• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA ASISTEN DEPUTI KERJA SAMA EKONOMI ASIA NOTA DINAS AK.3.1/188/D.VII.M.EKON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA ASISTEN DEPUTI KERJA SAMA EKONOMI ASIA NOTA DINAS AK.3.1/188/D.VII.M.EKON."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

ASISTEN DEPUTI KERJA SAMA EKONOMI ASIA

NOTA DINAS

AK.3.1/188/D.VII.M.EKON.1/5/2022

Yth : Kepala Biro Perencanaan

Dari : Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia

Perihal : Penyampaian Narasi Kinerja Triwulan I Tahun 2022, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia

Tanggal : 17 Mei 2022

Lampiran : 1 (satu) dokumen laporan

Sehubungan dengan Nota Dinas Kepala Biro Perencanaan Nomor AK.3.1- 101/SET.M.EKON.1/04/2022 tentang Permintaan Penyusunan Narasi Kinerja Triwulan I T.A 2022, maka bersama ini dengan hormat kami lampirkan Laporan Kinerja Triwulan I tahun 2022, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia sebagai upaya akuntabilitas dalam rangka mewujudkan Tata Kelola pemerintahan yang baik (good governance) serta membantu mengidentifikasi capaian sasaran dan pelaksanaan kinerja pada Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia.

Berkenaan dengan hal tersebut, dapat kami sampaikan juga bahwa Tim Penyusun Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2022 Keasdepan Kerja Sama Ekonomi Asia telah melakukan pengisian dan upload bukti dukung pada link https://2021.kinerja.ekon.go.id/

Demikian disampaikan, atas perkenan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih

(2)

Laporan Capaian Kinerja Triwulan I Tahun 2022 Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

A. Capaian Kinerja Triwulan I Tahun 2022

Hasil pengukuran kinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia sampai dengan Triwulan I Tahun 2022 dapat ditampilkan pada Tabel 1, sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia Triwulan I Tahun 2022

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Tahun 2022

Realisasi Triwulan I

Capaian (%) I Sasaran Kegiatan 1. Terwujudnya

Kebijakan Bidang Kerja Sama Asia yang Berkualitas

1.1 Indikator 1.1 Jumlah kesepakatan pada forum bilateral di Kawasan Asia yang diketuai dan ditindaklanjuti Kemenko Bidang Perekonomian

Forum 8 2 25%

1.2 Indikator 1.2 Jumlah kerja sama ekonomi (PTA/FTA/CEPA, bilateral) Kawasan Asia yang disepakati oleh K/L di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

Kesepakatan 4 0 0%

1.3 Indikator 1.3 Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yang terselesaikan di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

Ratifikasi 1 0 0%

II Sasaran Kegiatan 2. Terwujudnya Layanan Program dan Tata Kelola yang Berkualitas

2.1 Indikator 2.1 Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola

Indeks 3 dari 4 N/A N/A

III

3.1

Sasaran Kegiatan 3. Terwujudnya Pelaksanaan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia efektif

Indikator 3.1 Indeks Kualitas Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia

Indeks 3 dari 4 Baik

N/A N/A

(3)

3.2 Indikator 3.2 Persentase Penyelesaian Analisis Kebijakan bidang ekonomi Asia

Persentase 75 2 33,3%

IV

4.1

Sasaran Kegiatan 4. Terwujudnya Tata Kelola Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia yang Baik

Indikator 4.1 Persentase ASN Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia yang memenuhi Jam Pelajaran (JP) ASN

Persentase 70 16,67% 23,8%

4.2 Indikator 4.2 Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

Nilai 83 N/A N/A

4.3 Indikator 4.3 Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Persentase 80 N/A N/A

4.4 Indikator 4.4 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia

Persentase 92 N/A N/A

Kinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia sampai dengan Triwulan I Tahun 2022 sebagaimana tercantum dalam ringkasan Tabel 1 dapat diuraikan sebagai berikut:

1 Sasaran Kegiatan 1: Terwujudnya Kebijakan di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia yang Berkualitas

Pencapaian Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kebijakan di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia yang Berkualitas ditunjukkan oleh pencapaian tiga indikator kinerja yaitu:

1. Jumlah kesepakatan pada forum bilateral di Kawasan Asia yang diketuai dan ditindaklanjuti Kemenko Bidang Perekonomian

2. Jumlah kerja sama ekonomi (PTA/FTA/CEPA, bilateral) Kawasan Asia yang disepakati oleh K/L di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

3. Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yang terselesaikan di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.1. Jumlah kesepakatan pada forum bilateral di Kawasan Asia yang diketuai dan ditindaklanjuti Kemenko Bidang Perekonomian

Latar Belakang

Forum yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian pada tingkat Bilateral adalah forum di mana Kemenko Perekonomian menjadi koordinator dan focal point pada forum tersebut. Forum ini meliputi forum pada tingkat Deputi maupun tingkat Menteri. Adapun target yang ditetapkan sebagai berikut:

1. SOM JCEC RI – ROK

Forum JCEC merupakan implementasi dari MoU antara Kemenko Perekonomian dan MOTIE Korea yang ditandatangani pada 10 September 2018 bersamaan dengan kunjungan Presiden RI ke Korea. Forum ini

(4)

merupakan kelanjutan dari Working Level Task Force (WLTF) RI-ROK yang telah berjalan sejak 2011 hingga 2018.

2. MM JCEC RI – ROK

MM JCEC RI-ROK adalah pertemuan lanjutan setelah pelaksanaan SOM JCEC RI-ROK. MM JCEC merupakan pertemuan tingkat Menteri yang dipimpin Bersama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Minister of Trade, Industry and Energy (MOTIE) Korea Selatan untuk membahas peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, industri, energi, serta kerja sama e-commerce.

3. Public Private Dialogue Track 1.5 Indonesia – Jepang

Forum pembahasan potensi kerja sama Indonesia-Jepang. Isu yang dibahas pada pertemuan diantaranya yaitu kerja sama pada sector-sektor human capital, digital technology, supply chain, green industry, economic relations for regional development, dan isu lainnya.

