• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KERANGKA ACUAN KERJA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan (022)

Unit Organisasi Eselon I/ : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Program : Program Dukungan Manajemen

Kegiatan : Pengelolaan Sistem Informasi dan

Teknologi Transportasi Darat

Hasil (Output) : Tersedia Fasilitas Pengelolaan Kanal Informasi dan Analisis Penyajian Informasi yang Disampaikan Melalui Media Digital.

Komponen : Pengembangan Kanal Informasi

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Unit Organisasi II : Sekretariat Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat

Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedia Fasilitas Pengelolaan Kanal Informasi dan Analisis Penyajian Informasi Berupa Website, Microsite dan Fitur Analytics

Satuan Ukuran dan Jenis Keluaran

: Laporan

Volume : 1 (Satu) Laporan

SATUAN KERJA

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TAHUN ANGGARAN 2021

(2)

SISTEMATIKAKAK

A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum

1) Latar Belakang 2) Maksud dan Tujuan 3) Target Sasaran C. Penerima Manfaat

D. Ruang Lingkup Kegiatan 1) Ruang Lingkup

2) Bisnis Proses

E. Nama Organisasi/Tim Pendamping Kegiatan F. Metodologi Pelaksanaan Kegiatan

G. Tenaga Ahli

H. Waktu Pelaksanaan Kegiatan I. Lokasi Kegiatan

J. Keluaran Yang Dihasilkan K. Sistem Pelaporan

L. Dokumentasi M. Anggaran Biaya

(3)

1

A.DASAR HUKUM

● Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

● Undang-Undang Nomor UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

● Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

● Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

● Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

● Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia;

● Keputusan menteri perhubungan nomor kp. 536 tahun 2016 tentang Panduan Teknis Penerapan System Development Life Cycle (SDLC) Sistem Informasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan

● Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KP. 784 Tahun 2016 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Lingkungan Kementerian Perhubungan.

● Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 222 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Lingkungan Kementerian Perhubungan Tahun 2020- 2024

B.GAMBARAN UMUM

1) Latar Belakang

Indonesia kini menuju era informasi masyarakat terbuka, suatu masa dimana tidak ada lagi sekat pembeda (borderless) terkait hak publik yaitu hak memperoleh informasi (right to know). Salah satu implementasinya dalam konteks regulasi adalah munculnya Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang disahkan DPR pada 3 April 2008 dan diundangkan pemerintah 30 April 2008.

(4)

2

Tujuan diterapkannya undang-undang tersebut antara lain untuk meningkatkan pengelolaan dan layanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas. Sehingga Badan Publik wajib membangun dan mengembangkan sistem informasi secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah sebagaimana tercantum dalam pasal 7 ayat 3 UU 14/2008.

Kebebasan informasi menjadi semangat demokratisasi yang menawarkan kebebasan sekaligus tanggung jawab secara melekat. Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong akses publik terhadap informasi secara luas. Kebebasan ini juga melahirkan governability dimana negara dapat memfungsikan dirinya secara efektif dan efisien tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip demokrasi.

Bagi pemerintah, ciri transparansi menjadi kebutuhan mutlak untuk tata kelola kepemerintahan yang baik. Pada prinsipnya, jaminan hak atas kebebasan memperoleh informasi publik merupakan sarana dan strategi untuk mendorong pemerintahan yang terbuka.

Penerapan sistem e-government di Indonesia yang diatur dalam Inpres RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government mengatur bahwa setiap lembaga pemerintahan, baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah wajib untuk membuat, mengembangkan serta menerapkan konsep e-government pada masing-masing lembaga, terutama berkaitan dengan penyediaan informasi kepada publik.

Berdasarkan publikasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) peringkat EGDI (E- Government Development Index) Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi e-government yang diterapkan di Indonesia semakin membaik.

Untuk era digital saat ini, Keterbukaan Informasi Publik dapat dilakukan dengan membuka informasi melalui berbagai ragam media. Dimana tak hanya media konvensional namun juga merambah ke penggunaan media digital baik itu media online maupun media sosial.

