PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LAHAN BASAH PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA
SKRIPSI
oleh:
Utari Nurmahasih 06111181823011
Program Studi Pendidikan Fisika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
PRAKATA
Skripsi dengan judul “Pengembangan Video Pembelajaran Kontekstual Daerah Lahan Basah pada Materi Fluida Statis untuk Siswa SMA” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya. Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ketang Wiyono, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ismet, S.Pd., M.Si., Dekan FKIP Unsri, Dr. Ketang Wiyono, S.Pd., M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan MIPA, dan Dr. Muhammad Yusup, S.Pd., M.Pd sebagai Koordinator Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi selama penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada bapak Dr. Sardianto MS, M.Si., M.Pd sebagai penguji yang telah memberikan sejumlah saran untuk perbaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga, Abi, Mami, Mbah, Adek Tegas, Adek Tria, Mass dan semua keluarga yang telah mendukung dan mendoakan penulis sampai detik ini. Ucapan terimakasih untuk guru, mbak saya, Ibu Sri Listari, S.Pd., M.Pd, atas semua saran, support, nasehat dan bimbingannya.
Ucapan terimakasih kepada mbak Anisa sudah membersamai dalam penelitian ini, kepada kak Naura yang telah menjadi kakak dan teman berdiskusi terbaik, memberikan semangat dan dukungan. Ucapan terimakasih kepada teman-teman seperbimbingan dan teman-teman pendidikan fisika angkatan 2018 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan saling menguatkan. Kemudian ucapan terimakasih kepada dosen dan admin Pendidikan Fisika, kakak dan adik tingkat HIMAPFIS, guru dan siswa UPT SMA Negeri 10 Ogan Ilir yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran bidang studi pendidikan fisika dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Indralaya, 07 Januari 2022 Penulis,
Utari Nurmahasih
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI... i
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
ABSTRAK ... vii
BAB I ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II ... 8
2.1 Media Pembelajaran ... 8
2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 8
2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran ... 8
2.2 Video Pembelajaran ... 9
2.2.1 Pengertian Video Pembelajaran ... 9
2.2.2 Tujuan Penggunaan Video Pembelajaran ... 9
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Video Pembelajaran ... 10
2.2.4 Video dalam Pembelajaran Fisika ... 10
2.3 Software Pengembangan ... 11
2.4 Pembelajaran Kontekstual ... 12
2.5 Lahan Basah ... 13
2.6 Materi Fluida Statis ... 14
2.7 Penelitian Pengembangan ... 15
2.7.1 Pengertian Penelitian Pengembangan ... 15
2.7.2 Model Pengembangan Produk Rowntree ... 16
2.8 Evaluasi Formatif Tesmer ... 17
BAB III ... 19
3.1 Metode Penelitian ... 19
3.2 Waktu, Tempat dan Subjek Penelitian ... 19
3.3 Prosedur Penelitian ... 20
3.3.1 Tahap Perencanaan ... 20
3.3.2 Tahap Pengembangan ... 20
3.3.3 Tahap Evaluasi ... 20
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 24
3.4.1 Walkthourgh Interview ... 24
3.4.2 Angket ... 25
3.5 Teknik Analisis Data ... 25
3.5.1 Analisis Data Walkthrough ... 25
3.5.2 Analisis Data Angket ... 27
BAB IV ... 29
4.1 Hasil Penelitian ... 29
4.1.1 Hasil Tahap Perencanaan ... 29
4.1.2 Hasil Tahap Pengembangan ... 36
4.1.3 Hasil Penelitian Tahap Evaluasi ... 42
4.2 Pembahasan ... 53
4.2.1 Tahap Perencanaan ... 53
4.2.2 Tahap Pengembangan ... 54
4.2.3 Tahap Evaluasi ... 54
4.3 Kelebihan dan Kelemahan Produk ... 57
4.3.1 Kelebihan Produk ... 57
4.3.2 Kelemahan Produk ... 57
BAB V ... 58
5.1 Kesimpulan ... 58
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 63
LAMPIRAN A ... 64
LAMPIRAN B ... 80
LAMPIRAN C ... 153
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap-tahap Model Pengembangan Produk ... 19 Gambar 2.2 Alur Desain Evaluasi Formatif ... 20 Gambar 3.1 Alur Penelitian Pengembangan ... 23
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Identifikasi konsep fluida statis dalam konteks lahan basah ... 17
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli ... 24
