• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN BERBASIS WEB"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2502-8928 (Online)  47

Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN BERBASIS WEB

Udin Sidik Sidin

Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar e-mail :[email protected]

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Web. Sistem ini dirancang untuk mempermudah dalam mengelola jadwal mata pelajaran. Pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model pengembangan waterfall dengan tahapan perencanaan sistem atau analisis, desain sistem, penulisan code (coding), pengujian sistem dan pemeliharaan web. Dalam membangun sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk menyimpan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mencari referensi yang berkaitan dengan penjadwalan berbasis web, observasi dan wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan user terhadap sistem informasi yang telah dirancang. Hasil yang diperoleh dari perancangan sistem ini adalah sebuah sistem informasi penjadwalan mata pelajaran yang dapat memudahkan dalam proses penjadwalan sehingga proses pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien. Pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mengetahui tanggapan user terhadap sistem informasi yang telah dirancang yaitu dengan melakukan wawancara, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa respon terhadap kualitas sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web dapat berjalan dengan baik.

Kata kunci— Sistem Informasi, Penjadwalan, Waterfall, PHP dan MySQL

Abstract

This research is the software development that aims to design the Web Based Subjects Scheduling Information System. This system is designed to make management of subjects schedule easier. The development of this software uses waterfall development model with system planning or analysis, system designing, coding, system testing and web maintenance. In building the system, PHP programming language and MySQL are used to store the data. The method used in this research is to look for reference relating to web based scheduling, observation and interview are used to determine the users’ response about the designed information system. The result obtained from the design of this system is a subjects scheduling information system that makes the scheduling process easier so that the learning process can be more effective and efficient. The data collecting by the author to determine the users’ response about the information system that has been designed is by conducting interviews, so it can be concluded that the responses toward the web based subject scheduling information system quality can go well.

Keywords— Information System, Scheduling, Waterfall, PHP and MySQL

1. PENDAHULUAN

encarian informasi yang dibutuhkan pada era sekarang ini sudah sangat mudah, metode pencarian informasi tersebut berkembang dari zaman ke zaman, dahulu ketika seseorang ingin mencari sebuah informasi maka orang tersebut harus mendatangi orang yang bisa menjawab

pertanyaan dan memberinya informasi namun, seiring perkembangan zaman sekarang sudah banyak surat kabar, media masa, bahkan internet menyuguhkan informasi yang sangat mudah untuk diakses. Manfaat berkembangnya sistem informasi ini sangat menguntungkan banyak pihak, sehingga sekarang ini banyak sekolah yang

P

(2)

menggunakan sistem informasi untuk menunjang aktifitas proses belajar mengajar.

Berbeda dari awal kehadirannya kini internet telah banyak digunakan oleh berbagai dunia pendidikan terkhususnya yang bergerak di bidang teknologi itu sendiri, baik untuk memudahkan sistem pengajaran atau sistem informasi lainnya. Kini internet yang populer sering disebut dengan web yang telah berkembang dengan pesat baik dari segi penggunaan, ukuran, serta bahasa yang digunakan. Aplikasi web pada mulanya hanya berupa situs yang bersifat statis, tetapi saat ini telah banyak yang bersifat dinamis, interaktif yang digunakan dalam sistem informasi telekomunikasi. Web atau internet merupakan jaringan komputer yang saling terhubung antara jaringan satu dengan jaringan lainnya di seluruh dunia. Kebutuhan akan web sangatlah mutlak diperlukan di era globalisasi ini. Selain memberikan kemudahan didalam melakukan pekerjaan, juga dapat memberikan hasil yang cepat, tepat dan akurat. Salah satu sistem informasi yang diperlukan dalam lingkup sekolah adalah penjadwalan mata pelajaran dan merupakan komponen terpenting dalam mencapai suatu kurikulum.

Sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web ini diharapkan dapat berfungsi untuk perbaikan sistem yang telah ada dan dapat lebih mudah digunakan karena lebih praktis dan dapat menghemat biaya karena tidak perlu lagi menggunakan banyak kertas cukup memanfaatkan jaringan internet yang ada.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Definisi Perancangan

Pembuatan sistem informasi membutuhkan perancangan tentang apa yang dibuat, dibutuhkan dan dihasilkan. Menurut [1] perancangan adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen- komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap.

