• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IIIME TODE PENE LITIAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IIIME TODE PENE LITIAN METODE PENELITIAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

33 BAB IIIME TODE PENE LITIAN

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimenkarena penelitian dilakukan dengan meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan (treatment) pada beberapa kelompok eksperimental dan penyelidikan kontrol untuk perbandingan (Masyhuri & Zainuddin, 2011: 43). Jenis penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi tiga (Yusuf, 2014: 78-79), diantaranya sebagai berikut:

a. Pre-Experiment, yaitu penelitian yang prinsipnya hanya menggunakan satu kelompok.

b. Quasi Experiment, yaitu penelitian dimana peneliti tidak melakukan randomisasi (randomnes) dalam penentuan subjek kelompok penelitian, namun hasil yang dicapai cukup berarti.

c. True Experiment, yaitu semua jenis penelitian eksperimen yang sesungguhnya, dimana peneliti mengontrol variabel-variabel yang diteliti dan mengendalikan situasi penelitian dari ancaman yang mungkin merusak hasil penelitian dari keadaan sesungguhnya.

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah efektivitas model pembelajaran problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika. Sebagai kelas kontrol akan dilakukan dengan model discovery learning dan kelas eksperimen dengan model problem based learning.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan quasi experimental atau eksperimen semu yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eskperimen dan

(2)

34

tipe yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok (kelas kontrol dan kelas ekeperimen) yang tidak dipilih secara random(Sugiyono, 2018: 179). Kelas kontrol dengan model konvensional dan kelas eksperimen 1 dengan model problem based learning dan kelas eksperimen 2 dengan model discovery learning. Desain nonquivalent control grup design dengan tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2018: 196)

Group Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O₁ X₁ O₂

Kontrol O₃ X₂ O₄

Keterangan dari desain penelitian tersebut sebagai berikut :

X₁ : Perlakuan 1 (Pembelajaran menggunakan model problem based learning)

X₂ : Perlakuan 2 (Pembelajaran menggunakan model discovery learning)

O₃ : Hasil pretest kelas kontrol O₁ : Hasil posttest kelas eksperimen O₄ : Hasil pretest kelas kontrol O₂ : Hasil posttest kelas eksperimen

Dari tabel 3 diatas terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian yaitu grup kelas kontrol dan kelas eksperimen, data pretes kelas eksperimen (O₁) dan kelas kontrol (O₃), data posttest kelas eksperimen (O₂) dan kelas kontrol (O₄). Pengaruh model pembelajaran problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis adalah (O₂−O₁)−(O₄−O₃) (Sugiyono, 2018: 179).

3.2 Populasi, Sampel, dan Setting Penelitian 3.2.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Surodirjo Temanggung karena merupakan wilayah generalisasi yang

(3)

35

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang akan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dalam menarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 119). Berikut merupakan daftar SD di Gugus Surodirjo.

Tabel 3.2

Daftar Kelas IV Gugus Surodirjo No Nama

Sekolah Alamat NPSN Status

Sekolah

Jumlah Siswa Kelas IV 1 SDN

Tretep

RT 08 RW 02 Kelurahan Tretep, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

20321402 Negeri 30

2 SDN Simpar

Simpar, RT 01 RW 01

Kelurahan Simpar, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

20321384 Negeri 28

3 SDN Bendungan 01

Bendungan, RT 13 RW 01 Kelurahan Bendungan, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

20321282 Negeri 29

4 SDN Bendungan 02

Gemawang, RT 10 RW 02 Kelurahan Bendungan, Kecamatan

20321283 Negeri 30

(4)

36 No Nama

Sekolah Alamat NPSN Status

Sekolah

Jumlah Siswa Kelas IV Tretep,

Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

5 SDN Tlogo Jl. Bejen-Tretep No. 03, RT 01 RW 01

Kelurahan Tlogo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

20321385 Negeri 29

3.2.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel atau yang dinamakan teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan jenis cluster sampling (area sampling). Teknik ini memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2018: 118). Pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan bahwa setiap cluster memiliki siswa dan karakteristik yang relatif sama, sehingga dapat diambil perwakilan dari masing-masing cluster untuk diteliti. Sampel penelitian ini adalah SDN Tlogo sebagai kelas eksperimen 1, SDN Simpar sebagai kelas eksperimen 2, SDN Tretep sebagai kelas kontrol.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Kelas Kelompok

SDN Tlogo Eksperimen 1

SDN Simpar Eksperimen 2

SDN Tretep Kontrol 1

(5)

37 3.2.3 Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Gugus Surodirjo Temanggung yang terletak di wilayah Kecamatan TretepKabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. SD di Gugus Surodirjo berada di desa dengan karakteristik penduduk yang nyaman dan tentram karena berada di pedesaan yang masih kental dengan budaya daerah dan adat jawa. SD yang dijadikan peneliti sebagai objek penelitian terdiri atas SDN Tretep, SDN Simpar, SDN Bendungan 01 dan SDN Tlogo yang akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2019/2020.

