• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Pada PT. Nusantara Sejahtera Raya

4.1.1 Analisis QFD

4.1.1.1 Langkah – langkah Analisis QFD pada Layanan M-Tix Cinema XXI

Langkah awal yang dilakukan dalam analisis QFD tahap pertama adalah dengan mengidentifikasikan kriteria – kriteria kebutuhan pelanggan yang didapat melalui hasil wawancara dengan pihak perusahaan yang merupakan hasil dari penelitian perusahaan pada pelanggannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan (pada lampiran), maka diperoleh kriteria – kriteria kebutuhan pelanggan yang dapat dijadikan sebagai kriteria m-tix yang baik.

Kriteria – kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahapan melakukan transaksi m-tix yang mudah 2. Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu 3. Tersedianya layanan pengecekan saldo

4. Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang diputar 5. Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia

6. Tersedianya fasilitas auto reload

Sebelum memulai penelitian , terlebih dahulu ditentukan jumlah sample yang akan digunakan dan karena keterbatasan waktu dan berbagai hal , maka sample diambil dari pelanggan yang berada di wilayah Jakarta saja.

Sampel diambil sebanyak 100 orang pengguna M-Tix dari beberapa bioskop di Jakarta yang memiliki keanggotaan layanan M-Tix dan Mahasiswa atau mahasiswi Bina

(2)

1. Tentukan siapa pelanggan, lalu buatlah daftar keinginan pelanggan dan ukur pentingnya keinginan – keinginan tersebut dengan bantuan nilai pembobotan

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.1 Tahap Pertama Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr odu k Tingkat Ke pentingan 1b 2 3 7 8

(3)

Setelah dilakukan penyebaran kuesioner pada sample, maka dapat diperoleh data melalui kuesioner yang sudah disebarkan.

Adapun hasil kuesioner yang didapat adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel Derajat Kepentingan

Sumber : Kuesioner Keterangan : SP = Sangat Penting P = Penting KP = Kurang Penting TP = Tidak Penting

Masing – masing derajat kepentingan diberi bobot sebagai berikut : SP = 4 Derajat Kepentingan Atribut Produk SP P KP TP Tingkat Kepentingan Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah 57 40 3 0 88.50% SP

Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu 62 38 0 0 90.50% SP

Tersedianya layanan pengecekan saldo 20 39 33 8 67.75% P

Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal

film yang diputar 53 43 4 0 87.25% SP

Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang

tersedia 48 37 12 3 82.50% SP

(4)

Skor tertinggi untuk setiap pertanyaan adalah : 4 x 100 = 400 Skor terendah untuk setiap pertanyaan adalah : 1 x 100 = 100

Untuk perhitungan tingkat kepentingan dimasing – masing pertanyaan, dilakukan sesuai contoh perhitungan dibawah ini :

- Tingkat kepentingan kemudahan tahapan transaksi layanan m – tix

Jadi tingkat kepentingan tahapan transaksi m- tix dalam sebuah wapsite adalah (354 / 400) x 100 % = 88.50 %

Berdasarkan bobot maka dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan : ≤ 25 = TP 26 – 50 = KP 51 – 75 = P 76 – 100 = SP

Jadi tingkat kepentingan kemudahan tahapan transaksi layanan m – tix adalah Sangat Penting. 0 25 50 75 85% 100 TP KP P SP 57 x 4 = 228 40 x 3 = 120 3 x 2 = 6 0 x 1 = 0 + 354

(5)

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.2 Hasil Analisis QFD Tahap Pertama

Tingkat Kepentingan

Tahapan melakukan transaksi

M-Tix yang mudah 88.50% SP 4

Waktu pembelian tiket yang

tidak dibatasi waktu 90.50% SP 4

Tersedianya layanan

pengecekan saldo 67.75% P 3

Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar 87.25% SP 4

Terdapat tampilan pilihan

tempat duduk yang tersedia 82.50% SP 4

(6)

2. Bandingkan kinerja m – tix dengan sejenisnya di perusahaan lain

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.3 Tahap Kedua Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr oduk Tingkat K epentingan 1b 2 3 7 8

(7)

Pada tahap kedua ini, akan dijabarkan hasil dari evaluasi terhadap m-tix dan produk pesaing saat ini dilihat dari sisi pelanggan.