Pendapat lain dikemukakan oleh [2]

menjelaskan dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu “perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”.

Berdasarkan dua defenisi perancangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah perencanaan untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefinisian secara rinci suatu perangkat, proses atau sistem agar dapat direalisasikan dalam suatu bentuk fisik.

Tujuan perancangan adalah menghasilkan suatu model atau penggambaran dari suatu entity yang akan dibangun kemudian. Prinsip perancangan antara lain:

a) Hasil perancangan harus dapat dirunut dari model analisisnya (perancangan harus konsisten dengan hasil analisis),

b) Perancangan harus memperkecil perbedaan antara perangkat lunak yang di hasilkan dengan problem nyatanya, c) Perancangan harus dapat mengakomodasi

perubahan,

d) Perancangan bukan coding dan coding bukan perancangan,

e) Perancangan harus memperkecil kesalahan konseptual (semantik).

2.2 Definisi Sistem

Terdapat banyak pendapat mengenai definisi sistem dalam hal ini, Penulis hanya mencoba untuk mengemukakan beberapa definisi saja. Berikut beberapa definisi sistem secara umum:

1) Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama,

2) Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai suatu kesatuan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Sebagai kesimpulan sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan objek unsur atau komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling tergantung satu sama lain. Berdasarkan pengertian tersebut, maka elemen-elemen yang menyusun sebuah sistem terdiri atas:

1) Tujuan : merupakan tujuan dari beberapa sistem : tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencarian tujuan,

2) Batasan : merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem dimana batasan ini berupa : peraturan, biaya, peralatan dan lain-lain,

3) Kontrol : merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem

(3)

berupa: kontrol pemasukan data (input), kontrol pengoperasian, kontrol pengeluaran data (output),

4) Input : merupakan bagian dari sistem yang bertugas menerima data menjadi masukan dapat berupa: asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan,

5) Proses : merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima yaitu klasifikasi, peringkasan, pencarian dan lain-lain,

6) Output : merupakan tawaran atau tujuan akhir dari sistem output dapat berupa laporan, grafik dan lain-lain.

2.3 Pengertian Perancangan Sistem

Sistem desain diartikan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian- bagian dari sistem informasi diimplementasi [3]. Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem.

Dalam tahap perancangan, tim kerja desain harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai kertas kerja.

Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses dan output dari sistem yang diusulkan [4].

Desain/perancangan sistem dapat diartikan sebagai [4]:

1) Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem,

2) Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional,

3) Persiapan untuk rancang bangun implementasi,

4) Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, berupa penggambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Tujuan tahap perencanaan sistem [4]:

1) Memenuhi kebutuhan pemakai sistem, 2) Memberikan gambaran yang jelas dan

rancang bangun yang lengkap untuk pemrogram dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

2.4 Pengertian Data dan Informasi

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih

memerlukan adanya suatu pengolahan. Data masih berupa bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol- simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar dsb.

Menurut [5] dalam bukunya Pengenalan Komputer sebagai berikut “Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol- simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf- huruf, atau symbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain- lain. Jelasnya data dapat berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja”.

Menurut [6] informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.5 Pengertian Informasi

Menurut [7] informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti dan manfaat. Oleh [8]

memberikan pengertian bahwa informasi adalah data bilamana dianggap berguna bagi pemakai. Informasi adalah data yang berperan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut [9] informasi adalah data yang telah diklarifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan ketiga pengertian informasi tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah sehingga memberikan nilai, arti dan manfaat serta dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2.6 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K.

Roscoe Davis dalam [10] menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

(4)

Gambar 1 Blok sistem informasi yang beriteraksi suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut [11] sistem informasi adalah sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku [12] mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebut dengan istilah building block yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Gambar 1 menunjukkan blok sistem informasi yang berinteraksi.

2.7 Definisi Penjadwalan

Menurut [13] mendefinisikan penjadwalan adalah rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun fasilitas untuk setiap operasi yang harus diselesaikan.