Tabel 3.4 Setting Penelitian Tahun Ajaran 2019/2020

No Kegiatan 2019 2020

Sep Nov Des Jan Feb Mar April 1 Menyusun

Proposal √

2 BAB I

Pendahuluan √ 3 BAB II

Kajian Teori √

4 BAB III Metode Penelitian

5 Uji Pakar √

6 Uji Validitas √

7 Pengambilan

data √

8 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

√ 9 BAB V

Penutup √

10 Penyusunan

Laporan √

11 Publikasi √

(6)

38

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel untuk tindakan berupa variabel bebas disimbolkan dengan variabel X dan pengukuran yang berupa variabel terikat disimbolkan dengan variabel Y.

a. Variabel Bebas (variabel X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran problem based learning dan discovery learning. Variabel bebas ini dapat mempengaruhi variabel lain atau berdampak pada variabel yang lain (Martono, 2014: 61).

b. Variabel Terikat (variabel Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD. Variabel terikat ini diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (Martono, 2014: 61).

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk mengukur dan menghindari penafsiran dalam mengartikan istilah-istilah tertentu atau batasan acuan untuk menentukan teknik dan instrument (Purwanto, 2010: 93). Definisi operasional dari masing-masing variabel dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Problem Based Learning

Problem based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai stimulus untuk mendorong siswa dengan menggunakan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kreatif, analitis, sistematis dan logis melalui eksplorasi data secara empiris untuk menumbuhkan sikap ilmiah. Langkah model pembelajaran problem based learning sebagai berikut;

mengorientasikan peserta didik untuk belajar, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan pemecahan

(7)

39

masalah, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

b. Discovery Learning

Discovery learning adalah model pembelajaran dengan tidak menyajikan konsep dalam bentuk final, pembelajaran dilakukan dengan cara membiarkan siswa untuk mengorganisasi sendiri dan mengidentifikasi yang ingin diketahui dalam mencari informasi untuk menemukan suatu konsep atau jawaban dan memahami maknanya.

Langkah model pembelajaran discovery learning adalah sebagai berikut; stimulation (pemberi rangsangan), problem statement (Identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (mengolah data), verification (pembuktian), generalization (menarik kesimpulan).

c. Kemampaun Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis adalah suatu kegiatan untuk mengolah pengetahuan yang diperoleh untuk dapat mengkritisi, memilih, memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan alasan rasional dan bisa menyimpulkan dengan penuh pertimbangan, kejelasan serta dapat mengevaluasi. Aspek dalam kemampuan berpikir kritis antara lain sebagai berikut: clarification (klarifikasi), assessment, inference (inferensi), strategies (strategi).

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika kelas IV SD. Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan:

a. Observasi (Proses pembelajaran)

Teknik observasi dalam penelitian ini dilaksanakan dengan pengamatan dan pencatatan sistematik atas fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 2015: 186). Observasi dilakukan untuk mengukur

(8)

40

implementasi pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning dan discovery learning.

b. Angket (Quetioner)

Angket merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kasual (Arifin, 2017:

166). Teknik angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.

c. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis siswa berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk memecahkan masalah. Tes digunakan untuk mengukur indikator atau kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik (Wardani dkk, 2012: 142).

Tes awal dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal dalam berpkir kritis siswa dan tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui perubahan kemampuan berpikir kritis siswa. Bentuk tes yang dipilih adalah tes uraian, dengan tes uraian ini dapat membantu peneliti untuk lebih mudahmengetahui proses berpikir, ketelitian, sistematika, dan kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Observasi dilaksanakan dengan membuat lembar pengamatan yang berisi indikator kegiatan yang dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Berikut merupakan kisi-kisi instrumen penelitian yang diuraikan berdasarkan variabel yang akan diteliti:

a. Instrumen Observasi

Instrumen pengumpulan data variabel bebas dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran

(9)

41

problem based learning dan discovery learning mulai dari kegiatan pendahuluan, kegaiatan inti dan kegiatan penutup.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model Problem Based Learning

No Aspek Nomor

Instrumen

Jumlah Instrumen 1 Sebelum Pembelajaran

Persiapan guru ketika mulai pembelajaran

1,2 2

2 Kegiatan Pendahuluan

Mengkondisikan siswa 3 1

Apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran

4,5,6 3

Mengorientasikan peserta didik untuk belajar Melakukan orientasi masalah dan memberi penjelasan

7,8,9 3

3 Kegiatan Inti

Mengorganisasikan peserta didik Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

10,11 2

Membimbing siswa dalam perencanaan untuk pemecahan masalah

12,13 2

Membimbing Investigasi/penyelidikan Membimbing siswa dalam penyelidikan

14,15 2

Mengembangkan dan menyajikan karya Membimbing dalam penyajian hasil karya

16,17,18 3 Menganalisis dan mengevaluasi

Membahas hasil karya dan saran atau tanggapan

19,20.21 3 4 Penutup

Menyimpulkan kegiatan

pembelajaran dan menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

22,23,24 3

Mengolah waktu dan menutup pembelajaran

25 1

Jumlah Instrumen 25

(10)