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui pandangan pelanggan yang menggunakan layanan M-Tix dari Cinema XXI dan Cinema 21 milik PT Nusantara Sejahtera Raya. Setelah dilakukan evaluasi , maka dapat diperoleh data melalui kuesioner yang sudah disebarkan oleh pihak perusahaan. Adapun hasil dari pengisian kuesioner yang didapat dari responden adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Tabel Perbandingan

Sumber : Kuesioner M -Tix Pesaing Atribut Produk SB B KB TB Hasil Evaluasi SB B KB TB Hasil Evaluasi Tahapan melakukan

transaksi yang mudah 26 38 21 15 68.75% B 32 42 21 5 75.25% SB

Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi

waktu 0 0 0 100 25.00% TB 28 39 25 8 71.75% B

Tersedianya layanan

pengecekan saldo 15 37 30 18 62.25% B 37 42 15 6 77.50% SB

Tersedianya informasi yang jelas mengenai

jadwal film yang diputar 33 49 11 7 77.00% SB 32 37 20 11 72.50% B

Terdapat tampilan pilihan tempat duduk

yang tersedia 0 0 0 100 25.00% TB 29 40 19 12 71.50% B

Tersedia fasilitas auto

(8)

B = Baik KB = Kurang Baik

TB = Tidak Baik

Masing – masing derajat penilaian diberi bobot sebagai berikut : SB = 4

B = 3

KB = 2

TB = 1

Skor tertinggi untuk setiap pertanyaan adalah : 4 x 100 = 400 Skor terendah untuk setiap pertanyaan adalah : 1 x 100 = 100

Untuk perhitungan tingkat kepentingan dimasing – masing pertanyaan, dilakukan sesuai contoh perhitungan dibawah ini :

- Tingkat nilai kebaikan kemudahan tahapan transaksi layanan

Jadi tingkat kepentingan tahapan transaksi m- tix dalam sebuah wapsite adalah (275 / 400) x 100 % = 68.75 % 26 x 4 = 104 38 x 3 = 114 21 x 2 = 42 15 x 1 = 15 + 275

(9)

Berdasarkan bobot maka dapat digambarkan sebagai berikut : Keterangan : ≤ 25 = TB 26 – 50 = KB 51 – 75 = B 76 – 100 = SB

Jadi tingkat kemudahan tahapan transaksi layanan adalah Baik. * Secara keseluruhan hasil evaluasi layanan m-tix adalah :

(68.75% + 25% + 62.25% + 77% + 25% + 69.75% ) : 6 = 54.625% sehingga dapat dikategorikan Baik ( B )

* Secara keseluruhan hasil evaluasi layanan online pesaing adalah :

( 75.25% + 71.75% + 77.5% + 72.5%+ 71.50% + 73.75% ) : 6 = 73.7% Sehingga dapat dikategorikan Baik ( B )

0 25 50 68.75% 75 100

(10)

Gambar 4.4 Hasil Analisis QFD Tahap Kedua

Dari hasil perhitungan perbandingan dengan pesaing maka dapat dilihat beberapa hal yang perlu ditambahkan pada layanan m-tix terutama yang mendapat penilaian Tidak Baik ( TB ).

m-tix Pesaing Target Nilai

Tahapan melakukan

transaksi M-Tix yang mudah 2.75 B 3.01 SB 2.89

Waktu pembelian tiket yang

tidak dibatasi waktu 1 TB 2.87 TB 2.87

Tersedianya layanan

pengecekan saldo 2.49 B 3.1 SB 3.1

Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film

yang diputar 3.08 SB 2.9 B 3.08

Terdapat tampilan pilihan

tempat duduk yang tersedia 1 TB 2.86 B 2.86

(11)

3. Identifikasi dan hitung tujuan dari perbaikan , tentukan keinginan pelanggan yang perlu deperbaiki dan ditambahkan agar produk layanan m-tix dapat bersaing

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.5 Tahap Ketiga Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr oduk Tingkat K epentingan 1b 2 3 7 8

(12)

