PENGGUNAAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM DAN GOOGLE FORM PADA PEMBELAJARAN IPA DI MTS
DARUL HIKMAH PEKANBARU
Novi Karollina 1)*, Ujrah Hidayati2) Dina Syaflita 3)
1,3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau
2 MTs Darul Hikmah Pekanbaru
*email: [email protected]
Abstract
Covid-19 is a virus that spreads very quickly. One of the government's ways to decide the spread of Covid-19 is that learning in schools is carried out online. One of the platforms that can support the implementation of online learning is the Google Classroom service. The implementation of learning cannot be separated from the assessment of learning outcomes. Assessment of learning outcomes in the Covid-19 era is also carried out online. An online application that can be used for online assessment is Google Form. MTs Darul Hikmah Pekanbaru is one of the schools that uses Google Classroom as a learning medium and Google Form as a science knowledge assessment platform as well as a means of recording student attendance. The purpose of this article research is to describe the implementation of science learning activities using Google Classroom and to describe the implementation of science knowledge assessment activities at MTs Darul Hikmah Pekanbaru during the Covid-19 pandemic. This type of research is descriptive qualitative by using data collection techniques of observation, interviews and documentation. Based on the research that has been done, it is known that the use of Google Classroom as a learning platform has been implemented well.
Assessment can be easily done by teachers with Google Forms. However, there are still students who are constrained by internet access in implementing online learning.
Keywords: Covid-19, Google Classroom, Google Forms Abstract
Covid-19 merupakan sebuah virus yang penularannya sangat cepat. Salah satu cara pemerintah untuk memutuskan penyebaran Covid-19 yaitu pembelajaran di sekolah dilakukan secara daring. Salah satu platform yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring yaitu layanan Google Classroom. Pelaksanaan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar di era Covid-19 ini juga dilaksanakan secara daring. Aplikasi daring yang dapat digunakan dalam penilaian daring adalah Google Form. MTs Darul Hikmah Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang menggunakan Google Classroom sebagai media pembelajaran dan Google Form sebagai platform penilaian pengetahuan IPA sekaligus untuk sarana perekaman absensi siswa.
Tujuan penelitian artikel ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA menggunakan Google Classroom dan untuk menggambarkan pelaksanaan kegiatan penilaian pengetahuan IPA di MTs Darul Hikmah Pekanbaru selama pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa penggunaan Google Classroom sebagai platform pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Penilaian dapat dengan mudah dilakukan guru dengan Google Form. Akan tetapi masih ada siswa yang terkendala akses internet dalam pelaksanakan pembelajaran daring.
Keywords: Covid-19, Google Classroom, Google Form.
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 (corona virus disease 2019) pertama kali muncul di akhir tahun 2019 tepatnya di Wuhan, China.
Covid-19 merupakan sebuah virus yang penularannya sangat cepat dan sulit untuk mengetahui ciri-ciri orang yang sudah terjangkit virus ini karena masa
inkubasinya kurang lebih selama 14 hari.
Hampir seluruh negara mengalami dampak pandemi ini, hingga banyak negara-negara yang menetapkan status lockdown dan antisipasi lainnya guna memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Akibat dari kebijakan tersebut banyak sektor yang lumpuh, misalnya sektor ekonomi yang paling utama lumpuh akibat pandemi ini.
Selain sektor ekonomi yang mengalami dampak, pendidikan juga merupakan salah satu sektor yang juga mengalami langsung dampak pandemi ini. Menurut UNESCO tercatat ±1,5 milyar anak usia sekolah yang terkena dampak Covid-19 dari 188 negara termasuk 60 juta diantaranya ada di Indonesia (Putria dkk, 2020: 864). Akibat pandemi ini sekolah-sekolah ditutup, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Meskipun sekolah ditutup namun kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran tidak berhenti, berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bahwa seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) di rumah. Pembelajaran daring merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui media berupa internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon seluler dan komputer.
Pembelajaran daring sangat berbeda dengan pembelajaran seperti biasa, menurut Riyana (2019: 114) pembelajaran daring lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online.
Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu dan Alkan dalam Sadikin dkk, 2020: 216).
Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google Classroom, Edmodo, dan
Schoology (Enriquez dalam Maharani dkk, 2020: 179), dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp (So dalam Sadikin dkk, 2020: 216). Pembelajaran daring menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous). Pembelajaran daring adalah bentuk pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet.
