7) +USING WOODEN/IRON STICK, and (8) +USING ANY OBJECT OR BATTERING OBJECT. Thereafter, the semantic meaning of ‘aim’ consists of (1) +MOUTH, (2) +FOREHEAD, (3) +TEMPLE, (4) +HEAD, (5) +BACK, (6) +STOMACH, (7) +FACE, (8) +EAR, (9) +GAMELAN, (10) +DOOR, (11) +ANIMAL, (12) +FRUIT, (13) +THINGS, (14) +IRON, (15) +WOODEN ALARM, (16) +GENERAL OBJECT, and (17) +PART OF THE BODY.

(4)

means ‘to hit something using stick and using the palm of the hand’. Mala means ‘to hit someone’s part of the body using stick’. Mupuh means ‘to hit an iron using an iron stick’. Ngepruk means ‘to hit an iron stick on fruits’. Nabuh has some meanings, such as ‘to hit the palm of hands on drums’ and ‘to hit with specific stick to produce sound of a gamelan instrument’. Menthong means ‘to hit wooden alarm with a stick’, and nuthuk means ‘to hit anything with an object’.

(5)

i

KOMPONEN MAKNA

KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’

DALAM BAHASA JAWA

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Fabiola Natalina Firmanningrum NIM: 124114005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) di Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Dalam kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

1. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang selalu menyisihkan waktu dan tenaganya dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, dan menyemangati penulis sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

2. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum. selaku pembimbing II sekaligus dosen pembimbing akademik yang selalu mendengarkan dan membantu memberi masukan, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan tugas akhir ini.

3. Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia USD: Drs. A. Hery Antono, M.Hum.; Drs. B. Rahmanto, M.Hum.; S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum.; Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.; Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum.; Drs. F.X. Santoso, M.S.,; Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A., serta para dosen pengampu mata kuliah yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

(11)
(12)

viii

“Mencoba sesuatu yang baru adalah hal yang asing.

Namun itu semua akan menjadi sebuah pengalaman.”

Fabiola Natalina Firmanningrum

(13)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... v

KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL DAN SINGKATAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Hasil Penelitian ... 5

1.5Tinjauan Pustaka ... 6

1.6Landasan Teori ... 8

1.6.1Makna ... 8

1.6.2Komponen Makna ... 9

1.7Metode dan Teknik Penelitian ... 10

1.7.1Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 11

1.7.2Metode dan Teknik Analisis Data ... 11

1.7.3Metode Penyajian Hasil Analisis Data ... 13

(14)

x

BAB II JENIS-JENIS KOMPONEN MAKNA KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’ DALAM BAHASA JAWA

2.1 Pengantar ... 15

2.2 Komponen Makna ‘Cara’... 15

2.2.1 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA ... 16

2.2.2 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL ... 17

2.2.3 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU ... 18

2.2.4 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN UJUNG JARI ... 19

2.2.5 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SENDI JARI ... 19

2.2.6 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL

2.3 Komponen Makna ‘Sasaran’ ... 23

2.3.1 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN MULUT... 23

2.3.2Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN DAHI ... 24

2.3.3 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PELIPIS... 24

2.3.4 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KEPALA ... 25

2.3.5 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PUNGGUNG ... 25

2.3.6 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PERUT ... 26

2.3.7 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN WAJAH ... 26

2.3.8 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN TELINGA ... 27

2.3.9 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN GAMELAN ... 28

2.3.10 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PINTU ... 28

2.3.11 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN HEWAN ... 29

2.3.12 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BUAH ... 29

(15)

xi

2.3.14 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BESI ... 30

2.3.15 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KENTONGAN ... 31

2.3.16 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN OBJEK UMUM ... 31

2.3.17 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN ANGGOTA BADAN ... 32

2.4 Tabel Komponen Makna... 34

BAB III DESKRIPSI SETIAP KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’ DALAM BAHASA JAWA ... 36

3.1 Pendahuluan ... 36

3.10 Kata Ngampleng ... 40

3.11Kata Nyotho ... 41

3.12Kata Nyikut ... 41

3.13Kata Ngethak ... 42

3.14 Kata Ndhodhog ... 42

3.15 Kata Nylenthik ... 43

(16)

xii

3.23 Kata Ngepruk ... 47

3.24 Kata Nabuh ... 47

3.25 Kata Menthong ... 49

3.26 Kata Nuthuk ... 50

3.27 Tabel Komponen Makna ... 51

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 52

4.2 Saran ... 55

(17)

xiii

DAFTAR TABEL DAN SINGKATAN

halaman

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jenis-jenis Komponen Makna Pada Kata Kerja yang Bermakna

‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa ... 32

Tabel 2 Deskripsi Setiap Kata Kerja yang Bermakna ‘Memukul’ dalam

Bahasa Jawa ... 51

DAFTAR SINGKATAN

TTT : Telapak Tangan Terbuka TTM : Telapak Tangan Mengepal UJ : Ujung Jari

SJ : Sendi Jari

(18)

xiv ABSTRAK

Firmanningrum, Fabiola Natalina. 2016. “Komponen Makna Kata Kerja

yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa.” Skripsi Strata Satu

(S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini berisi laporan hasil penelitian tentang komponen makna kata

kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Dua hal yang dibahas adalah (a) jenis-jenis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dan (b) deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa.

Data penelitian ini berupa kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dan

kalimat yang mengandung kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa

Jawa. Data dikumpulkan dengan metode simak. Data dianalisis dengan metode padan referensial dan metode agih dengan teknik perluas.

Terkait dengan hal pertama, komponen makna kata kerja yang bermakna

‘memukul’ dalam bahasa Jawa terdiri atas komponen generik dan komponen

spesifik. Komponen makna generiknya +MEMUKUL. Adapun komponen makna

yang lebih spesifik terdiri dari komponen makna ‘cara’ dan ‘sasaran’. Komponen ‘cara’ terbagi atas: (1) +DENGAN TELAPAK TANGAN, (2) +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL, (3) +DENGAN SIKU, (4) +DENGAN UJUNG JARI, (5) +DENGAN SENDI JARI, (6) +DENGAN ALAT PEMUKUL TONGKAT, (7) +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU/BESI, dan (8) +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT. Komponen makna ‘sasaran’ mencakup sasaran (1) +MULUT, (2) +DAHI, (3) +PELIPIS, (4) +KEPALA, (5) +PUNGGUNG, (6) + PERUT, (7) +WAJAH, (8) +TELINGA, (9) +GAMELAN, (10) +PINTU, (11) +HEWAN, (12) +BUAH, (13) +BENDA, (14) +BESI, (15) +KENTONGAN, (16) +OBJEK UMUM, dan (17) +ANGGOTA BADAN.