Maksud dari tahap ketiga Analisis QFD adalah agar perusahaan dapat mengetahui bagaimanakah posisi perusahaan dimata pelanggan dibandingkan dengan pesaing.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui berapa banyak peningkatan yang harus dilakukan perusahaan pada produk layanan m-tix mana saja yang membutuhkan peningkatan atau penambahan.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.6 Hasil Analisis QFD Tahap Ketiga

m-tix Pesaing Target

Nilai Target Pengembangan Bobot % Bobot Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang

mudah 2.75 3.01 3.01 0.26 1.04 4.72

Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi

waktu 1 2.87 2.87 1.87 7.48 33.93

Tersedianya layanan

pengecekan saldo 2.49 3.1 3.1 0.61 2.44 11.07

Tersedianya informasi yang jelas mengenai

jadwal film yang diputar 3.08 2.9 3.08 1 3 13.61

Terdapat tampilan pilihan tempat duduk

yang tersedia 1 2.86 2.86 1.86 7.44 33.76

Tersedia fasilitas

(13)

4. Terjemahkan keinginan pelanggan ke dalam parameter teknis yaitu spesifikasi produk. Nyatakan bagaimana cara keinginan pelanggan dapat dimanfaatkan.

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.7 Tahap Keempat Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr oduk Tingkat K epentingan 1b 2 3 7 8

(14)

Parameter teknis merupakan kriteria – kriteria yang diajukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kriteria – kriteria ini didapat dari hasil wawancara dengan pihak internal perusahaan.

Kriteria – kriteria yang didapat dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut : 1. Security

Layanan harus aman sehingga memastikan hanya pihak perusahaan dan pengguna layanan saja yang dapat mengakses layanan

2. Selalu di update

Setiap layanan harus update agar informasi terbaru dari perusahaan dapat diketahui pelanggan

3. User friendly

Layanan dirancang tidak rumit sehingga pelanggan tidak merasa kesulitan menggunakannya

4. Data Integrity

Memberikan jaminan pendeteksian terhadap adanya perubahan data pada saat data tersebut dalam perjalanan dari pelanggan ke tiap – tiap merchant yang diakses

Tabel 4.3 Parameter Teknis Layanan M -Tix

Sumber : Hasil Wawancara

Parameter Teknis Hasil Evaluasi

Security B

Selalu di update B

User Friendly B

(15)

Tabel 4.4 Parameter Teknis Layanan sejenis M –Tix Pesaing

Sumber : Hasil Wawancara

Keterangan :

SB = Sangat Baik

B = Baik

KB = Kurang Baik TB = Tidak Baik

Parameter Teknis Hasil Evaluasi

Security B

Selalu di update B

User Friendly SB

(16)

security

Selalu di

update

user friendly Data Integrit

y

m-tix Pesaing Target Nilai

Target Pengembangan Bobot % Bobot Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah 2.75 3.01 3.01 0.26 1.04 4.72 Waktu pembelian tiket yang tidak

dibatasi waktu 1 2.87 2.87 1.87 7.48 33.93 Tersedianya layanan pengecekan saldo 2.49 3.1 3.1 0.61 2.44 11.07 Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar 3.08 2.9 3.08 1 3 13.61 Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia 1 2.86 2.86 1.86 7.44 33.76 Tersedia fasilitas auto reload 2.79 2.95 2.95 0.16 0.64 2.9

Sumber : Hasil Pengolahan Data

(17)

5. Periksa hubungan antara keinginan pelanggan dengan parameter teknis

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.9 Tahap Kelima Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr oduk Tingkat K epentingan 1b 2 3 7 8

(18)

Tujuan dari matriks interaksi adalah untuk mengetahui hubungan antara keinginan pelanggan dengan parameter teknis yang dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak internal dari perusahaan. Kriteria – kriteria yang berhubungan akan diberi bobot. Yang tidak memiliki hubungan tidak akan diberi bobot. Bobot yang diberikan berkisar 1 untuk yang terendah hingga 3 untuk yang tertinggi.

Tabel 4.5 Tabel Kekuatan Hubungan antara Atribut Produk dengan Parameter Teknis

Sumber : Hasil Wawancara

Kekuatan Hubungan

Jenis Hubungan Tidak Ya /

1 2 3 Tahapan melakukan transaksi yang mudah - Security TIDAK Tahapan melakukan transaksi yang mudah - Selalu di Update TIDAK

Tahapan melakukan transaksi yang mudah - User Friendly YA + Tahapan melakukan transaksi yang mudah - Data Integrity TIDAK Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - Security TIDAK Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - Selalu di Up

date TIDAK

Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - User Friendly TIDAK Waktu pembelian tiket yang tidak dibatasi waktu - Data

Integrity YA +

Tersedianya layanan pengecekan saldo - Security YA +

Tersedianya layanan pengecekan saldo - Selalu di Up date TIDAK Tersedianya layanan pengecekan saldo - User Friendly TIDAK

