MANUAL
Sistem Jaminan Halal
Perusahaan
:
(Diisi Nama
Perusahaan)
HALAMAN PENGESAHAN
Manual Sistem Jaminan Halal Perusahaan [……….] ini merupakan dokumen perusahaan terhadap pemenuhan persyaratan Sertifikasi Halal LPPOM MUI (HAS 23000).
Manual Sistem Jaminan Halal Perusahaan [……….] ini disusun sesuai dengan kondisi perusahaan dan dilarang untuk merubah atau memperbanyak tanpa izin dari pihak perusahaan.
Pimpinan Perusahaan [……….] mengesahkan manual SJH ini sebagai pedoman dalam menerapan Sistem Jaminan Halal dan dijadikan pedoman dalam proses produksi halal di perusahaan.
Tanggal Pengesahan :
Disiapkan Oleh, Disahkan Oleh,
SURAT PERNYATAAN DAN IKRAR HALAL
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ... Alamat : ... Nomor KTP : ... Jabatan : Direktur Nama : ... Alamat : ... Nomor KTP : ... Jabatan : Ketua Tim Auditor Halal Internal di perusahaan ...
“Dengan ini kami menyatakan bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami, sebatas pengetahuan dan tanggung jawab kami adalah halal, dibuat dari bahan-bahan yang halal, sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan yang ada unsur haramnya, serta diolah dengan alat-alat
yang tidak digunakan untuk mengolah bahan haram.
Untuk keperluan tersebut, Manual Sistem Jaminan Halal ini disusun sesuai dengan kondisi perusahaan dan dijadikan pedoman dalam proses produksi halal di perusahaan. Perusahaan berkomitmen pada halal dengan senantiasa mengikuti aturan berproduksi halal yang ditetapkan
LPPOM MUI.
Kami bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pernyataan ini, dan atas nama perusahaan kami akan berusaha menjamin kehalalan produk setiap saat“
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan disaksikan oleh Tim Auditor dari LPPOM MUI Kalimantan Timur.
..., ...20.... Yang menyatakan,
... ... DAFTAR ISI Cover ……… ……… Halaman Pengesahan ... 1
Surat Pernyataan dan Ikrar Halal ……….. Daftar Isi... Daftar Distribusi Dokumen ... 2
Daftar Revisi Dokumen ... 3
4 1. Pendahuluan ...5
1.1 1.1 Informasi Umum Perusahaan ... 5
1.2 Tujuan ... 6
1.3 Ruang Lingkup ...6
2. Kriteria Sistem Jaminan Halal ... 7
2.1 Kebijakan Halal ... 7
2.2 Tim Manajemen Halal ... 8
2.3 Pelatihan dan Edukasi ...9
2.4 Bahan ... 10
2.5 Produk ...12
2.6 Fasilitas Produksi ...13
2.7 Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis ...14
2.8 Kemampuan Telusur...17
2.9 Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria ... 17
2.10 Audit Internal... 17
2.11 Kaji Ulang Manajemen ...18
3. Lampiran
3.1. Panduan Halal
3.2.1. bahan tanaman
3.2.2. bahan hewani dan turunannya 3.2.3. bahan mikrobial
3.2.4. bahan lainnya
3.2.5. penyimpanan bahan dan lini produksi
3.2.6. distribusion, transportasi dan display (untuk restoran) 3.3. Prosedur detail dari aktifitas kritis
3.4. Matrik bahan yang telah disetujui LPPOM MUI 3.5. Daftar pertanyaan audit internal
3.6. Format Laporan Berkala 3.7. Form ketidaksesuaian
3.8. Daftar lembaga halal yang diakui MUI 3.9. Form hasil Management Review
3.10. Surat penunjukan Tim Manajemen Halal 3.11. Form administrasi (traceability) :
3.11.1. Pembelian/pengadaan barang 3.11.2. Penerimaan barang
3.11.3. Penyimpanan barang 3.11.4. Penggunaan bahan baru 3.11.5. Pergantian bahan
Daftar Distribusi Dokumen
1.1. Copy Terkontrol:
Manual Sistem Jaminan Halal Perusahaan [……….] ini merupakan dokumen terkontrol. Penerima copy terkontrol yang tercantum di bawah ini akan selalu mendapat pembaharuan (up date) jika ada perubahan.