Terkait masalah kedua, setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam

bahasa Jawa dapat dideskripsikan berdasarkan komponen maknanya. Kata kerja (1) ngeplak berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada

wajah orang’; (2) nabok dan nggablog berkomponen makna ‘memukul dengan

telapak tangan pada punggung orang’; (3) nampek memiliki komponen makna

‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada wajah orang’; (4) napuk memiliki

komponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada mulut orang’; (5) ngantem memiliki komponen makna ‘memukul dengan telapak tangan

mengepal pada wajah orang’; (7) nempiling berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal pada pelipis orang’; (8) njotos berkomponen

makna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal pada wajah orang; (9) ngampleng berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal pada

wajah orang’; (10) nyotho berkomponen makna ‘memukul dengan siku pada perut

orang’; (11) nyikut berkomponen makna ‘memukul dengan siku pada anggota

badan’; (12) ngethak berkomponen makna ‘memukul dengan sendi jari pada

(19)

xv

berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada hewan’; (17) nggebug berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada objek

umum’; (18) menthung berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul

kayu pada objek umum’; (19) nyamplak berkomponen makna ‘memukul dengan

alat pemukul kayu pada benda’; (20) mala berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada anggota badan’; (21) mupuh berkomponen makna

‘memukul dengan alat pemukul besi pada besi’; (22) ngepruk berkomponen

makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada buah’; (23) nabuh memiliki

beberapa komponen makna, seperti ‘memukul dengan telapak tangan pada

gendang’ dan ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada gamelan’; (24) menthong

berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada kentongan’; (25)

(20)

xvi ABSTRACT

Firmanningrum, Fabiola Natalina. 2016. Semantic Components of Verbs That

Mean ‘To Hit’ in Javanese Language. Undergraduate Thesis. Indonesia Literature Study Program. Literature Faculty. Sanata Dharma University.

This thesis discusses semantic components of verbs that mean ‘to hit in

Javanese language. There are two things discussed on this research: (i) types of semantic components of the verbs that have the meaning ‘to hit in Javanese, and

(ii) description of each verb that has the meaning ‘to hit in Javanese language. The data used in this research are verbs that mean ‘to hit in Javanese and sentences which contain verbs that mean ‘to hit in Javanese. The verbs that mean

‘to hit in Javanese collected using simak method.

The data are analyzed using padan method and agih method. Padan method used in this research is padan referensial method. Agih method is applied using perluas technique. Related to the first problem, the semantic components of verbs

that mean ‘to hit in Javenese language consist of (i) generic component and (ii)

specific component. The generic component is +TO HIT. Next, the specific

components consist of (1) semantic meaning of ‘way’ and (2) semantic meaning

of ‘aim’. The semantic meaning of ‘way’ consists of (1) +USING THE PALM OF

THE HAND, (2) +USING A CLENCHED HAND, (3) +USING THE ELBOW, (4) +USING THE TIP OF FINGER, (5) +USING THE JOINT OF THE FINGER, (6) +USING STICK, (7) +USING WOODEN/IRON STICK, and (8) +USING ANY OBJECT OR BATTERING OBJECT. Thereafter, the semantic meaning of

‘aim’ consists of (1) +MOUTH, (2) +FOREHEAD, (3) +TEMPLE, (4) +HEAD,

(5) +BACK, (6) +STOMACH, (7) +FACE, (8) +EAR, (9) +GAMELAN, (10) +DOOR, (11) +ANIMAL, (12) +FRUIT, (13) +THINGS, (14) +IRON, (15) +WOODEN ALARM, (16) +GENERAL OBJECT, and (17) +PART OF THE BODY.

Related to the second problem, verbs that mean ‘to hit’ in Javanese language

are described according to semantic components. Ngeplak means ‘to hit with the

open palm of the hand someone’s face’. Nabok means ‘to hit someone’s back

using the open palm of hand’. Nampek means ‘to hit using the open palm of the

hand someone’s face’. Napuk means ‘to hit someone’s mouth using the palm of

the hand’. Nggablog means ‘to hit someone’s back using the open palm of the

hand’. Ngantem means ‘to hit someone’s face with clenched hand’. Nempiling

means ‘to hit someone’s temple using the clenched palm’. Njotos means ‘to hit

someone’s face using the palm of hands’. Ngampleng means ‘to hit someone’s

face using the palm of hands’. Nyoto also means ‘to hit someone’s stomach using

the elbow’. Nyikut means ‘to hit the part of someone’s body using the elbow’. Ngethak means ‘to hit someone’s head using the the joints of clenched fingers’. Ndodhog means ‘to hit the door using the joints of clenched fingers’. Nylentik

means ‘to hit someone’s ear using fingers’. Nonyo means ‘to hit someone’s

forehead using fingers’. Nggitik means ‘to hit an animal using stick’. Nggebug

(21)

xvii

something or someone using stick’. Nyamplak means ‘to hit something using stick and using the palm of the hand’. Mala means ‘to hit someone’s part of the body

using stick’. Mupuh means ‘to hit an iron using an iron stick’. Ngepruk means ‘to

hit an iron stick on fruits’. Nabuh has some meanings, such as ‘to hit the palm of

hands on drums’ and ‘to hit with specific stick to produce sound of a gamelan instrument’. Menthong means ‘to hit wooden alarm with a stick’, and nuthuk

means ‘to hit anything with an object’.

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Objek penelitian ini adalah komponen makna kata kerja yang bermakna

‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Komponen makna atau komponen semantis adalah unsur-unsur yang membentuk makna leksikal (Chaer 1989: 114). Wedhawati (1995: 1) mengatakan bahwa setiap butir leksikal atau kata yang bermakna leksikal mempunyai sejumlah komponen makna yang terpadu menjadi satu kesatuan yang disebut satuan makna.

Berikut ini dikemukakan kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa

Jawa yang diambil dari Baoesastra Djawa karya Poerwadarminta (1939) dengan pengubahan ejaan lama menjadi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

(23)

(13) ndhodhog tapuk, (4) tampek, (5) gablog, (6) anthem, (7) tempiling, (8) jotos, (9) kampleng, (10)

sotho, (11) sikut, (12) kethak, (13) dhodhog, (14) slentik, (15) tonyo, (16) gitik, (17) gebug, (18) penthung, (19) samplak, (20) pala, (21) pupuh, (22) kepruk, (23) tabuh,

(24) kenthong, dan (25) tuthuk.

Ada dua hal yang dibahas dalam skripsi ini. Pertama, aneka jenis komponen

makna yang terkandung dalam kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa

(24)

ngeplak mengandung komponen makna +SASARAN WAJAH ORANG, nabok berkomponen makna +SASARAN ANGGOTA BADAN, dan napuk memiliki komponen makna +SASARAN MULUT ORANG. Selanjutnya komponen makna ditulis dengan tanda plus (+) dan dengan huruf kapital. Berikut adalah penggunakaan

kata kerja bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dalam kalimat. (1) Wong kuwi ngeplak raine bocah nakal sing lagi lingguh kae.

‘Orang itu memukul wajah anak nakal yang sedang duduk itu’. (2) Aku nabok pundhake kancaku saka mburi nganti kaget.

‘Saya memukul bahu teman saya dari belakang sampai terkejut’. (3) Dheweke napuk cangkeme bojone merga crewet.

‘Dia memukul mulut istrinya karena istrinya cerewet’

Hal kedua yang dibicarakan dalam penelitian ini adalah pendeskripsian setiap

kata yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa berdasarkan komponen

maknanya. Misalnya kata kerja ngeplak dapat dideskripsikan ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada wajah orang’ atau +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN WAJAH ORANG. Kata kerja nabok dapat

dideskripsikan ‘memukul dengan telapak tangan pada pundak orang’ atau

+MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN BAHU ORANG. Kata kerja napuk dapat dideskripsikan ‘memukul menggunakan telapak

tangan pada mulut orang’ +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN

(25)

Komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa

dipilih sebagai objek penelitian ini didasarkan alasan sebagai berikut. Pertama, penelitian tentang komponen makna kata masih jarang dilakukan. Kedua, nelum ada

hasil penelitian tentang komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’

dalam bahasa Jawa. Ketiga, kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa

jumlahnya cukup banyak. Keempat, kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam

bahasa Jawa memiliki persamaan dan perbedaan pada komponen makna.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.2.1 Apa saja jenis-jenis komponen makna kata kerja ‘memukul’ dalam bahasa Jawa?

