33 BAB IIIME TODE PENE LITIAN
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimenkarena penelitian dilakukan dengan meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan (treatment) pada beberapa kelompok eksperimental dan penyelidikan kontrol untuk perbandingan (Masyhuri & Zainuddin, 2011: 43). Jenis penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi tiga (Yusuf, 2014: 78-79), diantaranya sebagai berikut:
a. Pre-Experiment, yaitu penelitian yang prinsipnya hanya menggunakan satu kelompok.
b. Quasi Experiment, yaitu penelitian dimana peneliti tidak melakukan randomisasi (randomnes) dalam penentuan subjek kelompok penelitian, namun hasil yang dicapai cukup berarti.
c. True Experiment, yaitu semua jenis penelitian eksperimen yang sesungguhnya, dimana peneliti mengontrol variabel-variabel yang diteliti dan mengendalikan situasi penelitian dari ancaman yang mungkin merusak hasil penelitian dari keadaan sesungguhnya.
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah efektivitas model pembelajaran problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika. Sebagai kelas kontrol akan dilakukan dengan model discovery learning dan kelas eksperimen dengan model problem based learning.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan quasi experimental atau eksperimen semu yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eskperimen dan
34
tipe yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok (kelas kontrol dan kelas ekeperimen) yang tidak dipilih secara random(Sugiyono, 2018: 179). Kelas kontrol dengan model konvensional dan kelas eksperimen 1 dengan model problem based learning dan kelas eksperimen 2 dengan model discovery learning. Desain nonquivalent control grup design dengan tabel sebagai berikut.
Tabel 3.1
Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2018: 196)
Group Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O₁ X₁ O₂
Kontrol O₃ X₂ O₄
Keterangan dari desain penelitian tersebut sebagai berikut :
X₁ : Perlakuan 1 (Pembelajaran menggunakan model problem based learning)
X₂ : Perlakuan 2 (Pembelajaran menggunakan model discovery learning)
O₃ : Hasil pretest kelas kontrol O₁ : Hasil posttest kelas eksperimen O₄ : Hasil pretest kelas kontrol O₂ : Hasil posttest kelas eksperimen
Dari tabel 3 diatas terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian yaitu grup kelas kontrol dan kelas eksperimen, data pretes kelas eksperimen (O₁) dan kelas kontrol (O₃), data posttest kelas eksperimen (O₂) dan kelas kontrol (O₄). Pengaruh model pembelajaran problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis adalah (O₂−O₁)−(O₄−O₃) (Sugiyono, 2018: 179).
3.2 Populasi, Sampel, dan Setting Penelitian 3.2.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Surodirjo Temanggung karena merupakan wilayah generalisasi yang
35
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang akan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dalam menarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 119). Berikut merupakan daftar SD di Gugus Surodirjo.
Tabel 3.2
Daftar Kelas IV Gugus Surodirjo No Nama
Sekolah Alamat NPSN Status
Sekolah
Jumlah Siswa Kelas IV 1 SDN
Tretep
RT 08 RW 02 Kelurahan Tretep, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
20321402 Negeri 30
2 SDN Simpar
Simpar, RT 01 RW 01
Kelurahan Simpar, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
20321384 Negeri 28
3 SDN Bendungan 01
Bendungan, RT 13 RW 01 Kelurahan Bendungan, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
20321282 Negeri 29
4 SDN Bendungan 02
Gemawang, RT 10 RW 02 Kelurahan Bendungan, Kecamatan
20321283 Negeri 30
36 No Nama
Sekolah Alamat NPSN Status
Sekolah
Jumlah Siswa Kelas IV Tretep,
Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
5 SDN Tlogo Jl. Bejen-Tretep No. 03, RT 01 RW 01
Kelurahan Tlogo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
20321385 Negeri 29
3.2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel atau yang dinamakan teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan jenis cluster sampling (area sampling). Teknik ini memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2018: 118). Pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan bahwa setiap cluster memiliki siswa dan karakteristik yang relatif sama, sehingga dapat diambil perwakilan dari masing-masing cluster untuk diteliti. Sampel penelitian ini adalah SDN Tlogo sebagai kelas eksperimen 1, SDN Simpar sebagai kelas eksperimen 2, SDN Tretep sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Kelas Kelompok
SDN Tlogo Eksperimen 1
SDN Simpar Eksperimen 2
SDN Tretep Kontrol 1
37 3.2.3 Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Gugus Surodirjo Temanggung yang terletak di wilayah Kecamatan TretepKabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. SD di Gugus Surodirjo berada di desa dengan karakteristik penduduk yang nyaman dan tentram karena berada di pedesaan yang masih kental dengan budaya daerah dan adat jawa. SD yang dijadikan peneliti sebagai objek penelitian terdiri atas SDN Tretep, SDN Simpar, SDN Bendungan 01 dan SDN Tlogo yang akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2019/2020.
