KAMUS
BAHASA INDONESIA
KAMUS
BAHASA INDONESIA
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JAKARTA, 2008
499.213
KAM Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun k Kamus Pusat Bahasa.
Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN 978-979-689-779-1
BAHASA INDONESIA - KAMUS
TIM REDAKSI
KAMUS BAHASA INDONESIA
Pemimpin Redaksi Dendy Sugono
Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani
Redaksi Pelaksana Ketua
Meity Taqdir Qodratillah Anggota
Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto
Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita
Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi
Delia Saparini, Rini Maryani
PRAKATA
Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar.
Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa.
Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah.
Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju).
Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan.
Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional.
Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa
Dendy Sugono Pemimpin Redaksi
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN
KAMUS BAHASA INDONESIA
Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata.
Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni.
Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja.
Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia.
Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata.
Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban
bangsa Indonesia.
Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional
Prof. Dr. Bambang Sudibyo
Daftar Isi
Tim Redaksi v
Prakata vii
Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix
Daftar Isi xi
Petunjuk Pemakaian Kamus xiii
Lema KBI A—Z 1—1826
PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS
A. Ejaan
Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
B. Bentuk Susunan Kamus
Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa Indonesia disusun seperti berikut.
1. Kata Dasar dan Kata Turunan
Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya (kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai berikut.
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;
tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah;
menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb);
menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;
penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak
lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap
persoalan;
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;
tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku
2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang
Kata ulang atau bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini diatur atau disusun sebagai berikut.
a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema.
b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema.
c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan sebagai sublema. Contoh:
bersaf-saf diletakkan sesudah saf
tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng 3. Gabungan Kata
a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi diper- lakukan sebagai lema. Contoh:
salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan;
penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;
penyelewengan
b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di per- lakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda hubung ganda (--) Contoh:
sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb);
-- belanda garut; Maranta arundinacea; -- betawi sagu belanda;
-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda penghargaan, kenang-kenangan, dsb); -- pisang hati batang pisang; - - tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah;
c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak dengan tanda tilde (~). Contoh:
saji n ...;
menyajikan v ...;
tersaji v ...;
sajian n ...;
penyaji n ...;
-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah
C. Tanda Baca
1. Tanda Hubung (-)
a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
a) main-main b) saban-saban
b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh:
ke-4 ke-7 ke-9
2. Tanda Hubung Ganda (--)
Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat
dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
3. Tilde (~)
Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:
sabar a ...;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah;
4. Cetak Miring
Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.
Contoh:
a) Label Kelas Kata
a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p (par- tikel), pron (pronomina), dan v (verba)
b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu:
dng – ia menjalankan usahanya;
5. Cetak Tebal
a. Huruf yang dicetak tebal adalah lema.
Contoh:
piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan malam sudah disiapkan;
...;
b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem (kata yg memiliki lebih dari satu makna).
Contoh
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;
tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata.
Contoh:
saji n ...;
menyajikan v ...;
...
penyaji n ...;
-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah
6. Koma (,)
1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh:
a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh:
a) sabat v, menyabat v memukul dng tali atau cemeti
3) Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian sebagai pilihan bentuk kata. Contoh:
sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum disiarkan
7. Titik Koma (;)
1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna.
Contoh:
salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan;
penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;
penyelewengan
2) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun).
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah;
menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb);
menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;
penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak
lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap
persoalan;
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;
tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku
8. Titik Dua (:)
Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir deskripsi dan sebelum contoh pemakaian.
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
9. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang terdapat di depannya.
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
10. Garis Miring (/.../)
Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan kata.
Contoh:
sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum
disiarkan
11. Tika Atas atau Superskrip
Tika atas atau superskrip (
1...,
2...,
3...) dipakai untuk menandai bentuk homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke atas.
Contoh:
a)
1bisa a mampu; dapat: dia C berenang;
2
bisa n zat racun dr binatang (spt ular);
b)
1seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola itu berakhir ņ
2
seri n cahaya: ņ wajahnya;
12. Angka Arab
Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan seterusnya).
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
D. Label dan Singkatan Kata 1) Label Kelas Kata
n nomina v verba
a adjektiva
adv adverbia
num numeralia
p partikel
pron pronomina
2) Singkatan Kata dl dalam dng dengan dp daripada dr dari
dsb dan sebagainya kpd kepada
krn karena
msl misalnya
pd pada
sbg sebagai
spt seperti
thd terhadap
tt tentang
yg yang
651 K, k n huruf ke-11 abjad Indonesia
Kaab kab lebih kaba kl n dongen
ah o Kabah
n ukuran isi kurang 2 liter
g; cerita: - Si Umbut Muda
kabab n sj sate dr daging yg dicincang kabah n bangunan dr batu berbentuk kubus
di masjid Al-Haram di Mekah yg menjadi kiblat bersembahyang umat Islam kabait o karbit
kabang-kabang n sarang laba-laba yang bercampur dng asap dan kotoran (biasanya terdapat di dapur)
kabar n laporan tt kejadian-kejadian yang hangat (belum lama terjadi); berita;
warta;
-- angin kabar yg belum terang benar tidaknya; desas-desus; kabar burung;
-- baik kabar yg menyenangkan; kabar gembira; -- buruk kabar (berita) yg tidak menyenangkan; kabar (berita) kesusahan;
-- burung kabar angina; desas-desus;
-- selentingan kabar angin; desas-desus;
indah –- dari rupa, pb berita yg tersebar biasanya lebih hebat dr kenyataan yg sesungguhnya; - dibawa pikat dan langau, ki kabar angin; kabar burung;
kabarkan (kabar akan) Sas, ~ diri sadar; tidak ~ diri pingsan; tidak sadar;
berkabar v bercerita; berkata-kata:
setiap awal bulan ia ~ pd orang tuanya;
mengabarkan memberitahukan; men- ceritakan (tt suatu kejadian); mewar- takan; menyiarkan kabar: pihak guru telah ~ hal itu pd mereka;
terkabar v tersiar (tt kabar); diceritakan;
pe(r)kabaran pemberitahuan; warta berita;
pengabaran n hal mengabarkan; pe- nyiaran; pemberitahuan: ~ Injil dilaksa- nakan oleh pemuda-pemuda
mengabari v memberi kabar kpd: kami belum sempat ~ berita bahagia ini kpd saudara-saudara
kabaret /kabarét/ n pertunjukkan hiburan berupa nyanyian, tarian, dsb
kabat n ikat; kebat
kabau n sj tumbuhan yg buahnya berbau tidak sedap, tetapi bisa dimakan; jering balau; jering hutan; kacang tupai, Pithecellobium ellipticum
kabel n 1 kawat (penghantar arus listrik) berbungkus karet atau plastic; 2 kawat besar
-- daya kabel listrik yg menghubungkan alat elektronik dng listrik
-- data kabel untuk mengirimkan data dr gadget
1Kabil n nama anak nabi Adam yg membunuh saudaranya yg bernama Habil
2kabil a cak durhaka
3kabil, berkabilan v mengawas-awasi;
berserah ~, pb sudah mempercayakan sesuatu kpd orang tetapi diawas-awasi jg (jadi tidak percaya sungguh-sungguh) kabilah n suku bangsa; kaum
kabin n 1 kamar di dl kapal; 2 ruang penumpang di dl pesawat terbang
1kabinet / kabinét/ n 1 badan atau dewan pemerintahan yg terdiri dr para menteri; 2 kantor kerja (terutama bagi presiden, perdana menteri) ; -- kerja kabinet yg menteri-menterinya ahli dl suatu urusan kenegaraan; kabinet keahlian; -- koalisi kabinet yg menteri-menterinya terdiri dr anggota beberapa partai; -- nasional kabinet yg menteri-menterinya mewakili sebagian besar dr partai-partai
-- parlementer kabinet yg menteri- menterinya diajukan oleh parlemen dan bertanggung jawab kpd parlemen
K
652
2kabinet / kabinét/ n 1 lemari kecil tempat menyimpan surat-surat (dokumen dsb); 2 peti kecil tempat mesin tik (mesin jahit dsb)
1kabir, mengabir ark v meraih; mengayuh dng satu pengayuh
2kabir a besar: Al- Yang Mahabesar (Allah);
3kabir, mengabir v mengaut (tanah dsb) arah ke diri sendiri
kabir-kabiran n tidak jujur; tidak adil;
sedapat mungkin hendak menguntungkan diri sendiri
kabisat n tahun yg jumlah harinya 366 hari (dl tahun itu, jumlah hari dl satu bulan untuk bulan Februari 29 hari)
kabit n tukang copet kaboi n kumbang
kabriolet /kabriolét/ n mobil penumpang yg dapat dibuka tendanya (atapnya) kabruk v, kabruk-kabrukan v saling