42

Tabel 3.6

Lembar Observasi Guru Model Problem Based Learning

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak Sebelum

Pembelajaran

1 Kesiapan guru sebelum proses belajar mengajar dimulai

2 Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

Kegiatan Pendahuluan

3 Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa

4 Menyiapkan siswa untuk berdoa

5 Melakukan apersepsi sesuai materi

pembelajaran

6 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Fase 1 : mengorientasikan peserta didik untuk belajar 7 Guru menyampaikan atau

mengorientasikan masalah yang akan dikerjakan siswa 8 Memberi petunjuk dan

penjelasan yang berkaitan dengan isi/kegiatan pembelajaran 9 Membimbing siswa

dalam mengidentifikasi masalah

Fase 2 : mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Kegiatan Inti 10 Mengorganisasikan siswa

untuk belajar

11 Mengelompokkan siswa 12 Membimbing siswa

dalam perencanaan untuk memecahkan masalah 13 Menyakinkan siswa

untuk saling berpartisipasi

Fase 3 : membimbing penyelidikan pemecahan masalah

(11)

43

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak 14 Membimbing siswa

dalam penyelidikan kelompok

15 Membimbing siswa untuk melakukan diskusi

Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya 16 Membimbing siswa

dalam mengembangkan hasil karya

17 Membimbing siswa dalam menyajikan hasil karya

18 Membimbing siswa untuk melakukan presentasi

Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 19 Membahas penyelesaian

masalah dari hasil presentasi siswa

20 Melibatkan siswa untuk aktif dalam memberikan tanggapan hasil diskusi 21 Keterampilan menjawab

pertanyaan Kegitian

Penutup

22 Memberikan tanggapan, meluruskan jawaban, dan memberi saran hasil presentasi

23 Membimbing pembuatan kesimpulan hasil

pembelajaran

24 Menyampaikan materi atau kegiatan yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya 25 Mengelola waktu

pembelajaran dengan efisien dan menutup pembelajaran

(12)

44

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Obeservasi Siswa Model Problem Based Learning

No Aspek Nomor

Instrumen

Jumlah Instrumen 1 Sebelum Pembelajaran

Persiapan siswa dan perkengkapan dalam mengikuti pembelajaran

1,2 2

2 Kegiatan Pendahuluan

Menjawab salam 3 1

Mendengarkan dan menyimak tujuan pembelajaran

4,5, 2

Mengorientasikan peserta didik Merespon dan aktif dalam merumuskan masalah

7,8,9 3

3 Kegiatan Inti

Mengorganiasasikan peserta didik

Berpartisipasi belajar kelompok 10,11 2 Mengidentifikasi ide untuk

memecahkan masalah dan bekerja sama

12,13 2

Membimbing investigasi/penyelidikan

Melakukan penyelidikan 14,15 2

Mengembangkan dan menyajikanl karya Membuat pelaporan hasil karya dan presentasi

16,17,18 3 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengkomunikasikan hasil

pemecahan masalah dan berdiskusi

19,20,21 3 4 Penutup

Menyimpulkan dan menyimak untuk kegiatan pada pertemuan selanjutnya

22,23,24 2

Memanfaatkan waktu yang baik dan menghormati guru

25 2

Jumlah Instrumen 25

Tabel 3.8

Lembar Observasi Siswa Model Problem Based Learning

Aspek No Indikator Keterlakasanan

Iya Tidak Sebelum

Pembelajaran

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2 Perlengkapan siswa dalam

(13)

45

Aspek No Indikator Keterlakasanan

Iya Tidak mengikuti pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

3 Siswa menjawab salam dan memperhatikan guru 4 Berdoa bersama

5 Siswa memperhatikan apersepsi

6 Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru

Fase 1 : mengorientasikan peserta didik untuk belajar 7 Siswa merespon

pertanyaan berkaitan dengan permasalahan 8 Siswa aktif

mengidentifikasi masalah yang disampaikan guru 9 Siswa dapat merumuskan

masalah yang disampaikan guru

Fase 2 : mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Kegiatan Inti 10 Siswa antusias dalam

kegiatan pembelajaran 11 Siswa tertib belajar

berkelompok

12 Siswa aktif dan mampu memunculkan ide dalam perencanaan pemecahan masalah

13 Siswa saling bekerja sama dengan kelompok

Fase 3 : membimbing penyelidikan dan pemecah masalah 14 Siswa melakukan

penyelidikan pemecahan masalah

15 Siswa mampu berdiskusi dengan kelompoknya

Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya 16 Siswa secara berkelompok

mengembangkan hasil karya

17 Siswa secara berkelompok membuat laporan

pemecahan masalah

(14)