Tabel 3.4 Setting Penelitian Tahun Ajaran 2019/2020
No Kegiatan 2019 2020
Sep Nov Des Jan Feb Mar April 1 Menyusun
Proposal √
2 BAB I
Pendahuluan √ 3 BAB II
Kajian Teori √
4 BAB III Metode Penelitian
√
5 Uji Pakar √
6 Uji Validitas √
7 Pengambilan
data √
8 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
√ 9 BAB V
Penutup √
10 Penyusunan
Laporan √
11 Publikasi √
38
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel untuk tindakan berupa variabel bebas disimbolkan dengan variabel X dan pengukuran yang berupa variabel terikat disimbolkan dengan variabel Y.
a. Variabel Bebas (variabel X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran problem based learning dan discovery learning. Variabel bebas ini dapat mempengaruhi variabel lain atau berdampak pada variabel yang lain (Martono, 2014: 61).
b. Variabel Terikat (variabel Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD. Variabel terikat ini diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (Martono, 2014: 61).
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk mengukur dan menghindari penafsiran dalam mengartikan istilah-istilah tertentu atau batasan acuan untuk menentukan teknik dan instrument (Purwanto, 2010: 93). Definisi operasional dari masing-masing variabel dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Problem Based Learning
Problem based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai stimulus untuk mendorong siswa dengan menggunakan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kreatif, analitis, sistematis dan logis melalui eksplorasi data secara empiris untuk menumbuhkan sikap ilmiah. Langkah model pembelajaran problem based learning sebagai berikut;
mengorientasikan peserta didik untuk belajar, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan pemecahan
39
masalah, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
b. Discovery Learning
Discovery learning adalah model pembelajaran dengan tidak menyajikan konsep dalam bentuk final, pembelajaran dilakukan dengan cara membiarkan siswa untuk mengorganisasi sendiri dan mengidentifikasi yang ingin diketahui dalam mencari informasi untuk menemukan suatu konsep atau jawaban dan memahami maknanya.
Langkah model pembelajaran discovery learning adalah sebagai berikut; stimulation (pemberi rangsangan), problem statement (Identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (mengolah data), verification (pembuktian), generalization (menarik kesimpulan).
c. Kemampaun Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis adalah suatu kegiatan untuk mengolah pengetahuan yang diperoleh untuk dapat mengkritisi, memilih, memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan alasan rasional dan bisa menyimpulkan dengan penuh pertimbangan, kejelasan serta dapat mengevaluasi. Aspek dalam kemampuan berpikir kritis antara lain sebagai berikut: clarification (klarifikasi), assessment, inference (inferensi), strategies (strategi).
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika kelas IV SD. Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan:
a. Observasi (Proses pembelajaran)
Teknik observasi dalam penelitian ini dilaksanakan dengan pengamatan dan pencatatan sistematik atas fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 2015: 186). Observasi dilakukan untuk mengukur
40
implementasi pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning dan discovery learning.
b. Angket (Quetioner)
Angket merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kasual (Arifin, 2017:
166). Teknik angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.
c. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis siswa berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk memecahkan masalah. Tes digunakan untuk mengukur indikator atau kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik (Wardani dkk, 2012: 142).
Tes awal dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal dalam berpkir kritis siswa dan tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui perubahan kemampuan berpikir kritis siswa. Bentuk tes yang dipilih adalah tes uraian, dengan tes uraian ini dapat membantu peneliti untuk lebih mudahmengetahui proses berpikir, ketelitian, sistematika, dan kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Observasi dilaksanakan dengan membuat lembar pengamatan yang berisi indikator kegiatan yang dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Berikut merupakan kisi-kisi instrumen penelitian yang diuraikan berdasarkan variabel yang akan diteliti:
a. Instrumen Observasi
