• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI DAN HIPOTESIS. Dasar teori ini akan mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II DASAR TEORI DAN HIPOTESIS. Dasar teori ini akan mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

DASAR TEORI DAN HIPOTESIS

A. DASAR TEORI

Dasar teori ini akan mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Teori tersebut dapat digunakan sebagai pengantar perumusan hipotesis, penyusunan instrument penelitian dan dapat digunakan sebagai dasar dalam membahas hasil penelitian.

Kineja Pemasaran

Kinerja pemasaran secara sederhana dapat didefinisikan sebagai efisiensi atau efektivitas dari sebuah tindakan yang dilakukan. Efisiensi juga mengacu pada jumlah sumber daya yang digunakan dalam menghasilkan output atau hasil, sedangkan efektivitas mengacu pada sejauh mana output dari sebuah tindakan dapat memenuhi harapan atau spesifikasi perusahaan (Setiawan &

Feranita, 2018).(Penggunaan et al., 2020)

Kinerja UMKM merupakan bentuk ukuran penilaian dari sesuatu yang dihasilkan oleh UMKM dalam sebuah periode waktu dengan penilain standar yang telah ditentukan. Penilaian tersebut terdiri dari seberapa baik proses dan aktivitas yang dilakukan oleh UMKM sebagai hal mendasar dalam peningkatan profitabilitas.

Kinerja pemasaran merupakan suatu ukuran yang dipakai untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimana suatu perusahaan dikatakan mengalami keberhasilan dalam bidangbidang apabila praktek yang ada cocok dengan semua kebutuhan

(2)

7

konstituensi (Kotter dan Heskett, 1992). (Menurut Kraemer et al, 2002) kinerja perusahaan dapat diukur melalui 3 hal yaitu efisiensi, koordinasi dan perdagangan (posisi pasar dan penjualan) dimana ketiga hal tersebut diharapkan dapat diperoleh dari adopsi teknologi informasi baru oleh suatu perusahaan.

Indikator kinerja pemasaran menurut Ulul Hidayah, Sri Mulatsih dan Yeti Lis Purnamadewi, 2019 adalah sebagai berikut :

a. Permintaan pasar adalah tingkat kebutuhan pasar terhadap produk.

b. Aksesibilitas distribusi adalah tingkat kondisi jalan jalur distribusi produk

c. Jaringan pemasaran adalah tingkat jejaring pemasaran yang dimiliki oleh pengusaha.

d. Tingkat persaingan usaha adalah ada tidaknya persaingan antara pengusaha sejenis dalam mendapatkan bahan baku, harga jual, dan pasar. (Hidayah et al., 2019)

E-Commerce

Electronic Commerce (E-commerce) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet. Adopsi E-commerce, merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha merupakan suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan.

Beberapa indikator keberhasilan usaha diantaranya peningkatan modal, peningkatan jumlah produksi, peningkatan jumlah pelanggan, perluasan usaha, perluasan daerah pemasaran, perbaikan sarana fisik, dan peningkatan pendapatan usaha (Benedicta Prihatin Dwi, 2003).(Sulistyorini et al., 2017)

(3)

8

Menurut (Zwass, 1996) mendefinisikan "Perdagangan elektronik (E-commerce) adalah berbagi informasi bisnis, mempertahankan bisnis hubungan kerja, dan melakukan transaksi bisnis dengan cara jaringan telekomunikasi." (Badikov &

Zolotarev, 2009)

Menurut (Becker et al, 2008) E-Commerce atau electronic commerce didefinisikan sebagai penggunaan internet dan web untuk transaksi bisnis dalam konteks pasar global. E-Commerce memudahkan para pelaku bisnis dalam mengidentifikasi alur kerja, persaingan, membangun kemitraan, dan pemasaran produk. Menurut (sonja dan edwald, 2003) berbelanja melalui internet mempunyai keunikan tersendiri dibanding dengan belanja secara tradisional, yaitu dari segi ketidak pastian, anonim, minim kontrol dan potensi dalam pengambilan kesempatan.

1. Kepercayaan

Kepercayaan konsumen menurut Mowen (2002) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Maksud dari objek disini adalah berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap.

2. Kemudahan

Menurut Davis (1989), Kemudahan yang dipersepsikan atau perceived ease of use merupakan tingkat di mana seseorang meyakini bahwa penggunaan teknologi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan teknologi dan kemudahan penggunaan sistem sesuai dengan keinginan pemakai.