Tersedianya layanan pengecekan saldo - Data Integrity YA +

Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar - Security TIDAK Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar - Selalu di Update YA +

Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar - User Friendly YA +

Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar - Data Integrity TIDAK Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia - Security TIDAK

Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia - Selalu

di Update YA +

(19)

Friendly

Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia - Data

Integrity YA +

Tersedia fasilitas auto reload - Security YA +

Tersedia fasilitas auto reload - Selalu di Update TIDAK

Tersedia fasilitas auto reload - User Friendly YA +

Tersedia fasilitas auto reload - Data Integity YA +

Keterangan :

Ya = memiliki hubungan Tidak = Tidak memiliki hubungan

1 = Hubungan Lemah 2 = Hubungan Sedang 3 = Hubungan Kuat

(20)

security

Selalu di

update

user friendly Data Integrit

y

m-tix Pesaing Target Nilai

Target Pengembangan Bobot % Bobot Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah 3 2.75 3.01 3.01 0.26 1.04 4.72 Waktu pembelian tiket yang tidak

dibatasi waktu 3 1 2.87 2.87 1.87 7.48 33.93 Tersedianya layanan pengecekan saldo 1 2 2.49 3.1 3.1 0.61 2.44 11.07 Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar 3 2 3.08 2.9 3.08 1 3 13.61 Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia 2 2 3 1 2.86 2.86 1.86 7.44 33.76 Tersedia fasilitas auto reload 3 2 2 2.79 2.95 2.95 0.16 0.64 2.9 22.04 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data

(21)

6. Kekuatan hubungan antar parameter teknis

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.11 Tahap Keenam Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr oduk Tingkat K epentingan 1b 2 3 7 8

(22)

Matriks Korelasi, pada bagian ini kita akan menganalisis hubungan antara parameter teknis, apakah saling berhubungan atau tidak. Apabila berhubungan, bagaimanakah kondisi hubungannya apakah kuat, sedang, atau lemah.

Tabel 4.6 Tabel Kekuatan Hubungan Parameter Teknis

Sumber : Hasil Wawancara

Kekuatan Hubungan Jenis Hubungan Tidak Ya /

1 2 3

Security - Selalu di upadate TIDAK

Security - User Friendly TIDAK

Security - Data Integrity YA +

Selalu update - User Friendly TIDAK

Selalu update - Data Integrity YA +

User Friendly - Data Integrity TIDAK

Keterangan :

Ya = memiliki hubungan Tidak = Tidak memiliki hubungan

1 = Hubungan Lemah 2 = Hubungan Sedang 3 = Hubungan Kuat

(23)

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.12 Hasli Analisis QFD Tahap Keenam

security

Selalu di

update

user friendly Data Integrit

y

m-tix Pesaing Target Nilai

Target Pengembangan Bobot % Bobot Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah 3 2.75 3.01 3.01 0.26 1.04 4.72 Waktu pembelian tiket yang tidak

dibatasi waktu 3 1 2.87 2.87 1.87 7.48 33.93 Tersedianya layanan pengecekan saldo 1 2 2.49 3.1 3.1 0.61 2.44 11.07 Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar 3 2 3.08 2.9 3.08 1 3 13.61 Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia 2 2 3 1 2.86 2.86 1.86 7.44 33.76 Tersedia fasilitas auto reload 3 2 2 2.79 2.95 2.95 0.16 0.64 2.9 22.04 100

2 3

(24)

7. Catatlah satuan tolak ukur untuk semua parameter teknis

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.13 Tahap Ketujuh Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr oduk Tingkat K epentingan 1b 2 3 7 8

(25)

Pada tahap ini akan dilakukan penghitungan antara besarnya hubungan dalam matriks interaksi dengan mengalikan antara besarnya relasi dengan persentase bobot.