Instrumen pengumpulan data variabel bebas dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran
41
problem based learning dan discovery learning mulai dari kegiatan pendahuluan, kegaiatan inti dan kegiatan penutup.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model Problem Based Learning
No Aspek Nomor
Instrumen
Jumlah Instrumen 1 Sebelum Pembelajaran
Persiapan guru ketika mulai pembelajaran
1,2 2
2 Kegiatan Pendahuluan
Mengkondisikan siswa 3 1
Apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
4,5,6 3
Mengorientasikan peserta didik untuk belajar Melakukan orientasi masalah dan memberi penjelasan
7,8,9 3
3 Kegiatan Inti
Mengorganisasikan peserta didik Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar
10,11 2
Membimbing siswa dalam perencanaan untuk pemecahan masalah
12,13 2
Membimbing Investigasi/penyelidikan Membimbing siswa dalam penyelidikan
14,15 2
Mengembangkan dan menyajikan karya Membimbing dalam penyajian hasil karya
16,17,18 3 Menganalisis dan mengevaluasi
Membahas hasil karya dan saran atau tanggapan
19,20.21 3 4 Penutup
Menyimpulkan kegiatan
pembelajaran dan menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
22,23,24 3
Mengolah waktu dan menutup pembelajaran
25 1
Jumlah Instrumen 25
42
Tabel 3.6
Lembar Observasi Guru Model Problem Based Learning
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak Sebelum
Pembelajaran
1 Kesiapan guru sebelum proses belajar mengajar dimulai
2 Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar
Kegiatan Pendahuluan
3 Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
4 Menyiapkan siswa untuk berdoa
5 Melakukan apersepsi sesuai materi
pembelajaran
6 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Fase 1 : mengorientasikan peserta didik untuk belajar 7 Guru menyampaikan atau
mengorientasikan masalah yang akan dikerjakan siswa 8 Memberi petunjuk dan
penjelasan yang berkaitan dengan isi/kegiatan pembelajaran 9 Membimbing siswa
dalam mengidentifikasi masalah
Fase 2 : mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Kegiatan Inti 10 Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
11 Mengelompokkan siswa 12 Membimbing siswa
dalam perencanaan untuk memecahkan masalah 13 Menyakinkan siswa
untuk saling berpartisipasi
Fase 3 : membimbing penyelidikan pemecahan masalah
43
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak 14 Membimbing siswa
dalam penyelidikan kelompok
15 Membimbing siswa untuk melakukan diskusi
Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya 16 Membimbing siswa
dalam mengembangkan hasil karya
17 Membimbing siswa dalam menyajikan hasil karya
18 Membimbing siswa untuk melakukan presentasi
Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 19 Membahas penyelesaian
masalah dari hasil presentasi siswa
20 Melibatkan siswa untuk aktif dalam memberikan tanggapan hasil diskusi 21 Keterampilan menjawab
pertanyaan Kegitian
Penutup
22 Memberikan tanggapan, meluruskan jawaban, dan memberi saran hasil presentasi
23 Membimbing pembuatan kesimpulan hasil
pembelajaran
24 Menyampaikan materi atau kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya 25 Mengelola waktu
pembelajaran dengan efisien dan menutup pembelajaran
44
Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Obeservasi Siswa Model Problem Based Learning
No Aspek Nomor
Instrumen
Jumlah Instrumen 1 Sebelum Pembelajaran
Persiapan siswa dan perkengkapan dalam mengikuti pembelajaran
1,2 2
2 Kegiatan Pendahuluan
Menjawab salam 3 1
Mendengarkan dan menyimak tujuan pembelajaran
4,5, 2
Mengorientasikan peserta didik Merespon dan aktif dalam merumuskan masalah
7,8,9 3
3 Kegiatan Inti
Mengorganiasasikan peserta didik
Berpartisipasi belajar kelompok 10,11 2 Mengidentifikasi ide untuk
memecahkan masalah dan bekerja sama
12,13 2
Membimbing investigasi/penyelidikan
Melakukan penyelidikan 14,15 2
Mengembangkan dan menyajikanl karya Membuat pelaporan hasil karya dan presentasi
16,17,18 3 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengkomunikasikan hasil
pemecahan masalah dan berdiskusi
19,20,21 3 4 Penutup
Menyimpulkan dan menyimak untuk kegiatan pada pertemuan selanjutnya
22,23,24 2
Memanfaatkan waktu yang baik dan menghormati guru
25 2
Jumlah Instrumen 25
Tabel 3.8
Lembar Observasi Siswa Model Problem Based Learning
Aspek No Indikator Keterlakasanan
Iya Tidak Sebelum
Pembelajaran
1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2 Perlengkapan siswa dalam
45
Aspek No Indikator Keterlakasanan
Iya Tidak mengikuti pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
3 Siswa menjawab salam dan memperhatikan guru 4 Berdoa bersama
