• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muhammad Iqbal Bagian Hukum Pidana FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Muhammad Iqbal Bagian Hukum Pidana FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 ARTIKEL

PENERAPAN PROGRAM E-TILANG (TILANG ELEKTRONIK) SEBAGAI BENTUK PENEGAKAN HUKUM ATAS PELANGGARAN

LALU LINTAS DI INDONESIA ( Studi Kasus di Polres Pariaman)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

Muhammad Iqbal

1310012111239

Bagian Hukum Pidana

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2017

(2)
(3)

1 PENERAPAN PROGRAM E-TILANG ( TILANG ELEKTRONIK ) SEBAGAI BENTUK PENEGAKAN HUKUM ATAS PELANGGARAN

LALU LINTAS di INDONESIA ( Studi Kasus di Polres Pariaman )

Muhammad Iqbal1, Uning Pratimaratri1, Syafridatati1

Progam Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta, Email: mi5797798@gmail.com

ABSTRACT ABSTRACT

Violation activities in the field of traffic can be used electronic equipment. This is stated in Article 372 of Law Number 29 Year 2009 on Traffic and Transportation. Since 2017 Police of Padang Pariaman have applied e-ticket to take action against traffic violation. The issues raised in this thesis are: (1) How is the application of electronic ticketing program as a form of law enforcement for traffic violation in Pariaman?; (2) What are the obstacles to implementing an e-ticket program for traffic violators in Pariaman? The study used socio legal approach. The data used include primary data and secondary data. Data collected by interviews, document studies, and observation. Data were analyzed qualitatively. From the results of the research indicates that (1) the application of electronic ticket has been done well, although there are still many people who have not understood completely. (2) Obstacles faced by the Police in applying e-tickets in Pariaman include: inadequate facilities, system disruption (network), tables of insufficient fines, and human resources in Pariaman are less supportive.

Keywords: implementation, e-ticketing, law enforcement, traffic

A. Pendahuluan

Hukum pidana mengenal dua jenis perbuatan yaitu kejahatan dan

pelanggaran. Kejahatan ialah

perbuatan yang tidak hanya

bertentangan dengan undang-undang tetapi juga bertentangan dengan nilai

moral,nilai agama dan rasa keadilan

masyarakat, contohnya mencuri,

membunuh, berzina, memperkosa

dan sebagainya. sedangkan

pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh undang-undang namun tidak memberikan efek yang

(4)

2 tidak berpengaruh secara langsung

kepada orang lain, seperti tidak memakai helm, tidak menggunakan sabuk pengaman dalam berkendara,

dan sebagainya.1

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 264 sampai

Pasal 272 mengatur tentang

penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Namun sering ditemui

dalam penyelesaian perkara

pelanggaran lalu lintas tidak sesuai

dengan ketentuan hukum yang

berlaku. Ada stigma yang melekat pada masyarakat Indonesia saat terkena tilang, masyarakat lebih suka berdamai dengan polisi saat hadapi tilang dari pada menyelesaikan ke pengadilan, maksud damai itu yakni

memberi lembaran uang yang

diselipkan di buku tilang polisi

1Adi Krisna, Delik Kejahatan dan

Pelanggaran,http://pidana.adikrisna.com/i/

58/delik-kejahatan-dan-pelanggaran, diakses pada tanggal 10 Februari 2017 pukul:16.05

sebagai kompensasi atas kesalahan yang dibuat.

Sebagaimana yang diatur dalam pasal 272 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan :

(1) Untuk mendukung kegiatan penindakan pelanggaran di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dapat digunakan peralatan elektronik.

(2) Hasil penggunaan peralatan elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.