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket untuk Peserta Didik ... 25
Tabel 3.3 Kategori Hasil Validasi Ahli (HVA) ... 26
Tabel 3.4 Kategori Hasil One-to-One dan Small Group (HEOS) ... 27
Tabel 4.1 Perumusan Tujuan Pembelajaran ... 30
Tabel 4.2 Jabaran Materi (JM) Video Pembelajaran ... 33
Tabel 4.3 Garis Besar Isi Media (GBIM) Video Pembelajaran ... 36
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Validator pada Tahap Expert Review ... 39
Tabel 4.5 Komentar dan Saran Expert Review ... 41
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Angket Tahap One to One Evaluation dari Tanggapan Peserta Didik ... 43
Tabel 4.7 Komentar Peserta Didik Terhadap Video Pembelajaran Berbasis Kontekstual pada Tahap One-to-One Evaluation ... 44
Tabel 4.8 Hasil Angket Tanggapan pada Tahap Small Group Evaluation oleh Peserta Didik ... 45
Tabel 4.9 Komentar dan Saran Peserta Didik Terhadap Video Pembelajaran pada Tahap Small Group Evaluation ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A (Perangkat Penelitian)... 63 LAMPIRAN B (Instrumen Penelitian) ... 79 LAMPIRAN C (Administrasi Penelitian) ... 152
ABSTRAK
Telah berhasil dikembangkan video pembelajaran berbasis kontekstual daerah lahan basah pada materi fluida statis untuk siswa SMA yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan dengan model pengembangan Rowntree yang terdiri dari tiga tahap: tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap evaluasi. Tahap evaluasi dalam penelitian ini menggunakan evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari lima tahap: self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group dan field test, namun pada penelitian ini hanya dilaksanakan sampai tahap empat yaitu tahap small group. Teknik pengumpulan data menggunakan walkthrough dan angket. Tingkat kevalidan video pembelajaran ini di nilai oleh empat ahli, yakni dua ahli dalam aspek materi dan dua ahli dalam aspek media. Hasil validasi materi oleh ahli yang dianalisis menggunakan Indeks Aiken V untuk mengetahui kesepakan para ahli. Dari hasil expert review diperoleh Indeks Aiken V didapat data sebesar 0,89 dengan kategori valid. Sedangkan pada tahap One-to-One Evaluation diperoleh penilaian rata-rata sebesar 86,23% dengan kriteria sangat praktis. Pada tahap uji coba Small Group Evaluation diperoleh hasil persentase rata-rata sebesar 82,12%
dengan kriteria praktis. Berdasarkan hasil data penelitian pengembangan, video pembelajaran berbasis kontekstual daerah lahan basah pada materi fluida statis untuk siswa SMA yang telah dikembangkan termasuk kedalam kategori valid dan praktis.
Kata kunci: video pembelajaran, lahan basah, fluida statis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidik memiliki kedudukan utama dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa. Seorang guru merupakan pelaku utama dalam proses pembelajaran, dan seorang guru salah satu penentu terwujudnya pembelajaran yang bermutu. Peran guru bukan hanya sekedar pendidik, melainkan sebagai pengajar, fasilitator, dan motivator bagi peserta didiknya. Dalam melaksanakan peran-perannya tersebut, guru diwajibkan untuk sanggup memilih tata cara dan merancang aktivitas pembelajaran yang interaktif, menyediakan bahan ajar yang variatif, serta memilih penggunaan perangkat pendidikan yang membuat peserta didik mudah dalam menguasai informasi dan sanggup menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada abad 21, semakin mengalami kemajuan yang pesat. Dibidang pembelajaran tidak terlepas dari pertumbuhan teknologi tersebut. Teknologi mempengaruhi cara berpikir manusia, dan secara tidak langsung teknologi sangat mempengaruhi kegiatan, serta pola hidup manusia (Ngafifi, 2014). Begitupun dalam bidang pembelajaran, menyebabkan akses pendidikan bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Aktivitas belajar serta mengajar tidak terhalang oleh waktu dan tempat. Hampir setiap hari terdapat pempublikasian artikel-artikel terkini serta inovasi-inovasi terkini. Perkembangan teknologi ini tidak bisa dihentikan oleh siapapun. Sebab pertumbuhan teknologi ini menjajaki kebutuhan-kebutuhan manusia yang semakin bertambah pula. Hingga bisa dikatakan kemajuan teknologi memberikan kemudahan-kemudahan untuk kehidupan manusia.
