• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA SUMBER AIR TANAH SEBELUM DAN SESUDAH DITREATMENT DI PT. TIRTA INVESTAMA LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISA KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA SUMBER AIR TANAH SEBELUM DAN SESUDAH DITREATMENT DI PT. TIRTA INVESTAMA LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA SUMBER AIR TANAH SEBELUM DAN SESUDAH DITREATMENT DI PT. TIRTA

INVESTAMA LANGKAT

LAPORAN TUGAS AKHIR

RADELINA VERONIKA SIREGAR 162401054

PROGRAM STUDI D3-KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)

ANALISA KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA SUMBER AIR TANAH SEBELUM DAN SESUDAH DITREATMENT DI PT. TIRTA

INVESTAMA LANGKAT

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

RADELINA VERONIKA SIREGAR 162401054

PROGRAM STUDI D3-KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(3)
(4)

PERNYATAAN

ANALISA KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA SUMBER AIR TANAH SEBELUM DAN SESUDAH DITREATMENT DI PT. TIRTA INVESTAMA LANGKAT

LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

Radelina Veronika Siregar 162401054

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini dengan judul Analisa Penentuan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Pada Sumber Air Tanah Sebelum Dan Sesudah Ditreatment Di PT. Tirta Investama.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Kerista Sebayang, MS selaku Dekan di Departemen Kimia, Ibu Dra.Nurhaida Pasaribu, M.Si selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan laporan tugas akhir ini dan selaku sekeretaris program studi D3 Kimia FMIPA-USU.

Terimakasih kepada Bapak Dr. Minto Supeno, MS selaku ketua program studi D3 Kimia FMIPA-USU, pegawai dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak, Ibu dan Keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang MahaEsa akan membalasnya.

Medan, Juli 2019

Radelina Veronika Siregar

(6)

ANALISA KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA SUMBER AIR TANAH SEBELUM DAN SESUDAH DITREATMENT DI PT. TIRTA

INVESTAMA LANGKAT

ABSTRAK

Telah dilakukan analisa kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) pada sumber air tanah sebelum dan sesudah ditreatment dengan menggunakan spektrofotometer DR 2700 pada panjang gelombang 560 nm. Besi (Fe) dan mangan (Mn) pada sumber air tanah sebelum dan sesudah ditreatment dilakukan selama 6 hari dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB. Air dari sumbernya dialirkan ke storage tank (sebelum ditreatment) memiliki kadar besi (Fe) setiap hari berturut- turut adalah 4,7 ppb, 5,3 ppb, 4,9 ppb, 4,2 ppb, 4,2 ppb, 5,0 ppb, 5,7 ppb, 5,4 ppb, 4,9 ppb, 5,8 ppb, 4,9 ppb, 4,3 ppb, 5,0 ppb, 5,2 ppb, 4,9 ppb, 6,3 ppb, 5,8 ppb dan 5,7 ppb. Sedangkan kadar besi (Fe) yang diperoleh pada green sand tank (sesudah ditreatment) setiap hari berturut-turut adalah 4,7 ppb, 5,3 ppb, 4,9 ppb, 4,2 ppb, 4,2 ppb, 5,0 ppb, 5,7 ppb, 5,4 ppb, 4,9 ppb, 5,8 ppb, 4,9 ppb, 4,3 ppb, 5,0 ppb, 5,2 ppb, 4,9 ppb, 6,3 ppb, 5,8 ppb dan 5,7 ppb. Sedangkan air yang diperoleh pada giant tank (sesudah ditreatment) memiliki kadar besi (Fe) setiap hari berturut-turut adalah 5,8 ppb, 4,7 ppb, 4,3 ppb, 4,7 ppb, 6,8 ppb, 6,7 ppb, 5,7 ppb, 5,2 ppb, 5,6 ppb, 5,0 ppb, 5,4 ppb, 4,7 ppb, 4,8 ppb, 3,7 ppb, 3,5 ppb, 4,8 ppb, 3,7 ppb dan 3,8 ppb. Sedangkan air yang diperoleh pada air minum dalam kemasan 600 ml (sesudah ditreatment) memiliki kadar besi (Fe) setiap hari berturut-turut adalah 4,6 ppb, 4,2 ppb, 4,3 ppb, 4,8 ppb, 4,8 ppb, 4,6 ppb, 5,0 ppb, 4,9 ppb, 5,3 ppb, 5,1 ppb, 5,3 ppb, 5,7 ppb, 5,9 ppb, 5,4 ppb, 5,6 ppb, 5,1 ppb, 5,3 ppb dan 4,7 ppb.

Sedangkan air dari sumbernya dialirkan ke storage tank (sebelum ditreatment) memiliki kadar mangan (Mn) setiap hari berturut-turut adalah 690 ppb, 677 ppb, 621 ppb, 542 ppb, 525 ppb, 552 ppb, 627 ppb, 603 ppb, 597 ppb, 537 ppb, 533 ppb, 539 ppb,547 ppb, 548 ppb, 564 ppb, 550 ppb, 544 ppb dan 546 ppb.

Sedangkan kadar mangan (Mn) yang diperoleh pada green sand tank (sesudah ditreatment) setiap hari berturut-turut adalah4 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 7 ppb, 5 ppb dan 5 ppb. Sedangkan air yang diperoleh pada giant tank (sesudah ditreatment) memiliki kadar mangan (Mn) setiap hari berturut-turut adalah 4 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 7 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 6 ppb dan 6 ppb.Sedangkan air yang diperoleh pada air minum dalam kemasan 600 ml (sesudah ditreatment) memiliki kadar mangan (Mn) setiap hari berturut-turut adalah2 ppb, 3 ppb, 4 ppb,4 ppb, 4 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 4 ppb dan 4 ppb. Hasil kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) yang diperoleh sesudah ditreatment lebih rendah ,dimana hasilnya sudah memenuhi standar air minum pada SNI Nomor 3553 Tahun 2015, dimana kadar besi (Fe) dalam air minum maksimal 10 ppb dan kadar mangan (Mn) dalam air minum maksimal 5 ppb.

Kata Kunci : Besi, Mangan, Air Tanah dan Spektrofotometer uv-visible

(7)

ANALYSIS OF IRON (Fe) AND MANGANESE (Mn) LEVELS ON GROUNDWATER PLUGS BEFORE AND AFTER TREATMENT AT PT.

TIRTA INVESTAMA LANGKAT

ABSTRACT

An analysis of iron (Fe) and manganese (Mn) levels on groundwater plugs before and after treatment using spectrophotometer DR 2700 at a wavelength of 560 nm.