5 Siswa memperhatikan apersepsi
6 Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Fase 1 : mengorientasikan peserta didik untuk belajar 7 Siswa merespon
pertanyaan berkaitan dengan permasalahan 8 Siswa aktif
mengidentifikasi masalah yang disampaikan guru 9 Siswa dapat merumuskan
masalah yang disampaikan guru
Fase 2 : mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Kegiatan Inti 10 Siswa antusias dalam
kegiatan pembelajaran 11 Siswa tertib belajar
berkelompok
12 Siswa aktif dan mampu memunculkan ide dalam perencanaan pemecahan masalah
13 Siswa saling bekerja sama dengan kelompok
Fase 3 : membimbing penyelidikan dan pemecah masalah 14 Siswa melakukan
penyelidikan pemecahan masalah
15 Siswa mampu berdiskusi dengan kelompoknya
Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya 16 Siswa secara berkelompok
mengembangkan hasil karya
17 Siswa secara berkelompok membuat laporan
pemecahan masalah
46
Aspek No Indikator Keterlakasanan
Iya Tidak berdasarkan penyelidikan
yang telah dilakukan 18 Siswa secara berkelompok
melakukan presentasi hasil pemecahan masalah yang berbentuk laporan
Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecah masalah 19 Siswa dapat
mengkomunikasikan hasil laporan dengan lancar dan jelas
20 Siswa aktif saling memberikan tanggapan hasil diskusi
21 Saling bertukar pendapat antar kelompok
Kegiatan Penutup
22 Siswa dapat membuat kesimpulan hasil pembelajaran
23 Siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan 24 Menyimak penjelasan guru
tentang materi atau kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya
25 Mampu memanfaatkan waktu dengan baik untuk benar-benar belajar dan menghormati guru
Tabel 3.9
Kisi-kisi Instrumen Obeservasi Guru Model Discovery Learning
No Aspek yang diamati
Nomor Item Instrumen
Jumlah Instrumen 1 Sebelum Kegiatan Pembelajaran
Persiapan guru sebelum kegiatan pembelajaran
1,2 2
2 Kegiatan Pendahuluan
Mengkondisikan siswa 3 1
47 No Aspek yang diamati
Nomor Item Instrumen
Jumlah Instrumen Apersepsi dan penyampaian tujuan
dalam pembelajaran
4,5,6 3
Stimulation (pemberi rangsangan) Menyampaikan tugas dan memberi penjelasan
7,8 2
3 Kegiatan Inti
Problem statement (Identifikasi masalah)
Mengelompokkan siswa 9 1
Membimbing siswa dalam
merencanakan penyelesaian tugas
10 1
Data collection (pengumpulan data) Membimbing siswa sesuai dengan perencanaan penyelesaian tugas
11,12 2
Membimbing pencarian informasi dan penyelesaian tugas
13,14,15 3 Data processing (mengolah data)
Membimbing siswa mengolah informasi yang didapat
16 1
Verification (pembuktian) Membimbing pembuktian penyelesaian tugas
17 1
Generalization (menarik kesimpulan) Membimbing penyusunan proyek dan melakukan presentasi
18, 19 2
Membahas penyelesaian tugas, memberikan saran, dan tanggapan
20,21 2
4 Penutup
Menyimpulkan kegiatan
pembelajaran dan menyampaikan kegiatan pertemuan selanjutnya
22,23 2
Menutup kegiatan pembelajaran dan pengelolaan waktu
24,25 2
Jumlah 25
Tabel 3.10
Lembar Observasi Guru Model Discovery Learning
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak Sebelum
Pembelajaran
1 Kesiapan, perlengkapan guru, dan media
pembelajaran
48
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak 2 Perlengkapan dan
kesesuaian media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar
Kegiatan Pendahuluan
3 Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa
4 Menyiapkan siswa untuk berdoa bersama
5 Melakukan apersepsi sesuai materi pembelajaran
6 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa Fase 1 : stimulation (pemberian rangsangan)
7 Guru menyampaikan tugas atau memberi rangsangan untuk menyelesaikan tugas 8 Memberi petunjuk dan
penjelasan yang berkaitan dengan isi/kegiatan pembelajaran
Fase 2 : problem statement (identifikasi masalah) Kegiatan Inti 9 Mengelompokkan siswa
secara heterogen
10 Membimbing siswa dalam perencanaan penyelesaian tugas
Fase 3 : data collection (pengumpulan data) 11 Menyakinkan siswa untuk
berpartisipasi terhadap tugas kelompok
12 Membimbing siswa sesuai dengan perencanaan penyelesaian tugas
13 Membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi 14 Membimbing siswa dalam
penyelidikan
15 Membimbing siswa untuk melakukan diskusi dari hasil penyelidikan Fase 4 : data processing (mengolah data)
16 Membimbing siswa dalam
49
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak mengolah informasi
Fase 5 : Verification (pembuktian)
17 Membimbing siswa membuktian hasil penyelidikan Generalization (menarik Kesimpulan)
18 Membimbing siswa dalam mengembangkan dan menyajikan hasil karya 19 Membimbing siswa untuk
