• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Gambaran Umum PT.Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Gambaran Umum PT.Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

7

A. Gambaran Umum PT.Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut

Berdirinya PT.Pertamina awalnya dikarenakan perebutan kembali lapangan minyak Sumatera Utara oleh para pejuang dari pihak Jepang pada bulan September 1985. Perebutan itu menyebabkan seluruh tambang minyak yang berada di Pangkalan Berandan maupun yang ada di Rantau, Kuala Simpang, Aceh Timur, dikuasai oleh Indonesia. Kemudian dalam waktu yang hampir bersamaan, didirikanlah perusahaan minyak nasional pertama yang diberi nama Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia (PTMNRI).

Segera sesudah terjadinya serah-terima, karyawan-karyawan perminyakan di tempat itu segera melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan produksi yang sempat turun. Tetapi tidak berapa lama pada tanggal 13 Agustus 1947, tiga minggu setelah Belanda melancarkan agresinya yang pertama tempat tersebut dibumi hanguskan. Pada tanggal 22 Juli 1957, pemerintah memutuskan untuk menyerahkan lapangan minyak Sumatera Utara kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) yang pengusahaannya diserahkan kepada PT. Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara (PT. ETMSU), penyerahan penguasaan bulan Juli 1957 tersebut menjadi lengkap setelah Menteri Perdagangan dan Industri mengeluarkan keputusan tanggal 15 Oktober 1957 yang mengesahkan pembentukan PT. ETMSU.

Untuk menegaskan bahwa minyak adalah milik nasional dan bahwa perusahaan yang baru dibentuk itu bukan perusahaan daerah dan tidak bersifat

(2)

kedaerahan, maka diadakan pergantian nama. Maka sejak tanggal 10 Desember 1957, PT. Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara dirubah menjadi PT Perusahaan Milik Nasional (PT Permina) yang kemudian diubah lagi menjadi PN

Permina dalam tahun 1957 itu adalah lapangan minyak tempat Shell memulai

usahanya lebih kurang 70 tahun sebelumnya, lapangan dan fasilitas yang telah dihancurkan oleh sekutu selama perang dunia kedua. Tahun 1961, terdapat perusahaan minyak dan gas milik negara : PN PERMINA (ex PT.PERMINA), PN PERATAMIN dan PN PERTAMIGAN.

Diantara puing-puing dan reruntuhan yang menjadi modal permulaan usaha perminyakan nasional itu ialah kilang minyak di Pangkalan Berandan, yang dibangun oleh perusahaan Belanda pada tahun 1982, terletak ±83 km di barat laut Medan. Fasilitas pangkapalan di Pangkalan Susu ±25 km di sebelah utara Pangkalan Berandan, lapangan minyak Rantau di daerah Aceh ±55 km dari Pangkalan Berandan yang diproduksi untuk pertama kalinya pada tahun 1929 dan beberapa lapangan lainnya di dekat Rantau. Tahun 1966 PN PERMIGAN dilikuidasi. Tahun 1968 PN PERMIGAN dan PN PERTAMIN dilebur menjadi PN PERTAMINA.

Pada Maret 1966, menteri migas menetapkan lima daerah eksplorasi dan produksi PN Pertamina, yaitu :

a. Unit I meliputi daerah Sumatera Utara dan Aceh dengan kantor pusat I

Pangkalan Berandan.

b. Unit II meliputi daerah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jambi

dengan kantor pusat di Plaju.

(3)

d. Unit IV meliputi daerah Kalimantan, termasuk Tarakan dan Bunyu dengan kantor pusat di Balik Papan.

e. Unit V meliputi daerah Irian Jaya, Sulawesi, dan Nusa Tenggara dengan

kantor pusat di Sorong.

Daerah eksplorasi dan produksi tersebut kemudian bertambah lagi dengan Unit VI yang meliputi Sumatera Tengah. Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan organisasi yang menyangkut kegiatan operasi perminyakan dipisahkan antara kegiatan hulu dan hilir. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1971 PN PERTAMINA berubah menjadi PERTAMINA (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara).