Iron (Fe) and manganese (Mn) levels on groundwater sources before and after treatment is carried out for 6 days with the analysis time starting at 7.00, 11.00 and 15.00 WIB. Water from the source is supplied to storage tank (before treatment) having iron (Fe) levels daily consecutively at 4,7 ppb, 5,3 ppb, 4,9 ppb, 4,2 ppb, 4,2 ppb, 5,0 ppb, 5,7 ppb, 5,4 ppb, 4,9 ppb, 5,8 ppb, 4,9 ppb, 4,3 ppb, 5,0 ppb, 5,2 ppb, 4,9 ppb, 6,3 ppb, 5,8 ppb and 5,7 ppb. While iron (Fe) content obtained at the green sand tank (after treatment) daily consecutively at 4,7 ppb, 5,3 ppb, 4,9 ppb, 4,2 ppb, 4,2 ppb, 5,0 ppb, 5,7 ppb, 5,4 ppb, 4,9 ppb, 5,8 ppb, 4,9 ppb, 4,3 ppb, 5,0 ppb, 5,2 ppb, 4,9 ppb, 6,3 ppb, 5,8 ppb and 5,7 ppb. While the water obtained at the giant tank (after treatment) had iron (Fe) levels daily consecutively at 5,8 ppb, 4,7 ppb, 4,3 ppb, 4,7 ppb, 6,8 ppb, 6,7 ppb, 5,7 ppb, 5,2 ppb, 5,6 ppb, 5,0 ppb, 5,4 ppb, 4,7 ppb, 4,8 ppb, 3,7 ppb, 3,5 ppb, 4,8 ppb, 3,7 ppb and 3,8 ppb. While the water obtained in mineral water in packaging 600 ml (after treatment) had iron (Fe) levels daily at 4,6 ppb, 4,2 ppb, 4,3 ppb, 4,8 ppb, 4,8 ppb, 4,6 ppb, 5,0 ppb, 4,9 ppb, 5,3 ppb, 5,1 ppb, 5,3 ppb, 5,7 ppb, 5,9 ppb, 5,4 ppb, 5,6 ppb, 5,1 ppb, 5,3 ppb and 4,7 ppb. While Water from the source is supplied to storage tank (before treatment) having manganese (Mn) levels daily consecutively at 690 ppb, 677 ppb, 621 ppb, 542 ppb, 525 ppb, 552 ppb, 627 ppb, 603 ppb, 597 ppb, 537 ppb, 533 ppb, 539 ppb,547 ppb, 548 ppb, 564 ppb, 550 ppb, 544 ppb and 546 ppb. While manganese (Mn) content obtained at the green sand tank (after treatment) daily consecutively at 4 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 7 ppb, 5 ppb and 5ppb. While the water obtained at the giant tank (after treatment) had manganese (Mn) levels daily consecutively at 4 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 7 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 6 ppb and 6 ppb. While the water obtained in mineral water in packaging 600 ml (after treatment) had manganese (Mn) levels daily at 2 ppb, 3 ppb, 4 ppb,4 ppb, 4 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 4 ppb and 4 ppb. The result of iron (Fe) and manganese (Mn) content obtained after treatment is lower, where the result has fulfilled drinking water standar at SNI Nomor 3553 Tahun 2015, where maximum iron (Fe) content in drinking 10 ppb and manganese (Mn) content in drinking 5 ppb.

Key Words : Iron, Manganese, Groundwater and UV-Visible Spectrophotoment

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN TUGAS AKHIR i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 4

2.1.1 Awal Pendirian 5

2.1.2 Perkembangan dan Akuisisi oleh Danone 5

2.2 Air 6

2.3 Pengolahan Air Minum 8

2.4 Syarat-Syarat Air Minum 9

2.5 Proses Penjernihan Air 10

2.6 Pencemaran Air 11

2.7 Logam Besi (Fe) 12

2.7.1Cara Menganalisa Fe Secara Kualitatif 13

2.7.2 Prinsip Analisa Fe 13

2.7.2 Dampak Besi (Fe) 14

2.8 Logam Mangan (Mn) 14

2.7.1Cara Menganalisa Mn Secara Kualitatif 15

2.7.1 Dampak Mangan (Mn) 15

2.8 Ozon 15

2.9 Spektrofotometer 16

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat 19

3.2 Alat dan Bahan 19

3.2.1 Alat 19

3.2.2 Bahan 19

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Analisa Kadar Besi (Fe) 19

3.3.2 Analisa Kadar Mangan (Mn) 20

(9)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Analisa 22

4.2 Pembahasan 24

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 26

5.2 Saran 27

DAFTAR PUSTAKA 28

LAMPIRAN 29

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

4.1 Data Hasil Analisa Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) 22 Sebelum dan Sesudah Ditreatment

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran

4.1 Lampiran 1. Persyaratan Kualitas Air Minum 31 Dalam Kemasan (AMDK) menurut Peraturan

Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor: 416/MENKES/PER/IX/1990

4.2 Lampiran 2. Daftar Persyaratan Kualitas Air 32 Bersih Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990

4.3 Lampiran 3. Syarat Mutu Air Mineral Menurut 34 SNI Nomor 3553 Tahun 2015

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air tanah merupakan air yang terdapat didalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah.Air tanah berasal dari air hujan yang meresap kedalam tanah. Dalam proses peresapan tersebut, air tanah mengalami penyaringan (filtrasi) oleh lapisan-lapisan tanah. Air tanah lebih jernih dibandingkan air permukaan.Air tanah memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya.

Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe, dan O2.

Air tanah dalam berwarna jernih dan sangat baik digunakan untuk sebagai air minum karena telah mengalami proses penyaringan berulang-ulang oleh lapisan tanah. Air tanah dalam memiliki kualitas yang lebih baik dari pada air tanah dangkal. Hal ini disebabkan proses filtrasi air tanah dalam lebih panjang, lama, dan sempurna dibandingkan air tanah dangkal. Kuantitas air tanah dalam cukup besar dan tidak terlalu dipengaruhi oleh musim, sehingga air tanah dalam dapat digunakan untuk kepentingan industri dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.Air tanah mengandung zat-zat mineral dengan konsentrasi tinggi seperti magnesium, kalsium serta logam berat, seperti besi dan mangan. (Fauziah,2006)

Pada dasarnya besi dalam air dalam bentuk ferro (Fe2+) atau ferri (Fe3+), hal ini tergantung dari kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Pada pH netral dan adanya oksigen terlarut yang cukup, maka ion ferro yang terlarut dapat teroksidasi menjadi ion ferri dan selanjutnya membentuk endapan.Ferrihidroksida yang sukar larut, berupa hablur (presipitat) yang biasanya berwarna kuning kecoklatan, oleh karena pada kondisi asam dan aerobic bentuk ferrolah yang larut dalam air. Pada pH diatas 12 ferri hidroksida dapat terlarut kembali membentuk Fe(OH)4. (Joko,2010)

(13)

2

Endapan MnO2 akan memberikan noda-noda pada bahan/benda-benda yang berwarna putih. Adanya unsur ini dapat menimbulkan bau dan rasa pada minuman. Disamping itu, konsentrasi 0,05 mg/l unsur ini merupakan akhir batas dari usaha penghilangan dari kebanyakan air yang dapat dicapai. Kemungkinan unsur ini merupakan nutrient yang penting dengan kebutuhan perhari 10 mg yang dapat diperoleh dari makanan.Unsur ini bersifat toksis pada alat pernapasan.

(Sutrisno,dkk,1987)

Pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standar mutu air untuk kesehatan. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Proses kimia pada pengolahan air minum diantranya meliputi koagulasi, aerasi, reduksi, dan oksidasi. Semua proses kimia tersebut dapat dilakukan secara sederhana ataupun dengan menggunakan teknik modern. (Kusnaedi,2010)

Pada proses penyaringan air di PT.TIRTA INVESTAMA PLANT LANGKAT, dilakukan didalam water treatment melalui 4 tahap yaitu penyaringan awal, penyaringan giant tank, penyaringan halus 5 mikron dan penyaringan halus 1 mikron.Penyaringan awal diunit pre water treatment merupakan penyaringan pertama yang digunakan untuk menyaring/filtrat atau menstabilkan kandungan-kandungan logam mangan dan besi sesuai dengnan pada umumnya. (PT.Tirta Investama)

Berdasarkan hasil diatas, maka pada laporan ini akan dijelaskan analisa penentuan kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air sebelum dan sesudah proses pre water treatment.