melakukan presentasi hasil diskusi siswa
20 Membahas penyelesaian masalah dari hasil presentasi siswa
21 Memberikan tanggapan, pelurusan, dan saran dari hasil presentasi
Kegiatan Penutup
22 Membimbing pembuatan kesimpulan hasil
pembelajaran
23 Menyampaikan materi atau kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan berikutnya
24 Mengelola waktu pembelajaran dengan efisien
25 Menutup kegiatan pembelajaran
Tabel 3.11
Kisi-kisi Instrumen Obeservasi Siswa Model Discovery Learning
No Aspek yang diamati
Nomor Item Instrumen
Jumlah Instrumen 1 Kegiatan sebelum pembelajaran
Persiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran
1,2 2
2 Kegian Awal Pembelajaran/Pedahuluan
Menjawab salam 3 1
Termotivasi dan menyimak tujuan 4,5,6 4
50 No Aspek yang diamati
Nomor Item Instrumen
Jumlah Instrumen pembelajaran yang disampaikan
guru
Stimulation (pemberi rangsangan)
Membuat kelompok heterogen 7 1
Memperhatikan tugas dan menyimak penjelasan guru
8,9 2
3 Kegiatan Inti
Problem statement (Identifikasi masalah) Siswa aktif dan mampu menyusun perencanaan penyelesaian tugas
10,11 2
Data collection (pengumpulan data)
Melakukan pencarian informasi 12,13 2
Melakukan penyelidikan 14,15 2
Data processing (mengolah data
Mengolah informasi yang didapat 16 1 Verification (pembuktian)
Membuktikan penyelesaian tugas 17 1 Generalization (menarik kesimpulan)
Menyusun proyek 18 1
Mengkomunikasikan dan aktif berdiskusi dalam kelompok
19,20,21 3 4 Penutup
Menyimpulkan kegiatan
pembelajaran dan memperhatikan penyampaian kegiatan untuk pertemuan berikutnya
22,23 2
Menghormati guru dan pemanfaatan waktu
24,25 2
Jumlah 25
Tabel 3.12
Lembar Observasi Siswa Model Discovery Learning
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak Pra
Pembelajaran
1 Kesiapan siswa ketika akan mengikuti pembelajaran 2 Perhatian siswa dan
kesiapan alat tulis Kegiatan
Pendahuluan
3 Siswa menjawab salam dan memperhatikan guru 4 Siswa berdoa bersama
51
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak 5 Siswa menyimak apersepsi
yang diberikan guru 6 Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru Fase 1 : stimulation (pemberian rangsangan)
7 Membentuk kelompok secara heterogen
Kegiatan Inti 8 Memperhatikan tugas yang diberikan
9 Menyimak penjelasan tentang kegiatan pembelajaran
Fase 2 : problem statement (identifikasi masalah) 10 Siswa merespon tugas dan
menyusun perencanaan 11 Siswa aktif
mengidentifikasi/merumus kan masalah dari tugas yang disampaikan guru Fase 3 : data collection (pengumpulan data)
12 Siswa mencari informasi yang relevan dengan tugas 13 Siswa mengumpulkan
berbagai sumber informasi 14 Siswa bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas 15 Siswa melakukan
penyelidikan penyelesaian tugas
Fase 4 : data processing (mengolah informasi) 16 Siswa mengolah informasi
yang didapat Fase 5 : verification (pembuktian)
17 Siswa membuktikan penyelidikan dan sumber yang relevan
Fase 5 : generalization (manarik kesimpulan) 18 Siswa bersama kelompok
membuat laporan tugas berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan 19 Siswa bersama kelompok
52
Aspek No Indikator Keterlaksanaan
Iya Tidak melakukan presentasi hasil
pemecahan masalah 20 Siswa dapat
mengkomunikasikan hasil laporan dengan lancar dan jelas
21 Siswa aktif memberikan tanggapan hasil diskusi Kegiatan
Penutup
22 Siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran 23 Siswa menyimak
penjelasan guru tentang materi atau kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya 24 Mampu memanfaatkan
waktu dengan baik untuk benar-benar belajar 25 Menjawab salam dan
menghormati guru b. Instrumen Angket
Instrumen pengumpulan data untuk variabel terikat menggunakan angket. Instrumen angket dalam penelitian ini adalah lembar pernyataan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Pernyataan pada angket atau kuesioner terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyatan negative (unfoverable). Siswa memberikan checklist pada jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang sudah diisi siswa dihitung dengan menggunakan skala likert 1-5. Ketentuan pada pernyataan positif apabila menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Ragu-ragu (RR) diberi skor 3, Setuju (S) diberi skor 4, dan Sangat Setuju (SS) diberi skor 5. Ketentuan pada pernyataan negative apabila Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 5, Tidak Setuju (TS) diberi skor 4, Ragu-ragu (RR) diberi skor 3, Setuju (S) diberi skor 2, Sangat Setuju (SS) diberi skor 1 (Siswanto &
Suyanto, 2018: 117).