1.2.2 Bagaimana deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa berdasarkan komponen maknanya?

1.3 Tujuan Penelitian

(26)

1.3.2 Mendeskripsikan setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa berdasarkan komponen maknanya.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa deskripsi tentang komponen makna kata kerja yang

bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Deskripsi ini meliputi (1) deskripsi

jenis-jenis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dan (2) deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa

berdasarkan komponen maknanya.

Hasil penelitian ini memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Hasil penelitian ini memberikan manfaat teoretis dalam bidang semantik leksikal. Hasil penelitian ini mengukuhkan teori bahwa setiap kata yang bermakna leksikal mengandung sejumlah komponen makna yang terpadu menjadi satu kesatuan yang disebut satuan makna (Wedhawati 1995: 1).

(27)

1.5 Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian mengenai komponen makna kata kerja yang bermakna

‘memukul’ dalam bahasa Jawa belum ditemukan oleh penulis. Yang telah ada adalah

hasil penelitian yang berjudul: (i) Tipe-tipe Semantik Verba Bahasa Jawa karya Wedhawati (1990), (ii) “Medan Makna Analisis Panca Indera dalam Bahasa Jawa” karya Nurlina dkk (1994), (iii) Tipe-Tipe Semantik Adjektiva dalam Bahasa Jawa karya Arifin dkk (1990), dan (iv) “Analisis Komponen Makna Berjalan dalam Bahasa Indonesia” karya Wedhawati (1995).

Hasil penelitian tentang Tipe-Tipe Semantik Verba bahasa Jawa karya Wedhawati dkk (1990) membahas 23 tipe verba dalam bahasa Jawa dari segi jenisnya. Dari 23 tipe tersebut, belum dikemukakan tipe verba yang bermakna memukul.

(28)

kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Namun, analisis medan makna

panca indera dalam bahasa jawa tersebut dalam penelitian ini dapat menjadi contoh analisis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa.

Hasil penelitian yang berjudul Tipe-Tipe Semantik Adjektiva dalam Bahasa Jawa karya Arifin dkk (1990) membahas berbagai tipe-tipe semantik adjektiva dalam

bahasa Jawa yang meliputi: adjektiva warna, ukuran, rasa, dan mental. Pembahasan dari penelitian ini belum juga sampai pada analisis komponen maknanya.

Hasil penelitian yang berjudul “Analisis Komponen Makna Berjalan dalam

Bahasa Indonesia” karya Wedhawati (1995) menyajikan analisis komponen makna kata berjalan dalam bahasa Indonesia. Dalam karya tersebut dipaparkan komponen makna generik dan komponen makna spesifik kata berjalan dalam bahasa Indonesia. Hasil analisis komponen makna berjalan karya Wedhawati ini dapat juga digunakan

sebagai model analisis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam

bahasa Jawa.

Dalam keempat karya tersebut belum dijumpai analisis komponen makna kata

kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Di antara keempat karya

tersebut, yaitu karya Nurlina dkk (1994) dan Wedhawati dkk (1995) dapat dijadikan

model analisis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa

Jawa.

(29)

1.6 Landasan Teori

Dalam landasan teori ini dipaparkan (i) pengertian makna dan (ii) pengertian komponen makna.

1.6.1 Makna

Bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu bentuk dan makna (Ramlan 1985: 48). Bentuk meliputi bunyi, fonem, suku kata, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraph, dan wacana. Makna adalah konsep yang terkandung dalam bentuk. Misalnya kata nabuh dalam bahasa Jawa dari segi bentuknya terdiri dari bentuk asal tabuh dan imbuhan nasal (N-). Kata nabuh mengandung makna perbuatan ‘memukul’ gamelan.

Makna dapat dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal. Makna leksikal adalah makna yang timbul akibat hubugan bentuk bahasa dengan referen melalui konsep. Misalnya kata napuk dalam bahasa Jawa bermakna lekasikal

‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada mulut orang’. Makna leksikal suatu kata sudah jelas bagi seorang bahasawan tanpa kehadiran kata itu dalam suatu konteks kalimat (Chaer 1995: 61).

Makna gramatikal adalah makna yang timbul akibat hubungan antara satuan gramatikal yang satu dengan satuan gramatikal yang lain. Misalnya kata depan ing

(30)

membentuk frasa. Misalnya, ing ‘di’ yang diikuti ngomah ‘rumah’ dalam kalimat Dhewehe lagi turu ing ngomah ‘Dia baru tidur di rumah’.

1.6.2 Komponen Makna

Komponen makna atau komponen semantik (semantic feature, semantic property, atau semantic marker) bersangkutan dengan setiap kata atau unsur leksikal

terdiri dari satu atau beberapa unsur yang membentuk makna kata atau makna unsur leksikal tersebut (Chaer 1989: 114). Wedhawati (1995: 1) mengungkapkan dalam penelitiannya, sebuah butir leksikal mempunyai beberapa komponen semantik yang terpadu menjadi satu kesatuan yang disebut satuan makna.

Nida (1975: 33) mengemukakan pendapat tentang komponen makna sebagai berikut.

In addition to discovering these semantic features, or components, of meaning, it is necessary also to find out what the relations are between the components, since that also is crucial for the understanding of meaning.

(31)

Makna sebuah butir leksikal terbentuk dari beberapa komponen makna. Meskipun makna sebuah butir leksikal terjadi dari kombinasi komponen makna, makna-makna butir leksikal itu dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kelas semantis berdasarkan komponen makna yang bersifat inti. Komponen makna dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komponen generik dan komponen spesifik. Komponen generik atau komponen inti adalah komponen makna yang dimiliki oleh semua anggota perangkat semantis. Di samping itu ada pula komponen spesifik yang biasa disebut komponen kontrastif atau distingtif. Komponen spesifik berfungsi membedakan makna anggota perangkat semantis (Wedhawati 1995: 2).

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuraikan masing-masing tahap dalam penelitian ini.

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah komponen makna kata kerja yang bermakna

‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Data yang diperoleh berupa kata kerja yang

(32)

karya Purwodarminto (1939) dan kamus Bahasa Indonesia-Jawa karangan Sutrisno Sastro Utomo (2015). Dari dua kamus tersebut terkumpul sebanyak 25 kata kerja

yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa sebagaimana sudah dipaparkan pada

bagian 1.1. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode “simak”. Disebut metode simak atau penyimakan karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133; 2015: 203). Adapun teknik yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap. Kalimat yang digunakan dalam penelitian tersebut diperoleh dari peneliti sebagai penutur aslinya. Dalam hal ini, data kalimat yang mengandung kata kerja

yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dibangkitkan dari kompentensi bahasa

Jawa peneliti. Tentu saja kalimat yang dihasilkannya dites ke gramatikalannya kepada penutur asli bahasa Jawa yang lain.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

(33)

bahasa Jawa menurut referennya. Sebagai contoh kata kerja ngeplak menunjuk

referen “memukul dengan ‘telapak tangan terbuka’”.

