• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1Gambaran Umum Kabupaten Jombang

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Jombang

Sumber : jombangkab.go.id/index.php/page/detail/peta-administratif.html

Kabupaten Jombang merupakan sebuah wilayah yang ada di Jawa Timur yang memiliki berbagai jenis potensi wisata. Jombang sendiri memiliki keuntungan letak yang strategis dimana berbatasan dengan potensi-potensi destinasi wisata dari daerah lain. Kabupaten Jombang dalam mengembangkan

(2)

50

potensi wisata, telah memiliki Organisasi Perangkat Daerah yang bernama Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang. Lokasi Dinas ini terletak di Jl. Gatot Subroto No.161, Jelakombo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61419. Kabupaten Jombang adalah sebuah kabupaten yang terletak pada koridor tengah di wilayah Provinsi Jawa Timur, dengan luas wilayah mencapai 1.115,09 Km2 atau menempati sekitar 2,5 % dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Batas wilayah Kabupaten Jombang meliputi :

Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk Sebelah Timur : Kabupaten Malang

Secara administratif, Kabupaten Jombang terdiri dari 21 kecamatan, 4 kelurahan dan 303 Desa, dengan jumlah penduduk 1.318.062 jiwa pada tahun 2011.

Konon, kata Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (Indonesia: hijau) dan abang (Indonesia: merah).Warna Ijo (hijau) mewakili kaum santri (agamis), dan abang (merah) mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan, dan harmonis di Kabupaten Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah Kabupaten Jombang. Pada masa Kerajaan Majapahit, wilayah yang kini Kabupaten Jombang merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa Tunggorono. Kecamatan Jombang, sedangkan gapura selatan adalah Desa Ngrimbi, KecamatanBareng. Hingga ini banyak dijumpai nama-nama desa/ kecamatan yang diawali dengan kata mojo-, diantaranya jojoagung, Mojowarno, Mojojejer, Mojotengah, Mojotrisno, Mojongapit, dan sebagainya.

(3)

51

Salah satu peninggalan Majapahit di Jombang adalah Candi Arimbi di Kecamatan Bareng. Menyusul runtuhnya Majapahit, agama Islam mulai berkembang di kawasan, yang penyebarannya dari pesisir pantai utara Jawa Timur. Jombang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Seiring dengan melemahnya pengaruh Mataram, Kolonialisasi Belanda menjadikan Jombang sebagai bagian dari wilayah VOC pada akhir abad ke-17, yang kemudian sebagai bagian dari Hindia Belanda pada awal abad ke 18, dan juga seperti di daerah lain juga pernah diduduki oleh Bala Tentara Dai Nippon (Jepang) pada tahun 1942 sampai Indonesia merdeka di tahun 1945.

Jombang merupakan salah satu residen di dalam Kabupaten Mojokerto.

Bahkan Trowulan (di mana merupakan pusat Kerajaan Majapahit), adalah masuk dalam kawedanan (onderdistrict afdeeling) Jombang. Alfred Russel Wallace (1823- 1913), naturalis asal Inggris yang memformulasikan Teori Evolusi, dan terkenal akan Garis Wallace, pernah mengunjungi, dan bermalam di Jombang ketika mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia. Tahun 1910, Jombang memperoleh status Kabupaten, yang memisahkan diri dari Kabupaten Mojokerto, dengan Raden Adipati Arya Soeroadiningrat sebagai Bupati Jombang pertama. Masa pergerakan nasional, wilayah Kabupaten Jombang memiliki peran penting dalam menentang kolonialisme.