(4)

9

3. Keamanan

Menurut Park dan Kim (2004), security atau keamanan diartikan sebagai kemampuan toko online dalam melakukan pengontrolan dan penjagaan keamanan atas transaksi data. Sebagai saluran pemasaran baru E-commerce lebih mengandung ketidakpastian dan risiko dibandingkan dengan pembelian secara konvensional. Hal ini dikarenakan antara penjual dan pembeli tidak saling bertemu pada saat transaksi berlangsung. (Prashandyawan et al., 2019)

A. Jenis-Jenis E-commerce

Ada beberapa jenis transaksi di dalam e-commerce yaitu :

1. Business to business (B2B), adalah model ecommerce dimana pelaku bisnisnya adalah perusahaan, sehingga proses transaksi dan interaksinya adalah antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

2. Business to Consumer (B2C), adalah model ecommerce dimana pelaku bisnisnya melibatkan langsung antara pihak penjual (penyedia jasa e commerce) dengan individual atau pembeli.

3. Consumer to Consumer (C2C), adalah model e-commerce dimana perorangan atau individu sebagai penjual berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan individu lain sebagai pembeli. Konsep e-commerce jenis ini banyak digunakan dalam situs lelang secara online.

(5)

10

4. Consumer to Business (C2B), adalah model ecommerce dimana pelaku bisnis perorangan atau individual melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau beberapa perusahaan. Jenis e-commerce seperti ini sangat jarang dilakukan di Indonesia.(Noviani Hanum & Sinarasri, 2018)

B. Media atau Aplikasi E-commerce

Seperti yang dijelaskan dalam pengertian e-commerce di atas, transaksi bisnis ini bergantung pada sejumlah aplikasi dan media online lainnya, misalnya katalog, email, shopping carts, eb service, EDI dan file transfer protocol. Hal ini tentunya melibatkan kegiatan B2B (business to business).

C. Indikator E-commerce :

Indikator E-Commerce menurut menurut Turban et al. (2015: 9) adalah sebagai berikut:

a. Manusia. Penjual, pembeli, perantara, sistem informasi dan pakar teknologi, karyawan lain, dan peserta lainnya. Dalam suatu transaksi E-commerce akan mempertemukan antar penjual dan pembeli melalui system informasi, pakar teknologi dan karyawan yang terlibat didalam transaksi.

b. Kebijakan publik. Meliputi masalah hukum dan kebijakan lain dan peraturan, seperti perlindungan privasi dan perpajakan, yang ditentukan oleh pemerintah, termasuk standar teknis dan

(6)

11

kepatuhan.Sehingga kemanan transaksi dalam E-commerce memiliki keamanan yang baik.

c. Pemasaran dan periklanan. Seperti bisnis lainnya, E-commerce biasanya membutuhkan dukungan pemasaran dan periklanan. Hal ini sangat penting dalam transaksi online B2C, di mana pembeli dan penjual biasanya tidak saling mengenal. Dengan adanya dukungan pemasaran dan periklanan, penjual dan pembeli dapat saling mengenal.

d. Layanan pendukung. Banyak layanan dibutuhkan untuk mendukung ecommerce. Ini berkisar dari pembuatan konten hingga pembayaran hingga pengiriman pesanan. Pembeli dapat melakukan pembayaran sesuai dengan keinginanya baik melalui M-banking, Gopay, Shoope pay, Ovo maupun media pembayaran lainnya.

Penjual juga dapat memilih jasa pengiriman pesanan nya baik melalui JNE, TIKI, J&T dan jasa pengiriman lainnya.

e. Kemitraan bisnis. Usaha patungan, pertukaran, dan kemitraan bisnis dari berbagai jenis umum terjadi di e-commerce. Ini sering terjadi di seluruh rantai pasokan yaitu, interaksi antara perusahaan dan pemasoknya, konsumen, danmitra lainnya).

Inovasi Produk

Inovasi produk merupakan salah satu tipe inovasi, selain inovasi proses, inovasi organisasi dan inovasi bisnis. Inovasi produk didefinisikan sebagai produk (barang atau atau jasa) baru yang diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar (Damanpour, 1991). Terdapat 3 karakteristik inovasi produk yaitu keunggulan produk, biaya produk dan kredibilitas

(7)

12

produk. Inovasi produk adalah inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil/ kegunaannya (Crawford dan De Benedetto, 2000).(Alwi & Handayani, 2018)

Meurut (Lin dan Chen, 2007), menyatakan bahwa Inovasi adalah salah satu aspek penentu terhadap kinerja perusahaan, dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat. (Gray et al 2002) mengatakan kemampuan inovasi suatu perusahaan akan menjamin kemampuan bersaing perusahaan.