Dalam analisis data ini juga digunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 2015; 27). Metode agih diterapkan teknik perluas merupakan teknik analisis berupa perluasan unsur utamanya satuan lingual data itu sehingga menghasilkan tuturan (Sudaryanto, 2015: 55). Dalam penelitian ini teknik perluas dilakukan dengan cara

memperluas kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa itu dalam

kalimat. Teknik perluas dalam penelitian ini digunakan untuk membuktikan komponen makna sasaran dalam kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Sebagai contoh kata kerja ngeplak dalam bahasa Jawa memiliki komponen makna sasaran bagian kepala. Hal ini dapat ditunjukkan melalui kalimat berikut.

(4) Panjul ngeplak sirahe kancane.

‘Panjul memukul kepala temannya’.

Pada kalimat tersebut terdapat kata kerja ngeplak yang ditunjuk sebagai

(34)

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Penyajian dengan metode formal adalah komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa ditunjukkan dalam tabel. Dengan disajikan metode informal hasil penelitian disajikan menggunakan kata-kata atau kalimat (Sudaryanto, 1993: 145).

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat Bab. Bab merupakan pertama pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II berisi uraian tentang jenis-jenis komponen makna yang bermakna

(35)
(36)

BAB II

JENIS-JENIS KOMPONEN MAKNA

KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’ DALAM BAHASA JAWA

2.1 Pengantar

Pada bab II ini dibahas tentang aneka jenis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Jenis komponen makna kata kerja yang

bermakna ‘memukul ‘ dalam bahasa Jawa ini terdiri dari komponen makna umum

atau generik dan komponen makna khusus atau spesifik. Komponen makna umumnya adalah +MEMUKUL. Komponen makna yang lebih spesifik adalah ‘cara’ dan

‘sasaran’.

2.2 Komponen Makna ‘Cara’

Komponen makna ‘cara’ meliputi: (i) +DENGAN TELAPAK TANGAN

(37)

2.2.1 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA

Kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna +MEMUKUL +MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN TERBUKA adalah ngeplak, nabok, napuk, nampek, nabuh, dan nggablog. Berikut ini dipaparkan penggunaan kata-kata tersebut dalam kalimat.

(5) Surti ngeplak sirahe adhine.

‘Surti memukul dengan telapak tangan terbuka kepala adiknya’. (6) Aku nabok gegere kancaku nganti kaget.

‘Saya memukul dengan satu tangan telapak tangan terbuka punggung teman saya sampai terkejut.’

(7) Wong kuwi napuk cangkeme bojone merga ora bisa meneng.

‘Orang itu memukul dengan telapak tangan terbuka di mulut istrinya karena tidak bisa diam’.

(8) Aku nampek raiku amarga ana lemut.

‘Saya memukul memukul dengan telapak tangan terbuka muka saya karena

ada nyamuk’.

(9) Para pengrawit iku nabuh gamelan ning Keraton.

‘Para penabuh itu memukul dengan telapak tangan terbuka gamelan di Keraton’.

(10) Adhiku nggablog gegerku amarga angel dikandani.

‘Adik saya memukul dengan kedua tangan telapak tangan terbuka sangat

(38)

Kata kerja pada contoh (5) sampai (10) menyatakan perbuatan memukul dengan menggunakan telapak tangan terbuka.

2.2.1.1 +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA BAGIAN BAWAH

Kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna +MEMUKUL +MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN TERBUKA BAGIAN BAWAH adalah nyamplak. Berikut ini dipaparkan penggunaan kata nyamplak dalam kalimat.

(11) Adhiku nyamplak buku neng dhuwur meja.

‘Adik saya memukul dengan telapak tangan terbuka bagian bawah buku

yang ada di atas meja’.

2.2.2 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL

(39)

(12) Aku ngantem pipine kancaku pas kerengan.

‘Saya memukul menggunakan kepalan tangan pipi teman saya ketika berkelahi’.

(13) Sayid nempiling pilingane adhine.

‘Sayid memukul dengan kepalan tangan pelipis adiknya’. (14) Budi njotos raine kancane nganti babak.

‘Budi memukul menggunakan kepalan tangan wajah temannya sampai

memar’.

(15) Wong kuwi ngampleng raine anake.

‘Orang itu memukul menggunakan kepalan tangan wajah anaknya’.

Kata kerja pada contoh (12) sampai (15) menyatakan perbuatan memukul dengan menggunakan telapak tangan mengepal.

2.2.3 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU

Kata kerja dalam bahasa Jawa yang memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU adalah nyotho dan nyikut. Berikut ini dipaparkan menggunakan kata tersebut dengan kalimat.

(16) Makmur nyotho wetengku pas lagi turu.

‘Makmur memukul dengan siku perut saya ketika sedang tidur’. (17) Bulekku nyikut dadaku.

(40)

Kata kerja pada contoh (16) dan (17) menyatakan perbuatan memukul dengan menggunakan siku.

2.2.4 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN UJUNG JARI

Kata kerja dalam bahasa Jawa yang memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN UJUNG JARI adalah nonyo dan nylenthik. Berikut ini dipaparkan dengan menggunakan kata tersebut ke dalam kalimat.

(18) Kancaku nonyo bathukku.

‘Teman saya memukul dengan jari telunjuk dahi saya’. (19) Ratih nylenthik kupinge Rudi.

‘Ratih memukul dengan telunjuk dan ibu jari yang dijentikan pada telinga Rudi’.

Kata kerja pada contoh (18) dan (19) menyatakan perbuatan memukul dengan menggunakan ujung jari.

2.2.5 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SENDI JARI

(41)

(20) Ibu ngethak sirahe adhiku merga angel dikandani.

‘Ibu memukul dengan sendi jari menggunakan kepala adik saya karena susah diberitahu’.

(21) Ibuku ndhodhog lawang omah ngenteni dibukake.

‘Ibu saya memukul dengan sendi jari pintu rumah sampai dibukakan’.

Kata kerja pada contoh (20) dan (21) menunjukkan perbuatan memukul menggunakan sendi jari.

2.2.6 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL TONGKAT

Kata kerja dalam bahasa Jawa yang memiliki makna +MEMUKUL +DENGAN PEMUKUL TONGKAT adalah: menthung. Berikut adalah penggunaan kata menthung dalam kalimat.

(22) Adhiku menthung pipa iku.

‘Adik saya memukul dengan pemukul kasti pipa itu’.

(42)

2.2.7 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU/BESI

Kata kerja yang bermakna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU/BESI adalah nggitik, nggebug, mala, ngepruk, mupuh, menthong, dan nabuh. Berikut adalah kata kerja tersebut jika dipaparkan dalam kalimat.

(23) Aku nggitik kirik sing lewat kuwi.

‘Saya memukul dengan kayu berbentuk tipis anjing yang lewat itu’, (24) Polisi iku nggebug maling sing ameh ucul.

‘Polisi itu memukul dengan kayu berukuran sedang pencuri yang akan lepas’.

(25) Polisi mala maling sing arep mlayu iku.

‘Polisi memukul dengan kayu berukuran sedang pencuri yang akan lari itu.’

(26) Aku ngepruk degane nganti ajur.

‘Saya memukul dengan alat pemukul dari besi kelapa itu sampai hancur’. (27) Pak Raden mupuh wesi iku dadi pedang.

‘Pak Raden memukul dengan besi yang dipanaskan besi itu menjadi pedang’.

(28) Kades kui menthong kentongan.

‘Kades itu memukul dengan kayu berukuran sedang dan berbentuk kecil pada kentongan’.