4. Pertemuan ke-5 TFT Baja RI-Korea

Pertemuan TFT Baja ini diselenggarakan Kemenko Perekonomian bekerjasama dengan PT. Krakatau Steel dan POSCO dalam rangka menindaklanjuti hasil Kunjungan Kenegaraan Presiden RI ke Seoul Republik of Korea tanggal 16 Mei 2016, yakni mengenai komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung Pembangunan Kluster Industri Baja oleh Krakatau Steel dan POSCO dengan kapasitas produksi sampai dengan 10 juta ton di Cilegon pada tahun 2025.

5. Forum Konsultasi Bilateral RI – Jepang

Forum ini merupakan wadah konsultasi bilateral antara Indonesia dengan Jepang dimana tujuan utamanya untuk meningkatkan iklim usaha/investasi di Indonesia menjadi lebih baik sehingga investasi Jepang yang sudah ada di Indonesia dapat dipertahankan dan ditingkatkan, serta dapat menarik investasi baru dari Jepang.

6. SOM ke-10 RI – Singapura

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian bilateral, pada tahun 2010 Indonesia dan Singapura membentuk 6 (enam) Kelompok Kerja (Working Group) yakni: WG Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya, WG Investasi, WG Transportasi, WG Tenaga Kerja, WG Pariwisata, dan WG Agribisnis. Kerja sama ini dilakukan secara silih berganti setiap tahunnya di masing-masing negara, didahului dengan pertemuan tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting), kemudian pertemuan tingkat Menteri (Ministerial Meeting) dan pertemuan tingkat Kepala Negara (Leaders Retreat).

7. MM ke-12 RI – Singapura

MM ke-12 RI – Singapura adalah pertemuan lanjutan setelah pelaksanaan SOM 6 WG RI-Singapura telah selesai dilaksanakan. MM 6 WG RI- Singapura merupakan pertemuan strategis tingkat Menteri dimana kedua negara mendiskusikan capaian-capaian dari kerja sama sebelumnya, solusi

(5)

atas hambatan yang terjadi, serta rencana kerja sama bilateral ke depan.

Pertemuan tingkat Menteri (Ministerial Meeting) pada tahun 2022 rencananya akan dilakukan di Indonesia. Dalam pertemuan tingkat Menteri, kedua Menteri menyusun dan menandatangani laporan yang akan disampaikan kepada masing-masing kepala Negara (Joint report to Leaders), saat pertemuan tingkat Kepala Negara (Leaders’ Retreat) dilakukan.

8. SOM Trilateral RI-Timor Leste-Australia

Kerja Sama Ekonomi Trilateral antara RI – Timor Leste – Australia bertujuan untuk membahas perkembangan dan menindaklanjuti kerjasama ekonomi trilateral yang meliputi prioritas bagi Indonesia, yaitu konektivitas udara dan darat, konektivitas bidang komunikasi, peternakan, pariwisata, dan pemberlakuan bebas visa di Timor-Leste. Forum dimaksud diadakan secara regular di tingkat pejabat tinggi/ Senior Official Meeting.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, Jumlah forum yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian pada Kerja Sama Ekonomi Asia yang telah terealisasi sebesar 25% atau mencapai 2 forum dari target 8 forum di Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja IKU-1.1

1.1. Jumlah forum yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian pada Kerja Sama Ekonomi Asia

Forum 8 2 25 %

(Memuaskan)

Deskripsi narasi:

Pada Triwulan I 2022 forum yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian pada Kerja Sama Ekonomi Asia yang sudah terlaksana yaitu:

1. Pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Joint Committee on Economic Cooperation between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea (JCEC RI-ROK); dan

Pertemuan SOM JCEC RI-ROK dilaksanakan secara virtual dengan Korea dan dihadiri fisik oleh delegasi utama Indonesia pada tanggal 27 Januari 2022. Agenda pertemuan terbagi menjadi tiga Working Group yaitu WG Trade and Investment, WG E-Commerce, dan WG Industrial Cooperation serta Plenary Meeting persiapan pertemuan tingkat Menteri JCEC RI-ROK.

Hasil pelaksanaan SOM JCEC RI-ROK:

a. Pemerintah Indonesia akan mempersiapkan kunjungan Menteri MOTIE ke Indonesia pada 20-22 Februari 2022 yang akan datang.

Pertemuan tingkat Menteri JCEC direncanakan dilaksanakan pada 22 Februari 2022 pagi di Hotel Borobudur Jakarta.

(6)

b. Terkait pelaksanaan business forum, Indonesia mengusulkan apabila memungkinkan untuk adanya penandatanganan MoU B to B dalam acara ini yang akan disaksikan oleh kedua Menteri, seperti antara KADIN dan Korean Chambers maupun antara perusahaan- perusahaan Indeonesia dan Korea Selatan.

c. Mengenai MoU yang akan ditandatangani pada saat pertemuan tingkat Menteri yakni MoU on Special Economic Zone telah siap untuk ditandatangani, sementara untuk MoU on Energy, Bappenas dan Kementerian ESDM mengusulkan untuk membentuk MoU payung dengan MOTIE sebagai landasan technical arrangement kerja sama energi. Kemudian untuk MoU on automotive dan MoU on charging system for electric vehicle masih dalam pembahasan dan diharapkan dapat disepakati sebelum pertemuan tingkat Menteri.

2. Ministerial Meeting (MM) Joint Committee on Economic Cooperation between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea (JCECRI- ROK).

Pertemuan MM JCEC RI-ROK telah dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2022 di Hotel Borobudur Jakarta. Pada pertemuan JCEC Indonesia – Korea, telah dibahas dan disepakati kerja sama ekonomi yang terbagi dalam empat kelompok kerja (working group) yaitu perdagangan dan investasi; industri; energi dan sumber daya mineral; dan ecommerce.

