ISSN 1410-1998 Pro.ridi"g Pre.re"ta.ri Ilmiah Daur Baha" Bakar Nuklir PEBN-BATAN.Jakarta 18-19Maret 1996
RANCANGAN UNIT PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA P P T A -SERPONG
Zainus Salimin, Edo Walman, Puji Santoso, Sugeng Pumomo, Sugito, Suwardiyono, Wintono
Pusat Teknologi Pengolahan Limbah R.1dioaktif
ABSTRAK
RANCANGAN UNff PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA P P T A -SERPONG.
Telah diJ1lJ1cang unit pengolah limbah radioaktif cair secara kirnia dari fabrikasi bahan bakar nuklir dan produksi radioisotop. Rancangan didasarkan pada karakteristik limbah cair dari proses konversi uranium fluorida menjadi anunonium uranil karbonat pada fabrikasi bahan bakar, yang mengandung ion fluorida yang bersifat korosif. Tahapan prosesnya meliputi pengendapan ion fluorida dengan kalsium hidroksida, sisa ion fluorida dalam beningan dikoagulasikan dengan tawas, daJl akhimya digunakan resin polimer WWS 116 untuk pengendapan ion fluorida yang masih tertinggal dalam beningan akhir. Unit proses basil rancangan terdiri dari peralatan-peralatan utama antara lain 3 buah tangki penampung limba11 cair mentah kapasitas masing-masing 1m), 5 buah tangki penampung bahan kimia kapasitas masing-masing 0,5 m), 2 buah reaktor pengadukan kapasitas masing-masing 0,5 m), I buah tangki penampung beningan kapasitas 1m), dan I buah tangki penaJnpung endapan kapasitas 1m).
ABSTRACT
DESIGN OF CHEMICAL TREA7MENf UNIT FOR RADIOACTIJ'E LIQUID WASTES IN SERPONG NUCLEAR FACILITIES. The chemical treatment unit for radioactive liquid wastes arising from nuclear fuel fabrication, radioisotopes production and radiometallurgy facility has been designed. The design of chemical processing unit is based on the characteristics of liquid wastes containing fluor from uranium fluoride conversion process to ammonium uranil carbonat on the fuel fabrication. The chemical treatment has the following process steps ..coagulation-precipitation of fluoride ion by calcium hydroxide coagulant, separation of supernatant solution from sludge, coagulation of remaining fluoride on the supernatant solution by alum, separation of supernatant from sludge, and than precipitation of fluor on the supernatant by palimer resin WWS 116. The processing unit is composed of 3 storage tanks for raw liquid wastes (capacity 1 mJ per tank), 5 storage tanks for chemicals (capacity 0.5 mJ per tank), 2 mixing reactors (capacity 0.5 mJ per reactor), 1 storage tank for supernatant solution (capacity 1 mJ), and 1 storage tankforsludge (capacity 1 mJ).
PENDAHULUAN
Limbah kimia-radiOc1ktif (LKR) cair PPT A- Serpong timbul dari fabrikasi elemen bakar nuklir, produksi radioisotop, pengolahan limbah daD dekontaminasi, dan berbagai penelitian.
c. Limbah radioaktif cair asam kuat hampir tanpa garam : Limbah ini dihasilkan dari proses ekstraksi larutan nitrat gagalan. Laju pembentukannya 400 Vth, mengandung HNO3 2-3 N, daD mNO3 daD AI(NO3)3 kadar rendah.
d. Limbah radioaktif cair campuran : Sebagian besar limbah ini adalah larutan bekas pencucian gas buang, mengandung mOH daD sedikit mNO3 yang terbentuk dari pelepasan gas NOx serta sedikit mF. Laju pembentukannya 2.750 Vth. Dalam limbah ini tercampur pula cairan pel, sisa dekontaminasi lantai, bocoran daD lain-lain yang telah dijernihkan dengan filtrasi daD dianalisis bahwa kadar U di dalamnya < 50 mg/!.
