• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Electronic Word of Mouth tidak lepas dari pengalaman konsumen atas produk atau jasa yang dikonsumsi. Jika konsumen memperoleh kepuasan dari pengalaman konsumsinya, maka konsumen secara sukarela akan membuat pernyataan atau ulasan mengenai sebuah produk atau jasa tersebut. Begitu pula dengan online travel agent dimana konsumen dapat mencari informasi mengenai pengalaman yang diberikan oleh konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya. Apabila pengalaman yang dirasakan oleh konsumen bagus, maka hal itu akan mempengaruhi minat beli konsumen, dan begitu pula sebaliknya.

Online Travel Agent (OTA) adalah salah satu bentuk e-commerce yang digunakan untuk memungkinkan pelanggan untuk mencari maskapai penerbangan, reservasi hotel dengan harga yang sesuai serta menentukan pilihan untuk dipesan. OTA tidak hanya melayani pemesanan tiket pesawat atau kamar hotel saja, namun OTA juga dilengkapi dengan berbagai fitur. Beberapa fitur yang ada pada OTA adalah adanya informasi yang berkaitan dengan hotel seperti jenis kamar, harga, foto dan kontak hotel, selain itu terdapat ulasan yang dapat digunakan konsumen sebagai rekomendasi atau pelengkap informasi, pengguna dapat membandingkan harga OTA yang satu dengan OTA yang lainnya. OTA juga dilengkapi dengan rating, peta, dan informasi lainnya yang diperlukan (https://blog.citos.id/pengertian-tentang-online-travel-agent-ota-dan-jenis-travel- agen/).

Jenis online travel agent yang digunakan oleh penulis adalah traveloka.com, agoda.com dan tripadvisor.com. Hal tersebut dikarenakan ketiga online travel agent ini sering digunakan oleh masyarakat untuk mencari kamar hotel, tiket pesawat, dan lainnya. Keunggulan traveloka.com adalah fee yang dikenakan ke konsumen sangat kecil, sehingga harga kamar hotel menjadi lebih murah. Sedangkan agoda.com biasanya ada point reward dari setiap transaksi

(2)

tripadvisor.com lebih dikenal oleh orang Indonesia, karena ulasan hotelnya lebih banyak dan fitur yang diberikan lebih lengkap (Detiknews, 3 Februari 2016).

4.2 Deskripsi Profil Responden

Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis secara online dan offline pada tanggal 29 November 2017 – 22 Desember 2017 diperoleh data yang dapat diolah lebih lanjut sebanyak 190 kuesioner (100 kuesioner secara online dan 90 secara offline).

Dari hasil penyebaran kuesioner berdasarkan jawaban responden yang berhubungan dengan profil, berikut adalah analisisnya:

Tabel 4.1 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 109 57.4

Laki-laki 81 42.6

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari 190 responden yang dijadikan subjek penelitian, mayoritas responden adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 109 orang atau 57.4% dan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 81 orang atau 42.6%

Tabel 4.2 Usia Responden

Kelompok Usia Frekuensi Persentase

17-27 Tahun 101 53.2

28-38 Tahun 85 44.7

39-49 Tahun 4 2.1

Di atas 50 tahun 0 0

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden berusia antara 17-27 tahun yaitu sebanyak 101 orang atau 53.2%. Responden yang berusia 28-38 tahun sebanyak 85 orang atau 44.7%, dan responden yang berusia 39-49 tahun berjumlah 4 orang atau 2.1%.

(3)

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Presentase

Mahasiswa / Pelajar 48 25.3

Wiraswasta 24 12.6

Profesional 17 8.9

Karyawan 86 45.3

Ibu Rumah Tangga 15 7.9

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pekerjaan mayoritas responden adalah karyawan yaitu sebanyak 86 orang atau 45.3%. Responden yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa sebanyak 48 orang atau 25.3%.

Responden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 24 orang atau 12.6%, sedangkan responden yang memiliki pekerjaan sebagai profesional sebanyak 17 orang atau 8.9%. Dan responden yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 15 orang atau 7.9%.

Tabel 4.4 Pendapatan / uang saku per bulan

Pendapatan/uang saku Frekuensi Persentase Kurang dari Rp. 3.000.000,00 65 34.2 Rp. 3.000.001,00 – Rp.

6.000.000,00 86 45.3

Rp. 6.000.001,00 – Rp.

9.000.000,00 18 9.5

Di atas Rp. 9.000.000,00 21 11.1

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas responden yang memiliki pendapatan atau uang saku per bulan Rp. 3.000.001 sampai Rp.

