• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN EXCEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK STATISTIKA PADA SMA/MA BERDASARKAN STANDAR ISI KTSP 2006 I.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGGUNAAN EXCEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK STATISTIKA PADA SMA/MA BERDASARKAN STANDAR ISI KTSP 2006 I."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN EXCEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK STATISTIKA PADA SMA/MA BERDASARKAN STANDAR ISI KTSP 2006

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk SMA/MA maka Statistika dan Peluang merupakan salah satu topik yang harus disampaikan kepada siswa kelas XI semester I jurusan IPA, IPS dan Bahasa.

Standar kompetensi yang ditetapkan untuk topik Statistika dan Peluang adalah: pengggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. Selanjutnya dalam kompetensi dasar dijabarkan materi- materi sebagai berikut :

1. Membaca data dalam tabel dan diagram batang, garis, lingkaran dan ogive.

2. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran dan

ogive serta penafsirannya.

3. Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak dan ukuran penyebaran serta

penafsirannya.

4. Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi dalam pemecahan

masalah.

5. Menentukan ruang sampel suatu percobaan.

6. Menentukan peluang suatu kejadian.

Dengan acuan standar kompetensi dan kompetensi dasar ini maka guru atau sekolah mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian. Termasuk dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pengembangan media pembelajaran.

Microsoft Excel yang disingkat Excel adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk membantu menghitung, menganalisa, dan menyajikan data secara otomatis sehingga ia sangat cocok digunakan sebagai media pembela-jaran topik Statistika dan Peluang.

II. PENGENALAN EXCEL

2.1. Unsur-unsur Excel

Walaupun sudah banyak versi lebih mutakhir, namun ketika membuat modul ini, penyusun masih menggunakan Excel 2003. Dengan asumsi peserta sudah bisa membuka program excel maka akan diperoleh tampilan berikut.

(2)

menu bar

tool bar

cell aktif

nama baris

Berikut diberikan beberapa unsur-unsur penting pada Excel :

Nama unsur Excel dan fungsinya :

1. Menu bar merupakan sarana untuk menjalankan perintah yang terdiri dari File, Edit, View, Insert, Format, Tools, Data, Window dan Help. Masing- masing menu mempunyai submenu yang terdapat didalamnya.

2. Tool bar berisi tombol yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah langsung tanpa harus lewat menu.

3. Worksheet berupa buku kerja yang terdiri dari lembaran-lembaran yang disebut sheet atau lembaran.

4. Sel pada Excel berupa kotak kecil yang diberi nama berdasarkan kolom dengan hurup dan baris dengan angka. Pada tampilan diatas, sel aktif adalah sel C5.

5. Formula bar adalah tempat yang digunakan untuk menuliskan formula atau rumus matematika tertentu.

2.2 Menjalankan Excel

Begitu Excel dibuka maka pada bagian atasnya tertulis Microsoft Excel-book1 dan pada bagian bawah kiri tertulis sheet1, sheet2 dan sheet3 dimana sheet1 tertulis lebih tebal. Ini berarti book1 adalah nama worksheet dengan sheet1 sebagai sheet yang aktif.

sel

formula bar nama

kolom

nama sheet

scroll bar

(3)

Untuk nama worksheet kita dapat menggantinya dengan nama lain ketika kita melakukan penyimpanan. Sedangkan nama sheet dapat diganti dengan cara sebagai berikut :

Arahkan pointer mouse pada sheet1, klik kanan, kemudian ganti dengan nama yang kita inginkan. Ada baiknya, sebelum kita bekerja dengan data maka worksheet dan sheet-sheet yang telah kita beri nama tersebut disimpan dulu, misalnya dengan nama latihan1. Maka pada direktori dimana kita menyimpannya akan muncul file latihan1.xls.

Untuk menutup Excel, kita dapat mengguanakan beberapa alternatif, misalnya mengklik tanda silang merah pada pojok kanan atas.

III. BEKERJA DENGAN DATA

3.1 Memasukkan data

Sebelum kita melakukan analisis dan menyajikan data, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memasukkan data ke dalam worksheet.

