Respons Gereja Menyikapi Sanksi Sosio-Kultural terhadap Pelanggaran Mapalus (Studi Kasus di GMIM Zaitun Palelon dengan Kajian Sosio-Teologis)
Oleh,
Ketcia Solafide Kojongian 712017186
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi: Ilmu Teologi, Fakultas
Guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi (S. Si-Teol)
Program Studi Ilmu Teologi
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2021
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Ketcia Solafide Kojongian
NIM : 712017186
Program Studi : Ilmu Teologi
Fakultas : Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, Judul:
Respons Gereja Menyikapi Sanksi Sosio-Kultural terhadap Pelanggaran Mapalus (Studi Kasus di GMIM Zaitun Palelon dengan Kajian Sosio-Teologis)
Yang dibimbing oleh:
1. Pdt. Dr. Tony Tampake
2. Pdt. Cindy Quartyamina Koan, MA
adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, 14 Desember 2021 Yang memberi pernyataan,
Ketcia Solafide Kojongian
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ketcia Solafide Kojongian
NIM : 712017186
Program Studi : Ilmu Teologi Fakultas : Teologi
Jenis Karya : Skripsi/Tesis/Disertasi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW Hak bebas royalty non-eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya berjudul:
Respons Gereja Menyikapi Sanksi Sosio-Kultural terhadap Pelanggaran Mapalus (Studi Kasus di GMIM Zaitun Palelon dengan Kajian Sosio-Teologis) Beserta perangkat yang ada (jika perlu).
Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Dibuat di : Salatiga
Pada Tanggal : 14 Desember 2021 Yang menyatakan,
Ketcia Solafide Kojongian Mengetahui,
Pembimbing I, Pembimbing II
Pdt. Dr. Tony Tampake Pdt. Cindy Quartyamina Koan, MA
Kata Pengantar
Syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena penyertaan-Nya, penulis dapat berproses menemukan jati diri melalui pengalaman belajar, mempercakapkan pola pikir, memperdalam pemahaman, bergulat dengan berbagai cara pandang, hingga akhirnya boleh menyelesaikan Tugas Akhir ini. Melalui proses penulisan ini, penulis oleh seizin-Nya diberikan kesempatan untuk menggumuli setiap dinamika yang ada, sehingga melalui iman yang tulus dan murni dapat menuntaskan setiap proses penulisan Tugas Akhir. Melalui penulisan Tugas Akhir ini pun, penulis menyadari bahwa kehadiran Tuhan konkret untuk menolong dan membimbing penulis melalui kehadiran bersama relasi dengan orang-orang yang ada disekitar penulis. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Deysie Komaling, S.Pd (Mami) dan Deevy J. Kojongian, SP (Papi) yang terus mendampingi, menggumuli dan menjadi tiang doa bagi penulis dalam setiap tahap proses menemukan jati diri untuk memperkokoh keyakinan dalam melayani. Terus menyayangi dalam ketulusan.
2. dr. Geibs Biverly Kojongian (Kak Biv), dr. Jack E. Liow (Kak Jack), Oma Selfie, yang terus memberikan semangat hidup dan teladan yang baik, sehingga boleh dapat menuntaskan penulisan Tugas Akhir. Khususnya Ade Wyn, yang dengan kelincahan dan kepinteran dapat mencairkan suasana.
3. Kepada yang penulis kasihi dan hormati Pdt. Dr. Tony Tampake dan Pdt. Cindy Q. Koan, MA yang dalam kesungguhan dan kesetiaan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
4. Kepada Pdt. Nimali Fidelis Buke, M.A sebagai dosen wali studi yang selalu memberikan arahan, motivasi dan doa bagi anak walinya termasuk penulis. Kemudian kepada Pdt. Izak Y. M.
Lattu, Ph.D yang telah memberikan ruang bagi penulis dalam tugas asistensi untuk memperluas pengalaman, cara pandang dan berbagi ilmu selama proses pembentukan bagi penulis sebagai mahasiswa teologi.
5. Pdt. Roslini Manitik, S. Th sebagai Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Zaitun Palelon, pelayan khusus dan jemaat yang bersedia membantu penulisan dalam penelitian lapangan.
6. Pdt. Volla Aditje Zala Panawar, M.Th dan Pdt. Dr. Olga N. Komaling, M.Th yang menjadi mentor penulis dalam berproses sebagai mahasiswa teologi. Kemudian Pdt. Andi Botara (Kak Andi) yang telah membantu penulis dalam penulisan Tugas Akhir.