6.000.000 sebanyak 86 orang atau 45.3%. Responden yang memiliki pendapatan atau uang saku per bulan kurang dari Rp. 3.000.000 sebanyak 65 orang atau 34.2%. Responden yang memiliki pendapatan atau uang saku per bulan di atas Rp. 9.000.000 sebanyak 21 orang atau 11.1% dan Responden yang memiliki pendapatan atau uang saku per bulan Rp. 6.000.001 sampai Rp. 9.000.000 sebanyak 18 orang atau 9.5%.

(4)

Tabel 4.5 Pendidikan terakhir Pendapatan/uang

saku Frekuensi Persentase

SD 0 0

SMP 0 0

SMA 95 50

D3/S1 81 42.6

S2/S3 14 7.4

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pekerjaan mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 95 orang atau 50%. Responden yang memiliki pendidikan terakhir D3/S1 sebanyak 81 orang atau 42.6%, dan responden yang memiliki pendidikan terakhir S2/S3 sebanyak 14 orang atau 7.4%.

Tabel 4.6 Domisili Responden

Domisili Frekuensi Presentase

Jawa Timur 157 82.6

Jawa Tengah 18 9.5

Jawa Barat 7 3.7

Lainnya 8 4.2

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa domisili mayoritas responden adalah dari Jawa Timur sebanyak 157 orang atau 82.6%, dari Jawa Tengah sebanyak 18 orang atau 9.5%, responden yang menjawab lainnya (dari Sumatra dan Sulawesi) sebanyak 8 orang atau 4.2%, dan responden dari Jawa Barat sebanyak 7 orang atau 3.7%.

Tabel 4.7 Klasifikasi Utama Klasifikasi Utama Frekuensi Presentase

Bintang 1-2 8 4.2

Bintang 3 55 28.9

Bintang 4 118 62.1

Bintang 5 9 4.7

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang

(5)

memiliki klasifikasi utama untuk mencari hotel bintang 4 melalui OTA sebanyak 118 orang atau 62.1%. Responden yang mencari hotel bintang 3 sebanyak 55 orang atau 28.9%, responden yang mencari hotel bintang 5 sebanyak 9 orang atau 4.7%, dan responden yang mencari hotel bintang 1-2 sebanyak 8 orang atau 4.2%.

Tabel 4.8 Fasilitas Utama

Fasilitas Utama Frekuensi Presentase

Wifi 29 15.3

Kebersihan 93 48.9

Pelayanan 47 24.7

Lainnya 21 11.1

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mencari hotel yang memiliki fasilitas utama yaitu kebersihan kamar sebanyak 93 orang atau 48.9%. Responden yang mementingkan pelayanan staff sebanyak 47 orang atau 24.7%, responden yang mementingkan wifi sebagai fasilitas utama sebanyak 29 orang atau 15.3%, dan responden yang menjawab lainnya (kolam renang dan makan pagi) sebanyak 21 orang atau 11.1%.

Tabel 4.9 Dasar menggunakan OTA Fasilitas Utama Frekuensi Presentase

Promo 12 6.3

Murah 135 71.1

Banyak pilihan 43 22.6

Lainnya 0 0

Total 190 100

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mencari hotel dengan menggunakan OTA dikarenakan oleh harga yang lebih murah sebanyak 135 orang atau 71.1%. Responden yang memilih menggunakan OTA karena banyaknya pilihan hotel sebanyak 43 orang atau 22.6%, dan responden yang memilih menggunakan OTA karena banyaknya promo yang diberikan sebanyak 12 orang atau 6.3%.

(6)

Gambaran jawaban responden pada setiap variabel penelitian akan disajikan dalam bentuk mean dan standar deviasi yang mampu menggambarkan tanggapan yang diberikan pada masing-masing item pertanyaan

Berikut adalah tanggapan responden terhadap setiap variabel-variabel penelitian:

1. Variabel Opinion Seeking (X1)

Variabel Mean Standart

Dev

Keterangan

Membaca ulasan sebelum membeli voucher kamar hotel melalui OTA

4.511 0.673 Sangat

Setuju Mendapatkan masukan dan

pendapat dari konsumen yang lainnya melalui OTA

4.363 0.727 Sangat

Setuju

Lebih nyaman dalam membeli voucher kamar setelah mendapatkan masukan dari sesama konsumen melalui website OTA

4.168 0.825 Setuju

Rata-rata 4.437 0.742 Sangat

Setuju

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap variabel opinion seeking adalah sangat setuju. Rata-rata responden membaca ulasan sebelum membeli voucher kamar hotel melalui Online Travel Agent, melalui opinion seeking konsumen mendapatkan masukan dan pendapat dari konsumen yang lainnya melalui Online Travel Agent. Konsumen merasa lebih nyaman dalam membeli voucher kamar setelah mendapatkan masukan dari sesama konsumen melalui website OTA. Sedangkan nilai standart deviasi yang diperoleh adalah 0.742 yang menunjukkan bahwa jawaban dari responden bisa dibilang beragam.

(7)

2. Variabel Opinion Giving (X2)

Variabel Mean Standart

Dev

Keterangan

Membujuk konsumen lainnya yang berada di OTA

3.026 0.994 Netral

Teman-teman yang ada di OTA membeli kamar berdasarkan dengan yang saya sarankan

3.437 0.881 Setuju

Sering memberi pengaruh kepada konsumen lainnya

3.247 1.092 Netral

Rata-rata 3.237 0.989 Netral

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap variabel opinion giving adalah netral. Responden lebih mempercayai teman-teman yang berada di OTA untuk memutuskan pilihan kamar yang akan dipesan. Nilai standart deviasi 0.989 yang menunjukkan bahwa jawaban dari responden beragam.

3. Variabel Minat Menginap (Y)

Variabel Mean Standart

Dev

Keterangan

Cenderung membaca ulasan di OTA sebelum membeli voucher kamar

4.321 0.846 Sangat

Setuju

Cenderung untuk

mereferensikan kamar hotel melalui OTA

3.642 1.028 Setuju

Adanya peferensi utama untuk menginap di hotel melalui OTA

3.895 0.873 Setuju

Mencari informasi yang positif terkait kamar hotel melalui website OTA

4.3 0.705 Sangat

Setuju

Rata-rata 4.039 0.863 Setuju

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap

(8)

membaca ulasan di OTA sebelum membeli voucher kamar hotel. Nilai standart deviasi 0.863 yang menunjukkan bahwa jawaban dari responden beragam.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas.

4.3.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan ketepatan item-item pertanyaan kuesioner dalam mengukur variabel penelitian. Untuk menguji validitas digunakan pearson correlation product moment. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel pada signifikansi 5% atau 0.05 dan N=30 yaitu 0.361.

Tabel 4.13 Uji Validitas 30 responden

Variabel Correlation

Opinion Seeking

Membaca ulasan sebelum membeli voucher kamar hotel melalui OTA

0.628 Mendapatkan masukan dan pendapat dari konsumen yang

lainnya melalui OTA

0.876 Lebih nyaman dalam membeli voucher kamar setelah

mendapatkan masukan dari sesama konsumen melalui website OTA

0.723

Opinion Giving

Membujuk konsumen lainnya yang berada di OTA 0.777 Teman-teman yang ada di OTA membeli kamar berdasarkan

dengan yang saya sarankan

0.851 Sering memberi pengaruh konsumen lainnya 0.918 Keinginan Menginap

Cenderung membaca ulasan di OTA sebelum membeli voucher kamar

0.779 Cenderung untuk mereferensikan kamar hotel melalui OTA 0.697 Adanya peferensi utama untuk menginap di hotel melalui

OTA

0.816 Mencari informasi yang positif terkait kamar hotel melalui

website OTA

0.729

Tabel 4.13 Uji Validitas menunjukkan bahwa semua data yang digunakan sudah valid dikarenakan hasil r hitung > r tabel = 0.361.

(9)

4.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan kehandalan item-item pertanyaan kuesioner dalam mengukur variabel penelitian karena menghasilkan pengukuran yang konsisten. Pengujian reliabilitas menggunakan nilai cronbach’s alpha. Item-item pertanyaan kuesioner dinyatakan reliabel jika memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,600.

Tabel 4.14 Uji Reliabilitas 30 responden Indikator Cornbach’s Alpha Cornbach’s alpha

keseluruhan

0.800

Opinion Seeking 0.608

Opinion Giving 0.802

Keinginan Menginap 0.739

Tabel 4.14 menunjukkan angka koefisien alpha keseluruhan r > 0.600 sehingga semua variabel dinyatakan reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Multikolinearitas

Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas

Model Tolerance VIF

Opinion Seeking 0.932 1.073

Opinion Giving 0.932 1.073

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki korelasi satu dengan yang lain. Uji tersebut dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF masing – masing variabel. Apabila nilai VIF kurang dari < 10 maka data tersebut dinyatakan bebas dari multikolinearitas. Hasil olah data uji multikolinearitias tabel 4.15 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa VIF setiap variabel < 10, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari gejala multikolinearits.