Dari fabrikasi elemen bakar timbul antara lain:
a. Limbah Kimia-Radioaktif korosif : Limbah ini terjadi ketika UF 6 dan/atau UO2(NO3)2 dikonversikan menjadi Ammonium Uranil Karbonat (AUK). Limbah tersebut mengan- dung fluor 19.430 ppm daD uranium < 50
mg/l, laju pembentukannya 1000 11th.
b. Limbah radioaktif cair basa blat. dengan kadar garam menengah : Limbah ini terbentuk ketika gagalan U yang mengandung Al dilarutkan dalam larutan NaOH untuk mengambil AI. Laju pembentukannya 250 Vth, kadar NaOH :t 20%
berat daD kadar NaAIO2 bervariasi.
Dari produksi radioisotop timbul limbah cair uranium yang mengandung ~OH dari pembuatan target U-235 (aktivitas 10-6 Citm3, laju pembentukan 400 Vth), limbah cair dari produksi
Prosiding Presentasl /lmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN, Jakarta 18-19Maret 1996
Mo-99 yang mengandung Alpha-Benzoil Oksin (aktivitas 230 CU60 I, waktu luruh 60 hari, laju pembentukan 720 Vth), limbah cair yang me- gandung HCI, HNO3 daD H2SO4 (aktivitas 10.2
Ci/m3, laju pembentukan 48 m3/th), daD limbah cair biologis dari kandang binatang (aktivitas 10.2 Ci/m3, laju pembentukan 24 m3/th).
aluminium [AI2(SO4h'~)2S04.24H2O] dan flokulasi partikel koloidal dengan polimer Waste Water Softener (WWS 116).
Pada tahap pertama, pH limbah diatur Wngga pH optimum 8 bagi pengendapan kalsium fluoridat, selanjutnya ditambahkan kalsium hidroksida. Reaksi pengendapannya adalah:
Dari pengolahan lirnbah daD dekontaminasi juga timbul limbah deterjen dari pencucian pakaian (aktivitas 10.5 Ci/m3 daD laju pembentukan 100 m3/th). limbah asam nitrat penghilang kerak (aktivitas 10.4 Ci/m3. laju pembentukan 2 m3/th). limbah asam daD basa pendekontaminasi (aktivitas 10-5 Ci/m3. laju pembentukan 2 m3/th) daD lain-lain.
2 NH4f + Ca(OH):z .CaF2 J. + 2 ~H Pengendapan ion fluorida sebagai kalsium fluorida dibatasi oleh harfa kelarotan endapan
tersebut sebesar 16,6 mg/I , masih terdapat sisa ion fluorida dalam limbah, kadarnya diturunkan lagi dengan penambahan tawas feri atau tawas aluminium karena inti floknya bersifat elektro- positif sehingga dapat menarik ion-ion fluorida.
Pembentukan flak pacta tahap inipun mem- utuhkan kondisi yang tepat sehingga pH hams kembali diatur pacta harga optimumnya, yaitu pH
10 -11.
Kegiatan penelitian juga menimbulkan limbah dengan kandungan bahan yang bervariasi, misaInya dari penelitian proses pengolahan limbah, dekontaminasi, keselamatan kerja radiasi dan lingkungan, metalurgi, dan lain-lain.
Limbah cair tersebut di alas umumnya bersifat korosif, tidak dapat diproses secara evaporasi. Limbah radioaktif cair yang dapat dievaporasi di PTPLR hams memenuhi kriteria : 10-6 < aktivitas ~ 2 x 10.2 Ci/m3, kadar ekstrak kering ~ 5 g/J, kandungan khlorida ~ 0,1 g/J, pH 6 -7 dan tidak mengandung bahan organik dan/atau anorganik yang volatil, mudah meledak dan korosifterhadap SS 316 L.
Partikel-partikel koloidal dari feci atau aluminium dengan mantel ion fluorida dapat lebih cepat terhimpun dengan penambahan flokulan berupa bahan polimer/kopolimer organik.
Flokulan polimer WWS 116 yang digunakan, yaitu suatu kopolimer akrilamida yang merupakan flokulan kationik. Dengan penambahan ini, partikel-partikel koloidal akan dihimpun dan dinetralisir muatannya membentuk flok-flok yang besar untuk kemudian mengenap.
Mengingat sifat korosif limbah, perlu dilakukan pengolahan limbah cair secara kimia untuk menetralkan dan/atau mengendapkan bahan korosif, radionuklida, dan bahan pengganggu yang lain. Suatu unit proses kimia pengolah limbah cair berkapasitas sesuai jumlah limbah yang ditimbulkan diperlukan, sehingga dilakukan perancangan "Unit Pengolah Limbah Radioaktif
Cair Secara Kimia PPTA -Serpong".