46

Aspek No Indikator Keterlakasanan

Iya Tidak berdasarkan penyelidikan

yang telah dilakukan 18 Siswa secara berkelompok

melakukan presentasi hasil pemecahan masalah yang berbentuk laporan

Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecah masalah 19 Siswa dapat

mengkomunikasikan hasil laporan dengan lancar dan jelas

20 Siswa aktif saling memberikan tanggapan hasil diskusi

21 Saling bertukar pendapat antar kelompok

Kegiatan Penutup

22 Siswa dapat membuat kesimpulan hasil pembelajaran

23 Siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan 24 Menyimak penjelasan guru

tentang materi atau kegiatan yang akan

dilakukan pada pertemuan berikutnya

25 Mampu memanfaatkan waktu dengan baik untuk benar-benar belajar dan menghormati guru

Tabel 3.9

Kisi-kisi Instrumen Obeservasi Guru Model Discovery Learning

No Aspek yang diamati

Nomor Item Instrumen

Jumlah Instrumen 1 Sebelum Kegiatan Pembelajaran

Persiapan guru sebelum kegiatan pembelajaran

1,2 2

2 Kegiatan Pendahuluan

Mengkondisikan siswa 3 1

(15)

47 No Aspek yang diamati

Nomor Item Instrumen

Jumlah Instrumen Apersepsi dan penyampaian tujuan

dalam pembelajaran

4,5,6 3

Stimulation (pemberi rangsangan) Menyampaikan tugas dan memberi penjelasan

7,8 2

3 Kegiatan Inti

Problem statement (Identifikasi masalah)

Mengelompokkan siswa 9 1

Membimbing siswa dalam

merencanakan penyelesaian tugas

10 1

Data collection (pengumpulan data) Membimbing siswa sesuai dengan perencanaan penyelesaian tugas

11,12 2

Membimbing pencarian informasi dan penyelesaian tugas

13,14,15 3 Data processing (mengolah data)

Membimbing siswa mengolah informasi yang didapat

16 1

Verification (pembuktian) Membimbing pembuktian penyelesaian tugas

17 1

Generalization (menarik kesimpulan) Membimbing penyusunan proyek dan melakukan presentasi

18, 19 2

Membahas penyelesaian tugas, memberikan saran, dan tanggapan

20,21 2

4 Penutup

Menyimpulkan kegiatan

pembelajaran dan menyampaikan kegiatan pertemuan selanjutnya

22,23 2

Menutup kegiatan pembelajaran dan pengelolaan waktu

24,25 2

Jumlah 25

Tabel 3.10

Lembar Observasi Guru Model Discovery Learning

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak Sebelum

Pembelajaran

1 Kesiapan, perlengkapan guru, dan media

pembelajaran

(16)

48

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak 2 Perlengkapan dan

kesesuaian media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

Kegiatan Pendahuluan

3 Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa

4 Menyiapkan siswa untuk berdoa bersama

5 Melakukan apersepsi sesuai materi pembelajaran

6 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa Fase 1 : stimulation (pemberian rangsangan)

7 Guru menyampaikan tugas atau memberi rangsangan untuk menyelesaikan tugas 8 Memberi petunjuk dan

penjelasan yang berkaitan dengan isi/kegiatan pembelajaran

Fase 2 : problem statement (identifikasi masalah) Kegiatan Inti 9 Mengelompokkan siswa

secara heterogen

10 Membimbing siswa dalam perencanaan penyelesaian tugas

Fase 3 : data collection (pengumpulan data) 11 Menyakinkan siswa untuk

berpartisipasi terhadap tugas kelompok

12 Membimbing siswa sesuai dengan perencanaan penyelesaian tugas

13 Membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi 14 Membimbing siswa dalam

penyelidikan

15 Membimbing siswa untuk melakukan diskusi dari hasil penyelidikan Fase 4 : data processing (mengolah data)

16 Membimbing siswa dalam

(17)

49

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak mengolah informasi

Fase 5 : Verification (pembuktian)

17 Membimbing siswa membuktian hasil penyelidikan Generalization (menarik Kesimpulan)

18 Membimbing siswa dalam mengembangkan dan menyajikan hasil karya 19 Membimbing siswa untuk

melakukan presentasi hasil diskusi siswa

20 Membahas penyelesaian masalah dari hasil presentasi siswa

21 Memberikan tanggapan, pelurusan, dan saran dari hasil presentasi

Kegiatan Penutup

22 Membimbing pembuatan kesimpulan hasil

pembelajaran

23 Menyampaikan materi atau kegiatan yang akan

dilakukan pada pertemuan berikutnya

24 Mengelola waktu pembelajaran dengan efisien

25 Menutup kegiatan pembelajaran

Tabel 3.11

Kisi-kisi Instrumen Obeservasi Siswa Model Discovery Learning

No Aspek yang diamati

Nomor Item Instrumen

Jumlah Instrumen 1 Kegiatan sebelum pembelajaran

Persiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran

1,2 2

2 Kegian Awal Pembelajaran/Pedahuluan

Menjawab salam 3 1

Termotivasi dan menyimak tujuan 4,5,6 4

(18)

50 No Aspek yang diamati

Nomor Item Instrumen

Jumlah Instrumen pembelajaran yang disampaikan

guru

Stimulation (pemberi rangsangan)

Membuat kelompok heterogen 7 1

Memperhatikan tugas dan menyimak penjelasan guru

8,9 2

3 Kegiatan Inti

Problem statement (Identifikasi masalah) Siswa aktif dan mampu menyusun perencanaan penyelesaian tugas

10,11 2

Data collection (pengumpulan data)