(29) Simbah nabuh gamelan kuwi.

(43)

Pada contoh (23) sampai (29) tersebut, kata kerja nggitik, nggebug, mala, ngepruk, mupuh, menthong, dan nabuh ini menyatakan perbuatan memukul menggunakan alat pemukul kayu/besi.

2.2.8 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT

Komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT tersebut terdapat pada kata kerja nyamplak dan nuthuk. Berikut kata kerja tersebut dikemukakan dalam kalimat.

(30) Susi nyamplak gelas kuwi nganti remuk.

‘Susi memukul dengan sapu gelas itu sampai pecah’. (31) Aku nuthuk sirahe kancaku sing ngomong wae ket mau.

‘Saya memukul dengan pena kepala teman saya yang berbicara sedari tadi’.

(44)

2.3 Komponen Makna ‘Sasaran’

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN pada kata kerja yang terkandung dalam bahasa Jawa terdiri dari 17, yaitu (i) +SASARAN MULUT, (ii) +SASARAN DAHI, (iii) +SASARAN PELIPIS, (iv) +SASARAN KEPALA, (v) +SASARAN PUNGGUNG, (vi) +SASARAN PERUT, (vii) +SASARAN WAJAH, (viii) +SASARAN TELINGA, (ix) +SASARAN GAMELAN, (x) +SASARAN PINTU, (xi) +SASARAN HEWAN, (xii) +SASARAN BUAH, (xiii) +SASARAN BENDA, (xiv) +SASARAN BESI, (xv) +SASARAN KENTONGAN, (xvi) +SASARAN OBJEK UMUM, dan (xvii) +SASARAN ANGGOTA BADAN.

2.3.1 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN MULUT

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN MULUT terkandung dalam kata kerja napuk. Berikut dikemukan contoh dalam kalimat.

(32) Wong kuwi napuk cangkeme anake merga ngomong saru.

‘Orang itu memukul dengan telapak tangan terbuka mulut anaknya karena

berbicara tidak senonoh’.

(45)

2.3.2 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN DAHI

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN DAHI terkandung dalam kata kerja nonyo. Hal tersebut dapat dipaparkan dalam kalimat berikut.

(33) Aku nonyo bathuke kancaku nganti kaget.

‘Saya memukul dengan jari telunjuk pada dahi teman saya sampai terkejut’.

Pada contoh (33), kata kerja nonyo diikuti sasaran bathuke ‘dahi’.

2.3.3 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PELIPIS

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN PELIPIS ada pada kata kerja nempiling. Berikut jika kata kerja tersebut dipaparkan melalui kalimat.

(34) Bagas nempiling pilingane Rahmat nganti njarem.

‘Bagas memukul dengan kepalan tangan pelipis Rahmat sampai lebam’.

(46)

2.3.4 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KEPALA

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN KEPALA terkandung dalan kata kerja ngethak. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam kalimat berikut.

(35) Ibu ngethak sirah adhiku amarga ndablek.

‘Ibu memukul dengan sendi jari kepala adik saya karena nakal’.

Pada contoh kalimat (35) terdapat kata kerja ngethak yang diikuti oleh sasaran sirah ‘kepala’.

2.3.5 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PUNGGUNG

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN PUNGGUNG terdapat pada kata kerja seperti: nabok dan nggablog. Kata kerja tersebut dapat dibuktikan melalui kalimat berikut ini.

(36) Aku nabok gegere kancaku saka mburi.

‘Saya memukul dengan satu telapak tangan terbuka pada punggung teman saya dari belakang’.

(37) Manwar nggablog gegere Panjul banter tenanan.

‘Manwar memukul dengan kedua telapak tangan terbuka cukup keras pada punggung Panjul sangat keras’.

(47)

2.3.6 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PERUT

Komponen +MEMUKUL +SASARAN PERUT terkandung dalam kata kerja nyotho. Berikut adalah kata kerja yang dipaparkan dengan kalimat.

(38) Budhe nyotho wetenge pakdhe pas lagi nesu.

‘Bibi memukul dengan siku perut paman ketika marah.’

Contoh kalimat (38) membuktikan bahwa kata kerja nyotho selalu diikuti oleh sasaran weteng ‘perut’.

2.3.7 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN WAJAH

Komponen +MEMUKUL +SASARAN WAJAH terdapat pada kata kerja ngeplak, nampek, ngantem, njotos, dan ngampleng. Kata kerja tersebut dapat dijadikan kalimat sebagai berikut.

(39) Rini ngeplak raine Marta merga padudon.

‘Rini memukul dengan telapak tangan terbuka wajah Marta karena saling bertengkar’.

(40) Aku nampek raine adhiku merga ana lemut.

(48)

(41) Randi ngantem raine Jojo pas lagi kerengan.

‘Randi memukul wajah Jojo ketika sedang berkelahi’.

(42) Polisi kuwi njotos raine maling sing dadi buronan.

‘Polisi itu memukul wajah pencuri yang menjadi buronan’.

(43) Bapak ngampleng raine pakdhe merga salah pikir. ‘Ayah memukul wajah paman karena salah pemikiran’.

Pada contoh kalimat (39) sampai (43) dapat ditemukan kata kerja ngeplak, nampek, ngantem, njotos, dan ngampleng yang diikuti sasaran rai ‘wajah’.

2.3.8 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN TELINGA

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN TELINGA terkandung dalam kata kerja nylenthik. Berikut dipaparkan kata kerja tersebut dalam kalimat.

(44) Simbahku nylenthik kupingku merga aku ngeyel.

‘Eyang saya memukul dengan menjentikkan telunjuk dan ibu jari ke telinga saya karena saya nakal’.

(49)

2.3.9 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN GAMELAN

Komponen +MEMUKUL +SASARAN GAMELAN terdapat pada kata kerja nabuh. Berikut ini dikemukakan contoh kata kerja tersebut ke dalam kalimat.

(45) Ratih nabuh gamelan dienggo tampil pas riraya. ‘Ratih memukul gamelan untuk tampil saat hari raya’.

Contoh kalimat (45) memiliki kata kerja nabuh yang selalu diikuti oleh sasaran gamelan.

2.3.10 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PINTU

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN PINTU terkandung dalam kata kerja ndhodhog. Kata kerja tersebut dapat dibuktikan dalam kalimat berikut.

(46) Marni ndhodhog lawang omahku saking kesusune. ‘Marni memukul pintu rumah saya karena terburu-buru’.

(50)

2.3.11 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN HEWAN

Komponen +MEMUKUL +SASARAN HEWAN merupakan makna yang terkandung dalam kata kerja nggitik. Kata kerja tersebut dapat dikemukakan dalam kalimat seperti berikut.

(47) Pakdheku nggitik kirik sing lagi mangan.

‘Paman saya memukul dengan kayu berbentuk tipis anjing yang sedang makan’.

Contoh kalimat (47) tersebut memiliki kata keja nggitik yang diikuti dengan sasaran kirik ‘anak anjing’ yang merupakan hewan.

2.3.12 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BUAH

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN BUAH terdapat pada kata kerja ngepruk. Berikut dipaparkan penggunaan kata kerja ngepruk dalam sebuah kalimat.

(48) Bapak ngepruk degan iku nganti ajur.

‘Bapak memukul alat pemukul dari besi kelapa itu sampai hancur’.

(51)

2.3.13 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BENDA

Komponen +MEMUKUL +SASARAN BENDA terkandung dalam kata kerja nyamplak. Berikut adalah kata kerja yang dapat dipaparkan melalui kalimat.

