• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA BJ2 18021101108 RYVAN KULA

N/A
N/A
Ryvan Marcelo Kula

Academic year: 2022

Membagikan "TA BJ2 18021101108 RYVAN KULA"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Ryvan Marcelo Kula

18021101108

TUGAS AKHIR

STRUKTUR BAJA II

(2)

PLATE GIRDER

A. Pengertian Pelat Girder

Dalam penggunaan profil baja tunggal (seperti profil I) sebagai elemen lentur jika ukuran profilnya masih belum cukup memenuhi karena gaya dalam (momen dan gaya lintang) yang sangat besar, maka alternatif yang pertama dipilih adalah dengan menambahkan elemen pelat pada salah satu atau kedua sayap (flens) profil.

Gaya dalam (momen dan gaya lintang) sangat besar sebagai konsekwensi dari beban yang bekerja intensitasnya sangat besar atau bentangan (jarak tumpuan) yang sangat panjang.

Apabila alternatif penambahan elemen pelat pada sayap masih belum cukup untuk menahan gaya dalam, maka digunakan balok berupa profil (penampang) yang terdiri dari beberapa elemen pelat yang disusun menjadi bentuk geometri tertentu.

Jenis profil balok semacam itu dikenal dengan istilah plate girder atau balok pelat berdinding penuh.

(3)

Penampang balok pelat berdinding penuh

(4)

Bentuk profil yang sering digunakan terdiri dari sebuah badan (web) dengan dua buah pelat sayap (fens) yang dihubungkan satu sama lain dengan alat sambung tertentu.

Fungsi utama dari sayap (atas dan bawah) adalah untuk menahan gaya aksial tekan dan tarik yang timbul dari bekerjanya momen lentur, sedangkan fungsi utama dari pelat badan adalah untuk menahan gaya geser.

Bisa juga juga digunakan profil yang terdiri dari dua buah pelat badan dan dua buah pelat sayap sehingga membentuk suatu bentuk geometri kotak (hollow), yang selanjutnya dikenal dengan istilah box girder.

Profil jenis ini mempunyai tahanan torsi (puntir) cukup baik dan dapat digunakan untuk struktur balok bentang panjang tak terkekang (tidak ada sokongan lateral).

(5)

Untuk efisiensi, pada plate girder dimungkinkan untuk membuat variasi dimensi bagian profil (penampang) di sepanjang bentang.

Untuk zona yang dominan gaya geser (tumpuan), maka penampang pelat girder dapat dibuat dengan pelat bagian badan (web) lebih tebal tapi pelat bagian sayap (flens) lebih tipis.

Untuk zona yang dominan momen lentur (lapangan), maka penampang plate girder dapat dibuat dengan pelat bagian sayap (flens) lebih tebal tapi pelat bagian badan (web) lebih tipis.

Kemungkinan variasi dimensi bagian profil yang lain yaitu untuk zona yang dominan geser (pada bagian tumpuan) dibuat pelat badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lapangan (dominan momen lentur).

(6)

Pelat girder dengan variasi pelat bagian badan lebih tebal pada zona tumpuan dan pelat bagian sayap lebih tebal pada zona lapangan

(7)

Pelat girder dengan variasi pelat bagian badan lebih tinggi pada zona tumpuan

(8)

Selain variasi dimensi bagian profil (penampang), variasi lain pada pelat girder yaitu perbedaan mutu pelat baja yang digunakan pada bagian sayap (flens) dan badan (web).

Untuk zona dominan geser (tumpuan) maka bagian badan digunakan pelat baja yang mutunya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian sayap.

Dan untuk zona dominan momen lentur (lapangan) maka bagian sayap digunakan pelat baja yang mutunya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian badan.

Jenis pelat girder semacam itu dikenal dengan istilah hybrid girder.

Dalam praktek pembuatannya, alat sambung yang digunakan untuk merangkai pelat girder bisa berupa paku keling, baut dan las.

Tapi sekarang metode yang digunakan lebih banyak menggunakan alat sambung las.

Hal khusus yang dijumpai pada struktur pelat girder biasanya ialah ada pemasangan pengaku badan (stiffener), yang berfungsi untuk mencegah tekuk lokal (local buckling).