(26)

Sumber : Hasil pengolahan data

Gambar 4.14 Hasil Analisis QFD Tahap Ketujuh

security

Selalu di

update

user friendly Data Integrit

y

m-tix Pesaing Target Nilai

Target Pengembangan Bobot % Bobot Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah 3 0.14 2.75 3.01 3.01 0.26 1.04 4.72 Waktu pembelian tiket yang tidak

dibatasi waktu 3 1.02 1 2.87 2.87 1.87 7.48 33.93 Tersedianya layanan pengecekan saldo 0.11 1 2 0.22 2.49 3.1 3.1 0.61 2.44 11.07 Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar 3 0.41 2 0.27 3.08 2.9 3.08 1 3 13.61 Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia 2 0.68 2 0.68 3 1.01 1 2.86 2.86 1.86 7.44 33.76 Tersedia fasilitas auto reload 0.09 3 2 0.06 2 0.06 2.79 2.95 2.95 0.16 0.64 2.9 Total 0.2 1.09 1.15 2.31 22.04 100 Presentaseprioritas 4.2 23 24.2 48.6

2 3

(27)

8. Tentukan nilai target desain m – tix sebagai produk layanan atau tunjukan perbaikan parameter teknis yang dilakukan

Sumber : Rampersad, Hubert K. Total Performance Scorecard (2005, p153)

Gambar 4.15 Tahap Kedelapan Analisis QFD

Analisis Target Nilai Target Tujuan Pr oye k 1a Kebutuhan Pelanggan Matriks Interaksi 5 6 Matriks korelasi 4 Parameter teknis ( spesifikasi produk Evalu asi Pr oduk Tingkat K epentingan 1b 2 3 7 8

(28)

security

Selalu di

update

user friendly Data Integrit

y

m-tix Pesaing Target Nilai

Target Pengembangan Bobot % Bobot Tahapan melakukan transaksi M-Tix yang mudah 3 0.14 2.75 3.01 3.01 0.26 1.04 4.72 Waktu pembelian tiket yang tidak

dibatasi waktu 3 1.02 1 2.87 2.87 1.87 7.48 33.93 Tersedianya layanan pengecekan saldo 0.11 1 2 0.22 2.49 3.1 3.1 0.61 2.44 11.07 Tersedianya informasi yang jelas mengenai jadwal film yang

diputar 3 0.41 2 0.27 3.08 2.9 3.08 1 3 13.61 Terdapat tampilan pilihan tempat duduk yang tersedia 2 0.68 2 0.68 3 1.01 1 2.86 2.86 1.86 7.44 33.76 Tersedia fasilitas auto reload 0.09 3 2 0.06 2 0.06 2.79 2.95 2.95 0.16 0.64 2.9 Total 0.2 1.09 1.15 2.31 22.04 100 Presentaseprioritas 4.2 23 24.2 48.6 Analisis M –Tix B B B B Analisis Pesaing B B SB B Nilai Target SB SB SB SB

2 3

Sumber : Hasil Pengolahan Data

(29)

4.1.1.2 Perhitungan dalam analisis QFD

Perhitungan dalam analisis QFD diperoleh melalui kuesioner yang tahapan – tahapan penghitungannya adalah sebagai berikut :

• Isi dari table derajat kepentingan didapatkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang merupakan pengguna m-tix.

• Isi dari tabel perbandingan didapatkan melalui kuesioner perbandingan dengan pesaing yang disebarkan kepada sample yang merupakan pengguna m-tix

• Pada hasil analisis QFD tahap kedua dan selanjutnya, target nilai didapat dari nilai tertinggi dari perbandingan rata – rata antara layanan M-Tix dengan pesaing.

• Pada hasil QFD tahap ketiga dan selanjutnya , nilai bobot didapat dari tingkat kepentingan ( pada table derajat kepentingan ) dikalikan dengan target pengembangan.

• Pada hasil analisis QFD tahap ketiga dan selanjutnya , untuk persentase bobot didapat dari bobot dibagi total bobot, dikalikan 100%.

• Untuk kriteria – kriteria parameter teknis didapat dari hasil wawancara dengan pihak internal perusahan, sedangkan hasil evaluasinya didapatkan dari kuesioner yang disebarkan.

• Untuk kekuatan hubungan antara atribut produk dengan parameter teknis didapat dari hasil wawancara dengan pihak internal perusahaan dan nilainya didapat dari presentase bobot dikalikan dengan kekuatan hubungan lalu ditotalkan.