Oleh [14] menyatakan bahwa penjadwalan (scheduling) adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Dalam hierarki pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum dimulainya operasi.

Penjadwalan juga dapat didefinisikan sebagai pengambilan keputusan tentang penyesuaian aktivitas dan sumber daya dalam rangka menyelesaikan sekumpulan job/suatu proyek agar tepat pada waktunya dan memiliki

kualitas seperti yang diinginkan [15].

Keputusan yang dibuat dalam penjadwalan meliputi:

1) Pengurutan pekerjaan (sequencing), 2) Waktu mulai dan selesai pekerjaan

(timing)

3) Urutan operasi untuk suatu pekerjaan (routing)

2.8 Metode

Adapun tahapan penelitian dalam membangun sistem ini yaitu dengan menggunakan model pengembangan yang terdapat pada metode pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) yaitu protyping. SDLC merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistem [16]. Model prototyping adalah proses iteratif dalam pengembangan sistem dimana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis [3].

Gambar 2 menunjukkan tahapan model prototyping.Tahapan model prototyping yaitu : 1. Pengumpulan kebutuhan Sistem

Peneliti, melakukan wawancara tentang bagaimana sistem penjualan apotek tersebut, mengidentifikasikan semua kebutuhan sistem dan garis besar sistem yang akan dibuat dari pihak - pihak yang terkait.

2. Membangun Prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada user (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi Protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh user apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan user. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 dan 3.

4. Mengkodekan Sistem

Dalam tahap ini perancangan prototyping akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic.

5. Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.

(5)

Gambar 2 Tahapan model prototyping Pengujian ini dilakukan dengan uji Black Box dan White Box.

6. Evaluasi Sistem

User mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan;

jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan Sistem

Perangkat lunak yang telah diuji telah siap untuk digunakan.

2.9 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui apa saja yang menjadi masukan sistem, keluaran sistem, metode yang digunakan sistem, serta antar muka sistem yang dibuat, sehingga sistem yang dibuat nantinya sesuai dengan apa yang diharapkan.

a) Perancangan Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem output. Dalam

diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak terdapat store.

Gambar 3 menunjukkan diagram konteks sistem.

Model diagram konteks pada Gambar 3 dapat diartikan bahwa, Administrator dapat melakukan pengolahan data seperti melakukan:

1) Mengelola data guru, 2) Mengelola data hari, 3) Mengelola data jurusan, 4) Mengelola kelas,

5) Mengelola data jam pelajaran, 6) Mengelola data mata pelajaran.

Guru dapat melakukan pengolahan data seperti, mengelola data mata pelajaran guru itu sendiri dan data keterangan kehadiran guru, sedangkan siswa, siswa hanya dapat melihat jadwal mata pelajaran yang ada di sistem tersebut.

b) DFD Level 1 Proses 1

Gambar 4 menunjukkan DFD Level1 Proses 1.

Keterangan:

1) Proses 1 Admin melakukan pengelolaan data guru kemudian tersimpan di data store T.data guru (table data guru),

2) Proses 2 Admin melakukan pengelolaan data hari kemudian tersimpan di data store T.hari (table data hari),

3) Proses 3 Admin melakukan pengelolaan data jurusan kemudian tersimpan di data store T.jurusan (table data jurusan),

4) Proses 4 Admin melakukan pengelolaan data kelas kemudian tersimpan di data store T.kelas (table data kelas),

5) Proses 5 Admin melakukan pengelolaan data jam pelajaran kemudian tersimpan di data store T.jam pelajaran (table data jam pelajaran),

6) Proses 6 Admin melakukan pengelolaan data mata pelajaran kemudian tersimpan di data store T.mata pelajaran (table data mata pelajaran),

7) Proses 7 Admin dapat mengelola data jadwal dan dapat melihat data jadwal

(6)

Gambar 3 Diagram konteks

Gambar 4 DFD Level1 Proses 1 Admin yang tersimpan di data store T.jadwal

(table jadwal mata pelajaran).

c) DFD Level 1 Proses 2

Gambar 5 menunjukkan DFD level 1 proses 2.