(49) Adhiku nyamplak gelas neng ngarepe nganti pecah.

‘Adik saya memukul dengan telapak tangan terbuka bagian bawah gelas

yang ada di hadapannya sampai pecah’.

(50) Surti nyamplak piring sing ning dhuwur meja.

‘Surti memukul menggunakan sapu piring yang ada di atas meja’.

Pada contoh (49), kata kerja nyamplak diikut sasaran gelas yang merupakan benda.

2.3.14 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BESI

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN BESI terdapat dalam kata kerja mupuh. Berikut ini kata kerja dikemukakan dalam kalimat.

(51) Bapak kuwi mupuh wesi dinggo digawe keris.

‘Bapak itu memukul dengan besi yang dipanaskan pada besi untuk dibuat keris’.

(52)

2.3.15 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KENTONGAN

Komponen +MEMUKUL +SASARAN KENTONGAN terdapat pada kata kerja menthong. Di bawah ini merupakan kata kerja tersebut jika dipaparkan dengan kalimat.

(52) Pak Mahmud menthong kentongan merga ana layatan ning kampunge. ‘Pak Mahmud memukul dengan kayu berukuran sedang berbentuk kecil kentongan karna ada yang meninggal di kampungnya’.

Pada kalimat (52) memiliki kata kerja menthong yang diikuti sasaran kentongan.

2.3.16 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN OBJEK UMUM

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN OBJEK UMUM terkandung dalam kata kerja nggebug, menthung, dan nuthuk. Berikut ini adalah kata kerja tersebut yang dikemukakan dalam kalimat.

(53) Aku nggebug kebo iku pas lagi lewat.

‘Saya memukul dengan kayu berukuran sedang kebo itu ketika sedang lewat’.

(54) Wong kuwi nggebug awake masku nganti babak.

(53)

(55) Adhiku menthung wesi iku nganti wesi iku muni santer.

‘Adik saya memukul dengan alat pemukul kasti besi itu sampai besi itu berbunyi keras’.

(56) Ibu menthung gegerku merga ngglidik.

‘Ibu memukul dengan alat pemukul kasti punggung saya karena saya nakal’.

(57) Toni nuthuk sirah Panjul merga gregetan karo polahe.

‘Toni memukul dengan pensil kepala Panjul karena kesal dengan tingkahnya’.

(58) Bapak nuthuk meja sing ameh jebol.

‘Bapak memukul dengan penggaris meja yang sudah rusak’.

Pada contoh kalimat (53) sampai (58) terdapat kata kerja nggebug, menthung, dan nuthuk yang diikuti dengan kata kebo ‘kerbau’, awak ‘badan’, wesi ‘besi’, geger ‘punggung’, sirah ‘kepala’, dan meja ‘meja’. Kata-kata tersebut sebagai objek

kalimat yang merupakan sasaran.

2.3.17 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN ANGGOTA BADAN

Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN ANGGOTA BADAN dapat ditemukan pada kata kerja nyikut. Kata kerja tersebut dapat dipaparkan menjadi kalimat berikut ini.

(59) Aku nyikut lengene mbakku dinggo ngundang.

(54)

(60) Aku mala dadane adhiku pas lagi guyon.

‘Saya memukul dengan kayu berukuran sedang dada adik saya ketika sedang bercanda’,

(55)

2.4 Tabel Komponen Makna

DENGAN SIKU nyoto, nyikut.

DENGAN UJUNG JARI nonyo, nylenthik.

DENGAN SENDI JARI ngethak, ndhodhog.

DENGAN ALAT PEMUKUL TONGKAT menthung.

DENGAN ALAT PEMUKUL

SASARAN PUNGGUNG nabok, nggablog.

(56)

SASARAN BUAH ngepruk.

SASARAN BENDA nyamplak.

SASARAN BESI mupuh.

SASARAN KENTONGAN menthong.

SASARAN OBJEK UMUM nggebug, menthung,

(57)

BAB III

DESKRIPSI SETIAP KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’

DALAM BAHASA JAWA

3.1 Pengantar

Pada bab ini dipaparkan deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa berdasarkan komponen maknanya. Setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa memiliki sejumlah komponen makna yang

saling berkaitan. Deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa

Jawa ini dimulai dari komponen makna generik ke komponen makna yang lebih spesifik.

3.2 Kata Ngeplak

Kata ngeplak mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN WAJAH ORANG. Dengan kata lain, kata ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul

dengan telapak tangan terbuka yang bersasaran wajah orang’. Berikut ini

dikemukakan contoh penggunaan kata ngeplak dalam kalimat.

(61) Dheweke ngeplak raine adhine nganti dadi abang.

(58)

3.3 Kata Nabok

Kata nabok berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN +SASARAN PUNGGUNG. Kata nabok merupakan kata kerja dalam

bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka yang

bersasaran pada wajah orang’. Berikut adalah contoh dalam kalimat.

(62) Aku nabok gegere kancaku saka mburi.

‘Saya memukul dengan salah satu telapak tangan terbuka punggung

teman saya dari belakang’.

3.4 Kata Napuk

Kata kerja napuk terdapat +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN MULUT sebagai komponen maknanya. Kata napuk merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak

tangan terbuka yang bersasaran pada mulut orang’. Di bawah ini adalah contoh dalam

kalimat.

(63) Bapak napuk cangkeme adhiku merga ngomong saru.

‘Ayah memukul dengan telapak tangan mulut adik saya karena berbicara

(59)

3.5 Kata Nampek

Kata nampek memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN WAJAH. Kata nampek adalah kata

kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka

yang bersasaran wajah orang’. Berikut adalah penggunaan kata kerja nampek jika dipaparkan dalam kalimat.

(64) Aku nampek pipine adhiku merga diencoki lemut.

‘Saya memukul dengan telapak tangan terbuka pipi adik saya karena

dihinggapi nyamuk’.

3.6 Kata Nggablog

Kata kerja nggablog berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN PUNGGUNG. Maka kata nggablog

merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak

tangan yang bersasaran pada punggung’. Berikut ini adalah contoh penggunaan kata

kerja nggablog dalam kalimat.

(65) Kancaku nggablog gegere wong lanang sing ana ing ngarepe.

‘Teman saya memukul dengan kedua telapak tangan terbuka cukup keras

(60)

3.7 Kata Ngantem

Kata kerja ngantem memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL +SASARAN WAJAH. Kata kerja ngantem

merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak

tangan mengepal yang bersasaran pada wajah orang’. Berikut adalah penggunaan kata kerja tersebut dalam kalimat.

(66) Wong kuwi ngantem raine pakdheku nganti njarem.

‘Orang itu memukul dengan kepalan tangan pada wajah paman saya

sampai lebam’.

3.8 Kata Nempiling

Kata kerja nempiling mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL +SASARAN PELIPIS ORANG. Dengan kata lain, kata nempiling adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang

bermakna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal yang bersasaran pelipis orang’.

(61)

(67) Bapak ora sengaja nempiling pilingane adhiku nganti abang.

‘Ayah tidak saya memukul dengan telapak tangan pelipis adik saya

sampai merah’.

3.9 Kata Njotos

Kata njotos mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL +SASARAN WAJAH ORANG. Kata njotos

adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak

tangan mengepal yang bersasaran wajah orang’. Berikut ini contoh kata kerja njotos

yang digunakan dalam kalimat.

