• Tidak ada hasil yang ditemukan

م م ك ئ ن ي ف ة دا ه شلا و ب ي غ لا ملا ع ى ل إ نو د ر ت س و نو ن م ؤ م لا و هلو س ر و م ك ل م ع ه ل ا ى ر يس ف او ل م عا ل ق و نو ل م ع ت م ت ن ك

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "م م ك ئ ن ي ف ة دا ه شلا و ب ي غ لا ملا ع ى ل إ نو د ر ت س و نو ن م ؤ م لا و هلو س ر و م ك ل م ع ه ل ا ى ر يس ف او ل م عا ل ق و نو ل م ع ت م ت ن ك"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Al-Quran sebagai pedoman hidup yang komperehensif sudah seharusnya dijadikan acuan untuk membangun persepsi umat Islam dalam berbagai hal, termasuk dalam hal bekerja. Dalam pandangan agama Islam bekerja adalah sebuah keniscayaan. Bekerja adalah menggunakan daya yang dimiliki, daya fisik, daya fikir, dan daya kalbu serta daya hidup.1Seperti tercantum dalam al-Quran Surah at-Taubah ayat 105 , yang berbunyi :2

َداَهَّشلاَو ِبْيَغْلا ِمِلاَع ىَلِإ َنوُّدَرُ تَسَو َنوُنِمْؤُمْلاَو ُهُلوُسَرَو ْمُكَلَمَع ُهَّللا ىَرَ يَسَف اوُلَمْعا ِلُقَو اَمِِ ْمُكُُئَِّنُ يَ ف ِة

َنوُلَمْعَ ت ْمُتْنُك

Artinya :

“dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105)

Tentunya tidak setiap pekerjaan boleh dilakukan dalam agama Islam, jika tidak sesuai dengan norma dan aturan agama Islam. Pekerjaan yang diperbolehkan dalam agama Islam adalah pekerjaan yang baik, amal saleh, pekerjaan yang bermanfaat dunia dan akhirat atau pekerjaan yang memenuhi nilai-nilai agama. Amal sholeh inipun dapat dilakukan oleh siapa saja, baik miskin atau kaya, laki-laki atau wanita, karena semuanya sama tanpa perbedaan dan diskriminasi apapun.3 Hal ini dijelaskan dalam QS. Ali-Imran ayat 195:4

َ ِ ْنِم ْمُكُضْعَ ِ ىَثْ نُأ ْوَأ ٍرَكَذ ْنِم ْمُكْنِم ٍلِماَع َلَمَع ُعيِضُأ َلَ يئنَأ ْمُهُّ َِر ْمُهَل َباَجَتْساَف ٍضْع

Artinya:

"Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain….”

Ayat di atas menunjukkan persepsi persamaan laki-laki dan wanita, baik dari segi asal usul penciptaannya maupun mengenai peranan dan wewenangnya di dalam masyarakat, termasuk mengenai pekerjaan seorang wanita.

1Quraish Shihab, Perempuan,(Tangerang: Lentera Hati,2005),h.398

2Depag RI, Al-Quran Terjemah Jumanatul Ali, (Jakarta : J-ART, 2004), h.562

3Quraish Shihab, Perempuan,(Tangerang: Lentera Hati,2005),h.398

4Depag RI, Al-Quran Terjemah Jumanatul Ali, (Jakarta : J-ART, 2004), h.76

(2)

Mengenai peranan wanita dalam masyarakat dan ruang publik, Quraish Shihab menyatakan bahwa pada zaman Nabi, perempuan-perempuan telah bekerja dengan aneka pekerjaan, seperti Khadijah yang menjadi pengusaha. Pada masa Khalifah Umar, seorang perempuan ditugaskan untuk mengurus semacam administrasi pasar.5 Pada saat itu, Khalifah Umar pernah menyerahkan urusan pengelolaan dan pengawasan Pasar Madinah kepada Ash-Shifa binti Abdullah al-Adawiyah al-Qurashiyah. Sahabat Umar ini meniru apa yang dilakukan oleh Nabi pada saat perang Khandak yang memberi kepercayaan kepada perempuan dan anak-anak untuk menjaga benteng keamanan kota Madinah dari serangan musuh. Apa yang dilakukan Nabi dan sahabat Umar ini tentunya bukan tanpa rujukan, akan tetapi berdasarkan al-Quran itu sendiri.6

