• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP TKJ Kurikulum 2013 Kelas X Pascal.rar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP TKJ Kurikulum 2013 Kelas X Pascal.rar"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN PENDIDIKAN TELADAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) TELADAN JALAN SINGOSARI NO. 3 TELP. (0622) 22210 – 23811, Fax. 22210

PEMATANG SIANTAR 21111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : Algoritma Pemograman tingkat lanjut

Kelas / Semester : X / 2

Pertemuan : 1- 5

Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit

Standar Kompetensi : Menerapkan Algoritma Pemograman tingkat lanjut Karakter Bangsa yang diharapkan : Disiplin, Kreatif, Mandiri, Tanggung Jawab, Kerja

sama. A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar dan Indikator

3.6. Menjelaskan Prinsip Array Multi Dimensi

a. Defenisi Array Multi dimensi, bentuk umum larik multi dimensi dan fungsi larik dalam program

4.6 Menyajikan informasi mengenai array multi dimensi dalam program, menuliskan bentuk umum multi dimansi array, dan mempraktekkan fungsi array dalam program

a. Menyajikan informasi mengenai array multi dimensi

b. Menyajikan informasi mengenai bentuk umum array multi dimansi c. Mempraktekkan fungsi array dalam sebuah program

C. Tujuan Pembelajaran

 Dapat mengetahui dan mengerti larik  Mengetahui Fungsi Larik atau Array  Membuat Program Larik atau Array D. Materi Ajar

1. Pengertian Array

(2)

5. Penggunaan Array dalam C++  Buku Struktur data  Internet

G. Langkah – langkah Pembelajaran Pertemuan 1 - 3

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 1.Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar

2.Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara yang baik.

3.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4.Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar

45 Menit

B. Inti Mengamati

1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan tentang Pengertian Array.

2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan tentang Alokasi penggunaan Array

3. Siswa mengamati penjelaskan tentang Fungsi Aritmatika.

Menanya

1. Siswa berdikusi menganalisa pengertian Array.

2. Siswa berdikusi menganalisa tentang penjelasan alokasi penggunaan array.

3. Siswa berdikusi untuk menganalisa tentang fungsi aritmatika.

Menalar

1. Siswa mencari contoh lain dari penerapan Array. 2. Siswa mencari contoh lain dari fungsi dan penggunan

Array.

3. Siswa mencari contoh lain dari fungsi Aritmatika. Mengomunikasikan

1. Siswa secara berkelompok membuat sebuah program aplikasi dengan menggunakan array dalam bahasa pemrograman C++, dalam bahasa pemrograman pascal, dalam bahasa pemrograman visual basic.

180 Menit

C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan 2. Siswa mengerjakan evaluasi

3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.

45 Menit

(3)

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan

mengondisikan diri siap belajar

2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara yang baik.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar

30 Menit

B. Inti Mengamati

1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan tentang Fungsi Standar Transfer

2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan tentang Penggunaan Array dalam C++

Menanya

1. Siswa berdikusi menganalisa tentang Fungsi Standar Transfer.

2. Siswa berdikusi menganalisa tentang Penggunaan Array dalam C++

Menalar

1. Siswa mencari contoh lain dari penerapan Array. 2. Siswa mencari contoh lain dari fungsi dan

penggunan Array.

3. Siswa mencari contoh lain dari fungsi Aritmatika. Mengomunikasikan

1. Siswa secara berkelompok membuat sebuah program aplikasi dengan menggunakan array dalam bahasa pemrograman C++, dalam bahasa pemrograman pascal, dalam bahasa pemrograman visual basic.

120 Menit

3. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan 2. Siswa mengerjakan evaluasi

3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.

30 menit

H. Sumber Belajar 1. Internet

2. Buku Algoritma dan pemrograman Pascal 3. System Operasi DOS

I. Alat dan bahan Pembelajaran a. Laptop

b. LCD

c. White board d. Spidol

J. Penilaian

(4)

Pematangsiantar, 06 Januari 2014

Ka. Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, Guru MataPelajaran

N. Manurung, S.Kom.

Mengetahui ;

Kepala SMK Swasta Teladan Pematangsiantar

(5)

Lampiran 1

BAHAN AJAR

Kompetensi : Bahan Ajar

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 1 – 5

Alokasi waktu : 10 x 45

1. Kompetensi Dasar

Menjelaskan Prinsip Array Multi Dimensi 2. Indikator

Defenisi Array Multi dimensi, bentuk umum larik multi dimensi dan fungsi larik dalam program

Pertemuan ke 1 Pengertian Array

Array (larik) merupakan tipe data tersetruktur dimana didalamnya terdiri dari komponen – komponen yang mempunyai tipe data yang sama. Didalam suatu array jumlah komponen banyaknya adalah tetap. Didalam suatu larik atau array setiap kompoenen ditunjukkan oleh suatu index yang unik. Index dari setiap komponen array menunjukan urutan data atau identitas yang mewakili data yang adadidalamnya. Logika sederhananya array itu bisa disamakan dengan dua orang dengan nama yang sama didalam suatu komunitas, untuk membedakan antara nama yang satu atau dengan nama yang lain maka diberikan initial tambahan untuk setiap nama.

Variabel array telah kita singgung di bagian depan, namun masih sangat terbatas. Pada bagian ini kita akan pelajari lebih detil tentang array.

Deklarasi Array

Didalam penulisan bahasa pemograman setiap penggunaan array harus dideklarsikan terlebih dahulu. Pendeklarasian array diawali dengan nama variabel array diikuti dengan indeks array yang dituliskan didalam tanda “[]” , diikuti dengan kata cadangan of dan tipe data yang dibutuhkan.

Bentuk Umum Penulisan:

Tanda_pengenal : array [..tipe index ..] of tipe data;

Contoh :

Var

A : array[1..4] of integer; B : array[1..5] of string; C: array[1..10] of real;

Keterangan: :

(6)

1.4 : merupakan tipe indek dari array, yang menunjukan banyaknya data yang mampu disimpan. Integer : menunjukan bahwa data yang diinput berupa bilangan bulat.

Pertemuan ke 2

Alokasi Penggunaan Array

a. Array Static (Static Array)

Array static adalah model pendeklarasian array dimana tipe data yang digunakan mempunyai nilai yang tetap. Nilai yang digunakan untuk menentukan jangkauan pada umumnya bernilai integer. Array Static juga bisa disebut Array dengan deklarasi tipe indeks subrange integer. Bentuk Umum

array[indexType1, ..., indexTypen] of baseType

Keterangan = index type menunjukan tipe data ordinal yang menunjukan batasan atau elemen maksimal terhadap seberapa besar variabel tersebut menyimpan komponen. Contoh :

Var arrayku : array[1..5] of char Atau juga

type

jangkauan = 1..5; var

nilai : array[jangkauan] of integer;

b. Array Dinamis (Dynamic arrays)

Larik atau array dinamis merupakan array yang tidak mempunyai suatu jangkauan atau ukuran yang tetap. Tetapi ketika program dijalankan maka memori untuk suatu array dinamis direalokasikan ketika kita menugaskan suatu nilai kepada array. Dynamic-Array jenis ditandai oleh konstruksi (menyangkut) format.

Bentuk Umum

array of baseType Contoh

var nilai: array of Real;

Dari deklarasi tersebut nilai yang merupakan deklarasi array belum memperoleh nilai yang tetap, tetapi hanya diberikan batasan sebagai tipe data real. Untuk mendeklarasikan array tersebut kita harus menempatkan array didalam suatu memori, caranya adalah dengan memanfaatkan fungsi dari perintah sellength.

Misalnya : Selllength(nilai,20)

Dari penggalan program tersebut nilai untuk array nilai tersebut mempunyai range sebanyak atau cakupan 20 untuk tipe data real, dengan indeex dimulai dari 0 sampai dengan 20.

Pertemuan Ke 3

(7)

Ada Abs, ArcTan, Cos, Exp, Franc, Int, Ln, Pi, Sin, Sqr dan Sqrt Penjelasan :

- Abs (x) ;

Memutlakkan suatu nilai yang ditunjukkan oleh argument x. dapat berupa tipe real atau integer.

- Exp (x : real ) : real ;

Untuk menghitung nilai pangkat dari bilangan e. dapat berupa real atau integer dan hasil dari fungsinya adalah real.

- Ln (x : real ) : real ;

Untuk menghitung nilai logaritma alam dari nilai x. tipe datanya real atau integer dan hasil fungsinya adalah real.