Maka dari itu Pada Tanggal 1 Februari 2017 Polres Pariaman menerapkan program e-tilang di Kota Pariaman. Implementasi e-tilang di Polres Pariaman merupakan jawaban atas Peraturan Presiden nomor 87 Tahun 2016 Tentang Sapu Bersih

Pungutan Liar dan merupakan

(5)

3 masyarakat dengan berbasis ITE

(informasi transaksi elektronik)

sesuai dengan program Promotoer Kapolri. Sejak bulan Oktober 2016 hingga bulan Maret 2017 sudah terjadi 1147 kasus pelanggaran lalu lintas yang terkena tilang dan 264

diantaranya ditindak dengan

menggunakan e-tilang di Kota

Pariaman. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak tahu dengan

pemberlakuan e-tilang di Kota

Pariaman serta sistem yang belum rampung menyebabkan program e-tilang belum berjalan dengan baik di Kota Pariaman. Berdasarkan uraian

tersebut penulis tertarik untuk

menuangkan tulisan ini dalam bentuk

skripsi yang berjudul

“PENERAPAN PROGRAM

E-TILANG (TILANG

ELEKTRONIK) SEBAGAI

BENTUK PENEGAKAN HUKUM ATAS PELANGGARAN LALU

LINTAS DI INDONESIA (Studi Kasus di Polres Pariaman)”

Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah penerapan

e-tilang (e-tilang elektronik) sebagai bentuk penegakan hukum atas pelanggaran lalu lintas di Kota Pariaman?

2. Apa saja yang merupakan

kendala dalam penerapan e-tilang (e-tilang elektronik) di Kota Pariaman?

Metode Penelitian

Jenis penelitan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris yang

dengan kata lain adalah jenis

penelitian hukum sosiologis dan

dapat disebut pula dengan

penelitian lapangan, yaitu

(6)

4 berlaku serta apa yang terjadi dalam

kenyataanya di masyarakat.2

Metode pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan sosiologis (socio legal research). Pendekatan sosiologis adalah penelitian berupa

studi-studi empiris untuk

menemukan teori-teori mengenai

proses terjadinya dan mengennai proses bekerjanya hukum dalam

masyarakat.3

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data

primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yang terkait dengan permasalahan yang akan

2Bambang Waluyo,2002, Penelitian

Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika,

Jakarta, hlm.15

3Bambang Sunggono, 2012, Metodologi

Penelitian Hukum, Rajawali Pers , Jakarta,

hlm 42

dibahas4. Sumber data diperoleh

melalui teknik wawancara

kepada IPTU Fitri Dewi S.I.K selaku Kasat Lantas Polres Pariaman, IPDA Rusli selaku Kanit Dikyasa Satuan Lalu Lintas Polres Pariaman dan AIBDA Sapta Eko

Putra selaku petugas bagian

tilang Satuan Lalu Lintas

Polresta Pariaman.

b. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari buku-buku

sebagai data

pelengkap sumber data

primer.5 Yaitu statistik kriminal

pelanggaran lalu lintas di Kota Pariaman yang dilakukan tilang elektronik Tahun 2017.

4

Amiruddin, 2006, Pengantar Metode

Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, hlm 30 5

(7)

5 Teknik pengumpulan data

primer dan data sekunder yang digunakan adalah :

(1) Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan

wawancara semi terstruktur

yaitu akan mengajukan

pertanyaan kepada informen kemudian akan dikembangkan sesuai dengan masalah yang diteliti.

(2) Studi Dokumen

Studi dokumen adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan kepustakaan atau literatur yang ada, terdiri

dari peraturan

perundang-undangan, jurnal-jurnal hukum,

buku-buku berkaitan dengan

permasalahan yang akan diteliti

dan hasil penelitian yang

berkaitan dengan masalah yang ada.6

(3) Observasi

Observasi adalah metode

pengumpulan data yang

kompleks karena melibatkan

berbagai faktor dalam

pelaksanaanya. Teknik observasi

yang digunakan yaitu non

participant observation yaitu

peneliti tidak ikut secara

langsung dalam kegiatan atau proses penerapan program

e-tilang di Kota Pariman.

Setelah data diperoleh baik

data primer maupun data

sekunder, maka dilakukan

analisis terhadap data tersebut dengan menggunakan analisis kualitatif.