(14)

3

1.2 Permasalahan

- Berapakah kadar logam besi (Fe) dan logam mangan (Mn) pada sumber air tanah sebelum dan sesudah ditreatment.

- Apakah kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) sudah sesuai dengan SNI Nomor 3553 Tahun 2015

1.3 Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) pada sumber air tanah sebelum dan sesudah ditreatment.

- Untuk mengetahui apakah kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) sudah sesuai dengan SNI Nomor 3553 Tahun 2015

1.4 Manfaat Penelitian

- Dapat mengetahui kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) pada sumber air tanah sebelum dan sesudah ditreatment.

- Dapat mengetahui apakah kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) sudah sesuai dengan SNI Nomor 3553 Tahun 2015

(15)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT. Aqua Golden Mississippi Tbk di Indonesia sejak tahun 1973.Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei.Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK.Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimiliki oleh PT. Tirta Investama, 10 pabrik dimiliki oleh PT. Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT. Tirta Investama).Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT.

Aqua Golden Mississippi dengan Danone.

Aqua Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK). Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang pionir maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis AMDK di Indonesia. Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagaia cara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Dalam pemasarannya, grup distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hamper kesetiap sudut kepulauan.Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak

(16)

5

tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

2.1.1 Awal Pendirian

PT Aqua Golden Mississippi, selaku perusahaan pertama dari Aqua Group, didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai petronas pada awal dekade 1980-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu- tamunya yang berasal dari negara barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan. Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT. Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun.

2.1.2 Perkembangan dan Akuisisi oleh Danone

Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium.Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan aqua secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.

(17)

6

Pada tahun 1984, pabrik aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.Pada tahun 1995, aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari.Pemrosesan air dan pembuatan kemasan aqua dilakukan bersamaan.

Hasil sistem in line ini adalah botol aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.

Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing- pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan aqua dari ancaman pesaing baru.

Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua (PT.Tirta Investama).

2.2 Air

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan ini.Air terdapat diudara, danau, sungai, laut, jaringan tubuh, dalam tanah dan sebagainya.Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri dari atas 2 atom yaitu 2 atom Hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O).Secara kimia, air dinyatakan dengan rumus H2O.Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air.Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah.Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi dan lain- lain.Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan

(18)

7

disebarkan melalui air.Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana. (Chandra,2006)

Masalah terbesar mengenai persediaan air bukan hanya dari sisi masalah kelangkaan air semata, melainkan dari kekeliruan menentukan kebijakan tentang air.Meskipun penambahan investasi dalam sektor ini diperlukan, penambahan itu perlu disertai dengan perubahan kebijakan. Prioritas utama haruslah pada cara pemanfaatan sumber daya air secara bijak. (Sanim.,2011)

Secara umum air yang berada dipermukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber.Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (air hujan), air permukaan, dan air tanah.

1.AirAngkasa (Air Hujan)

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi.Walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer.Pencemaran yang berlangsung diatmosfer ini dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen dan ammonia.

2. Air Permukaan

Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya. Faktor-faktor yang harus diperhatikan, anatara lain mutu atau kualitas baku, jumlah atau kuantitasnya, dan kontinuitasnya.

Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air yang paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain.

Sumber-sumber air permukaan, antara lain, sungai selokan, rawa, parit, bendungan, danau, laut dan air terjun.Air terjun dapat dipakai untuk sumber air dikota-kota besar karena air tersebut sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan

(19)

8

jatuh secara gravitasi.Air ini tidak tercemar sehingga tidak membutuhkan purifikasi bakterial.

3. Air Tanah

Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap kedalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, didalam perjalannya kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.

Air tanah memiliki kelebihan disbanding sumber air lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengala mi proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau kelemahan dibanding sumber air lainnya.Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang tinggi. Zat-zat mineral tersebut, antara lain kalsium, magnesium dan logam berat seperti Fe dan Mn.

Selain itu, untuk mengisap dan mengalirkan air ke atas permukaan diperlukan pompa. (Chandra,2006)

2.3 Pengolahan Air Minum

Pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standar mutu air untuk kesehatan. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi air baku agar memnuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum (Kusnaedi.,2010). Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai berikut:

1) Menurunkan kekeruhan

2) Mengurangi bau, rasa dan warna

3) Menurunkan dan mematikan mikroorganisme

4) Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air 5) Menurunkan kesadahan

6) Memperbaiki derajat keasaman.

(20)

9

2.4 Syarat-syarat air minum

Air siap minum/air minum adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, dan mikrobiologi. Level kontaminasi maksimum meliputi sejumlah zat kimia, kekeruhan dan bakteri coliform yang diperkenankan dalam batas-batas aman. Air siap minum/air minum yang berkualitas harus terpenuhi syarat sebagai berikut:

Standard air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

a. Syarat fisik

- Tidak berasa - Tidak berbau - Warna 15 TCU

- Total zat padat terlarut (TDS) 500 mg/l - Kekeruhan 5 NTU

- Suhu ± 30C b. Syarat kimia

Level kontaminasi

- Aluminium 0,2 mg/l - Besi 0,3 mg/l

- Kesadahan 500 mg/l pH - Klorida 250 mg/l

- Mangan 0,4 mg/l - pH 6,5-8,5 - Seng 3 mg/l - Sulfat 250 mg/l - Tembaga 2 mg/l - Ammonia 15 mg/l c. Syarat mikrobiologi

- E.coli jumlah per 100 ml sampel = 0

- Total bakteri koliform jumlah per 100 ml sampel = 0

(21)

10

Pre water treatment adalah proses dalam situasi tertentu lebih dari satu proses yang diperlukan yang menyiapkan air dalam kondisi yang dapat menjadi sasaran pengolahan lebih lanjut. Pengolahan melibatkan proses biologis. Dalam limbah kota berkurang, itu berarti menghilangkan puing-puing yang mengambang dan pasir dan penghapusan sampah. Pre water treatment tidaklah lazim air dipompa langsung dari sungai ke bak, tetapi umumnya ada proses antara yang secara kolektif. Pengolahan pre water treatment termasuklah penyaringan, penyimpanan air baku, pra klorinasi, aerasi, pengaturan awal, koagulasi dan lain- lain. Salah satu proses ini dapat ditemukan di pabrik tertentu tetapi tidak mungkin bahwa semua akan diperlukan. Masing-masing melakukan fungsi tertentu dan kecuali masalah yang dirancang untuk dihilangkan yang ada di air mentah dan dapat dihilangkan. (Kimber.,1979)

Sebelum air mengalir ke proses pengolahan utama, biasanya ada beberapa bentuk pendahuluan atau pengolahan. Proses-proses yang digolongkan sebagai pre water treatment meliputi penyimpanan air mentah, aerasi penyaringan, penyaringan, pengendapan awal dan pra-ozonasi. Pada umumnya, untuk air pra- ozonat yang disinfeksi, mengoksidasi beberapa bahan kimia organik yang kompleks. (Kimber.,1979).

2.5 Proses Penjernihan Air

Pada proses penyaringan air di PT.TIRTA INVESTAMA PLANT LANGKAT, dilakukan didalam water treatment melalui 4 tahap yaitu penyaringan awal, penyaringan giant tank, penyaringan halus 5 mikron dan penyaringan halus 1 mikron.

Sumber air yang diperoleh berasal dari mata air yang disalurkan melalui pipa ke area / unit Pre Water Treatment (PWT) yang nantinya bahan bakunya akan dialirkan ke area / unit Water Treatment (WT)

Proses penyaringan dilakukan melalui 4 tahap yaitu penyaringan awal, penyaringan giant tank, penyaringan halus 5 mikron dan penyaringan halus 1 mikron.