- Int (x : real) : real ;

Untuk menghasilkan nilai integer dari x. hasil dari fungsi adalah tipe real dengan nilai yang berupa pembulatan ke bawah dari nilai x.

- Franc (x : real ) : real ;

Untuk mendapatkan nilai pecahan dari argument x. Argumen x dapat berbentuk real atau integer dan hasilnya adalah real.

- Sqr (x) ;

Untuk menghitung nilai pangkat kuadrat dari argument x. - Sqrt (x : real ) : real ;

Untuk menghitung nilai akar dari argument x. dapat real dan integer dan hasil dari fungsinya adalah real.

- Pi :Akan menghasilkan nilai PI sebesar 3, 14.

Fungsi Standar Transfer

Digunakan untuk merubah suatu nilai ke bentuk nilai yang lain. Yang tersedia adalah fungsi standar Chr, Ord, Round dan trunc.

Penjelasan :

- Chr (x : byte) : char ;

Untuk merubah nilai dari byte x ke bentuk karakter yang sesuai dengan kode ASCII. - Ord (x) : longint ;

Untuk merubah nilai x ke bentuk nilai longint yang sesuai dengan kode ASCII. Fungsi ini kebalikan dari fungsi standar Chr.

(8)

Untuk membulatkan nilai dari real x ke nilai longint yang terdekat. Bila nilai pecahan sama dengan atau lebih besar dari 0,5 akan dibulatkan ke atas, sedangkan bilai nilai pecahan lebih kecil dari 0,5 akan dibulatkan ke bawah.

- Trunc (x : real) : longint ;

Untuk membulatkan nilai dari real x ke nilai longint terkecil, atau dengan kata lain membulatkan ke bawah.

Pertemuan Ke 4

Fungsi Standar Lainnya

Terdiri dari : Hi, Lo, Random, SizeOf, Swap, UpCase, ParamCount dan ParamStr. Penjelasan :

 Hi (x) : byte ;

Untuk mengisi low order byte dari hasil fungsi dengan high order byte dari ungkapan integer x. high order byte dari hasil fungsi akan bernilai nol. Tipe hasil dari fungsi ini adalah byte.

 Lo (x) : byte ;

Untuk mengisi low order byte dari hasil fungsi dengan low order byte dari ungkapan integer x. high order byte dari hasil fungsi akan bernilai nol. Tipe hasil dari fungsi ini adalah byte.

- Swap (x) ;

Untuk membalik bit-bit di low order byte menjadi high order byte dan sebaliknya dari ungkapan x. ungkapan x dapat berupa tipe integer atau word.

- Random [ (range : word ) ] ;

Untuk menghasilkan angka random berkisar dari nilai lebih besar atau sama dengan nol dan lebih kecil dari satu. Bila range tidak disebutkan, hasil dari fungsi ini adalah real. Bila range disebutkan, hasilnya adalah word.

- SizeOf (x) : word ;

Untuk menunjukkan besarnya byte yang digunakan oleh suatu variable x. hasilnya adalah word.

UpCase (Ch : char ) : char ; Untuk merubah argument suatu karakter yang ditunjukkan oleh Ch menjadi bentuk karakter huruf besar ( upper case ).

(9)

Gambar Lemari dengan banyak kotak laci di dalamnya

Pada variabel array, kita tidak hanya menentukan tipe datanya saja, tetapi juga jumlah elemen dari array tersebut atau dalam hal ini adalah batas atas indeksnya. Pada banyak bahasa pemrograman seperti C++, Visual Basic, dan beberapa yang lainnya, nilai indeks awal adalah 0 bukan 1. Cara menuliskan variabel array berbeda-beda tergantung bahasa pemrograman apa yang dipakai. Tetapi yang pasti tipe data harus disebutkan dan batas atas indeks harus ditentukan. Untuk mengisi data pada array kita dapat langsung menentukan pada indeks berapa kita akan isikan demikian juga untuk memanggil atau menampilkan data dari array. Contoh deklarasi, pengisian dan pemanggilan array adalah sebagai berikut.+

Pertemuan Ke 5

Penulisan array pada C++ #include <iostream>

using namespace std; int main() {

// Mendeklarasikan array A dengan 3 buah elemen bertipe int

int A[3];

// Mengisikan nilai elemen array

A[0] = 5; A[1] = 10; A[2] = 20;

// Menampilkan nilai elemen array

cout<<"Nilai elemen ke-1 = "<<A[0];

cout<<"Nilai elemen ke-2 =

"<<A[1];

cout<<"Nilai elemen ke-3 = "<<A[2];

return 0; }

‘Mendeklarasikan array A dengan 3 buah elemen bertipe integer

Print A(0); Print A(1);

Perhatikan pada kedua kode di atas. Pada pendeklarasian variabel array nilai maksimal indeks adalah 2 tetapi jumlah elemennya ada 3 karena indeks dimulai dari 0 bukan dari 1.

Penggunaan Larik / Array

1. Defenisi Larik ( Array )

Larik atau array ialah suatu tipe data terstruktur yang terdapat dalam memori yang terdiri dari sejumlah elemen yang mempunyai tipe data yang sama dan merupakan gabungan dari beberapa variabel sejenis serta memiliki jumlah komponen yang jumlahnya tetap.

(10)

Array adalah struktur data yang statik, yaitu jumlah elemen array harus sudah diketaui sebelum program dieksekusi.

Macam-macam array terdiri atas : a. Array 1 dimensi dituliskan :

Variabel [ indeks ]

b. Array 2 dimensi dituliskan : Variabel [ indeks1, indeks2 ] c. Array 3 dimensi dituliskan :

Variabel [ indeks1, indeks2, indeks3 ]

Syntax :

Variabel [ indeks ]

Variabel [ indeks1, indeks2 ]

Variabel [ indeks1, indeks2, indeks3 ]

Deklarasi Var

< Nama Array = array [indeks] of tipe data;

< Nama Array = array [indeks1, indeks2] of tipe data; tipe data;

< Nama Array = array [indeks1, indeks2, indeks3] of tipe data; of tipe data;

Contoh :

1. Bentuk Pertama sebagai variabel Deklarasi

Nilai : Array [ 1..15] of integer Nama : Array [ ‘A’..’Z’] of string 2. Bentuk Kedua sebagai tipe baru

Deklarasi

(11)

Lampiran 2

INSTUMEN TES URAIAN

Kompetensi : Tes Uraian

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 1 – 5

Alokasi waktu : 10 x 45

1. Kompetensi Dasar

Menjelaskan Prinsip Array Multi Dimensi 2. Indikator

Defenisi Array Multi dimensi, bentuk umum larik multi dimensi dan fungsi larik dalam program

a. Soal

1. Tuliskanlah Pengertian Dari Array.

2. Tuliskanlah Bentuk Penulisan Array satu dimensi . 3. Buatlah Program Array satu dimensi

4. Tuliskan pengertian Larik/Array ! 5. Tuliskan macam-macam array !

b. Jawaban

Kunci Jawaban:

1. Pengertian : Suatu array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks. Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel). Pendefinisian array secara umum adalah sebagai berikut: jika kita ingin membuat beberapa array dengan tipe/jenis yang sama, kita lebih baik jika mendeklarasikan dengan type selanjutnya dengan deklarasi var.

2. Type nama_array =ARRAY[bawah..atas, bawah..atas] of tipe_data; var variabel_array : nama_array; atau • SYNTAX var variabel_array : ARRAY[bawah..atas, bawah..atas] of tipe_data;

3. Array 1 dimensi program INT_ARRAY; uses wincrt;

const N=10;

type int_array = ARRAY [1..N] of integer; var bil : int_array;

indeks : integer; BEGIN

(12)

for indeks := 1 to 10 do begin

readln(bil[indeks]); { loop untuk memasukkan elemen array }

end;

writeln('Isi dari array ini adalah'); { tampilkan setiap elemen }

for indeks := 1 to 10 do begin

writeln('bil[', indeks:2,'] adalah ',bil[indeks] ); end

END.

4. Larik atau array ialah suatu tipe data terstruktur yang terdapat dalam memori yang terdiri dari sejumlah elemen yang mempunyai tipe data yang sama dan merupakan gabungan dari beberapa variabel sejenis serta memiliki jumlah komponen yang jumlahnya tetap.