Sebagai implikasi dari pandangan tersebut pula, menurut Abudin Nata akhirnya timbul berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para wanita. Buran permaisuri Khalifah al- Ma’mun, Umm al-Fazl saudara perempuan al-Ma’mun, mereka masyhur karena terpelajarnya. Pada abad ke-5 H, Syaikha Syuhda yang diberi gelar Fakhral Nisa (kemegahan wanita), memberi kuliah di depan umum, di Masjid Besar Baghdad kepada sejumlah hadirin mengenai kesusastraan, retorika, dan puisi.7

Pernyataan tersebut mengimplikasikan bahwa wanita diperkenankan berkecimpung di ranah publik untuk ikut serta berkarir dan membangun masyarakat seperti hal nya laki-laki. Hal ini pula didukung oleh ulama kontemporer yakni Yusuf Qardawi yang menyatakan bahwa wanita bekerja di luar rumah itu tidak diharamkan syara' dan boleh untuk beraktivitas di luar rumah, karena tidak ada seorang pun yang dapat mengharamkan sesuatu tanpa adanya nash syara' yang sahih periwayatannya dan sharih (jelas) petunjuknya. Bahkan lebih jauh, Yusuf Qardhawi mengatakan kadang- kadang wanita dituntut dengan tuntutan sunnah atau wajib apabila ia membutuhkannya.

Misalnya, karena ia seorang janda atau diceraikan suaminya, sedangkan tidak ada orang atau keluarga yang menanggung kebutuhan ekonominya, dan wanita itu sendiri dapat melakukan suatu usaha untuk mencukupi kebutuhan dirinya.8

Senada dengan pernyataan Yusuf Qardhawi, pakar hukum Islam dari Mesir yaitu Abu Zahrah mengatakan bahwa Islam tidak menentang wanita untuk bekerja. Hanya saja

5Quraish Shihab, Perempuan,(Tangerang: Lentera Hati,2005),h.399-400

6 Hartati, Membumikan Hadits dan Meningkatkan Pemahaman Agama, (Tangerang :Cinta Buku Media, 2015), h.

7Abudin Nata, KajianTematik al-Quran tentang Kemasyarakatan , (Bandung:Angkasa, 2008),h.

185

8Yusuf Qardhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer, (Jakarta:Gema Insani Press,2006).ebook. Diunduh dari www.pakdenono.com

(3)

pekerjaan pokok wanita adalah membina rumah tangga karena wanitalah yang mampu melindungi rumah tangga dengan kasih sayangnya.9

Pernyataan-pernyataan di atas tidak menjadi pandangan yang ada di masyarakat secara keseluruhan. Terjadi perdebatan ketika berbicara mengenai wanita yang bekerja di luar rumah. Masih banyak masyarakat yang berpandangan bahwa wanita harus di dalam rumah, mengabdi kepada suami, dan dilarang untuk bekerja di luar rumah karena hanya boleh berperan di ranah domestik semata. Pandangan ini mengakar dan membudaya di masyarakat dilatar belakangi dengan adanya pemahaman mengenai firman Allah yang berbunyi :10

ىَلوُْلْا ِةَّيِلِهاَجْلا َجُّرَ َِّ ت َنْجَّرَ َِّ ت َلََو َّنُكِتوُيُ ِ يِف َنْرَ قَو

Artinya:

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS.Al-Ahzab:33).

Hamka menuliskan dalam tafsirnya bahwa ayat di atas menganjurkan agar seorang wanita hendaknya memandang rumah suaminya sebagai tempat yang tentram dan aman.

Karena di sanalah tempat yang mawaddatan dan rahmatan, menjadi ibu rumah tangga yang terhormat.11 Hal ini mengindikasikan bahwa Hamka menuntut wanita agar senantiasa lebih fokus terhadap kehidupan rumah tangganya dibandingkan bekerja di luar rumah.