Sesuai komposisi limbah, dalam rangkaian proses tersebut terjadi pula reaksi :
DASAR-DASAR PERANCANGAN
Proses Pengolahan Secara Kimia yang Dipilih Rancangan unit proses didasarkan pada karakteristik limbah yang paling korosif yaitu limbah fluor kadar 19,430 ppm.
-Pengendapan ion kompleks uranil karbonat sebagai kalsium uranil karbonat :
[UO2(CO3)3] 4. + 2 Ca(OH)2 ~ Ca2[UO2(CO3)3]J. + 4 Off -Pengendapan kalsium karbonat :
CNH4hCO3 + Ca(OHh ~ CaCD3 .I. + 2
~H
-Pengendapan aluminium hidroksida :
6 ~OH + AlnSO4)3 ~ 2 Al(OH)3 J.
+ 3 ~)2S04
Skema pemisahannya adalah sebagai berikut tertera pacta gambar 1.
Urut-Urutan Proses Tujuan pengolahan limbah cair tersebut
untuk menghilangkan sifat korosifnya dengan menurunkan serendah mungkin kadar ion fluorida, melalui rangkaian proses pengendapan fluorida sebagai kalsium fluorida, koagulasi daD penyerapan (sorpsi) sisa fluorida dengan tawas
Proses pengolahan LKR cair dilakukan melalui tahapan sebagai berikut (Iihat Gambar I):
I. Homogenisasi daD pengaturan pH limbah dalam reaktor pengadukan pertama.
Prosiding Pritsentosi ll",iah Daur Bahan Bakar NukIir PEBN-BATAN. Jakarta 18-1 9 Maret 1996
Beningan : .
Partikel Koloidal EndaRan:
AI(OH)3 + Polimer WWS 116
[=~~~~J .[~~~~~~ ]
Gambar 1. Skema pemisahan fluorida
-Volume bagian hemispheris =
~Hh(3R 2 +H~) dimana Hh = tinggi bagian hemispheris daD R = jari-jari tangki.
p{H-I)D
Tebal tangki =
24fE
2. Penambahan bahan pengenap kalsium hidroksida, dilanjutkan pengadukan
3. Pengenapan, dan pengaliran beningan ke reaktor pengadukan kedua.
4. Penambahan koagulan tawas feri amonium sulfat atau tawas aluminium sulfat dalam beningan dilanjutkan pengadukan, dan kemudian pengenapan dan pemisahan sludge dari beningan.
S. Penambahan flokulan polimer WWS 116 ke dalam beningan dilanjutkan pengadukan.
6. Pengenapan sludge kemudian pengaliran beningan ke tangki penampung beningan.
7. Pengaliran sludge daTi reaktor pengadukan pertama dan kedua ke tangki penampung sludge.
(3)
di mana: p = densitas cairan dalam tangki ( * ) , H = tinggi cairan dalarn t.wgki (ft),
D = diameter tangki (ft), f = efisiensi sambungan pengelasan, E = tensile-strength dari
Persarnaan-Persamaao uotuk Peraocaogan Alat plat
Persamaan mencari ukuran tangki 6
Persamaan menta" tenaga ~!!gadukan Volume tangki bentuk silinder = -02 1f X H
4
( m3) (1)
di mana D = diameter tangki (m), H = tinggi tangki (m)
Tenaga pengadukan dicari dari rumus~
fjJ(N Fr ) m n 3 (D 8 ) 5 P
p=
1 7l" 2 Volume bagian bentuk kemcut = -x -0
3 4
gc
dengan : ; = fungsi tenaga, n = kecepatan putaran impeller (rps), D. = diameter impeller (dm), p = densitas fluida (g/cm1, NFr = bilangan Froude
n20
.
, m = konstc..ntax t (2)
di mana D = diameter penampung, t = tinggi
bagian cone =
g
(~)
Prosiding Presenlasi Ilmiah Daur Bahan Bakor Nuklir PEBN-BATAN, Jakorta 18-19Maret 1996
Tabel 1. Jenis material dan kapasitas alat terpilih
Dalam sistem aliran biasanya terdapat kran (valve), elbow,flange, daD jenis-jenisfitting yang lain, untuk perhitungan harga L total diberikan data panjang ekivalen valve daD berbagai rnacam fitting seperti ditunjukkan Gambar 4. Dari
per5<'1maan (6) dapat dihitung harga -Wp.
PERHITUNGAN RANCANGAN ALAT
.u
flllida Penentuan Kapasitas Alat
Persamaan mencari daya pompa
Daya pompa dihitung melalui perhitungan neraca tenaga pada sistem aliran, persamaan yang biasa digunakan adalah persamaan Bernoulli2.6 :
Jumlah total limbah yang timbul per tabun adalah 130 m3. Dianggap dalam 1 tabun ada 260 han kerja, maka setiap han unit proses harus dapat mengolah 0,5 m3 limbah cair tersebut.
Diambil kapasitas disain peralatan seperti pada Tabel 1 :
Penentuan Tata Letak Alat
-W _PI
p--+ p
~+~+ZI-FI2 p 2g
2
Y2 +Z2
Unit proses kimia pengolah limbah direncanakan ditempatkan di Gedung Dekontaminasi, pada daerah tangki penampung limbah. Berdasarkan keadaan ruangan yang ada, ditentukan tata let.1.k seperti pada Gambar 2 daD 6.
- 2g
(6)
dengan : P = tekanan. Angka-angka 1 dan 2 menunjukkan lokasi-lokasi 1 dan 2 pada sistem aliran, V = kecepatw linier, Z = elevasi (ketinggian), F = tenaga yang hilang karena friksi, W p = tenaga pompa, g = percepatan gravitasi, p = densitas.
Perhitungan Tangki Penampung Limbah
Diambil bentuk tangki silindris, bagian dasar dan alas bentuk hemispheris. Volume I m3 Diambil ukuran t.:mgki sebagai berikut : Tinggi tangki = H, tinggi bagian silinder = H. = 0,8 H, tinggi bagian hemispheris = ~ = O,IH. Diameter t.:'lngki = D = 0,6 H ---)- Jari-jari R = 0,3 H Permukaan cairan maksimum ditetapkan sampai bagian alas silinder
Volume tangki = volume silinder + volume bagian hemispheris
1cD2 4 e =
Kekasaran pipa -merupakan fungsi diameter
0
dan jenis pipa, dilihat dari Gambar 3.
Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996
= 0,22608 H3 + 0,01465 H3 --+- 1000 dm3 = 0,2407 H3
H = 1610 mm, HI = 1290 mm, Hh = 160 mm, D = 970 mm
Selanjutnya rancangan tangki penampung limbah
dapat di1ihat pada Gambar 7. Diambil tebal tangki 2 rom. Skema tangki pengadukan dapat dilihat pada Gambar 9.
Perhitungan Tangki Penampung Bahan Kimia
Jenis daD Dimensi Pengaduk Diambil bentuk tangki silindris dengan
bagian alas daD bawah hemispheris, volume = 0,5 m3 .Diambil ukuran tangki sebagai berikut : Tinggi total = H, tinggi bagian silindris = H. = 0,8H, tinggi bagian hemispheris = Hh = O,IH.
diameter = D = 0,6H
Volume tc1ngki =
nD2 1t
4H. +6Hh{3R2 +H~} --+ 500 dm3
= 0,2407 H3
H = 12,756 dIn = 1275,6 mm --+
Dipakai tinggi tangki 1340 mm
H. = 1020 mrn .D = 765 mrn. HII = 1340 -1020
Dipilih jenis pengaduk propeller standar 3 blade dengan pertimbangan3.7: volume reaktor pengadukan kecil (0,5 m3), viskositas limbah mentah rendah (1,04 cp.), pada penambahan larutan kimia tidak terjadi perubahan viskositas yang besar, reaksi koagulasi memerlukan
pengadukan cepat (rpm tinggi).
Dipakai propeller yang berdiameter = 1/3 diameter tangki
D. = 1/3 D = (1/3)(78,17 cm) = 26 cm = 0,85 ft Perhitungan Tenaga Pengadukan
Kecepatan putaran pengaduk ditetapkan : -untuk tahap pengadukan cepat (flash mixing) n = 300 rpm (5,00 rps) -untuk tahap pengadukan lambat (gentle mixing) n = 50 rpm (0,83 rps)
= 160 mm
2
Spesifikasi tangki penampung bahan kimia dapat dilihat pada Gambar 8.
Tenaga Pengadukan untuk Pengadukan Cepat Perhitungan Reaktor Pengadukan
Bilangan Reynold,
NRe
(26cm)2 (5s-1 X 1,0247 g/ an3) Digunakan bentuk tangki silindris volume 0,5 m3
dengan bagian dasar konis.
Diambil ukuran tangki sebagai berikut : Diameter: D. tinggi silinder: H. tinggi bagian konis: t = 0,2 H. tinggi total: T = 1,2 H = 1,5 D. H
=-D 5 4
= 333.027,50
=
(1,04.10-2}g/cm.s
flD2 4 Volume taogki: =
103 dm3 = -7zD31 3
D=781,7mm=2,56ft, H=977,1 mm=3,21 ft daD t = 195,4 mm = 0,64 ft.
Tebal tangki dihitung sebagai berikut : TebaJ
p(H-I)D -
(948.864,58 grcmfs
24fE
di mana: p = densitas limbah = 63,9125 Ib/ft), f
= 0,85, E = 12.960.000 Ib/rt2 = 92,97 Watt
(10.206,16) Watt/grcm S-I
Prosiding Presentasi Ilmiah DOur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN, Jakarta 18-19Maret 1996
Untuk pengadukan lambat NRe=
HP pompa =
-=~ ~ (Z2.1bX1.~VI.grrlX{JImtfs ~~I7 \\It
";51g~ ";51g~
Maka untuk pengumpanan limbah cair ke reaktor dipergunakan pompa sentrifugal dengan daya keluaran ::!: 300 Watt.
Perhitungan Tenaga Pompa Beningan
Perhitungan Tenaga Pompa Pen gum pan Limbah
P daD V di titik 1 maupun 2 adatah sarna. Bila titik 1 dipakai sebagai bidang referensi, maka : -Wp= ~+FI2 ---~=555cm
Debit tarutao ditetapkan 0,00125 m3/s, diameter viva 1" (0,0254 m)
Posisi tangki limbah, pompa, reaktor pengadukan dan sistem pemipaannya dirancang seperti Gambar 5, maka tenaga keluaran dapat dihitung sebagai berikut :
Panjang pipa = (210 + 40 + 165 + 365 + 30 + 30)cm = 820 cm
Dari Gambar 4. Standar elbow tjJ 1" ~ Lei = 2,7 ft, Globe valve tjJ 1" ~ Le2 = 28 ft, sehingga dapat dihitung panjang ekivalen total dari sistem pengumpanan limbah cair :
5 standar elbow tjJ I" = 5 x 27 = 13,5 ft.
5 globe valve tjJ 1" =5x28=140.0ft. +
lumlah : 153,5 ft (46,79 m)
Panjang total = 8,20 + 46,79 = 54,99 m Pers.'\maan Bernoulli:
P y2 e",c- P y2
I 1 2+-1-+Z~
Vl2 = (0,00125 mJ/sX7t/4)-1(0,0254 m)-2 = 2,47 mls
+ZI -F12p "
P 2g P 2g
P daD V pada titik 1 maupun 2 adalah 5<1ma. Bila titik 1 dianggap berada pada bidang referensi, maka: -Wp = Z2 + F12, Z2 diperhitungkan dari ujung pipa limbah bagian penghisapan, sehingga : V12 = Q (7t/4)-1 D-2 = (0,00125 m3/s)(7t/4)- 1(0,0254 m)"2 = 2,47 m/s
-w =-
~+--:-
-Wp=5,55+17,2 =22,75m HP pompa
Pro.fiding Pre.fenla.fi Ilmiah Daur Bahan Bakor Nuklir PEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Marel1996
DAFrARPUSTAKA
Digunakan pompa sentrifugal dengan daya keluaran :f: 250 Watt.
Perhitungan Tangki Penampung Sludge (Lumpur Endapan)
Diambil tangki bentuk silinder, bagian dasar konis, bagian atas hemispheris, volume = 1 m3 Diambil ukuran tangki: Diameter = D. tinggi silinder = H = 5/3D, tinggi cone = t = 0,2 H.
Volume tangki = volume silinder + volume cone flD2 IflD2
=-H+--t
4 3 4
= 1,3083 D3+ 0,0523 D3 -+ 103 dm3
= 1 3606 D3,
Digunakan D = 1.100 rom. t = 300 mm
Skema tangki penampung lumpur endapan dapat dilihat pada Gambar 10.
SIMPULAN
I. SALIMIN, Z., "Proses Kimia Pengolahan Limbah Korosif Radioaktif dari Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir", Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, PPNY, Yogyakarta, 25-27 April 1995.
2. BROWN, G.G., "Unit Operation", 14th Ed., lohn Willey and Sons Inc., 1978.
3. FAIR G.M., et al., "Water and Wastewater Engineering Description", Volume 2, lohn
Willey and Sons Inc., New York, 1968.
4. Mc. CABE W.L., "Unit Operation of Chemica) Engineering", 3th Ed., Mc. Graw-Hill, Kogakusha Ltd.
5. IAEA, "Chemical Precipitation Processes for the Treatment of Aqueous Radioactive Waste", Technical Report Series No. 337, Vienna, 1992.
6. PERRY, R.H., "Chemica) Engineers Handbook", 6th Ed., Mc. Graw-Hill International Edition, 1984.
7. COULSON, IM., "Chemical Engineering", Vol. I, 4th Ed., Pergamon Press Publishing Co., Oxford, 1990.
8. BROWNEL, L.E., "Process Equipment Design, Vessel Design", Ith Ed., lohn Willey and Sons, Inc., New York, 1959.
TANYAJAWAB
1. Marwoto
.Mohon dijelaskan cara memasukkan bahan kimia dari luar ke dalam tangki yang disebelah atas, apakah menggunakan pompa atau dengan gravitasi ?
Zainus Salimin
.Bahan kimia yang berupa cairan dimasukkan ke dalam tangki penampung dengan menggunakan penampung dan pompa portable. Bahan kimia padat dimasukkan langsung ke dalam tangki, kemudian dilakukan pelarutan.
1. Untuk mengolah limbah kimia-radioaktif 130 m3/th yang timbul dari PPTA-Serpong djperlukan Unit Proses Kjmia Pengolah Limbah.
2. Rancangan unit proses didasarkan pada karakteristik limbah yang paling korosif yajtu dari proses konversj uranium fluorida menjadj ammonium uranil karbonat pada fabrikasi bahan bakar MTR yang mengandung ion fluorida.
3. Unit proses dirancang untuk operasi pengendapan bertingkat, sesuai basil penelitjan untuk limbah fluor tahapan prosesnya meliputi pengendapan ion fluorida dengan kalsium hidroksida, sisa ion fluorida dalam beningan dikoagulasikan dengan tawas, dan sisa fluomya diendapkan lagi dengan resin polimer WWS 116.
4. Unit proses basil rancangan terdiri dari peralatan-peralatan utama sebagai berikut : 2 buah tangkj penampung limbah cajr mentah kapasitas masing-masing 1 m3, 5 buah tangki penampung bahan kimia kapasitas masing- masing 0,5 m3, 2 buah reaktor pengadukan kapasitas masing-masing 0,5 m3, 1 buah tangki penampung beningan kapasitas 1 m3, dan 1 buah tangki penampung endapan dengan kapasitas 1 m3.
2. Ghaib Widodo
.Kami illfonnasikan kepada Saudara bahwa efluen dari IPEBRR sementara ini konsentrasinya telah diturunkan dari <50 mgU/l menjadi <5 mgU/l.
.Mohon komentar Saudara mengenai perhitungan ten tang kritikalitas, karena dalam perancangan tangki daD letak (isometri) tidak disi nggu ng/dibicarakan.
Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN. Jakarta 18-1 9 Maret 1996
Mohon dijelaskan bagaimana hasil U yang telah dipungut. apakah akan dikembalikan ke IPEBRR.
Zainus Salim in
.Pada perancangan pengolahan limbah telah dipertimbangkan tentang penentuan kualitas bahan/material yang akan digunakan untuk peralatan daD sistem pemipaan limbah. Kami informasikan bahwa jenis pipa yang dipilih adalah stainles steel 316L yang diperuntukkan pada pemipaan basil pekatan. sedangkan untuk limbah mentah daft beningan menggunakan stainles steel 304.
4. Mudiar Masdja
.Mohon diinformasikan kepada kami tentang konsentrasi Ca(OH)2 dan konsentrasi tawas yang digunakan.
.Berapa volume air buangan bebas flurida dan berapa berat limbah padat yang akan diperoleh dari 0,5 M3/h limbah kirnia radioaktif cair yang akan diolah.
Zainu. Salimin
.Kami tidak meninjau kadar U, karena yang ingin ditanggulangi adalah aspek korosifitas.
Namun demikian, kami bersykur karena kadar U sekarang menurun mcnjadi <5 mg/I, sehingga kadar U dalam beningan menjadi semakin kecil.
.Faktor kritikalitas diabaikan tidak diperhitungkan, karena volume limbah yang kami miliki relatif kecil. Selain itu, limbah tersebut kemungkinan akan dicampur dengan limbah lain, yaitu limbah yang sejenis ditinjau secara kimia. Dengan demikian konsentrasi U yang terdapat di dalam limbah relatif kecil
sekali
.Hasil U yang telah dipungut akan terkumpul dalam bentuk endapan dan sclanjutnya akan dilakukan disolidifikasi.
3. Sucipta
.Mohon penjelasan Saudara mengenai bahan/material dari alat yang akan digunakan untuk mengantisipasi sifat korosif limbah, karena dalam rancangan pengolahan limbah terdapat kandungall F dan alat tcrsebut akan dioperasikan hampir setiap hari. Selain itu, kita ketahui pula bahwa F akan bersifat korosif. Dengan demikian perlu dipertimbangkan bahalt/material yang akan digunakan untuk perancagan alat limbah.
Zainus Salimin
.Konsentrasi Ca(OH)2 yang digunakan 1,3 mole/1 pada pH 8, dan diperoleh penurunan kadar fluor 99,97 %, sedangkan konsentrasi tawas yang diglmakan adalah 12,5 g/50ml limbah pada pH 10,57,dan diperoleh penurunan kadar flour 99,53 %.
.Percobaan yang telah dilakukan terdahulu memberikan basil harga perbandingan volume sludge terhadap beningan. Berikut ini kami sampaikan data teknis faktor reduksi volume percobaan proses pengendapan, yaitu :
-Faktor reduksi volume proses pengendapan flour menjadi endapan CaF2adalahl,55 -Bila sekali operasi pengolahan diolah 400 1
limbah, maka volume endapannya adalah (Ve) = 1/1,55 x 400 1 = 260 I.
A..Oi_D.~
~I 0.2 0.4 06 1 Z 4& 10 2021
'u
Gambar 3. Harga kekas8I'8D relatif sebsgai filllgsi dari diameter dan jenis pips
G8mb8r 4 PanjBDg ekivalen valve dan
berbagai macmn fitting
G8Inbar 5. Faldor fiiksi sebagai fimSSi d8ri Bilangan Reynold dengan parameter kekasaran relatif
298 _.~ ~.
.,."':;'-:::;'
I "-;
0,1
111-I;. ,4ii,"
jr
J!
'I'
p., --i'l
! Ii!I I.1"! 1:1I I"II:,1
!'I
C'U II
~:~I I~!lL-
...,..~
1
0Imb.6I~)
0.-,. 7 Sk- ~ -limb- kimi. rodiooldif owjr
~
1
pros.. P'"80lahm
~
]
Ii
1 i
I:
IKETnANGAH -
~ --~ ~ 88Ii.-ic8
x.- OJ aJ. BII.. SS 304. ,... J
PI s.,.;.. w-
n;tI6q~
I P! a 0.-'-
0 8 st- t8Is"i p~ bMm kimi.
1-\ ~w..- ":01*- IP2 s..,.;., w- P7 : 01* r.a- IP7 a--K-.- ":01*-
~ a..ydI ,,: 0 za- ,,: 01* za- 75 : M8boIoPIO: 0-.. s no: 01*..
o.--IOSk- ~ p~ I~ 0DcIII-