Keterangan:

1) Proses 7 Guru dapat mengelola dan dapat melihat data jadwal yang tersimpan di data store T.jadwal (table jadwal mata pelajaran),

2) Proses 8 Guru dapat mengelola data keterangan kehadiran kemudian tersimpan di data store T.Ket.Kehadiran Guru (table keterangan kehadiran guru).

d) DFD Level 1 Proses 3

Gambar 6 menunjukkan DFD level 1 proses 3.

Keterangan:

1) Proses 7 siswa dapat melihat data jadwal yang tersimpan di data store T.Jadwal (table data jadwal),

2) Proses 8 siswa dapat melihat data keterangan kehadiran guru yang tersimpan di data store T.Ket Kehadiran Guru (table keterangan kehadiran guru).

(7)

Gambar 5 DFD Level 1 Proses 2 pada Guru

Gambar 6 DFD Level 1 Proses 3 pada Siswa

Gambar 7 ERD (Entity Relationship Diagram) 2.10 ERD (Entity Relationship Diagram)

Keseluruhan tabel yang telah dibuat serta proses alur DFD maupun flowchart, sebagai kesimpulan untuk model ERD-nya tampak seperti Gambar 7.

2.11 Perancangan Use Case Diagram

Diagram ini menggambarkan fungsi dari sebuah sistem, dan interaksi yang dilakukan oleh aktor dengan sistem. Diagram ini menekankan tentang apa yang dapat diperbuat oleh sistem dan bukan bagaimana sistem itu melakukannya.

Gambar 8, Gambar 9 dan Gambar 10 secara berturut-turut menunjukkan use case digram Admin, use case diagram Guru dan use case diagram Siswa.

Dapat dilihat bahwa pengaksesan sistem ini dibagi menjadi tiga: admin, Guru dan Siswa. Admin terlebih dahulu melakukan login ke dalam sistem dan selanjutnya admin dapat melakukan proses pengolahan data meliputi: beranda (halaman utama), input data, lihat data dan logout. Untuk Guru juga harus melakukan login untuk dapat melakukan proses memperbaharui data guru meliputi:

beranda, perbaharui data, lihat data dan logout, sedangkan untuk siswa tidak perlu lagi login tetapi siswa hanya perlu membuka beranda (halaman utama) kemudian mencari di pencarian informasi.

(8)

Gambar 8 Use case diagram Admin

Gambar 9 Use case diagram Guru

Gambar 10 Use case diagram Siswa 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Web menggunakan bahasa pemrograman PHP (Perl Hypertext Preprocessor) dan database My SQL yang diawali dengan tahapan perencanaan sistem atau analysis, tahap desain, tahap coding, tahap pengujian sistem dan tahap pemeliharaan web. Kegiatan awal

dalam pembuatan sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web ini meliputi tahap perencanaan atau analisys terlebih dahulu sebelum mengerjakan, seperti perancangan database sistem, bagaimana flowchart atau alur sistemnya. Lalu, tahap mendesain sistem, tahap pengkodean selanjutnya tahap pengujian sistem yang kemudian divalidasi dan diuji coba kepada objek penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan dan kelemahan sebelum digunakan sebagai sistem informasi yaitu sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web. Hasil validasi dan uji coba sistem kemudian direvisi kembali sebelum dilakukan penyebaran.

Sistem yang dirancang ini diuji dan dianalisis agar penerapan teori ke dalam program dapat sejalan, sehingga jika dicek

(9)

Tabel 1 Use case, metode pengujian dan hasil pengujian Admin

Tabel 2 Hasil pengujian Admin dengan baik secara manual menghasilkan hasil

dan presentase kemungkinan yang tidak berbeda. Prosedur pengujian yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak yang dibangun yaitu:

a. Menentukan use case,

b. Menentukan metode pengujian, c. Menentukan hasil pengujian,

d. Pencocokan hasil pengujian dengan hasil yang telah ditentukan sebelumnya secara manual.

Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian sistem menggunakan metode blackbox berdasarkan kelas uji pada rencana pengujian.

