• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESIAPAN ASPEK PERPAJAKAN PADA BUMDES DIAMOND GROUP (Laporan Akhir) OLEH PANDU ERSA PRATHAMA 1901051032 PROGRAM STUDI D III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KESIAPAN ASPEK PERPAJAKAN PADA BUMDES DIAMOND GROUP (Laporan Akhir) OLEH PANDU ERSA PRATHAMA 1901051032 PROGRAM STUDI D III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2022"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KESIAPAN ASPEK PERPAJAKAN PADA BUMDES DIAMOND GROUP

(Laporan Akhir)

OLEH

PANDU ERSA PRATHAMA 1901051032

PROGRAM STUDI D III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2022

(2)

ii

ABSTRAK

ANALISIS KESIAPAN ASPEK PERPAJAKAN PADA BUMDES DIAMOND GROUP

Oleh

PANDU ERSA PRATHAMA

Setiap desa yang memiliki usaha demi mensejahterakan perekonomian desa mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menerima anggaran dan dituntut untuk berbadan hukum. Untuk manjadi badan hukum yang baik, pengurus dan badan usaha harus menaati peraturan perpajakan. Teori yang digunakan pada penulisan laporan akhir ini adalah peraturan perpajakan terbaru pada saat proses penulisan berlangsung. Tujuan penyusunan laporan akhir ini untuk mengetahui kepatuhan perpajakan dan kesesuaian antara penerapan metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa Bumdes Diamond Group belum sepenuhnya siap karena belum memenuhi 4 aspek perpajakan.

Kata Kunci: Pajak, Aspek perpajakan, BUMDes

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Laporan Akhir : ANALISIS KESIAPAN ASPEK

PERPAJAKAN PADA BUMDES DIAMOND GROUP

Nama Mahasiswa : Pandu Ersa Prathama Nomor Pokok Mahasiswa : 1901051032

Program Studi : D III Perpajakan

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI

Menyetujui, Mengetahui,

Pembimbing, Ketua Program Studi

Dr. Usep Syaipudin, S.E., M.Si NIP. 19760830 200501 1003

Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si.

NIP. 19740922 200003 2002

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Ketua Penguji : Dr. Usep Syaipudin, S.E., M.Si. ………

Penguji Utama : Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si. ………

Sekretaris Penguji : Rialdi Azhar, S.E., M.S.A. ………

Mengesahkan

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

Dr. Nairobi, S.E.,M.Si.

NIP 196606211990031003

Tanggal Lulus Ujian Laporan Akhir :

(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Pandu Ersa Prathama

NPM : 1901051032

Jurusan/ Program Studi : Diploma III Perpajakan Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

Laporan akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Atas pernyataan ini, apabila dikemudian hari ternyata ditemukannya ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya, dan saya bersedia untuk dibatalkan untuk memperoleh gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas Lampung.

Bandar Lampung, Juli 2022 Yang Memberi Pernyataan

PANDU ERSA PRATHAMA NPM.1901051032

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT yang MahaPengasih dan Maha Penyayang dengan ketulusan dan kerendahan hati, saya persembahkan karya ini untuk Sang Pencipta Allah SWT dan orang-orang yang tak henti memberi dukungan, doa, dan kasih sayang untuk saya:

1. Orang tua tercinta yang senantiasa selalu mendoakan, mendukung dan selalu sabar menantikan penulisan untuk menyelesaikan perkuliahan.

2. Keluarga besar yang selalu memberikan semangat, motivasi serta senantiasa selalu berdoa untuk penulis demi kelancaran penulisan laporan akhir ini.

3. Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan dan masukan dalam melakukan penulisan laporan akhir.

4. Teman-teman DIII Perpajakan angkatan 2019 yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan Studi.

5. Almamater tercinta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III Perpajakan Universitas Lampung.

(7)

RIWAYAT HIDUP

Pandu Ersa Prathama lahir di Temanggung pada tanggal 27 Juli 2000 .Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan formal yang ditempuh adalah

1. SD Negeri 4 Banda Sakti Lhokseumawe lulus pada tahun 2012.

2. SMP Negri 111 Kemanggisan Jakarta Barat lulus pada tahun 2015.

3. SMAS Darma Bangsa Bandar Lampung lulus pada tahun 2018.

Setelah lulus SMA penulis diterima di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, lalu dalam perjalanan penulis memutuskan untuk pindah ke jurusan perpajakan. Penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Perpajakan pada tahun 2019.

(8)

viii

MOTTO

“Hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan pernah bisa dimenangkan”

“Hubungan antar makhluk hidup bukanlah hal besar, namun jutaan hal kecil”

“Mencintai tidak pernah sulit karena merupakan kata kerja, dicintai cukup sulit karena sifat. Namun saling mencintai bukanlah hal yang dimiliki semua orang.”

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga Laporan Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis mengharapkan Laporan akhir ini yang berjudul “Analisis Kesiapan Aspek Perpajakan Pada BUMDes Dimond Group” dapat menjadi pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi dalam Laporan Akhir ini agar menjadi lebih baik lagi.

Bandar Lampung, Juni 2022 Penulis,

Pandu Ersa Prathama

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ... i

ABSTRAK ... ii

PERNYATAAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 4

1.4 Manfaat Penulisan ... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak ... 6

2.2 Objek Pajak ... 6

2.3 Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak BUMDes ... 9

2.4 Dasar Hukum Pajak ... 10

2.5 BUMDesa ... 10

(11)

BAB III METODE PENULISAN

3.1.Sumber Data ... 12

3.2.Metode Pengumpulan Data ... 13

3.3.Objek Kerja Praktik ... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kewajiban Perpajakan BUMDes Sidodadi ... 19

A. Pendaftaran NPWP BUMDES Diamond Group ... 19

B. Perhitungan PPh 21 BUMDes Diamond Group ... 20

C. Pelaporan Pajak BUMDes Diamond Group ... 20

D. PPh Pasal 21 ... 21

E. PPh Pasal 23 ... 23

F. PPh Pasal 4 Ayat (2)... 25

G. PPN... 26

H. Pajak Kendaraan Bermotor ... 29

4.2. Kesiapan Aspek Perpajakan BUMDes Diamond Group ... 30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 33

5.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel SDM BUMDes Diamond Group... 17

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 : Struktur Organisasi BUMDes Diamond Group ... 17 Gambar 2 : Perhitungan PPh 21 BUMDes Diamond Group……… 20

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Laporan Keuangan ... 39

NPWP ... 42

Logbook ... 43

Jurnal Aktivitas ... 62

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir setiap desa yang ada di seluruh Indonesia mempunyai kegiatan usaha yang berbeda-beda mulai dari kegiatan usaha jasa maupun perdagangan yang semua itu sudah ada alokasi anggarannya masing-masing dari Anggaran Dana Desa (ADD). Menurut Undang-Undang Desa, Dana Desa didefinisikan sebagai dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi Desa yang dikirim melalui APBD Kabupaten/kota dan digunakan unuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya dana Desa menjadikan sumber pemasukan di setiap desa akan meningkat.

Meningkatnya pendapatan desa yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat berupa pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainya yang dibutuhkan masyarakat desa yang diputuskan melalui Musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) Desa. Tetapi dengan adanya dana Desa juga memunculkan permasalahan baru, yaitu tak sedikit masyarakat yang mengkhawatirkan tentang pengelolaan dana Desa. Hal ini berkaitan dengan kondisi perangkat desa yang dianggap masih rendah kualitas SDM-nya, dan belum kritisnya masyarakat atas pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa) sehingga bentuk pengawasan yang dilakukan oleh

(16)

2

masyarakat tidak dapat maksimal. Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tujuan disalurkannya dana desa adalah sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis. Dengan adanya Dana Desa, desa dapat menciptakan pembangunan dan pemberdayaan desa menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

Untuk mengelola kegiatan usaha tersebut pemerintah membuat suatu Badan usaha yang dapat menjalankan dan menggunakan anggaran itu dengan tujuan mengembangkan usaha tersebut, yang disebut Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu wajib pajak yang berbentuk Badan, dimana sebagian besar atau bahkan seluruh modalnya diperoleh dari kekayaan desa melalui penyertaan modal yang telah dipisahkan, untuk mengelola Usaha baik itu Jasa maupun Dagang.

BUMDes sama halnya dengan Badan usaha lain seperti CV atau PT, hanya yang membedakan adalah terletak pada kepemilikan. BUMDes dimiliki oleh sebuah Desa dan kedudukanya sama sebagai wajib pajak berbentuk Badan Usaha.

BUMDes adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. BUMDes merupakan entitas berbentuk Badan Usaha yang dibentuk dari kekayaan atau harta desa yang dipisahkan seperti halnya dengan BUMN dan BUMD. Pengenaan pajak untuk BUMDes sama dengan pajak

(17)

Badan secara umum, bahwa pajak harus memenuhi dua unsur yakni subjek pajak dan objek pajak. Dalam hal pengenaan pajak untuk BUMDes, jenis pajak Badan Usaha yang harus dibayarkan adalah PPh 21, PPh, 23, PPh Pasal 4 Ayat (2), serta PPN apabila sudah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran, Pendataan dan Peningkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Badan Usaha Milik Desa. Salah satunya BUMDes wajib mempunyai pengetahuan dibidang perpajakan dalam hal ini aspek perpajakanya, seperti mendaftar, menghitung, membayar dan melaporkan pajaknya. Pendampingan oleh Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung terhadap BUMDes Diamond Group bertujuan untuk membantu kesipana BUMDes dalam memenuhi kewajiban aspek perpajakan. BUMDes ini terletak di Desa Sidodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Berdasarkan pengamatan, terdapat potensi pajak yang menjadi kewajiban BUMDes.