(5)

3

Sumber: E-Government Development Index (EGDI) Indonesia tahun 2020

Pada penerapannya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menggunakan situs resmi sebagai penyedia informasi publik. Situs resmi tersebut menyajikan informasi tentang profil, berita, kegiatan atau informasi layanan online yang ada di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Berkembangnya sarana dalam penyampaian informasi, membuat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga menggunakan sosial media sebagai sarana penyampai informasi di Era Digital ini. Situs Instagram, Facebook dan Twitter menjadi sarana alternatif untuk menyampaikan informasi publik. Media sosial menjadi alternatif penyampai informasi karena banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan sosial media, sehingga informasi didapat dengan mudah dan cepat.

Dengan semakin banyaknya platform media informasi yang dapat digunakan di era digital ini, maka Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memerlukan strategi dan tata kelola kanal informasi yang dapat menyajikan informasi dengan mengadopsi lebih banyak solusi berbasis data untuk lebih meningkatkan jangkauan (reach) informasi bagi masyarakat. Di samping itu proses analisis diperlukan untuk melihat ekspektasi publik terhadap informasi yang telah disajikan dari berbagai platform media informasi tersebut dan

(6)

4

memberikan dukungan keputusan dalam layanan atau penyajian informasi dari hasil analisis tersebut. Unsur teknologi yang digunakan dan keamanan dari penggunaan teknologi tersebut, juga harus disesuaikan agar tidak terjadinya anomali dalam pengelolaan kanal media informasi.

Menjawab tantangan di atas, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat perlu memberi dorongan secara teknis maupun non teknis dalam tata kelola informasi di era digital ini untuk menyelesaikan permasalahan terkait penyajian informasi dan hasil analisa dari informasi yang disajikan tersebut.

Sehingga, perlu disusunnya kajian teknis pengembangan kanal informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

2) Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka maksud dan tujuan kegiatan “Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat” adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan pengelolaan, pengembangan dan penyajian informasi digital di lingkungan Ditjen Perhubungan Darat dalam media website, microsite serta fitur analytics media sosial.

b. Meningkatkan tata kelola kanal informasi yang dapat menyajikan informasi dengan mengadopsi lebih banyak solusi berbasis data untuk lebih meningkatkan jangkauan (reach) informasi bagi masyarakat c. Tersedianya fitur analytics dari kinerja tata kelola kanal informasi.

3) Target dan Sasaran

Target dan sasaran pada kegiatan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah tercapainya tata kelola kanal informasi yang optimal dengan peningkatan jangkauan (reach) informasi bagi masyarakat dengan adanya penyempurnaan portal informasi, mengetahui ekspektasi publik terhadap informasi yang telah disajikan dari berbagai platform media informasi dan memberikan dukungan keputusan dalam layanan atau penyajian informasi dari hasil proses analisis media digital yang disajikan pada kanal informasi.

(7)

5

C.PENERIMA MANFAAT

Penerima Manfaat dari kegiatan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ini antara lain:

1. Bagi pegawai pengelola informasi publik dapat mempermudah dalam melakukan pengelolaan dan penyampaian informasi kepada publik/masyarakat;

2. Membangun peningkatan tata kelola informasi digital pada aparatur negara yang bertugas pada pengelolaan informasi publik;

3. Sedangkan bagi masyarakat, manfaat yang bisa diperoleh yaitu kemudahan memperoleh informasi dengan cepat dan akurat;

4. Meningkatkan kapasitas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, untuk dapat menjadi unit kerja yang memiliki data dan informasi yang up to date dan komprehensif serta tanggap dalam penyampaian informasi publik.

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN

1) Ruang Lingkup

Ruang lingkup pekerjaan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Evaluasi Kondisi (Understand and Diagnostic)

a. Melakukan pengumpulan data dan kajian literatur tentang teknologi informasi dan komunikasi yang ada saat ini dalam pengembangan penyampaian informasi media digital.

b. Menginventarisasi dan melakukan kajian terhadap dokumen dokumen maupun hasil studi terdahulu yang terkait dengan pengembangan kanal informasi.

c. Studi banding (benchmarking) terkait pekerjaan dimaksud dengan instansi atau perusahaan bidang TIK yang dianggap telah berhasil dalam melakukan penerapan kegiatan yang sejenis.

d. Melakukan analisis dan evaluasi untuk mengidentifikasi hambatan, kendala dalam pelaksanaan Pengembangan Kanal Informasi.