Copy
No. Divisi / Bagian Personel
Tandatang an Tanggal MASTE R 1 2 3 4 5 6
1.2.Copy Tidak Terkontrol:
Penerima copy tidak terkontrol yang tercantum dibawah ini tidak selalu mendapat tidak akan selalu mendapat pembaharuannya. Apabila dokumen ini diperbanyak/dicopy lagi oleh penerima, maka hasil perbanyakan tersebut akan terkontrol oleh pemilik dan menjadi tanggung jawab yang memperbanyak.
Copy
No. Divisi / Bagian Personel
Tandatang
Daftar Revisi Dokumen Perubahan Dokumen yang
direvisi
Dokumen Hasil Revisi
Keterangan N o. Tanggal Edi si Bab Halam an
Edisi Bab Halam an 1.
I.PENDAHULUAN
1.1. Informasi Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : _____________________________________________________________ Penjelasan Perusahaan : _____________________________________________________________ Alamat Perusahaan : _____________________________________________________________ Telp/Fax : _____________________________________________________________ E-mail : _____________________________________________________________ Nama Pabrik : _____________________________________________________________ Alamat Tempat Produksi :
_____________________________________________________________ Telp/Fax : _____________________________________________________________ E-mail : _____________________________________________________________ Fasilitas Produksi : _____________________________________________________________ Kelompok Produk : _____________________________________________________________ Merk Produk : _____________________________________________________________ Daerah Pemasaran : _____________________________________________________________ Sistem Pemasaran : _____________________________________________________________
1.2. Tujuan
Manual SJH disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan SJH di perusahaan, dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan persyaratan LPPOM MUI.
1.3. Ruang Lingkup
Manual SJH adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi SJH di Perusahaan [……….] yang dibuat berdasarkan HAS 23000 Persyaratan Sertifikasi Halal dan HAS 23301 Pedoman Penyusunan Manual SJH di Industri Pengolahan. Manual SJH ini berlaku untuk seluruh unit Perusahaan [……….] yang terkait dengan proses produksi halal, termasuk maklon dan gudang sewa.
II.Kriteria Sistem Jaminan Halal 2.1 Kebijakan Halal
1. Tuliskan Kebijakan Halal Perusahaan !
[Petunjuk : Kebijakan Halal adalah pernyataan tertulis komitmen
manajemen puncak perusahaan untuk senantiasa menghasilkan produk halal secara konsisten serta menjadi dasar bagi penyusunan dan penerapan Sistem Jaminan Halal]
2. Tuliskan cara sosialisasi kebijakan halal kepada seluruh pemangku kepentingan (stake holders) perusahaan !
[Petunjuk : (i) Kebijakan halal harus disosialisasikan kepada seluruh
pemangku kepentingan (stake holder) perusahaan untuk memastikan mereka memahami bahwa perusahaan menerapkan kebijakan halal; (ii) Stake holder yang dimaksud antara lain jajaran manajemen puncak, tim manajemen halal, karyawan dan pekerja, tempat maklon/fasilitas
produksi, dan supplier; (iii) Sosialisasi kebijakan halal dapat dilakukan melalui pelatihan, briefing, memo internal, buku saku, buletin internal, leaflet, spanduk, banner, poster, komunikasi email, upload dalam web perusahaan, ceramah umum atau bentuk sosialisasi lain yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan].
2.2 Tim Manajemen Halal
3. Tuliskan Struktur Organisasi Tim Manajemen Halal !
[Petunjuk : (i) Tim manajemen halal adalah sekelompok orang yang
ditunjuk oleh manajemen puncak sebagai penanggung jawab atas perencanaan, implementasi, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal di perusahaan; (ii) Tim manajemen halal harus mencakup semua bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis (wakil dari semua departemen/divisi/bagian yang bertanggung jawab atas perencanaan, implementasi, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan Sistem Jaminan Halal)].