Dalam Pertemuan MM JCEC RI-ROK juga telah ditandatangani beberapa MoU kerja sama pemerintah (G to G) maupun swasta (B to B). MoU G to G yang ditandatangani yaitu:

a) MOU on Cooperation Regarding Indonesia Special Economic Zones and Korean Free Economic Zones yang kami Kami tandatangani bersama dengan Menteri MOTIE;

b) MOU regarding Cooperation on Pilot Projects of Charging System for E-Vehicle yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dengan Korea Institute for Advancement of Technology (KIAT);

c) MOU on Critical Mineral Supply Chain antara Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Kementerian ESDM dan Director General for Resources Industry Policy, MOTIE.

Dengan demikian, pencapaian kinerja triwulan I tahun 2022 terealisasi dengan baik seiring dengan membaiknya situasi pandemi COVID-19.

Adapun kendala dalam pencapaian kinerja triwulan I adalah adanya perubahan rencana pertemuan SOM JCEC yang semula akan dilaksankan secara fisik di Korea menjadi dilaksanakan secara virtual. Hal ini dikarenkan adanya kebijakan pemerintah mengenai pembatasan kegiatan bepergian ke luar negeri untuk pencegahan penularan COVID-19.

(7)

Upaya yang telah dilakukan pada triwulan I untuk menunjang pencapaian kinerja dengan mengadakan rapat koordinasi persiapan pertemuan SOM dan MM JCEC bersama K/L terkait. Untuk mendorong realisasi di triwulan berikutnya akan dilakukan persiapan kegiatan, identifikasi permasalahan, dan koordinasi pelaksanaan forum bilateral di Kawasan Asia.

Berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I No Output

Kegiatan

Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capai an Outpu t 1 Rekomendasi

Kebijakan Kerja Sama Ekonomi Asia

865.612.000 245.536.373 (28.37%)

0 0%

2 Rekomendasi Persiapan Forum Bilateral Asia

112.898.000 22.612.600 (20,03%)

2 Rekomen

dasi Kebijakan

25%

3 Rekomendasi Percepatan Penyelesaian dan

Implementasi Perundingan Perdagangan

462.508.000 114.020.997 (24,65%)

0 0%

B. Tabel Pelaksanaan Rencana Aksi dan Keterangan dalam Pelaksanaan Jumlah kesepakatan pada forum bilateral di Kawasan Asia yang diketuai dan ditindaklanjuti Kemenko Bidang Perekonomian

No

Rencana Aksi TW I Status

Keterangan ( dapat berisikan Kendala &

Rekomendasi Perbaikan)

1

Rapat Koordinasi Persiapan pertemuan working group, SOM dan MM JCEC RI – ROK

Terlaksana

Rapat koordinasi

persiapan SOM JCEC RI- ROK telah dilaksanakan pada 6 Januari 2022 sedangkan rapat

koordinasi persiapan MM JCEC RI-ROK telah dilaksanakan pada 16 Februari 2022.

(8)

2

Penyelenggaraan

pertemuan working group level JCEC RI – ROK

Terlaksana

Pertemuan working group level JCEC RI-ROK telah dilaksanakan pada 27 Januari 2022. Kendala yang dihadapi yaitu adanya perubahan rencana pertemuan working group dan SOM JCEC yang semula akan dilaksankan secara fisik di Korea menjadi

dilaksanakan secara virtual. Hal ini dikarenkan adanya kebijakan

pemerintah mengenai pembatasan kegiatan bepergian ke luar negeri untuk pencegahan penularan COVID-19.

3 Penyelenggaraan SOM

JCEC RI – ROK Terlaksana

Pertemuan SOM JCEC RI – ROK telah dilaksanakan pada 27 Januari 2022.

4 Penyelenggaraan MM

JCEC RI – ROK Terlaksana

Pertemuan MM JCEC RI – ROK telah dilaksanakan pada 22 Februari 2022.

5

Rapat koordinasi 6 Working Group RI-Singapura dalam rangka tindak lanjut implementasi kerja sama dari hasil tahun

sebelumnya

Tertunda dan Digeser

Rapat koordinasi 6 WG dalam rangka persiapan menjelang pelaksanaan Senior Official Meeting (SOM) 6 WG RI-

SINGAPURA rencananya akan dilaksanakan pada tanggal minggu pertama Juni 2022.

6 Rapat koordinasi pertemuan TFT Baja

Tertunda dan Digeser

Rapat koordinasi pertemuan TFT Baja tertunda karena Penyelenggaraan TFT Baja ditunda ke TW II.

7 Penyelenggaraan TFT Baja ke-5

Tertunda dan Digeser

Penyelenggaraan TFT Baja ke-5 tertunda karena perlunya dilaksanakan terlebih dahulu FGD

(9)

Pemetaan Potensi Kerja Sama Pengembangan Industri Baja untuk menghimpun masukan dari K/L dan pemangku kepentingan lainnya. FGD telah dilaksanakan pada 14 Maret 2022.

Penyelenggaraan TFT Baja ke-5 direncanakan akan dilaksanakan pada TW II.

1.2. Jumlah Kerja Sama Ekonomi Asia yang disepakati oleh K/L di bawah Pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

Latar Belakang

Perjanjian kerja sama ekonomi Asia adalah persetujuan/perjanjian di bidang ekonomi yang disepakati antara Indonesia dengan negara mitra di kawasan Asia.

Hal ini meliputi kesepakatan yang dapat berupa persetujuan/perjanjian dalam bentuk PTA/FTA/CEPA dan Bilateral. Adapun target yang ditetapkan sebagai berikut:

a. Kesepakatan Kerja Sama Committee on Economic Cooperation IK- CEPA

Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK- CEPA) ditandatangani oleh Menteri Perdagangan, Republik Indonesia dan Menteri Perdagangan, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020. Hasil penandatanganan IKCEPA mencakup perdagangan barang yang meliputi elemen penurunan/penghapusan tarif, ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, dan trade remedies, perdagangan jasa, investasi, kerja sama ekonomi, serta pengaturan kelembagaan.