Pelaksanaan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar di era Covid-19 ini juga diaksanakan secara daring. Banyak aplikasi daring yang dapat digunakan dalam penilaian pendidikan, antara lain Kahoot, Google Form dan Quizizz (Mulatsih, 2020: 17). MTs Darul Hikmah Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang menggunakan Google Form sebagai platform penilaian pengetahuan IPA sekaligus untuk sarana absensi siswa.
Google Form atau google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien (Mulatsih, 2020: 19). Beberapa fungsi Google Form di dunia pendidikaan antara lain: 1) Memberikan tugas latihan/
ulangan online melalui laman website, 2) Mengumpulkan pendapat orang lain melalui laman website, 3) Mengumpulkan berbagai data siswa/guru melalui halaman website, 4) Membuat formulir pendaftaran online untuk sekolah, 5) Membagikan kuesioner kepada orang-orang secara online (Husein Batubara, 2016: 41).
IPA merupakan salah satu mata pelajaran penting yang ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP). IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam dan hubungan antara fakta-fakta alam yang ada. Pembelajaran IPA diharapkan dapat
menjadi wahana untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta penerapannya dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan (Diamond dalam Dian Insani, 2016: 82). Nuraini dkk (2014: 38) mendefinisikan pembelajaran IPA sebagai pembelajaran yang lebih ditekankan pada kegiatan proses, karena siswa dituntut aktif selama pembelajaran berlangsung guna membangun pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan yang mendorong siswa menuju proses penemuan.
Tujuan penelitian artikel ini adalah:
1) Untuk menggambarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA di MTs Darul Hikmah Pekanbaru selama pandemi Covid-19, 2) Untuk menggambarkan pelaksanaan kegiatan penilaian pengetahuan IPA di MTs Darul Hikmah Pekanbaru selama pandemi Covid-19.
Manfaat pelaksanaan pembelajaran IPA secara daring di MTs Darul Hikmah Pekanbaru antara lain: 1) Target materi yang harus diajarkan di semester ini dapat terpenuhi; 2) Siswa mampu belajar mandiri secara online dari materi yang dikirimkan melalui Google Classroom; 3) Siswa dapat mengirim hasil tugas secara online; 4) Siswa dapat mengerjakan soal ulangan harian dengan aplikasi Google Form.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B, IX-B, IX-C, IX-D dan IX-H. Secara garis besar, penelitian dilakukan dengan 2 tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan, peneliti mempersiapkan RPP IPA daring.
Sedangkan pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan penelitian sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP daring, yaitu melaksanakan pembelajaran daring menggunakan Google Classroom dan Google Form. Dari hasil kegiatan pembelajaran tersebut,
selanjutnya peneliti melakukan kegiatan analisis data penelitian.
Pada penelitian kualitatif ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Dalam hal pengumpulan data penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik berikut:
1. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung (Margono, 2014: 158).
Observasi langsung ini dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan data mengenai pelaksanaan pembelajaran menggunakan Google Classroom, penilaian menggunakan Google Form, serta keadaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan (J. Moleong, 2000: 135).
Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, di mana seorang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk mencari jawaban atas hipotesis yang disusun dengan ketat (Brinkmann, 2013: 20).
Teknik wawancara peneliti gunakan untuk menggali data terkait pelaksanaan pembelajaran daring di MTs Darul Hikmah Pekanbaru. Adapun informannya adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran daring di MTs Darul Hikmah Pekanbaru.
3. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2002: 149).
Melalui teknik dokumentasi, peneliti gunakan untuk menggali data berupa dokumen terkait pembelajaran daring, di antaranya: silabus, RPP, dokumen
penilaian, buku acuan pembelajaran IPA, jadwal kegiatan pembelajaran, sarana dan prasarana, foto-foto dokumenter dan sebagainya.
Analisis data penelitian dilakukan menggunakan model analisis Miles dan Huberman dalam Emzir (2011: 129) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, model data (data display), serta penarikan/verifikasi kesimpulan.
Gambar 1. Tahapan analisis data Tahap reduksi data adalah tahap
penyederhanaan, penggolongan, dan membuang yang tidak perlu data sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna. Tahap display data merupakan pemaparan data yang diperlukan dalam penelitian secara sistematis dan mudah dipahami. Tahap penarikan/verifikasi kesimpulan adalah tahap interpretasi data penelitian untuk ditarik kesimpulan berdasarkan fenomena yang didapatkan (Miles dan Huberman dalam Emzir, 2011:
129-135).