Menurut al-Maraghi ayat di atas menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan larangan wanita untuk keluar rumah jika tidak ada kebutuhan yang dibenarkan agama.

Firman ini tidak hanya ditujukan pada para istri Nabi saja, tetapi kepada wanita lainnya.12 Pendapat al-Maraghi ini didukung dengan hadis yang diriwayatkan oleh At- Tirmiz|i{, bahwa Nabi pernah bersabda yang artinya :

َح ُم انث َد َح ُد َّم ِْ ُن َِ

َّش َح ٍرا َ ث َن َد َع ا ْم ُر ِْ و ُن َع ِصا َح ٍم َ ث َن َد َه ا ما َّم ْنَع أ ا ىِ

ْح َو لْ

ِص

ْن َع َع ِّْ

ِد ىَلَص ئيَِِّّنلا ِنَع ٍقئرَوُم ْنَع َةَداَتَ ق ْنَع للها َع للها

َل ْي ِه َو َس َّل َم َق : َا ْل َلا َم ْر

َا ُة َع ْو َر ة

َف ِإ َخ ا َذ َر َج ْسا ِت َت ْش َر َ ف َه َّشلا ا ْي َط ُنا

Artinya:

9Quraish Shihab, Perempuan,(Tangerang: Lentera Hati,2005),h.399

10Depag RI, Al-Quran Terjemah Jumanatul Ali, (Jakarta : J-ART, 2004), h.422

11Abdul Malik Abdul Karim (Hamka),Tafsir al-Azhar, juz XXII, (Jakarta: Pustaka Panjimas,1988),h.24

12Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghiy, juz XXII, terj.Hery Noer Aly.(Semarang : Toha Putra Semarang, 1989), h.6

(4)

“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat.Maka, apabila ia keluar dari rumahnya maka ia diintai oleh setan.”13

Hampir senada dengan al-Maraghi, al-Qurt{ubi< menyatakan bahwa wanita memang dituntut untuk tidak keluar rumah selain dalam keadaan darurat.14

Seiring dengan perkembangan zaman dan munculnya modernisasi, kini banyak sekali terlihat wanita yang bekerja di luar rumah serta terus berkarir dalam berbagai bidang. Banyak para wanita (ibu rumah tangga) yang bekerja, mulai dari berjualan, menjadi karyawan, menjadi mubaligoh, dan banyak pula yang kini berkecimpung dalam dunia pendidikan dan politik. Terdapat beberapa alasan dan dampak yang berbeda pula.

Seperti bekerja untuk membantu perekonomian suami, ingin mengembangkan potensi diri, dan adapula yang senantiasa ingin ikut sera berperan dalam ranah sosial agar bisa terus mengembangkan masyarakat. Hal ini tentunya menimbulkan beberapa dampak serta pengaruh dalam kehidupan rumah tangga, diantaranya yaitu, ada yang mengakhiri rumah tangganya, dan adapula yang justru merasa terbantu dengan adanya istri yang bekerja di luar rumah.

Dewasa ini banyak terjadi karir istri lebih melambung tinggi dibandingkan suami.

Ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan keluarganya, terutama suaminya. Satu sisi seorang wanita berperan dan bertanggung jawab atas urusan-urusan rumah tangganya, dan di sisi lain ia juga bertanggung jawab terhadap pekerjaannya di luar rumah tangga (di ranah publik). Seringkali hal ini menjadi masalah, terutama ketika akhirnya suami merasa tidak diperhatikan karena istri lebih disibukkan dengan pekerjaannya. Sehingga karir suami menurun. Jikapun karir suami baik-baik saja, terkadang suami mencari pelampiasan di luar rumah ketika merasa tidak diperhatikan dan tidak puas dengan pelayanan istri. Hal ini pula bisa menjadi sebuah ketegangan di dalam rumah tangga dan bahkan menghancurkan kehidupan rumah tangga jika pemahaman suami istri tidak tepat mengenai kedudukan, hak dan kewajiban suami istri. Terutama jika peran dan fungsi suami istri tidak terlaksana dengan baik.