menerjang, memukul (tt ayam dsb):
kedua ayam jago itu kemudian ~ dan masing-masing tidak ada yg mau kalah kabu-kabu n 1 kapuk; segala sesuatu yg
rupanya spt kapas; 2 pohon randu, Ceiba pentandra
kabul n 1 ucapan tanda setuju (terima) dr pihak yg menerima dl suatu perjanjian atau kontrak; 2 diluluskan (tt permintaan dsb); diperkenankan;
mengabulkan v meluluskan (permintaan, doa, dsb); mengiakan: orang tuanya belum dapat ~ permintaan yg sukar itu;
terkabul v terlaksana; diluluskan;
disetujui; diperkenankan;
pengabulan n hal mengabulkan (permohonan dsb) o
kabuli kebuli
1kabung (perkabungan) n kain putih yg diikatkan di kepala sbg tanda berduka cita;
berkabung v 1 memakai kabung (sbg tanda berduka cita krn ada keluarga yg meninggal); 2 berduka cita krn ada keluarga, kerabat, dsb yg meninggal;
perkabungan n 1 pakaian (kabung dsb) yg dipakai dl berkabung; 2 keadaan berkabung (berduka cita)
2kabung n ukuran panjang (4 hasta)
3kabung n pohon enau; aren; Arenga pinnata
4kabung v kerat; penggal; potong;
mengabung v mengerat; memenggal;
memotong;
mengabung-ngabung v mengerat-ngerat;
memenggal-menggal; memotong-motong kabupaten /kabupatén/ n 1 daerah
swatantra tingkat II yg dikepalai bupati (daerah ini setingkat dng kotamadia, merupakan bagian langsung ds propinsi dan terdiri dr beberapa kecamatan); 2 kantor tempat kerja bupati; rumah tempat tinggal bupati
1kabur a 1 tidak dapat melihat sesuatu dng jelas (tt mata): pandangannya sudah -- dimakan umur; 2 kurang tenang (tt pemandangan); kurang nyata (tt lukisan);
kurang jernih (tt kaca); kurang jelas (tt pertanyaan dsb);
mengabur v menjadi kabur (kurang nyata, samara-samar, pucat, dsb); bintangnya ~, ki kurang baik nasibnya;
mengaburkan v membuat (menyebabkan dsb) kabur: ~ penglihatan;
kekaburan n hal (keadaan dsb) kabur;
kekeruhan; kekelaman;
kekabur-kaburan n agak kabur; kelam sedikit
2kabur v 1 berlari cepat-cepat; melarikan diri: maling itu -– dikejar Polantas; 2 ki meninggalkan tugas (pekerjaan dsb) tanpa pamit
3kabur n sj kumbang kelapa
653 kabus n 1 kabut; 2 kabur; tidak nyata
kelihatan (seakan-akan tertutup kabut krn jauh dsb); 3 tidak jernih (tt mata, kaca, dsb seakan-akan berkabut);
hilang -, teduh hujan, pb telah senang (aman dsb) kembali sehabis kesusahan
1kabut n 1 awan yang melayang dekat dsb tanah; 2 kelam; suram; tidak nyata;
terang --, teduh hujan, pb telah senang kembali sehabis menderita; -- asap campuran antara kabut dan asap (banyak terdapat di daerah industri);
berkabut v 1 ada kabut; tersaput kabut;
agak gelap; tidak nyata; 2 kl ki sedih;
suram
2kabut ark v, mengabutkan mengebaskan (pakaian dsb)
3kabut, pengabut n Kim alat untuk menyemprotkan cairan ke dalam gas, untuk membuat kabut
-- tebal materi berbentuk partikel yg terdiri atas partikel padat atau cair yg dihasilkan oleh pengembunan keadaan gas
1kaca n 1 benda yg keras, biasanya bening dan mudah pecah (untuk jendela, gelas, botol, dsb); 2 cermin; kaca muka; 3 ki contoh; teladan;
-- benggala cermin yg tebal (besar); -- hias kaca muka (cermin) untuk berhias; - - mata 1 tesmak; cermin mata; 2 pandangan; paham; penglihatan: dilihat dr -- mata seorang seniman; -- muka kaca bening yang salah satu mukanya dicat dng (air) raksa dsb sehingga dapat menampakkan bayangan benda-benda yg berada di depannya; -- pembakar kaca cembung yg menumpukkan sinar matahari untuk membakar; suryakanta; -- pembesar lup; mikroskop; -- raiben kaca gelap; kaca yg tidak tembus pandang dr luar; -- spion kaca untuk melihat keadaan di belakang (pd kendaraan bermotor);
berkaca v 1 memakai kaca: lemari pakaiannya ~; 2 be(r)cermin: ia berulang kali ~ untuk merapikan rias wajahnya; 3 ki mengambil sbg contoh teladan: dia berusaha ~ kpd pengalaman dahulu;
mengaca v berkaca; bercermin;
memperkaca v meyakinkan diri dng melihat (meneropong, menyaksikan) sendiri
2kaca n muka (halaman buku); dr -- 15 sampai 20
3kaca, berkaca-kaca v berlinang-linang (tt mata): matanya tampak ~ krn hatinya dilanda rasa haru; mengaca menjadi berkaca-kaca (tt mata): matanya ~ hendak menangis
1kacak a 1 tampak gagah; cegak; 2 angkuh;
pongah; pengacak pembual; pelagak
2kacak, berkacak pinggang v berpegang pd pinggang: bercekak pinggang: pria itu
~ dng muka tegang melihat rumahnya dilalap si jago merah
mengacak v memegang (mengangkat) untuk mengetahui berat barang; ~ galas kl 1 mengangkat galas; 2 ki berdagang; ~ lengan mengangkat lengan (hendak berkelahi)
3kacak n (satuan) ukuran besar selingkung ujung ibu jari yg dipertemukan dng ujung jari-jari yg lain: sayur-sayuran se -- kacam n sj tumbuhan yg memanjat; asam
kumbang, Embelia rugosa
kacamata n lensa tipis untuk mata, gunanya untuk menormalkan atau mempertajam penglihatan
1kacang n nama tumbuhan dan buahnya, termasuk tanaman kecil (perdu-perduan) yg ditanam di sawah atau lading, berbuah polong, macamnya banyak sekali; -- lupa akan kulitnya, pb tidak tahu diri; lupa akan asalnya; bagai -- direbus satu, pb melonjak-lonjak kegirangan; -- arab sj kacang yg bijinya sebesar butir jagung,
654 agak keras, Pisum sativum; -- babi sj kacang kara yg gatal, Mucuma Pruriens:
-- bandung kacang tanah, Arachis hypogaea
-- bogor sj kacang yg bijinya spt kacang tanah, tetapi agak keras, Voandzeia subterranean; -- botor nama tumbuh- tumbuhan yg buahnya spt kacang, daun dan buahnya biasa disayur, Psophocarpus tetragonolobus; kecipir; -- buncis sj kacang kara yg buahnya kecil panjang, Phaseolus vulgaris; -- garing kacang tanah yg digoreng (baik dng minyak maupun tidak) sampai garing;