Salah satu chapter penting bagi Indonesia dalam IKCEPA adalah chapter Economic Cooperation yang mengatur kerja sama ekonomi yang lebih luas antara Indonesia dan Korea dimana fokus utamanya adalah meningkatkan kesalingsesuaian (complementarities) ekonomi kedua negara serta memperdalam dan memperluas peran dua negara dalam rantai pasok regional dan global.

Sektor yang dikerjasamakan dalam chapter ini yaitu industri, pertanian, kehutanan, perikanan, aturan dan prosedur perdagangan; pergerakan orang perorangan; dan sektor lainnya (UMKM, health care, jasa konstruksi dll).

Dalam rangka pengaturan teknis atas kerja sama di bawah chapter IKCEPA ini maka kedua negara sepakat menuangkan pengaturan detail teknis kerja sama dalam dokumen Impementing Arrangement (IA) yang sudah ditandatangani pada 21 Desember 2020.

(10)

b. Kesepakatan Joint Committee Meeting ke-17 GR IJEPA

Perjanjian IJEPA ditandatangani pada Juli 2007 dan mulai efektif berlaku (entry into force) pada 1 Juli 2008. Setelah implementasi lebih dari lima tahun, kedua pihak sepakat untuk dilakukan General Review Indonesia- Japan Economic Partnership Agreement (GR IJEPA). GR-IJEPA telah dilaksanakan sebanyak 16 putaran sejak tahun 2017 dengan melibatkan 8 Working Group.

Tujuan dari GR IJEPA secara umum adalah untuk perluasan akses pasar perdagangan barang termasuk melalui penghapusan dan pengurangan tarif yang mencakup barang industri, perikanan, kehutanan dan pertanian serta fleksibilitas prosedur dan peraturan terkait perikanan dan produk pertanian.

c. Kesepakatan Kerja Sama RI-Khazakstan

Kerja sama RI-Kazakhstan merupakan implementasi MoU antara Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Perencanaan dan Anggaran Republik Kazakhstan pada 2012.

The First Indonesia-Kazakhstan Joint Commission on Economic Cooperation (JCEC) telah diselenggarakan di jakarta pada tanggal 21 Agustus 2013 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Menteri Perencanaan dan Anggaran Republik Kazakhstan.

Pada 15 Desember 2020 telah diselenggarakan Technical Economic Consultation RI-Kazakhstan. Pertemuan diselenggarakan untuk membahas usulan agenda pertemuan JCEC RI-Kazakhstan ke-2.

Pada 29 November 2021, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional telah bertemu dengan Duta Besar Kazakhstan. Pada pertemuan ini membahas perkembangan kerja sama ekonomi Indonesia- Kazakhstan. Dalam pertemuan tersebut pihak Kazakhstan mengusulkan untuk dilaksanakannya Sidang Komite Bersama Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Kazakhstan pada level teknis.

d. Negosiasi preferensial perdagangan barang antara RI-Pakistan (IP- TIGA) dan RI-Bangladesh (IB-PTA)

Sejak Indonesia-Pakistan Preferenial Trade Agreement (IP-PTA) diimplementasikan pada tahun 2013, hingga 2020 nilai perdagangan kedua negara meningkat secara signifikan yaitu tumbuh sebesar 62 persen dimana nilai ekspor Indonesia ke Pakistan meningkat sebesar 68 persen. Setelah berjalan selama lima tahun, kedua negara sepakat untuk memperluas perjanjian dagang dari IP-PTA menjadi Indonesia-Pakistan Trade in Goods Agreement (IP-TIGA). Dalam IP- PTA hanya mencakup 279 pos tarif Indonesia dan 320 pos tarif Pakistan, sedangkan IP-TIGA akan mencakup penghapusan/pengurangan terhadap keseluruhan pos tarif kedua negara yang diperdagangkan.

(11)

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, Jumlah Kerja Sama Ekonomi Asia yang disepakati oleh K/L di bawah Pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian yang telah terealisasi sebesar 0 atau mencapai 0% dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja IKU-1.1

1.1. Jumlah Kerja Sama Ekonomi Asia yang disepakati oleh K/L di bawah Pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

Jumlah 4 0 0%

Deskripsi narasi:

Pada Triwulan I 2022 Kerja Sama Ekonomi Asia yang disepakati oleh K/L di bawah Pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian belum terlaksana karena direncanakan akan mulai tercapai pada Triwulan II.

Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya mewujudkan IKU ini adalah untuk mencapai Kesepakatan Kerja Sama Committee on Economic Cooperation IK- CEPA diperlukan ratifikasi dokumen perjanjian IKCEPA dimana saat ini proses ratifikasi tersebut masih belum selesai sehingga Kesepakatan Kerja Sama Committee on Economic Cooperation IKCEPA juga terhambat.

Upaya yang telah dilakukan pada triwulan I untuk menunjang pencapaian kinerja dengan menyusun daftar proposal kerja sama ekonomi IKCEPA dan menyelenggarakan rapat pembahasan stocktaking potensi kerja sama Indonesia-Kazakhstan. Untuk mendorong realisasi di triwulan berikutnya akan dilakukan persiapan kegiatan, identifikasi permasalahan, dan koordinasi pelaksanaan kerja sama ekonomi Asia yang disepakati oleh K/L di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian.

Berdasarkan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I No Output

Kegiatan

Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capai an Outpu t 1 Rekomendasi

Kebijakan Kerja Sama Ekonomi Asia

865.612.000 245.536.373 (28.37%)

0 0%

2 Rekomendasi Persiapan

112.898.000 22.612.600 (20,03%)

2 25%

(12)

Forum Bilateral Asia

Rekomendasi Persiapan

Forum 3 Rekomendasi

Percepatan Penyelesaian dan

Implementasi Perundingan Perdagangan

462.508.000 114.020.997 (24,65%)

0 0%

B. Tabel Pelaksanaan Rencana Aksi dan Keterangan dalam Pelaksanaan Jumlah Kerja Sama Ekonomi Asia yang Disepakati oleh K/L di bawah Pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

No

Rencana Aksi TW I Status

Keterangan ( dapat berisikan Kendala & Rekomendasi

Perbaikan)

1

Menyusun daftar proposal kerja sama ekonomi IKCEPA

Terlaksana

Daftar proposal kerja sama ekonomi IKCEPA sudah tersusun di TW I. Proposal kerja sama yang sudah tersusun yaitu proposal di bidang kesehatan, konstruksi, dan animasi digital.