Beberapa putera Jombang merupakan tokoh perintis kemerdekaan Indonesia, seperti KH Hasyim Asy'ari (salah satu pendiri NU dan pernah menjabat ketua Masyumi) dan KH Wachid Hasyim (salah satu anggota BPUPKI termuda, serta Menteri Agama RI pertama). Undangundang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur mengukuhkan Jombang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur

(4)

52

Kini kabupaten Jombang mempunyai motto Jombang beriman, bersih, indah dan nyaman serta memiliki semboyan “The Heart of East Java”, selain itu Kabupaten Jombang juga mendapat julukan “The City of Tolerance” atau dikenal dengan istilah Kota Santri karena banyaknya pondok pesantren di Kabupaten tersebut. Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang memiliki usia yang terbilang masih muda karena baru berdiri tahun 1910 dan diakui secara hukum pada tahun 1950. Kabupaten Jombang terletak pada posisi yang strategis karena berada pada persimpangan jalur lintas utara dan selatan Pulau Jawa, Surabaya-Madiun-Solo-Yogyakarta, jalur Surabaya-Tulungagung dan jalur Malang-Tuban. Kabupaten Jombang dikenal dengan sebutan “Kota Santri” karena banyaknya pendidikan berbasis Islam di Kabupaten Jombang Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan banyak yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso). Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang, di antaranya adalah Presiden Republik Indonesia ke-4 yaitu KH Abdurrahman Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan seniman Cucuk Espe. Kabupaten Jombang terdiri atas 21 kecamatan, yang mencakup 306 desa dan 4 kelurahan. Sebagai pusat pemerintahan adalah Kecamatan Jombang.

Kecamatan Ngusikan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Kudu yang dibentuk.

Masing-masing kecamatan dapat dilihat dari tabel berikut :

(5)

53

Tabel 3.1 Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Jombang

No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah

Desa/Kelurahan 1 Bandar Kedung Mulyo 32,50 km2 11

2 Perak 29,05 km2 13

3 Gudo 34,39 km2 18

4 Diwek 47,70 km2 20

5 Ngoro 49,86 km2 13

6 Mojowarno 78,62 km2 19

7 Bareng 94,27 km2 13

8 Wonosalam 121,63 km2 9

9 Mojoagung 60,18 km 18

10 Sumobito 47,64 km2 21

11 Jogoroto 28,28 km2 11

12 Peterongan 29,47 km2 14

13 Jombang 36,40 km2 20

14 Megaluh 28,41 km2 13

15 Tembelang 32,94 km2 15

16 Kesamben 51,72 km2 14

17 Kudu 77,75 km2 11

18 Ngusikan 34,98 km2 11

19 Ploso 25,96 km2 13

20 Kabuh 97,35 km2 16

21 Plandaan 120,40 km2 13

Sumber: Kabupaten Jombang

Secara umum kabupaten Jombang dinbagi menjadi 3 bagian yakni bagian utara, tengah dan selatan.

1. Jombang bagian utara, terrletak di sebelah utara sungai rantas yang meliputi Kecamatan Plandaan, Kabuh dan sebagian Kecamatan Ngusikan, Kabuh,

(6)

54

Kudu, semua kecamatan tersebut merupakan daerah perbukitan kapur dan kawasan daerah ini adalah perbukitan yang merupakan ujung timur Pegunungan Kendeng.

2. Jombang bagian tengah, yakni terletak terletak di selatan usngai berantas, daerah ini merupakan kawasan pertanian dengan jaringan irigasi yang baik serta kawasan ini merupakan kawasan pemukiman padat pendduk.

3. Jombang bagian selatan, yakni meliputi kecamatan wonosalam, sebagain kecamatan bareg dan mojowarno, ketiga daerah ini merupakan merupakan daerah pegunungan dengan kondisi daerah yang bergelombang dan masih banyak hutan-hutan kecil maupun perkebunan masyarakat, teruatama di kecamatan Wonosalam.

3.2Visi dan Misi 1) Visi

Bersama mewujudkan Jombang berdaya yang berkarakter dan berdaya saing

2) Misi

a. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional b. Mewujudkan Masyarakat Jombang yang Berkualitas, Religius, dan

Berbudaya

c. Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Kerakyatan, Potensi Unggulan Lokal dan Industri

Berdasarkan visi dan misi tersebut maka Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan termasuk sebagai OPD yang memiliki peran untuk dapat mewujudkan visi, misi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang tepat untuk mengetahui dan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan

(7)

55

ancaman dari lingkungan internal maupun eksternal SKPD sehingga dapat ditemukan penerapan strategi yang tepat. Berkaitan dengan misi Kepala Daerah terpilih, maka Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan akan berperan serta dalam menjalankan misi ke-1 (kesatu) yaitu: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional.23