4. Tuliskan persyaratan dari Tim Manajemen Halal !
[Petunjuk : Persyaratan Tim Manajemen Halal diantaranya : (1) harus
merupakan pegawai tetap perusahaan, (2) harus mengerti dan memahami persyaratan sertifikasi halal (Kriteria, Kebijakan dan Prosedur pada HAS 23000), (3) Ketua Tim Manajemen Halal diutamakan seorang muslim, (4) Diangkat melalui surat penunjukan dari manajemen puncak atau atau bentuk penunjukkan lain yang berlaku di perusahaan].
anggota Tim Manajemen Halal !
[Petunjuk : Tugas, tanggungjawab dan wewenang Tim manajemen
halal harus dirumuskan dengan jelas, ditetapkan dan disosialisasikan kepada semua pihak yang terlibat].
6. Tuliskan sumberdaya yang disediakan oleh manajemen puncak bagi tim manajemen halal untuk perencanaan, implementasi, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal !
[Petunjuk : Sumberdaya yang diperlukan dapat berupa sumberdaya
manusia, sarana/fasilitas, prosedur dan pembiayaan]
semua personel yang terlibat dalam aktivitas kritis, termasuk karyawan baru !
[Petunjuk : (i) Pelatihan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan/atau perilaku (attitude) dari semua personel yang terlibat dalam aktivitas kritis; (ii) Aktifitas kritis mencakup seleksi supplier dan approval material baru, formulasi produk (jika ada), pembelian, pemeriksaan barang datang, produksi, dan penyimpanan bahan dan produk, (iii) Pelatihan (internal atau eksternal) harus dilaksanakan secara terjadwal minimal setahun sekali atau lebih sering jika diperlukan].
8. Tuliskan cara evaluasi yang dilakukan dalam pelaksanaan Pelatihan Sistem Jaminan Halal !
[Petunjuk : (i) Pelaksanaan pelatihan harus mencakup kriteria kelulusan
untuk menjamin kompetensi personel; (ii) Indikator kelulusan pelatihan internal adalah setiap peserta memahami tanggungjawabnya dalam implementasi dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal; (iii) Evaluasi kelulusan dapat dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan atau bentuk evaluasi lain yang berlaku di perusahaan].
10. Tuliskan cara Edukasi Sistem Jaminan Halal kepada seluruh pemangku kepentingan (stake holders) perusahaan !
Petunjuk :Edukasi tentang Sistem Jaminan Halal dapat dilakukan
melalui briefing, memo internal, buku saku, buletin internal, leaflet, spanduk, banner, poster, komunikasi email, upload dalam web perusahaan, ceramah umum atau bentuk lain yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
2.4 Bahan
[Petunjuk : Bahan baku atau bahan tambahan adalah bahan yang
digunakan untuk menghasilkan produk dan menjadi bagian dari komposisi produk (ingredient). Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu produksi tetapi tidak menjadi bagian dari komposisi produk.]
11. Tuliskan prosedur untuk menjamin semua dokumen pendukung bahan yang digunakan selalu dalam keadaan masih berlaku !
[Petunjuk : (i) Bahan mencakup bahan baku, bahan tambahan dan
bahan penolong; (ii) Dokumen pendukung bahan dapat berupa Sertifikat halal, diagram alir proses, spesifikasi teknis, MSDS, CoA, atau statement of pork free facility.]
12. Buatlah daftar bahan ! (Dapat menjadi lampiran)
[Petunjuk :Daftar bahan adalah tabel yang berisi data bahan yang
digunakan untuk produk yang didaftarkan. Data yang dimaksud mencakup nama bahan, kode bahan (bila ada), nama produsen, negara produsen dan jenis dokumen pendukung.]
13. Khusus untuk produk dengan kategori beresiko sangat tinggi (very high
risk), Buatlah Neraca Massa ! (Dapat menjadi lampiran)
[Petunjuk :Neraca Massa adalah uraian kesetimbangan masa antara
potensi ketersediaan sumber bahan baku halal dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.]