Melakukan pencarian informasi 12,13 2

Melakukan penyelidikan 14,15 2

Data processing (mengolah data

Mengolah informasi yang didapat 16 1 Verification (pembuktian)

Membuktikan penyelesaian tugas 17 1 Generalization (menarik kesimpulan)

Menyusun proyek 18 1

Mengkomunikasikan dan aktif berdiskusi dalam kelompok

19,20,21 3 4 Penutup

Menyimpulkan kegiatan

pembelajaran dan memperhatikan penyampaian kegiatan untuk pertemuan berikutnya

22,23 2

Menghormati guru dan pemanfaatan waktu

24,25 2

Jumlah 25

Tabel 3.12

Lembar Observasi Siswa Model Discovery Learning

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak Pra

Pembelajaran

1 Kesiapan siswa ketika akan mengikuti pembelajaran 2 Perhatian siswa dan

kesiapan alat tulis Kegiatan

Pendahuluan

3 Siswa menjawab salam dan memperhatikan guru 4 Siswa berdoa bersama

(19)

51

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak 5 Siswa menyimak apersepsi

yang diberikan guru 6 Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang disampaikan guru Fase 1 : stimulation (pemberian rangsangan)

7 Membentuk kelompok secara heterogen

Kegiatan Inti 8 Memperhatikan tugas yang diberikan

9 Menyimak penjelasan tentang kegiatan pembelajaran

Fase 2 : problem statement (identifikasi masalah) 10 Siswa merespon tugas dan

menyusun perencanaan 11 Siswa aktif

mengidentifikasi/merumus kan masalah dari tugas yang disampaikan guru Fase 3 : data collection (pengumpulan data)

12 Siswa mencari informasi yang relevan dengan tugas 13 Siswa mengumpulkan

berbagai sumber informasi 14 Siswa bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas 15 Siswa melakukan

penyelidikan penyelesaian tugas

Fase 4 : data processing (mengolah informasi) 16 Siswa mengolah informasi

yang didapat Fase 5 : verification (pembuktian)

17 Siswa membuktikan penyelidikan dan sumber yang relevan

Fase 5 : generalization (manarik kesimpulan) 18 Siswa bersama kelompok

membuat laporan tugas berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan 19 Siswa bersama kelompok

(20)

52

Aspek No Indikator Keterlaksanaan

Iya Tidak melakukan presentasi hasil

pemecahan masalah 20 Siswa dapat

mengkomunikasikan hasil laporan dengan lancar dan jelas

21 Siswa aktif memberikan tanggapan hasil diskusi Kegiatan

Penutup

22 Siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran 23 Siswa menyimak

penjelasan guru tentang materi atau kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya 24 Mampu memanfaatkan

waktu dengan baik untuk benar-benar belajar 25 Menjawab salam dan

menghormati guru b. Instrumen Angket

Instrumen pengumpulan data untuk variabel terikat menggunakan angket. Instrumen angket dalam penelitian ini adalah lembar pernyataan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Pernyataan pada angket atau kuesioner terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyatan negative (unfoverable). Siswa memberikan checklist pada jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang sudah diisi siswa dihitung dengan menggunakan skala likert 1-5. Ketentuan pada pernyataan positif apabila menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Ragu-ragu (RR) diberi skor 3, Setuju (S) diberi skor 4, dan Sangat Setuju (SS) diberi skor 5. Ketentuan pada pernyataan negative apabila Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 5, Tidak Setuju (TS) diberi skor 4, Ragu-ragu (RR) diberi skor 3, Setuju (S) diberi skor 2, Sangat Setuju (SS) diberi skor 1 (Siswanto &

Suyanto, 2018: 117).

(21)

53

Tabel 3.13

Kisi-kisi Instrumen Angket No Indikator

Berpikir Kritis

Deskripsi Indikator

Item Pernyataan Jml Favora

ble

Unfavor able 1 Clarification

(Klarifikasi)

Mampu menyatakan, mengklarifikasi dan

mendefinisikan masalah

1 2,3 3

2 Assessment Mampu mengevaluasi perdebatan, membuat penilaian suatu situasi, dan mengusulkan argument

4,5,7,8, 9, 11

6, 7, 10, 12

9

3 Inference (Menyimpulk an)

Mampu

menjelaskan dan membuat

generalisasi

13 14 2

4 Strategy (Strategi)

Mampu mengusulkan, mendiskusikan, dan

mengevaluasi tindakan yang mungkin

16, 17, 18, 19

15 5

Total 19

Tabel 3.14

Pedoman Penyekoran Angket

Favorable Skor Unfavourable Skor STS (Sangat Tidak

Setuju)

1 SS (Sangat Setuju) 1

TS (Tidak Setuju) 2 S (Setuju) 2

RR (Ragu-Ragu) 3 RR (Ragu-Ragu) 3

S (Setuju) 4 TS (Tidak Setuju) 4

SS (Sangat Setuju) 5 STS (Sangat Tidak Setuju)

5

Persentase Hasil = Skor Jawaban Siswa

Skor Total ×100%

(22)