Berkembangnya teknologi mengakibatkan munculnya inovasi beragam media pembelajaran baru yang terkini dan semakin canggih, seperti media pembelajaran berbentuk cetak, berbentuk audio, berbentuk audio visual ataupun sering disebut video pembelajaran. Dilihat dari perkembangan tersebut, media pembelajaran telah menjajaki pertumbuhan teknologi serta ilmu pengetahuan. Pengajaran dengan
menggunakan video pembelajaran bercirikan adanya penggunaan perangkat keras selama kegiatan pembelajaran, seperti movie projector, alat perekam dan wide visual projector. Kegiatan pembelajaran menggunakan video pembelajaran merupakan penciptaan serta pemakaian modul yang penyerapannya melalui penglihatan serta pendengaran.
Kemajuan teknologi dan informasi membolehkan pendidik untuk memilih media yang menunjang dalam penyampaian modul pembelajaran. Perkembangan teknologi dalam pendidikan mewajibkan pendidik untuk mengikuti dan memahami perkembangan teknologi agar dapat memberikan kemudahan kepada peserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan media yang berbentuk audio visual yang sanggup membagikan ketepatan terhadap suatu model materi yang sedang dipelajari. Tipe media pembelajaran audio visual merupakan media pembelajaran berbentuk video. Isi dari video pembelajaran sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik peserta didik atau sesuai karakteristik lingkungan sekitar. Efek menonton video pembelajaran dengan teks dapat meningkatkan perolehan kosa kata dan pengembangan kemahiran bahasa (Suryansyah, T., 2016).
Video pembelajaran mempermudah peserta didik dalam menguasai konsep pelajaran, sebab video pembelajaran bisa dimainkan berulang, sebanding terhadap kebutuhan siswa. Video pembelajaran dapat memanipulasi ruang dan waktu, objek abstrak sehingga mudah dijelaskan. Penggunaan video pembelajaran diharapkan dapat memaksimalkan aktivitas pendidikan. Daya pikat video pembelajaran yaitu menarik, unik dan berbeda. Sehingga tampilan yang menarik tersebut dapat meningkatkan konsentrasi peserta didik. Menurut Astuti dkk., (2014), bahwa media pembelajaran yang berbentuk film animasi bisa menimbulkan dampak positif terhadap keahlian bahasa peserta didik. Tidak hanya itu, media pembelajaran yang berbentuk video pembalajaran dapat menolong peserta didik menguasai konsep modul pembelajaran lebih cepat dan lebih baik, sehingga pemahaman yang didapat peserta didik hendaknya bertahan lama. Pendapat tersebut menyampaikan pesan akan berartinya
menumbuhkan motivasi serta aspek kognitif siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran senantiasa mengalami inovasi dan kreasi dalam dunia pendidikan. Seorang pendidik diharapkan mampu menyusun media pembelajaran yang dapat memberikan dampak positif kepada siswa.
Pemanfaatan perangkat pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan semangat tertentu untuk siswa dalam kegiatan pendidikan. Pemanfaatan media pembelajaran yang menarik dapat menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan sesuai kompetensi dasar yang ada. Hal ini selaras dengan Indaryanti & Jailani (2015), yaitu proses kegiatan pembelajaran yang seru dapat menumbuhkan motivasi belajar untuk siswa serta meningkatkan aspek kognitif siswa. Video dapat membagikan suasana baru dengan menampilkan visualisasi konsep secara konkrit serta menayangkan kejadian yang nyata. Supaya dapat mengantarkan penjelasan yang lebih jelas dari modul abstrak hingga dibutuhkan video pembelajaran yang .sanggup menghubungkan modul dengan fenomena kehidupan sehari-hari ataupun kontekstual.