(68) Maling iku njotos pipine sing lagi jaga kasir.

‘Maling itu memukul dengan kepalan tangan pipinya orang yang sedang

menjaga kasir’.

3.10 Kata Ngampleng

(62)

‘memukul dengan telapak tangan mengepal yang bersasaran pada wajah orang’.

Berikut ini adalah contoh kata kerja ngampleng dalam kalimat.

(69) Ibuku ngampleng pipine bulik merga nesu.

‘Ibu saya memukul dengan kepalan tangan pada pipi tante karena marah’.

3.11 Kata Nyotho

Kata kerja ngeplak mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU +SASARAN PERUT. Dapat dikatakan bahwa kata nyotho adalah kata kerja

dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan siku yang bersasaran perut’. Di

bawah ini dikemukakan contoh penggunaan kata nyotho dalam kalimat.

(70) Ibu nyotho wetenge bapak.

‘Ibu memukul dengan siku perut ayah’.

3.12 Kata Nyikut

Kata nyikut mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU +SASARAN ANGGOTA BADAN. Maka dapat dikatakan, kata nyikut adalah kata

kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan siku yang bersasaran

(63)

(71) Aku nyikut lengene kancaku.

‘Saya memukul dengan siku lengan teman saya’.

3.13 Kata Ngethak

Kata ngethak memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN SENDI JARI +SASARAN KEPALA. Kata ngethak adalah kata kata kerja dalam bahasa Jawa

yang bermakna ‘memukul dengan sendi jari yang bersasaran pada kepala orang’. Di

bawah ini merupakan kata kerja ngethak jika dipaparkan dalam kalimat.

(72) Yudi ngethak sirahe Panjul merga gregetan.

‘Yudi memukul dengan sendi jari kepala Panjul karena gemas’.

3.14 Kata Ndhodhog

Kata kerja ndhodhog mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN SENDI JARI +SASARAN PINTU. Kata kerja ndhodhog merupakan

kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan sendi jari yang

bersasaran pada pintu’. Berikut adalah penggunaan kata kerja ndhodhog dalam

kalimat.

(73) Aku ndhodhog lawang iku nganti abang tanganku.

(64)

3.15 Kata Nylenthik

Kata kerja nylenthik berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN JARI +SASARAN TELINGA. Dengan kata lain, kata nylenthik adalah kata kerja dalam

bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan jari yang bersasaran telinga

seseorang’. Berikut ini dikemukakan contoh penggunaan kata nylenthik dalam kalimat.

(74) Simbah nylenthik kupingku merga aku nakal.

‘Kakek/Nenek memukul dengan telunjuk dan ibu jari yang dijentikkan

pada telinga saya karena saya nakal’.

3.16 Kata Nonyo

Kata nonyo mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN JARI +SASARAN DAHI ORANG. Kata nonyo adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang

bermakna ‘memukul dengan jari yang bersasaran dahi orang’. Di bawah ini adalah

contoh penggunaan kata kerja nonyo dalam kalimat.

(75) Kancaku nonyo bathukku merga aku ngantuk.

‘Teman saya memukul dengan jari telunjuk pada dahi saya karena saya

(65)

3.17 Kata Nggitik

Kata nggitik memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN HEWAN. Kata nggitik merupakan kata kerja dalam

bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul kayu yang bersasaran

hewan’. Berikut kata kerja nggitik jika dipaparkan dalam kalimat.

(76) Aku nggitik kirik sing wira wiri ning omahku.

‘Saya memukul dengan kayu berbentuk tipis anjing yang berlalu lalang di

depan rumah saya’.

3.18 Kata Nggebug

Kata kerja nggebug mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN OBJEK UMUM. Dengan kata lain, kata ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan aklat pemukul kayu yang bersasaran pada objek umum’. Berikut ini dikemukakan contoh penggunaan kata nggebug dalam kalimat.

(77) Aku nggebug kasur kuwi ben bleduge ilang.

‘Saya memukul dengan kayu berukuran sedang kasur itu agar debunya

(66)

3.19 Kata Menthung

Kata menthung berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL TONGKAT +SASARAN OBJEK UMUM. Dengan kata lain, kata ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul tongkat yang bersasaran pada objek umum’. Berikut ini dikemukakan contoh penggunaan kata menthung dalam kalimat.

(78) Polisi kuwi menthung preman iku nganti biru.

‘Polisi itu memukul preman sampai membiru’.

3.20 Kata Nyamplak

Kata kerja nyamplak mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN BENDA atau +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT +SASARAN BENDA. Dapat dikatakan bahwa kata ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa

yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul benda/alat yang bersasaran pada

benda’. Berikut ini dipaparkan contoh penggunaan kata nyamplak dalam kalimat.

(79) Sari nyamplak gelas sing neng dhuwur meja nganti pecah.

‘Sari memukul dengan telapak tangan terbuka bagian bawah pada gelas

(67)

(80) Marni nyamplak buku iku.

‘Marni memukul dengan kemoceng buku itu’.

3.21 Kata Mala

Kata mala memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN BENDA. Sehingga kata lain, kata ngeplak adalah

kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul kayu

yang bersasaran pada anggota badan’. Berikut ini dipaparkan contoh penggunaan kata mala dalam kalimat.

(81) Bapak mala adhiku merga nakal.

‘Bapak memukul dengan kayu berbentuk sedang kepada adik saya karena

nakal’.

3.22 Kata Mupuh

Kata kerja mupuh berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL BESI +SASARAN BESI. Kata mupuh merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul besi yang bersasaran

(68)

(82) Dheweke mupuh wesi arep digawe keris.

‘Dia memukul dengan besi yang dipanaskan pada besi itu untuk dibuat

keris’.

3.23 Kata Ngepruk

Kata ngepruk mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL BESI +SASARAN BUAH. Maka dapat dikatakan ngepruk adalah

kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul besi

yang bersasaran buah’. Berikut adalah contoh kata kerja ngepruk jika digunakan dalam kalimat.

(83) Tukang iku ngepruk degan sing ameh didol.

‘Tukang itu memukul dengan alat pemukul dari besi pada kelapa yang

akan dijual’.

3.24 Kata Nabuh

Kata kerja nabuh memiliki beberapa komponen makna ‘cara’, seperti: +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA dan +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU. Namun kata kerja tersebut hanya memiliki

(69)

Dengan kata lain, kata kerja nabuh adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang

bermakna ‘memukul menggunakan telapak tangan terbuka atau menggunakan alat

pemukul kayu yang bersasaran pada gamelan’. Berikut ini adalah kata kerja nabuh

jika dipaparkan dalam kalimat.

(84) Simbahku nabuh gendang ning acara tirakatan.

‘Kakek/Nenek saya memukul gendang di acara tirakatan’.

(85) Marni nabuh gamelan ning karawitan kampuse.

‘Marni memukul gamelan di karawitan kampusnya’.

3.24.1 Kata Ngegong

Kata kerja ngegong memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN GAMELAN. Akan tetapi, sasaran dalam kata kerja ini lebih spesifik, yaitu gong. Berikut adalah kata ngegong jika dipaparkan dalam kalimat.

(86) Sri ngegong neng acara karawitan kampuse.

‘Sri memukul dengan alat pemukul kayu pada gong dalam acara di

kampusnya’.