54

Tabel 3.15 Lembar Angket

No Pernyataan STS TS RR S SS

1 Saya mengerti letak

permasalahan pada soal cerita matematika

2 Saat melihat soal matematika, saya tidak tahu cara

mengerjakannya 3 Saya kesulitan untuk

memahami soal matematika 4 Apabila belum puas dengan semua jawaban, maka saya akan terus bertanya kepada guru sampai saya paham 5 Saya dapat membedakan

pendapat teman yang benar dan yang salah

6 Saya langsung menerima pendapat dari teman tanpa mendiskusikan kebenaran jawaban

7 Saya kesulitan dalam

membedakan pendapat teman yang benar dan yang salah 8 Saya berusaha memikirkan

kebenaran jawaban terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru 9 Saya mencoba menjawab

pertanyaan yang sulit dan menantang

10 Saya malas bertanya kepada guru, walaupun saya merasa belum paham

11 Saya membuat

catatan/rangkuman/skema untuk membantu saya dalam belajar

12 Saya langsung menjawab pertanyaan dari guru tanpa memikirkan kebenaran jawaban

13 Saya mampu membuat kesimpulan sendiri tanpa

(23)

55

No Pernyataan STS TS RR S SS

bantuan guru

14 Saya mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan 15 Saya puas dengan jawaban

saya, tanpa diperiksa kembali 16 Saya bisa memberikan

keputusan saat menjawab soal 17 Saya bisa memilih rumus yang

tepat dalam mengerjakan soal 18 Sebelum mengumpulkan

pekerjaan, saya mengoreksi telebih dahulu

19 Saya mengerjakan soal matematika dengan cara saya sendiri

c. Instrumen Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini adalah lembar soal. Soal tes berbentuk uraian dengan Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu 3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.

Tabel 3.16

Kisi-Kisi Instrumen Tes Kompetensi

Dasar (KD) Indikator Apek Kognitif

No.

Soal Jml Soal 3.9 Menjelaska

n dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta

hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua

3.9.1

3.9.2

3.9.3

Menentukan keliling persegi Menentukan keliling pesergi panjang Menentukan keliling segitiga

C1

C1

C1

1

2

3

1

1

1

3.9.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling

C4 4 1

(24)

56 pesergi, pesergi panjang dan segitiga

Total 4

Tabel 3.17

Pedoman Penyekoran Tes Indikator

Berpikir Kritis

Reaksi Terhadap Soal/Masalah Skor Clarification Tidak menuliskan diketahui

Kurang tepat dalam menulis diketahui Hanya menulis sedikit tentang diketahui Mampu menjelaskan diketahui dengan benar

0 1 2 3 Asessment Tidak menuliskan ditanya

Kurang tepat dalam menuli ditanya Hanya menulis sedikit tentang ditanya Mampu menuliskan ditanya dengan benar

0 1 2 3 Inference Tidak dapat menentukan rumus

Membuat rumus sendiri

Kurang tepat dalam menentukan rumus Mampu menentukan rumus dengan benar

0 1 2 3 Strategi/taktik Tidak dapat menyelesaikan masalah

Menyelesaikan masalah dengan cara sendiri

Kurang tepat dalam menyelesaikan masalah

Mampu menyelesaikan masalah dengan tepat

0 1 2 3

3.5 Uji Instrumen 3.5.1 Validitas Instrumen

Sebutir item dapat dikatakan valid apabila skor butir pada item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya atau ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya (Wardani dkk, 2012: 342). Uji validitas dalam penelitian ini untuk menguji instrumen dari variabel terikat (Y) yang berupa angket.

(25)

57 Tabel 3.18

Rentang Indeks Validitas (Wardani dkk, 2012: 344)

Indeks Interprestasi

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Instrumen penelitian ini diuji coba pada subyek yang lain yaitu SDN Bendungan 2 sebanyak 30 siswa. Hasil pengujian validitas dengan 19 butir angket disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.19

Distribusi Validitas Instrumen Angket dan Tes Indeks Interprestasi Angket

No Butir F %

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 6,18 2 10

0,61 – 0,80 Tinggi 2,3,11,12 4 21

0,41 – 0,60 Cukup 4,7,9,14,15,17,19 7 37

0,21 – 0,40 Rendah 1,5,8,10,13,16 6 32

0,00 – 0,20 Sangat Rendah - -

Jumlah 19 100

Sumber : Hasil Olahan dari SPSS

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat itu diujikan pada objek atau subjek secara berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama, konsisten, dan stabil (M. A. Yusuf, 2017: 74). Untuk mengetahui reliabilitas hasil penelitian, maka penelitian menggunakan software SPSS for windows.

Semakin tinggi koefisien reabilitas suatu tes maka akan semakin konsisten.