2

Rapat koordinasi penyusunan kesepakatan kerja sama ekonomi RI – Kazakhstan

Terlaksana

Rapat pembahasan stocktaking potensi kerja sama Indonesia- Kazakhstan telah dilaksanakan secara virtual pada 23 Maret 2022.

1.3. Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjia n kerja sama ekonomi Asia yang

terselesaikan di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian

Latar Belakang

Ratifikasi kerja sama ekonomi Asia adalah salah satu bentuk pengesahan atas perbuatan hukum untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian internasional/proses adopsi perjanjian internasional ke dalam konstitusi hukum nasional (melalui persetujuan dari badan eksekutif dan legislative) sehingga negara terkait dapat memanfaatkan perjanjian internasional tersebut pada negaranya masing-masing.

Hal ini meliputi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi internasional yang telah disahkan. Adapun target yang ditetapkan sebagai berikut:

a. Penyelesaian proses ratifikasi IKCEPA

Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK- CEPA) ditandatangani oleh Menteri Perdagangan, Republik Indonesia dan Menteri Perdagangan, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020. Hasil penandatanganan IKCEPA mencakup perdagangan barang yang meliputi elemen penurunan/penghapusan tarif, ketentuan asal

(13)

barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, dan trade remedies, perdagangan jasa, investasi, kerja sama ekonomi, serta pengaturan kelembagaan.

Parlemen Korea telah menyetujui dan meratifikasi perjanjian IKCEPA pada 29 Juni 2021. Pihak Indonesia telah menyampaikan dokumen perjanjian IKCEPA dan pendukungnya kepada DPR dengan melalui surat Presiden ditujukan kepada DPR tanggal 12 April 2021 dan diterima oleh DPR pada tanggal 13 April 2021.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yang terselesaikan di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian yang telah terealisasi sebesar 0 atau mencapai 0% dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja IKU-1.1

1.1. Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yang

terselesaikan di bawah pengendalian

Kemenko Bidang Perekonomian

Jumlah 1 0 0%

Deskripsi narasi:

Pada Triwulan I 2022 ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yang terselesaikan di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian belum terlaksana karena direncanakan akan tercapai pada Triwulan II.

Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya mewujudkan IKU ini adalah proses ratifikasi yang cukup panjang dan lama sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai IKU ini.

Upaya yang telah dilakukan pada triwulan I untuk menunjang pencapaian kinerja yaitu pada tanggal 3 Februari 2022 telah mengirimkan masukan naskah akademik IK-CEPA serta detil proposal kerja sama Chapter Economic Cooperation IKCEPA di bidang Kesehatan, Konstruksi, dan Animasi Digital sebagai bahan masukan potensi manfaat IKCEPA dalam naskah akademik tersebut kepada Kementerian Perdagangan.

Berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai

(14)

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I N

o

Output Kegiatan

Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output Tw I

% Capaia n Output 1 Rekomendas

i Kebijakan Kerja Sama Ekonomi Asia

865.612.00 0

245.536.37 3 (28.37%)

0 0%

2 Rekomendas i Persiapan Forum Bilateral Asia

112.898.00 0

22.612.600 (20,03%)

2 Rekomendas i Kebijakan

25%

3 Rekomendas i Percepatan Penyelesaia

n dan

Implementasi Perundingan Perdaganga n

462.508.00 0

114.020.99 7 (24,65%)

0 0%

B. Tabel Pelaksanaan Rencana Aksi dan Keterangan dalam Pelaksanaan

Jumlah ratifikasi kesepakatan/perjanjian kerja sama ekonomi Asia yang terselesaikan di bawah pengendalian Kemenko Bidang Perekonomian No

Rencana Aksi TW I Status

Keterangan ( dapat berisikan Kendala & Rekomendasi

Perbaikan)

1

Pembahasan

substansi, kajian dan masukan Rapat/ FGD Pembahasan

IKCEPA dengan DPR

Terlaksana

Masukan naskah akademik IKCEPA serta detil proposal kerja sama Chapter Economic Cooperation telah dikirimkan kepada Kementerian

Perdagangan pada 3 Februari 2022

2 Sasaran Kegiatan 2: Terwujudnya Layanan Program dan Tata Kelola yang Berkualitas

Pencapaian Sasaran Kegiatan 2: Terwujudnya Layanan Program dan Tata Kelola yang Berkualitas yang ditunjukkan oleh pencapaian indikator yaitu: Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola.

(15)

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

2.1 Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta

Administrasi Program dan Tata Kelola.

Latar Belakang

Terwujudnya Layanan Program dan Tata Kelola yang Berkualitas dapat diukur melalui Indeks kepuasan layanan Program dan Tata Kelola. Indeks tersebut mengukur indikator tingkat kepuasan dengan melakukan survey layanan program dan tata kelola ke internal Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional yang dilaksanakan di akhir tahun dengan empat kategori penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Puas, (2) Tidak Puas, (3) Puas, dan (4) Sangat Puas.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Maret Tahun 2022, Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola terealisasi sebesar N/A dari target Tahun 2022 sebesar 3 dari 4 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator kinerja utama Satuan Target Realisasi %Kinerja 2.1 Indeks Kepuasan

Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program

dan Tata Kelola.

Indeks Baik (3 dari 4)

N/A N/A

Dalam rangka mencapai target indeks kepuasan pada layanan kegiatan Deputi dan administrasi program dan tata Kelola, beberapa upaya telah dilakukan pada triwulan I antara lain dengan melakukan pelaporan emonev, monitoring rutin anggaran, dan pengelolaan tata usaha dan persuratan di Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional.

Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya mewujudkan IKU ini adalah adanya perubahan system pelaporan emonev 2022 sehingga perlu dilakukan sosialisasi pengisian ke setiap penanggung jawab pelaporan pada masing-masing keasdepan dan kendala komunikasi dalam pendisposisian melalui e-office karena belum seluruh pegawai terbiasa melakukan pengecekan e-office secara rutin.

Untuk mendorong realisasi pada triwulan berikutnya maka akan terus dilakukan kegiatan rutin program dan tata Kelola yang mendukung manajerial internal Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional.

Dengan demikian, berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Output Kegiatan

Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output

TW 1

% Capaian

Output 1 Layanan

Program dan Tata Kelola di lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

480,339,000 102,873,000 (21,42%)

Layanan Program dan Tata Kelola Deputi 7

25%

(16)

B. Pelaksanaan Rencana Aksi (RENAKSI) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Rencana Aksi TW I

Status Keterangan (Kendala &

Rekomendasi Perbaikan) 1 Layanan

Dukungan Administrasi Program dan Anggaran

Terlaksana Telah dilakukan pengelolaan dan pelaporan anggaran di Deputi 7 secara berkala dalam bentuk rapat evaluasi anggaran, pendokumentasian dan pelaporan spp rutin, dan pelaporan emonev pada triwulan 1. Kendala yang dihadapi ialah perubahan system pelaporan emonev 2022 sehingga perlu dilakukan sosialisasi pengisian ke setiap penanggung jawab pelaporan pada masing-masing keasdepan 2 Layanan

Dukungan Administrasi Tata Kelola

Terlaksana Telah dilakukan pengelolaan tata usaha dan persuratan di Deputi 7 dengan baik, meskipun terdapat kendala komunikasi terutama disposisi menggunakan aplikasi e-office.

3

Sasaran Kegiatan 3: Terwujudnya Pelaksanaan Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia yang Efektif

3.1. Persentase Penyelesaian Analisis Kebijakan Bidang Ekonomi Asia

Latar Belakang

Kebijakan yang berkualitas dihasilkan dari proses analisis yang dalam dan komprehensif. Untuk itu, dalam rangka perumusan kebijakan bidang kerja sama ekonomi Asia diperlukan analisa kebijakan berupa karya tulis kedinasan (naskah akademik RUU, RPerpres, RPermen, Memo Kebijakan, Model Kebijakan, Ringkasan Kebijakan dan Advokasi Kebijakan) dan karya tulis ilmiah (policy brief, policy paper, Ringkasan Kebijakan, artikel kebijakan dan makalah). IKU Persentase Penyelesaian Analisa Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia merupakan indikator untuk mengukur tingkat penyelesaian atas analisa kebijakan yang ditargetkan. Pada tahun 2022, Keasdepan Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia menargetkan menyusun 8 (delapan) analisa kebijakan.

Dengan terpenuhinya Indikator kinerja ini, diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian di lingkungan Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia namun juga diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan Kompetensi ASN yang merupakan “ultimate indicator” pada sasaran strategis di level Kementerian.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan I Tahun 2022, Indeks Kualitas Koordinasi, Sinkronisasi dan Pengendalian di Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia yang ditindaklanjuti yang telah

(17)

terealisasi sebanyak 2 Analisa kebijakan atau sebesar 25% atau mencapai 33,3%

dari target Tahun 2022 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja

IKU-1.1

2.2. Persentase Penyelesaian Analisis Kebijakan Bidang Ekonomi Asia

Persentase 75% 2 Analisa

Kebijakan 33,3%

Deskripsi narasi:

A. Narasi atas Capaian Kinerja

Pada Triwulan I 2022 Analisis Kebijakan Bidang Ekonomi Asia yang sudah terlaksana yaitu:

1) Policy Brief Pemanfaatan Indonesia-Korea CEPA terhadap Percepatan Pemulihan Nasional

2) Policy Brief Optimalisasi Implementasi Travel Bubble Indonesia Singapura B. Adapun kendala yang dihadapi antara lain:

1) Keterbatasan akses pegawai untuk mendapatkan data ter-update yang dapat mendukung analisis dalam Policy Brief.

2) Diperlukan data yang komprehensif agar Policy Brief memberikan analisis dan rekomendasi yang tajam.

Berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

A. Tabel Pelaksanaan Rencana Aksi dan Keterangan dalam Pelaksanaan Rencana Aksi

Persentase Penyelesaian Analisis Kebijakan Bidang Ekonomi Asia

No

Rencana Aksi TW I Status

Keterangan ( dapat berisikan Kendala &

Rekomendasi Perbaikan)

1

Penyusunan analisis Policy Brief/Policy Paper/Ringkasan Kebijakan tentang Kerja Sama Ekonomi bidang Asia

Terlaksana

Telah disusun Policy Brief pada TW I dengan Judul Pemanfaatan Indonesia-Korea CEPA terhadap Percepatan Pemulihan Nasional

2 Penyusunan analisis Policy Brief/Policy Paper/Ringkasan

Terlaksana Telah disusun Policy Brief pada TW I dengan Judul

(18)

Kebijakan tentang Kerja Sama Ekonomi bidang Asia

Optimalisasi Implementasi Travel Bubble Indonesia Singapura

4 Sasaran Kegiatan 4: Terwujudnya Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola yang Optimal

Pencapaian Sasaran Kegiatan 4: Terwujudnya Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola yang Optimal ditunjukkan oleh pencapaian empat indikator kinerja yaitu:

1. Persentase ASN Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia yang memenuhi Jam Pelatihan (JP) ASN 2. Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

3. Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 4. Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia.

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

4.1 Persentase ASN Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia yang memenuhi Jam Pelatihan (JP) ASN

Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Pasal 203 Ayat (4); Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu tahun.