53
Tabel 3.13
Kisi-kisi Instrumen Angket No Indikator
Berpikir Kritis
Deskripsi Indikator
Item Pernyataan Jml Favora
ble
Unfavor able 1 Clarification
(Klarifikasi)
Mampu menyatakan, mengklarifikasi dan
mendefinisikan masalah
1 2,3 3
2 Assessment Mampu mengevaluasi perdebatan, membuat penilaian suatu situasi, dan mengusulkan argument
4,5,7,8, 9, 11
6, 7, 10, 12
9
3 Inference (Menyimpulk an)
Mampu
menjelaskan dan membuat
generalisasi
13 14 2
4 Strategy (Strategi)
Mampu mengusulkan, mendiskusikan, dan
mengevaluasi tindakan yang mungkin
16, 17, 18, 19
15 5
Total 19
Tabel 3.14
Pedoman Penyekoran Angket
Favorable Skor Unfavourable Skor STS (Sangat Tidak
Setuju)
1 SS (Sangat Setuju) 1
TS (Tidak Setuju) 2 S (Setuju) 2
RR (Ragu-Ragu) 3 RR (Ragu-Ragu) 3
S (Setuju) 4 TS (Tidak Setuju) 4
SS (Sangat Setuju) 5 STS (Sangat Tidak Setuju)
5
Persentase Hasil = Skor Jawaban Siswa
Skor Total ×100%
54
Tabel 3.15 Lembar Angket
No Pernyataan STS TS RR S SS
1 Saya mengerti letak
permasalahan pada soal cerita matematika
2 Saat melihat soal matematika, saya tidak tahu cara
mengerjakannya 3 Saya kesulitan untuk
memahami soal matematika 4 Apabila belum puas dengan semua jawaban, maka saya akan terus bertanya kepada guru sampai saya paham 5 Saya dapat membedakan
pendapat teman yang benar dan yang salah
6 Saya langsung menerima pendapat dari teman tanpa mendiskusikan kebenaran jawaban
7 Saya kesulitan dalam
membedakan pendapat teman yang benar dan yang salah 8 Saya berusaha memikirkan
kebenaran jawaban terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru 9 Saya mencoba menjawab
pertanyaan yang sulit dan menantang
10 Saya malas bertanya kepada guru, walaupun saya merasa belum paham
11 Saya membuat
catatan/rangkuman/skema untuk membantu saya dalam belajar
12 Saya langsung menjawab pertanyaan dari guru tanpa memikirkan kebenaran jawaban
13 Saya mampu membuat kesimpulan sendiri tanpa
55
No Pernyataan STS TS RR S SS
bantuan guru
14 Saya mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan 15 Saya puas dengan jawaban
saya, tanpa diperiksa kembali 16 Saya bisa memberikan
keputusan saat menjawab soal 17 Saya bisa memilih rumus yang
tepat dalam mengerjakan soal 18 Sebelum mengumpulkan
pekerjaan, saya mengoreksi telebih dahulu
19 Saya mengerjakan soal matematika dengan cara saya sendiri
c. Instrumen Tes
Instrumen tes dalam penelitian ini adalah lembar soal. Soal tes berbentuk uraian dengan Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu 3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
Tabel 3.16
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kompetensi
Dasar (KD) Indikator Apek Kognitif
No.
Soal Jml Soal 3.9 Menjelaska
n dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta
hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua
3.9.1
3.9.2
3.9.3
Menentukan keliling persegi Menentukan keliling pesergi panjang Menentukan keliling segitiga
C1
C1
C1
1
2
3
1
1
1
3.9.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan keliling
C4 4 1
56 pesergi, pesergi panjang dan segitiga
Total 4
Tabel 3.17
Pedoman Penyekoran Tes Indikator
Berpikir Kritis
Reaksi Terhadap Soal/Masalah Skor Clarification Tidak menuliskan diketahui
Kurang tepat dalam menulis diketahui Hanya menulis sedikit tentang diketahui Mampu menjelaskan diketahui dengan benar
0 1 2 3 Asessment Tidak menuliskan ditanya
Kurang tepat dalam menuli ditanya Hanya menulis sedikit tentang ditanya Mampu menuliskan ditanya dengan benar
0 1 2 3 Inference Tidak dapat menentukan rumus
Membuat rumus sendiri
Kurang tepat dalam menentukan rumus Mampu menentukan rumus dengan benar
0 1 2 3 Strategi/taktik Tidak dapat menyelesaikan masalah
Menyelesaikan masalah dengan cara sendiri
Kurang tepat dalam menyelesaikan masalah
Mampu menyelesaikan masalah dengan tepat
0 1 2 3
3.5 Uji Instrumen 3.5.1 Validitas Instrumen
Sebutir item dapat dikatakan valid apabila skor butir pada item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya atau ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya (Wardani dkk, 2012: 342). Uji validitas dalam penelitian ini untuk menguji instrumen dari variabel terikat (Y) yang berupa angket.