Koefisien reliabilitas berdasarkan nilai Alfa dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

Tabel 3.20

Kriteria Indeks Reliabilitas (Wardani dkk, 2012:346)

Indeks Kriteria

0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

< 0,80 – 0,60 Reliabel

< 0,60 – 0,40 Cukup Reliabel

(26)

58

Indeks Kriteria

< 0,40 – 0,20 Agak Reliabel

< 0,20 Kurang Reliabel

Instrumen angket yang diuji coba dianalisis untuk menguji tingkat reliabitias. Distribusi reliabilitas instrument angket sebagai berikut

Tabel 3.21

Distribusi Reliabilitas Instrumen Instrumen Jumlah

Butir Soal

Cronbach's Alpha

Kriteria Reliabilitas

Angket 19 0,905 Sangat Reliabel

Sumber : Hasil Olahan dari SPSS

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk hasil data yang berupa proses dan hasil. Kegiatan analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber lain terkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel berdasarkan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2018: 293). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua tahap yaitu teknik analisis proses pembelajaran dan teknik analisis hasil belajar.

3.7.1 Teknik Analisis Proses Belajar

Proses pembelajaran dapat dinilai dengan melihat sintaks dari kedua model pembelajaran. Data diperoleh melalui lembar observasi yang telah disusun. Teknik analisis data pada proses pembelajaran diperoleh berdasarkan skala Guttman.

Tabel 3.22

Skor Skala Guttman (Sugiyono, 2015: 169)

Skor Keterangan

0 Tidak terlaksana/Tidak

1 Terlaksana/iya

(27)

59

Berikut merupakan rumus untuk menghitung presentase sintaks yang digunakan :Jumlah skor yang diperoleh

skor maksimal × 100 Tabel 3.23

Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran Mulyadi (dalam Fazrin, 2011: 29)

Persentase Kategori

0,00 - 24,90 Sangat Kurang

25,00 - 37,50 Kurang

37,60 - 62,50 Sedang

62,60 - 87,50 Baik

87,60 – 100 Sangat Baik

3.7.2 Teknik Analisis Kemampuan Berpikir Kritis

Teknik analisis kemampuan berpikir kritis digunakan untuk melihat pengaruh dari kedua model yang diterapkan. Analisis kemampuan berpikir kritis dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Teknik Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang belaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015: 254). Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis deskriptif dengan menggunakan program tersebut memaparkan beberapa hal yang meliputi nilai tertinggi, nilai terendah, mean, standart deviasi, tabel distribusi frekuensi, dan grafik.

Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis

Angket kemampuan berpikir kritis meliputi 4 indikator sebagai fokus penelitian, , yaitu: (1) Clarification, (2)Assessment, (3)Inference, (4) Strategy. Indikator kemampuan berpikir tersebut dibuat kuesioner berjumlah 19 butir pernyataan yang terdiri dari pernyataan favorable atau pernyataan positif dan unfavorable atau pernyataan negatif.

Kriteria kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan PAP tipe 1 sebagai dasar acuan Masidjo (dalam Asriningtyas, 2018: 26)

(28)

60

Tabel 3.24 PAP Tipe 1 Tingkat Penguasaan

Kompetensi Kriteria

90% - 100% Sangat Kritis

80% - 89% Kritis

65% - 79% Cukup Kritis

55% - 64% Tidak Kritis

Dibawah 55% Sangat Tidak Kritis

Siswa yang dianggap mampu berpikir kritis adalah siswa yang mampu memenuhi kriteria minimal Cukup Kritis. Analisis data kemampuan berpikir kritis tersebut dapat dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Rentang skor kriteria berpikir kritis

Rentang skor = Presentase × Skor Maksimal b) Nilai Siswa

Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

c) Skor rata-rata

Skor rata-rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

d) Jumlah siswa yang minimal cukup kritis

Jumlah siswa – Jumlah siswa yang tidak termasuk kriteria minimal cukup kritis

e) Presentase jumlah siswa minimal cukup kritis Presentase skor = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%

Rentang skor kriteria kemampuan berpikir kritis

Indikator 1 sampai dengan indikator 4 kemudian dibuat nilai secara keseluruhan dengan nilai maksimal adalah 100.

(29)

61

Tabel 3.25

Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Masidjo (dalam Asriningtyas, 2018:26) Tingkat Penguasaan

Kompetensi Rentang skor Kriteria 90% - 100% 90 - 100 Sangat Kritis

80% - 89% 80 – 89 Kritis

65% - 79% 65 – 79 Cukup Kritis

55% - 64% 55 – 64 Tidak Kritis

Dibawah 55% Dibawah 55 Sangat Tidak Kritis b. Teknik Analisis Inferensial

Teknik analisis inferensial bertujuan untuk menganalisis data sampel yang akan digeneralisasikan terhadap populasi (Sugiyono, 2015: 255).

Pada analisis inferensial dilakukan dengan dua tahap yaitu dengan uji prasyarat dan uji hipotesis.