Tahun 1995 melalui Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina nomor kpts-Perusahaan nomor 1589-Cooooo-1995-So tanggal 28 Desember 1995 pemasaran untuk wilayah provinsi NAD-Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau. Dilaksanakan oleh Unit Pembekalan dan Pemasaran Dalam Negeri I (UPPDN I) yang berkedudukan di Medan. Berdasarkan UU MIGAS No. 22 Tahun 2001 PERTAMINA berubah menjadi PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 2003.

Dan melalui Surat Keputusan Direksi nomor Kpts-P076-Cooooo-2001-So tanggal 25 Juni 2001 sebelum UPPDN I diubah menjadi Unit Pemasaran I (Upms-I). Sehingga sebutan lengkapnya adalah PT. Pertamina (Persero) Upms-I Medan atau PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I. Pada 10 Desember 2005 PERTAMINA dengan logo baru dan semangat baru yang “Selalu hadir Melayani”.

(4)

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.

Misi : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energy baru dan

terbarukan serta terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Maksud dan Tujuan Perusahaan

Maksud dan tujuan Perusahaan sesuai Akta Perubahan Anggaran Dasar PT.Pertamina (Persero) No. 1 tanggal 1 Agustus 2012 adalah:

1. Melakukan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan

terbarukan, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan.

2. Pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk

menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.

3. Meraih keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangatlah penting di perusahaan, karena struktur organisasi dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah wujud adanya hubungan tanggung jawab yang pasti antara pimpinan perusahaan dalam hal ini yaitu Operation Head dengan bagian-bagian yang membantu dalam pekerjaan pimpinan perusahaan. Struktur organisasi disusun berdasarkan pekerjaan atau

(5)

tugas – tugas dan wewenang yang diberikan kepada karyawan dengan pembagian kerja masing – masing. Maka sangat diperlukan struktur organisasi yang jelas dan tegas yang menunjukkan garis kewenangan dan tanggung jawab terhadap masing – masing bagian yang diberikan kepada karyawan dan sesuai dengan keahlian atau keterampilan yang dimiliki oleh karyawan.

Struktur Organisasi PT.Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT.Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut Sumber : PT. Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut (2015)

(6)

D. Deskripsi Kerja PT.Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut

Dalam struktur organisasi terdapat beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh masing-masing bagian, tugas, dan tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut :

1. GM Marketing Operational Region I

Tugas dan tanggung jawab GM Marketing Operation Region I adalah :

a. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan marketing and

sales untuk produk-produk BBM maupun Non BBM di area Marketing Operation Region I.

b. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan supply chain

operation management untuk produk-produk BBM maupun Non BBM di area Marketing Operation Region I.

c. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan procurement

operation terkait kegiatan promosi dan pembangunan & pemeliharaan aset, sarana & fasilitas di area Marketing Operation Region I.

d. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi penyusunan kebijakan & rencana serta implementasi program HSSE terkait kegiatan operasi di area Marketing Operation Region I.

e. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan operasi utilities terkait proses produksi LPG di Fungsi Domestic Gas Region I.

f. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan

proses bisnis unit, sasaran kinerja bisnis, penyusunan laporan

(7)

g. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan proyek pembangunan non BD dan pemeliharaan aset, sarana & fasilitas di area Marketing Operation Region I.

h. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan

kerjasama (partnership), relasi dan komunikasi perusahaan di

Marketing Operation Region I.

i. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan

dokumen dan pengelolaan layanan umum termasuk aktivitas korporasi di Marketing Operation Region I.

j. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan

dokumen legal, perizinan dan penyusunan kontraktual untuk kegiatan operasional termasuk didalamnya pemeliharaan dan pembangunan aset, sarana dan fasilitas di Marketing Operation Region I.

k. Memastikan terlaksananya kegiatan pembayaran dan penagihan terkait kegiatan operational dan penjualan serta pencatatan arus minyak dan aset perusahaan di Marketing Operation Region I.