(22)

11

a) Penyaringan awal di unit pre water treatment

Penyaringan awal diunit pre water treatment merupakan penyaringan pertama yang digunakan untuk menyaring/filtrat atau menstabilkan kandungan-kandungan logam mangan dan besi sesuai dengan peraturan perusahaan.

b) Penyaringan giant tank

Pada tahap ini, air yang telah melewati proses penyaringan di green sandakan dikumpulkan dalam giant tank dan akan diteruskan ke proses water treatment.

c) Penyaringan halus 5 mikron

Pada tahap ini partikel yang ukurannya lebih besar dari 5 mikron akan tersaring.

d) Penyaringan halus 1 mikron

Pada penyaringan ini bertujuan untuk menahan partikel yang lolos dari penyaringan halus 5 mikron, juga terjadi penahanan terhadap beberapa mikroba yang ukurannya lebih besar dari 1 mikron sehingga jumlah mikroba dan kotoran yang ada dapat di tekan.

Didalam Pre Water Treatment (PWT), terdapat pasir penyaring yang berwarna hijau yang berfungsi untuk menyaring air yang terdapat didalam tangki Pre Water Treatment. Penyaringan ini dilakukan dengan bantuan ozon (ozonisasi) untuk mengikat/menghilangkan polutan yang tidak larut, mengikat/memperkecil logam berat seperti logam Fe, dan logam Mn, menghilangkan/mengikat zat organik (seperti jasad renik dan plankton) dan anorganik (seperti benda halus atau lumpur). (PT. Tirta Investama)

2.6 Pencemaran Air

Pencemaran air dapat merupakan masalah dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan atau daratan. Pada saat udara tercemar jatuh kebumi bersama air hujan maka air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa ke air

(23)

12

sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. (Darmono, 2001)

Pencemaran air karena ketidaktahuan manusia, seperti pembuangan air limbah, tinja dan lain sebagainya. Pembangunan berbagai pabrik ataupun penggunaan berbagai zat kimia dalam industri yang sisanya dibuang begitu saja kea lam menyebabkan timbulnya pencemaran air.

Beberapa macam polutan yang menimbulkan pencemaran air misalnya:

a. Sisa-sisa benda organik b. Makhluk hidup tingkat rendah c. Zat kimia anorganik dan mineral d. Radio aktif

e. Minyak

f. Suhu (Azwar, 1996)

2.7 Logam Besi (Fe)

Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak yang kukuh dan liat.

Ia melebur pada 1535ºC. jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi serta sedikit grafit. Besi dapat dimagnitkan. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encermelarutkan besi. (Svehla,1985)

Besi merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+).Berdasarkan hasil penelitian, Fe dan unsur mikro lainnya dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral kadar Fe berkisar 10.000 ppm sampai 100.000 ppm.

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hamper setiap tempat dibumi, pada semua lapisan geologis dan semua bahan air. Pada air μm permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mg/l, tetapi didalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat menodai kain dan perkakas dapur.

Pada air yang tidak mengandung oksigen O2, seperti seringkali air anah besi berada sebaga Fe2+ yang cukup dapat terlarut, sedangkan pad air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi, Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+ , Fe3+ ini sulit larut pada

(24)

13

Ph 6 sampai 8 (kelarutan hanya dibawah beberapa μg/l bahkan dapat menjadi ferihidroksida (FeOH)3 atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan bias mengendap. Demikian dalam air sungai berada sebagai Fe2+ , Fe3+ terlarut dan Fe3+ dalam bentuk senyawa organis berupa koloidal.(Alaerts,dkk,1987).

2.7.1 Cara Menganalisa Fe Secara Kualitatif

Endapan Fe(OH)3 cokelat. Cuci endapan 3 kali dengan 1 ml air yang mengandung sedikit NH4NO3. Tambahkan pada endapan ml NaOH 2M dan ml H2O2 6%

dan didihkan sampai H2O2 habis terurai lalu sentrifugasi.Endapan mungkin Fe(OH)3. Dicuci endapan 1 kali dengan 1 ml air yang mengandung NH4NO3. Larutkan dalam 5 tetes HCl(p), kemudian encerkan sampai 1 ml. Dalam larutan ini uji Fe(III) sebagai berikut:

1. Pada setetes larutan ditambahkan setetes KSCN 2M. Warna merah darah menandakan Fe.

2. Pada setetes larutan tambahkan setetes K4Fe(CN)6. Warna biru menandakan adanya Fe. (Achmad,2012)

2.7.2 Prinsip Analisa Fe

Didihan dalam asam dan hidroksilamin serta penggabungannya dengan 1,10-fenantrolin akan mengubah semua zat besi menjadi Fe2+ yang terlarut. Tiga molekul fenantrolin bergabung dengan satu molekul Fe2+ membentuk ion kompleks berwarna orange-merah. Sistem warna tersebut mengikuti hokum Beer:

sinar cahaya dengan panjang gelombang yang tertentu yaitu 510 nm, akan diserap (diabsorpsi) larutan secara proporsional dengan jarak perjalanannya didalam larutan dan dengan kadar kompleks yang berwarna orange-merah ini. Absorpsi tersebut dapat diukur melalui alat spektrofotometer.

Warna kompleks tersebut tidak dipengaruhi oleh pH larutan, bila pH antara3 dan 9. Sesuatu nilai absorpsi bersifat satu konsentrasi besi, dapat diketahui dengan membandingkan dengan lima larutan standard referensi yang mengandung kadar besi yang elah diketahui dan yang meliputi skala absorpsi spektrofometer (sebenarnya dikatakan absorbansi bukan absorpsi).(Alaerts,dkk,1987).

(25)

14

2.7.3 Dampak Besi (Fe)

Besi merupakan logam berat, karena dengan mengonsumsi suplemen zat besi, anal-anak kecil akan keracunan. Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung besi dapat menimbulkan rasa, warna (kuning) efek racun karena besi diserap dengan cepat dalam saluran pencernaan.Sifat korosif dari besi lebih meningkatkan penyerapan racun. (Sumarna,2018)

2.8 Logam Mangan (Mn)

Manganese (Mn), umum disebut mangan merupakan metal berwarna kelabu – kemerahan, dialam didapatkan baik sebagai endapan primer maupun endapan sekunder. Sebagai endapan primer Mn didapatkan sebagai Rhodochrosite (MnCO3) dijumpai sebagai vein bersama dengan logam tembaga dan timah hitam.

Mineral rhodochrosite apabila teroksidasi berubah menjadi MnO2 berwarna agak kehitaman. Sebagai endapan primer merupakan mineral rhodonite (Mn, Mg, Fe)SiO2, dalam bentuk vien pada batuan beku, dan didapatkan juga pada batuan metamorf. Sebagai endapan sekunder, didapatkan dalam betuk mineral pyrolusite (MnO2), psilomelane (MnO2O3 x H2O), dan sebagai manganite [MnO(OH)].

Proses pengendapan mangan menyerupai proses pengendapan besi.