(O’Regan dan Ghobadian 2005), melihat inovasi merupakan suatu ide baru yang dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Robbins dan Coulter (2010) Inovasi ialah proses mengubah ide – ide kreatif menjadi produk atau metode kerja yang berguna. (Kasali 2010) menjelaskan Inovasi merupakan kemampuan untuk melihat segala sesuatu dengan cara yang baru dan kadang di luar kebiasaan.(Sugiyarti, 2015)

Menurut Myers dan Marquis dalam Kotler (2007:36) menyatakan bahwa inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Jadi inovasi bukanlah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga bukan merupakan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja, tetapi inovasi merupakan gambaran dari semua proses-proses tersebut.

Charles, et al. (2002: 30) menyatakan bahwa inovasi merupakan bagian dari kerangka kerja yang menghubungkan aspek budaya perusahaan dengan kemampuan berinovasi serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan membeli konsumen.

(8)

13

Berkaitan dengan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa inovasi produk adalah gambaran dari berbagai proses mulai dari konsep suatu ide baru, penemuan baru dan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain.(Silaban et al., 2019)

A. Inovasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Khas

Ciri utama dari sebuah inovasi adalah khas. Inovasi harus memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki atau pun ada pada ide atau pun gagasan yang sudah ada sebelumnya. Tanpa ciri khas yang spesifik, sebuah ide atau pun gagasan tidak dapat digolongkan menjadi sebuah inovasi baru.

2. Baru

Ciri ke dua dari sebuah inovasi adalah baru. Setiap inovasi harus lah merupakan ide atau pun gagasan baru yang memang belum pernah diungkapkan atau pun dipublikasikan sebelumnya.

3. Terencana

Ciri ketiga dari sebuah inovasi adalah terencana. Sebuah inovasi biasa nya sengaja dibuat dan direncanakan untuk mengembangkan objek-objek tertentu. Dengan kata lain, setiap inovasi yang ditemukan pada dasar nya merupakan kegiatan yang sudah direncanakan sejak awal.

4. Memiliki Tujuan

Ciri terakhir yang harus ada pada inovasi adalah memiliki tujuan.

Seperti yang telah dijelaskan di poin yang sebelumnya, inovasi merupakan aktivitas terencana untuk mengembangkan objek-objek tertentu (tujuannya adalah mengembangkan objek-objek tertentu).

(9)

14

B. Indikator Inovasi :

Menurut Kotler Amstrong ada tiga indikator inovasi produk yaitu kualitas produk, varian produk, serta gaya dan desain produk.

a) Kualitas produk Kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi- fungsinya yang meliputi daya tahan, kehandalan, dan ketelitian yang dihasilkan.

b) Varian produk Sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan yang lain, atau antara produk yang dimiliki dengan produk pesaing.Gaya

c) Desain produk Cara lain dalam menambah nilai bagi pelanggan. gaya hanya menjelaskan penampilan produk tertentu, sedangkan desain memiliki konsep yang lebih dari gaya.

B. Penelitian Terdahulu

Dalam penyusunan skripsi ini, penelitian terdahulu akan dijadikan acuan dan sebagai pertimbangan sebagai pertimbangan variabel satu dengan variabel lainnya, sehingga dapat menunjang keakuratan data penelitian yang digunakan.

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang berkenaan dangan variabel penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu

No Judul, Author dan Tahun

Variabel Metode Analisis Data

Hasil Penelitian

1 Evaluation Of The E- Commerce

Development Strategies (Badikov & Zolotarev, 2009)

• E-Commerce

• Developmen streategies

Grey Relational Analysis

Hasil penenelitian E-commerce sangat penting bagi organisasi, karena mendefinisikan rencana dan pendekatan untuk menentukan aplikasi internal dan eksternal

(10)

15

komunikasi elektronik yang dapat memberikan dukungan dan pengaruh terhadap

strategi perusahaan.

2 E-commerce adoption by SMEs in developing countries: evidence from Indonesia (Rahayu

& Day, 2017)

• E-Commerce

• SMEs in developing countries

Metode Analisis Regresi Linear

Berganda

Hasil penelitian menemukan bahwa adopsi e-commerce oleh UKM di negara berkembang, khususnya di Indonesia, masih berada di

tingkat rendah.

3 Product Innovations and R&D public funding (Torres-Barreto, 2018)

• Produk Innovations

• R&D public funding

Endogeneity metod Hasil penelitian,mencapai Inovasi produk di masa lalu dapat mempengaruhi tujuan mendapatkan inovasi produk baru di sisi perusahaan.