2.5 Produk
14. Tuliskan ketentuan dari Produk yang disertifikasi halal !
[Petunjuk :(i) Produk yang disertifikasi tidak boleh menggunakan nama
yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau ibadah yang tidak sesuai dengan syariah Islam, seperti : seperti nama minuman keras dan
nama produk yang berasosiasi dengan turunan babi, seperti bacon; (ii) Karakteristik/profil sensori produk tidak boleh memiliki kecenderungan bau atau rasa yang mengarah kepada produk haram atau yang telah dinyatakan haram berdasarkan fatwa MUI; (iii) Produk pangan eceran (retail) dengan merk sama yang beredar di Indonesia harus didaftarkan seluruhnya untuk sertifikasi, tidak boleh jika hanya didaftarkan sebagian; (iv) Untuk produk pangan bukan eceran (non retail) yang mempunyai merk/brand dan hanya didaftarkan sebagian, maka harus mencantumkan logo halal MUI untuk produk yang disertifikasi.]
2.6 Fasilitas Produksi
15. Jika ada bahan yang berasal dari babi atau turunannya, tuliskan prosedur untuk menjamin bahan tersebut tidak masuk ke dalam fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk yang didaftarkan !
[Petunjuk I :Prosedur harus menjamin : (i) bahan tersebut tidak masuk
ke dalam fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk yang didaftarkan, (ii) bahan tersebut tidak mengkontaminasi bahan atau produk yang didaftarkan/disertifikasi.
digunakan untuk menghasilkan produk halal, maka harus dicuci tujuh kali dengan air dan salah satunya dengan tanah atau bahan lain yang mempunyai kemampuan menghilangkan rasa, bau dan warna; (ii) Fasilitas produksi yang sudah dicuci tersebut tidak boleh digunakan kembali untuk memproduksi produk yang mengandung babi atau turunannya.]
16. Jika perusahaan menerima jasa maklon, tuliskan prosedur tertulis maklon !
[Petunjuk : Prosedur maklon harus menjamin tidak terkontaminasinya
produk dengan bahan najis atau haram.]
2.7 Prosedur Tertulis Aktivitas Kritis
[Petunjuk : (i) prosedur harus menjamin setiap bahan yang akan
digunakan untuk produk yang disertifikasi telah disetujui LPPOM MUI, (ii) Bahan mencakup bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. Bagi perusahaan yang mengajukan pengembangan atau perpanjangan, bahan baru adalah bahan yang sebelumnya tidak tercantum dalam
daftar bahan yang telah disetujui LPPOM MUI. Bahan yang sudah ada dalam daftar bahan dengan produsen baru dikategorikan sebagai bahan baru.]
17. Tuliskan prosedur pembelian bahan !
[Petunjuk : Prosedur pembelian bahan harus menjamin semua bahan
yang dibeli untuk produk yang disertifikasi masuk dalam daftar bahan yang telah disetujui LPPOM MUI.]
18. Tuliskan prosedur formulasi produk/pengembangan produk baru (jika ada) !
[Petunjuk :Prosedur harus menjamin semua bahan yang digunakan
telah disetujui LPPOM MUI dan tersedia formula baku tertulis]
[Petunjuk : Prosedur Pemeriksaan bahan datang harus menjamin
kesesuaian informasi yang tercantum dalam dokumen pendukung bahan dengan yang tercantum di label bahan. Informasi yang dimaksud mencakup nama bahan, nama produsen, negara asal produsen dan logo halal bila dokumen pendukung bahan mempersyaratkannya, dan untuk sertifikat halal pengapalan biasanya mencakup nomor lot dan tanggal produksi].
20. Tuliskan prosedur produksi (pembuatan produk) !
[Petunjuk :Prosedur produksi harus menjamin seluruh bahan yang
digunakan dalam proses produksi telah disetujui LPPOM MUI, serta formula yang digunakan pada proses produksi sesuai dengan formula baku.]
21. Tuliskan prosedur pencucian fasilitas produksi dan peralatan pembantu ! [Petunjuk : (i) Prosedur harus menjamin proses pencucian dapat
menghilangkan berbagai pengotor, termasuk bahan haram/najis selain babi, serta tidak terjadinya kontaminasi bahan/produk oleh bahan haram/najis, (ii) Bahan yang digunakan untuk pencucian harus tidak merupakan bahan haram/najis.]
