• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOHON PERHATIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MOHON PERHATIAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

INOVATIF IMAJI NA TIF KREAT IF BERKAR YA BE RKARYA KREAT IF INOV ATIF IM AJINATI F

AGRICULTURAL ENGINEERING

MOHON PERHATIAN

(3)

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas K

TEKNIK BIOPROSES’12

Mempersembahkan

Tim Penyusun Rahmawanti Octaviana Putri

Linda Luvi Nurwindi Andi Setiawan

Amalia Shinta Dewi

(4)
(5)

OTONOMI DAERAH WAWASAN MENGENAI OTONOMI DAERAH PERKEMBANGAN OTONOMI DAERAH

SEJARAH OTONOMI DAERAH

(6)
(7)

AGRICULTURAL ENGINEERING

(8)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH

SEJARAH OTONOMI DAERAH TUJUAN OTONOMI DAERAH

UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH KENDALA DALAM OTONOMI DAERAH

(9)

INOVATIF IMAJI NA TIF KREAT IF BERKAR YA BE RKARYA KREAT IF INOV ATIF IM AJINATI F

AGRICULTURAL ENGINEERING

Pengertian

(10)

Daerah Otonom

Otonomi Daerah

Sentralisai

Desentralisasi

(11)

Pengelompokan Otonomi Daerah

Umum • Sebagian besar wilayah RI

Istimewa

• Aceh yang menjalankan syariat Islam

• Kesultanan Yogyakarta

Khusus • Aceh

• Papua

(12)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH SEJARAH OTONOMI DAERAH

TUJUAN OTONOMI DAERAH

UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH KENDALA DALAM OTONOMI DAERAH

(13)

1854

Sentralisasi

1903

Desentralisasi

“Dipimpin para petinggi

Belanda”

BELANDA

JEPANG 1942

Sentalisasi

1925

Desentralisasi

“Mulai melibatkan orang

Indonesia”

INDONESIA 1945

Desentralisasi

Sekarang

(14)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH SEJARAH OTONOMI DAERAH

TUJUAN OTONOMI DAERAH

UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH NILAI NILAI DASAR

IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH KENDALA DALAM OTONOMI DAERAH

(15)

Prinsip Dasar yang Dianut dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah

Nyata

Bertanggung jawab

Dinamis

(16)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH SEJARAH OTONOMI DAERAH TUJUAN OTONOMI DAERAH

UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH

KENDALA DALAM OTONOMI DAERAH IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH

(17)

Tujuan Otonomi Daerah

• Menurut Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 2 ayat 3

“Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan

yang menjadi urusan Pemerintah, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing

daerah.“

• Menurut Sadu Wasisitiono (2003) Otonomi Daerah di Indonesia dilaksanakan dalam rangka desentralisasi di bidang

pemerintahan. Desentralisasi itu sendiri mempunyai tiga tujuan:

1. Pertama, tujuan politik, yakni demokratisasi kehidupan berbangsa dan bernegara pada tataran infrastruktur dan suprastruktur politik

2. Kedua, tujuan administrasi, yakni efektivitas dan efisiensi

proses-proses administrasi pemerintahan sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, tepat, transparan serta murah.

3. Ketiga, tujuan social ekonomi, yakni meningkatnya taraf kesejahteraan masyarakat.

(18)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENJABARAN TUJUAN

1. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.

2. Pengembangan kehidupan demokrasi.

3. Keadilan.

4. Pemerataan.

5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.

6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.

7. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran

dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

.

(19)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH SEJARAH OTONOMI DAERAH TUJUAN OTONOMI DAERAH

UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH KENDALA DALAM OTONOMI DAERAH

(20)

AGRICULTURAL ENGINEERING

UU Nomor 1 Tahun 1945 Tentang Pembentukan Komite Nasional Daerah

Undang-Undang Pokok tentang Pemerintahan Daerah Nomor 22 Tahun 1948 Periode Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957

Periode Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959

Periode Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965

Periode Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974

Periode Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

Periode Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

(21)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH SEJARAH OTONOMI DAERAH TUJUAN OTONOMI DAERAH

UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH KENDALA DALAM OTONOMI DAERAH

(22)

Implementasi

(23)

AGRICULTURAL ENGINEERING

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH SEJARAH OTONOMI DAERAH TUJUAN OTONOMI DAERAH

UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH KENDALA DALAM OTONOMI DAERAH

(24)

High Cost Economic dalam bentuk pungutan-pungutan yang membabi buta

Otonomi daerah dapat berubah sifat menjadi “Anarkisme Financial”

High Cost Economic dalam bentuk KKN

Orientasi Pemda pada Cash Inflow bukan pendapatan

Munculnya hambatan bagi mobilitas sumber daya

Potensi konflik antar daerah menyangkut pembagian hasil pungutan

Bangkitnya egosentrisme

(25)

z

>

>

TERIMA KASIH

sekecil apapun upaya kami semoga dapat memberi arti

AGRICULTURAL ENGINEERING

(26)

Terima Kasih kepada

Allah SWT Universitas Brawijaya Fakultas Teknologi Pertanian

Keteknikan Pertanian Teknik Bioproses’12

Didukung oleh

Referensi

Dokumen terkait

Pertama-tama, kami akan mengukur tinggi dan berat badan Anda.. Apakah semua

[r]

Berikut adalah contoh outline skripsi dengan judul “Penerapan Metode Latihan Terbimbing Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas I SMP Negeri I Taliwang Sumbawa Barat

Produk ekstrak bahan aktif dari tumbuhan melinjo mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan dan penyerap sinar UV yaitu turunan asam klorogenat (1), resveratrol (2),

tidak berkhasiat (zat Nonaktif/eksipien), yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut.. masih

Brand extension menjadi penting karena semakin tingginya biaya untuk membangun brand dalam pasar yang bersaing, di mana konsumen menjadi lebih kebal terhadap kegiatan

Sappaile dalam jurnalnya (2007) menyatakan bahwa kaitanya dengan pembelajaran matematika, maka prestasi belajar matematika merupakan hasil belajar yang yang dicapai

Dengan demikian, uraian dari para informan di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan menyediakan hak akses tak terbatas kepada pemustaka untuk mencari informasi yang