Wewenang GM Marketing Operation Region I adalah :

a. Mengesahkan dan menyetujui pengeluaran dana di Marketing

Operation Region I sesuai ketentuan.

b. Melakukan negosiasi dan persetujuan pemenang proses pengadaan

barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Marketing Operation Region I.

c. Menetapkan hasil penilaian kinerja pekerja di Marketing Operation Region I.

(8)

2. Region Manager S&D I

Tugas dan tanggung jawab Region Manager S&D I adalah :

1. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi :

a. Pengelolaan persediaan BBM/ NBBM

b. Eksekusi penerimaan BBM/ NBBM

c. Eksekusi penyaluran BBM/ NBBM dan barang (internal dan

eksternal) untuk seluruh Terminal BBM Region I

2. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi :

a. Pengelolaan warehouse dan storage

b. Pengelolaan packaging produk di seluruh Terminal BBM Region I

3. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan :

a. Pengelolaan kerjasama (patnership)

b. Pengelolaan relasi dengan pihak regulator, stakeholders dan pelanggan

c. Pengelolaan hubungan pelanggang (internal dan eksternal) di Fungsi Persediaan dan Distribusi Region I

4. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan :

a. Pengelolaan dokumen legal dan perizinan

b. Pengelolaan perjanjian kerja sama dan kontraktual di Fungsi Persediaan dan Distribusi Region I

5. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi :

(9)

b. Realisasi penjualan BBM/ NBBM di Fungsi Persediaan dan Distribusi Region I

6. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan :

a. Pembangunan sarana dan fasilitas

b. Pengelolaan layanan umum/facility support di Fungsi

Persediaan dan Distribusi Region I

7. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan :

a. Pengelolaan kinerja bisnis

b. Pengelolaan mutu

c. Pengelolaan improvement program di Fungsi Persediaan dan

Distribusi Region I

8. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan :

a. Penyusunan program kerja dan budaya HSSE

b. Operasional program HSSE

c. Penanggulangan keadaan darurat dan pemulihan

d. Investigasi HSSE dan audit HSSE

e. Pengelolaan peralatan HSSE di Fungsi Persediaan dan

Distribusi Region I

9. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan :

a. Penyusunan anggaran unit kerja

b. Pengelolaan piutang (account receivable)

c. Pengelolaan sistem akuntansi arus minyak di Fungsi

Persediaan dan Distribusi Region I

10. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan risk context terkait kegiatan operasional di Fungsi Persediaan dan Distribusi Region I.

(10)

Wewenang Region Manager S&D I adalah :

1. Mengesahkan dan menyetujui pengeluaran dana di Fungsi Supply

and Distribution Region I.

2. Melakukan negoisasi dan persetujuan pemenang proses pengadaan

barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Region Manager Retail Fuel Marketing I

Tugas dan tanggung jawab Region Manager Retail Fuel Marketing I adalah :

1. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi pengkajian strategi

marketing terkait penjualan BBM/ BBK di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

2. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi proses marketing plans

execution terkait penjualan BBM/ BBK di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

3. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi sales plans execution

terkait penjualan BBM/ BBK di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

4. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan riset pasar di

Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

5. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengadaan

barang dan jasa terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBBU di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

(11)

6. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi aktivitas warehouse untuk barang terkait kegiatan promosi, fasilitas kantor dan kebutuhan SPBU di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

7. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi proses penagihan di

Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

8. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi pembuatan perjanjian

kerjasama dan kontraktual di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I.

9. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi :

a. Relasi dan komunikasi dengan pihak regulator dan stakeholder b. Relasi dengan media

c. Hubungan pelanggan di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I Wewenang Region Manager Retail Fuel Marketing I adalah :

1. Menyetujui penjualan non tunai dengan jaminan sesuai otorisasi di

wilayah kerjanya bersama komite kredit.

2. Mengesahkan dan menyetujui pengeluaran dana di Fungsi Retail Fuel

Marketing Region I sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Melakukan negoisasi dan persetujuan pemegang proses pengadaan

barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Region Manager Industrial Fuel Marketing I

Tugas dan tanggung jawab Region Manager Industrial Fuel Marketing I adalah :

1. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan riset pasar

untuk fungsi Industrial Fuel Marketing Region I. 2. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

(12)

a. Penyusunan strategi pemasaran

b. Marketing plans execution untuk fungsi Industrial Fuel Marketing Region I.

3. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi sales plan execution

untuk fungsi Industrial Fuel Marketing Region I.

4. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi penyusunan laporan

manajemen reguler untuk fungsi Industrial Fuel Marketing

Region I.

5. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengelolaan

penagihan untuk fungsi Industrial Fuel Marketing Region I.

6. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi :

a. Pengelolaan dokumen legal

b. Penyusunan perjanjian kera sama dan kontraktual untuk fungsi Industrial Fuel Marketing Region I

7. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengelolaan

hubungan dengan pelanggan untuk fungsi Industrial Fuel Marketing Region I.

8. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi :

a. Relasi dengan stakeholder

b. Komunikasi eksternal untuk fungsi Industrial Fuel Marketing Region I

Wewenang Region Manager Industrial Fuel Marketing I adalah :

1. Menyetujui penjualan non tunai dengan jaminan otorisasi di

(13)

2. Mengesahkan dan menyetujui pengeluaran dana di Fungsi Retail Fuel Marketing Region I sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Melakukan negoisasi dan persetujuan pemegang proses pengadaan

barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Region Manager Aviation I

Tugas dan tanggung jawab Region Manager Aviation I adalah : 1. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

a. Penyusunan rencana persediaan b. Penerimaan

c. Storage management

d. Penyaluran (refuelling into plane/ defuelling from plane) 2. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

a. Sales plans execution

b. Pencatatan akuntansi arus minyak, terkait transaksi penjualan BBMP di Fungsi Aviation Region I

3. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan : a. Relasi dan komunikasi dengan stakeholder

b. Hubungan pelanggan di Fungsi Aviation Region I 4. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

a. Pembangunan non BD sesuai dengan otorisasi yang berlaku b. Pemeliharaan rutin, untuk aset, sarana, dan fasilitas receiving

dan storage serta refuelling-defuelling dan pembangunan non BD di Depot sesuai otoritasi yang berlaku di Fungsi Aviation Region I

(14)

5. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan : a. Pengadaan barang dan jasa

b. Vendor management, untuk kegiatan pemeliharaan aset,sarana dan fasilitas receiving dan storage serta sarfas (sarana dan

fasilitas) refuelling-defuelling dan pembangunan non BD di

Depot sesuai otoritasi yang berlaku di Fungsi Aviation Region I 6. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

a. Penerapan program pengamanan

b. Penanggulangan dan pemulihan keadaan darurat di Fungsi

Aviation Region I

7. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan : a. Pencatatan data aset perusahaan

b. Penilaian mutu dan risk monitoring

c. Penyusunan laporan perusahaan di Fungsi Aviation Region I

8. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan

layanan umum di Fungsi Aviation Region I. Wewenang Region Manager Aviation I adalah :

1. Mengesahkan dan menyetujui pengeluaran dana di Fungsi Aviation

Region I.

2. Melakukan negoisasi dan persetujuan pemenang proses pengadaan

barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Region Manager Domestic Gas I

Tugas dan tanggung jawab Region Manager Domestic Gas I adalah : 1. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

(15)

a. Riset pasar

b. Penyusunan strategi pemasaran

c. Marketing plans execution, terkait penjualan LPG dan produk gas di Fungsi Domestic Gas Region I

2. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan : a. Penyusunan sales planning

b. Sales plans execution untuk LPG dan produk gas di Fungsi Domestic Gas Region I

3. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengelolaan

hubungan pelanggan untuk pelanggan LPG dan produk gas di Fungsi Domestic Gas Region I.

4. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan : a. Persediaan

b. Penerimaan

c. Warehouse/storage management

d. Penyaluran untuk LPG dan produk gas di Fungsi Domestic Gas

Region I

5. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan packaging

LPG di Fungsi Domestic Gas Region I.

6. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan : a. Pengadaan barang dan jasa

b. Vendor dan management untuk kegiatan pemeliharaan aset,sarana, dan fasilitas dan pembangunan non BD di Depot sesuai otoritasi yang berlaku di Fungsi Domestic Gas Region I 7. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

(16)

a. Penyusunan progrram kerja dan budaya HSSE

b. Operasional program HSSE

c. Penanggulangan keadaan darurat dan pemulihan

d. Investigasi HSSE

e. Peralatan dan fasilitas HSSE

f. HSSE audit di depot-depot Fungsi Domestic Gas Region I 8. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan :

a. Penyusunan laporan manajemen (dashboard management)

b. Pengelolaan sertifikasi mutu di Fungsi Domestic Gas Region I Wewenang Region Manager Domestic Gas I adalah :

1. Mengesahkan dan menyetujui pengeluaran dana di Region Manager

Domestic Gas I sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Melakukan negosisasi dan persetujuan pemenang proses barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Pemberian reward dan consequences (surat peringatan) untuk

channel atau saluran.

7. Region Manager Petrochemical Marketing Sumatera Utara

Tugas dan tanggung jawab Region Manager Petrochemical Marketing Sumatera Utara adalah :

1. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan riset pasar

terkait penjualan produk petrochemical di area Region I.

2. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan marketing

plans execcution terkait penjualan produk petrochemical di area Region I.

(17)

3. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan sales plans execution produk petrochemical di area Region I.

4. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengelolaan

penagihan terkait penjualan produk petrochemical di area Region I.

5. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengelolaan

perjanjian kerjasama dan kontraktual terkait penjualan produk petrochemical di area Region I.

6. Mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi pengelolaan

hubungan pelanggan terkait penjualan produk petrochemical di area Region I.

Wewenang Region Manager Petrochemical Marketing Sumatera Utara adalah :

1. Mengesahkan dan menyetujui pengeluaran dana di Fungsi

Petrochemical Marketing Region I sesuai dengan ketentuan berlaku.

2. Melakukan negoisasi dan persetujuan pemenang proses pengadaan

barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Operation Head Terminal BBM

Sebagai gudang dan tempat penyimpanan barang ( minyak dan gas ). 9. Assistant Manager Operation Supply dan Distribution

Sebagai Supply minyak, menyimpan minyak dan mendistribusikan minyak ke SPBU.

(18)

Sebagai pemeriksa kualitas dan jumlah produk (Minyak dan Gas) serta sebagai administrasi penjualan.

E. Jenis Usaha/Kegiatan

1. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan marketing and sales

untuk produk-produk BBM maupun NBBM di area Marketing Opertion Region I.

2. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan supply chain

operation management untuk produk-produk BBM maupun NBBM di

area Marketing Operation Region I.

3. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan procurement

operation terkait kegiatan promosi dan pembangunan dan pemeliharaan

aset,sarana dan fasilitas di area Marketing Opertaion Region I.

4. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi penyusunan kebijakan dan

rencana serta implementasi program HSSE terkait kegiatan operasi di area Marketing Operation Region I.

5. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan operasi utilities

terkait proses produksi LPG di Fungsi Domestic Gas Region I.

6. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan proses

bisnis unit,sasaran kinerja bisnis, penyusunan laporan manajemen serta pengelolaan mutu di Marketing Opertaion Region I.

7. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan proyek

pembangunan non BD dan pemeliharaan aset, sarana dan fasilitas di area Marketing Operation Region I.

(19)

8. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan kerjasama (partnership), relasi dan komunikasi perusahaan di Marketing Operation Region I.

9. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan

dokumen dan pengelolaan layanan umum termasuk aktivitas korporasi di Marketing Operation Region I.

10. Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan dokumen legal, perizinan dan penyusunan kontraktual untuk kegiatan operasional termasuk didalamnya pemeliharaan dan pembangunan aset, sarana dan fasilitas di Marketing Operation Region I.

11. Memastikan terlaksananya kegiatan pembayaran dan penagihan terkait kegiatan operational dan penjualan serta pencatatan arus minyak dan aset perusahaan di Marketing Operation Region I.