6

(8)

6 B. Hasil Penelitian dan

Pembahasan

1. Penerapan Program E-Tilang (tilang elektronik) Sebagai Bentuk

Penegakan Hukum Atas

Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Pariaman.

Saat di lapangan, petugas

polisi dalam melakukan

penindakanya akan menyiapkan 3 alternatif yaitu secara manual, secara online dan secara elektronik :

a. Secara manual yaitu petugas polisi akan menindak dengan menulis pada lembar belangko tilang.

b. Secara online yaitu polisi akan

menilang dengan membaca

barcode atau data-data yang

terdapat pada dokumen

pelanggar (sim,ktp,stnk)

kemudian mengirim data ke

bank, kejaksaan, maupun pengadilan.

c. Penindakan dengan camera-camera digital untuk memantau pelanggarn kecepatan, parkir, menerobos lampu merah dan sebagainya.

Adapun prosedur dan

mekanisme e-tilang di Kota

Pariaman antara lain7:

1. Saat terjadi pelanggaran polisi

akan mencatat pelanggaran

langsung di

aplikasi e-tilang yang

terdapat pada ponsel petugas kepolisian.

2. Polisi akan menyimpan data

pelanggar dan pelanggaran

yang dilakukan.

7

Hasil wawancara dengan informen AIBDA Sapta Eko Putra selaku anggota kepolisian yang menggunakan e-tilang.

(9)

7 3. Setelah semua di input maka

muncul denda yang harus di bayarkan pelanggar lalu lintas.

4. Secara otomatis data pelanggar

akan masuk ke dalam

Kejaksaan dan Pengadilan.

5. Pelanggar akan diberikan

nomor briva oleh petugas

kepolisian untuk membayarkan

titipan denda ke Bank.

Sebagaimana yang telah di atur dalam Pasal 30 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan

Bermotor di Jalan dan

Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Yaitu pembayaran uang denda tilang pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilakukan setelah adanya putusan atau

dapat dilakukan pada saat

pemberian surat tilang dengan

cara penitipan kepada bank

yang di tunjuk oleh pemerintah.

6. Pelanggar akan mendapatkan bukti pembayaran dari bank dan membawa bukti pembayaran tersebut ke Polisi dan bisa mengambil SIM atau STNK yang disita.

7. Apabila pelanggar telah

membayar kepolisian akan

mendapatkan pemberitahuan di aplikasi e- tilang tersebut.

8. Pelanggar dapat mengambil barang yang disita oleh polisi

setelah membayar denda

dengan melihatkan bukti

pembayaran kepada polisi

tersebut.

9. Sidang tetap dilakukan dan denda tetap di putuskan tanpa kehadiran si pelanggar.

(10)

8 10. Pelanggar juga dapat hadir

dalam persidangan yang telah ditetapkan.

11. Jika berdasarkan putusan

pengadilan denda lebih kecil dari pada denda yang sudah di setor maka pelanggar akan mendapat notifikasi lewat sms

dan kelebihan akan

dikembalikan oleh kejaksaan kepada pelanggar.

2. Kendala-Kendala Kepolisian

dalam Penerapan Program E-tilang terhadap Pelanggar Lalu Lintas di Kota Pariaman.

a. Fasilitas yang belum memadai Sarana dan prasarana sangat berpengaruh dalam penerepan program e-tilang, Akan tetapi di Kota Pariaman masih ditemukan hal yang menghambat berjalanya program e-tilang terkait dengan sarana dan prasarana seperti

tidak semua lampu merah yang

memakai CCTV di Kota

Pariaman.

b. Ganguan sistem (jaringan)

Penerapan e-tilang sangat

bergantung pada jaringan

internet namun di Kota pariaman sering terjadi gangguan terhadap jaringan.

c. Tabel jumlah denda tidak rinci. Dikarenakan dalam penerapan e-tilang si pelanggar membayar denda tilang terlebih dahulu

sebelum adanya putusan

pengadilan, maka kepolisian

akan memberikan denda

maksimal terlebih dahulu kepada pelanggar dan setelah adanya putusan pengadilan apabila uang

yang dititipkan pelanggar

berlebih maka akan

(11)

9 d. Faktor sumber daya manusia

kurang mendukung. Dari segi kualitas (penguasaan teknik dan taktis) maupun kuantitas (ratio ketersediaan serta penyebaran jumlah kepolisian) sumber daya manusia di kepolisian kurang mendukung.