HASIL DAN PEMBAHASAN
MTs Darul Hikmah Pekanbaru melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom yang diberlakukan sejak Maret 2020. Google Classroom di desain untuk empat pengguna yaitu pengajar, siswa, wali dan administrator. Kelebihan aplikasi Google Classroom dibandingkan dengan aplikasi lain yaitu aplikasi Google Classroom dapat digunakan untuk membuat dan mengelola kelas, tugas, nilai serta memberikan masukan secara langsung. Siswa dapat memantau materi dan tugas kelas, berbagi materi dan berinteraksi dalam kelas atau
melalui email, mengirim tugas dan mendapatkan masukan nilai secara langsung. Menurut Hardiyana (2015: 4) Penggunaan Google Classroom ini sesungguhnya mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara cepat dan akurat kepada siswa.
Pada saat awal pembelajaran daring, administrator MTs Darul Hikmah Pekanbaru mendata alamat email seluruh siswa. Hal ini dikarenakan untuk mengakses Google Classroom diperlukan Google Email (Gmail). Selanjutnya, administrator sekolah mengirimkan kode undangan kelas Google Classroom melalui email dan meminta siswa untuk bergabung kedalam kelas tersebut. Adapun Google Classroom di MTs Darul Hikmah Pekanbaru dimanfaaatkan untuk memberi pengumuman atau informasi, menyampaikan tugas, mengumpulkan hasil tugas siswa, dan merekap nilai siswa.
Sedangkan untuk penilaian pengetahuan siswa di MTs Darul Hikmah Pekanbaru digunakan Google Form. Aplikasi Google Form membuat pekerjaan guru menjadi ringan karena guru tidak perlu mengoreksi jawaban siswa. Jawaban siswa otomatis tersimpan dan langsung bisa ada skor karena sudah ada kunci jawaban.
Reduksi data Data display Penarikan/verifikasi
kesimpulan
Google form juga dimanfaatkan sebagai perekaman absensi siswa dalam bentuk formulir. Aplikasi ini dapat digunakan secara langsung dalam kelas virtual Google Classroom. Kelebihannya adalah siswa dapat mengumpulkan foto atau tugas dalam bentuk file sekaligus menunjukkan kehadirannya di dalam kelas. Selain itu, siswa tidak bisa memanipulasi absen karena saat siswa mengisi absen sudah tertera tanggal dan waktu kapan siswa tersebut absen.
Adapun hasil absensi siswa selama satu semester harus direkap sebagai bukti laporan selama proses pembelajaran daring. Oleh sebab itu, untuk melihat hasil absen siswa di Google Form, guru bisa membuka file absensi (Google Form) di drive, kemudian mendownload data-data absensi siswa dalam format excel. Pihak MTs Darul Hikmah Pekanbaru menyediakan fasilitas wifi dan komputer bagi guru yang mengajar secara daring.
Komputer di setting perkelas, sehingga memudahkan guru untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini juga membantu guru untuk selalu ontime.
Pelaksanaan pembelajaran IPA secara daring di MTs Darul Hikmah Pekanbaru dilakukandengan menggunakan aplikasi Google Classroom dan didukung aplikasi WhatsApp dapat berlangsung baik.
Disamping itu, aplikasi Google Classroom belum memiliki fitur untuk melihat siswa aktif dalam kelas virtual atau tidak sehingga guru kesulitan untuk memastikan apakah siswa benar-benar mengikuti pembelajaran melalui Google Classroom dengan serius. Akan tetapi, guru dapat memantau siswa tersebut pada jumlah siswa yang mengisi absensi di Google Form. Walaupun siswa ada yang terlambat mengisi kehadiran tetapi hal ini dapat ditoleransi oleh guru mata pelajaran IPA karena mengingat tidak semua siswa memiliki fasilitas pendukung pembelajaran daring. Penilaian pengetahuan IPA diakumulasi dari yaitu tugas, kuis, lembar kerja siswa (LKS) dan ulangan harian.
Secara keseluruhan rata-rata nilai hasil
belajar IPA siswa mencapai KKM.
Adapun KKM mata pelajaran IPA untuk kelas VII dan IX adalah 70, dan kelas VIII adalah 75. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan google classroom efektif untuk melaksanakan pebelajaran di MTs Darul Hikmah Pekanbaru. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hanifah & Putri (2020) yang menunjukkan bahwa menurut persepsi mahasiswa ilmu komunikasi UNJ 2018, google classroom merupakan media yang efektif oleh dosen untuk menyampaikan materi perkuliahan.
Menurut Destyana & Surjanti (2021), google classroom dapat digunakan secara efektif untuk pembelajaran.