No. Use Case Metode Pengujian

Hasil pengujian 1. Input data Black Box Program dapat

meng-input data dan

menampilkan proses input data baru 2. Hapus Data Black Box Program tidak

dapat lagi

menampilkan data yang sudah dihapus 3. Update/edit

data

Black Box Proses update/edit dapat dilihat dengan adanya perubahan pada data yang di- update/di-edit 4. Cari data Black Box Program dapat

menampilkan hasil proses pencarian data 5. Login Black Box Program dapat

memvalidasi username dan password. Jika cocok maka admin dapat masuk ke sistem 6. Logout Black Box Program keluar dan sistem terhenti.

Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian Admin.

No. Deskripsi Prosedur

Pengujian Input Output Hasil Kesimpulan

1. Admin melakukan proses login untuk masuk

ke menu

utama

Admin memasukkan

nama dan

password lalu klik tombol Login

Data nama dan

password admin

Admin dapat mengakses menu utama

Admin dapat mengakses menu utama

Berhasil

2. Admin memasukkan data guru, mata

pelajaran, kelas, Kompetensi keahlian, jam pelajaran,

Admin

mengklik salah satu sub menu pada menu input data

Admin memasukkan data pada menu yang telah diklik

Data yang diinput dapat tersimpan pada database dan tampil pada halaman input data

Data tersimpan ke database

Berhasil

3. Admin Menghapus data dari database

Admin memilih menu pada menu lihat data lalu mengklik tombol hapus

Mengklik tombol hapus sesuai data yang akan dihapus

Data telah terhapus dari database

Output sesuai dengan hasil yang

diharapkan

Berhasil

4. Admin Melakukan searching/pen carian data jadwal

Admin dapat melakukan pencarian berdasarkan : Kompetensi

Memilih kata kunci pencarian data sesuai dengan

Data jadwal yang dicari dapat

ditampilkan

Output sesuai dengan yang diharapkan

Berhasil

(10)

Keahlian Kelas

kategori pencarian yag dipilih 5. Admin

melakukan perubahan password

Admin dapat mengganti password

Memilih tombol change password

Pengguna dengan level admin

Output sesuai yang

diharapkan

Berhasil

6. Admin melakukan proses logout

Admin logout dari sistem

Klik tombol logout

Pengguna dengan level admin

Kembali ke form login

Berhasil

Dari hasil wawancara yang dilakukan, lima guru dan lima siswa menyatakan setuju bahwa sistem yang dibuat mudah digunakan dengan alasan pengaksesan sistem dan menu yang ditampilkan pada sistem mudah dipahami.

Sepuluh orang yang telah diwawancarai yaitu lima guru dan lima siswa menyatakan setuju bahwa pencarian data jadwal menggunakan sistem lebih efektif dan efisien dibandingan metode sistem yang ada saat ini (manual) dengan alasan pencarian data jadwal bisa dilihat secara real time via internet.

Lima guru dan lima siswa menyatakan setuju bahwa sistem ini diperoleh kemudahan dalam pencarian data jadwal dengan alasan terdapat form pencarian data dan data yang dicari lengkap.

Lima guru dan lima siswa menyatakan setuju bahwa tampilan sistem cukup menarik dengan alasan sistem memiliki tulisan yang jelas dan tampilan latar yang sesuai dengan warna tulisan.

Tiga guru dan satu siswa menyatakan sangat setuju bahwa sistem informasi ini dapat diterapkan di sekolah dengan alasan agar user dapat lebih mudah dalam mencari dan melihat data jadwal dan karena belum adanya sistem penjadwalan berbasis web, sedangkan enam lainnya menyatakan setuju dengan alasan memperlancar proses belajar mengajar.

Perancangan sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP (Perl Hypertext Proprocessor) yang terdiri dari berapa halaman seperti halaman Beranda, halaman Data Guru, halaman Mata Pelajaran, halaman Data Kelas, halaman Kompetensi Keahlian, halaman Jam Pelajaran, form login, halaman input Data dan halaman Cari Data Jadwal Mata Pelajaran. Database yang digunakan adalah MySQL yang memiliki

beberapa tabel seperti tabel guru, tabel jam pelajaran, tabel jurusan, tabel kelas, tabel mata pelajaran, tabel penjadwalan dan tabel user.