(8)

6

e. Menyusun konsep alternatif pemecahan masalah dalam pelaksanaan pengembangan kanal informasi.

2. Pengembangan teknologi dan platform portal website Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang mendukung pengembangan microsite dan integrasi dengan media sosial.

3. Pembangunan Microsite bagi unit kerja eselon II, BPTD dan BPLJSKB agar penyampaian informasi lebih optimal. Microsite dapat di dibuat untuk tujuan tertentu misal sebagai sosialisasi atau publikasi.

4. Integrasi website dengan media sosial serta melakukan official verification akun media social.

5. Pengembangan dashboard analytics tools tata kelola kanal informasi media digital yang disampaikan ke publik.

6. Melakukan koordinasi dengan Biro Komunikasi dan Informasi Publik dalam proses analytics media sosial.

7. Melakukan Tes dan Komisioning

8. Melaksanakan proses pencapaian pekerjaan, seperti

a. Presentasi/diskusi/Focus Group Discussion (FGD) hasil pekerjaan dengan Tim Pendamping dalam setiap tahapan pekerjaan;

b. Menyusun dokumen laporan dan dokumen teknis;

c. Sosialisasi dan transfer knowledge.

2) Bisnis Proses

Berikut ini adalah lingkungan sistem dan proses bisnis dari Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat secara keseluruhan:

Gambar Diagram Konteks Pengembangan Kanal Informasi

(9)

7 a) Author

Terdiri dari petugas pengelola website yang dapat melakukan pengelolaan berita, halaman website, konten website dan settingan dasar dari tampilan website. Untuk author pada microsite hak akses terbatas hanya pada microsite yang dikelolanya.

b) Publisher

Terdiri dari petugas atau sub koordinator yang dapat melakukan persetujuan (approval) penerbitan berita, informasi, konten dan halaman website jika ada perubahan atau penambahan dari Author.

c) Admin Setditjen

Merupakan petugas/pegawai yang memiliki hak akses sebagai Administrator secara umum dari website dan microsite penunjangnya.

Hak akses yang dimiliki utamanya adalah pengelolaan pengguna dan hak akses pengguna, pengaturan web server dan pemantauan kinerja penggunaan website.

d) Admin Microsite

Merupakan petugas/pegawai yang memiliki hak akses sebagai Administrator microsite. Hak akses yang dimiliki utamanya adalah pengelolaan pengguna dan hak akses pengguna, pengaturan web server dan pemantauan kinerja penggunaan microsite

e) Guest

Merupakan pengunjung website/microsite yang hanya dapat melihat dan mengakses halaman dan informasi yang disediakan di website/microsite.

Alur proses pengolahan konten website secara global pada pengembangan kanal informasi adalah sebagai berikut:

(10)

8

Gambar Proses Pengolahan Konten Website

Alur dan proses global dari pengelolaan konten, berita dan informasi atau halaman web yang terdapat pada website/microsite yang dihasilkan dari pengembangan kanal informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Secara umum proses penambahan atau perubahan konten dilakukan oleh Author dan membutuhkan persetujuan (approval) dari publisher sebelum konten, berita atau informasi tersebut ditampilkan di halaman.

Sedangkan alur proses manajemen pengelolaan microsite secara umum mengelola terhadap request pembuatan microsite dari masing-masing sub sektor atau untuk keperluan publikasi atau campaign seputar transportasi darat. Setelah memperoleh persetujuan dari pihak Administrator Setditjen, maka administrator microsite dapat mengelola dan mengembangkan konten dari microsite yang dikelolanya dapat digambarkan sebagai berikut:

(11)

9

Gambar Proses Manajemen Pengelolaan Microsite

Alur proses dari dashboard analytic untuk data kunjungan laman dan media sosial adalah sebagai berikut:

Gambar Proses Analytics Kunjungan Media Sosial

Alur proses dashboard analytic secara umum menggambarkan proses antara server dari platform analytic (google, facebook, dan twitter) dan server dari website Kanal Informasi. Pada proses permintaan data, server dari platform

(12)

10

analytic akan mengautentikasi akses dari server website Kanal Informasi. Data analytic akan dimasukan dalam respon dari permintaan yang selanjutnya akan diolah untuk direpresentasikan dalam bentuk visual pada laman dashboard dari panel admin Kanal Informasi.