4 The Influence of Market Orientation and Product Innovation on the Competitive Advantage and Its Implication toward Small and Medium Enterprises (UKM) Performance (Herman et al., 2018)

• Market Orientation

• Product Innovation

• Competitive Advantage

Metode Analisis Regresi Linear

Berganda

Hasil penelitian, menunjukkan Inovasi produk memiliki berdampak pada keunggulan kompetitif. Teoritis implikasi inovasi produk pada dapat dijelaskan bahwa pelaku UKM yang berinovasi produk pada produk akan meningkatkan daya saing bisnis itu sendiri

5 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Umkm Batik Gedog Khas Tuban (Jannah et al., 2019)

• Orientasi Kewirausahaan

• Inovasi Produk

• Kinerja

Metode Analisis Regresi Linear

Berganda

Hasil Penelitian:

1. Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM batik khas Tuban.

2. Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM batik khas Tuban.

3. Dari uji hipotesis menunjukkan bahwa Orientasi Kewirausahaan dan Inovasi Produk jika di uji secara simultan

(11)

16

berpengaruh terhadap kinerja UMKM batik khas Tuban

6 Keunggulan Bersaing Ukm Yang Dipengaruhi Oleh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk (Alwi & Handayani, 2018)

• Keunggulan Bersaing

• Orientasi Pasar

• Inovasi Produk

Metode Analisis Regresi Linear

Berganda

Hasil Penelitian :

1. Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap variabel keunggulan bersaing 2. Inovasi produk

berpengaruh positif terhadap variabel keunggulan bersaing 7 Pengaruh E-Commerce

Dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Umkm Di Purbalingga (Indra Sukma Subagio 2020) (Penggunaan et al., 2020)

• E-Commerce

• Penggunaan Informasi Akuntansi

• Kinerja

Metode Analisis Regresi Linear

Berganda

Hasil penelitian,

ditemukan bahwa e-commerce tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja penggiat UMKM di Purbalingga. Hal ini bisa terjadi karena pemahaman yang masih kurang dan penggunaan yang belum dimaksimalkan, sehingga belum memberikan dampak yang positif terhadap omzet penjualan yang didapatkan oleh penggiat UMKM di Purbalingga.

8 Pengaruh Adopsi E- Commerce Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pedagang Batik Di Pasar Grosir Setono)

(Sulistyorini et al., 2017)

• E-Commerce

• Keberhasilan Usaha

Metode Analisis Regresi Linear

Berganda

Hasil Penelitian,

1. faktor manfaat mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap pengadopsian e- commerce.

2. faktor kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap pengadopsian e- commerce.

3. adopsi e-commerce mempunyai pengaruh

(12)

17

signifikan dan positif terhadap keberhasilan usaha.

9 Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Produk Dan Penggunaan Sistem Akuntansi Terhadap Kinerja Umkm (Ani, 2020)

• Inovasi Produk

• ,Kualitas Produk

• Penggunaan Sistem Akuntansi

• Kinerja

Metode Analisis Regresi Linier

Berganda

Hasil penelitian,

1. inovasi produk berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kinerja UMKM.

Sehingga ketika inovasi produk semakin tinggi diterapkan, maka semakin meningkat kinerja suatu UMKM. Sebaliknya ketika UMKM sedikit menerapkan inovasi produk maka kinerja UMKM tersebut akan rendah pula.

2. variabel kualitas produk berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kinerja UMKM.

Sehingga ketika kualitas produk semakin tinggi diterapkan, maka akan semakin meningkatkan kinerja suatu UMKM.

Sebaliknya jika UMKM menerapkan kualitas produk yang rendah maka kinerja UMKM tersebut akan rendah pula.

3. sistem akuntansi berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kinerja UMKM.

Sehingga ketika sistem akuntansi semakin tinggi diterapkan, maka akan

(13)

18

semakin meningkatkan kinerja suatu UMKM.

Sebaliknya ketika UMKM sedikit menerapkan sistem akuntansi maka kinerja UMKM tersebut akan rendah pula.

10 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi E Commerce Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Umkm (Studi Kasus Umkm Di Wilayah Kota Semarang,) (Noviani Hanum & Sinarasri, 2018)

• E-Commerce

• Kinerja UMKM

Metode Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian:

1. Faktor teknologi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap adopsi e commerce pada UMKM.

2. Adopsi e commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM

11 Pengaruh Inovasi, Adopsi e-commerce, Dan Keunggulan Kompetitif Terhadap Kinerja Pemasaran (Yadnya & Santika, 2017)

• Inovasi

• Adopsi e- commerce

• Keunggulan Kompetitif

• Kinerja Pemasaran

Metode Analisis Regresi Linear

Berganda

Hasil penelitian:

1. Inovasi berpengaruh langsung terhadap kinerja pemasaran sehingga semakin meningkat inovasi pada UKM maka semakin meningkat kinerja pemasaran UKM tersebut.