3.3 Kondisi Wilayah Kecamatan Wonosalam

Gambar 3.2 Peta Wilayah Kecamatan Wonosalam Sumber: jombangkab.go.id/index.php/page/detail/peta-administratif.html

Secara umum kecamatan Wonosalam merupakan daerah pegunungan yang terletak sangat jauh dari pusat kabupaten Jombang, namun kecamatan wonoslan memiliki wilayah yang sangat luas sekitar121,63 km2 bahkan paling laus di Kabupaten Jombag dan jumlah penduduk yang sangat banyak yang berjumlah 32.542 jiwa. Jenis Kelamin Laki-laki 16.158 dan Perempuan 16.384, kecamatan wonosalam merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang hampir

23 BKD Kabupaten Jombang “http://bkd.jombangkab.go.id/portal/index/profil “ di akses pada tanggal 17 Maret 2022 pukul 03.33.

(8)

56

seimbang antara laki-laki dan perempuan. Di kecamatan wonosalam sendiri masyarakatnya mayoritas beraga muslim yang berjumlah 32.502 dan ada beberapa yang menganut agama lain seperti kristen yang berjumlah 15 orang dan khatolik 25 orang. Jarak kecamatan wonosalam ke pusat kabupaten Jombang bisa di bilang jauh yaitu sekitar 20km dan dapat di tempuh kurang lebih 45 menit.

3.4 Kondisi Wilayah Desa Carangwulung

Gambar 3.3. Peta Wilayah Desa Carangwulung Sumber https://jombangkab-simkec.com/camat/Profil/Peta/

Desa Carangwulung adalah salah satu desa yang menghasilkan kopi terbaik di Kabupaten Jombang. Terutamanya adalah kopi jenis Ekcelsa yang bahkan beberapa waktu lalu menjadi kopi terbaik nomor 2 di Jawa Timur. Oleh karenanya, kini petani kopi di Desa Carangwulung semakin maju dengan mengolah sendiri menjadi produk yang siap bersaing di kancah nasional. Terbukti, ada banyak UMKM yang mulai membuat brand kopi khas Wonosalam, Jombang yang berawal dari desa kami. Para pecinta kopi mungkin sudah sering mendengar bahwa desa kami memiliki harta yang luar biasa di sepanjang lereng Anjasmara, dan berikut kondisi umum Desa Carangwulung.

(9)

57 1) Luas Wilayah Desa : 343664 Ha 2) Batas Wilayah

Utara : Desa Wonokerto Timur : Desa Wonosalam Selatan : Desa Pangklungan Barat : Desa Jarak

3) Jumlah Wilayah a. Jumlah RT : 25 b. Jumlah RW : 6 c. Jumlah Dusun : 5

4) Jumlah Penduduk : 3055 orang a. Laki-laki : 1552 orang b. Perempuan : 1503 orang

c. Jumlah Kepala Keluarga : 848 orang

3.5 Struktur Organisasi

Setiap lembaga yang ada di Indonesia pastinya memiliki struktur organisasi yang jelas, yang mana struktur ini menggambarkan tugas dan hak setiap orang yang terpilih dalam bagan tersebut memiki tugas, hak dan kewenangan yang berbeda-beda. Berikut struktur organsiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata ini terbentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Jombang. Sedangkan Tugas Pokok dan fungsi Dinas Pemuda, Olahrag dan Pariwisata ini teruraikan dalam Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata

(10)

58

Kabupaten Jombang dan Peraturan Menteri Pariwisata NO 21 Tahun 2016 Tentang Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Dan Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang Pariwisata. Dalam Peraturan tersebut dijelaskan mengenai seluruh urusan yang harus ditangani oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, bagian organisasi serta tugas dan fungsi masing-masing bidangmaupun tugas pokok dan fungsi Dinas secara umum. Untuk itu dapat dilihat gambaran Struktur Organisasi di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata sebagai berikut :

(11)

59

Gambar 3.4 Struktur Organisasi

Berdasarkan gambar struktur Dinas dapat dilihat bahwa Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisatadikepalai oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggungjawab langsung terhadap Kepala Daerah, dan membawahi beberapa bagian yaitu:

1. Sekretariat, membawahi:

a) Sub Bagian umum b) Sub Bagian Keuangan

c) Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan 2. Bidang Pemuda dan Olah Raga, membawahi:

a) Seksi Pembinaan Pemuda dan Remaja;

b) Seksi Pengembangan Olah Raga.

3. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, membawahi:

a) a.Seksi Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan;

b) b.Seksi Pengembangan dan Promosi Pariwisata.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Berdasarkan perstursn bupati tahun 2016 tentang kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

a. Kepala Dinas Parawisata mempunyai tugas pokok membantu Bupati

dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan keParawisataan.

(12)

60

b. Untuk melaksanakan tugas maka uraian tugas jabatan Kepala Dinas

adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan rencana strategis Dinas Parawisata;

2) Mengkoordinasikan kebijakan keparawisataan agar tercipta Sinkronisasi dan integrasi kebijakan Pemeintah Daerah;

3) Mengendalikan penyelenggaraan keparawisataan di Daerah;

4) Melaksanakan pengendalian, penempatan dan pembinaan kepegawaian lingkup Dinas Parawisata;

5) Mengendalikan pengelolaan sumber daya keuangan Dinas Parawisata;

6) Menyelenggarakan urusan umum Dinas Parawisata;

7) Mengevaluasi secara berkala pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup Dinas Parawisata;

8) Mengkonsultasikan dan mengkordinasikan program dan kegiatan dengan pemerintah pusat, Provinsi dan lembaga lainnya dalam rangka terciptanya keselarasan program dan kegiatan antar tingkatan pemerintahan dalam lingkup kerja dan kewenangan Dinas Parawisata;

9) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

10) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan 12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

(13)

61

atasan sesuai dengan bidang tugasnya 2. Sekretariat

a. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas mengkoordinasikan penyelenggraraan kesekretariatan Dinas Parawisata.

b. Untuk melaksanakan tugas maka uraian tugas jabatan sekretaris adalah sebagai berikut:

1) Menyusun program dan laporan kegiatan Dinas Parawisata;

2) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan;

5) Melaksanakan pelayanan dan penatausahaan kesekretariatan Dinas Parawisata;

6) Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas Parawisata;

7) Mengevaluasi berkala pelaksanaan kegiatan kesektariatan;

8) Menyusun lapran hasil pelaksanaan tugas;

9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

10) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(14)

62

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Sub Bagian mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyusun program, kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian Dinas Parawista.

b. Untuk melaksanakan tugas, maka uraian tugas jabatan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawai sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

3) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

4) Menyusun Analisis Jabatan, Beban Kerja, Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan Kenaikan Gaji Berkala (KGB);

5) Menyusun administrasi pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan barang;

6) Melaksanakan penerapan kebijakan administrasi kepegawaian;

7) Melaksanakan inventarisasi aset dan perlengkapan, pemuktahiran data aset dan pelaporan sesuai aset kebutuhan;

8) Melaksanakan pemeliharaan barang/bahan/alat kelengkapan Dinas Parawisata;

(15)

63

9) Melaksanakan stok opname barang melalui aplikasi IT (Informasi Teknologi);

11) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

12) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

13) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Sub Bagian Keuangan

a. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam menyusun laporan, kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan keuangan Dinas Parawisata.

b. Untuk melaksanakan tugas, maka uraian tugas jabatan Kepala Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan;

2) Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

3) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas yang telah dan belum dilaksanakan;

4) Memberi petunjuk pengumpulan bahan dan penyusunan pengusulan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas;

5) Mengumpulkan, mengelolah dan menganalisis data dan

(16)

64

informasi keuangan sebagai bahan acuan melaksanakan tugas dan kegiatan;

6) Menggali dan mengembangkan potensi sumber Pendapan Asli Daerah (PAD) Dinas Parawisata;

7) Mensosialisasikan dan melaksanakan bimbingan kebijakan sistem administrasi keuangan pada Dinas Parawisata;