-- goreng kacang tanah yg digoreng: -- hijau sj kacang yg bijinya bulat-bulat kecil dan berwarna hijau, phaseolus radiatus; kara sj kacang yg pohonnya merambat, buahnya buah polong ± 5--7 cm, lebar dan kurang berdaging, kalau sudah tua berwarna hijau keputih- putihan, Dolichos lablab; -- miang 1 sj kacang merah yg gatal; 2 ki orang yg suka menghasut; -- panjang sj kacang yg pohonnya melilit, buahnya panjang berbiji-biji, Vigna sinensis; -- rebus kacang tanah yg direbus (biasanya dng kulit-kulitnya);
kacang-kacang n penabur (mimis): baru -- nya baru pendahuluannya (belum ramai dsb);
kacang-kacangan n 1 segala jenis kacang;
2 sj ikan yg panjang spt ikan layur, sb Hemiramphus;
mengacang v 1 membagi-bagi (barang yg didapat dsb); 2 berbuat sesuka hati (atas milik orang);
memperkacang v memboroskan (menghabiskan) milik orang lain
kacapi o kecapi
kacapiring n perdu hias, bunganya wangi, putih atau kuning dng daun bunga yg
bersusun-susun, Gardenia augusta;
bunga susun kepala
kacapuri n 1 induk rumah; bagian rumah yg ditengah-tengah; 2 pusat istana
1kacar n sj kail atau pancing untuk menangkap cumi-cumi dsb (biasanya tdk memakai kawat tajam, melainkan memakai bulu dsb);
mengacar memancing cumi-cumi dsb dng kacar
2kacar, mengacar v 1 meraba (mencari ikan di batu-batu dsb) ~ ikan di sungai; 2 menggeledah: petugas keamanan ~ kantong-kantong para pencopet yg dicurigai
kacar lakum n sj siput darat yg beracun kacau a 1 campur aduk (sehingga tidak
terbeda-bedakan lagi); bancuh:
kelompokkan surat-surat itu berdasarkan tanggal dan nomornya, jangan sampai --
; 2 kusut (kalut) tidak karuan: hatinya sangat -- melihat hasil ujiannya itu; 3 rusuh; tidak aman; tidak tenteram:
kondisi di negara itu semakin -- ; 4 bercampur aduk dng (tidak dibeda- bedakan dng); bertukar-tukar dng; keliru dng: pemakaian kata teras /téras/
kerapkali--dng teras;
berkacau v 1 bercampur aduk tidak keruan; sudah campur betul: ibu mengaduk telur dan tepung itu hingga ~ betul, kemudian masukkan gula ke dalamnya; 2 bercampur aduk (tidak dibeda-bedakan; bertukar-tukar dng;
keliru dng): sering masalah pribadi ~ dng masalah keuangan;
mengacau v 1 mengaduk (mengocok dsb) hingga bercampur betul: ~ gula dan telur; 2 menimbulkan kerusuhan (kekalutan, ketidakberesan, dsb);
mengganggu keamanan (tata tertib dsb):
diduga ada golongan-golongan tertentu yg hendak ! negara kita ini; 3
655 merusuhkan (hati, pikiran): kelakuan anak-anaknyalah yang ~ hatinya;
mengacaukan v 1 mencampuradukkan sehingga berkacau betul; 2 mencampuradukkan dng yg lain (sehingga keliru dsb); 3 mengacau (dl arti menimbulkann kerusuhan, kekalutan, merusuhkan hati, pikiran, dsb);
terkacau v tiada dng sengaja menjadi kacau (tercampur aduk);
kacauan n barang apa yg campur aduk tidak keruan;
memperkacaukan v menjadikan kacau (campur aduk, rusuh); mengacaukan;
pengacau n orang yg mengacau;
pengganggu keamanan (ketertiban dsb);
pengacauan n perbuatan (hal, cara, dsb) mengacau atau mengacaukan;
kekacauan n 1 kekusutan; kekalutan;
ketidakberesan; 2 huru-hara
kacau balau n (kacau bilau, kacau birau, kacau bicau ark) sangat kacau;
kekacaubalauan n hal kacau balau:
diawali ~ kondisi sosial ekonomi, pemerintah mengambil strategi mengejar pertumbuhan ekonomi
mengacaubalaukan v menjadikan atau menyebabkan kacau balau
kacek /kacék/ n selisih; beda kacer n burung kecil sj kutilang
1kaci n sj kain putih; mori
2kaci n sj ikan laut, tebal bibir, Plectorhyncus pictus
kacici n sj burung; laki padi, Orthotomus a atrogularis
kacip n sj gunting tajam sebelah dan sendinya ada di ujung (sbg perkakas pembelah pinang, gambir, dsb);
-- kaleng gunting untuk membelah kaleng;
mengacip 1 membelah pinang dng kacip;
ki menjepit (mengapit dng paha dsb)
kacir v, mengacir pergi tanpa pamit (melarikan diri) krn malu (takut dsb) kacoak n, lipas
kacokan n kacukan
1kacu n air pinang (gambir) yg dikentalkan (untuk menyamak kulit)
2kacu n sapu tangan; secarik kain persegi empat (untuk menyeka keringat dsb) -- pramuka kacu yg berwarna merah putih yg dipakai di leher pramuka
kacukan n campuran dr berbagai unsur (tt bahasa dsb): bahasa Jawa ~
kacung n pesuruh; bujang; pelayan;
jongos (biasanya anak laki-laki);
-- koran penjaja koran;
-- tenis pemungut bola di lapangan tenis
1kada n peraturan (Allah); hukum (Allah);
2kada, mengkada v menggenapi kewajiban (salat atau puasa) yg tertinggal: ia ~ salatnya
kada hajat Ar v buang air besar
1kadal n bengkarung
2kadal à kedal
kadaluwarsa à kedaluwarsa
1kadam n telapak kaki
2kadam à khadam
3kadam n cepu; tempat sirih
1kadang, kadang-kadang p ada kalanya;
sekali-sekali: karena sudah lelah, matanya terasa sakit, ~ berkunang- kunang;
-- kala adakalanya; sekali-sekali;
terkadang(-kadang) kadang-kadang
2kadang, mengadang (nasi) v mengeringkan (membuang) air nasi dari periuk (supaya lekas kering dan masak);
terlampau dikadang, mentah, pb krn terlampau diperbagus, malahan menjadi buruk
3kadang n; sanak saudara (ada pertalian darah): lakon ini dimulai dr kekalahan pasukan Astinapura dl perang besar -- Bharata
656 -- kedayan sanak saudara raja dsb (yg
menjadi pengiring)
1kadar n 1 kuasa; kekuatan; 2 ketentuan Tuhan (takdir, untung malang); 3 kodrat sekadar adv 1 menurut keadaan (kemungkinan, keperluan, dsb); sepadan (dng) secara: ~ membantu; mereka hanya
~ bergurau; 2 hanya (untuk ): ~ untuk memperoleh ketepatan ejaan: 3 seperlunya; sekuasanya; sedapat- dapatnya; seadanya: dia membicarakan hal itu ~nya saja