Logam Mn dan Fe berasal dari sumber mineral yang sama seperti piroksen, amfibol, olefin. Beberapa mineral yang mengandung mangan antara lain manganit (Mn,Si)2O3, hausmannit (Mn3O4), pirolusit (MnO2), braunit (Mn,Si)2O3, psilomelane (BaMn9)16(OH)4, wad suatu oksida Mn bercampur dengan Ba dan unsur-unsur lainnya. (Sukandarrumidi.,2018)

Mn3O4 adalah mineral berwarna hitam, yang dapat dibuat dari semua oksida mangan dengan pemanasan hingga suhu ±1000oC diudara. Semua mangan dioksida dapat mereduksi dengan hidrogen membentuk oksida dengan tingkat oksida terendah yang berwarna abu-abu kehijauan. MnO2 juga bersifat anti feromagnetik dibawah temperatur 92K, sedangkan Mn3O4 bersifat ferimagnetik dibawah temperature 43K. (Sugiyarto,2003)

(26)

15

2.8.1 Cara Menganalisa Mn Secara Kualitatif

Endapan MnO2.H2O cokelat. Cuci endapan 3 kali dengan 1 ml air yang mengandung sedikit NH4NO3. Tambahkan pada endapan ml NaOH 2M dan ml H2O2 6% dan didihkan sampai H2O2 habis terurai lalu sentrifugasi.Endapan mungkin. MnO2.H2O. Dicuci endapan 1 kali dengan 1 ml air yang mengandung NH4NO3. Larutkan dalam 5 tetes HCl(p), kemudian encerkan sampai 1 ml. Dalam larutan ini uji Mn(II) sebagai berikut:

1. Pada setetes larutan ditambahkan 5 tetes HNO3 6M dan sedikit NaBiO3

atau KlO4 atau PbO2. Panaskan beberapa saat. Warna ungu menandakan adanya Mn.

2. Kisatkan 3 tetes larutan dan ditambahkan sedikit Na2CO3 padat dan tambahkan KClO3 padat. Leburkan. Warna hijau dari K2MnO4

menandakan adanya Mn. (Achmad,2012)

2.8.2 Dampak Mangan (Mn)

Keracunan Mn sering kali bersifat kronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam Mn. Gejala yang timbul berupa gejala susunan syaraf, insomnia, kemudian lemah pada kaki.Keracunan mangan (Mn) ini, adalah salah satu contoh dimana kasus keracunan selalu memperkirakan.Didalam penyediaan air bersih, seperti halnya Fe, Mn, menimbulkan masalah warna air menjadi hitam/ungu.

(Sukandarrumidi,2018)

Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,5 mg/l, dapat menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan meninggalkan warna coklat-coklatan pada pakaian cucian, dan dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Konsentrasi standar maksimum yang ditetapkan Dep.Kes.RI untuk Mn ini adalah sebesar 0,05-0,5 mg/l. 0,05 mg/l adalah merupakan batas konsentrasi maksimal yang dianjurkan, sedang 0,5 mg/l adalah merupakan batas konsentrasi maksimal yang diperbolehkan.

2.9 Ozon

Ozon adalah gas yang tidak berwarna, tidak beracun, memiliki aroma yang khas.Dalam struktur atmosfer, ozon berada dalam stratosfer, yang memiliki fungsi

(27)

16

sebagai penyerap sinar ultraviolet dari matahari.Dalam aplikasi kehidupan sehari- hari ozon memiliki banyak fungsi. Dalam industri ozon dipakai sebagai sterilasi makanan kemas ( menghilangkan bakteri dan jamur). Dalam udara ruangan, ozon dapat digunakan sebagai pembasmi mikroorganisme atau desinfeksi udara ruangan serta menguraikan gas yang berbahaya (menghilangkan bau, asap rokok, dan cemaran udara lainnya).

Generator ozon dibuat berdasarkan system loncatan discharge (corona) pada arus listrik tegangan tinggi 20 kV dari transformator yang memecah O2

menjadi O3, sehingga ozon yang dihasilkan sangat banyak (O2+O O3).

Pembentukan ozon dengan electrical discharge ini secara prinsip sangan mudah.Prinsip electrical discharge adalah dengan melewatkan udar kering atau oksigen kesebuah ruang diantara elektroda-elektroda yang dialiri listrik bolak- balik tegangan tinggi, yaitu sekitar 8.000 sampai 20.000 volt. Intermitten discharge yang berlangsung diantara dua elektroda akan menyebabkan elektron- elektron bertabrakan dengan molekul oksigen. Tumbukan dari elektron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul oksigen menghasilkan dua buah atom oksigen.Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul oksigen disekitarnya, lalu bertumbukan ozon, sehingga terbentuklah senyawa ozon (O3).Kinerja generator ozon dalam menurunkan angka kuman sangat dipengaruhi lama ozonisasi, volume ruangan, pergerakan udara dalam ruangan, dan aktivitas orang didalam ruangan. (Cahyono.,2017)

2.10 Spektrofotometer

Spektrofotometer merupakan salah satu instrument laboratorium yang sering digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu bahan dalam bentuk larutan berdasarkan absorbansi serapan warna dengan panjang gelombang tertentu.

Metode analisis menggunakan alat spektrofotometer dalam ilmu kimia disebut metode spektrofotometri. Spektrofotometer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu spektrofotometer visible dan spektrofotometer uv-visible. Pembeda jenis tersebut adalah rentang panjang gelombang yang terukur. Spektrofotometer visible memiliki rentang panjang gelombang 400-800 nm, sedangkan spektrofotometer uv-visible memiliki rentang panjang gelombang 200-800 nm. (Nisya.,2019)

(28)

17

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dari alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari spektrum tampak yang kontinu, monokromotor, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antarasampel dan blanko ataupun pembanding. (Khopkar.,2008).

Hukum dasar yang digunakan dalam metode spektrofotometri adalah hokum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik, melalui suatu media (larutan) maka sebagian cahaya tersebut diserap, sebagian dipantulkan, sebagian lagi dipancarkan. Dimana persamaan yang digunakan adalah:

Log (I0/It= - log T) A= abc

Dimana:

It= intensitas sinar yang diteruskan I0= intensitas sinar dating

T= Transmitansi A= Absorbansi

a= absorptivitas atau koefisien ekstingsi molar b= tebal kuvet (cm)

c= konsentrasi larutan (Nisyak,K.,2019)

Bagian-bagian alat intrumentasi spektrofotometer adalah sebagai berikut:

1. Sistem optik

Setiap bagian peralatan optik dari spektrofotometer memegang fungsi dan peranan tersendiri. Setiap fungsi dan peranan tiap bagian dituntut ketelitian dan ketepatan yang optimal, sehingga akan diperoleh hasil pengukuran yang tinggi tingkat ketelitian dan ketepatannya.

(29)

18

2. Sumber

Sumber energi radiasi yang biasa untuk daerah tampak (dari) spektrum itu mampu daerah ultraviolet dekat dengan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut tersebut dari wolfram.

3. Monokromotor

Monokromotor digunakan untuk memperoleh sumber, sinar yang monokromatis. Alat yang digunakan dapat berupa prisma ataupun grating.

4. Sel absorbansi

Umumnya tebal kuvetnya adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan, sel yang biasa digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder juga dapat digunakan.Kita harus menggunakan kuvet yang tertutup untuk pelarut organik.Sel yang baik adalah kuarsa serta seragam seluruhnya.