2. Adopsi e-commerce berpengaruh langsung terhadap kinerja pemasaran sehingga semakin meningkat pengadopsian e- commerce oleh UKM maka semakin meningkat kinerja pemasaran UKM tersebut.

(14)

19

3. Keunggulan kompetitif berpengaruh langsung terhadap kinerja pemasaran sehingga semakin meningkat daya saing UKM maka semakin meningkat pula kinerja pemasaran UKM tersebut.

12 Analisis Kinerja Dan Strategi Pengembangan Umkm Alas Kaki Di Desa Pagelaran (Hidayah et al., 2019)

• Kinerja

• Strategi

Pengembangana UMKM

Impotrance Performance Analysis (IPA)

Hasil penelitian, pengembangan ekonomi dapat didorong dengan memperbaiki kinerja UMKM

Dari keseluruhan penelitian terdahulu di atas terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah beberapa variabel yang digunakan yakni, E-Commerce, Inovasi Produk, dan Kinerja UMKM. Perbedaan penelitian ini dengan penilitian sebelumnya adalah adanya beberapa variabel yang tidak sama dan objek penelitian yang berbeda.

C. Kerangka Pikir Konseptual

Kerangka penelitian merupakan alur yang menggambarkan proses berpikir yang dituangkan dalam bentuk hubungan antar variabel yang diteliti dan cara pengukurannya

(15)

20

serta hasil penelitian yang diharapkan. Kerangka penelitian ini menjelaskan alasan pemilihan suatu variabel dan bagaimana hubungan antar variabel penelitian.

Kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Pikir

H1

H2

D. Hipotesis

1. Pengaruh E-Commerce Terhadap Kinerja Pemasaran UMKM Penelitian yang dilakukan oleh Prastuti Sulistyorini, Nur Ika Royanti, Era Yunianto (2019) menyatakan adopsi e-commerce mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap keberhasilan usaha. Dalam penelitian ini diperoleh bukti empiris bahwa hubungan kedua variabel tersebut terbukti, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi adopsi e-commerce

E-COMMERCE (X1)

INOVASI PRODUK (X2)

KINERJA PEMASARAN (Y)

(16)

21

maka keberhasilan usaha akan semakin meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Noviani Hanum , Andwiani Sinarasri (2017) menyatakan Adopsi e commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM di Kota Semarang. Berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

H1 : Diduga ada pengaruh positif dan signifikan antara E-Commerce dengan kinerja UMKM di Kab.Malang.

2. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran UMKM

Penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Jannah (2019) menyatakan Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Taufiq (2020) menyatakan inovasi produk berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kinerja UMKM.

Sehingga ketika inovasi produk semakin tinggi diterapkan, maka semakin meningkat kinerja suatu UMKM. Sebaliknya ketika UMKM sedikit menerapkan inovasi produk maka kinerja UMKM tersebut akan rendah pula.

Berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

H2 : Diduga ada pengaruh positif dan signifikan antara Inovasi Produk terhadap kinerja UMKM yang ada di Kabupaten Malang.

Gambar

Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu
Gambar 2.3 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yang terkait dengan permasalahan yang akan. 2 Bambang

Hasil wawancara dan observasi menunjukkan rendahnya kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Pliken, sehingga penelitian ini bertujuan untuk

Hasilnya kemudian digunakan untuk merumuskan model sederhana upaya mengatasi masalah keamanan pangan, yaitu penyuluhan gizi dan keamanan pangan serta pendampingan

pinggir radar. Hal ini bertujuan jika salah satu sensor ultrasonik mengenai halangan maka pancaran radar akan mati namun radar tetap berputar. Jika kondisi cuaca

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, diatas maka tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah: “Apakah disiplin kerja karyawan dan kompensasi secara

Perilaku tenaga medis menyebar informasi secara sengaja ataupun tidak sengaja melalui media sosial berupa gambar, kondisi pasien, dan data identitas pasien merupakan

- Guru memberikan contoh gambar benda dan orang dan membacakan teks deskriptif dengan benar dan tepat serta agak lambat(saat ini siswa tidak boleh membuka buku, mereka