2kadar n 1 ukuran (untuk menentukan suatu norma); 2 isi atau bagian yg tulen (dr emas, perak, dsb); 3 nilai; harga; taraf (tingkatan); 4 lebih kurang; kira-kira; 5 hanya (untuk ): perayaan ”sekaten” itu diadakan para wali -- jalan mengumpulkan orang untuk diberi penerangan tt agama
3kadar, mengadar v tidur di luar rumah (di halaman dsb)
4kadar n kain tenunan sendiri (spt yg dipakai Mahatma Gandhi)
1kadas n kurap (sj penyakit kulit);
-- keridas kurapyg gatal sekali
2kadas, mengadas v memelihara ternak orang lain dng perjanjian bagi hasil kadaster n badan (pemerintah) pencatat
dan penyimpan gambar tanah milik (untuk menentukan pajaknya dsb)
kade n dermaga; pangkalan tempat kapal- kapal menaikkan dan membongkar muatan
kadele /kadelé/ o kedelai kademat ark a khidmat
kader n 1 perwira-perwira atau bintara- bintara dl tentara; 2 orang-orang yg (diharapkan) akan memegang pekerjaan- pekerjaan penting dl pemerintahan, partai, dsb;
pengaderan n hal mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader kadera /kadéra/ ark n 1 kursi; 2 tandu;
usungan
1kadet /kadét/ n pelajar sekolah calon perwira; taruna
2kadet /kadét/ ark n cak tukang copet
3kadet /kadét/ n roti tawar yg kecil-kecil kadha o kada
kadi n hakim (terutama yg mengadili perkara yg bersangkutan-paut dng agama Islam)
1kadim a 1 terdahulu dr tiap-tiap permulaan; awal dr segala permulaan;
awal dr segala permulaan yg tidak terbatas oleh masa: Allah pencipta alam semesta bersifat -- ; 2 pasti; tentu (tt perkataan atau janji): hanya Allah yg bersifat -- yg patut kita andalkan
2kadim adv waktu yg akan datang;
kemudian hari; kelak;
mengadimkan v meramalkan;
memastikan (tt yg akan datang): sulit ~ perkembangan kondisi ekonomi selanjutnya
3kadim a dekat; kerabat; saudara yg dekat;
sekadim seketurunan; dekat (tt pertalian saudara): dia dan aku adalah saudara ~ kadir a mahakuasa
kado n hadiah; pemberian
1kadok (kaduk) n sirih hutan (tak ada kegunaannya); -- naik junjung, pb orang hina (miskin dsb) merasa mulia (kaya dsb)
2kadok (- api) n sj burung, Zanclostomus javanicus pallidus
kadung adv terlanjur: dia telah -- menyenangi pekerjaan itu
kadut adv 1 kain karung (rami); 2 karung;
pundi-pundi; 3 kantong yg bertali sbg tempat sirih pinang
kaedah /kaédah/ o kaidah
657 kaetofobia /kaétofobia/ n Psi fobia thd
rambut atau bulu
kaf n nama huruf ke-22 abjad Arab kafan n kain pembungkus mayat;
mengafani v memberi berkafan (pd mayat): mereka ~ mayat itu setelah dimandikan
1kafarat n Isl denda (penghapusan dosa)akibat melanggar hukum (peraturan) agama (yg ditunaikan dng berpuasa atau memberi makan kpd orang miskin dsb)
2kafarat a keparat; kafir; terkutuk kafe /kafé/ n warung kopi; kedai
kafein /kaféin/ n zat racun yg terdapat pd kopi, teh (dipakai sbg obat perangsang peredaran darah)
kafetaria /kafétaria/ n kedai makanan dan minuman; restoran kecil
kafi a cukup; pada; lengkap; sempurna kafilah n rombongan orang berkendaraan
(unta) yg bepergian di padang pasir kafir a tidak percaya kpd Allah dan Rasul-
Nya;
mengkafirkan menganggap (memandang) kafir;
kekafiran sifat-sifat kafir (tidak percaya kpd Allah dsb)
kafiri a (bersifat) kafir kaftan n baju panjang
kaget /kagét/ a terperanjat; terkejut (krn heran atau krn sesuatu yg mengejutkan):
teman-temannya sangat -- mendapat kabar bahwa dia masuk penjara krn narkoba;
mengagetkan v mengejutkan; dng tiba- tiba datang (menyerang dsb): ledakan yg keras itu ~ warga sekitar
1kagok a susah atau menjadi canggung untuk melakukan sesuatu: dia -- berbicara dng orang baru itu
2kagok a agak berlainan dng bahasa umum (tt lafal, pemakaian kata, dsb)
kagum a heran (ada rasa memuji); takjub;
tercengang: dia -- menyaksikan ketangkasan pemain silat itu;
mengagumi v kagum akan: masih banyak orang yg ~ teknik arsiteknya;
mengagumkan v menyebabkan kagum;
menakjubkan: gedung yg tinggi-tinggi itulah yg ~ hatiku; pemandangan di pantai itu sangat ~ hatiku;
pengagum n 1 orang yg mengagumi; 2 (orang)yg mudah kagum;
kekaguman n perasaan kagum;
ketakjuban; keheranan;
terkagum-kagum v terheran-heran
1kah n engkah (sj perekat untuk melekatkan kayu dsb)
2kah p partikel untuk menyatakan pertanyaan: apa-- engkau sudah pernah ke tempat ini?
kahaf n gua
kahan n Zool sj kera dr Kalimantan, bertubuh besar, dan berhidung sangat mancung
kahang a kohong; berbau busuk
1kahar n kereta yg ditarik kuda, lembu, atau kerbau; dokar; pedati
2kahar a 1 kuasa; mahakuasa (sifat Allah):
Tuhan yg --; 2 ark sewenang-wenang:
kelakuannya semakin -- akhir-akhir ini kahat n kekurangan makanan: (bencana)
kelaparan
kahin n 1 tukang (ahli) sihir; 2 juru tenung;
3 ahli nujum
kahrab ark n batu ambar;
-- kuning ambar kuning
kahwa n (air) kopi (untuk minuman) kahwin ark v kawin
kaidah n perumusan dr asas-asas yg menjadi hukum; aturan yg tentu; patokan;
dalil (dl matematika dsb)
kaifiat n keadaan menurut sifatnya; sifat (tabiat) yg asli; cara yg khusus (baik)
658
1kail n sekerat kawat yg ujungnya berkait, digunakan untuk menangkap ikan;
pancing;
bungkuk -- hendak mengena, pb tipu muslihat untuk mencari keuntungan;
-- sebentuk, umpamanya seekor, sekali putus sehari berhanyut, pb berbuat sesuatu dng tidak memikirkan hal-hal yg mungkin terjadi yg menghambat usahanya itu (spt pergi jauh tidak cukup bekal, berniaga tidak cukup modal);
mengail v menangkap ikan dng kail;
memancing;
~ berumpan, barkata bertipuan, pb kalau menghendaki sesuatu dr orang lain harus pandai mengambil hatinya; ~ dl belanga, menggunting dl lipatan, pb mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu;
terkail v kena dikail; terpancing; terkait;
pengail n 1 orang yg mengail; 2 alat untuk mengail