5. Detektor

Detektor berperan sebagai penerima yaitu memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang.(Khopkar.,2008)

(30)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2019 di PT. Tirta Investama Langkat.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

Nama Alat Merek

- Kuvet

- Spektrofotometer DR 2700 HACH

- Tissue Nice

3.2.2 Bahan - Aquadest

- Serbuk besi fenantrolin - Serbuk asam askorbat - Alkali sianida

- Larutan indikator PAN 0,1%

- Air sebelum ditreatment - Air sesudah ditreatment

3.3 Prosedur Percobaan 3.3.1 Analisa Kadar Besi (Fe)

- Dimasukkan aquadest sebanyak 10 ml kedalam kuvet 1 sebagai blanko - Dimasukkan air (storage tank) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 2

- Dimasukkan air (green sand tank) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 3 - Dimasukkan air (giant tank) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 4

- Dimasukkan air (air minum dalam kemasan 600 ml) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 5

(31)

20

- Ditambahkan 1 bungkus serbuk iron fenantrolin kedalam kuvet 2, kuvet 3, kuvet 4, dan kuvet 5

- Dihomogenkan selama 3 menit

- Dinyalakan alat spektrofotometer DR 2700 dengan panjang gelombang 560 nm

- Diatur pengaturan untuk high Fe

- Dimasukkan kuvet 1 kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan zero - Dikeluarkan kuvet 1 dari spektrofotometer

- Diatur pengaturan high Fe

- Dimasukkan kuvet 2 kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan read - Dibaca dan dicatat hasilnya

- Diatur pengaturan low Fe

- Dimasukkan kuvet 1 kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan zero - Dikeluarkan kuvet 1 dari spektrofotometer

- Dimasukkan kuvet 3, 4 dan kuvet 5 secara bergantian kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan read

- Dibaca dan dicatat hasilnya

3.3 2 Analisa Kadar Mangan (Mn)

- Dimasukkan aquadest sebanyak 10 ml kedalam kuvet 1 sebagai blanko - Dimasukkan air (storage tank) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 2

- Dimasukkan air (green sand tank) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 3 - Dimasukkan air (giant tank) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 4

- Dimasukkan air (air minum dalam kemasan 600 ml) sebanyak 10 ml kedalam kuvet 5

- Ditambahkan 1 bungkus serbuk asam askorbat kedalam masing- masing kuvet

- Ditambahkan 12 tetes alkali sianida kedalam masing-masing kuvet - Ditambahkan 12 tetes larutan indikator PAN 0,1% kedalam masing-

masing kuvet

- Dinyalakan alat spektrofotometer DR 2700 dengan panjang gelombang 560 nm

(32)

21

- Diatur pengaturan untuk high manganese

- Dimasukkan kuvet 1 kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan zero - Dikeluarkan kuvet 1 dari spektrofotometer

- Dimasukkan kuvet 2 kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan read - Dibaca dan dicatat hasilnya

- Diatur pengaturan low manganese

- Dimasukkan kuvet 1 kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan zero - Dikeluarkan kuvet 1 dari spektrofotometer

- Dimasukkan kuvet 3, 4 dan kuvet 5 secara bergantian kedalam alat spektrofotometer lalu ditekan read

- Dibaca dan dicatat hasilnya

(33)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Analisa

Berikut ini adalah hasil analisa kadar besi dan mangan yang dilakukan selama enam hari yang dimulai pada tanggal 11 februari sampai 16 februari 2019 yang dilakukan pada range waktu empat jam sekali menggunakan metode spektrofotometer DR 2700.

Tabel 4.1 Data hasil analisa penentuan Kadar Besi (Fe) dan Kadar Mangan (Mn) sebelum dan sesudah di Treatment.

1. 11 Februari 2019 Waktu

Analisa

Pengujian Analisa

Storage Tank

Green Sand Tank

Giant Tank

Air Minum Dalam Kemasan (600 ml) 07.00 Fe 1506 ppb 4,7 ppb 5,8 ppb 4,6 ppb

11.00 1515 ppb 5,3 ppb 4,7 ppb 4,2 ppb

15.00 1516 ppb 4,9 ppb 4,3 ppb 4,3 ppb

07.00 Mn 690 ppb 4 ppb 4 ppb 2 ppb

11.00 677 ppb 4 ppb 5 ppb 3 ppb

15.00 621 ppb 6 ppb 6 ppb 4 ppb

2. 12 Februari 2019 Waktu

Analisa

Pengujian Analisa

Storage Tank

Green Sand Tank

Giant Tank

Air Minum Dalam Kemasan (600 ml) 07.00 Fe 1338 ppb 4,2 ppb 4,7 ppb 4,8 ppb

11.00 1350 ppb 4,2 ppb 6,8 ppb 4,8 ppb

15.00 1338 ppb 5,0 ppb 6,7 ppb 4,6 ppb

07.00 Mn 542 ppb 4 ppb 5 ppb 4 ppb

11.00 525 ppb 5 ppb 5 ppb 4 ppb

15.00 552 ppb 5 ppb 6 ppb 2 ppb

(34)

23

3. 13 Februari 2019 Waktu

Analisa

Pengujian Analisa

Storage Tank

Green Sand Tank

Giant Tank

Air Minum Dalam Kemasan (600 ml) 07.00 Fe 1403 ppb 5,7 ppb 5,7 ppb 5,0 ppb

11.00 1408 ppb 5,4 ppb 5,2 ppb 4,9 ppb

15.00 1409 ppb 4,9 ppb 5,6 ppb 5,3 ppb

07.00 Mn 627 ppb 4 ppb 6 ppb 5 ppb

11.00 603 ppb 5 ppb 7 ppb 5 ppb

15.00 597 ppb 3 ppb 5 ppb 4 ppb

4. 14 Febrari 2019 Waktu

Analisa

Pengujian Analisa

Storage Tank

Green Sand Tank

Giant Tank

Air Minum Dalam Kemasan (600 ml) 07.00 Fe 1465 ppb 5,8 ppb 5,0 ppb 5.1 ppb

11.00 1468 ppb 4,9 ppb 5,4 ppb 5.3 ppb

15.00 1455 ppb 4,3 ppb 4,7 ppb 5,7 ppb

07.00 Mn 537 ppb 5 ppb 6 ppb 5 ppb

11.00 533 ppb 4 ppb 6 ppb 5 ppb

15.00 539 ppb 5 ppb 5 ppb 3 ppb

5. 15 Februari 2019 Waktu

Analisa

Pengujian Analisa

Storage Tank

Green Sand Tank

Giant Tank

Air Minum Dalam Kemasan (600 ml) 07.00 Fe 1232 ppb 5,0 ppb 4,8 ppb 5,9 ppb

11.00 1313 ppb 5,2 ppb 3,7 ppb 5,4 ppb

15.00 1324 ppb 4,9 ppb 3,5 ppb 5,6 ppb

07.00 Mn 547 ppb 3 ppb 4 ppb 3 ppb

11.00 548 ppb 6 ppb 6 ppb 3 ppb

15.00 564 ppb 5 ppb 4 ppb 3 ppb

(35)

24

6. 16 Februari 2019 Waktu

Analisa

Pengujian Analisa

Storage Tank

Green Sand Tank

Giant Tank

Air Minum Dalam Kemasan (600 ml) 07.00 Fe 1329 ppb 6,3 ppb 4,8 ppb 5,1 ppb

11.00 1313 ppb 5,8 ppb 3,7 ppb 5,3 ppb

15.00 1316 ppb 5,7 ppb 3,8 ppb 4,7 ppb

07.00 Mn 550 ppb 7 ppb 6 ppb 5 ppb

11.00 544 ppb 5 ppb 6 ppb 4 ppb

15.00 546 ppb 5 ppb 6 ppb 4 ppb

NB: Untuk analisa kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) sebelum ditreatment dilakukan pada Storage tank sedangkan untuk analisa kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) sesudah ditreatment dilakukan pada Green sand tank, Giant tank, dan Air minum dalam kemasan (600 ml).