8) Melaksanakan sistem pendapatan, pengeluaran keuangan dan gaji pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku;

9) Melaksanakan pengawasan arus kas Dinas Parawisata;

10) Meneliti/memverifikasi SPP-SPMU untuk pengajuan permintaan

SP2D Dinas Parawisata;

11) Menyusun realisasi perhitungan anggaran Dinas Parawisata;

12) Meneliti dokumen dan pertanggungjawaban keuangan;

14) Mengklarifikasi dan menindaklanjuti hasil Laporan Pemeriksaan

Fungsional (LPF);

15) Menghimpun dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan Dinas Parawisata;

16) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas;

17) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya

5. Sub Bagian Program dan Pelaporan

a. Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala

(17)

65

Sub Bagian mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam menyusun program dan pelaporan kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan program dan pelaporan Dinas Parawisata.

b. Untuk melaksanakan tugas, maka uraian tugas jabatan Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan adalah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data dan informasi, tabulasi, pengolahan, analisa serta penyajian data dan statistik keParawisataan;

2) Menyusun kebijakan perencanaan, anggaran dan kegiatan;

3) Menyusun Pedoman Umum (pedum) dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) bidang umum meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan internal;

4) Mengimpun sistem perstatistikan dan informasi parawisata kabupaten;

5) Melaksanakan penerapan statistikan dan sistem informasi parawisata kabupaten;

6) Melaksanakan monitoring dan evalusi kinerja pembangunan parawisata;

7) Menyusun Laporan Tahunan dan Laporan Akuntabilitasi Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Parawisata;

8) Menembangkan prosedur organisasi sistem informasi parawisata;

9) Melaksanakan monitoring dan evaluasi tindak lanjut Laporan

(18)

66 Hasil Pemeriksaan (LPH);

10) Menghimpun semua usulan program dan kegiatan Dinas Parawisata;

11) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

12) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;dan’

13) Melaksanakan tugas keDinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

6. Seksi Promosi dan Pemasaran

a. Seksi Sarana Pengembangan Promosi dan Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu

b. Kepala Bidang dalam menyusun program dan kegiatan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan Sarana Pengembangan Promosi dan Pemasaran.

c. Untuk melaksanakan tugas, maka uraian jabatan Kepala Seksi Sarana Pengembangan Promodi dan Pemasaran adalah sebagai berikut:

1) Menyusun program dan kegiatan sarana pengembangan promosi dan pemasaran;

2) Menyusun pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan sarana pengembangan promosi dan pemasaran;

3) Melaksanakan pengelolaan sarana pengembangan promosi dan pemasaran;

(19)

67

4) Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada bawahan;

5) Mengevaluasi penyelenggaraan sarana pengembnagan promosi dan pemasaran Dinas Parawisata;

6) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

7) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

8) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

7. Kelompok jabatan Fungsional

a. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing,

8. berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jumlah pejabat fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja.

b. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

Referensi

Dokumen terkait

Data pembelajaran radiasi matahari Stasiun Pulau Baai – Bengkulu tahun 1994 – 2002 dan prediksi 9 bulan ke depan (atas), serta error/kesalahannya (bawah)……….. Hasil prediksi

RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN.. No. Nama Kegiatan

Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pembentukan brand Harmoni Kediri : The Service City Pemerintah Kota Kediri menggunakan lima metode City Branding dari Mike

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui supervisi yang dilakukan kepala madrasah terhadap kompetensi profesional guru Bimbingan Konseling di

Secara teoritis, dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumber pemikiran baru oleh para praktisi hukum di dalam bidang hukum internasional serta

Pada umumnya alat ukur yang digunakan un- tuk menentukan kelayakan suatu usaha dari aspek keuangan/finansial atau berdasarkan kriteria inves tasi dapat dilakukan melalui pendekatan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum sintesis CMC pelepah kelapa sawit dengan faktor, yaitu konsentrasi NaOH, berat NaMCA, dan suhu

Perubahan iklim pada dasarnya merupakan dampak dari pemanasan global akibat dari berbagai aktivitas manusia, Menghadapi perubahan iklim global, Pemerintah Indonesia telah