57 Tabel 3.18
Rentang Indeks Validitas (Wardani dkk, 2012: 344)
Indeks Interprestasi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Instrumen penelitian ini diuji coba pada subyek yang lain yaitu SDN Bendungan 2 sebanyak 30 siswa. Hasil pengujian validitas dengan 19 butir angket disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.19
Distribusi Validitas Instrumen Angket dan Tes Indeks Interprestasi Angket
No Butir F %
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 6,18 2 10
0,61 – 0,80 Tinggi 2,3,11,12 4 21
0,41 – 0,60 Cukup 4,7,9,14,15,17,19 7 37
0,21 – 0,40 Rendah 1,5,8,10,13,16 6 32
0,00 – 0,20 Sangat Rendah - -
Jumlah 19 100
Sumber : Hasil Olahan dari SPSS
3.5.2 Reliabilitas Instrumen
Suatu alat ukur dikatakan reliable bila alat itu diujikan pada objek atau subjek secara berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama, konsisten, dan stabil (M. A. Yusuf, 2017: 74). Untuk mengetahui reliabilitas hasil penelitian, maka penelitian menggunakan software SPSS for windows.
Semakin tinggi koefisien reabilitas suatu tes maka akan semakin konsisten.
Koefisien reliabilitas berdasarkan nilai Alfa dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
Tabel 3.20
Kriteria Indeks Reliabilitas (Wardani dkk, 2012:346)
Indeks Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat Reliabel
< 0,80 – 0,60 Reliabel
< 0,60 – 0,40 Cukup Reliabel
58
Indeks Kriteria
< 0,40 – 0,20 Agak Reliabel
< 0,20 Kurang Reliabel
Instrumen angket yang diuji coba dianalisis untuk menguji tingkat reliabitias. Distribusi reliabilitas instrument angket sebagai berikut
Tabel 3.21
Distribusi Reliabilitas Instrumen Instrumen Jumlah
Butir Soal
Cronbach's Alpha
Kriteria Reliabilitas
Angket 19 0,905 Sangat Reliabel
Sumber : Hasil Olahan dari SPSS
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk hasil data yang berupa proses dan hasil. Kegiatan analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber lain terkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel berdasarkan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2018: 293). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua tahap yaitu teknik analisis proses pembelajaran dan teknik analisis hasil belajar.
3.7.1 Teknik Analisis Proses Belajar
Proses pembelajaran dapat dinilai dengan melihat sintaks dari kedua model pembelajaran. Data diperoleh melalui lembar observasi yang telah disusun. Teknik analisis data pada proses pembelajaran diperoleh berdasarkan skala Guttman.
Tabel 3.22
Skor Skala Guttman (Sugiyono, 2015: 169)
Skor Keterangan
0 Tidak terlaksana/Tidak
1 Terlaksana/iya
59
Berikut merupakan rumus untuk menghitung presentase sintaks yang digunakan :Jumlah skor yang diperoleh
skor maksimal × 100 Tabel 3.23
Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran Mulyadi (dalam Fazrin, 2011: 29)
Persentase Kategori
0,00 - 24,90 Sangat Kurang
25,00 - 37,50 Kurang
37,60 - 62,50 Sedang
62,60 - 87,50 Baik
87,60 – 100 Sangat Baik
3.7.2 Teknik Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Teknik analisis kemampuan berpikir kritis digunakan untuk melihat pengaruh dari kedua model yang diterapkan. Analisis kemampuan berpikir kritis dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
a. Teknik Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang belaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015: 254). Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis deskriptif dengan menggunakan program tersebut memaparkan beberapa hal yang meliputi nilai tertinggi, nilai terendah, mean, standart deviasi, tabel distribusi frekuensi, dan grafik.
Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis
Angket kemampuan berpikir kritis meliputi 4 indikator sebagai fokus penelitian, , yaitu: (1) Clarification, (2)Assessment, (3)Inference, (4) Strategy. Indikator kemampuan berpikir tersebut dibuat kuesioner berjumlah 19 butir pernyataan yang terdiri dari pernyataan favorable atau pernyataan positif dan unfavorable atau pernyataan negatif.
Kriteria kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan PAP tipe 1 sebagai dasar acuan Masidjo (dalam Asriningtyas, 2018: 26)
60
Tabel 3.24 PAP Tipe 1 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Kriteria
90% - 100% Sangat Kritis
80% - 89% Kritis
65% - 79% Cukup Kritis
55% - 64% Tidak Kritis
Dibawah 55% Sangat Tidak Kritis
Siswa yang dianggap mampu berpikir kritis adalah siswa yang mampu memenuhi kriteria minimal Cukup Kritis. Analisis data kemampuan berpikir kritis tersebut dapat dihitung dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Rentang skor kriteria berpikir kritis
Rentang skor = Presentase × Skor Maksimal b) Nilai Siswa
Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
c) Skor rata-rata
Skor rata-rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
d) Jumlah siswa yang minimal cukup kritis
Jumlah siswa – Jumlah siswa yang tidak termasuk kriteria minimal cukup kritis
e) Presentase jumlah siswa minimal cukup kritis Presentase skor = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
Rentang skor kriteria kemampuan berpikir kritis
Indikator 1 sampai dengan indikator 4 kemudian dibuat nilai secara keseluruhan dengan nilai maksimal adalah 100.