3.24.2 Kata Ngenong

(70)

kata kerja ini juga lebih spesifik, yaitu kenong. Berikut adalah kata ngenong jika dipaparkan dalam kalimat.

(87) Budheku main ngenong neng Keraton.

‘Bibi saya bertugas memukul dengan alat pemukul kayu pada kenongan

di keraton’.

3.25 Kata Menthong

Kata menthong berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN KENTONGAN. Hal tersebut berarti kata kerja menthong merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul

dengan alat pemukul kayu yang bersasaran pada kentongan. Berikut ini dikemukakan contoh penggunaan kata menthong dalam kalimat.

(88) Bapakku menthong kentongan subuh-subuh merga ndelok maling.

‘Ayah saya memukul dengan alat pemukul kayu berukuran kecil pada

(71)

3.26 Kata Nuthuk

Kata nuthuk memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA +SASARAN OBJEK UMUM. Maka dengan kata lain, kata kerja nuthuk adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan

alat pemukul benda yang bersasaran pada objek umum’. Di bawah ini adalah contoh

kata kerja tersebut dalam kalimat.

(89) Sri nuthuk sirahku nganggo garisan.

‘Sri memukul dengan pensil kepala saya menggunakan penggaris’. (90) Rini nuthuk meja kui.

(72)

3.27 TABEL KOMPONEN MAKNA

Tabel 2 Deskripsi Setiap Kata yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa

TTM : Telapak Tangan Mengepal APK/Bs : Alat Pemukul Kayu/Besi

UJ : Ujung Jari APBd/A : Alat Pemukul Benda/Alat

(73)

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam bab II dan III telah dibahas komponen makna kata kerja yang

bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Kata kerja yang bermakna ‘memukul’

dalam bahasa Jawa itu meliputi kata: (1) ngeplak, (2) nabok, (3) napuk, (4) nampek, (5) nggablog, (6) ngantem, (7) nempiling, (8) njotos, (9) ngampleng, (10) nyotho, (11) nyikut, (12) ngethak, (13) ndodhog, (14) nylentik, (15) nonyo, (16) nggitik, (17) nggebug, (18) menthung, (19) nyamplak, (20) mupuh, (21) mala, (22) ngepruk, (23) nabuh, (24) methong, dan (25) nuthuk.

Jenis komponen makna kata kerja tersebut terdiri atas komponen generik dan komponen spesifik. Komponen makna generikanya adalah +MEMUKUL. Komponen makna yang lebih spesifik terdiri dari: (1) komponen makna ‘cara’ dan (2) komponen

makna ‘sasaran’. Komponen makna cara terbagi atas: (1) +DENGAN TELAPAK

(74)

PELIPIS, (4) ++SASARAN KEPALA, (5) +SASARAN PUNGGUNG, (6) +SASARAN PERUT, (7) +SASARAN WAJAH, (8) +SASARAN TELINGA, (9) +SASARAN GAMELAN, (10) +SASARAN PINTU, (11) +SASARAN HEWAN, (12) +SASARAN BUAH, (13) +SASARAN BENDA, (14) +SASARAN BESI, (15) +SASARAN KENTONGAN, (16) +SASARAN OBJEK UMUM, dan (17) +SASARAN ANGGOTA BADAN.

Setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dapat

dideskripsikan berdasarkan komponen makna tersebut. Setiap kata kerja yang

bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa mengandung sejumlah komponen makna

yang berkaitan untuk membentuk satuan makna leksikal. Kata kerja ngeplak

berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada wajah orang’.

Kata kerja nabok berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada punggung orang’. Kata kerja napuk berkomponen makna ‘memukul dengan telapak

tangan terbuka pada mulut orang’. Kata kerja nampek memiliki komponen makna

‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada wajah orang’. Kata kerja nggablog

juga memiliki komponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada

punggung orang’. Pada kata kerja ngantem terdapat komponen makna ‘memukul

dengan telapak tangan mengepal pada wajah orang’. Kata kerja nempiling juga

berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal pada pelipis orang’.

(75)

dengan telapak tangan mengepal pada wajah orang’. Kata kerja nyoto juga

berkomponen makna ‘memukul dengan siku pada perut orang’. Kata kerja nyikut

memiliki komponen makna ‘memukul dengan siku pada anggota badan’. Kata kerja

ngethak terdapat komponen makna ‘memukul dengan sendi jari pada kepala’. Kata kerja ndhodhog berkomponen makna ‘memukul dengan sendi jari pada pintu’. Kata kerja nylenthik memiliki komponen makna ‘memukul dengan jari pada telinga’. Kata kerja nonyo juga memiliki komponen makna ‘memukul dengan jari pada dahi’. Kata kerja nggitik berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada hewan’. Kata kerja nggebug memiliki komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu

pada objek umum’. Kata kerja menthung memiliki komponen makna ‘memukul

dengan alat pemukul kayu pada objek umum’. Kata kerja nyamplak juga memiliki

komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada benda’ dan ‘memukul

dengan telapak tangan terbuka pada benda’. Kata kerja mala berkomponen makna

‘memukul dengan alat pemukul kayu pada suatu benda’. Kata kerja mupuh memiliki

komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada besi. Kata kerja ngepruk

memiliki komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada buah’. Kata

kerja nabuh memiliki beberapa komponen makna, seperti: ‘memukul dengan telapak

tangan pada gendang’ dan ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada gamelan’. Kata

kerja methong berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada

kentongan’. Kata kerja nuthuk memiliki komponen makna ‘memukul dengan alat

(76)

2. Saran

Hasil penelitian ini terbatas pada kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam

(77)

3.27 TABEL KOMPONEN MAKNA

Tabel 2 Deskripsi Setiap Kata yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa

TTM : Telapak Tangan Mengepal APK/Bs : Alat Pemukul Kayu/Besi

UJ : Ujung Jari APBd/A : Alat Pemukul Benda/Alat

Gambar

Tabel 1 Jenis-jenis Komponen Makna Pada Kata Kerja yang Bermakna
Tabel 1 Jenis-jenis Komponen Makna Pada Kata Kerja yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis makna kata bahasa Jawa pada judul artikel Koran Solopos, dapat disimpulkan sebagai berikut; makna kata bahasa Jawa yang terdapat dalam

Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang berindikasi mengalami perubahan makna dari makna dasarnya apabila kata tersebut dihubungkan dengan kata lain dalam kalimat pada wacana

Pada langkah kerja yang pertama ini, dilakukan pencarian kata-kata yang berkomponen makna umum. Hal utama yang harus ditentukan pada awal langkah ini adalah

kata merah berasosiasi dengan makna berani kata cenderawasih berasosiasi dengan makna indah sedangkan makna idiomatik menurut Chaer dalam Novita amrah (2016:34) adalah

Kata kerja yang berasal dari pada bahasa Arab dalam bahasa Indonesia hanya boleh mengalami tiga perubahan makna yaitu pengekalan makna, penyempitan. makna, dam

Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang berindikasi mengalami perubahan makna dari makna dasarnya apabila kata tersebut dihubungkan dengan kata lain dalam kalimat pada wacana

Penelitian ini berjudul “Komponen Makna Leksem Berkonsep ‘Empon-Empon’ dalam Bahasa Jawa”. Teori yang digunakan ialah analisis komponen makna, dengan pendekatan

Seperti yang telah dijelaskan dibagian jenis-jenis makna, bahwa makna idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (kata, frasa dan kalimat) yang “menyimpang”