7. Kak Fred Keith Hutubessy, Kak Johanes Apituley, Kak Paulus Ama Bolodadi, terima kasih telah menjadi kakak yang telah membantu penulis dalam penulisan tugas akhir, memberikan masukan dan memperluas cara pandang.
8. Terima kasih Kesia Pesik, Maria Mema, Eliazer Karaeng, Gio Nugroho, Riki Fay, Marsel Mahodim, Aney Punuh, Niar Nyauwa, Shindy Taroreh, Calvin Siging, Brigita Sampul yang telah menjadi sahabat bagi penulis dalam kehidupan bermahasiswa. Jovira Mandas, Bunga Mokobombang, Agung Kaleb, Bernandy Kawatu yang senantiasa tetap memberikan dukungan kepada penulis.
9. Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Teologi yang telah memperluas pengalaman penulis dalam kehidupan bermahasiswa, memberikan arti ketulusan memperjuangkan sebuah hak yang seharusnya diperoleh. Demikian juga kepada seluruh angkatan 2017 Fak. Teologi UKSW
10. Kepada Oki Lantaka, Angel Ompi, Chrysti Karatu yang senantiasa sabar untuk menjawab segala pertanyaan tentang penulisan Tugas Akhir. Stery Sangkop, Mela Kolinug, Pray Tuwo, Resny Saragih, Enjie Makarawung, Nadia Masinambouw, Gita Reja, Claudia Kambey sebagai penghuni kopi tanem untuk berjuang bersama menuntaskan TA.
11. Wilco Mozart Unmehopa<3.
Salatiga, 14 Desember 2021
Penulis.
MOTO
RESPONDEO ERGO SUM!
(Aku Bertanggung Jawab, Maka Aku Ada)
-Emmanuel Lévinas
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan menguak potensi dimensi destruktif budaya Mapalus yang sering kali tidak disadari atau disadari tetapi tidak mendapatkan perhatian, yang bertolak belakang dengan prinsip fundamental budaya Mapalus, yakni Sitou Timou Tumou Tou. Keberadaan sanksi sosio-kultural rukun Mapalus di Palelon naungan Gereja GMIM Zaitun Palelon dan pemerintah tersebut, berupa stigma yang ditransmisikan dalam bentuk gosip serta bermuara pada pengucilan.
Tulisan ini juga membahas tentang sejauh mana Gereja GMIM Zaitun Palelon melaksanakan pengendalian sosial melalui fungsinya untuk menyikapi penerapan sanksi tersebut. Melalui penggunaan metode kualitatif berdasarkan teori Pengendalian Sosial, Fungsi Gereja serta Relasi Kristus dan Kebudayaan dalam pandangan Richard Niebuhr, penelitian ini menunjukkan secara sosio-teologis pelaksanaan sanksi sosio-kultural rukun Mapalus sebagai alat pengendalian sosial yang justru mengalami titik baliknya karena tidak dapat menghadirkan keadaan masyarakat yang kondusif dan harmonis serta tidak merepresentasikan tanda-tanda Kerajaan Allah. Selain itu, respons Gereja GMIM Zaitun Palelon belum mengadakan pengendalian sosial terhadap pelaksanaan dan penentuan sanksi sosio-kultural rukun Mapalus. Dengan demikian, menempatkan gereja dalam pola hubungan Kristus di atas Kebudayaan.
Kata Kunci: Pengendalian Sosial, Fungsi Gereja, Kristus dan Kebudayaan, Sanksi Sosio- Kultural Mapalus.
ABSTRACT
This study reveals the cultural destructive dimension of Mapalus that is lacking of attention which goes against the fundamental principle of Sitou Timou Tumou Tou. The existence of socio-cultural sanction of Mapalus in Palelon under the umbrella of GMIM Zaitun Paleon church community and the government that is enforced through gossip and stigmatization implicates to the exclusion of individuals. Thus, this research discusses to what extend GMIM Zaitun Palelon church community could implement the social control through its church function in responding the said situation. By utilizing qualitative method based on the theory of social control, function of the religion, as well as Richard Niebuhr’s perspective of relation between Christ and Culture, this study argues that socio-theologically, the implementation of socio- cultural sanctions in the Mapalus pillars as a means of social control actually experienced a turning point as it could not present a conducive and harmonious society that contradicts with the representation of Kingdom of God. Moreover, there is inadequate response from GMIM Zaitun Palelon church in implementing the social control through its function to the said situation. Thus, positioned the church in the pattern of Christ above Culture.
Keywords: Social Control, Function of The Religion, Christ and Culture, Socio-Cultural Sanction of Mapalus