Google Form dapat dijadikan alat penilaian pembelajaran yang praktis, efektif dan mudah dilakukan baik guru maupun siswa sebagai objek dari penilaian. Pekerjaan guru menjadi ringan dan siswa pun bisa mengikuti penilaian dengan mudah. Menurut Saktiono (2019), google form membantu mengumpulkan informasi dengan cara yang efisien seperti informasi terkait absensi dan kuis.
Kadapun kndala yang dialami selama pembelajaran daring menggunakan Google Classroom dan Google Form adalah tidak semua siswa tinggal di wilayah yang jaringan internetnya stabil sehingga masih ada siswa yang ketinggalan jam pelajaran ataupun terlambat mengisi absen karena terkendala dalam mengakses Google Classroom maupun Google Form.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran IPA secara daring di MTs Darul Hikmah Pekanbaru, maka dapat disimpulkan penggunaan Google Classroom sebagai platform pembelajaran dan Google Form sebagai platform penilaian berjalan dengan baik.
Keunggulan pemanfaatan Google Classroom sebagai platform pembelajaran adalah mudah dipakai dan dipahami.
Penilaian pengetahuan siswa dapat dengan mudah dilakukan guru dengan Google Form. Dalam persepsi siswa, kendala penggunaan google classroom dan google form sebagai platform pembelajaran mata pelajaran IPA adalah kendala yang berhubungan dengan kualitas jaringan internet.
SARAN
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Google Classroom dapat terus digunakan oleh guru selama pembelajaran daring, karena mempermudah guru untuk mengelola kelas, antara lain untuk memberi pengumuman, menyampaikan tugas, mengumpulkan hasil tugas siswa, dan merekap nilai siswa. Penggunaan aplikasi Google Form untuk penilaian di masa datang dapat terus digunakan oleh guru, karena memberi kemudahan guru untuk membuat soal online, menyimpan soal online, dan memperoleh data nilai siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Cetakan XII. Rineka Cipta, Jakarta.
Brinkmann, S, 2013. Qualitative Interviewing. United States of America, Oxford University Press.
Destyana, V. A., & Surjanti, J. (2021).
Efektivitas Penggunaan Google Classroom dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 1000-1009.
Dian Insani, Metri. Studi Pendahuluan Identifikasi Kesulitan dalam Pembelajaran pada Guru IPA SMP Se-Kota Malang. Jurnal Pendidikan Biologi 7, no. 2:81-93.
Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Rajawali Pers: Jakarta.
Hanifah, W., & Putri, K. Y. S. (2020).
Efektivitas Komunikasi Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mahasiswa Ilmu Komunikai Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2018. MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 24-35.
Hardiyana, Andri, 2015. Implementasi Google Classroom sebagai Alternatif dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah.
Karya Tulis Ilmiah, Cirebon : SMA Negeri 1 Losari.
Husein Batubara, Hamdan. 2016.
Penggunaan Google Form sebagai Alat Penilaian Kinerja Dosen di Prodi PGMI Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari. AL-BIDAYAH:
Jurnal Pendidikan Dasar Islam 8, no. 1:40-50.
J. Moleong, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Maharani,Aulia, Ahmad Susanto dan Mutiarani. 2020. Dinamika Pembelajaran Berbasis Daring Peserta Didik Kelas 9 SMP Muhammadiyah 19 saat Pandemi.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ: 178-186.
Margono, 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta.
Mulatsih, Bekti. 2020. Penerapan Aplikasi Google Classroom, Google Form,
dan Quizizz dalam
Pembelajaran Kimia di Masa Pandemi Covid-19. Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru 5, no. 1:16- 26.
Nuraini, Nita, Puguh Karyanto, dan Suciati Sudarisman. 2014. Pengembangan Modul Berbasis POE (Predict, Observe, and Explain) disertai Roundhouse Diagram untuk Memberdayakan
Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan menjelaskan Siswa Kelas X SMAN 5 Surakarta.
Jurnal Bioedukasi 7, no. 1:37-43.
Putria, Hilna, Luthfi Hamdani Maula dan Din Azwar Uswatun. 2020. Analisis Proses Pembelajaran dalam
Jaringan (Daring) Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu 4, no.
4:861 – 872.
Sadikin, Ali dan Afreni Hamidah. 2020.
Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19 (Online Learning in the Middle of the Covid-19 Pandemic). BIODIK:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi 6, no. 02:215-224.
Saktiono, Maxima Ari. (2019). Penerapan Google Form Untuk Evaluasi Kehadiran Perkuliahan Taruna- Taruni Teknika PDP UHT. Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, 9(2), 113-119.