5. Macam-macam array terdiri atas : d. Array 1 dimensi dituliskan :

Variabel [ indeks ]

e. Array 2 dimensi dituliskan : Variabel [ indeks1, indeks2 ] f. Array 3 dimensi dituliskan :

Variabel [ indeks1, indeks2, indeks3 ]

c. Pedoman Penskoran

Konversi Nilai = Jumalh skor x 5

(13)

Lampiran 3

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Kompetensi : Sikap

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 1 – 5

Alokasi waktu : 10 x 45

1. Kompetensi dasar :

Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari dalam pembelajar Algoritma dan Pemrograman Pascal

2. Indikator

1. Peserta didik dapat berperilaku jujur dalam menyalin informasi dari buku sumber 2. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.

3. Peserta didik dapat berperilaku disiplin dalam mengumpulkan tugas

4. Peserta didik dapat menunjukkan kerja sama dalam belajar Algoritma dan Pemrograman Pascal

5. Peserta didik dapt berperilaku santun dalam belajar.

Nomor peserta didik : ... Nama Absen Peserta didik : ...

No. Sikap Kriteria Hasil

Ya Tidak

1. Jujur 1. Melaporkan data/informasi sesuai dengan apa yang dibaca.

2. Menyampaikan pendapat disertai dengan informasi dari buku sumber yang diterima

2. Tanggung jawab

1. Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah guru

2. Menyelesaikan tugas sampai selesai. 3. Disiplin Melaksanakan dan menyelesaikan tugas

sesuai dengan waktu yang ditetapkan. 4. Bekerja sama Menghargai pekerjaan teman dan

berperan aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

5. Santun 1. Menyampaikan pendapat dengan bahasa dan nada yang baik.

(14)

Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN KERAMPILAN/PSIKOMOTOR

Kompetensi : Keterampilan

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 1 – 5

Alokasi waktu : 10 x 45

1. Kompetensi Dasar

Menjelaskan Prinsip Array Multi Dimensi 2. Indikator

Defenisi Array Multi dimensi, bentuk umum larik multi dimensi dan fungsi larik dalam program

Isilah dengan tanda centang (√) apabila seorang siswa melakukan aktivitas ! No

. Nama

Aspek keterampilan *)

Nilai **)

1 2 3 4 5

*) Keterangan: **) Keterangan

1. Aktifitas bertanya 1. Sangat Terampil, jika 5 keaktifan 2. Aktifitas menjawab 2. Terampil, jika 4 keaktifan

(15)

YAYASAN PENDIDIKAN TELADAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) TELADAN JALAN SINGOSARI NO. 3 TELP. (0622) 22210 – 23811, Fax. 22210

PEMATANG SIANTAR 21111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : Algoritma tingkat lanjut

Kelas / Semester : X / 2

Pertemuan : 6 - 10

Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit

Standar Kompetensi : Menerapkan Algoritma Pemograman tingkat lanjut Karakter bangsa yang diharapkan : Disiplin, Kreatif, Rasa ingin tahu, Mandiri,

Bertanggung jawab, Kerja sama. A. Kompetensi Inti

1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya.

2. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun,

hati-hati, bertanggung jawab, terbuka,kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam mlakukan percobaan dan diskusi.

4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator 3.7 Menggunakan array multi dimensi

a. Membuat operasi array (larik)

4.7 Menyajikan informasi mengenai penggunaan operasi larik, fungsi array (larik), pengunaannya dalam sebah program array (larik)

a. Menyajikan informasi mengenai penggunaan operasi larik b. Menyajikan informasi mengenai fungsi array (larik) c. Menganalisa penggunaan array dalam sebuah program

C. Tujuan Pembelajaran

 Dapat membuat operasi larik

 Mengetahui Fungsi Larik atau Array  Membuat Program Larik atau Array

D. Materi Ajar

1. Operasi Array(larik) 2. Fungsi Array (larik)

3. Penggunaan Array dalam sebuah program

(16)

 Penyampaian  Tanya jawab  Tes Program  Praktek

F. Sumber pembelajaran :  Buku Algoritma  Buku Struktur data  Internet

G. Langkah – langkah Pembelajaran Pertemuan 6 – 8

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu A. Pendahuluan 1.Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan

mengondisikan diri siap belajar

2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara yang baik.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar

45 Menit

B. Inti Mengamati

1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan tentang Operasi Array (larik).

2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan tentang fungsi Array (larik).

3.

4. Menanya

1. Siswa berdikusi menganalisa tentang operasi larik. 2. Siswa berdiskusi menganalisa penjelasan tentang

fungsi-fungsi array (larik)

Menalar

1. Siswa mencari contoh lain dari penggunaan array.

Mengomunikasikan

1. Siswa secara berkelompok mempraktekkan penggunaan array dalam sebuah program

180 Menit

C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan 2. Siswa mengerjakan evaluasi

3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.

15

Pertemuan 9 – 10

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar

2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara yang baik.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar

(17)

B. Inti Mengamati

1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan tentang penggunaan Array (larik) dalam sebuah pemrograman. 2.

3. Menanya

1. Siswa berdikusi menganalisa tentang penggunaan array. 2. Siswa berdiskusi menganalisa penjelasan tentang

fungsi-fungsi array (larik) Menalar

1. Siswa mencari contoh lain dari penggunaan array. Mengomunikasikan

1. Siswa secara berkelompok mempraktekkan penggunaan array dalam sebuah program

120 Menit

C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan 2. Siswa mengerjakan evaluasi

3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.

16

H. Alat Pembelajaran : 1. Laptop

2. Infocus 3. Komputer

I. Penilaian

1. Teknik penilaian : Test tertulis 2. Bentuk Instrumen dan Instumrn

a. Bentuk Instrumen : Tes Uraian b. Instrumen : Terlampir 3. Pedoman Peskroan : Terlampir

Pematangsiantar, 06 Januari 2014

Ka. Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, Guru MataPelajaran

N. Manurung, S.Kom. Friskha L. Manurung, S.Kom

Mengetahui ;

Kepala SMK Swasta Teladan Pematangsiantar,

SUDARLIAN, S.Pd.,M.Si. Lampiran 1

BAHAN AJAR

Kompetensi : Bahan Ajar

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

(18)

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 6 – 10

Alokasi waktu : 10 x 45

1. Kompetensi Dasar

a. Menggunakan array multi dimensi 2. Indikator

a. Membuat operasi array (larik)

Pertemuan 6 :

Pendeklarasian Array Multi Dimensi (Berdimensi Banyak)

Cara pendeklarasian array multi dimensi mirip dengan cara array 1 dimensi. Hanya terdapat penambahan tanda kurung siku (“[“ dan “]”) untuk menunjukan jumlah maksimum data yang dapat ditampung oleh variabel array tersebut. Pada C/C++, untuk mendeklarasikan variable array multi dimensi kita dapat

menuliskannya sebagai berikut :

Tipe_Data Nama_Array[Jumlah_Elemen1] ]...[Jumlah_Elemen n]; Contoh :

int Array[10][5]; //deklarasi array 2 dimensi

double Jumlah[7][1][3]; //deklarasi array 3 dimensi float Total[5][6][1][2]; //deklarasi array 4 dimensi, dst… Materi Kuliah Pemrograman Terstruktur I

IF - UTAMA Versi/Revisi : 1/0 Halaman : VIII-3

Array dua dimensi dapat kita gambarkan sebagai berikut : 0 1 … n Index kolom

1 … n

Index baris Elemen Array

Gambar 8.1. Array Dua Dimensi

Array berdimensi banyak pada kenyataannya jarang dipergunakan dalam aplikasi. Array berdimensi banyak yang sering digunakan adalah array dengan 2 dimensi atau lebih dikenal dengan nama Matriks.

Cara Pendeklarasian Array Tak Berukuran

(19)

lain jumlah elemen dalam array sifatnya tidak konstan atau dinamis), untuk keperluan inilah adlam bahasa C/C++ kita bisa mendefinisikan suatu array tanpa mencantumkan berapa ukuran atau jumlah elemen maksimal ya g bisa disimpan dalam array tersebut.