(30)

4.1.2 Analisis Lima Kekuatan Porter Perusahaan

Gambar 4.17 Analisis Porter PT Nusantara Sejahtera Raya

Potensi pengembangan produk subtitusi :

- Subtitle : tempat

penyewaan ruangan home theatre dengan DVD ( Dharmawangsa) Pesaing – pesaing Industri : - Blitz Megaplex Kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen - Penonton bioskop Kekuatan tawar menawar penjual / pemasok : - Distributor film – film asing - Production House pembuat film di Indonesia - Alat elektronik layanan: AC, Proyektor, layar, sound system,dll Kemungkinan

masuknya pesaing baru yang potensial : -

(31)

Gambar di atas menunjukan 5 kekuatan tersebut adalah Pesaing Industri, Pendatang baru yang potensial, Pengganti / Subtitusi , Pembeli, dan pemasok. 5 ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah :

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat

Untuk industri yang bergerak di bidang hiburan pelayanan bioskop, bagi PT Nusantara Sejahtera Raya boleh dibilang belum memiliki pesaing yang cukup kuat, walaupun dalam beberapa tahun belakangan muncul pesaing namun PT Nusantara Sejahtera Raya masih menguasai pangsa pasar yang ada.

2. Ancaman Pendatang baru

Untuk saat bioskop yang menjadi pendatang baru belum menjadi ancaman bagi PT Nusantara Sejahtera Raya.

3. Ancaman produk pengganti / subtitusi

Terdapat produk subtitusi aktual atau potensif dalam suatu industri juga merupakan suatu ancaman. Yang menjadi produk pengganti bagi layanan PT Nusantara Sejahtera Raya adalah tempat-tempat yang menyewakan ruangan home theatre dan DVD untuk dapat menonton bersama secara lebih privat seperti Subtitle( Dharmawangsa,Jakarta).

4. Ancaman kekuatan tawar – menawar pembeli

Dalam hal ini adalah, para penonton bioskop dan masyarakat pecinta film. Dimana ancaman adalah apabila selalu meminta pelayanan yang lebih baik lagi dimana saat ini bisa saja dibanding – bandingkan dengan layanan di bioskop lain.

(32)

fasilitas pelayanan seperti computer, proyektor, Air Conditioner, Layar, Sound system,dll.

4.2 Perancangan Tampilan Modul Admin 1. Tampilan Register User

Halaman admin ini dibuat untuk dapat menginput data pelanggan yang baru masuk dan aktif sebagai anggota layanan m-tix.

(33)

2. Tampilan Histori Saldo user

Tampilan ini digunakan admin sebagai data dari hasil transaksi pelanggan, pengecekan saldo, dan pengisian ulang sehingga data dapat terintegrasi dengan baik

(34)

3. Tampilan Laporan Transaksi Bioskop

Tampilan ini dapat diakses oleh admin yang adalah manager atau direktur untuk dapat mengetahui laporan akhir dari hasil transaksi perhari , per bioskop maupun perjam , baik pembelian menggunakan m-tix maupun biasa. Sehingga dapat mempermudah manager atau direktur memperoleh laporan yang just in time.

(35)

4.3 Perancangan Tampilan Antarmuka Pelanggan 1. Halaman Login

Setelah memilih menu m-tix, pelanggan m-tix dapat memasukkan nomor handphone yang terdafatar pada saat pengisian form m-tix sebagai id login dan kode pin untuk masuk ke layanan m-tix.

(36)

2. Halaman Menu

Setelah user berhasil melakukan login, makan pengguna akan masuk ke menu m-tix dimana pengguna dapat memilih link transaksi untuk melakukan pembelian tiket, link cek saldo untuk mengetahui sisa saldo terakhir dan catatan transaksi yang terakhir, dan pada link isi ulang, pengguna dapat melakukan pengisian ulang saldo m-tix.

(37)

3. Memilih kota tempat bioskop

Setelah memilih transaksi maka pengguna langsung masuk ke halaman pemilihan daerah bioskop yang dituju. Untuk saat ini, M-Tix baru berada di Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Medan.

(38)

4. Memilih bioskop

Setelah memilih kota, akan ditampilkan bioskop – bioskop yang melayani Layanan M-Tix. Pembeli dapat langsung memilih tempat tujuan mereka.

(39)

5. Memilih Hari dan tanggal tayang

Setelah memilih bioskop, palanggan dapat langsung memilih hari dan tanggal tiket yang ingin dibeli.

(40)

6. Memilih Film dan jam tayang

Setelah memilih tanggal film maka akan ditampilkan pilihan film dan jam tayang yang tersedia untuk tiap film pada bioskop yang telah dipilih.

(41)

7. Memilih Barisan tempat duduk

Setelah memilih film dan jam tayang maka pengguna dapat memilih baris tempat duduk yang diinginkan.