(10)

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berdasarkan output di atas, terlihat bahwa titik- titik menyebar dengan merata, dan tidak membuat pola tertentu, menyebar di sekitar angka nol, tidak membentuk gelombang, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

4.4.3 Uji Normalitas

Gambar 4.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah didistribusikan secara normal. Metode uji normalitas yang digunakan ini adalah P-PLOT. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan pada penelitian kali ini terbukti terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada menyebar di sekitar sumbu diagonal.

(11)

4.5 Analisa Regresi Linear Berganda

Analisis linear berganda dilakukan untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (minat menginap), dan variabel independen (Opinion seeking dan Opinion Giving) sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Dalam analisis linear berganda ada beberapa analisis yang harus dilakukan yakni analisis korelasi ganda (R) dan analisis determinasi (R2).

Tabel 4.16 Hasil Analisa Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized coefficients

Standardized coefficients

t sig

Collinearity Statistics B

Std

errof Beta

Toleranc

e VIF

Constant 8.175 1.183 6.912 0,000

Opinion

Seeking .494 .089 .378 5.570 0,000 .932

1.07 3 Opinion

Giving .159 .068 .158 2.335 .021 .932

1.07 3

Dari tabel 4.16 maka dapat ditarik kesimpulan mengenai persamaan linear berganda sebagai berikut:

Y= 8.175+0.378X1+0.158X2

Opinion seeking memiliki pengaruh sebesar 0.378 terhadap keinginan menginap di hotel, dan opinion giving memiliki pengaruh sebesar 0.158 terhadap keinginan menginap di hotel. Keinginan menginap memiliki hasil sebesar 8.175.

Hal tersebut menujukkan bahwa keinginan menginap sudah ada, tanpa dipengaruhi oleh opinion seeking dan opinion giving.

4.5.1 Analisa Korelasi Ganda (R)

Analisa korelasi ganda ini dilakukan untuk membuktikan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Apabila suatu hubungan menunjukkan angka mendekati 1 maka hubungan antara variabel bebas dan

(12)

Tabel 4.17 Hasil Analisis Korelasi Ganda (R)

Mode R R Square Adjuated R

Square

Std error of the estimate

1 446² .199 .190 2.11216

Dari tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa analisis korelasi ganda dalam penelitian ini sebesar 0.446 . Angka ini menggambarkan bahwa hubungan antara Opinion Seeking dan Opinion Giving terhadap keinginan menginap di hotel termasuk sedang.

4.5.2 Analisa Determinasi Berganda (R²)

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa Opinion Seeking dan Opinion Giving mempengaruhi sebesar 19.9% (R square 0.199) terhadap keinginan menginap di hotel.

4.6 Uji F (Signifikasi Model Regresi)

Tabel 4.18 Hasil Uji F

Model Sum of

Square

df Mean

Square

F Sig

Regression 207.013 2 103.507 23.201 000² Residual 834.250 187 4.461

Total 1041.263 189

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa F hitung dari data yang sudah diolah sebesar 23.201 yang dapat diartikan lebih besar dari F tabel (3.04), sehingga model penelitian dianggap layak.

4.7 Uji t

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa:

1. Opinion Seeking berpengaruh positif (β : 0.378) dan t test 5.570 > t tabel 1.972731 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Dengan demikian maka H1

(13)

terbukti atau opinion seeking memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan menginap konsumen di hotel.

2. Opinion Giving berpengaruh positif (β : 0.158) dan t test 2.335 > t tabel 1.972731 dengan nilai signifikansi 0.021 < 0.05. Dengan demikian makan H2 terbukti atau opinion giving memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan menginap konsumen di hotel.

3. H3 terbukti atau opinion seeking memiliki pengaruh paling dominan terhadap keinginan menginap konsumen di hotel sebelum membeli voucher kamar melalui OTA karena β opinion seeking (0.378) > β opinion giving (0.158).

4.8 Pembahasan

Dari hasil penyebaran kuesioner maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan, dengan rentang usia 17-27 tahun, yang memiliki pendapatan atau uang saku per bulan Rp. 3.000.001,00 – Rp. 6.000.000,00 dan berprofesi sebagai karyawan.

Mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir SMA dan berdomisili di Jawa Timur. Klasifikasi utama hotel yang dicari oleh responden mayoritas bintang 4, dan memiliki fasilitas utama yaitu kebersihan kamar. Dasar utama responden menggunakan Online Travel Agent adalah harga yang lebih murah daripada website resmi hotel.

Hasil penelitian mengenai pengaruh electronic Word of Mouth melalui Online Travel Agent secara keseluruhan mempengaruhi minat menginap di hotel sebanyak 19.9%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. R square bernilai kecil karena penulis hanya menggunakan 2 variabel bebas, tetapi selama nilai R square berkisar antara 0 – 1 hal tersebut menunjukkan adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Santoso, 2001).

Hipotesa 1 terbukti dan menunjukkan bahwa opinion seeking memiliki pengaruh positif sebesar 0.378 dan signifikan terhadap keinginan menginap konsumen di hotel dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.050. Dari perolehan

(14)

berusaha memperoleh masukan dari konsumen lain terkait hotel yang dipilih.

Masukan dari konsumen lain ini sangat membantu sebelum konsumen membeli voucher kamar hotel.

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Senecal dan Nantel (2004) yang menyatakan bahwa rekomendasi secara online lebih berpengaruh daripada sumber rekomendasi tradisional dari para pakar.

Selain itu penelitian Chu dan Kim (2011) mengenai keterlibatan konsumen terhadap minat beli di sosial media yang menunjukkan bahwa konsumen aktif menggunakan electronic word of mouth yang ada di website Online Travel Agent sebagai media untuk mencari informasi yang dapat membantu konsumen membuat keputusan untuk membeli voucher kamar hotel yang diinginkan.

Hipotesa 2 terbukti dan menunjukkan bahwa opinion giving memiliki pengaruh positif sebesar 0.158 dan signifikan terhadap keinginan menginap konsumen di hotel dengan nilai sebesar 0.021 < 0.050. Jika dilihat dari perolehan mean variabel opinion giving sebesar 3.237 menunjukkan bahwa rata-rata konsumen setuju untuk membujuk konsumen lainnya yang berada di online travel agent, membeli kamar yang berada di online travel agent berdasarkan dengan apa yang disarankan dan sering mempengaruhi konsumen lainnya.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jurvetson (2008) mengenai keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh komentar mengenai produk yang disampaikan oleh seseorang yang biasanya dapat dipercaya bukan perusahaan iklan. Lebih lanjut penelitian ini juga sejalan dengan Zhang dan Zhu (2010) mengenai internet yang saat ini mudah diakses dan sering dipakai konsumen untuk berbagi informasi guna memberitahukan pengalamannya sehingga dapat mempengaruhi konsumen lainnya. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian Chu dan Kim (2011) dimana konsumen merasa dapat mempengaruhi teman-temannya di Social Networking Sites (SNSs) melalui saran yang diberikan.

Hipotesa 3 terbukti dan menunjukkan bahwa opinion seeking memiliki pengaruh paling dominan terhadap keinginan menginap konsumen di hotel sebelum membeli voucher kamar melalui online travel agent karena β opinion seeking (0.378) > β opinion giving (0.158).

(15)

Dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya konsumen lebih sering untuk mencari informasi atau ulasan mengenai kamar hotel melalui Online Travel Agent sebelum membeli voucher menginap. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di Indonesia sudah mengenal internet sebagai salah satu media untuk mencari informasi mengenai kamar hotel melalui Online Travel Agent khususnya agoda.com, traveloka.com dan tripadvisor.com.

Online Travel Agent muncul untuk menjawab kebutuhan konsumen yang saat ini semakin peduli pada efektivitas waktu dan biaya. Melalui Online Travel Agent, konsumen dapat melakukan pemesanan akomodasi dengan lebih hemat biaya, dalam waktu yang lebih singkat. Konsumen bisa memesan kamar hotel dengan mengandalkan jari, gadget, dan koneksi internet.

Gambar

Tabel 4.1 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.4 Pendapatan / uang saku per bulan
Tabel 4.5 Pendidikan terakhir  Pendapatan/uang
Tabel 4.8 Fasilitas Utama
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan model pembelajaran yang tepat serta metode yang efektif dan efisisen, maka pengalaman belajar praktikum dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan

adalah Porapak Q dengan Ar sebagai gas pembawa. Hasil dari proses biofiltrasi dimodelkan ke dalam bentuk model adsorpsi Langmuir dan disimulasikan dalam analisis sensitivitas.

Penulisan volume obat minum dan berat sediaan topikal dalam tube dari sediaan jadi/paten yang tersedia beberapa kemasan, maka harus ditulis, misal:.

Dalam perbandingan antara pasien yang menderita Np dengan asma dan yang tanpa disertai asma (kelompok 3 dan 4), pasien yang mengalami berbagai gejala akibat adanya

dilanjutkan dengan pembelajaran yang meliputi konsep dasar pembelajaran, komponen-komponen pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran, pendekatan, strategi dan model

Pergerakan seperti ini adalah Pola Penerusan harga dimana harga bergerak sempit dengan garis atas (resistance) dan garis bawah (support), Pola channels yang naik

kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Dan untuk kompetensi supervisi, kepala sekolah/madrasah harus 1) merencanakan program supervisi akademik