Persentase ASN Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia yang memenuhi Jam Pelatihan (JP) ASN melalui keikutsertaan dalam seminar /konferensi /sarasehan /sosialisasi, workshop/lokakarya dan benchmarking merupakan alat untuk mengukur pemenuhan pengembangan kompetensi pegawai dalam memenuhi jam pelajaran sebanyak 20 jam pelatihan yang mengacu pada PP No. 17 Tahun 2020.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Maret Tahun 2022, Persentase ASN Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia yang memenuhi Jam Pelatihan (JP) ASN telah terealisasi sebesar 16,67%

pegawai yang telah memenuhi JP pada triwulan I. Jika dibandingkan Persentase Realisasi dengan Target Kinerja 70%, maka Capaian Kinerja pada IKU ini adalah 23,8% dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Realisasi %Kinerja

Persentase ASN Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia yang memenuhi Jam Pelatihan (JP) ASN

Persentase 70 % 16,67% 23,8%

(19)

Sebagai upaya pemenuhan target Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia yang memenuhi Jam Pelatihan (JP) ASN, maka upaya yang telah dilakukan pada triwulan I ialah dengan mengikutsertakan ASN pada kegiatan FGD Pemetaan Potensi Kerja Sama Pengembangan Industri Baja di Indonesia, pada tanggal 14 Maret 2022.

Selain pendokumentasian jumlah JP yang belum dilakukan secara rutin oleh masing-masing pegawai, tidak ada kendala lain yang ditemukan dalam upaya realisasi kinerja.

Untuk mendorong realisasi pada triwulan berikutnya maka akan terus dilakukan upaya pengikutsertaan ASN pada kegiatan FGD, workshop, seminar, webinar, maupun short course terkait kerja sama ekonomi Asia maupun keilmuan lainnya.

Dengan demikian, berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Output Kegiatan

Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output TW I

% Capaian Kinerja 1 Layanan

Dukungan Manajemen Internal

0 0 0 0

B. Pelaksanaan Rencana Aksi (RENAKSI) dan Capaian Kegiatan TW Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan (Kendala &

Rekomendasi Perbaikan) 1 Keikutsertaan ASN

pada FGD/

Sosialisasi/

Workshop/

Webinar/ Short course tentang kerja sama ekonomi Asia maupun Pendidikan Tinggi ilmu lainnya.

Terlaksana FGD: Pemetaan Potensi Kerja Sama Pengembangan Industri Baja di Indonesia, pada tanggal 14 Maret 2022 telah dilaksanakan dan diikuti oleh para pegawai/ASN di lingkungan kedeputian VII. Tidak ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.

4.2 Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAKIP, adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan

(20)

data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dlam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Hasil dari pengukuran Evaluasi SAKIP merupakan nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan (2) A (Skor > 80-90); Memuaskan (3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik (4) B (Skor > 60- 70); Baik (5) CC (>50-60); Cukup (6) C (>30-50); Kurang (7) D (0-30); Sangat Kurang.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Maret Tahun 2022, Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional yang telah terealisasi sebesar N/A dari target Tahun 2022 sebesar 83 persen dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Realisasi % Kinerja

Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

Nilai 83 N/A N/A

Sebagai upaya pemenuhan Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, maka upaya yang telah dilakukan pada triwulan I ialah dengan melaksanakan Dialog kinerja melalui rapat pimpinan mingguan antara deputi dengan para asdep guna membahas update/perkembangan program/evaluasi kinerja yang telah dilakukan setiap minggunya. Kemudian, telah dilakukan juga Penyusunan dan penetapan dokumen PK dan Renaksi Deputi VII Tahun 2022 sebagai acuan pelaksanaan kinerja 2022.

Tidak ada kendala yang ditemukan dalam upaya pemenuhan Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional selama periode triwulan I.

Untuk mendorong realisasi pada triwulan berikutnya maka dialog kinerja dan berbagai kegiatan kerja kedeputian akan dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja yang telah disusun.

Dengan demikian, berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

(21)

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Output Kegiatan

Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output TW I

% Capaian Kinerja 1 Layanan

Dukungan Manajemen Internal

0 0 0 0

B. Pelaksanaan Rencana Aksi (RENAKSI) dan Capaian Kegiatan TW Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional No Rencana Aksi TW I Status Keterangan (Kendala &

Rekomendasi Perbaikan) 1 Penyusunan

dokumen perencanaan secara optimal

Terlaksana Dialog kinerja dilaksanakan melalui rapat pimpinan mingguan antara deputi dengan para asdep guna membahas update/perkembangan

program/evaluasi kinerja yang telah dilakukan setiap minggunya. Tidak ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.

Terlaksana Penyusunan dan penetapan dokumen PK dan Renaksi Deputi VII Tahun 2022. Kegiatan telah dilaksanakan tanpa ada kendala.

4.3 Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Latar Belakang

Nilai PMPRB adala nilai yang diperoleh dari penilaian mandiri unit kerja melalui aplikasi pmprb.menpan.go.id atas upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap system penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.

Penilaian mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB pada komponen Pengungkit baik Pemenuhan maupun Reform berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Maret Tahun 2022, Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang telah terealisasi sebesar N/A dari target Tahun 2022 sebesar 80% dengan ringkasan sebagai berikut:

(22)

Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja

Persentase Pemenuhan Nilai

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Nilai 80 N/A N/A

Dalam upaya pemenuhan Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, maka upaya yang telah dilakukan pada triwulan I ialah dengan mengikuti kegiatan Rapat Persiapan Pembangunan WBK di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2022, pada tanggal 24 Maret 2022, pengelolaan tata usaha dan persuratan di Deputi 7 dengan baik, meskipun terdapat kendala komunikasi terutama disposisi menggunakan aplikasi e-office, pembaharuan informasi publik di berbagai website atau portal kedeputian, penyusunan dan pelaporan capaian kinerja dan pelaksanaan anggaran Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional telah dilaksanakan secara rutin setiap bulannya.

Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya mewujudkan IKU ini adalah belum optimalnya proses disposisi melalui aplikasi e-office dan belum dilakukan pembaharuan secara rutin pada website Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama selama triwulan I.