Arsitektur topologi jaringan yang digunakan pada sstem kanal nformasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar Topologi Jaringan Sistem Kanal Informasi

Pengembangan kanal informasi membutuhkan server-server untuk dapat menjalankan fungsinya, server tersebut adalah

1) Production

a. Server Aplikasi, terpasang Apache atau Nginx dan PHP 7 atau Phyton b. Server Database, terpasang MySQL Enterprise

2) Development

a. Server Aplikasi, terpasang Apache atau Nginx dan PHP 7 atau Phyton b. Server Database, terpasang MySQL Cluster Community

3) Versioning

a. Server Repository

(13)

11

Pendukung keamanan informasi yang dapat digunakan, diantaranya:

a. Menggunakan sistem HTTPS

b. Menggunakan Captcha pada halaman Login c. Dilengkapi dengan anti XSS

d. Dilengkapi dengan anti CSRF

e. Satu user hanya dapat login di satu perangkat f. Cookie yang dienkripsi

g. Sudah lolos dengan pengujian SQL Injection

E.NAMA ORGANISASI / TIM PENDAMPING KEGIATAN

Organisasi pengguna jasa untuk pekerjaan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Perhubungan ini adalah:

● Kementerian Perhubungan

● Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

● Penanggung Jawab Kegiatan

Tim Pendamping Kegiatan “Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat” akan ditetapkan lebih lanjut dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

F.METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

Metodologi pelaksanaan dari kegiatan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan Penggalian Data, Bahan dan Informasi.

Pengumpulan dan penggalian data, bahan dan informasi dilakukan dengan cara:

a. Review/kajian referensi / dokumen:

- kepustakaan, regulasi dan dokumen lain yang relevan tentang organisasi dan tata kelola teknologi informasi khususnya bidang pengelolaan kanal informasi;

- kajian organisasi dan tata kelola teknologi informasi di lingkungan Perhubungan;

b. Diskusi dan konsultasi.

(14)

12

Melaksanakan presentasi/konsultasi/diskusi/Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan unit kerja terkait dan pihak- pihak lain yang relevan;

c. Benchmarking / studi banding.

Studi banding dilaksanakan dengan instansi pemerintah/BUMN lainnya atau perusahaan bidang TIK;

2. Melakukan assessment atau analisis teknologi informasi untuk pengembangan kanal informasi baik internal (business dan IT eksisting) maupun eksternal (regulasi, tren teknologi, standar dan best practice) 3. Perumusan dan Penyusunan Hasil Pekerjaan dilakukan setiap tahapan.

Perumusan dan penyusunan Hasil Pekerjaan dilakukan dengan:

a. Rapat-rapat pembahasan, konsultasi dan diskusi;

b. Perumusan hasil akhir oleh tim pendamping;

G.TENAGA AHLI

Tenaga Ahli dan Terampil yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah sebagai berikut:

No. Keahlian Strata

Minimal Pendidikan

Pengalama n Minimal

(Tahun)

Bulan Kerja (Bulan)

1

Ahli Teknologi Informasi/ Ketua Tim

S2

Magister Teknik Informatika / Ilmu Komputer

8 6

2

Ahli Analisis Sistem (System Analyst)

S1

Sarjana Teknik Informatika / Ilmu Komputer

6 5

3 Ahli Sistem Basis

Data S1

Sarjana Teknik Informatika / Ilmu Komputer

6 5

4

Ahli Software Engineer / Full Stack Developer

S1

Sarjana Teknik Informatika / Ilmu Komputer

6 5

5 Ahli Frontend

Developer S1

Sarjana Teknik Informatika / Ilmu Komputer

6 5

(15)

13

- Ketua Tim / Ahli Teknologi Informasi (1 Orang)

Ketua Tim disyaratkan seorang lulusan Magister (S2) Jurusan Teknik atau Manajemen dari universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan berpengalaman selama lebih dari 8 tahun. Memiliki sertifikat keahlian sebagai Project Manager. Memiliki 1 (satu) pengalaman pekerjaan dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir untuk pekerjaan yang serupa.

Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan, menggerakan proses manajemen yang mengarah pada strategi pengelolaan pekerjaan dimana tujuan utamanya yaitu untuk mencapai tujuan dari pekerjaan yang dilaksanakan.

- Ahli Analisis Sistem (System Analyst) (1 Orang)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Informatika/Komputer/Teknologi Informasi/Elektro (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau yang terakreditasi. Memiliki pengetahuan dan keterampilan teknologi komputer, bahasa pemrograman dan teknik pengolahan data, memiliki pengetahuan tentang user atau bisnis secara umum. mampu melakukan metode kualitatif seperti linear programming, dynamic programming, simulasi dan lain sebagainya. Disamping itu mampu menganalisa masalah dan memberikan solusi terhadap sistem yang dianalisa.

Tugas utamanya adalah melakukan proses analisis terhadap kondisi sistem yang sedang dan telah berjalan yang akan diintegrasikan, melakukan proses identifikasi terhadap kebutuhan user (user requirements), informasi strategis manajemen eksekutif dan operasional, identifikasi dan dokumentasi design dan bisnis proses sistem yang diteliti, berkoordinasi dengan ahli data scientist dan data lake engineer dalam mendokumentasikan dan mengintegrasikan database dan membuat laporan analisa dan rancang bangun sistem yang diteliti.

Pengalaman yang dimiliki minimal selama 6 Tahun.

(16)

14 Ahli Sistem Basis Data (1 Orang)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Informatika/Komputer/Teknologi Informasi/Elektro (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau yang terakreditasi memiliki keahlian desain data base untuk dapat digunakan dalam proses analisis dan pengembangan perangkat lunak.

Tugas utamanya mengembangkan, memelihara, dan menguji infrastruktur untuk pembuatan sistem data base perangkat lunak serta merancang solusi kebutuhan dan desain data. Melakukan dokumentasi perancangan dan pengembangan sistem database penunjang sistem dan memberikan solusi untuk menentukan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sistem. Pengalaman yang dimiliki minimal selama 6 Tahun.

- Ahli Software Engineer / Full Stack Developer (2 Orang)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Elektro/Komputer/Teknologi Informasi 1 (S1) lulusan universitas/

perguruan tinggi negeri atau yang terakreditasi memiliki keahlian menulis, debug, maintain dan menguji perangkat lunak, memiliki kemampuan dan keterampilan dalam pengembangan web dan memiliki kemampuan juga dalam database, clients, system engineering and design (full stack).

Tugas utamanya adalah mendefinisikan kebutuhan, merancang tampilan aplikasi, menulis kode aplikasi, melakukan debug aplikasi, melakukan pengujian aplikasi serta melakukan implementasi aplikasi.

Menganalisis dan uji program dan produk sebelum peluncuran resmi, memastikan keamanan perangkat lunak dan secara aktif mencari cara untuk meningkatkan proses dan interaksi perangkat lunak dengan pengalaman yang dimiliki minimal 6 Tahun.

- Ahli Frontend Developer (1 Orang)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Elektro/Komputer/Teknologi Informasi 1 (S1) lulusan universitas/

perguruan tinggi negeri atau yang terakreditasi memiliki keahlian dalam membuat sebuah desain atau rancangan awal pembuatan website,

(17)

15

menerjemahkan desain tersebut ke dalam bentuk bahasa pemrograman dan memastikan tampilan website tersebut sesuai dengan desain keinginan user dan fungsionalitasnya.

Tugas utamanya adalah menentukan struktur dari halaman website, memaksimalkan User Experience (UX), Memastikan keselarasan antara fungsionalitas dengan estetika, memastikan kompatibilitas website, memperhatikan optimasi website,memperhatikan konsistensi branding melalui desain website, mampu bekerja sama dengan Software Engineer / Full Stack Developer serta mampu membuat halaman website dengan dukungan framework. Pengalaman yang dimiliki minimal 6 tahun.