Pada C/C++, untuk mendeklarasikan variable array tak berukuran kita dapat menuliskannya sebagai berikut :

Tipe_Data Nama_Array[ ][ ]...[ ];

Contoh :

int Array[ ]; //deklarasi array 1 dimensi tak berukuran char Angka[ ][ ]; //deklarasi array 2 dimensi tak berukuran

float Total[ ][ ]...[ ]; //deklarasi array dimensi tertentu dan tak berukurant //program untuk menghasilkan matriks identitas

Materi Kuliah Pemrograman Terstruktur I

IF - UTAMA Versi/Revisi : 1/0 Halaman : VIII-6 #include<stdio.h>

#include<conio.h> int main()

{

int MaxBaris,MaxKolom;

int idxBaris;//indeks baris, sebagai penunjuk nomor baris dalam array int idxKolom; //indeks kolom, sebagai penunjuk nomor kolom dalam array //proses input jumlah maksimum elemen pada Matriks_Identitas

printf("Masukan Ukuran Baris & Kolom Matriks_Identitas : ");scanf("%d",&MaxBaris); MaxKolom=MaxBaris;

int Matriks_Identitas[MaxBaris][MaxKolom]; //deklarasi array Matriks_identitas for (idxBaris=0; idxBaris<=MaxBaris;idxBaris++)

{

for(idxKolom=0;idxKolom<=MaxKolom;idxKolom++) {

(idxBaris == idxKolom) ? Matriks_Identitas[idxBaris][idxKolom] = 1: Matriks_Identitas[idxBaris][idxKolom] = 0;

} }

printf("\nMatriks_Identitasnya adalah \n");

for (idxBaris=1; idxBaris<=MaxBaris;idxBaris++) {

(20)

printf("%d ",Matriks_Identitas[idxBaris][idxKolom]);//output nilai dalam Matriks_Identitas baris ke-idxBaris dan kolom ke-idxKolom

}

printf("\n"); }

getch(); return 0; }

Outputnya adalah : 8.6 Referen

Pertemuan 7

Cara Pengaksesan Array Array Multi Dimensi

Untuk dapat memasukan suatu nilai atau melihat isi dari suatu array kita harus

menentukan posisi dimana nilai tersebut disimpan. Untuk mengakses elemen array dapat kita lakukan dengan perintah

Pada C/C++, untuk mengakses elemen array dapat kita lakukan dengan perintah sebagai berikut :

Nama_Array[indeks_Elemen1] ]...[indeks_Elemen n]; Contoh :

Ary[10]; //akses elemen array Ary pada indeks ke-10

Jumlah[7][1]; // akses elemen array Jumlah pada indeks baris ke-7 dan indeks kolom ke-1

Total[5][6][1]; // akses elemen array Total pada indeks x ke-5 dan indeks y ke-6 dan indeks z ke-1, dst…

Setelah posisi ini kita ketahui, kemudian kita bisa melakukan operasi pada array atau nilai dalam array tersebut. Operasi yang dapat dilakukan pada sebuah array sangat beragam tergantung kebutuhan pengguna program tersebut.

Contoh Program ontoh Menggunakan Array

Array Multi Dimensi Agar bisa mendapatkan gambaran lebih jauh seperti apa sih program yang menggunakan array multi dimensi? Anda bisa melihat contoh-contoh sebagai berikut :

Contoh 01 : Program untuk menjumlahkan 2 buah array 2 dimensi pada C/C++ //Contoh program array multi dimensi - kuliah Pemrograman Terstruktur I //IF-Universitas Widyatama

//dibuat oleh : Danang Junaedi

(21)

//program untuk menjumlahkan array/Matriks A dan B yang berukuran 2x23 #include<stdio.h>

#include<conio.h> int main()

{

int Matriks_A[2][2], Matriks_B[2][2]; // array Matriks_A dan Matriks_B

int Matriks_Hasil[2][2];// array untuk hasil penjumlahan Matriks_A dan Matriks_B int idxBaris;//indeks baris, sebagai penunjuk nomor baris dalam array

int idxKolom; //indeks kolom, sebagai penunjuk nomor kolom dalam array //proses input nilai ke dalam array Matriks_A dan Matriks_B

printf("Masukan Nilai ke dalama Matriks_A\n"); for (idxBaris=1; idxBaris<=2;idxBaris++) {

for(idxKolom=1;idxKolom<=2;idxKolom++) {

printf("Masukan nilai ke dalam Matriks_A[%d,%d] : ",idxBaris,idxKolom); scanf("%d",&Matriks_A[idxBaris][idxKolom]);//input nilai ke dalam Matriks_A pada baris ke-idxBaris dan kolom ke-idxKolom

} }

printf("\nMasukan Nilai ke dalama Matriks_B\n"); for (idxBaris=1; idxBaris<=2;idxBaris++)

{

for(idxKolom=1;idxKolom<=2;idxKolom++) {

printf("Masukan nilai ke dalam Matriks_B[%d,%d] : ",idxBaris,idxKolom); scanf("%d",&Matriks_B[idxBaris][idxKolom]);//input nilai ke dalam Matriks_B pada baris ke-idxBaris dan kolom ke-idxKolom

} }

//proses penjumlahan Matriks_A dan Matriks_B for (idxBaris=1; idxBaris<=2;idxBaris++) {

for(idxKolom=1;idxKolom<=2;idxKolom++) {

Matriks_Hasil[idxBaris][idxKolom] = Matriks_A[idxBaris][idxKolom] + Matriks_B[idxBaris][idxKolom];

(22)

}

//proses output nilai pada array Matriks_A, Matriks_B dan Matriks_Hasil printf("\nisi Matriks_A\n");

for (idxBaris=1; idxBaris<=2;idxBaris++) {

for(idxKolom=1;idxKolom<=2;idxKolom++) Materi Kuliah Pemrograman Terstruktur I

IF - UTAMA Versi/Revisi : 1/0 Halaman : VIII-5 {

printf("\t%d ",Matriks_A[idxBaris][idxKolom]);//output nilai dalam Matriks_A baris ke-idxBaris dan kolom ke-idxKolom

}

printf("\n"); }

printf("\nisi Matriks_B\n");

for (idxBaris=1; idxBaris<=2;idxBaris++) {

for(idxKolom=1;idxKolom<=2;idxKolom++) {

printf("\t%d ",Matriks_B[idxBaris][idxKolom]);//output nilai dalam Matriks_B baris ke-idxBaris dan kolom ke-idxKolom

}

printf("\n"); }

printf("\nisi Matriks_Hasil\n");

for (idxBaris=1; idxBaris<=2;idxBaris++) {

for(idxKolom=1;idxKolom<=2;idxKolom++) {

printf("\t%d ",Matriks_Hasil[idxBaris][idxKolom]);//output nilai dalam Matriks_B baris ke-idxBaris dan kolom ke-idxKolom

}

printf("\n"); }

(23)

Outputnya adalah :

Contoh 02 : Program untuk menghasilkan matriks identitas pada C/C++

//Contoh program array multi dimensi - kuliah Pemrograman Terstruktur I IF-Universitas Widyatama

//dibuat oleh : Danang Junaedi

//Tanggal : 17 November 2008 jam : 16:30 di B.417

Pertemuan 8 Pemrosesan Larik

Elemen Larik diproses secara beruntun melalui indeks terurut, asalkan indeks tersebut sudah terdefenisi. Contoh algoritma pemrosesan larik :

Deklarasi Const max : 25

Type Larik : Array [ 1.. max] of integer X : Larik

M : Integer N : Integer Contoh

Program Utama Kepala

Algoritma Pemrosesan_Larik; Deklarasi

Type Larik : Array [ 1.. 100 ] of integer X : Larik

N : Integer

Procedure Input_Array ( Output x : larik; input N: integer); Deklarasi

J := Integer Deskripsi

For J := 1 to N do Read ( x [ J ] ) Endfor

Procedure Output_Array ( Input x : larik; input N: integer); Deklarasi

I := Integer Deskripsi

(24)

Endfor Read ( N );

Implementasi dalam Bahasa Pemrograman Pascal : Uses Crt;

Const max = 100; Type

Latih = array [ 1..max ] of real; Var

X : latih; I,n : integer;

Procedure Inputan (masuk : latih; n : integer); Begin

For i := 1 to n do Begin

Write (’Masukkan suku ke-’,i, ’= ’); Readln(x [ i ]);

End; End;

Procedure Keluaran (cetak : latih; n : integer); Begin

For i := 1 to n do

Write (’x [‘,I,’ ] = x [ i ] :6:1); End;

Begin

Clrscr;

Write (‘Masukkan N (mak 100) : ‘); Readln(n);

Inputan(x,n); Writeln; Writeln; Readln; End. Pertemuan 9 Penggunaan Larik

Array dibutuhkan apabila suatu proses memerlukan penyimpanan sementara data yang bertipe sama dalam memori, untuk selanjutnyauntuk selanjutnya data tersebut dimanipulasi, dihitung, atau diterapkan proses lainnya. Dengan array dapat menghemat penggunaan nama-nama variabel yang banyak.