Resiko besar yang harus ditanggung kaum wanita yang berkarir pun tidak berhenti sampai di sana saja. Karena kaum wanita harus siap-siap menghadapi ancaman pelecehan seksual dan juga eksploitasi fisik. Organisasi Buruh Internasioanl ILO menyebutkan bahwa angka pelecehan seksual yang dialami wanita karir masih tinggi di

13Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa As Sulami At Turmudzi, Sunan At-Turmudzi, bab XVIII No.1176, (Lebanon : Beirut, 2009), h.395

14Quraish Shihab, Perempuan,(Tangerang: Lentera Hati,2005),h.390

(5)

Indonesia. Bentuk pelecehannya pun sangat variatif, mulai dari yang bersifat fisik, verbal, hingga seksual. ILO pun mencatat 80% wanita yang berperan di ranah publik sangat khawatir mengalami pelecehan seksual di tempat bekerja. Perhitungan ini dilakukan setelah ILO melakukan survei penelitian terhadap 50 pabrik di Indonesia.15

Penelitian ini akan melihat mengeni wanita karir dalam perspektif Mahmud Yunus. Mahmud Yunus merupakan salah satu tokoh mufassir Indonesia yang sangat fenomenal karena mampu menulis tafsir pada saat kondisi perang melawan penjajah, yang pada saat itu wanita dan laki-laki bekerjasama dalam melakukan peperangan melawan penjajah. Banyak wanita yang menjadi peawat tentara yang sakit dan adapula yang menjadijuru masak. Beliau menulis kitab tafsir ini pada tahun 1935 dan selesai ditulis pada tahun 1938. Sehingga dapat dipastikan bahwa tafsir ini merupakan tafsir yang sudah lama karena ditulis bahkan sebelum kemerdekaan. Selain itu, melihat pada konteks sosial budaya pra kemerdekaan saat beliau menuliskan tafsir al-Al-Qura<n al- Kari<m, hal ini juga menjadi salah satu hal yang menarik dan dipandang cocok untuk dijadikan rujukan dalam membahas wanita karir karena pada saat itu wanita banyak yang ikut perang untuk menjadi tim kesehatan dan juru masak.

Persoalan inilah yang kemudian mendorong untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Bagaimanakah wanita karir dalam perspektif Mahmud Yunus?

B. Rumusan Masalah

Pemaparan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana pandangan Mahmud Yunus mengenai wanita karir dalam tafsir Al- Qura<n al-Kari<m?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Untuk menjelaskan pandangan Mahmud Yunus mengenai wanita karir dalam kitab tafsir al-Qura<n al-Kari<m.

2. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang tafsir.

15 Lely Noormindhawati, Islam Memuliakanmu Saudariku, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2013), h.157

(6)

D. Telaah Pustaka

Penelusuran karya-karya yang telah membahas tema terkait penelitian ini, baik pada wilayah kepemimpinannya, perannya di wilayah ekonomi, politik dan sebagainya dalam bentuk buku, skripsi, artikel, diantaranya yaitu:

Skripsi yang ditulis oleh Heri Purwanto pada tahun 2010. Ia menguraikan secara deskriptif-analitik tentang wanita karir dan pandangan para anggota DPRD perempuan di Yogyakarta. Tulisannya menjelaskan mengenai kiat-kiat para anggota Dewan untuk membentuk keluarga yang harmonis di tengah kesibukan dan karir mereka. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perempuan bekerja atau wanita karir adalah boleh dengan syarat harus mempunyai kemampuan dan tidak meninggalkan tugas sebagai seorang istri ataupun ibu.16

Penelitian yang ditulis oleh Ziadatun Ni’mah pada tahun 2009, penelitian ini lebih menekankan pandangan Husein Muhammad yang menilai bahwa wanita karir adalah wanita yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan dirinya, baik di ruang publik ataupun domestik. Hasil temuannya disimpulkan bahwa wanita karir tidaklah masalah, sama saja dengan pria yang berkarir, adapun kendala pasti dialami oleh siapa saja yang berkarir. 17