1. Uji Prasyarat

a) Uji Normalitas Data

Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan diteliti harus berdistibusi normal, sehingga sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data (Sugiyono, 2012:

228). Pedoman yang dipergunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data hasil pengukuran adalah jika nilai pengukuran > 0,05 maka normal, sebaliknya jika nilai pengukuran < 0.05 maka data hasil pengukuran dikatakan tidak normal. Penguji dapat menggunakan program pengolah data dengan software SPSS for windows versi 22 dengan langkah berikut :

1) Variable view, ketik kelas_kontrol. Bagian decimal diisi 0 2) Masukkan data pada Data View

3) Analize

4) Descriptive statistics

5) Explore- pindahkan data dependent list – plots – continue

(30)

62 6) Ok

b) Uji Homogenitas Variasi Data

Butir soal dikatakan homogen apabila koefisien korelasinya sama atau di atas batas signifikansi, sebaliknya butir soal dikatakan tidak homogen apabila koefisien korelasinya negatif atau lebih kecil dari batas signifikansi dengan nilai probabilitas /signifikasi 0,05 (Arifin, 2017: 281). Pengujian menggunakan program pengolah data software SPSS for windows versi 22 dengan langkah-langkah berikut:

1) Variable View, ketik nilai dan kolom dibawah kelompok, values (baris kelompok) masukkan values: 1 atau 2 : kelas eksperimen/kelas kontrol, decimals pilih 0

2) Masukkan data pada data view 3) Analyze

4) Compare Means

5) One-way ANOVA, pindah kolom pada factor dan nilai pada dependent list-options-continue

6) Ok

2. Uji Hipotesis Eksperimen

Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah uji parametrik dengan perbandingan antara dua kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan uji t apabila data kedua kelas berdistribusi normal dan jika tidak berdistribusi normal, maka pengujian dilakukan uji non-parametrik (Sugiyono, 2012:221).

Uji t diambil dengan memperhatikan signifikasi jika hasil signifikasi lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara penggunaan model problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis dalam mata

(31)

63

pelajaran matematika kelas IV SD.

Ha : Terdapat perbedaan antara penggunaan model problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis dalam mata pelajaran matematika kelas IV SD.

3.7.2 Teknik Analisis Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dapat dinilai dari skor siswa dalam mengerjakan soal. Data yang digunakan untuk menganalisis hasil belajar diperoleh dari lembar tes yang telah disusun. Penggunaan lembar tes dilakukan setelah pembelajaran.

Kriteria ketuntasan hasil belajar Nilai yang diperoleh > 65 (KKM)

Hasil nilai setiap siswa dimasukkan ke dalam tabel dengan penilaian sebagai berikut:

a. Menentukan penskoran

Tes evaluasi berupa soal urian untuk penskorannya dilakukan dengan memberikan nilai di setiap nomornya. Skor setiap nomor dihitung berdasarkan kriteria penskoran yang telah ditentukan sebagai berikut:

Tabel 3.26

Pedoman Penyekoran Tes Indikator

Berpikir Kritis

Reaksi Terhadap Soal/Masalah Skor Clarificatio

n

Tidak menuliskan diketahui

Kurang tepat dalam menulis diketahui Hanya menulis sedikit tentang diketahui Mampu menjelaskan diketahui dengan benar

0 1 2 3 Asessment Tidak menuliskan ditanya

Kurang tepat dalam menuli ditanya Hanya menulis sedikit tentang ditanya Mampu menuliskan ditanya dengan benar

0 1 2 3 Inference Tidak dapat menentukan rumus

Membuat rumus sendiri

Kurang tepat dalam menentukan rumus

0 1 2

(32)

64 Indikator

Berpikir Kritis

Reaksi Terhadap Soal/Masalah Skor Mampu menentukan rumus dengan benar 3 Strategi/

Taktik

Tidak dapat menyelesaikan masalah

Menyelesaikan masalah dengan cara sendiri Kurang tepat dalam menyelesaikan masalah Mampu menyelesaikan masalah dengan tepat

0 1 2 3 b. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

d. Perhitungan persentase kentuntasan siswa dengan menggunakan rumus:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100

Gambar

Tabel 3.3  Sampel Penelitian  Kelas  Kelompok  SDN Tlogo  Eksperimen 1  SDN Simpar  Eksperimen 2  SDN Tretep  Kontrol 1
Tabel 3.4  Setting Penelitian  Tahun Ajaran 2019/2020
Tabel 3.15  Lembar Angket

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi konsultasi ini adalah berbasis web, yang memiliki kelebihan bisa diakses kapan saja dan dari mana saja, tanpa terbatas jarak dan waktu, dan

Bagi yayasan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menilai kebijakan dan merumuskan kembali kebijakan yang tepat terkait dengan pelaksanaan strategi

Paparan radiasi sinar X menyebabkan penurunan bobot ovarium dan pada dosis 100 mGray mampu menimbulkan kerusakan struktur histologi ovarium tikus putih galur

Hal ini ditujukan untuk menganalisis struktur ekspor baik produk maupun negara tujuan ke dalam marjin ekspor yang membagi pertumbuhan ekspor menjadi tiga kategori

Dalam pembinaan agama pada diri pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan yang sesuai dengan perkembangan jiwanya. Karena

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 12 siswi di SMK N 1 Purwosari Gunung Kidul, di dapatkan hasil bahwa 1 siswi kelas XI yang menggunakan pantyliner dan 2 siswi kelas XI

Analisis Hubungan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Tari.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tentang : PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS-DINAS DAERAH KOTA JAMBI WALIKOTA JAMBI ttd ARIFIEN MANAP KEPALA BIDANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SEKRETARIAT SUBBAGIAN