Bentuk pengaku badan biasanya berupa pengaku melintang (transverse stiffener) atau ditambah atau ditambah dengan pengaku memanjang (longitudinal stiffener).

(9)

Tekuk lokal pada badan dan pada sayap

(10)

Pelat girder dengan pengaku melintang

Pengaku melintang

(11)

Pelat girder dengan pengaku melintang dan memanjang

(12)

B. Aplikasi Pelat Girder

Pelat girder digunakan sebagai struktur balok yang menahan gaya dalam (momen lentur dan gaya lintang) yang sangat besar, sebagai konsekwensi dari beban kerja yang intensitasnya besar atau bentang balok (jarak antar tumpuan) yang panjang.

Dalam aplikasinya di lapangan pelat girder biasa dipakai sebagai gelagar induk pada konstruksi jembatan, baik jembatan jalan raya maupun jembatan kereta api.

Pada jembatan kereta api umumnya digunakan pada bentang 15 meter sampai dengan 40 meter. Sedangkan untuk jembatan jalan raya umunya digunakan pada bentang 24 meter sampai dengan 46 m, namun pada jembatan yang menerus, bentang yang dapat dicapai lebih besar lagi yaitu  61 meter.

Pada bangunan gedung pelat girder dijumpai sebagai balok crane atau sebagai balok portal yang memikul beban yang besar.

(13)

Gambar

Penggunaan pelat girder pada jembatan kereta api

Gambar

Penggunaan pelat girder pada jembatan jalan raya

(14)

Gambar

Penggunaan pelat girder sebagai

balok crane Gambar

Penggunaan pelat girder sebagai balok portal gedung

(15)

PENGERTIAN DAN FUNGSI KOLOM

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka strukstur yang memikul beban dari balok.

Kolom adalah komponen sturktur bangunan yang tugas utamanya menyengga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.

Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi

KOLOM DAN BALOK BETON

Struktuk kolom terbuat dari besi tulangan dan beton, keduanya

merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan.

Besi adalah material yang tahan tarikan Beton adalah material yang tahan tekanan

(16)

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis kolom ada 3 yaitu :

JENIS-JENIS KOLOM

1.Kolom Ikat (tie column)

2.Kolom Spiral (spiral column) 3.Kolom Komposit ( composite

column)

(17)

Dalam buku Struktur Beton Bertulang

( Istimawan Dipohusodo, 1994) ada 3 jenis kolom, yaitu :

1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral.

2. Kolom menggunakan pengikat spiral.

3. Struktur kolom komposit.

(18)

GAMBAR JENIS-JENIS KOLOM

(19)

Untuk bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu :

• Kolom Utama : kolom yang fungsi utamanya

menyangga beban utama yang berada diatasnya.

Jarak kolom utama

maksimum adalah 3.5 m.

Dimensi kolom utama untuk rumah lantai dua minimal 20/20 dengan

tulangan pokok 8Ø12 dan begel Ø8-10cm

• Kolom Praktis : kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai

pengikat dinding agar dinding stabil. Jarak maksimum atar kolom

3.5m atau pada pertemuan pasangan bata. Demensi kolom praktis 15/15

dengan tulangan pokok 4Ø10 dan begel Ø8-20cm

(20)

1. Pekerjaan lantai kerja/beton decking 2. Pekerjaan pembesian

3. Pekerjaan bekisting

4. Pekerjaan kontrol kualitas sebelum pengecoran - posisi dan kondisi bekisting

- posisi dan penempatan pembesian - jarak antar tulangan

- panjang penjangkaran - ketebalan beton decking

- ukuran baja tulangan yang digunakan - posisi penempatan water stop

Pekerjaan Kolom

(21)

5. Pekerjaan kontrol kualitas pada saat pengecoran

6. Pekerjaan pengecoran

7. Pekerjaan curing, curing dilakukan

sehari ( 24Jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan

dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah

Pekerjaan Kolom

(22)

Penulangan Kolom

Yang perlu diperhatikan dalam penulangan kolom antara lain : Penyambungan kolom diatas balok/sloof