Untuk mendorong realisasi pada triwulan berikutnya maka berbagai kegiatan yang berkaitan dengan upaya pencapaian RB akan diikuti oleh unit kerja, juga penyusunan dan pelaporan capaian kinerja pegawai maupun kedeputian, dan pelaporan pelaksanaan anggaran akan tetap dilakukan secara rutin.

Dengan demikian, berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Output Kegiatan Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output TW I

% Capaian Output 1 Layanan

Program dan Tata Kelola di Lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama

- - - -

(23)

Ekonomi Internasional

B. Pelaksanaan Rencana Aksi (RENAKSI) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

No Rencana Aksi TW 1

Status Keterangan (Kendala &

Rekomendasi Perbaikan) 1 Perencanaan

Reformasi Birokrasi

Terlaksana Telah dilaksakan kegiatan Rapat Persiapan Pembangunan WBK di Lingkungan Kementerian

Koordinator Bidang

Perekonomian tahun 2022, pada tanggal 24 Maret 2022 dan dihadiri oleh perwakilan tim RB unit kerja.

Kegiatan dilaksanakan dalam upaya mempersiapkan seluruh

unit kerja Kemenko

Perekonomian menuju ZI dan WBK untuk mewujudkan Reformasi Birokrasi yang baik.

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan.

2 Pelaksanaan pelayanan tata kelola yang baik

Terlaksana Telah dilakukan pengelolaan tata usaha dan persuratan di Deputi 7 dengan baik, meskipun terdapat kendala komunikasi terutama disposisi menggunakan aplikasi e- office.

3 Pelaksanaan informasi publik melalui program website Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, MEA Indonesia, Sub-Regional, G20 dan JCM

Terlaksana Informasi publik telah di update secara berkala, pada situs-situs Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional.

Kendala yang dihadapi yaitu belum dilakukan pengupdate-an secara rutin pada website Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama selama triwulan I.

4 Penyusunan bahan/laporan capaian kinerja Deputi Bidang Koordinasi Kerja

Terlaksana Bahan/Laporan capaian kinerja dan pelaksanaan anggaran Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional telah dilaksanakan secara rutin setiap

(24)

Sama Ekonomi Internasional dan pelaksanaan anggaran

bulannya dan tidak ada kendala dalam pelaksanaan

5 Penyusunan bahan/laporan capaian kinerja individu pegawai

Terlaksana Bahan/Laporan capaian kinerja pegawai telah dilaksanakan secara berkala setiap bulannya.

Tidak ada kendala dalam pelaksanaannya.

4.4 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia

Latar Belakang

Persentase kualitas pelaksanaan anggaran adalah indikator yang ditetapkan untuk menggambarkan kualitas pelaksanaan anggaran belanja dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran dan penggunaan belanja secara proporsional.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Maret Tahun 2022, Persentase kualitas pelaksanaan anggaran yang telah terealisasi sebesar 26,52% dari target Tahun 2022 sebesar 92% dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Realisasi % Capaian Kinerja

Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Asisten Deputi Kerja Sama

Ekonomi Asia

Persentase 92% 26,52% 28,83%

Dalam upaya pemenuhan Persentase Pemenuhan Kualitas Pelaksanaan Anggaran Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia, maka upaya yang telah dilakukan pada triwulan I ialah dengan melaksanakan Rapat Internal Kedeputian secara rutin, yang diadakan dalam 1 bulan minimal satu kali, dan pelaporan emonev kedeputian yang dilakukan rutin setiap triwulan.

Selama triwulan I, tidak ada kendala yang ditemukan dalam upaya monitoring kualitas pelaksanaan anggaran di Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional

Untuk mendorong realisasi pada triwulan berikutnya maka rapat evaluasi penggunaan anggaran dan pelaporan emonev akan dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Dengan demikian, berdasarkan hasil capaian kinerja triwulan I dan upaya yang akan dilakukan di triwulan mendatang maka target kinerja tahun 2022 diproyeksikan dapat tercapai.

(25)

A. Pelaksanaan Rencana Kinerja (RENJA) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Output Kegiatan

Pagu Anggaran

Realisasi Anggaran

Realisasi Output TW I

% Capaian Output 1 Layanan

Program dan Tata Kelola di

Lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional

Rp.

480.339.000 Rp.

102.873.000 (21,42%)

1 Layanan 25 %

B. Pelaksanaan Rencana Aksi (RENAKSI) dan Capaian Kegiatan TW I Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Asia

Persentase Kualitas Pelaksanaan Rencana Aksi Kinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia

No Rencana Aksi TW I Status Keterangan (Kendala &

Rekomendasi Perbaikan) 1 Melaksanakan

monitoring dan evaluasi terkait perencanaan hingga realisasi anggaran di Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia

Terlaksana Dilaksanakan rutin pada Rapat Internal Kedeputian yang diadakan dalam 1 bulan minimal satu kali

2 Pembangunan system monev realisasi anggaran

Terlaksana Dilaksanakan rutin secara triwulan

Gambar

Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Asia Triwulan I Tahun 2022

Referensi

Dokumen terkait

TOPIK 1.A.MANAJEMEN

Fase 2 Tidak adanya subtype virus influenza baru pada manusia, terdapat infeksi pada binatang (unggas) dengan risiko tingi.. penularan

This thesis has been approved and accepted by the Board of Examiners, English Department, Faculty of Humanities, Universitas Airlangga.. January

Muhammadiyah Taman Puring dibawahi oleh manajer SDM dan manajer pelayanan, selain itu berdasarkan jumlah pegawai unit promkes tidak mencukupi dalam melaksanakan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Upah Minimum, Indeks Pembangunan Manusia

Pada materi yang terkait dengan pengetahuan dan keterampilan, model pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya problem based learning, karena model ini dapat

Kelemahan penggunaan silika gel sebagai adsorben adalah rendahnya efektivitas adsorpsi silika terhadap ion logam, disebabkan oleh rendahnya kemampuan oksigen (silanol dan

S arana dan prasarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam perusahaan, apabila kedua hal ini tidak tersedia maka kegiatan yang