Berdasarkan hasil uji coba black box, diperoleh gambaran bahwa setiap use case pada kategori pengujian dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil wawancara tanggapan para guru dan siswa-siswi terhadap sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web memiliki tanggapan yang positif.

selain itu, penilaian siswa dari segi tampilan sudah baik, hal ini disebabkan tampilan yang dirancang dengan tampilan yang praktis dan komposisi warna, sehingga pihak guru dan siswa-siswi setuju jika sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web ini diterapkan di sekolah.

4. KESIMPULAN

Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Perl Hypertext Preprocessor) dan MySQL sebagai database. Pengujian system dilakukan dengan metode pengujian blackbox.

Uji coba sistem informasi penjadwalan mata pelajaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat telah berfungsi dengan baik dan tidak error. Dari hasil ujicoba menunjukkan bahwa sistem informasi penjadwalan mata pelajaran dapat diterapkan di sekolah untuk membantu mempermudah guru dan siswa-siswi dalam pencarian data jadwal mata pelajaran karena berbasis web atau internet yang bias diakses dimana dan kapan saja, serta dalam proses pengelolaan jadwal mata pelajaran. Dengan adanya sistem ini, pencarian data jadwal menjadi lebih cepat dan akurat dan juga mampu menghemat biaya

(11)

cukup memanfaatkan jaringan internet yang ada di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Whitten, J.L. dan Bentley, L.D., 2009, Systems Analysis & Design Methods (7th edition), McGraw-Hill, New York.

[2] Susanto, A., 2004, Sistem Informasi

Manejemen Konsep dan

Pengembangannya, Jakarta.

[3] Fatta, H. A., 2007, Aplikasi dan Analisis Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

[4] Kusrini dan Koniyo, A., 2007, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic &

Microsoft SQL Server, Andi , Yogyakarta.

[5] Longkutoy. J. J., 2012, Pengenalan Komputer, Mutiara Sumber Widya, Jakarta.

[6] McLeod, R., 2001, Sistem Informasi Manajemen, PT. Prenhallindo, Jakarta.

[7] Pratama, 2013, Konsep Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

[8] Davis, G, B., 1984, Manajemen Information System., diterjemahkan oleh Widyahartono, B., PT.Pustaka Binaman Pressindo.

[9] Sutabri, T., 2005, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta.

[10] Jogiyanto, H.M., 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

[11] Kadir, A., 2009, Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MYSQL, Andi Offset, Yogyakarta.

[12] Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV Andi Offset.

Yogyakarta

[13] Vollman, T.E., 2005, Manufacturing Planning and Control for Supply Chain Management, Mc Graw Hill International Editions, New York USA, [14] Herjanto, E., 2001, Manajemen

Produksi dan Operasi, Jakarta, PT.

Gramedia

[15] Morton, T. E., 1993, Heuristic Scheduling Systems, John Willey &

Sons. Inc, Canada.

[16] Sutabri, T., 2004, Analisis Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pada defect bahan baku dari supplier perbaikan pertama yang diusulkan adalah melakukan pertemuan rutin yang harus dilakukan pihak perusahaan dengan supplier dan

Sebelum penulis memulai penjelasan mengenai hubungan antara warna hijau yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dengan konsep warna agama

Karma setiap masalah memiliki tanggapan yang berbeda dengan masyarakat lainnya, setiap manusia membutuhkan keadilan bagi dirinya maupun orang lain hanya dengan

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada prinsipnya hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan metode Peer Tutoring. Dari hasil siklus I dapat

• Pada persidangan Rudi yang juga mengajukan mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Husein sebagai ahli tindak pencucian uang

Hipotesis 2 total asset turn over tidak berpengaruh terhadap return on assets Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang

Berdasarkan uraian di atas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Hubungan Paparan Debu Kayu di Lingkungan Kerja terhadap

Berdasarkan tabel hasil olah data statistik untuk uji korelasi diatas, diketahui nilai signifikansi untuk intensitas membaca informasi (Variabel X 1 ) terhadap tingkat