2kail, kail-kail n rasa sakit pd tenggorokan (ketika menelan); ketulangan (di tenggorokan); pancingan
kain n 1 barang tenunan pd umumnya; 2 barang tenunan yg dikenakan untuk pakaian atau maksud lain;
-- basah kering di pinggang, pb miskin sekali; -- dl lipatan, pb perempuan yg berbuat jahat (mesum) dng sembunyi- sembunyi; -- jadi basahan, pb sudah menjadi miskin (hina); hilang kekayaannya (kemuliaannya dsb); -- lama dicampak buang, -- baru pula di cari, pb menceraikan istri tua dan mencari istri muda; sudah meraba-raba tepi --, pb sudah sakit payah; sudah hampir meninggal; se -- sebaju, ki karib sekali (tt persahabatan);
-- atlas kain dibuat dr satin (linen dsb) yg licin dan mengkilat;
-- baju pakaian; baju; -- basahan kain (pakaian) yg dipakai sehari-hari atau pd waktu mandi; -- batis sj tenunan linen yg halus (hasil karya Baptiste Cambray dr Prancis pd abad XIII); -- bayang-bayang kain yg tidak rapat tenuannya; -- belacu sj kain putih kasar, warnanya putih kekuning-kuningan; -- belongsong kain tenun; -- benang kain lajak; -- bersurat kain ikat kepala atau destar berbentuk bujur sangkar, bermotif kaligrafi huruf Arab dan bentuk tumbuh-tumbuhan, biasa dipakai oleh pria suku Melayu di Bengkulu; -- bertakak kain sarung yg terjadi dr dua helai; kain yg dijahit bersambung; -- cita kain tenunan tipis yg terbuat dr benang kapas; -- damas kain sutra, linen, atau bulu (wol) yg berwarna- warni dan berbunga-bunga (berasal dr Damaskus); -- delima kain yg warnanya spt warna delima;
-- dewangga kain yg bergambar indah- indah (bercorak cemerlang); -- dua seragi kain (pakaian) yg kembar; -- gerusan kain yg licin digerus; -- ihram kain (pakaian) yg berwarna putih (tidak berjahit bagi laki-laki) yg dipakai melakukan ibadah haji;
-- kampuh kain dua bidang yg dijahitkan menjadi satu (kain bugis, kain pelekat); -- kasa 1 kain putih halus; 2 kain putih yg tenunannya jarang-jarang; - - kelarai kain yg tebal dan rapat (kedap) tenunannya, digunakan untuk layar; -- kembayat kain halus keluaran Bombay di Gujarat (India); -- lajak kain yg terbuat dr benang atau sutera; -- lurik kain tenun hasil tenunan tangan (bukan hasil tenunan mesin); -- mandar kain (panjang, sarung) yg bermotif kotak- kotak dr daerah Mandar (Bugis); -- panas 1 kain selimut yg tebal; 2 flanel; -- panjang kain yg panjang dan tidak
659 dijahitkan ujung pangkalnya (biasanya dipakai dng kebaya dsb); --rami kain tenun yg kasar (spt belacu);
-- rawa kain pelangi; -- sarung kain panjang yg dijahitkan ujung pangkalnya (biasanya digunakan sbg kain sembahyang bagi laki-laki dsb); -- sembur kain tenun yg bertabur benang emas; -- songket kain (panjang dsb) yg diberi berbenang emas di sana sini; -- sutera kain yg tipis dan halus yg dibuat dr benang ulat sutera (Bombeyse Mori);
kain lajak; -- takwa kain (baju) potongan Cina berkancing baju sampai ke leher baju dan bersaku dua yg terletak pada bagian depan bawah; baju takwa;
berkain v memakai kain (panjang dsb):
wanita penerima tamu di pesta ~ kebaya, sedangkan pria memakai jas
~ dua sudah akil balig (tt anak perempuan)
~ tiga hasta (~ tak cukup sebelit pinggang; tak ~ sehelai benang, pb serba kekurangan (miskin sekali)
kaing n bunyi salak anjing yg kesakitan;
berkaing-kaing v menyalakndng suara
”kaing-kaing” krn kesakitan: anjing itu ~ krn dipukul
terkaing-kaing v mengeluarkan bunyi kaing-kaing: anjingnya ~ ketakutan kainofobia n Psi neofobia
kais, mengais (-ngais) v 1 mencakar-cakar atau menggaruk-garuk tanah (sampah dsb) untuk mencari makanan (tt ayam dsb); 2 ki bekerja berat untuk mencari nafkah;
~ dulu maka makan, pb baru dapat makan sesudah bekerja berat (sukar hidupnya);
mengaiskan v 1 mencakarkan (tangan, kuku, dsb) ke tanah (tt ayam dsb); 2 ki mencarikan makan (nafkah)
kaisar n maharaja; raja di raja;
kekaisaran n negara yg dikepalai kaisar
1kait n 1 besi (kawat dsb) yg ujungnya melentuk (spt gancu, seruit, sanggamara);
2 ki sesuatu yg menyusahkan (mengandung tipu muslihat); 3 ukuran jarak baris pd ketikan; spasi penunjuk ukuran jarak baris pada ketikan;
berkait v 1 memakai kait; ada kaitnya:
galah yg ~ ; 2 bengkok melentuk pd ujungnya (menyerupai kait): ujung jari anak itu ~; 3 tersangkut (pd): bajunya ~ pd jemuran; 4 (~ dng) bersangkut paut;
berhubungan; berkaitan; telunjuk lurus, kelingking ~ , pb pd lahirnya baik, tetapi dl hatinya terkandung maksud yg jahat;
berkait(-kait)an v 1 saling mengait; 2 bersangkutan (yg satu dng yg lain):
pembagian kerja diusahakan masing- masing saling ~;
mengait v 1 menggait; menarik (meraih dsb) dng gancu dsb: ~ buah; buruh itu ~ karung beras dng gancu; 2 melukai dng barang yg spt kait; pemburu itu berhasil
~ binatang itu dng galah; 3 ki menarik uang (untung dsb) dng jalan yg kurang halal: mereka berusaha ~ keuntungan dr bisnis itu;
kaitan n 1 kait; gancu; 2 ki hubungan (sangkutan)
pengait n alat (sesuatu) yg dipakai untuk mengait; kait
2kait, (akar)kait-kait n sj tumbuhan (akar- akaran) memanjat yg batangnya berduri, Uncaria acida
mengaitkan v menjadikan terkait;
terkait v 1 sudah dikait; 2 berhubungan (dgn): peristiwa itu ~ dgn kenaikan tarif listrik;
keterkaitan n perihal terkait;
kajang n anyaman dr bambu (daun nipah, mengkuang, dsb) untuk atap (penutup pedati dsb)
mengajangi v memberi beratap (bertudung) kajang: ~ pedati;
660 dikajangi v diberi beratap (bertudung) kajang;
usang dibarui, lapuk ~, pb 1 mana-mana yg kurang baik diperbaiki; 2 aturan (adat dsb) yg sudah dilupakan orang dihidupkan kembali;
terkajang v diberi bertutup (beratap) kajang; ditutup dng kajang;