Sederhana saja, data baik berupa angka maupun kategori diketik pada cell yang yang aktif, satu sel hanya untuk satu item saja. Untuk jelasnya kita langsung perhatikan contoh berikut.

Coba pada cell A1 anda ketik SEKOLAH, pada cell B1 ketik STATUS, pada cell C1 ketik JUM PES, pada D1 ketik BINDO, pada E1 ketik BINGG dan pada F1 ketik MAT. Tampilan pada worksheet anda adalah sebagai berikut :

(4)

Kita dapat mengatur lebar kolom dan baris sesuai kebutuhan. Cara mengatur lebar otomatis dan global adalah sebagai berikut :

Pada kotak kecil pojok kiri A dan di atas 1, arahkan kursor dan klik sehingga

semua cell tersorot dengan sendirinya. Selanjutnya, lebar kolom dapat diatur dengan menempatkan pointer mouse pada garis batas kolom dan dengan tetap menekan mouse kiri kita dapat menggeser garis batas ini kekiri ataupun kekanan.

Hal yang sama dapat dilakukan untuk mangatur lebar baris.

Agar jelas mengenai data yang ada di dalam worksheet maka sebaiknya kita memberikan judul dibagian atasnya. Karena baris pertama sudah terisi judul kolom maka kita dapat menambah baris dengan cara mengaktifkan cell A1, kemudian dari menu bar Insert, pilih row dan kelik. Lakukan ini dua kali sehingga kita mempunya dua baris kosong diatas tabel yang dapat diisi judul tabel.

Akhirnya, diperoleh tampilan berikut.

Selanjutnya, anda masukkan data sehingga diperoleh worksheet berikut.

Pengaturan lebar kolom, baris, posisi teks, dan lain-lain dapat dilakukan sendiri

(5)

Jika dalam memasukkan data terjadi kesalahan ketik maka anda dapat memper- baikinya dengan menggunakan tombol Backspace pada keybord. Atau bila anda sudah keluar dari cell tersebut, anda dapat kembali mengaktifkannya dan menindih ketikan yang salah itu dengan yang benar.

Sekarang kita sudah mempunyai data tentang nilai UAN untuk 15 SMA yang

diambil dari http://puspendik.com2006. Apa yang akan kita lakukan dengan data ini tergantung dari kebutuhan. Sebelum kita mengaitkan data ini dengan materi Statistika di SMA, kita lakukan analisa sederhana sebagai berikut.

3.2 Mengurutkan data

Mengurutkan data dengan menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar disebut urutan menaik (ascending). Sebaliknya, urutan turun (descending) data disusun dari paling besar sampai yang paling kecil. Urutan berdasarkan abjad didasarkan pada urutan dari A sampai Z untuk naik dan dari

Z sampai A untuk turun.

Contoh : Misalkan kita ingin mengurutkan nilai matematika dari yang terendah sampai yang tertinggi.

(6)

Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 1. sorot dan blok semua data yang ada.

2. Melalui menu bar, klik Data dan pilih Sort. Akan muncul kotak dialog berikut

3. Pilih MAT pada Sort by dan tandai Descending sebelah kanannya untuk mem- buat urutan turun. Hasilnya adalah sebagai berikut.

LATIHAN 1 : Bila diperhatikan tabel yang nilai matematika yang sudah terurut diperoleh dua nilai sama yaitu 9.25 dan dua nilai sama lainnya 9.22.

Setelah pengurutan MAT, lakukan pengurutan menurun untuk BINGG, kemudian pengurutan menurun untuk BINDO. Apa yang diperoleh.

CATATAN : Apabila kita hanya menyorot satu kolom MAT, kemudian kita lakukan pengurutan maka urutan hanya terjadi pada kolom MAT saja, sedangkan kolom lainnya tetap. Akibatnya semua data berubah total.

(7)

3.3 Mengelompokkan data

Dalam beberapa kebutuhan praktis, kita perlu membuat kelompok-kelompok data yang memenuhi kriteria tertentu. Berkaitan dengan database kita diatas, misalnya kita ingin mengetahui 5 SMA yang mendapat nilai BINGG tertinggi.

Untuk ini kita dapat menggunakan Filter. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Sorot pada baris judul kolom.

2. Lewat menu bar Data, pilih Filter kemudia Autofilter. Diperoleh tampilan berikut.

(8)

3. Untuk melihat 5 SMA yang medapatkan nilai BINGG terttinggi, klik Top 10 dan isi 5 pada Top 10 Autofilter. Setelah itu akan diperoleh tampilan berikut :

4. Untuk menampilkan kembali semua sekolah, pilih All pada tombol Autofilter.

(9)

LATIHAN 2 : Coba kelompokkan semua SMA swasta yang memperoleh nilai BINDO diatas 8.5. Petunjuk : kelompokkan terlebih dulu pada STATUS, kemudian gunakan Custom pada kolom BINDO.

3.4 Penggunaan Formula

Formula digunakan untuk mentransformasi data yang ada pada beberapa cell menjadi data baru. Formula diketik pada Formula bar dengan diawali tanda sama dengan (=).

Beberapa contoh formula dan artinya :

1. =D4+E4+F4 adalah perintah untuk menjumlahkan bilangan-bilangan yang ada didalam cell D4, cell E4 dan cell F4.

2. =avarage(D4:F4) adalah perintah untuk menghitung nilai rata-rata data yang terdapat dalam cell D4 sampai dengan cell F4 (bergerak ke kanan).

3. =max(F4:F18) adalah perintah untuk menentukan bilangan terbesar diantara bilangan-bilangan yang terdapat pada cell F4 sampai dengan cell F18.

Untuk membuat data baru hasil tranformasi data yang telah ada kita harus menempatkannya pada cell yang masih kosong.

Contoh : Pada worksheet yang ada, kita ingin membuat kolom yang menyajikan jumlah nilai ketiga mata pelajaran dan kolom untuk reratanya.

Langkah-langkahnya :

1. Buat judul JUM pada kolom G.

2. Aktifkan cell G4.

3. Pada formula bar ketik = (D4+E4+F4), dan pada worksheet akan muncul tampilan

seperti berikut.

4. Selanjutnya bila di Enter maka pada cell G4 muncul angka 27.71.

(10)

Bila diinginkan semua sekolah dihitung jumlah nilainya maka tempatkan cell aktif pada cell G4, tekan mouse kiri, tahan, lalu geser (drag) kebawah sampai cell G18.

akhirnya mouse kiri yang ditahan tadi dilepas. Bagaimana hasilnya.

LATIHAN 3 : Coba lakukan cara yang sejalan untuk menghitung rata-rata nilai semua sekolah dan tempatkan pada kolom H.

(11)

LATIHAN 4 : Kelompokkan sekolah yang memperoleh nilai rata-rata mulai dari 9.00 sampai dengan 9.25. Petunjuk : gunakan Custom pada tombol Autofilter, pilih perintah is greater than or equal to dan perintah is less than or equal to.

3.5 Penggunaan fungsi

Pada Excel terdapat banyak sekali fungsi yang sering dibutuhkan dalam

kalkulasi, yang dikelompokkan dalam beberapa kategori. Cara memanggil fungsi ini adalah dengan mengklik tanda fx pada formula bar. Hasilnya diperoleh tampilan berikut. Selanjutnya kita dapat memilih fungsi yang dibutuhkan tanpa harus membuat formula sendiri.

Contoh : Kita ingin menentukan standar deviasi dari jumlah nilai yang diperoleh semua sekolah. Dalam hal ini, fungsi yang dibutuhkan adalah STDEV.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Tempatkan cell aktif pada tempat yang masih kosong.

2. Panggil fungsi seperti baru saja dibicarakan diatas.

3. Pilih STDEV, dan diperoleh tampilan berikut

(12)

Karena data yang akan dicari standar deviasinya berada pada cell G4 sampai dengan G18 maka cell ini diisikan pada number 1. Setelah di Enter diperoleh angka 0.360663.

LATIHAN 5 : Diasumsikan anda sudah mempunyai kolom yang menampilkan rata-rata ketiga nilai UAN untuk semua sekolah.

Buatlah kolom baru yang merupakan pembulatan nilai rata-rata ke sepersepuluh terdekat. Misalnya, 9.24 dibulatkan menjadi 9.20, 8.96 dibulatkan menjadi 9.00. Petunjuk : Gunakan fungsi

ROUND

IV. BEKERJA DENGAN DIAGRAM/CHART

Penyajian data yang menggunakan tabel atau bahkan deretan angka- angka yang banyak biasanya tidak gampang dipahami. Sebagai gantinya untuk beberapa keperluan tertentu data lebih menarik disajikan dalam bentuk diagram atau chart. Banyak pilihan diagram yang disediakan oleh Excel, misalnya digram pohon, diagram garis, diagram pencar dan lain sebagainya, ditambah lagi banyak variasi tampilan yang dapat dibuat.

Sebelum membuat diagram, kita klik dulu chart wizard pada toolbar sehingga muncul tampilan berikut :

(13)

Selanjutnya lakukan 4 langkah sederhana sebagai berikut :

1. Pilih tipe diagram yang diinginkan dalam chart type dan subdiagram

pada sub-type.

2. Tetapkan data (range data) yang akan ditampilkan pada diagram.

3. Lengkapi keterangan seperti judul diagram, nama sumbu koordinat, legend, dan lain-lainnya.

4. Tetapkan lokasi dimana diagram ini akan ditaruh.

Contoh : Kita akan menampilkan nilai tiga mata pelajaran UAN yang diperoleh oleh 5 SMA yang memperoleh nilai MAT tertinggi.

Data ini akan kita tampilkan dalam diagram batang 3 D.

Langkah-langkah :

1. Klik chart wizard, pilih chart type Column dan sub-type Cluster with 3D effect. Tampilan sebagai berikut

(14)

2. Tekan Next, kemudian pilih Data range dengan cara membuat blok 5 SMA dengan nilai MAT tertinggi. (Diasumsikan kolom MAT sudah terurut enurun).

Dapat dilakukan dengan menggunakan mouse. Diperoleh tampilan berikut :

3. Tekan Next diperoleh form-form isian untuk memberikan keterangan diagram.

(15)

4. Pilih lokasi untuk meletakkan diagram. Dalam contoh ini kita tempatkan pada sheet khusus dengan memilih As new sheet dan tulis diagram1.

Akhirnya, tekan Finish dan diperoleh diagram batang sebagai berikut.

(16)

Berdasarkan tampilan ini, ada ketidakjelasan pada nama SMA pada sumbu X. Untuk menampilkan nama-nama SMA, pada sheet diagram klik Chart, pilih Source Data.

Arahkan pointer mouse ke Category (X) axis label:, kemudian sorot 5 SMA teratas dan diperoleh tampilan berikut :

Dengan mengklik OK maka diperoleh diagram berikut.

(17)

LATIHAN 6 : Sekarang buat diagram potongan kue (pie) untuk menampilkan jumlah peserta UAN masing-masing SMA sehingga diperoleh tampilan berikut.

(18)

V. PENGGUNAAN EXCEL DALAM STATISTIK DESKRIPTIF

Menghitung ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran data sampel merupakan pekerjaan pokok dalam statistik deskriptif. Selain itu penyajian data dalam bentuk Tabel maupun diagram termasuk bagian dari statistik deskriptif.

Beberapa ukuran pemusatan dan penyebaran :

NAMA UKURAN PENGERTIAN fungsi Excel

1. Rata-rata Jumlah data dibagi banyak data AVERAGE 2. Median Nilai tengah data yang sudah terurut MEDIAN 3. Modus Nilai yang paling sering muncul MODE 4. Kuartil Data pada posisi 25% (Quartil 1), QUARTILE

50% (Quartil 2) dan 75% (Quatil 3)

5. Variansi ukuran penyebaran data VAR

6. Simpangan baku akar positif dari varians STDEV 7. Skewness ukuran kemencengan suatu distribusi SKEW 8. Kurtosis ukuran kelancipan suatu distribusi KURT

Bila kita diberikan sebaran data kuantitatif dan kita diminta untuk membuat tabel distribusi frekuensi, biasa kita tetapkan dulu interval-intervalnya baru kemudian menggunakan turus untuk mengisi masing-masing interval tersebut.

Frekuensi dari masing-masing interval dihitung berdasarkan banyaknya turus yang didapat. Ini pekerjaan manual yang biasa dikerjakan di SMA dulu. Dengan menggunakan Excel maka kita dapat dengan mudah menghitung frekuensi untuk tiap-tiap interval.

Contoh : Berikut ini adalah skor ujian suatu mata kuliah statistika :

23, 60, 79, 32, 57, 74, 52,70, 82, 36, 80, 79, 81, 95, 41, 65, 92, 85, 55, 76, 52, 10, 64, 75, 78, 25, 80, 98, 81, 67, 41, 71, 83, 54, 64, 72, 88, 62, 74, 43, 60, 78, 89, 76, 84, 48, 84, 90, 15, 79, 34, 67, 17, 82, 69, 74, 63, 80, 85, 61.

Dengan menerapkan fungsi-fungsi seperti pada tabel diatas kita peroleh ukuran- ukuran pemusatan dan penyebaran data ini dengan sebelumnya memasukkan pada sheet Excel. Hasilnya dapat ditampilkan sebagai berikut :

(19)

Silahkan diperiksa sendiri hasilnya.

Selanjutnya kita akan membuat Tabel distribusi frekuensi dengan membuat 5 sub interval pada rentang 0 sampai 100.

Rentang NILAI Frekuensi

0 -20 ?

21 - 40 ?

41 - 60 ?

61 - 80 ?

81-100 ?

Cara adalah sebagai berikut :

1. Masukkan data pada worksheet seperti sebelumnya.

2. Definisikan array bins untuk membatasi interval-interval yang telah ditetapkan.

Dalam tugas ini kita berikan array bins {20, 40, 60, 80}.

3. Masukkan juga array bins pada cell-cell yang kosong (sebarang saja).

4. Pilih salah satu cell kosong sebagai cell awal lainnya untuk menghitung frekuensi.

5. Gunakan fungsi FREQUENCY, diperoleh kotak dialog berikut :

(20)

6. Seteleh di OK maka pada cell awal muncul angka 3.

7. Selanjutnya sorot sebanyak 5 baris ke bawah yang dimulai dari cell yang ada angka 3 tersebut.

8. Tekan key F2, kemudian tekan secara bersamaan key CTRL+SHIFT+ENTER.

dan akhirnya diperoleh angka-angka sebagai berikut :

(21)

Ini berarti banyak data yang terdapat pada interval 0-20 ada 3 orang, interval 21-40 ada 5 orang, interval 41-60 ada 11 orang, interval 61-80 ada 26 orang dan sisanya sebanyak 15 orang berada pada interval 81-100.

Coba cek secara manual !

Rentang NILAI Frekuensi

0 -20 3

21 - 40 5

41 - 60 11

61 - 80 26

81-100 15 60

LATIHAN 6 : Buatlah tabel distribusi frekuensi data diatas dengan membagi rentang 0 sampai dengan 100 menjadi 10 subinterval yang sama.

VI. PENGOLAHAN NILAI SISWA MENGGUNAKAN EXCEL

Misalkan ada seorang guru mengajar matematika pada 10 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 40 siswa. Setiap akhir sememter sang guru tersebut harus mengolah nilai mentah menjadi nilai siap untuk mengisi buku raport. Bila ada

(22)

tiga komponen nilai, yaitu ranah kognitif, psikomotorik dan afektif maka setiap siswa minimal memiliki tiga buah nilai yang harus diolah. Bahkan bila terdapat sejumlah ujian seperti QUIZ, HARIAN, MID dan UAS maka komponen nilainya menjadi sangat banyak. Jadi banyak data yang harus diolah oleh guru tersebut minimal 1200 data (bila tiap siswa ada 3 komponen nilai), bahkan bila tiap siswa mempunyai 5 nilai maka terdapat 2000 data.

Bayangkan seorang wali kelas dengan isi 40 siswa dan 10 mata pelajaran yang diajarkan akan mengisi buku raport. Misalkan telah ditetapkan beberapa syarat khusus agar seorang siswa dapat naik kelas.

Contoh 1 : Misalkan pada akhir semester, seorang guru matematika mempunyai komponen nilai sebagai berikut :

nilai harian (H), nilai MID (M), nilai UAS (U) dan kehadiran (K).

Nilai akhir (NA) menggunakan rumus : NA = (2H+3M+4U+K)/10.

Permasalahan yang akan muncul pada NA adalah masalah pembulatan. Bila menggunakan aturan baku maka siswa yang 6.50 harus dibulatkan menjadi 7, tetapi siswa yang mendapatkan nilai 6.49 harus dibulatkan menjadi 6. Inilah ketidakadilan yang nyata, keadaan riilnya kedua siswa hanya berbeda 0.01 tapi nilai akhirnya berbeda 1.00 (berbeda 100 kali lipat). Kebijaksanaan dalam pembulatan ini perlu dilakukan oleh guru dengan mempertimbangkan komponen-komponen pendukung lainnya. Misalnya, nilai 6.40 bagi siswa yang rajin tetap dapat dibulatkan menjadi 7.

Contoh 2 : Misalkan pada rapat kenaikan kelas, diberikan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Tidak boleh ada angka 4.

2. Khusus nilai Pancasila, Agama, BINDO tidak boleh kurang dari 6.

3. Rata-rata keseluruhan nilai tidak boleh kurang dari 6.

4. Khusus jurusan IPA, rata-rata MAT, KIM, FIS, BIO tidak boleh Kurang dari 6, jurusan IPS rata-rata SOS, EK, SEJ tidak kurang dari 6, jurusan BAHASA rata-rata BINDO, BINGG, SASTRA tidak kurang dari 6.

5. Kehadiran siswa minimal 80%.

Kedua masalah pengolahan nilai ini sangat sulit bila dikerjakan secara manual, belum lagi kemungkinan melakukan kesalahan hitung. Namun dengan menggunakan Excel, semua pekerjaan ini akan menjadi mudah (cepat dan akutrat). Fasilitas Excel yang dapat digunakan salah satunya adalah Filter (penyaringan), namun lebih tepat menggunakan operator dan relasi logika yang ada pada Excel.

(23)

6.1. Operator dan relasi logika.

Dalam Excel tersedia relasi logika IF, AND, OR, NOT, TRUE, FALSE.

Penggunaannya dijelaskan sebagai berikut :

1. IF(kondisi, ʺnilai untuk kondisi benarʺ, ʺnilai untuk kondisi salahʺ) 2. AND(kondisi1, kondisi2, . . . , kondisi 30) bernilai TRUE jika semuanya dipenuhinya dan bernilai FALSE jika minimal salah satunya tidak dipenuhi.

3. OR(kondisi1, kondisi2, . . . , kondisi 30) bernilai TRUE jika minimal salah satunya dipenuhi dan bernilai FALSE jika semuanya gagal dipenuhi.

Untuk melatih penggunaan relasi logika ini, kita coba mengelompokkan data nilai mahasiswa sebelumnya dalam kategori angka sebagai berikut :

N I L A I KATEGORI

0 - 40 GAGAL

41 - 54 KURANG

55 - 64 CUKUP

65 - 80 BAIK

81 - 100 ISTIMEWA

Langkah langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Data nilai yang ada masukkan kedalam satu kolom, katakan cell A1 sampai

dengan cell A60.

2. Pada cell B1, tulis pada formula bar relasi logika

(24)

3. Untuk menerapkan formula ini pada nilai-nilai lainnya, cukup disorot ke bawah mulai dari cell B1. Tampilan sebagai berikut :

4. Setelah mouse kiri dilepas maka terisi semua kategori yang masih kosong

tersebut seperti berikut

LATIHAN 6.1: Coba ubah perintah fungsi logika yang sudah tertulis pada cell B, yaitu =IF(A1<=40,”GAGAL”,IF(AND(A1>40, A1<=54),”KURANG”…….dst)))) dengan perintah tanpa menggunakan relasi AND, yaitu:

=IF(A1<=40,”GAGAL”,IF(A1<=54,”KURANG”, IF(A1<=64, “CUKUP”, IF …….dst)))). Bagaimana hasilnya.

(25)

LATIHAN 6.2 Dalam suatu mata kuliah saya pernah menerapkan komponen dan aturan penilaian sebagai berikut:

1. TUGAS dengan bobot 20%

2. UTS dengan bobot 30%

3. UAS dengan bobot 50%

4. Perlakuan khusus jika mendapat nilai ekstrim pada UAS, yaitu jika nilai UAS melebihi 75 maka nilai akhir (dalam huruf) adalah A. Tetapi bila nilai UAS tidak mencapai 30 maka nilai akhirnya (dalam huruf) adalah E. Untuk kasus lainnya, nilai akhir (angka) dihitung berdasarkan kriteria 1, 2 dan 3 dan nilai hurufnya mengikuti tabel berikut:

Range Nilai Akhir

(angka) Nilai akhir (huruf)

< 30 E

[30, 45) D

[45, 60) C

[60, 65) B-

[65, 70) B

[70, 75) A-

>=75 A

Coba anda kerjakan pengolahan nilai ini dengan menggunakan EXCEL seefektif dan seefisien mungkin. Datanya adalah sebagai berikut:

No NIM UTS UAS TGS No NIM UTS UAS TGS

1 8321000 50 52 70 27 8321026 61 65 70 2 8321001 67 70 70 28 8321027 61 73 70 3 8321002 89 90 70 29 8321028 67 40 60 4 8321003 94 85 80 30 8321029 39 60 70 5 8321004 83 63 70 31 8321030 89 85 80 6 8321005 100 72 70 32 8321031 67 50 65 7 8321006 44 68 75 33 8321063 50 72 70 8 8321007 61 32 60 34 8321064 56 60 70 9 8321008 100 75 75 35 8321104 56 35 65 10 8321009 78 53 65 36 8321105 67 55 70 11 8321010 61 45 60 37 8321106 44 65 70 12 8321011 67 60 65 38 8321107 44 35 60 13 8321012 61 50 60 39 8321108 67 50 55 14 8321013 44 55 65 40 8321109 44 40 70 15 8321014 72 45 65

16 8321015 0 17 8321016 44 58 65 18 8321017 100 77 70 19 8321018 67 47 65 20 8321019 28 42 65 21 8321020 50 37 65 22 8321021 94 55 75 23 8321022 28 42 70 24 8321023 72 78 70 25 8321024 89 75 70 26 8321025 89 48 60

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan perlindungan hukum tenaga kerja kontrak dalam perjanjian kerja

Berangkat dari hal tersebut dan dalam rangka optimalisasi jaringan komputer yang telah dibangun, penulis menyusun tugas akhir berjudul “Pengembangan Jaringan Komputer untuk

Para arsitek data enterprise mulai menerima dan menggunakan framework ini sejak pertama kali diperkenalkan oleh John A Zachman di IBM System Journal pada tahun

Percobaan load balancing adalah pengujian sistem load balancing tanpa menggunakan proxy server agar dapat diketahui apakah load balancing berfungsi dengan baik

Oleh itu, Ibu bapa, guru- guru dan orang dewasa akan menjadi agen atau tonggak utama dalam merealisasikan aspek ini dalam

In general, school-based management / School can be interpreted as a management model that gives greater autonomy to schools and encouraging participatory

Fini Widyawati Hi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

NAMA PERUSAHAAN Jumlah Dividen Delta Ket.. Jumlah Dividen Delta