22. Tuliskan prosedur penyimpanan dan penanganan bahan dan produk, termasuk penyimpanan di gudang antara (jika ada) !
[Petunjuk :Prosedur harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi
bahan/produk oleh bahan haram/najis selama penyimpanan dan penanganan bahan/produk.]
23. Tuliskan prosedur transportasi !
[Petunjuk : Prosedur harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi
produk halal oleh bahan haram/najis.]
2.8 Kemampuan Telusur
24. Tuliskan prosedur untuk menjamin kemampuan telusur produk yang disertifikasi !
[Petunjuk :Yang dimaksud dengan kemampuan telusur adalah
kemampuan telusur produk yang disertifikasi berasal dari bahan yang memenuhi kriteria bahan (bahan yang sudah disetujui LPPOM/tercantum dalam daftar bahan) dan diproduksi di fasilitas produksi yang memenuhi kriteria fasilitas produksi (bebas najis).]
2.9 Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria
25. Tuliskan prosedur untuk menangani produk yang tidak memenuhi kriteria !
[Petunjuk :Produk yang tidak memenuhi kriteria adalah produk yang
terlanjur dibuat dari bahan yang tidak disetujui LPPOM MUI atau/dan di fasilitas yang tidak bebas najis (tidak memenuhi kriteria fasilitas).]
2.10 Audit Internal
26. Tuliskan prosedur pelaksanaan audit internal !
[Petunjuk : (i) Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh tim
manajemen halal untuk menilai pelaksanaan sistem jaminan halal di perusahaan dengan persyaratan sertifikasi hala, (ii) Ruang lingkup audit internal adalah implementasi seluruh aspek sistem jaminan halal (11 kriteria) dan bukti pelaksanaannya.(iii) Audit internal dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali atau lebih sering jika diperlukan. (iv) Audit internal dilaksanakan oleh auditor halal internal yang kompeten dan independe, (v) Hasil audit internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang diaudit, (vi) Tindakan Temuan koreksi yang diperlukan dan batas waktunya harus ditentukan, (vii) Hasil tindakan koreksi harus dipastikan dapat menyelesaikan kelemahan yang ditemukan pada audit internal dan menghindari terulangnya kembali di masa yang akan datang, (viii)Hasil audit internal disampaikan ke LPPOM MUI dalam bentuk laporan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali, dan (ix) Bukti pelaksanaan audit internal harus dipelihara.]
2.11 Kaji Ulang Manajemen
27. Tuliskan prosedur pelaksanaan kaji ulang manajemen atas pelaksanaan SJH !
[Petunjuk : (i) Kaji ulang adalah evaluasi efektifitas implementasi
sistem jaminan halal yang dilakukan oleh manajemen; (ii) Kaji ulang manajemen harus dilakukan setidaknya sekali dalam setahun atau lebih sering jika diperlukan; (iii) Hasil evaluasi harus disampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas; (iv)Tindak lanjut penyelesaian hasil evaluasi harus menetapkan batas waktu; (v) Bukti dari kaji ulang manajemen harus dipelihara.]
III.LAMPIRAN
3.1. Panduan Halal
3.2. Pohon keputusan Identifikasi titik kritis : 3.2.1. bahan tanaman
3.2.2. bahan hewani dan turunannya 3.2.3. bahan mikrobial
3.2.4. bahan lainnya
3.2.5. penyimpanan bahan dan lini produksi
3.2.6. distribusion, transportasi dan display (untuk restoran) 3.3. Prosedur detail dari aktifitas kritis
3.4. Matrik bahan yang telah disetujui LPPOM MUI 3.5. Daftar pertanyaan audit internal
3.6. Format Laporan Berkala 3.7. Form ketidaksesuaian
3.9. Form hasil Management Review
3.10. Surat penunjukan Tim Manajemen Halal 3.11. Form administrasi (traceability) :
3.11.1. Pembelian/pengadaan barang 3.11.2. Penerimaan barang
3.11.3. Penyimpanan barang 3.11.4. Penggunaan bahan baru 3.11.5. Pergantian bahan