H.WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun Anggaran 2021 selama 6 Bulan Kalender. Dalam pelaksanaan kegiatan pihak kedua melaporkan hasil pekerjaan kepada pihak Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam 4 (empat) tahap pelaporan yaitu Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Konsep Laporan Akhir, dan Laporan Akhir.

Matriks Waktu Pelaksanaan:

Uraian Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Persiapan dan koordinasi

2. Pelelangan 3. Pelaksanaan

- Laporan Pendahuluan - Laporan Antara

- Konsep Laporan Akhir - Laporan Akhir

I.LOKASI KEGIATAN

Lokasi dari kegiatan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ini berada di Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

(18)

16

J.KELUARAN YANG DIHASILKAN

Keluaran yang hendak dihasilkan dari kegiatan Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ini dituangkan dalam bentuk:

1. Terbentuknya portal website Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang dikembangkan beserta Microsite untuk satuan kerja dibawahnya dan Microsite untuk kebutuhan pelaksanaan fungsi tertentu misal:

sosialisasi atau publikasi program kerja.

2. Adanya integrasi media sosial ke dalam portal website serta akun media sosial terverifikasi.

3. Adanya Dashboard Analytics untuk Website/Microsite dan Media Sosial.

4. Terbentuknya Standard Operating Procedure (SOP) dalam pengelolaan konten informasi melalui media website atau microsite.

K.SISTEM PELAPORAN

Hasil kegiatan “Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat” disusun dalam bentuk laporan hasil kegiatan yang sekurang-kurangnya terdiri dari:

1. Konsep/Draft Laporan Hasil Kegiatan (Draft Final Report) Merupakan konsep/draft laporan hasil kegiatan.

2. Laporan Akhir Hasil Kegiatan (Final Report)

Laporan Akhir Hasil Kegiatan (Final Report) merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari konsep/draft laporan hasil pekerjaan setelah mendapatkan masukan dan konsultansi dari pihak-pihak terkait dan expert terhadap Konsep/Draft Laporan Hasil Pekerjaan.

L. DOKUMENTASI

Dokumen hasil kegiatan ““Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat” dibuat dalam bentuk:

1. Hard Copy (buku) yang masing-masing sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar;

(19)

17

2. Soft Copy (CD) atau dalam bentuk usb flash disk yang masing-masing sebanyak 20 (dua puluh) soft copy;

3. Hard Copy dan Soft Copy dokumen teknis sistem/perangkat lunak yang dikembangkan.

M.ANGGARAN BIAYA

Untuk pelaksanaan kegiatan “Pengembangan Kanal Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat” diperlukan perkiraan biaya sebesar Rp 988.700.000, - (sembilan ratus delapan puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) dengan rincian anggaran dan biaya sebagaimana terlampir.

Jakarta, 11 September 2020

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Ir. IMRAN RASYID, MBA Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19610904 198703 1 001

Gambar

Gambar Diagram Konteks Pengembangan Kanal Informasi
Gambar Proses Pengolahan Konten Website
Gambar Proses Manajemen Pengelolaan Microsite
Gambar Topologi Jaringan Sistem Kanal Informasi

Referensi

Dokumen terkait

 Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan

Dalam proses bleaching sangat diperhatikan jumlah NaOH yang digunakan agar mendapat hasil yang baik, dimana jika NaOH yang digunakan sedikit maka masih banyak lignin yang

Probabilitas hasil sebesar 0.000 atau 0% sedangkan tarif  = 5% dengan demikian [  = 0.000 <  = 0.050 ], sehingga dengan demikian Pendidikan Pelatihan

yang bertentangan perilaku untuk meningkatkan kepentingannya, bahkan jika pemilik   baru tidak memonitor kinerja manajer# 6ika pemilik baru melakukan memonitor  kinerja

Berdasarkan penelitian ini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Pengadilan Agama Pasuruan adalah entitas akuntansi dari Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban

Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan dalam ilmu manajemen pemasaran yang berkaitan dengan pengaruh switching barrier sebagai variabel

H0 : Sari buah tomat kaya antioksidan lycopene tidak dapat menurunkan kejadian kanker pada tikus yang diinduksi dengan acrylamide dengan. kadar antioksidan endogen enzim SOD