4.2 Pembahasan

Dari data yang diperoleh, kadar besi (Fe) dan kadar mangan (Mn) tidak stabil setelah mengalami proses penyaringan dalam pre water treatment. Pada analisa penentuan kadar Fe dan Mn menggunakan metode spektrofotometer memiliki sedikit perbedaan pada cara kerjanya antara sampel yang terdapat dalam storage tank (sebelum ditreatment), green sand tank, giant tank, dan air minum dalam kemasan 600 ml (sesudah ditreatment). Dimana perlakuan analisa terhadap sampel storage tank untuk menentukan kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) dengan menggunakan alat spektrofotometer menggunakan pengaturan high Fe (untuk analisa penentuan kadar Fe) dan high manganese (untuk analisa penentuan kadar Mn). Sedangkan pada sampel dari green sand tank, giant tank, dan air minum dalam kemasan 600 ml menggunakan pengaturan low Fe (untuk analisa penentuan kadar Fe) dan low manganese (untuk analisa penentuan kadar Mn). Hal ini dikarenakan, air yang terdapat pada storage tank masih menggandung kadar Fe

(36)

25

dan Mn yang masih terlalu tinggi sehingga menggunakan pengaturan high Fe dan high Mn agar dapat terbaca oleh alat spektrofotometer.

Pada perairan alami besi berikatan dengan anion membentuk senyawa FeCl2, Fe(HCO3), dan Fe(SO4). Kelarutan besi meningkat dengan menurunnya pH. Air tanah dalam biasanya memiliki CO2 dengan jumlah yang relatif banyak, dicirikan dengan rendahnya pH, dan biasanya disertai dengan kadar oksigen terlarut yang rendah atau bahkan terbentuk suasana anaerob. Pada kondisi ini, sejumlah ferri karbonat akan larut sehingga terjadi penigkatan kadar besi ferro (Fe2+) diperairan. Pelarutan ferri karbonat ditunjukkan dalam persamaan

Reaksi:

FeCO3 + CO2 + H2O

Fe2+ + 2HCO3-

Jadi, di perairan kadar besi (Fe2+) yang tinggi berkolerasi dengan kadar bahan organik atau kadar besi yang tinggi terdapat pada air yang berasal dari air tanah dalam yang bersuasana anaerob atau dari lapisan dasar perairan yang sudah tidak mengandung oksigen (Effendi.,2003)

Kadar ion mangan (Mn) yang terdapat dalam air minum setelah melalui proses pre water treatment dengan menggunakan metode spektrofotometer.

Mangan (Mn) yang terdapat dalam air sebelum dan sesudah pre water treatment direaksikan dengan 1-(2-pyridylazo)-2-naphthol (PAN) yang membentuk senyawa kompleks merah.

Reaksi :

MnO + C15H11N3O

Mn(C15H11N3O2) Kompleks merah

Penentuan kadar besi (Fe) dan kadar mangan (Mn) yang dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometer DR 2700. Dari hasil analisa yang diperoleh kadar besi (Fe) dan kadar mangan (Mn) masih sesuai dengan standar mutu menurut SNI Nomor 3553 Tahun 2015 yang telah diterapkan oleh PT. Tirta Investama Langkat.

(37)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

- Kadar besi yang diperoleh pada air storage tank (sebelum ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 1506 ppb, 1515 ppb, 1516 ppb,1338 ppb, 1350 ppb, 1338 ppb, 1403 ppb, 1408 ppb, 1409 ppb,1465 ppb, 1468 ppb, 1455 ppb, 1232 ppb, 1313 ppb, 1324 ppb, 1329 ppb, 1313 ppb dan 1316 ppb. Sedangkan kadar mangan pada air storage tank (sebelum ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 690 ppb, 677 ppb, 621 ppb, 542 ppb, 525 ppb, 552 ppb, 627 ppb, 603 ppb, 597 ppb, 537 ppb, 533 ppb, 539 ppb, 547 ppb, 548 ppb, 564 ppb, 550 ppb, 544 ppb dan 546 ppb.

- Kadar besi yang diperoleh pada air green sand tank (sesudah ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 4,7 ppb, 5,3 ppb, 4,9 ppb, 4,2 ppb, 4,2 ppb, 5,0 ppb, 5,7 ppb, 5,4 ppb, 4,9 ppb, 5,8 ppb, 4,9 ppb, 4,3 ppb, 5,0 ppb, 5,2 ppb, 4,9 ppb, 6,3 ppb, 5,8 ppb dan 5,7 ppb. Sedangkan kadar mangan pada air green sand tank (sesudah ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 4 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 7 ppb, 5 ppb dan 5 ppb.

- Kadar besi yang diperoleh pada air giant tank (sesudah ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 5,8 ppb, 4,7 ppb, 4,3 ppb, 4,7 ppb, 6,8 ppb, 6,7 ppb, 5,7 ppb, 5,2 ppb, 5,6 ppb, 5,0 ppb, 5,4 ppb, 4,7 ppb, 4,8 ppb, 3,7 ppb, 3,5 ppb, 4,8 ppb, 3,7 ppb dan 3,8 ppb. Sedangkan kadar

(38)

27

mangan pada air giant tank (sesudah ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 4 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 7 ppb, 5 ppb, 6 ppb, 6 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 6 ppb dan 6 ppb.

- Kadar besi yang diperoleh pada air minum dalam kemasan 600 ml (sesudah ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 4,6 ppb, 4,2 ppb, 4,3 ppb, 4,8 ppb, 4,8 ppb, 4,6 ppb, 5,0 ppb, 4,9 ppb, 5,3 ppb, 5,1 ppb, 5,3 ppb, 5,7 ppb, 5,9 ppb, 5,4 ppb, 5,6 ppb, 5,1 ppb, 5,3 ppb dan 4,7 ppb. Sedangkan kadar mangan pada air minum dalam kemasan 600 ml (sesudah ditreatment) mulai tanggal 11 Februari sampai 16 Februari 2019 dengan waktu analisa mulai pukul 07.00, 11.00 dan 15.00 WIB adalah 2 ppb, 3 ppb, 4 ppb, 4 ppb, 4 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 4 ppb, 5 ppb, 5 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 3 ppb, 5 ppb, 4 ppb dan 4 ppb.

5.2 Saran

- Sebaiknya kuvet yang digunakan untuk analisa besi dan mangan dibedakan agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

- Sebaiknya dilakukan pengkalibrasian alat sebelum dilakukan pengujian agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Alaerts,G dan Santika,S.S.,1987. Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional

Azwar,A.,1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingungan. Yogyakarta: PT. Mutiara Sumber Widya

Cahyono,T.,2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Penerbit ANDI Chandra,B.,2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC Darmono.,2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: UI-Press Fauziah,M.,2006. Perlindungan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Gabriel,J.F.,1999. Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates

Joko,T.,2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Khopkar,S.M.,2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: universitas Indonesia Kimber,M.,1979. Basic Water Treatment. London: Telford Publishing

Kusnaedi.,2010. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta: PS Nisyak,K.,2019. Biokimia. Jakarta: Kanisius

Sugiyarto,K.H.,2003. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: UNY Press

Sukandarrumidi.,2018. Geologi Mineral Logam.Yogyakarta. UGM Press Sumarna,U.,2018. Bahaya Kerja. Yogyakarta: Deepublish

Sutrisno,T dan Suciastuti,E.,1987. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta:

Rineka Cipta

Svehla,G.,1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro.