(25)

Keseluruhan data yang di input akan disimpan pada satu tempat saja sehingga nantinya yang tersimpan data yang paling akhir.

Contoh dalam bahas Pemrograman Pascal : Uses Crt;

Var

I,n,x : integer;

Procedure Inputan ( var x,n : integer); Begin

For i := 1 to n do Begin

Write (’masukkan suku ke-’,i,’=’); Readln(x);

End; End;

Procedure Keluaran ( var x,n : integer); Begin

For i := 1 to n do Write (‘x[’,i,’]=’,x); End;

Begin Clrscr;

Write(’Masukkan N (mak 100) :’); Readln(n);

Inputan(x,n); Writeln; Writeln; Keluaran(x,n); Readln; End.

Jika Program ini dijalankan maka hasilnya Sebagai berikut : Masukkan N (mak 100) : ketikkan 5

(26)

X[1] = 30 X[2] = 30 X[3] = 30 X[4] = 30 X[5] = 30

b. Variabel berindeks

Data akan disimpan berdasarkan alamat dari suatu indeksnya. Contoh dalam Program Pascal :

Uses Crt; Type

Latih = array [ 1..max ] of real; Var

X : latih; I,n : integer;

Procedure Inputan (masuk : latih; n : integer); Begin

For i := 1 to n do Begin

Write (’Masukkan suku ke-’,i, ’= ’); Readln(x [ i ]);

End; End;

Procedure Keluaran (cetak : latih; n : integer); Begin

For i := 1 to n do

Write (’x [‘,I,’ ] = x [ i ] :6:1); End;

Begin Clrscr;

Write (‘Masukkan N (mak 100) : ‘); Readln(n);

Inputan(x,n); Writeln; Writeln; Keluaran(x,n)

(27)

Jika Dijalankan maka hasilnya : Masukkan N (mak 100) : ketikkan 5 Masukkan suku ke-1 = 10

Masukkan suku ke-2 = 15 Masukkan suku ke-3 = 20 Masukkan suku ke-4 = 25 Masukkan suku ke-5 = 30 Hasilnya :

X[1] =10 X[2] = 15 X[3] = 20 X[4] = 25 X[5] = 30

Pertemuan 10 Larik 2 Dimensi

Misalkkan Matrik C ukuran 3x4 yang merupakan hasil penjumlahan dari Matrik A ukuran 3x4 dan Matrik B ukuran 3x4.

A=

(

a b c d

e f g h

i

j k l

)

dan

B=

(

m n o p

q r s t

u v w x

)

C

=

(

a+m b+

n c+

o d

+

p

e+q

f

+

r

g+

s

h+

t

i

+u

j+

v k

+w

l

+

x

)

Makaalgoritma dari permasalahan tersebut dapat dituliskan :

Deklarasi

Type larik : Array [1..Indeks, 1..indeks2] of integer X : Larik

N : Integer

Procedure Input_ArrayA(output x : Larik; Input M,N : integer); Deklarasi

I,j : integer Deskripsi

For I := 1 to m do For J := 1 to n do

(28)

Ebdfor

Procedure Input_ArrayB(output x : Larik; Input M,N : integer); Deklarasi

I,j : integer Deskripsi

For I := 1 to m do For J := 1 to n do

Read ( B[I,j]) End for

Endfor

Procedure Jumlah_Array(Input x : Larik; Input M,N : integer); Deklarasi

I,j : integer Deskripsi

For I := 1 to m do For J := 1 to n do C[I,j] := A[I,j] + B[I,j] Write ( C[I,j] )

End for Endfor

Deskripsi Read (N)

Input_ArrayA(x,M,N) Input_ArrayB(x,M,N) Jumlah_Array(x,M,N)

Implementasinya dalam bahasa Pemrograman Pascal : Uses Crt;

Type

Latih = array [ 1..10, 1..10] of integer; Var

I,j,n,m : Integer; A,B,C : latih;

Procedure InputA(var x : latih; m,n : integer); Begin

For I := 1 to m do Begin

(29)

Write(‘Masukkan suku A[‘,I,’] = ‘); Raedln(A[I,j](;

End; End;

End;

Procedure InputB(var x : latih; m,n : integer); Begin

For I := 1 to m do Begin

For J := 1 to n do Begin

Write(‘Masukkan suku B[‘,I,’] = ‘); Raedln(B[I,j](;

End; End;

End;

Procedure Keluaran(var x : latih; m,n : integer); Begin

For I := 1 to m do Begin

For J := 1 to n do Begin

C[I,j]:=A[I,j]+ B[I,j] Writeln(‘C[‘,I,’]=’, C[I,j]); End;

End; End;

Begin

Write(‘Masukkan m (mak 10) :’); Readln(m);

Write(‘Masukkan n (mak 10) :’); Readln(n);

InputA(a,m,n); InputB(a,m,n); Writeln; Writeln; Keluaran(c,m,n); Readln;

(30)

2.1. Pengaksesan data array

Pengaksesan data array dapat dilakukan dengan cara memberikan nama variabel array tersebut serta indexnya.

Contoh : Data[0]=5; Data[1]=7;

Printf(“Data pertama adalah %d \n”,Data[0]);

Cara lain untuk pengaksesan data array dalam bahasa C adalah dengan menggunakan pointer. Contoh :

int *p,i; //p adalah pointer ke data int, i adalah sebuah int

p=data; i=data[2];

*p=50; // identik dengan data[0]=50 *(p+1)=15; // identik dengan data[1]=15

*(p+2)=*p+data[1]; // identik dengan data[2]=data[2]+data[1]; p++; // alamat p ditambah 1 (p berisi alamat int berikutnya)

printf(“Isi P adalah : “,*p);// akan muncul data[1] yaitu 50

p=p+2; // alamat p ditambah 2(p berisi alamat 2 int berikutnya

printf(“Isi P sekarang : “,*p);// akan muncul data[3] yaitu 6

(31)

printf("Pemasukan data :\n"); for(i=0;i<maks;i++)

{

printf("Masukan data[%d]: ",i); scanf("%d",p+i);

}

printf("\nData yang telah di masukan adalah :\n"); for(i=0;i<maks;i++)

{

printf("Data[%d] ada di alamat %u dengan isi : %i\n", i,p+i,*(p+i));

}

getch(); return 0; }

2.2. Menampilkan data array

Operasi ini berguna untuk menampilkan data yang ada dalam array sebanyak banyaknya data. Oleh karena itu berarti akan ada perulangan dari data pertama sampai data terakhir. Program untuk menampilkan data array dapat dilihat dalam potongan program di bawah ini.

int i;

int data[5]={1,5,8,9,8}; int banyakdata=5;

for(i=0;i<banyakdata;i++) {

printf("data[%d]: %i\n",i,data[i]); }

Jika ingin menggunakan pointer, maka programnya adalah : int i,*p;

int data[5]={1,5,8,9,8}; int banyakdata=5; p=data;

for(i=0;i<banyakdata;i++) {

(32)

Kedua perintah di atas sama-sama menampilkan data dalam array. Jika dijalankan akan menghasilkan tampilan seperti dibawah ini.

data[1]=5; data[2]=8; data[3]=9; data[4]=8;

Karena proses menampilkan data array ini akan sangat banyak dipakai, maka sebaiknya proses ini dibuat dalam bentuk sebuah fungsi yang memiliki parameter/argumen berupa array dan banyaknya data. Fungsi tersebut adalah :

void view_array(int data[],int banyakdata) {

int i;

for(i=0;i<banyakdata;i++) {

printf("%4d ",data[i]); }

}

atau jika parameternya ingin berupa pointer void view_array(int *data,int banyakdata) {

int i;

for(i=0;i<banyakdata;i++) {

printf("%4d ",*(data+i)); }

}

Setelah fungsi tersebut dibuat, maka jika ingin menampilkan data array, akan lebih mudah. Perhatikan contoh di bawah ini.

int a[5]={2,5,6,7,8}; int banyakdata=5;

(33)

Lampiran 2

INSTRUMEN TES URAIAN

Kompetensi : Tes Uraian

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 6 – 10

Alokasi waktu : 10 x 45

1. Kompetensi Dasar

a. Menggunakan array multi dimensi 2. Indikator

a. Membuat operasi array (larik)

a. Soal

1. Buatlah Program Array Multi dimensi 2. Buatlah program dengan menggunakan C++ 3. Buatlah contoh sebuah program Larik 2 dimensi

b. Kunci jawaban

1. Program Array Multi Dimensi

algoriProses penyisipan membutuhkan 3 parameter yaitu array yang akan memuat data, banyakdata sekarang yang akan berubah setelah proses, data baru, dan posisi penyisipannya.

void sisip_array(int data[], int *banyakdata, int baru, int posisi)

{ int i;

if (*banyakdata < maks) {

if((posisi>0)&&(posisi<=*banyakdata)) {

posisi--; // dalam C array dimulai dari 0, // sehingga posisi harus dikurang 1 for(i=*banyakdata;i >= posisi;i--) {

data[i+1]=data[i]; }

(34)

} else

printf("Posisi di luar jangkauan. Penyisipan gagal\n"); }

else {

printf("Array Penuh. Penyisipan gagal\n");

2. Program dengan menggunakan C++ #include <stdio.h>

#include <conio.h> #define maks 5 main()

{

int i,*p; int data[5]; p=data; clrscr();

printf("Pemasukan data :\n"); for(i=0;i<maks;i++)

{

printf("Masukan data[%d]: ",i); scanf("%d",p+i);

}

printf("\nData yang telah di masukan adalah :\n"); for(i=0;i<maks;i++)

{

printf("Data[%d] ada di alamat %u dengan isi : %i\n", i,p+i,*(p+i));

}

getch(); return 0; }

3. Penggunaan Program dalam larik 2 dimensi Uses Crt;

(35)

Latih = array [ 1..10, 1..10] of integer; Var

I,j,n,m : Integer; A,B,C : latih;

Procedure InputA(var x : latih; m,n : integer); Begin

For I := 1 to m do Begin

For J := 1 to n do Begin

Write(‘Masukkan suku A[‘,I,’] = ‘); Raedln(A[I,j](;

End; End;

End;

Procedure InputB(var x : latih; m,n : integer); Begin

For I := 1 to m do Begin

For J := 1 to n do Begin

Write(‘Masukkan suku B[‘,I,’] = ‘); Raedln(B[I,j](;

End; End;

End;

3. Pedoman Penilaian :

Konversi Nilai = Jumlah Skor x 30,

(36)

Lampiran 3

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Kompetensi : Sikap

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 6 – 10

Alokasi waktu : 10 x 45

Nomor peserta didik : ... Nama Absen Peserta didik : ...

1. Kompetensi dasar :

Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari dalam pembelajar Algoritma dan Pemrograman Pascal

2. Indikator

1. Peserta didik dapat berperilaku jujur dalam menyalin informasi dari buku sumber 2. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.

3. Peserta didik dapat berperilaku disiplin dalam mengumpulkan tugas

4. Peserta didik dapat menunjukkan kerja sama dalam belajar Algoritma dan Pemrograman Pascal

5. Peserta didik dapt berperilaku santun dalam belajar.

No. Sikap Kriteria Hasil

Ya Tidak

1. Jujur 1. Melaporkan data/informasi sesuai dengan apa yang dibaca.

2. Menyampaikan pendapat disertai dengan informasi dari buku sumber yang diterima

2. Tanggung jawab

1. Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah guru

2. Menyelesaikan tugas sampai selesai. 3. Disiplin Melaksanakan dan menyelesaikan tugas

sesuai dengan waktu yang ditetapkan. 4. Bekerja sama Menghargai pekerjaan teman dan

berperan aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

5. Santun 1. Menyampaikan pendapat dengan bahasa dan nada yang baik.

(37)

Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN/PSIKOMOTOR

Kompetensi : Keterampilan

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal

Pertemuan ke : 6 – 10

Alokasi waktu : 10 x 45 1. Kompetensi Dasar

a. Menggunakan array multi dimensi 2. Indikator

a. Membuat operasi array (larik)

Isilah dengan tanda centang (√) apabila seorang siswa melakukan aktivitas ! No

. Nama

Aspek keterampilan *)

Nilai **)

1 2 3 4 5

*) Keterangan: **) Keterangan

1. Aktifitas bertanya 1. Sangat Terampil, jika 5 keaktifan 2. Aktifitas menjawab 2. Terampil, jika 4 keaktifan

(38)

YAYASAN PENDIDIKAN TELADAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK ) TELADAN JALAN SINGOSARI NO. 3 TELP. (0622) 22210 – 23811, Fax. 22210

PEMATANG SIANTAR 21111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : Algoritma

Kelas / Semester : X / 2

Pertemuan : 11 - 15

Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit

Standar Kompetensi : Menerapkan Algoritma Pemograman tingkat lanjut Karakter bangsa yang diharapkan : Disiplin, Kreatif, rasa Ingin tahu, Tanggung Jawab,

Bekerja sama. A. Kompetensi Inti

1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya.

2. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun,

hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam mlakukan percobaan dan diskusi.

4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil.

B. Kompetensi dasar dan Indikator 3.8 Prosedure dan fungsi

a. Membuat algoritma pemograman dengan prosedure b. Membuat algoritma pemograman dengan fungsi c. Membuat algoritma dengan prosedure dan fungsi

4.8 Menyajikan informasi mengenai pemrograman dengan menggunakan prosedure, dengan menggunakan fungsi, dan dengan menggunakan prosedure dan fungsi

a. Menyajikan informasi mengenai penggunaan prosedure b. Menyajikan informasi mengenai penggunaan fungsi

(39)

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat :

 Menjelaskan pendeklarasian fungsi

 Membuat contoh program untuk memanggil fungsi

 Menjelaskan pendeklarasian prosedure

 Membuat contoh program untuk memanggil prosedure

D. Materi Ajar

a. Membuat algoritma pemograman dengan prosedure b. Membuat algoritma pemograman dengan fungsi c. Membuat algoritma dengan prosedure dan fungsi

E. Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : Scientifict Learning b. Straegi : Cooperative Learning c. Model : Problem Based Learning d. Metode : Diskusi, Ceramah, tanya Jawab

F. Langkah – langkah Pembelajaran Pertemuan 11 – 13

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar.

2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara yang baik.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat

1. Siswa berdikusi menganalisa penjelasan pemangilan prosedure.

2. Siswa berdikusi menganalisa penjelasan tentang pemanggilan fungsi.

Menalar

1. Siswa mencari contoh lain dari penanganan penggunaan procedure dan fungsi.

Mengomunikasikan

1. Siswa secara berkelompok mempraktekkan dalam penggunaan prosedure dan fungsi dalam sebuah program pascal.

180 Menit

C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan

2. Siswa mengerjakan evaluasi

(40)

3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.

Pertemuan 14 – 15

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar.

2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara yang baik.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat

1. Siswa berdikusi menganalisa penjelasan pemangilan prosedure.

2. Siswa berdikusi menganalisa penjelasan tentang pemanggilan fungsi.

Menalar

1. Siswa mencari contoh lain dari penanganan penggunaan procedure dan fungsi.

Mengomunikasikan

1. Siswa secara berkelompok mempraktekkan dalam penggunaan prosedure dan fungsi dalam sebuah program pascal.

120 Menit

C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan.

2. Siswa mengerjakan evaluasi.

3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.

30 Menit

G. Sumber Pembelajaran :  Komputer

 Buku Algoritma  Buku Struktur data  Internet

H. Media Pembelajaran a. Laptop

(41)

I. Penilaian

1. Teknik penilaian : Test 2. Bentuk instrumen

a. Test tertulis

b. Instrumen (terlampir)

3. Pedoman penskoran (terlampir)

Pematangsiantar, 06 Januari 2014 Ka. Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, Guru MataPelajaran

N. Manurung, S.Kom Friskha L. Manurung, S.Kom

Mengetahui ;

Kepala SMK Swasta Teladan Pematangsiantar

(42)

Lampiran 1

BAHAN AJAR

Kompetensi : Bahan Ajar

Satuan Pendidikan : SMK Swasta Teladan

Kelas/Semster : X/II

Mata Pelajaran : Algoritma dan Bahasa Pemrograman Pascal Pertemuan ke : 11 – 15

Alokasi waktu : 10 x 45

1. Kompetensi Dasar Prosedure dan fungsi 2. Indikator

a. Membuat algoritma pemograman dengan prosedure b. Membuat algoritma pemograman dengan fungsi c. Membuat algoritma dengan prosedure dan fungsi

Pertemuan 11

Procedure dan Function

Procedure dan Function adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai sub-program (modul program) yang merupakan sebuah program kecil untuk memproses sebagian dari pekerjaan program utama.