Artikel yang ditulis oleh Atik Wartini pada tahun 2014. Dalam artikelnya dijelaskan mengenai kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam pandangan Quraish Shihab. Ia juga menjelaskan pemikiran Quraish Shihab mengenai ayat-ayat yang berkaitan dengan isu-isu jender seperti, hak waris, penciptaan manusia, kepemimpinan, pemimpin keluarga, hingga masalah poligami.18

Sementara penelitian terkait Tafsir al-Qura<n al-Kari<m karya Mahmud Yunus sangat jarang ditemukan. Ada beberapa yang telah ditemukan, di antaranya yaitu :

Skripsi yang ditulis oleh Ayu Setyaningrum pada tahun 2015. Temuannya ini menjelaskan mengenai Tafsir al-Qura<n al-Kari<m karya Mahmud Yunus tentang pendidikan anak yang dikomparasikan dengan Tafsir al-Mis{ba<h{ karya Quraish Shihab.

16 Heri Purwanto, Wanita Karir dan Keluarga (Studi Atas Pandangan Para Anggota DPRD di Kota Yogyakarta), Skripsi(Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2010).

17Ziadatun Ni’mah,Wanita Karir dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Pandangan K.H Husein Muhammad), Skripsi (Yogyakarta : Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2009).

18Atik Wartini, “Tafsir Berwawasan Gender (Studi Tafsir Al-Mis{ba<h{ Karya Quraish Shihab)”

dalam jurnal Syahadah, Vol.II, No.II, 2014

(7)

Di dalamnya menjelaskan mengenai metode mendidik anak berdasarkan al-Quran Surah Luqma<n ayat 12-19.19

Hasil penelusuran di atas, maka penelitian yang akan dilakukan ini jelaslah berbeda karena pada penelitian ini akan dipaparkan mengenai wanita karir (wanita yang bekerja di ranah publik) dalam perspektif tokoh Mahmud Yunus.

E. Kerangka Teori

1. Metode Tafsir Maudhui

Metode tafsir maudhui atau sering juga dikenal dengan sebutan metode tematik adalah metode tafsir yang pembahasannya berdasarkan pada tema-tema tertentu. Untuk menggunakan metode tafsir maudhui dapat dilakukan dengan cara menghimpun seluruh ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang suatu tema tertentu sekalipun turunnya berbeda dan tersebar diberbagai surah dalam al-Quran. Namun, dapat juga dilakukan dengan menyusun ayat-ayat mengenai suatu tema dan disusun berdasarkan runtutan surat dalam al-Quran.20

Penelitian ini akan membahas tema mengenai wanita karir dengan menyertakan ayat-ayat tentang bekerja dan berkarir serta larangan perempuan untuk keluar rumah, yang terdapat dalam beberapa ayat, diantaranya yaitu : QS. An-Nahl : 97, QS.An-Nisa<’ : 32, QS. Al-Baqarah : 228, QS. Al-Qas{as{ : 23 dan 26, QS.At- Taubah : 71, QS. Al-Mumtah{anah : 12, QS. Al-Mu’min : 61, QS. Al-Ah{za<b : 33.

2. Tafsir Al-Qura<n al-Kari<m

Tafsir Al-Qura<n al-Kari<m ini adalah salah satu tafsir yang ditulis oleh mufassir Indonesia yaitu Mahmud Yunus. Pada bulan Desember 1935 Mahmud Yunus mulai menulis terjemah al-Qur’an dan tafsir ayat-ayatnya yang penting.Tafsir ini ditulis secara berangsur-angsur, yaitu diterbitkan perjuz setiap bulannya.

Sehingga tepat pada bulan April 1938 tamatlah 30 juz terjemah tafsir al-Qura<n al- Kari<m ini. Format penulisan pada tafsir al-Qura<n al-Kari<m ini ayat-ayatnya dituliskan di akhir dan dalam terjemahnya dituliskan di awal ayat. Sedangkan untuk

19Ayu Setyaningrum, Tafsir Surah Luqman Ayat 12-19 tentang Pendidikan Anak menurut M.Quraish Shihab dan Mahmud Yunus (Studi Komparasi),Skripsi (Semarang, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo,2015).