Daftar Pustaka

1. Buku-Buku:

Amiruddin, 2006, Pengantar Metode

Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Barda Nawawi Arief, 1998,

Beberapa Aspek Kebijakan

Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bhakti, Bandung

Bambang Sunggono, 2012,

Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta

C.S.T.Kansil, Pengantar Ilmu

Hukum dan Tata Hukum Indonesia,

Balai Pustaka, Jakarta

Momo Kelana, 1984, Hukum

Kepolisian , Perkembangan di Indonesia Suatu Studi Histories Komperatif, PTIK, Jakarta

Rusman Hadi, 1996, Polri Menuju Reformasi, Yayasan Tenaga Kerja, Jakarta

Soerjono Soekanto, 1983,

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penegakan Hukum, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sudikmo Mertokusumo, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, PT.Citra Aditya Bakti, Yogyakarta

Wawa Tunggul Alam, 2004,

Memahami Profesi Hukum : hakim, jaksa, polisi, notaris, advokat, dan konsultan hukum pasar modal. Milenia Populer, Jakarta

Wirjono Prodjodikoro, 2003, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia,

Revika Aditma, Bandung

W.J.S Poerwadarminta, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta

2. Peraturan Perundang-Undangan:

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pemeriksaan Perkara Lalu Lintas

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Pelanggaran Lalu Lintas

3. Sumber Lain-lain:

Adi Krisna, Delik Kejahatan dan Pelanggaran,http://pidana.adikrisna

(12)

10

.com/I/58/delik-kejahatan-dan-pelanggaran, diakses pada tanggal 10 februari 2017 pukul: 16.05

Indrayanti Prastika, Analisis E-tilang,

http://indrayanti_prastica-fisip15.web.unair.ac.id/artikel_detail

-165462-EGovern

ance-ANALISIS%20PENERAPAN%20ETILAN

G%20DI%20INDONESIA.htm, diakses

pada tanggal 10 Februari pukul 21.07

Liputan6, E-Tilang Tingkatkan

Kualitas Penegaka Hukum, http://news.liputan6.com/read/268

0754/kapolri-e-tilang-tingkatkan-kualitas-pene gakan-hukum, diakses

pada tanggal 10 Februari 2017 pukul 16.30 wib

L Gora Kunjana,Reformasi Lalu Lintas Dimulai,

http://www.beritasatu.com/megapo

litan/394541-etilang-diberlakukan-di-16-polda.html, diakses pada

tanggal 10 Februari 2017 pukul 16.55 wib

Referensi

Dokumen terkait

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Bank Central Asia Tbk memiliki rasio likuiditas yang masih kurang baik dapat dilihat dari nilai loan to dept ratio yang masih jauh dari angka standar yang telah

Dalam sistem currency basket, keranjang mata uang berkomposisikan mata uang mitra-mitra dagang utama dari negara-negara anggota kawasan (yang berada di luar kawasan

Pada penelitian ini, digital watermarking diimplementasikan ke dalam file JPEG menggunakan metode Discrete Cosine Transform (DCT) yang membagi- bagi citra digital ke dalam

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta mempubikasikan laporan keuangan, laporan Good

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

(homogen) setelah dilakukan intervensi berupa pelatihan CCD pada kader dan dilanjutkan konseling oleh kader kepada ibu balita, terjadi peningkatan pada kualitas asuhan ibu dan