Seperempat tinggi kolom jarak sengkang lebih rapat dari pada bagian tengah kolom

Lebar kolom lebih dari 30 cm diberi tulangan tambahan ditengah tengah lebar

Minimal tulangan pokok kolom menggunakan diameter 12 mm

(23)

Persyaratan konstruksi beton bertulang:

Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan sepanjang balok Diameter tulangan pokok minimal Ø12 mm

Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan jarak bersih 3 cm pada bagian-bagian yang memikul momen maksimal

BALOK

(24)

Hindarkan pemasangan tulangan dalam 2 lapis untuk tulangan pokok

Jika jarak tulangan atas dan tulangan bawah (tulangan pokok) dibagian samping lebih dari 30 cm, harus

dipasang tulangan ekstra

Tulangan ekstra (montage) untuk balok yang tingginya 90cm atau lebih luasnya minimal 10 % luas tulangan pokok tarik yang terbesar dengan diameter minimal 8mm untuk baja lunak dan 6mm untuk baja keras

(25)

Tebal selimut beton untuk balok minimal : - Di dalam : 2,0 cm

- Diluar : 2,5 cm

- Tidak kelihatan : 3,0 cm

• Apabila tegangan geser beton yang bekerja lebih kecil dari tegangan geser beton yang diijinkan, jarak

sengkang/beugel dapat diatur menurut peraturan beton dengan jarak maksimal selebar balok dlam segala hal

tidak boleh lebih dari 30 cm

(26)

Jika tegangan geser beton yang bekerja lebih besar dari tegangan geser beton yang diijinkan maka untuk memikul/menahan tegangan yang bekerja tersebut ada dua cara:

- tegangan geser yang bekerja tersebut seluruhnya (100%) dapat ditahan/dipikul oleh sengkang atau oleh tulangan serong/

miring sesuai dengan perhitungan yang berlaku

(27)

• Apabila tegangan geser yang bekerja tersebut

ditahan/dipikul oleh kombinasi dari sengkang dan tulangan serong/miring (sengkang dipasang

bersama dengan tulangan miring atau sengkang bekerjasama dengan tulangan miring) maka 50%

dari tegangan yang bekerja tersebut harus dipikul/ditahan oelh sengkang dan sisinya ditahan/dipikul oleh tulangan serong/miring

• Tulangan tumpuan harus dipasang simetris (tulangan tumpuan bawah harus dipasang

minimal sama dengan tulangan tumpuan atas

(28)

DEFINISI

STRUKTUR KOMPOSIT

• Suatu sistem struktur yang memadukan 2 macam material yang berbeda yang bekerja secara

bersama-sama menjadi satu kesatuan sistem yang utuh.  Paling sering Baja + Beton

• Punya koefisien muai yang hampir sama.

• Baja : memikul tarik, Beton : memikul tekan,

meningkatkan kekakuan struktur dan memberikan insulasi terhadap api dan korosi.

• Baja untuk balok, Beton untuk pelat lantai  penghematan.

(29)

1. Definisi – Aplikasi

Bangunan bertingkat Bangunan industri Ketahanan gempa

(30)

Balok komposit Balok-baja + pelat beton bertulang

Kolom komposit

Profil baja dicor di dalam beton, atau tabung baja dengan inti beton

Pelat komposit Holorib sheeting

+ pelat beton

Bentang besar (di atas 12 m).

Pengkonstruksian cepat.

Definisi – Aplikasi.

(31)

Denah seragam

Dua koridor

Bentang

lebih besar, bebas

kolom, ruangan lebih luas

Kolom

dikurangi, diganti

balok induk + balok

anak.

Definisi – Aplikasi – Cont.

(32)

Aksi Komposit pada Balok

Balok memikul lentur, pelat sebagai sayap tekan.

Aksi komposit dijamin oleh shear connector.

(33)

Aksi Komposit pada Balok – Cont.

Balok memikul lentur, pelat sebagai sayap tekan.

Aksi komposit dijamin oleh shear connector.

Dimensi balok lebih kecil, struktur lebih ringan, bentang lebih panjang.