(42)

8. Memilih nomor kursi

Setelah memilih barisan makan akan ditampilkan checkbox untuk memilih tempat duduk yang diinginkan. Apabila masih tersedia tampilan checkbox berwarna putih, apabila sudah dipesan tampilan checkbox berwarna abu-abu.

(43)

9. Konfirmasi

Pada halaman ini, akan ditampilkan keseluruhan hasil dari pilihan pengguna mulai dari tempat, jam tayang, tanggal tayang, theater, judul film, no kursi, jumlah kursi yang dipesan , dan total yang harus dibayarkan. Halaman konfirmasi ini dibuat agar pelanggan dapat mengetahui apabila ada kesalahan dalam pemesanan atau sebagai halaman pengesahan sehingga apabila pelanggan setelah melihat tampilan halaman ini dan menekan ok, maka transaksi sudah tidak dapat dibatalkan.

(44)

10. Kode Booking

Pada halaman ini akan ditampilkan kode booking untuk pengambilan di bioskop yang dituju, serta terdapat tampilan sisa saldo terakhir pelanggan setelah melakukan transaksi.

(45)

4.4 Hasil dan Pembahasan

Setelah melakukan penghitungan dengan metode analisis QFD ( Quality Function Deployment) , maka hasil analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara layanan m-tix Cinema XXI dan Cinema 21 ( PT Nusantara Sejahtera Raya ) dengan layanan sejenis milik pesaing , memiliki kekuatan yang relatif sama. Layanan M-tix memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan pesaingnya, kelemahan layanan M-tix yaitu dalam hal cara melakukan transaksi yang rumit serta keterbatasan waktu dalam pembelian tiket.

Dari segi analisis teknik, Layanan M –Tix dan layanan pesaing memiliki nilai yang relative sama. Namun untuk layanan M-Tix perlu dilakukan pembaharuan agar dapat memenuhi nilai target yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan pelayanan serta kepuasan bagi pengguna Layanan M-tix.

Prioritas serta tingkat pembaharuan dapat dilihat dari gambar hasil analisis QFD yang telah dilakukan. Layanan M-Tix yang baru harus memiliki data integrity dalam setiap transaksi yang terjadi sehingga memungkinkan dapat terwujudnya keinginan pelanggan pada layanan M – Tix yang baru yang memiliki persentase paling besar yaitu ( 48,6 %), selanjutnya adalah user friendly (24.2%) dimana pada layanan M-tix harus mudah digunakan oleh pengguna sehingga kemudahan layanan ini benar – benar dapat dirasakan oleh pengguna layanan M –Tix. Dilanjutkan selalu di Update (23%) hal ini karena terus berubahnya film-film yang tayang dan jadwal – jadwal film yang berubah sehingga layanan ini harus di update secara kontinyu. Terakhir adalah Security atau keamanan (4.2%) memiliki prioritas terendah karena untuk layanan M – Tix ini

(46)

Jadi, dari hasil analisis QFD ( Quality Function Deployment) yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembaharuan Layanan M – Tix yang sudah ada saat ini perlu dilakukan dengan melakukan Perancangan Layanan M-Tix berbasis WAP agar keinginan pelanggan yang tadinya tidak dapat dipenuhi dapat terpenuhi untuk dapat memaksimalkan pneggunaan Layanan M-Tix sendiri. Hal yang paling perlu untuk dibuat dalam rancangan M-Tix yang baru adalah bagaimana membuat transaksi lebih mudah dan tidak dibatasi waktu oleh para penggunanya.

Gambar

Gambar 4.1 Tahap Pertama Analisis QFD
Gambar 4.2 Hasil Analisis QFD Tahap Pertama
Gambar 4.3 Tahap Kedua Analisis QFD
Tabel 4.2 Tabel Perbandingan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecenderungan lebih banyaknya frase eksosentris direktif yang berfungsi sebagai penanda nomina lokatif di dalam novel ini berkaitan dengan data struktur dan makna

Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofot mungkin dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis, akan tetapi

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) adalah sebuah unit kegiatan yang berfungsi mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

keempat indikator tersebut, ada tiga indikator masuk kedalam kuadran B yaitu waktu pelayanan yang memadai, pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat,

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Adapun ketentuan besarnya dana tabarru’ didasarkan atas tabel penentuan iuran tabarru takaful dana investasi setelah dikurangi biaya pengelolaan (loading),

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu