• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi. Informasi Terhadap Kepuasan Pegawai Dan Kinerja Pegawai Di Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi. Informasi Terhadap Kepuasan Pegawai Dan Kinerja Pegawai Di Pemerintah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Vol 1, No 1, August 2019 ISSN XXX-XXXX (online)

Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER

Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Pegawai Dan Kinerja Pegawai Di Pemerintah Kabupaten Grobogan

Jarot Santosa1,Denny Mahendra2 ,Anton Respati Pamungkas3

1 Affiliation (Program Studi Manajemen, STIE Adi Unggul Bhirawa, Surakarta, Indonesia)

2 Affiliation (Program Studi Manajemen, STIE Adi Unggul Bhirawa, Surakarta, Indonesia)

2 Affiliation (Program Studi Sistem Informasi, STMIK Adi Unggul Bhirawa, Surakarta, Indonesia)

1. Pendahuluan

Setiap organisasi memerlukan sumber daya untuk mencapai usaha yang telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi. Organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada di organisasi agar dapat dikembangkan. Perhatian terhadap manajemen menyangkut pemberdayaan sumber daya manusia, patut menjadi skala prioritas karena akan berkaitan dengan peningkatan kinerja. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang tidak ternilai harganya. Sumber daya manusia yang kompeten akan memberikan kontribusi yang sangat besar, dalam menentukan perubahan-perubahan terhadap hasil baik secara kuantitas maupun kualitas. Strategi pengembangan sumber daya manusia diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia itu sendiri.

Pentingnya mengevaluasi kinerja merupakan acuan pemberdayaan sumber daya manusia, untuk menilai seberapa jauh organisasi didukung oleh kekuatan sumber daya manusianya dan mengetahui hasil-hasilnya. Tanpa penilaian terhadap kinerja di Kabupaten Grobogan tidak akan mengetahui seberapa besar pencapaian hasil yang telah dicapainya berdasarkan sumber daya yang ada.

Rendahnya kinerja birokrasi saat ini terjadi sebagai konsekuensi dari keseluruhan perilaku manajerial yang sering digunakan oleh hirarki organisasi publik. Peningkatan dalam mutu kinerja tidak terlepas dari peran aparat sebagai unsur utama dalam keseluruhan proses hasil kerja. Pegawai benar-benar di tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Melalui kinerja yang tinggi maka tingkat sumber daya manusia akan mulai sedikit demi sedikit meningkat sehingga tercipta perilaku kerja yang mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan.

Pengaturan atau pengelolaan tersebut dimulai dari pengembangan pengintegrasian hingga pengaturan berkaitan dengan penggalian dan pelaksanaan budaya kerja dalam setiap fungsi dan jabatan yang ada di dalam perusahaan. Pengaturan juga berkait pemenuhan kebutuhan manusia yang dapat menghasilan peningkatan kepuasan kerja. Bermula kepuasan kerja pada akhirnya menghasilkan kinerja yang baik. Namun bila pegawai dalam suatu organisasi tidak mendapatkan pengaturan yang ARTICLE HISTORY

Received 10 Juli 2019 Revised 17 Juli 2019 Accepted 08 Agustus 2019

ABSTRACT

Tujuan penelitian adalah mengetahui secara empiris peran budaya organisasi dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan pegawai dan kinerja pegawai di Pemerintah Kabupaten Grobogan. Populasi dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai eselon 1, 2 dan 3 yang terkait secara langsung dengan Kabupaten Grobogan yang berjumlah 90 pegawai. Teknik pengambilan sampel adalah sensus, sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 90 responden. Teknik análisis menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan Teknologi Informasi. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan.

Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Peningkatan kepuasan oleh budaya organisasi dari pemanfaatan Teknologi Informasi lebih efektif melalui jalur tidak langsung, karena hasil pengaruh langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh tidak langsung. Peningkatan kinerja oleh budaya organisasi lebih efektif melalui jalur langsung, karena hasil pengaruh langsung lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung.

Copyright © 2019 Author.

All rights reserved. KEYWORDS

Budaya Organisasi

Pemanfaatan Teknologi Informasi Kepuasan Pegawai

Kinerja pegawai

(2)

dalam kerja seperti aksi mangkir kerja dan sebagainya.

Kinerja dapat diartikan suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja dapat memberi kontribusi kepada pengembangan organisasi melalui pendekatan strategis dan terintegrasi untuk menghasilkan keberhasilan yang berkelanjutan. Kinerja dari pegawai tidak terlepas dari kepuasan dari pegawai itu sendiri. Pegawai yang puas akan mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerjanya, namun pegawai yang merasa tidak puas dalam bekerja dapat menurunkan kinerja pegawai tersebut.

Kinerja pegawai dapat dikaji dari penilaian prestasi kerja, menurut Handoko (2010:135) penilaian kinerja merupakan proses dimana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai. Pengukuran kinerja pegawai meliputi ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan serta kualitas dari pekerjaan. Kinerja yang baik akan memberikan nilai kepuasan baik bagi pimpinan maupun bagi pegawai itu sendiri, di sisi lain kepuasan kerja akan memberikan dorongan dalam peningkatan kinerja yang baik. Suatu kinerja yang baik dapat pula dikarenakan budaya organisasi yang sudah tertata baik pula.

Pemerintah dalam rangka meningkatkan prestasi dan kinerja PNS, mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pelaksanaannya dimulai tanggal 1 Januari 2014. PP ini merupakan penyempurna dari PP Nomor 10 Tahun 1979. Diharapkan PP baru ini akan berdampak pada pelayanan publik di setiap birokrasi pemerintahan sekaligus mempermudah mengukur kinerja PNS.

Menurut pengamatan penulis, kinerja di pegawai di Kabupaten Grobogan belum optimal. Hal ini ditandai salah satunya dalam pelaksanaan pelayanan publik belum tercapai waktu standart kualitas yang ditetapkan dengan pelaksanaan, meskipun sudah terjadi peningkatan setelah adanya reformasi namun belum mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang makin dinamis.

Oleh karena itu, maka perlu dicarikan suatu solusi yang mampu meningkatkan kinerja pegawai yang mampu mempengaruhi secara langsung maupun yang mampu mengakselerasi/memicu kinerja pegawai.

Pentingnya mengevaluasi terhadap kinerja merupakan acuan pemberdayaan sumber daya manusia, untuk menilai seberapa jauh Kabupaten Grobogan didukung oleh kekuatan sumber daya manusianya dan mengetahui hasil-hasilnya. Keberhasilan kinerja juga tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas organisasi.

Salah satu variabel yang berhubungan dengan peningkatan kinerja adalah "budaya organisasi". Budaya organisasi diyakini sebagai salah satu faktor penting yang membentuk perilaku manajemen dan pegawai suatu perusahaan. Budaya yang kuat akan menghasilkan keunggulan bersaing. Budaya organisasi sebagai wujud perilaku yang baik dalam bekerja dan dilakukan serentak dengan tujuan yang sama maka akan memberikan kontribusi pada semangat kerja bersama yang mampu memberikan kepuasan kerja yang akhirnya menumbuhkan kinerja.

Penelitian berkaitan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja dilakukan Mappamiring (2014), Arifin dkk (2014), Indrias (2014), Amiroso dan Mulyanto (2015), Indriani dan Waluyo (2016) menunjukkan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Penelitian yang relevan dari Hastuti (2015) dan Marjono (2015) menghasilkan kesimpulan budaya berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja. Penelitian Sukmasari (2011) menyimpulkan budaya organisasi berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada era modern saat ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat. Kemajuan TIK memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk bisa saling berbagi informasi dan pengetahuan, membuka peluang pembangunan di sektor perekonomian serta meningkatkan interaksi sosial kearah yang lebih maju melalui teknologi yang ditawarkannya (Melhem, 2013).

Kebijakan dan program-program pemerintah pusat dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam semua level lembaga pemerintahan, membuat kementerian agama ataupun lembaga pemerintahan yang lain berusaha keras mengikuti kebijakan tersebut. Masalah yang sering dihadapi oleh sebuah kantor pemerintahan serta swasta yang belum memiliki sistem yang terintegrasi adalah pengarsipan, pencarian data, berbagi data antar bagian, serta resiko rusaknya dokumen yang disimpan. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor keterbatasan sumber daya yang memadai dan juga belum adanya teknologi yang tepat.

Kantor pemerintahan maupun swasta dapat mengalami penurunan kinerja sehingga menurunkan keuntungan bagi perusahaan karena mungkin harus mengulang proses pengambilan data maupun proses penyimpanan data yang dibutuhkan.

Guna mengurangi resiko kerugian yang ditimbulkan karena belum adanya sistem yang memadai, maka suatu kantor pemerintah maupun swasta harus memperbaiki sistem yang ada, terutama dalam hal sistem integrasi dan pengolahan sumber daya yang ada. Penelitian Gautama dan Arfan (2010) menunjukkan bahwa penerapan teknologi informasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Kabupaten Grobogan sendiri mengalami kesulitan dalam hal integrasi data dan sumber daya yang tersedia apabila tetap menggunakan cara lama yakni dengan menggunakan media kertas untuk menyimpan berkas serta harus saling mengunjungi bagian satu ke bagian lain untuk dapat mengambil data yang dibutuhkan. Oleh karena itu dengan bergulirnya reformasi dan perlunya pemanfaatan teknologi informasi, maka Kabupaten Grobogan merupakan sebuah instansi yang mengkhususkan diri pada bidang keagamaan, mengemban tugas penting dalam menyebarkan informasi yang berkaitan dalam bidang keagamaan kepada masyarakat luas melakukan evaluasi dan perombakan dalam penyampaian informasi. Penyampaian informasi

(3)

ISSN XXX-XXXX (online)

keagamaan yang pada mulanya dilakukan secara konvensional yakni melalui pertemuan langsung, berkat kemajuan teknologi informasi memungkinkan penyampaian informasi tadi dapat disampaikan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui website sehingga informasi yang akan disampaikan diharapkan bisa menjangkau seluruh lapisan golongan masyarakat yang sedang membutuhkan informasi tersebut.

Dalam usaha agar pekerjaan yang dilakukan lebih baik dan efisien maka perlunya sebuah sistem yang terkomputerisasi yang mencakup peningkatan sumber daya, pengembangan sistem pembantu kerja dan juga pen-digital-an berkas atau dokumen yang ada. Kabupaten Grobogan tidak dapat lepas untuk melakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem integrasi dan sumber daya yang ada. Kabupaten Grobogan diharapkan dapat memberikan pelayanan dengan kualitas yang baik agar segala hal yang berhubungan dengan keagamaan dapat ditangani dengan lebih baik. Penerapan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja, Gautama dan Arfan (2010).

Menurut penelitian Karsiati dan Maskudi (2014), budaya organisasi, teknologi informasi dan sistem informasi manajemen memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Keberadaan teknologi informasi dan sistem informasi mampu meningkatkan kinerja dalam organisasi. Sistem informasi manajemen berfungsi sebagai variabel mediasi pengaruh antara budaya organisasi dan teknologi informasi terhadap kinerja manajerial. Penelitian Win Susilo Hari Indrias (2014) menghasilkan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja dan kepuasan,

Penelitian Sumarlin (2015) yang berjudul Pengaruh Budaya Dan Teknologi Komputer Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Sistem Informasi Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Semarang menghasilkan kesimpulan bahwa budaya suatu organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, demikian dengan teknologi komputer juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu diteliti “Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Pegawai Dan Kinerja pegawai Di Kabupaten Grobogan”.

2. Hipotesis

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

Robbins (2014) secara spesifik mengemukakan sejumlah peranan penting yang dimainkan oleh budaya organisasi dalam suatu organisasi, antara lain sebagai berikut, Budaya organisasi akan membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pegawai, dapat dipakai untuk mengembangkan ikatan pribadi dengan organisasi, dapat membantu stabilisasi organisasi sebagai suatu sistem sosial dan menyajikan pedoman perilaku, sebagai hasil dari norma-norma perilaku yang sudah terbentuk.

Perilaku pegawai dalam era digitalisasi antara lain cara kerja yang efektif, efisien, cepat dan tepat. Peran teknologi informasi dalam penyelesaian pekerjaan sangat memiliki efek yang kuat. Pegawai cenderung memanfaatkan teknologi informasi berkaitan dengan tugas dan pekerjaannya.

Oleh karena itu terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian Sumarlin (2015) menghasilkan budaya organisasi berpengaruh terhadap sistem informasi. Dari uraian di atas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.

H1: Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi di Kabupaten Grobogan.

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Pegawai

Sikap budaya kerja dalam mencapai hasil terbaik yang dilakukan pegawai akan menumbuhkan kepuasan tersendiri setelah terselesaikannya pekerjaan yang diemban. Sikap puas ini timbul setelah kelihatan hasil kerja yang ditangani. Budaya organisasi menurut Sedarmayanti (2011) adalah sebuah keyakinan, sikap dan nilai yang umumnya dimiliki yang timbul dalam organisasi sehingga budaya organisasi merupakan aspek subyektif dari apa yang terjadi di dalam organisasi.

Menurut Handoko (2010) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Penelitian Sumarlin (2015) menghasilkan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan. Dari uraian di atas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.

H2: Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pegawai di Kabupaten Grobogan.

Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kepuasan Pegawai

Kepuasan pegawai merupakan persepsi pegawai terhadap hasil kerja yang telah diperoleh. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Robbins (2010) mendifinisikan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu, sedangkan yang tidak puas dengan pekerjaanya menunjukkan sikap yang negatif.

Hasil kerja yang dirasakan sangat baik dan dirasakan senangnya pegawai akan menjadikan kepuasan tersendiri. Hasil kerja

(4)

semua pekerjaan yang dirasakan sangat sulit oleh pegawai menjadi semakin mudah. Cara kerja yang mudah dengan hasil maksimal ini menjadikan seorang akan merasa puas akan hasil kerjanya. Penelitian Sumarlin (2015) menunjukkan teknologi komputer berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Dari uraian di atas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.

H3: Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pegawai di Kabupaten Grobogan.

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Menurut Mangkunegara (2015) budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Kinerja pegawai yang baik merupakan suatu langkah untuk menuju tercapainya tujuan organisasi. Budaya organisasi sebagai salah satu faktor penting pembentukan perilaku manajemen dan pegawai suatu institusi. Budaya organisasi ini pada akhirnya berdampak pada kinerja pegawai secara keseluruhan.

Penelitian Arifin (2015); Amiroso dan Mulyanto (2015); Kusworo dkk, (2015); Toboli (2015); dan Hartono dan Zubaidah (2017) yang menunjukkan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Dari uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.

H4: Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Kabupaten Grobogan.

Pengaruh Pemanfaatan Tekologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai

Pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu organisasi mendorong terjadinya perubahan revolusioner terhadap perilaku individu dalam bekerja. Menurut Thompson (Gautama dan Arfan, 2010) menyebutkan bahwa individu akan menggunakan Teknoligi Informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Pemanfaatan teknologi informasi bagi pegawai akan memberikan manfaat bagi dirinya dan pekerjaannya, sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dapat diselesaikan lebih cepat dari pekerjaan yang dilakukan secara manual.

Keberhasilan dari proses pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan pekerjaan di Kabupaten Grobogan dapat meningkatkan kinerja. Pemanfaatan teknologi informasi oleh Kabupaten Grobogan akan memberikan kemudahan serta mempercepat proses penyelesaian pekerjaan, sehingga akan memberikan manfaat dalam peningkatan kinerjanya. Penelitian yang dilakukan oleh Gautama dan Arfan (2010) menunjukkan bahwa pemanfatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja. Dari uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.

H5: Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja di Kabupaten Grobogan

3. Metode Penelitian

Populasi dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai eselon 1, 2 dan 3 yang terkait secara langsung dengan Kabupaten Grobogan yang berjumlah 90 pegawai. Dalam penelitian ini diambil sejumlah 90 yang berarti seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel, sehingga penelitiannya merupakan penelitian total populasi. Data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data. Sumber datanya ialah responden, yaitu pegawai yang terkait langsung dengan Kabupaten Grobogan yang rnenjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan peneliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Teknik analisis menggunakan analisis jalur.

4. Analisis

Analisis Jalur (Path Analysis) Pertama

Tabel 1. Hasil Analisis Jalur Persamaan 1

Sumber : Data yang diolah, 2019

Dari table. 1 dapat dibuat persamaan regresi pertama Y1 = 0,537 X1 1

Keterangan: β1 = koefisien regresi Budaya Organisasi (X1) sebesar 0,537, hal ini menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi (X1) berpengaruh positif terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2)

(5)

ISSN XXX-XXXX (online)

Analisis Jalur (Path Analysis) Kedua

Tabel 2. Hasil Analisis Jalur Persamaan 2

Sumber : Data yang diolah, 2019

Dari tabel 2 dapat dibuat persamaan regresi kedua yaitu Y2 = 0,248 X1 + 0,587 X2 + є2

Keterangan: β4 = koefisien regresi Budaya Organisasi (X1) sebesar 0,248, hal ini menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi (X1) berpengaruh positif terhadap kepuasan (Y1). β5 = koefisien regresi variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) sebesar 0,587, hal ini menunjukkan bahwa variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) berpengaruh positif terhadap kepuasan (Y1).

Analisis Jalur (Path Analysis) Ketiga

Tabel 3. Hasil Analisis Jalur Persamaan 3

Sumber : Data yang diolah, 2019

Dari tabel 3 dapat dibuat persamaan regresi kedua yaitu Y3 = 0,422 X1 + 0,370 X2 + є2

Keterangan: β4 = koefisien regresi Budaya organisasi (X1) sebesar 0,422, hal ini menunjukkan bahwa variabel Budaya organisasi (X1) berpengaruh positif terhadap kinerja (Y2). β5 = koefisien regresi variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) sebesar 0,370, hal ini menunjukkan bahwa variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja (Y2)

Hasil Uji t

Hasil uji dalam penelitian ini menunjukkan bahwa :

1. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan Teknologi Informasi.

2. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan 4. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

5. Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Hasil Korelasi

1. Korelasi Budaya organisasi (X1) dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) Pemerintah Kabupaten Grobogan sebesar 0,740 dapat diartikan bahwa hubungan Budaya organisasi (X1) dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) adalah sangat kuat.

2. Korelasi Budaya organisasi (X1) dengan kepuasan (Y1) Pemerintah Kabupaten Grobogan sebesar 0,687 dapat diartikan bahwa hubungan Budaya organisasi (X1) dengan kepuasan (Y1) adalah kuat.

3. Korelasi Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) dengan kepuasan (Y1) Pemerintah Kabupaten Grobogan sebesar 0,803 dapat diartikan bahwa hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) dengan kepuasan (Y1) adalah sangat kuat.

4. Korelasi Budaya organisasi (X1) dengan kinerja (Y2) Pemerintah Kabupaten Grobogan sebesar 0,819 dapat diartikan bahwa hubungan Budaya organisasi (X1) dengan kinerja (Y2) adalah Sangat kuat.

Korelasi Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) dengan kinerja (Y2) Pemerintah Kabupaten Grobogan sebesar 0,648 dapat

(6)

Analisis Jalur

Diagram jalur berikut menunjukkan pengaruh langsung dan tidak langsung maupun pengaruh total.

Tabel 4. Hasil Analisis Jalur

Keterangan Pengaruh Total pengaruh

Langsung Tidak

langsung Budaya organisasi  kepuasan P2 = 0,248

Budaya organisasi  kinerja P4 = 0,422

Budaya organisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi  kepuasan

P1 x P3 =

0,537 x 0,587 = 0,315

P2+ (P1 x P3) = 0,248 + 0,315 = 0,567

Budaya organisasi  Pemanfaatan Teknologi Informasi  kinerja

P1 x P5 =

0,537 x 0,370 = 0,198

P4+ (P1 x P5) = 0,422 + 0,198 = 0,62

Sumber: Data diolah 2019

Hasil analisis jalur secara lengkap dalam penelitian ini dapat dijelaskan secara rinci pengaruh antar variabel penelitian pada gambar berikut ini Pemerintah Kabupaten Grobogan.

Gambar 1. Pengaruh langsung, Tidak Langsung, dan Total Pengaruh

4. Pembahasan

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan

Penggunaan variabel intervening melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dalam rangka peningkatan Kepuasan untuk variabel Budaya Organisasi adalah efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih besar dari pengaruh langung. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Sugiarti (2012) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Semakin baik budaya kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja.

Upaya untuk meningkatkan kepuasan untuk variabel budaya organisasi yaitu dengan cara:

1. Pemerintah Kabupaten Grobogan selalu menegakkan peraturan yang mengutamakan ketaatan pegawai pada peraturan yang berlaku dengan pemanfaatan TI.

2. Pemerintah Kabupaten Grobogan memiliki tujuan yang jelas dalam setiap pemberian tugas pemanfaatan TI.

3. Pemerintah Kabupaten Grobogan mengutamakan sistem kerja team work dalam mengatasi permasalahan pekerjaan yang ada pemanfaatan TI.

4. Pemerintah Kabupaten Grobogan secara berkala melakukan evaluasi atas hasil kerja pegawai agar memiliki kinerja lebih baik pemanfaatan TI.

Budaya organisasi 0,537

0,587

0,370 Pemanfaatan

TI 0,248

0,422

Kepuasan

Kinerja

(7)

ISSN XXX-XXXX (online)

5. Pemerintah Kabupaten Grobogan menekankan cara kerja profesional bagi setiap pegawai pemanfaatan TI.

6. Adanya budaya organisasi tersebut, maka akan menumbuhkan kepuasan kerja yang lebih baik.

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Melalui penggunaan variabel intervening pemanfaatan Teknologi Informasi dalam rangka peningkatan Kinerja untuk variabel Budaya Organisasi adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pengaruh langung. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Arifin (2015), Amiroso dan Mulyanto (2015);

Kusworo dkk, (2015); Toboli (2015); dan Hartono dan Zubaidah (2017) yang menunjukkan budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja.

Upaya untuk meningkatkan kinerja untuk variabel budaya organisasi yaitu dengan cara:

1. Pemerintah Kabupaten Grobogan selalu menegakkan peraturan yang mengutamakan ketaatan pegawai pada peraturan yang berlaku.

2. Pemerintah Kabupaten Grobogan memiliki tujuan yang jelas dalam setiap pemberian tugas.

3. Pemerintah Kabupaten Grobogan mengutamakan sistem kerja team work dalam mengatasi permasalahan pekerjaan yang ada.

4. Pemerintah Kabupaten Grobogan secara berkala melakukan evaluasi atas hasil kerja pegawai agar memiliki kinerja lebih baik .

5. Pemerintah Kabupaten Grobogan menekankan cara kerja profesional bagi setiap pegawai.

5. Kesimpulan

Peningkatan kepuasan oleh budaya organisasi dari pemanfaatan Teknologi Informasi lebih efektif melalui jalur tidak langsung, karena hasil pengaruh langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh tidak langsung. Peningkatan kinerja oleh budaya organisasi lebih efektif melalui jalur langsung, karena hasil pengaruh langsung lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung.

References

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdul Hameed, et al, (2014) Impact of Compensation on Employee Performance (Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan) Inter- national Journal of Business and Social Science Vol. 5 No. 2; February 2014

Agus Dwi Nugroho, Kunartinah. 2012. Analyze of Impact of Compensation, Career Development toward Job Satisfication by Job Motivationas a Mediation (Study of Civil Servants at Regional Secretary of Pekalongan Regency) Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2012, Hal.

153 – 169 Vol. 19, No. 2

Ambar Teguh Sulistiyani, 2009. Memahami Good Governance: Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Aryanto . 2010. Pengaruh Komunikasi dan kepemimpinan terhadap Motivasi dan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap . Tesis Magister Manajemen. STIE AUB

Armstrong Michael, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

As’ad, Mohamad. 2012. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Djarwanto Ps, 2009. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE.

Faustino, Cardoso Gomez, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta

Fuad, Mas’ud. 2008. Survei Diasgnosis Organisasional: Konsep & Aplikasi, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam., 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hessel, Nogi Tangkalisan, 2007, Manajemen Publik, Grasindo, Jakarta.

Handoko, Hani, 2010. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE UGM, Yogyakarta.

____________, 2008. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE UGM.

Hasibuan, Malayu, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. LP3ES. Jakarta.

Jamilu B. Salisu, Ezekiel Chinyio dan Subashini Suresh..2015. The Impact of Compensation on The Job Satisfaction of Publik Sector Construc- tion Wokers of Jigawa State of Nigeria The Business and Management Riview, Volume 6 Number 4

Kartono, Kartini, 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kurniawati .2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap MotivasiKerja Karyawan pada Manajemen Real Estate Kota Bunga PuncakKabupaten Cianjur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islam (Indonesia School Of Managemen) Jakarta2014

Ma’in, Abdul. 2006. Teknologi Informasi dalam Sistem Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta.

Mannulang, 2008, Manajemen Personalia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Mahsun, Mohamad, 2008, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, BPFE, Yogyakarta

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Ketujuh, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mardjiono, D.E. (2009). Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Pemanfaatan TI dan Implementasi Struktur Organisasi yang Terdesentralisasi Terhadap Kinerja Organisasi. Studi pada RSUD Kab. Temanggung.Universitas Padjajaran.Tesis.

Muhamad Rizal, et al, (2014) Effect of Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance (Studies at LocalRevenue Management in Kendari City) International Journal of Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN www. ijbmi. org Volume 3 Issue 2 February 2014 PP. 64-79

Nosheen Sarwat.,et.,al. 2011 Impact of Strategic Leadership on Organizational Performance, in the Context of Job Satisfaction and Organiza-

(8)

Vol 3, No 4, August 2011

Pabundu, Tika, 2011. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Pamudji Suparmi. 2011. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta.

Palmer, Pamela, 2003. Oriented style of leadership in organizational culture and organizational communication: on motivation expectations and constraints. Human Review. Illionis..Vol 12 no 2 - 2003

Purnomo ,2006. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Negeri Sipil Pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara. Jurnal Daya Saing. 9 (1). Pp. 29 – 39

Ranupandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan. 2009. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE.

Riduwan, 2010, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung.

Samsudin, Sadili. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Jaya.Bandung Siagian, Sondang., 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Simamora, Henry. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (YKPN), Yogyakarta Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sulistyaningsih, A. (2009).Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kompetensi, Karakteristik Individu, Locus of Control dan Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. [On Line] Available :http://ejournal.stie-aub.ac.id

Shadare Oluseyi. A dan T, Ayo Hammed. 2009. Influednce of Work Motivation, Leadership Effectiveness and Time Management on Employees Performance in Some Selected Industries in Ibadan, Oyo State, Nigeria European Journal of Economic, Finance and Accounting.pp:68-78 Thoha, Miftah. 2009. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Rajawali Press.

Veithzal, Rivai, 2008. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Vergina Sheren Bawoleh (2015) The Effect Of Motivation And Compensation Toward Job Satisfaction In Pt. Sig Asia Bitung Jurnal EMBA 473 Vol.3 No.3 Sept. 2015, Hal.472-481

Werther, B. William dan Keith Davis., 2009, Human Resources and Personal Management. Irwin McGraw-Hill. New York

Gambar

Tabel 2. Hasil Analisis Jalur Persamaan 2
Tabel 4. Hasil Analisis Jalur

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan 10% abu daun pinus dan berbagai variasi abu bata merah sebagai bahan penambah semen terhadap

Pelanggaran Administrasi Pasal 248 UU Pemilu mendefinisikan perbuatan yang termasuk  dalam pelanggaran administrasi adalah pelanggaran terhadap ketentuan UU Pemilu yang

Kita akan mempelajari cara turunan digunakan untuk menemukan nilai ekstrim dari fungsi, menghitung limit dari bentuk pecahan yang pembilang dan penyebutnya keduanya

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Makanan yang masuk ke tubuh dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan, dengan proses air ditarik melalui pori-pori ke dalam ronga tengah, spongosol,

Sugeng Nugroho, S.Kar., M.Sn, selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi penyusun

Tanbihul Muta’allim karangan Ahmad Maisur Sindi ini dengan tujuan untuk melatih dan mengetahui etika dalam pendidikan akhlak yang terkandung dalam.

Dab diharapkan nanti nya dengan meningkat nya sikap kemandirian siswa SMP terhadap mata pelajaran IPA di kabupaten Muaro Jambi dapat bersaing untuk menjadikan