Beberapa tipe penampang balok komposit:

Balok T Haunched

slab

Steel box girder

Beton precast

(34)

• Kekuatan penampang sangat dipengaruhi oleh

seberapa besar slip mampu ditahan oleh connector.

Tidak ada interaksi Interaksi sebagian Interaksi penuh

(35)

• Contoh perbandingan balok komposit dan konvensional:

Balok Komposit Balok Konvensional

Kapasitas

beban 100% 100% 100%

Berat

struktur 100% 160% 215%

Tinggi total 100% 130% 95%

Kekakuan to – 100%

too – 70% 70% 45%

(36)

• Balok baja + beton cast in situ

Balok T Haunched

slab Steel box

girder

(37)

• Balok baja + beton precast

Balok baja WF Balok dari dobel kanal +

dicor di dalam beton

(38)

Elemen Komposit – Cont.

Beton precast untuk lantai Penggunaan profiled sheeting steel untuk struktur komposit

(39)

Elemen Komposit – Cont.

profiled sheeting steel untuk struktur komposit

Tidak perlu bekisting ataupun

stagger.

(40)

Elemen Komposit – Cont.

Interlock pada profiled

sheeting steel

(41)

Elemen Komposit Cont.– Shear Connector

Fungsi: untuk membuat aksi komposit.

Syarat sambungan:

Harus mampu mentransfer geser ke bagian bawahnya.

Harus berfungsi sebagai link tarik bagi beton.

Harus ekonomis

(42)

Elemen Komposit Cont.– Shear Connector

a. Headed Stud (pakai listrik)

b. Shot fired connector

c. Baut mutu tinggi  precast

(43)

Elemen Komposit Cont.– Sambungan Balok Kolom

Sambungan harus sesederhana

mungkin  mudah dan murah.

Di daerah

sambungan balok kolom, pelat dapat diberi tulangan

agar struktur lebih kaku.

(44)

Elemen Komposit Cont.– Kolom Komposit

(45)

Proteksi api yang konvensional, menggunakan protection board.

Elemen Komposit Cont.– Balok Partially Encased

(46)

Elemen Komposit Cont.– Balok Partially Encased

(47)

Elemen Komposit Cont.– Pelat Komposit

Pelat beton bertulang digantikan oleh metal decking, berfungsi sebagai

bekisting dan tulangan tarik.

(48)

Lantai Komposit

• Untuk

meningkatkan

kemampuan layan, maka di beberapa titik, bagian badan balok perlu

dilubangi untuk M/E.

(49)

Lantai Komposit – Cont.

(a) Balok dengan bukaan di badan.

(b) Balok castellated

(50)

Lantai Komposit – Cont.

(c) Balok dari struktur rangka

(d) Stub girder

(51)

Lantai Komposit – Cont.

(e) Balok paralel

(f) Balok dengan haunched

(52)

Jembatan Komposit

Plate Girder Box Girder

(53)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Adapun antara sikap dan perilaku birrul walidain yang diterima orangtua dari anak ini memiliki keterkaitan dengan kebahagiaan lansia yang tinggal di BPSTW Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan melalui wawancara dengan keempat informan, didapatkan pemahaman informan mengenai makna merantau, keempat informan

Data yang akan diuraikan berikut ini meliputi: (1) satu data atas ahli materi yaitu seniman yang mengetahui tentang seluk beluk tari Topeng Malang, dan satu data ahli media

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui koesioner (angket) yaitu merupakan suatu cara atau metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus

Dapat dinyatakan bahwa ternak yang diinokulasi bakteri pencerna serat memiliki tingkat produktivitas yang lebih baik dan tingkat palatabilitas terhadap pakan pun lebih baik

Para penganut ekonomi kelembagaan percaya bahwa pendekatan multidisipliner sangat penting untuk memotret masalah-masalah ekonomi, seperti aspek sosial, hukum,

Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan dokumen legal, perizinan dan penyusunan kontraktual untuk kegiatan operasional termasuk didalamnya pemeliharaan

Manfaat dari penelitian yang hendak dilakukan adalah: penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu desain guideline (arahan perancangan) pemilik rumah atau