20Abd.Muin Salim, Metodologi Ilmu Tafsir, (Yogyakarta : Teras, 2005), h.47-48

(8)

keterangan (tafsirnya sendiri) terdapat keterangan di bawah dalam kolom yang berbeda.21

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research).

Sumber data primer yang digunakan adalah tafsir Al-Qura<n al-Kari<m. Sedangkan data sekundernya berupa artikel, buku, dan referensi lain yang sesuai dengan judul penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan melihat realitas yang ada sehingga diambilah judul mengenai wanita karir dan selanjutnya dikumpulkan data-data tertulis dengan mengumpulkan data-data dari kitab tafsir, buku-buku, artikel, ensiklopedi, jurnal, dan majalah yang berkaitan dengan penelitian. Tahap selanjutnya yaitu mengklasifikasi data yang sudah ditemukan untuk dipaparkan dalam penelitian ini.

3. Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif- analisis. Hal ini demi memudahkan proses penelitian dikarenakan data yang diperoleh adalah berupa data verbal bukan data nominal. Data yang diperoleh dipaparkan dengan menggambarkan dan menjelaskan ke dalam bentuk kalimat yang disertai kutipan-kutipan data dengan memakai metode deduktif. Menganalisa data yang bersifat umum mengenai wanita karir terlebih dahulu dan kemudian menjelaskan pemikiran Mahmud Yunus secara khusus mengenai wanita karir.

4. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini akan dipaparkan dari hasil pengumpulan,pengklasifikasian serta analisis data yang telah dilakukan di atas mengenai wanita karir dalam perspektif Mahmud Yunus.

21Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an al-Karim, (Bandung : al-Ma’arif, 1954),h.XX

(9)

G. Sistematika Penulisan

Bab pertama, berupa pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah untuk memberi penjelasan mengapa penelitian ini harus dilakukan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua, di dalamnya akan dibahas mengenai wanita karir dalam wacana Indonesia, meliputi pengertian wanita karir, perkembangan peran wanita di Indonesia, faktor-faktor pendorong wanita berkarir serta dampak positif dan negatif wanita karir.

Bab ketiga, akan dipaparkan mengenai tafsir al-Qura<n al-Kari<m, meliputi biografi pengarang, kondisi sosial-politik saat penulisan tafsir, aspek tehnis penulisan tafsir dan aspek hermeneutik tafsir.

Bab keempat, dalam bab ini akan membahas mengenai ayat-ayat tentang bekerja dan berkarir yang berkaitan dengan wanita, dan wanita karir perspektif Mahmud Yunus dalam tafsir Al-Qura<n al-Kari<m

Bab kelima, bab ini merupakan penutup, pada bab terakhir ini dimuat kesimpulan, saran dan lampiran-lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk fasilitas yang ada di Pantai Ngobaran ini Dinas Pariwisata hanya berkontribusi di tiket masuk saja. Namun untuk kelengkapan fasilitas di kawasan Pantai Ngobaran sendiri

Hasil penelitian yang diperoleh masih jauh dari spesifikasi pasar, dimana derajat kemerlangan rendah, bulk density masih cukup tinggi dan pengotor unsur besi

Tingkat upaya penangkapan yang dalam jangka panjang memberikan hasil tertinggi dicirikan oleh F msy dan hasil tangkapannya dicirikan oleh MSY (Maximum

Beliau juga sangat benci apabila namanya disebut-sebut (dipuji) di tengah-tengah manusia, sehingga beliau pernah berkata kepada seseorang: “Jadilah engkau orang yang

(4) Selain jumlah surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang di TPS disediakan surat suara yang diberi tanda khusus sebanyak

Dan termasuk berbuat dosa dengan terang-terangan adalah seseorang melakukan suatu dosa di waktu malam dan Allah menutup perbuatan jelek yang dilakukannya tersebut (1) namun

Hasil uji statistik dengan Chi-square menunjukkan probabilitas (p) sebesar 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan.. 13 bermakna antara kepercayaan ibu

Apabila nilai jaminan berupa efek dan/atau dana tersebut berkurang dari rasio jaminan yang ditetapkan dan diberitahukan Mandiri dari waktu ke waktu, maka Nasabah wajib menambah