F. Kinerja Kegiatan Terkini

1. ROPER EMAS. Area Kamojang berhasil tiga kali berturut-turut

mempertahankan peringkat emas dalam Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER) Periode 2011, 2012, 2013, dan 2014 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

2. Penghargaan Energi Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral Republik Indonesia untuk Area Kamojang yang telah berhasil dalam melakukan efisiensi energi.

3. Juara umum dalam ajang Upstream Improvement and Innovation (UII)

(20)

GKM Lokomotif, SS Panas Bumi, SS Motor Winch serta booth terbaik kedua.

4. Penghargaan Indonesia Suistainability Reporting sebagai Winner Best

Susitainability Report Group B kategori “Natural Resources”.

5. Direktorat Keuangan PGE berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 dari

Badan Sertifikat PT. TUV Rheinland Indonesia yang menyatakan telah memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu dalam bidang Keuangan.

6. Area Lahendong berhasil meraih ISO 14001:2004 dari Badan Sertifikasi

PT. TUV Rheinland Indonesia atas keberhasilan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan.

7. Best Completion of Audited Financial Statement pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA) , PT.Pertamina (Persero).

8. Nominasi untuk Best Community Involvement and Development

Implementation pada ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA), PT.Pertamina (Persero).

9. Nominasi untuk Best Annual Report pada ajang Annual Pertamina

Subsidiary Award (APSA), PT.Pertamina (Persero).

10.GKM IMTAQ dan SS Husni Mubarok meraih Predikat 3-Stars dan 2-Stars

dalam International Convention on Quality Control Circle (ICQCC) di

Kuala Lumpur.

11.Annual Pertamina Quality Award PGE meraih 2 medali Gold untuk GKM Lokomotif dan SS Motor winch dan 3 medali Silver untuk GKM Piranha Imut, GKM Superman dan SS ey IPanas Bumi.

12.Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XVI dan

(21)

Platinum melalui SS Motorwinch dan meraih 2 Gold melalui GKM Lokomotif dan GKM Superman.

13.Sertifikasi ISO 9001:2008 Learn Wirehouse Gudang Logistik untuk Area

Kamojang dan Lahendong.

14.Keberhasilan Area Kamojang dalam melakukan Resertifikasi Integrasi 3

sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 dari Badan Sertifikasi PT. TUV Rheinland Indonesia.

15.Area Geothermal Kamojang sebagai Department of The Year 2014 hasil

survei Internal Customer Satisfaction (ICS).

16.Penghargaan K3 dan Lingkungan Panas Bumi, Area Kamojang meraih

peringkat Aditama bidang K3 dan Aditama bidang Lingkungan tahun 2014 dari Dirjen EBTKE-ESDM.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT.Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut  Sumber : PT. Pertamina (Persero) MOR I Sumbagut (2015)

Referensi

Dokumen terkait

Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan menerapkan penyusunan anggaran dengan memberikan otoritas penuh pada bagian yang terlibat dalam penyusunan anggaran biaya

Pemeliharaan Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk suatu tujuan tertentu kegiatan ini ditunjkan pada obyek baik yang bergerak maupun yang

a) Memonitor lingkungan eksternal yang berkaitan dengan ketenagalistrikan. b) Melaksanakan, koordinasi dan konsolidasi dalam penyusunan RJP dan RKAP. c)

Niion Indonesia Utama dalam mengevaluasi kegiatan promosi dan penjualan agar kegiatan pemasaran produk tersebut dapat diserap oleh pasar dengan baik dan menghasilkan profit

Seksi akutansi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan akutansi, penyusunan laporan keuangan termasuk daftar aset tetap serta perpajakan. Menerima, mencatat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group dalam menjalankan perubahan perusahaan untuk

Sesuai akta pendiriannya, maksud dari perusahaan perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan

Kegiatan Bisnis Hilir PERTAMINA meliputi Bisnis Pengolahan, Pemasaran & Niaga, bisnis Perkapalan, dan bisnis pendistribusian produk-produk hasil minyak dan Petrokimia