Pendekatan kontekstual dalam dunia pendidikan selaras terhadap keperluan siswa. Pelajar memerlukan suatu metode pendekatan yang dapat mengaitkan pembelajaran dengan implementasi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pelaksanaan pendekatan kontekstual yang di sajikan dalam bentuk media video pembelajaran supaya peserta didik mendapatkan cerminan fenomena yang dapat ia temukan dalam kehidupannya, serta dapat dikatakan sebagai kelebihan tertentu karena peserta didik dapat menguasai konsep fisika yang sesuai dengan karakteristik disekitar lingkungannya. Pendekatan kontekstual bagi Muslich (2009), pendekatan kontekstual dalam dunia pendidikan bertujuan untuk menolong guru dalam mengaitkan antara modul pembelajaran dan menyatukan ide pendidikan dengan konteks fenomena realita kehidupan agar peserta didik dapat menguasai pembelajaran dengan baik dan mudah.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual dilakukan sesuai karakteristik daerah. Salah satu karakteristik daerah yang sesuai dalam pembelajaran fisika, khususnya pada materi fluida ialah daerah lahan basah. Lahan basah merupakan
suatu rentangan luas habitat pedalaman, tepi laut, serta marin yang mempunyai beberapa tampakan sama. Menurut Anggara (2018), secara internasional lahan basah adalah lahan rawa, lahan gambut, dan air, termasuk kawasan yang air lautnya tidak lebih dari 6 meter pada saat surut, dan bersifat alami atau buatan, permanen atau sementara, tawar, payau, atau genangan air yang mengandung garam atau air mengalir.
Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti, dengan 50 responden terdiri dari kelas XI dan kelas XII UPT SMA Negeri 10 Ogan Ilir didapatkan bahwa peserta didik, 86% sudah pernah menonton video pembelajaran, 10% pernah mendengar tetapi belum pernah menonton video pembelajaran, dan 4%nya tidak tahu sama sekali. Hasil survei menunjukkan 54% peserta didik sangat tertarik mempelajari fluida statis menggunakan video pembelajaran, 40% masih ragu-ragu, dan 6% lainnya tidak tertarik sama sekali. 44% peserta didik sering menonton video pembelajaran, misalnya melalui media youtube, dan 56% lainnya pernah menonton video pembelajaran tetapi tidak sering. 32% peserta didik menilai bahwa pembelajaran fisika itu sulit, 48% lainnya beranggapan mungkin sulit dan mungkin tidak, serta 20% lainnya beranggapan tidak sulit sama sekali. Setelah ditanya penyebab 32% dan 48% beranggapan pembelajaran fisika, khususnya materi fluida statis sulit dipahami dikarenakan 70% kurang memahami rumus dan latihan soal, 18% beranggapan materinya yang abstrak, 8%
menyatakan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang terbatas, dan 4% lainnya mengatakan penjelasan guru yang kurang lengkap. 36% peserta didik menyatakan melakukan pembelajaran berupa video, sedangkan 24% pembelajaran berupa gambar, 24% berupa teks, 11% pembelajaran yang dilengkapi form diskusi dan 5% menyata pembelajaran berupa audio. 72% peserta didik beranggapan bahwa media video pembelajaran sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran materi fluida statis, dan 28% lainnya ragu-ragu apakah perlu atau tidak. 52% peserta didik menginginkan video pembelajaran yang memuat pembahasan soal, dilengkapi contoh soal dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
Penelitian relevan telah dilakukan oleh Suryansyah, T., (2016) yang membahas pengembangan video pembelajaran dengan dihasilkan video pembelajaran yang efisien menambah motivasi dan hasil belajar kognitif siswa. Penelitian selanjutnya oleh (Mutia
& Halim, 2017) telah sukses meningkatkan pendidikan IPA dengan memperoleh rata- rata validasi 92,67% (sangat layak), sehingga video pembelajaran yang sudah dikembangkan bisa dijadikan media pendidikan dan bisa menaikkan keefektifan dalam pendidikan. Selaian penelitian diatas, adapun penelitian yang relevan terhadap pengembangan bahan ajar kontekstual. Mutia & Halim (2017) telah sukses meningkatkan bahan ajar fisika SMA topik fluida berorientasi permasalahan lahan basah dengan pendekatan kontekstual dengan nilai rata- rata keefektifan keselurahan yaitu 0,8 terhitung dalam kategori tinggi, sehingga dinyatakan produk valid, praktis, efisien serta layak digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Serta penelitian yang dilakukan Saparini dkk (2020) telah sukses mengembangakan video pembelajaran yang valid serta praktis, dimana video pembelajaran tersebut berbasis kontekstual di wilayah perairan.