pekajangan n Lay buritan atau bilik dl perahu yg diberi beratap kajang
kajangan n ikan, Zenachopterus dispar kajen /kajén/ a dihormati; terhormat:
walau sudah pensiun guru-guru itu tetap -- di tengah warganya
1kaji n 1 pelajaran (terutama dl hal agama Islam); 2 penyelidikan dan telaah (dng pikiran); penelitian;
lancar -- krn diulang, pasar jalan krn diturut, pb kepandaian atau kemahiran didapat krn rajin berlatih; sukar -- pd orang alim, sukar uang pd orang kaya, pb Mk orang pandai-pandai baru mau memutuskan suatu soal apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam, orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya;
-- lama perkataan, ajaran, ucapan, dsb yg dulu-dulu sering diutarakan;
mengaji v 1 mendaras; membaca Alquran: anak-anak itu biasa ~ di surau itu; 2 belajar membaca tulisan Arab:
anak-anaknya ~ di rumahnya sendiri;
~ batang belajar membaca Alquran tanpa dimulai dng cara mengeja;
mengajikan mengaji (membaca) Alquran untuk orang yg meninggal;
pengajian n 1 pengajaran (agama Islam);
2 pembacaan Alquran;
mengkaji v 1 belajar; mempelajari; 2 memeriksa; menyelidiki; memikirkan (mempertimbangkan dsb); menguji;
menelaah: ia berusaha ~ surat keputusan itu
terkaji v dapat diperiksa (diduga, diselidiki, tertelaah): tidak ~ olehku;
pengkajian n penyelidikan (pelajaran yg mendalam)
kajian n hasil mengkaji;
2kaji n ikan laut, sj Plectorynchus
1kak n kp kakak; saudara tua
2kak n bunyi spt bunyi orang tertawa terbahak-bahak (bunyi itik dsb)
kakaban n ijuk yg dijepit dng bambu yg dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi telur-telur ikan dl empang kakah, terkakah-kakah v tergelak-gelak;
tertawa keras-keras
1kakak n 1 saudara tua (menurut silsilah); 2 panggilan kpd orang yg dirasa lebih tua;
3 panggilan kpd suami;
berkakak v 1 mempunyai kakak: mereka selalu akur dalam ~ beradik; 2 menyebut (memanggil dsb) dng kakak: paman ~ pd ibuku
2kakak, berkakak(an) v 1 berbunyi ”kak, kak” spt itik, aya,; 2 tertawa gelak-gelak;
terkakah-kakah;
mengakak v tertawa terkakah-kakah;
terkakak-kakak v tertawa tergelak- gelak; mengakah
kakaktua n 1 burung panjat, paruhnya kuat dan melengkung, berwarna putih, dapat diajar berbicara; 2 catut besar (ujungnya menyerupai paruh burung); 3 nama ikan laut
kakanda n kakak (laki-laki)
kakao n 1 pohon cokelat, yg bijinya dibuat bubuk untuk minuman dsb, Theobroma cacao; 2 tepung (bubuk) biji coklat
1kakap n 1 ikan laut, badannya lebar pipih, panjangnya bisa mencapai satu meter, suka hidup di laut dekat pantai, kadang- kadang masuk sungai, States calcasifer; 2 ki berkaliber besar (tt penjahat, perusahaan, dsb); penting (tt berita dsb)
2kakap n sj perahu yg sempit dan rendah
661
3kakap, mengakap v meronda (berpatroli);
mengintai-intai (musuh);
pengakap n 1 (pasukan) peronda; patroli; 2 ark pandu
4kakap n sirih kerakap; daun sirih yg di bawah, kasar dan kaku
5kakap ark v pegang;
mengakap v memegang; mengerjakan (sawah dsb)
kakar ® kekar
1kakas v kuku; cakar;
-- ayam cakar ayam;
mengakas v mengais: ~ rejeki dr pagi sampai malam
2kakas ark, mengakas v mengerasi;
memaksa
kakawin n syair Jawa Kuno; kidung Kakbah n bangunan suci berbentuk kubus
di dalam Masjidilharam di Mekah sbg kiblat salat umat Islam
kakek /kakék/ n 1 bapak dr ayah atau ibu;
aki; datuk; nenek laki-laki; 2 orang laki- laki yg sudah tua sekali; 3 cak sudah tua sekali (bagi orang laki-laki);
kakek-kakek n orang laki-laki yg sudah sangat tua;
-- moyang nenek moyang; leluhur
1kaki 1 n anggota badan yg menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan (dr pangkal paha ke bawah); 2 bagian tungkai (kaki) yg di bawah sekali; 3 bagian suatu benda yg jadi penopang (penyangga) yg berfungsi sbg kaki; 4 bagian yg di bawah; 5 kata bantu bilangan bagi payung; 6 ukuran panjang ada 12 inci (dim), ± 0,304 m;
berjalan peliharakan --, berkata peliharakan lidah, pb ingat-ingat selalu dl berbuat sesuatu; cepat -- ringan tangan, pb suka menolong; -- naik kepala turun, pb selalu sibuk bekerja; terikat -- tangan, pb tidak bebas (berkuasa) lagi; --
sudah terlangkahkan, ki sudah dilakukan (diperbuat); sudah terlanjur;
-- ayam 1 tungkai ayam; cakar; 2 ki kaki telanjang, tanpa alas kaki (sepatu dsb); 3 nama sj pohon, Diospuros kaki; -- belalang, ki bentuk kaki yg indah; -- celana bagian celana (panjang) yg menutupi kaki; -- gajah Dok penyakit beri-beri basah (disertai tungkai membengkak); -- gunung lereng gunung bagian bawah; -- hutan tepi hutan; -- kuning nama burung; -- langit batas pandangan secara horizontal yg seolah- olah berupa langit bagian bawah yang berbatasan dng permukaan bumi (laut);
horizon; cakrawala;
-- lima 1 ark lantai diberi beratap sbg penghubung rumah dng rumah; 2 serambi muka (emper) toko di pinggir jalan (biasa dipakai tempat berjualan); 3 (lantai di) tepi jalan; -- tangan 1 kaki dan tangan; 2 pembantu; orang yg diperalat orang lain;
berkaki v 1 ada kakinya; mempunyai (memakai kaki): ayam ~ dua; 2 bersandar (bergantung): keuangannya masih ~ pd mertuanya;
-- seribu, ki lari ketakutan; lari terbirit- birit;
mengaki v 1 turut bekerja tidak dng mendapat upah (sbg magang): sudah tiga tahun dia ~, baru diangkat menjadi pegawai; 2 mengabdi; menghamba;
menurut segala perintah: walau pun kaya raya, dia tetap tunduk ~ kpd orang tuanya;
~ langit rata spt kaki langit
2kaki n kakek; aki
kaki ayam a ki tanpa alas kaki;
berkaki ayam v bertelanjang kaki: setiap pagi suami istri itu ~ menyusuri pinggir pantai
kakofobia n Psi fobia thd sesuatu yg buruk atau jelek
662 kakofoni n Kes musik yg sumbang atau