Procedure

Prosedur diawali dengan kata cadangan Procedure di dalam bagian deklarasi prosedur. Prosedur dipanggil dan digunakan di dalam blok program yang lainnya dengan menyebutkan judul prosedurnya.

Prosedur banyak digunakan pada program yang terstruktur, karena :

1. Merupakan penerapan konsep program modular, yaitu memecah-mecah program yang rumit menjadi program-program bagian yang lebih sederhana dalam bentuk prosedur-prosedur. 2. Untuk hal-hal yang sering dilakukan berulang-ulang, cukup dituliskan sekali saja dalam

prosedur dan dapat dipanggil atau dipergunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.

Sebagaimana halnya sebuah program, suatu procedure juga memiliki header dan block. Perbedaan bentuknya dengan program hanyalah pada bagian header-nya saja.

Bentuk Umum header suatu procedure adalah : PROCEDURE nama;

Atau

PROCEDURE nama (formal parameter : jenis);

(43)

Contoh : Misal akan dibuat suatu procedure untuk menentukan bilangan bulat terbesar diantara tiga bilangan bulat, maka procedure tersebut adalah sebagai berikut :

PROCEDURE maksimum; VAR max : integer;

BEGIN

IF a > b THEN max := a ELSE max := b; IF c > max THEN max := c;

WRITELN(max); END.

Selanjutnya, di dalam suatu program, procedure ini dapat digunakan dengan bentuk penulisan sebagai berikut :

PROGRAM contoh_1; HEADER program utama VAR a,b,c : integer;

PROCEDURE maksimum; VAR max : integer;

BEGIN

IF a>b THEN max := a ELSE max := b; deklarasi program IF c>max THEN max := c; utama

WRITELN(max); END; BEGIN

READLN(a,b,c);

Maksimum statement program utama END.

PROGRAM CONTOH_2; VAR p,l,t,vol,panj : real; PROCEDURE kotak; VAR v,pl : real; BEGIN

v := p * l * t ; pl := p + 2.0 * t; writeln(v,pl);

END; BEGIN

(44)

kotak; END.

Pertemuan 12

Jangkauan Identifier

Identifier yang dideklarasikan dalam suatu blok program hanya berlaku pada blok dimana identifier tersebut didefinisikan.

Contoh :

1. PROGRAM p; VAR x : real; PROCEDURE pl; VAR y : integer; begin

………..; daerah berlakunya y daerah ………..; berlakunya x

end; begin

………..; ………..; end.

y → variabel global

2. Program P ;

Var x,y : real; y (real) berlaku disemua blok ……… program P, kecuali di P1

……… x (real) berlaku disemua blok P, kecuali di P2

Procedure Pl ;

Var y : integer; hanya berlaku di P1 saja (lokal) ………..

Begin ……… ……… End;

Procedure P2;

(45)

……… Begin ……….. ………..

End; Begin ………….

x := ……. x dan y yang dimaksud adalah x dan y real y := ……. (variabel global)

………… End.

Procedure dengan Parameter

Nilai di dalam suatu modul program Pascal sifatnya adalah lokal, artinya hanya dapat digunakan pada modul atau unit program yang bersangkutan saja, tidak dapat digunakan pada modul atau unit program yang lainnya.

Contoh :

Prosedur Tanya_hitung; Var X,Y :real;

Begin

Write (‘Nilai X ?’); Readln(X);

Y:=X*X;

Writeln(‘Nilai Y = ‘,Y:6:2); End;

Begin

Tanya_Hitung; End.

Hasilnya : Nilai X ? 5 Nilai Y = 25.00 Keterangan :

Variabel X dan Y sifatnya adalah lokal untuk prosedur Tanya_hitung, artinya hanya dapat digunakan pada modul itu saja, Pada modul yang lain tidak dapat digunakan,

Prosedur Tanya_hitung; Var X,Y :real;

Begin

(46)

Readln(X); Y:=X*X; End; Begin

Tanya_Hitung;

Writeln(‘Nilai Y = ‘,Y:6:2); End.

Hasilnya :

Error 31: Unknown identifier

Supaya nilai variabel dapat digunakan di modul lainnya, maka dapat dilakukan dengan cara : 1. Dibuat bersifat global

Harus dideklarasikan di atas modul yang menggunakannya. Procedure kesatu;

Begin ……. ……..

End; (*akhir dari procedure kesatu……*) Var

A,B : word; Procedure kedua; Begin

…….. ……..

End; (*akhir dari procedure kedua*) Procedure ketiga;

Begin …….. ……..

End; (*akhir dari procedure ketiga*) Begin

…….. ……..

End. (*akhir dari modul utama*)

Pada contoh diatas, variabel A dab B bersifat global untuk prosedur kedua, ketiga dan utama, tetapi tidak bersifat global untuk prosedur kesatu, sehingga prosedur kesatu tidak dapat menggunakan variabel-variabel tersebut.

(47)

Procedure kesatu; Begin

……. ……..

End; (*akhir dari procedure kesatu……*) Procedure kedua;

Begin …….. ……..

End; (*akhir dari procedure kedua*) Procedure ketiga;

Begin …….. ……..

End; (*akhir dari procedure ketiga*) Begin

…….. ……..

End. (*akhir dari modul utama*)

Pertemuan 13

Pengiriman ProCedure

1. Dikirimkan sebagai parameter ke modul yang membutuhkannya.

Parameter yang dikirim dari modul utama ke modul prosedur disebut actual parameter, dan parameter yang ada dan dituliskan pada judul prosedur disebut formal parameter.

2. Pengiriman parameter secara nilai

Parameter yang dikirimkan secara nilai, maka parameter formal yang ada di prosedur akan berisi nilai yang dikirimkan yang kemudian bersifat lokal di prosedur.

Perhatikan procedure berikut : Procedure konversi;

begin

f := (5/9) * c + 32; f dan c variabel global, c sebagai input dan writeln(c,f); f sebagai output.

end;

Procedure di atas dapat dipanggil dengan variabel yang berbeda, tetapi penulisannya harus diubah dengan menggunakan parameter sbb:

(48)

Begin

F := (5/9) * c + 32; disebut formal parameter Writeln(c,f);

End;

Selanjutnya procedure di atas dapat dipanggil dengan parameter lain, misalnya : konversi (x,y) ;

actual parameter

x dan y disebut sebagai actual parameter.

Pada eksekusinya x akan menggantikan c dan y akan menggantikan f. x dan y ini dapat berupa :

 konstanta

 variabel

 procedure, atau

 fungsi

Contoh :

Procedure Hitung(A,B : integer); Var C : integer;

Begin C := A + B;

Writeln(‘Nilai C = ‘,C) End;

Var X,Y : integer; Begin

Write(‘Nilai X ? ‘); Readln(X);

Write(‘Nilai Y ?’); Readln(Y);

Hitung(X,Y); End.

Hasilnya : Nilai X ? 2 Nilai Y ? 3 Nilai C = 5

3. Pengiriman parameter secara acuan

(49)

Menunjukkan pengiriman parameter secara acuan. Contoh :

Procedure Hitung(Var A,B,C : integer); Begin

C := A + B; End;

Var X,Y,Z : integer; Begin

X := 2; Y:= 3; Hitung(X,Y,Z);

Writeln(‘X = ‘,X,’ Y = ‘,Y,’ Z = ‘,Z); End.

Hasilnya :

X = 2 Y = 3 Z = 5

4. Acuan Forward

Digunakan untuk mendeklarasikan dimuka judul prosedur terpisah dari bloknya. Contoh :

Procedure pro1(var I : integer); Forward; Procedure pro2(var I : integer);

Begin

Writeln(‘prosedur pro’, I); End;

Procedure pro1; Begin

Writeln(‘prosedur pro’,I); End;

Var I : integer; Begin

I := 1; pro1(I); I := 2; pro2(I); End.

(50)

Prosedur Standar

Prosedur yang disediakan oleh Turbo Pascal :

1. Prosedur standar EXIT

Digunakan untuk keluar dari suatu blok.

2. Prosedur standar HALT

Digunakan untuk menghentikan proses program baik di program bagian maupun di program utama.

3. Prosedur standar MOVE

Bentuk umum : MOVE (Var source,dest; count : word);

Digunakan untuk menyalin suatu blok sebanyak count byte memori dari blok dimulai byte pertama source dan disalinkan ke byte pertama dest.