Bagian I. Edisi Kelima. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka

(40)

ii

LAMPIRAN

(41)

30

Lampiran 1. Persyaratan Kualitas Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:416/MENKES/PER/IX/1990

No Parameter Satuan Air

Mineral

Air Dimineral

1 Bau - Tidak

Berbau

Tidak Berbau

2 Rasa - Tidak

Berasa

Tidak Berasa

3 Warna Unit Pt-Co Maks. 5 Maks. 5

4 Kekeruhan Ntu Maks. 3 Maks. 3

5 pH - 6,0 - 8,5 5,0 – 7,5

6 Zat Organik mg/l Maks. 10 -

7 Nitrat (NO3) mg/l Maks. 45 -

8 Nitrit (NO2) mg/l Maks. 3 -

9 Ammonium (NH4) mg/l Maks. 0,15 -

10 Sulfat (SO4) mg/l Maks. 200 -

11 Klorida (Cl) mg/l Maks. 250 -

12 Flourida (F) mg/l Maks. 1 -

13 Sianida (Sn) mg/l Maks. 0,05 -

14 Besi (Fe) mg/l Maks. 0,1 -

15 Mangan (Mn) mg/l Maks. 0,4 -

16 Klor Bebas (Cl2) mg/l Maks. 0,1 -

17 Kromium (Cr) mg/l Maks.

0,005

-

18 Barium (Ba) mg/l Maks.0,7 -

19 Boron (Br) mg/l Maks. 0,3 -

20 Selenium (Se) mg/l Maks. 0,01 -

21 Timbal (Pb) mg/l Maks. 0,05 Maks. 0,05

22 Tembaga (Cu) mg/l Maks. 0,5 Maks. 0,5

23 Kadmium (Cd) mg/l Maks. 0,03 Maks. 0,03

24 Raksa (Hg) mg/l Maks.

0,001

Maks. 0,001

25 Perak (Ag) mg/l - Maks. 0,025

26 Kobalt (Co) mg/l - Maks. 0,01

27 Bakteri E. Colli APM/100 ml <2 <2 Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2009

(42)

31

Lampiran 2. Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990

No Parameter Satuan Kadar

Maksimum Keterangan A Fisika

1 Bau - - Tidak

Berbau

2 TDS mg/l 1,000 -

3 Kekeruhan NTU 5 -

4 Rasa - - Tak berasa

5 Suhu 0C - -

6 Warna Skala TCU 15 -

B Kimia Organik

1 Air Raksa Ppm 0,001

2 Alumunium Ppm 0,2

3 Arsen Ppm 0,05

4 Barium Ppm 1,0

5 Besi Ppm 0,3

6 Flourine Ppm 0,5

7 Cadmium Ppm 0,005

8 Kesadahan Ppm 500

9 Klorida Ppm 250

10 Kromium Valensi 6 Ppm 0,05

11 Mangan Ppm 0,1

12 Natrium Ppm 200

13 Perak Ppm 0,05

14 pH Ppm 6,5-8,5

15 Selenium Ppm 0,01 Batas Max

dan Min

16 Seng Ppm 5

17 Sianida Ppm 0,1

18 Sulfat Ppm 400

19 Silfide sebagai H2S Ppm 0,005

20 Tembaga Ppm 1,0

21 Timbal Ppm 0,05

C Kimia Organik

1 Aldrin dan diedldrin Ppm 0,0007

2 Benzena Ppm 0,01

(43)

32

3 Benzo (a) Pyrene Ppm 0,00001

4 Chlordane (total isomer) Ppm 0,0003

5 Chlordane Ppm 0,03

6 2,4 – D Ppm 0,10

7 DDT Ppm 0,03

8 Detergen Ppm 0,5

9 1,2 – Dichloroethane Ppm 0,0003

Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2009

(44)

33

Lampiran 3: Syarat Mutu Air Mineral

No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan

1 Keadaan

1.1 Bau - Tidak berbau

1.2 Rasa - Normal

1.3 Warna Unit Pt-Co Maks. 5

2 pH - 6,0-8,5/

min 4,0 *)

3 Kekeruhan NTU Maks. 1,5

4 Zat yang terlarut mg/L Maks. 500

5 Zat oeganik (angka KmnO4) mg/L Maks 1,0

6 Nitrat (NO3) mg/L Maks. 44

7 Nitrit (NO2) mg/L Maks. 0,1

8 Amonium (NH4) mg/L Maks. 0,15

9 Sulfat (SO4) mg/L Maks. 200

10 Klorida (Cl-) mg/L Maks. 250

11 Fluorida (F) mg/L Maks. 1

12 Sianida (CN) mg/L Maks.0,05

13 Besi (Fe) mg/L Maks. 0,1

14 Mangan (Mn) mg/L Maks. 0,05

15 Klor bebas (Cl2) mg/L Maks. 0,7

16 Kromium (Cr) mg/L Maks. 2,4

17 Barium (Ba) mg/L Maks. 0,7

18 Boron (B) mg/L Maks. 2,4

19 Selenium (Se) mg/L Maks. 0,001

20 Bromat mg/L Maks. 0,01

21 Perak (Ag) mg/L Maks. 0,025

22 Kadar karbon dioksida (CO2) bebas mg/L 3000 – 5890 23 Kadar oksigen (O2) terlarut awal **) mg/L Min. 40,0 24 Kadar oksigen (O2) terlarut akhir ***) mg/L Min. 20,0 25 Cemaran logam

25.1 Timbal (Pb) mg/L Maks. 0,005

25.2 Tembaga (Cu) mg/L Maks. 0,5

25.3 Kadmium (Cd) mg/L Maks. 0,003

25.4 Merkuri (Hg) mg/L M1aks. 0,00

26 Cemaran arsen (As) mg/L Maks. 0,01

27 Cemaran mikroba:

27.1 Angka lempeng total awal **) Koloni/mL Maks.1,0 x 102 27.2 Angka lempeng total akhir ***) Koloni/mL Maks.1,0 x 105

27.3 Coliform Koloni/250

mL

TTD 27.4 Pseudomonas aureginosa Koloni/250

mL

TTD Catatan : *) Air Karbonisasi

**) Di Pabrik

***) Di Pasaran

(45)

34

TTD: Tidak Terdeteksi

Catatan Kaki : No 20 diuji jika dilakukan desinfeksi dengan proses ozonisasi No 21 diuji jika dilakukan desinfeksi dengan ion perak No 22 diuji jika dilakukan penambahan CO2

No 23 dan 24 diuji jika dilakukan penambahan O2

Sumber: SNI 3553 : 2015

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih untuk kekonyolan, ceriaan, omelan dan support yang diberikan kepada peneliti, untuk tidak menyerah, dan selalu memberikan semangat kepada peneliti, untuk

Hal tersebut diperjelas oleh penelitian yang dilakukan oleh Miranti (2012) yang mengungkapkan bahwa remaja yang memiliki peer attachment yang baik, akan mampu

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Stadium lll adalah penyakit nodal abdominal dibawah diafragma dan stadium lV merujuk pada keterlibatan yang tersebar dari satu atau lebih lokasi ekstranodal

 Proses dari blocked jadi ready karena sumber daya yang diminta tersedia atau layanan I/O

Nama : Novia Ardila (1301708) Nur Afni (1301720) Selvi Desideria () Prodi : Pendidikan Kimia Dosen : Dra.

Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi

Beri air pada wajan, taruh roller plate di bawah stick roller plate, taruh rak di atas wajan, taruh wajan di atas kompor, nyalakan api, setelah pemutar api