kasar (menyakitkan pendengaran) kakofonofili n Psi orang yg sangat senang
mendengarkan suara atau bunyi yg keras kakografi n 1 tulisan yg sulit dibaca; 2
Ling ejaan yg menyimpang dr norma ilmu bahasa
kakok ark, mengakok v memegang;
mengerjakan
kakologi n L ing bahasa yg menyimpang dr norma ucapan atau tata bahasa yg berlaku kaksa n Geol jenis bijih timah yg terdapat
di dasar lembah
kaktus n tumbuhan keluarga (famili) dr Cactaceae yg batangnya hijau lunak (berdaging) dan berduri, biasa tumbuh di daerah panas dan kering
kaku a 1 keras tak dapat dilentukkan;
kejur; kejang; 2 keras dan liat (tt daging dsb): mayat itu sudah -- ; 3 ki janggal;
canggung: sikapnya --; 4 keras kepala;
tidak lemah lembut, tidak luwes; 5 tumpul (tt pikiran);
-- lidah kelu lidahnya; tidak dapat berkata-kata dng mudah;
kekakuan n hal kaku; kecanggungan:
untuk menghindari ~ dl pergaulan hal itu dilakukannya
kakus n jamban; tempat buang air (besar) kal ark n ukuran isi (untuk beras dsb) yg
banyaknya ½ cupak;
1kala n waktu; ketika; masa;
berkala v berulang-ulang pd waktu yg tentu dan beraturan; ajek
berkala-kala v 1 dr masa ke masa; 2 terkadang-kadang
2kala n binatang sj labah-labah, tetapi bersengat (banyak macamnya spt: -- jengking, -- bangkang, dan -- pisang)
3kala n nama gugusan bintang (akrab)
4kala ark n jerat
5kala kl n sj sutera
6kala ark v kada;
-- hajat kada hajat; buang air
kalah a 1 menderita atau dl keadaan tidak menang (dl perkelahian, perang, pertandingan, pemilihan, dsb); dapat diungguli lawan: dia -- dl pertandingan itu; negara-negara itu -- dl perang; 2 kehilangan atau merugi krn tidak menang: dl perjudian itu dia menang Rp1000000, tetapi semalam -- Rp500000;
3 tidak lulus (dl ujian): dia sangat kecewa krn -- dl ujian itu;4 tidak menyamai;
kurang dari; tidak sebesar; tidak sekuat: - - luasnya dng sawah kami;
-- gertak kalah krn ditakut-takuti; kalah dl hal menggertak;
mengalah v mengaku kalah; dng sengaja kalah (menyerah); tidak mempertahankan pendapatnya (tuntutannya dsb)
mengalahkan v 1 menjadikan kalah;
mengungguli (dl pertandingan, perlombaan, dsb): ia berhasil ~ lawannya sehingga tidak berkutik; 2 menaklukkan (musuh); merebut (kekuasaan musuh); 3 menganggap (menyatakan) kalah (dl pengadilan): hakim ~ perkara perusahaan itu dan memenangkan kelaurga Husin dl perkara harta warisan itu;
terkalahkan v dapat dikalahkan (dapat ditandingi);
kekalahan n perihal kalah: ~ itu merupakan suatu pelajaran yg berharga baginya
1kalai, mengalai v berbaring atau bersandar pada: orang tua itu duduk ~ pd kursi malasnya;
mengalaikan membaringkan; bersandar pada: ia ~ kepalanya pd sandaran kursi
2kalai, mengalai v membersihkan dng jalan menggosok (barang yg berkarat dsb):
Kakek sedang sibuk ~ keris kesayangannya
663 kalajengking n serangga kecil sj laba-laba
yg badannya beruas-ruas dan berekor panjang serta bersengat pd ujung ekornya (menyengat dng cara menungging atau menjengking dng ekor menjengkit) kalakanji n sj rumput jarum; rumput yg
dapat melekat pd pakaian apabila tersentuh, Andropogon aciculatus
kalakati n kacip
kalakian kl adv ketika itu; lalu; kemudian:
--, setelah sedikit hari kemudian dp itu, maka kedengaranlah berita keberangkatannya ke Malaka
kalalatu àkelekatu
1kalam n perkataan; kata (terutama bagi Allah); berpanjang -- berkata atau memperkatakan lebih panjang;
berpanjang kata;
-- Allah perkataan Allah; Wahyu Allah
2kalam n 1 alat untuk menulis; 2 kl kemaluan (laki-laki);
-- batu anak batu tulis
3kalam n sj pasir hitam yg bercampur dng emas yg dilimbang: semiang --, ki kecil (sedikit) sekali
kalambak à kelembak
kalamdan kl n tempat pena (kalam)
kalamisani n sj keris Jawa yg bentuknya lebar, lurus, dan pangkalnya berkelok- kelok
kalamkari kl n sj kain (cita) yg berbunga;
cita kembang
kalandar kl n pendeta pengemis; pendeta yg meminta-minta sedekah; fakir
1kalang n penyangga (bantal, ganjal, dsb);
penunjang;
-- batang kl uang denda krn melanggar adat atau agama: ia terpaksa membayar - - krn melanggar adat sukunya;
-- hulu bantal kepala;
berkalang v berbantal; lebih baik mati ~ tanah dp hidup bercermin bangkai, pb lebih baik mati dp menanggung malu;
mengalang v memberi berkalang (berbantal, berlandaskan, dsb);
menggalang, mengganjal;
mengalangkan v menggalangkan;
mengganjalkan;
~ leher menyabung (mempertaruhkan) nyawa untuk menolong orang lain dsb;
memperkalang v 1 memakai sbg kalang (bantal); 2 ki menjunjung tinggi (tt nasihat);
terkalang v tergalang; terganjal: persoalan itu ~ di hati ibu;
~ di mata, terasa di hati, ada sesuatu yg akan dikemukakan, tetapi belum tersampaikan (terkatakan);
~ lidah tidak berani membantah (menjawab, menolak);
kalangan n galangan (kapal, perahu, dsb)
2kalang, kalangan n 1 lingkaran;
gelanggang: ~ bulan: 2 lingkungan;
-- kabut bingung tidak keruan: ~kabut Ibu menyambut kedatangan tamu-tamu yg tidak disangka-sangka itu
3kalang n nama sj ikan lele; tertangkap di ikan --, pb berhadapan dng orang pandai, kaya, berani, dsb
4kalang n kuda yg berwarna cokelat kehitaman
kalap a lupa diri (ketika marah): ia sudah - - sampai lupa bahwa yg dimarahinya adalah anak sendiri;
kekalapan n perihal kalap; keadaan kalap kalar ark n leher baju
1kalas n Lay gelang-gelang atau tali dr rotan pd dayung atau pengayuh: -- pd kapal itu sudah agak rapuh
2kalas a tidak bersisa; sama sekali tidak ada yg tinggal: krn terlalu lapar, semua makanan di meja itu habis --
kalat n ikan laut, Callyodon fasciatus kalau p 1 jika; jikalau: -- keluar harus
minta izin dulu; 2 seandainya: -- ia tidak mau membayar hutangnya, apa yg akan