Penelitian diatas telah berhasil mengembangkan video pembelajaran dan bahan ajar yang berorientasi kontekstual lahan basah ataupun wilayah perairan. Berdasarkan perihal tersebut dan latar belakang yang sudah dijabarkan tentang keadaan didaerah Sumatera Selatan, peneliti bermaksud melaksanakan penelitian tentang
“Pengembangan Video Pembelajaran Kontekstual Lahan Basah pada Materi Fluida Statis untuk Siswa SMA”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengembangkan video pembelajaran berbasis kontekstual daerah lahan basah pada materi fluida statis bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas yang valid?
2. Bagaimana mengembangkan video pembelajaran berbasis kontekstual daerah lahan basah pada materi fluida statis bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas yang praktis?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menghasilkan video pembelajaran berbasis kontekstual wilayah lahan basah pada materi fluida statis bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas yang valid.
2. Untuk menghasilkan video pembelajaran berbasis kontekstual wilayah lahan basah pada materi fluida statis bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas yang praktis
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian pengembangan video pembelajaran yang telah dilakukan, bemanfaat bagi:
1. Peneliti
Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan memberikan keterampilan dalam mengembangkan video pembelajaran berbasis kontekstual daerah lahan basah pada materi fluida statis bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas yang praktis.
2. Guru Fisika
Pengembangan video pembelajaran berbasis kontekstual ini diharapkan dapat menjadi referensi inovasi guru fisika untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi.
3. Sekolah
Pengembangan ini diharapan mampu membantu sekolah dalam menerapkan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
4. Siswa
Bagi siswa pengembangan ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi fluida statis dan mempermudah siswa dalam mencari bahan ajar materi fluida statis yang sesuai dengan silabus.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mudlofar. 2012. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Satuan Tingkat Guruan dan Bahan Ajar dalam Guruan Islam. Jakarta: Rajawali Pers. hlm. 128.
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2014), hlm 17.
Afriani, A. (2018). Pembelajaran Kontekstual (Contekstual Teaching and Learning) dan Pemahaman Konsep Siswa. 148, 148–162.
Aiken, L. (1985). Three Coefficients for Analyzing The Reliability and Validity of Ratings. Pepperdine Universiti
Anggara, A. S. (2018). Aspek Hukum Pelestarian Lahan Basah pada Situs Ramsar di Indonesia (Studi terhadap Implementasi Konvensi Ramsar 1971 di Taman Nasional Tanjung Puting). 30, 246–261.
Astuti, Y., & Mustadi, A. 2014. Pengaruh penggunaan media film animasi terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD.. Jurnal Prima
Edukasia, 2(2), 250-262. Retrieved from
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/arti cle/view/2723
Bouato, Y., Lihawa, F., & Rusiyah, R. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Sparkol Videoscribe Yang Diintegrasikan Dengan Wondershare Filmora Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Mitigasi Bencana Alam. Jambura Geo Education Journal, 1(2), 71–79. https://doi.org/10.34312/jgej.v1i2.7131
Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran: Sari Kuliah. Bandung: Satu Nusa.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Haloho, F. K., Pasaribu, A., & Wiyono, K. (2016). Pengembangan Buku Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Materi Optika Geometri Kelas X Sekolah Menengah Atas. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 3(1), 30–36.
https://doi.org/10.36706/jipf.v3i1.3425
Ilsa, A., F, F., & Harun, M. (2021). Pengembangan Video Pembelajaran dengan Menggunakan Aplikasi Powerdirector 18 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(1), 288–300. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.643
Indaryati, I., & Jailani, J. (2015). Pengembangan media komik pembelajaran matematika meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V. Jurnal
Prima Edukasia, 3(1), 84-96. Retrieved from
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/arti cle/view/4067/3521
Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan Aplikasi). Bandung : Refika Aditama.