61
Tabel 3.25
Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Masidjo (dalam Asriningtyas, 2018:26) Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang skor Kriteria 90% - 100% 90 - 100 Sangat Kritis
80% - 89% 80 – 89 Kritis
65% - 79% 65 – 79 Cukup Kritis
55% - 64% 55 – 64 Tidak Kritis
Dibawah 55% Dibawah 55 Sangat Tidak Kritis b. Teknik Analisis Inferensial
Teknik analisis inferensial bertujuan untuk menganalisis data sampel yang akan digeneralisasikan terhadap populasi (Sugiyono, 2015: 255).
Pada analisis inferensial dilakukan dengan dua tahap yaitu dengan uji prasyarat dan uji hipotesis.
1. Uji Prasyarat
a) Uji Normalitas Data
Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan diteliti harus berdistibusi normal, sehingga sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data (Sugiyono, 2012:
228). Pedoman yang dipergunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data hasil pengukuran adalah jika nilai pengukuran > 0,05 maka normal, sebaliknya jika nilai pengukuran < 0.05 maka data hasil pengukuran dikatakan tidak normal. Penguji dapat menggunakan program pengolah data dengan software SPSS for windows versi 22 dengan langkah berikut :
1) Variable view, ketik kelas_kontrol. Bagian decimal diisi 0 2) Masukkan data pada Data View
3) Analize
4) Descriptive statistics
5) Explore- pindahkan data dependent list – plots – continue
62 6) Ok
b) Uji Homogenitas Variasi Data
Butir soal dikatakan homogen apabila koefisien korelasinya sama atau di atas batas signifikansi, sebaliknya butir soal dikatakan tidak homogen apabila koefisien korelasinya negatif atau lebih kecil dari batas signifikansi dengan nilai probabilitas /signifikasi 0,05 (Arifin, 2017: 281). Pengujian menggunakan program pengolah data software SPSS for windows versi 22 dengan langkah-langkah berikut:
1) Variable View, ketik nilai dan kolom dibawah kelompok, values (baris kelompok) masukkan values: 1 atau 2 : kelas eksperimen/kelas kontrol, decimals pilih 0
2) Masukkan data pada data view 3) Analyze
4) Compare Means
5) One-way ANOVA, pindah kolom pada factor dan nilai pada dependent list-options-continue
6) Ok
2. Uji Hipotesis Eksperimen
Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah uji parametrik dengan perbandingan antara dua kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan uji t apabila data kedua kelas berdistribusi normal dan jika tidak berdistribusi normal, maka pengujian dilakukan uji non-parametrik (Sugiyono, 2012:221).
Uji t diambil dengan memperhatikan signifikasi jika hasil signifikasi lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara penggunaan model problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis dalam mata
63
pelajaran matematika kelas IV SD.
Ha : Terdapat perbedaan antara penggunaan model problem based learning dan discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis dalam mata pelajaran matematika kelas IV SD.
3.7.2 Teknik Analisis Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dapat dinilai dari skor siswa dalam mengerjakan soal. Data yang digunakan untuk menganalisis hasil belajar diperoleh dari lembar tes yang telah disusun. Penggunaan lembar tes dilakukan setelah pembelajaran.
Kriteria ketuntasan hasil belajar Nilai yang diperoleh > 65 (KKM)
Hasil nilai setiap siswa dimasukkan ke dalam tabel dengan penilaian sebagai berikut:
a. Menentukan penskoran
Tes evaluasi berupa soal urian untuk penskorannya dilakukan dengan memberikan nilai di setiap nomornya. Skor setiap nomor dihitung berdasarkan kriteria penskoran yang telah ditentukan sebagai berikut:
Tabel 3.26
Pedoman Penyekoran Tes Indikator
Berpikir Kritis
Reaksi Terhadap Soal/Masalah Skor Clarificatio
n
Tidak menuliskan diketahui
Kurang tepat dalam menulis diketahui Hanya menulis sedikit tentang diketahui Mampu menjelaskan diketahui dengan benar
0 1 2 3 Asessment Tidak menuliskan ditanya
Kurang tepat dalam menuli ditanya Hanya menulis sedikit tentang ditanya Mampu menuliskan ditanya dengan benar
0 1 2 3 Inference Tidak dapat menentukan rumus
Membuat rumus sendiri
Kurang tepat dalam menentukan rumus
0 1 2
64 Indikator
Berpikir Kritis
Reaksi Terhadap Soal/Masalah Skor Mampu menentukan rumus dengan benar 3 Strategi/
Taktik
Tidak dapat menyelesaikan masalah
Menyelesaikan masalah dengan cara sendiri Kurang tepat dalam menyelesaikan masalah Mampu menyelesaikan masalah dengan tepat
0 1 2 3 b. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
d. Perhitungan persentase kentuntasan siswa dengan menggunakan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100