4. Prosedur standar FILLCHAR

Digunakan untuk mengisi sejumlah byte nilai ke dalam suatu variabel, sebagai berikut FillChar(x;count :word;ch);

X adalah variabel yang dapat bertipe apapun yang akan diisi dengan nilai tipe ordinal Ch sebanyak count byte.

Pertemuan 14 Function

Blok fungsi hampir sama dengan blok prosedur, hanya fungsi harus dideklarasikan dengan tipenya atau jenis hasilnya. Tipe deklarasi ini menunjukkan tipe hasil dari fungsi.

Pada bahasa Pascal dikenal beberapa fungsi, misalkan : abs, pred, sqrt, sqr, succ dan sebagainya. Fungsi-fungsi tersebut biasanya dikenal dengan Built in Function. Sedangkan function yang akan bicarakan disini adalah fungsi yang kita buat sendiri.

Berbeda dengan procedure, function merupakan modul program yang menghasilkan suatu kuantitas.

Hal ini dapat dilihat dari bentuk header-nya yang menyebutkan jenis data dari kuantitas yang dihasilkan.

Secara umum bentuk header suatu function adalah : FUNCTION nama : jenis hasil;

Atau FUNCTION nama (formal parameter : jenis ) : jenis_hasil; Contoh :

(51)

Function MAX (x,y : integer) : integer; Begin

If x < y then MAX := y ; Else MAX := x;

End;

Selanjutnya kita dapat menggunakan fungsi di atas dalam suatu program, misalnya dengan menyatakan sebagai berikut :

P := MAX(a,b); Z := MAX(a+b,a*b); Q := MAX(MAX(a,b),c); ……… dsb.

2. Function LOG (x : real) : real; Begin

LOG := ln (x) / ln (10.0); End;

3. Function POWER (x,y : real) : real; Begin

POWER := exp (y * ln (X)) End;

ab = POWER (a,b)

ba = POWER (b,a)

(p + q)r/s = POWER (p + q, r/s) ……….. dll

Contoh :

Function Hitung(Var A,B : integer): integer; Begin

Hitung := A + B; End;

Var X,Y : integer; Begin

(52)

Readln(X);

Write(‘Nilai Y ? ‘); Readln(Y);

Writeln;

Writeln(X,’ + ‘,Y,’ = ‘,Hitung(X,Y)); End.

Hasilnya : Nilai X ? 2 Nilai Y ? 3 1 + 3 = 5

Rekursif

Suatu fungsi atau prosedur dalam bahasa Pascal dapat bersifat rekursif. Artinya, fungsi atau prosedur tersebut dapat memanggil dirinya sendiri. Berikut ini sebuah contoh fungsi dan prosedur yang rekursif.

1. function faktorial (nilai : integer) : integer; begin

if nilai <= 0 then faktorial := 1;

else faktorial := nilai * faktorial (nilai-1) end;

Var

N : integer; Begin

Write(‘Berapa faktorial ? ‘); Readln(N);

Writeln(N,’ faktorial = ‘,faktorial(N):9:0); End.

faktorial (4) = 4 * faktorial (3) 3 * faktorial (2)

2 * faktorial (1) 1 * faktorial (0) 1

= 4 * 3 * 2 * 1 * 1 = 24

(53)

F (0) = 0 F (1) = 1

F (n) = F ( n-1 ) + F (n-2); untuk n >1 Function fibonacci ( n : integer ) : integer; Begin

If n = 0 then fibonacci := 0 Else

If n := 1 then fibonacci := 1

Else fibonacci := fibonacci (n-1) + fibonacci (n-2); End;

3. Procedure reverse ( num : integer ); Begin

If num < 10 then write(num) Else begin

Write(num mod 10); Reverse(num div 10); End;

End.

Pertemuan 15 Fungsi Standar

1. Fungsi standar arutmatika

Fungsi standar ABS Bentuk umum : ABS(x);

Digunakan untuk memutlakkan suatu nilai yang ditunjukkan oleh argumen x. Contoh :

Begin X:=-2.3;

Write(‘Nilai X = ‘,X,’ Nilai mutlaknya = ‘,Abs(X):3:1); End.

(54)

Digunakan untuk menghitung nilai pangkat dari bilangan e yaitu sebesar ex. Hasilnya berupa nilai real.

Fungsi standar LN

Bentuk umum : LN(x):real;

Digunakan untuk menghitung nilai logaritma alam (natural logarithm) dari nilai x. Hasilnya berupa nilai real.

Fungsi standar INT

Bentuk umum : INT(x:real):real;

Digunakan untuk menghasilkan nilai integer dari x. hasil dari fungsi adalah tipe real dengan nilai yang berupa pembulatan ke bawah (nilai pecahan dibuang) dari nilai x.

Contoh : Begin X:=9.99;

Write(‘Nilai yang akan dibulatkan = ‘,X); Writeln(‘Nilai pembulatannya = ‘,Int(X):3:2); End.

Hasil :

Nilai yang akan dibulatkan = 9.99 Nilai pembulatannya = 9.00

Fungsi standar FRAC

Bentuk umum : FRAC(x:):real;

Digunakan untuk mendapatkan nilai pecahan dari argumen x. Argumen x dapat bernilai real maupun integer dan hasil dari fungsi adalah real.

Contoh : Begin X:=9.99;

Write(‘Nilai X = ‘,X,’ Nilai pecahannya = ‘,Frac(X):4:3); End.

Hasilnya : Nilai X = 9.99 Nilai pecahannya = 0.990

Fungsi standar SQR Bentuk umum : SQR(x);

(55)

Begin X :=2;

Write(‘Nilai X = ‘,X,’ Nilai kuadratnya = ‘,sqr(x)); End.

Hasilnya : Nilai X = 2 Nilai kuadratnya = 4

Fungsi standar SQRT

Bentuk umum : SQRT(x) : real;

Digunakan untuk menghitung nilai akar dari argumen x, hasilnya berupa real.

Fungsi standar PI, SIN, COS, ARCTAN

a. Fungsi Standar Transfer Digunakan untuk merubah suatu nilai ke bentuk nilai lain.

 Fungsi standar CHR

Bentuk umum : CHR(x:byte):char;

Digunakan untuk merubah nilai dari byte x ke bentuk karakter yang sesuai dengan kode ASCII.

Contoh : X := 66;

Write(‘Nilai X = ‘,x,’ Nilai karakternya = ‘,CHR(X)); Hasilnya : Nilai X = 66 Nilai karakternya = B

 Fungsi standar ORD

Bentuk umum : ORD(x):longint;

Digunakan untuk merubah nilai x ke bentuk nilai longint yang sesuai dengan kode ASCII, merupakan kebalikan dari fungsi CHR.

 Fungsi standar ROUND

Bentuk umum : ROUND(x:real):longint;

Digunakan untuk membulatkan nilai dari real x ke nilai longint yang terdekat. Bila nilai pecahan sama dengan atau lebih besar dari 0.5 akan dibulatkan ke atas, sedang kalau lebih kecil dari 0.5 akan dibulatkan ke bawah.

Contoh :

Write(’10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat ‘,Round(10/3));

Writeln(’20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah ‘,Round(20/3); Hasilnya :

10 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 3 20 dibagi 3 hasil pembulatan terdekat adalah 7

 Fungsi standar TRUNC

Gambar

Gambar Lemari dengan banyak kotak laci di dalamnya

Referensi

Dokumen terkait

Larik sendiri merupakan tipe data terstruktur yang dapat menyimpan banyak data dengan suatu nama yang sama dan menempati tempat di memori yang

Array atau sering disebut juga sebagai larik adalah sebuah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen dengan tipe yang sama dan disimpan dalam memori computer

Tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen ,komponen yang mempunyai tipe sama,disebut tipe data.... Tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen

Tipe data terstruktur yang mempunyai komponen dalam jumlah tetap dan setiap komponen mempunyai tipe data yang sama. Posisi masing-masing data dalam array

Array adalah suatu tipe data tersetruktur yang terdapat dalam memory yang terdiri dari sejumlah elemen (tempat) yang mempunyai tipe data yang sama dan merupakan gabungan

Array/Larik adalah struktur data yang mengacu pada sebuah/sekumpulan elemen yang diakses melalui indeks dan merupakan tipe terstruktur yang mempunyai komponen

Suatu array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks.. Setiap elemen array

Konsep Array Larik  Array adalah objek yang dapat digunakan untuk menyi mpan sejumlah data dalam tipe sama dengan jumlah el emen tetap  Elemen yang disimpan pada array dapat berupa