Lestari, N. D., Hermawan, R., & Heryanto, D. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Powtoon Untuk Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(3), 33–43.
https://doi.org/10.17509/jpgsd.v3i3.20748
M. Miftah. (2013). Peran Dan Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa. Jurnal KWANGSAN, 1(9), 1689–1699.
Maya, D., & Siagian, S. (2013). Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis Komputer Program Studi Tata Rias Rambut. 6(1), 1–15.
Muslich, M. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta:
Bumi Aksara.
Muslim, A. B., Wiyono, K., & Zulherman. (2019). Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Kontekstual Daerah Perairan pada Materi Fluida Dinamis bagi Peserta Didik SMA. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng- 8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbe co.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SIST EM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Mutia, R., Adlim., & Halim, A. 2017. Pengembangan Video Pembelajaran Ipa Pada Materi Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan . Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education). 5(2). 108-114.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33–47. https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616
Notohadiraprawiro, T. 2006. Lahan Basah: Terra Incognita. Repro: Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada.
Nurdiansyah, E., Faisal, E. El, & Sulkipani, S. (2018). Pengembangan media pembelajaran berbasis PowToon pada perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan.
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1), 1–8.
https://doi.org/10.21831/jc.v15i1.16875
Nuzuliana, A. H., Bakri, F., Budi, E., Fisika, J., Universitas, F., & Jakarta, N. (2015).
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI SMA SNF2015-II-27 SNF2015-II-28. IV, 27–32.
Pelangi, G. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Canva Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Jurnal Sasindo Unpam, Vol 8, No 2, Desember 2020 PEMANFAATAN, 8(2), 79–96.
Prawirdilaga, D. S. (2008). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup.
Putra, N. (2015). Research & Development penelitian dan pengembangan : suatu pengantar: jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Rahmatullah, R., Inanna, I., &
Ampa, A. T. (2020). Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis Aplikasi Canva.
Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 12(2), 317–327.
Saparini, S., Wiyono, K., & Muslim, A. B. (2020). Development of Dinamic Fluid Learning Video Based on Contextual in Water Area for High School Students.
8(2). https://doi.org/10.20527/bipf.v8i2.8281
Sari, D, M. & Siagian. 2013. Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis Komputer Program Studi Tata Rias Rambut. Jurnal Teknologi Pendidikan. 6(1). 7
Selvia, M., Arifuddin, M., & Mahardika, A. I. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Topik Fluida Berorientasi Masalah Lahan Basah Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (TCL). Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(2), 213–222.
Soendjoto, M. A., & Darmono. (2016). Prosiding Seminar Universitas Lambung Mangkurat 2015 “Potensi, Peluang dan Tantangan Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah Secara Berkelanjutan.” Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.Soendjoto, M. A. (2015). Potensi, peluang, dan tantangan pengelolaan lingkungan lahan basah secara berkelanjutan.
Sujanem, R. 2012. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA di Singaraja. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI).
1(2).
Sulfemi, W, B., & Yuliani N. 2019. Model Pembelajaran Contekstual Teaching And Learning Berbantu Media Miniatur Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS. Edunomic : Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 7(2).
Suryansyah, T, & Suwarjo. 2016. Pengembangan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas IV SD. Jurnal Prima Edukasia. 4(2). (209-221)
Sutarti, T, & Irawan, E. 2017. Kiat Sukse Meraih Hibah Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta : Deepublish.
Tessmer, M. (1993). Planing and Conducting Formative Evaluations Philadelphia:
Kogan Page.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.
Trisnawati. (2015). Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ) Pada Bangun Ruang Sisi Datar di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 1(3), 146–155.
Wahid, A. (2018). Pentingnya Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Prestasi Belajar. Istiqra, 5(2), 1–11.
Widiastuti, A., Rahelly, Y., & Sayfdaningsih. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Bentuk-bentuk Geometri Berbasis Cerita untuk Usia 5-6 Tahun di TK Mazharul IMAN Palembang. Jurnal Pendidikan Anak, 7(2), 5–6.
Yuanta, F. (2019). Pengembangan Media Video Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siswa Sekolah Dasar. 1(2), 91–100.