Namun, BUMDes Diamond Group belum siap sepenuhnya dalam aspek perpajakan, yang sudah dilaksanakan oleh BUMDes Diamond Group adalah membuat NPWP Badan. Untuk mengetahui segala prosedur yang terkait pada kesiapan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Berdasarkan uraian tersebut dalam penulisan Laporan Tugas Akhir, penulis mengangkat judul

“ANALISIS KESIAPAN ASPEK PERPAJAKAN PADA BUMDES DIAMOND GROUP”

(18)

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah dalam Laporan Tugas Akhir ini yaitu:

Kesiapan BUMDes Diamond Group dalam melaksanakan kewajiban perpajakan berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran, Pendataan dan Peningkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Badan Usaha Milik Desa.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah:

Untuk mengetahui bagaimana kesiapan BUMDes Diamond Group dalam melaksanakan kewajiban perpajakan berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran, Pendataan dan Peningkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Badan Usaha Milik Desa.

(19)

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan akhir ini adalah:

1. Bagi Penulis

a. Penulis dapat membandingkan dan mengetahui teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan dengan praktik yang sesungguhnya yang dilaksanakan di dunia kerja.

b. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Ekonomi.

2. Bagi BUMDes Diamond Group

Sebagai masukan, saran, dan evaluasi atas pelaksanaan kesiapan aspek perpajakan dan menjalin hubungan baik dengan perguruan tinggi.

3. Bagi Pembaca

Sebagai sarana penambah wawasan terkait kesiapan aspek perpajakan serta penunjang penelitian lebih lanjut atas kekurang penelitian yang dilakukan oleh penulis.

(20)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan mendefinisikan Pajak adalah suatu kontribusi kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan, bersifat wajib dan memaksa berdasarkan Undang-Undang, digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung.Pajak adalah iuran langsung kepada negara yang sifatnya bisa dipaksakan yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapat kontra prestasi kembali, yang dapat langsung ditunjuk, yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

2.2 Objek Pajak

Objek pajak adalah setiap tambahan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari Indonesia maupun luar negeri, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. BUMDes merupakan entitas berbentuk Badan Usaha yang dibentuk dari kekayaan atau harta desa yang dipisahkan seperti halnya dengan BUMN dan BUMD. Dengan

(21)

demikian, pengenaan pajak untuk BUMDes sama dengan pajak badan secara umum.Perlu diketahui, bahwa pajak harus memenuhi dua unsur yakni subjek dan objek pajak. Subjek pajak yang dimaksud adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha seperti Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, BUMN, BUMD, BUMDes, Firma dan lain sebagainya.

1. PPh 21

PPh 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya atas pekerjaan, jasa, atau kegiatan lain dengan nama dan bentuk apapun yang diterima oleh Wajib Pajak. Pajak ini harus dibayarkan secara rutin tiap bulannya.

2. PPh 23

PPh 23 merupakan pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong oleh PPh Pasal 21. Ini adalah pajak yang dipotong oleh pemungut pajak dari Wajib Pajak saat transaksi yang meliputi transaksi dividen (pembagian keuntungan saham), royalti, bunga, hadiah dan penghargaan, sewa dan penghasilan lain yang terkait dengan penggunaan aset selain tanah atau transfer bangunan, atau jasa. Pihak yang menerima penghasilan akan dikenakan PPh 23.

3. PPh Pasal 4 Ayat (2)

PPh Pasal 4 Ayat (2) atau Final adalah pajak yang dikenakan kepada Badan dengan nilai peredaran bruto maksimal Rp4,8 Miliar. PPh Final harus dibayarkan saat penghasilan diterima. Hal ini dikarenakan untuk

(22)

8

menyederhanakan proses dan mekanisme perpajakan serta mengurangi beban administrasi pajak, terutama bagi Wajib Pajak yang masih berkembang dan belum mampu menyelenggarakan pembukuan. Jenis Pajak ini akan dikenakan apabila BUMDes memiliki unit yang berbentuk PT, CV, dan sebagainya. Adapun tarif PPh Final untuk bisnis dengan omzet kurang dari Rp4,8 Miliar sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2018 adalah 0,5%.

4. Pajak Pertambahan Nilai

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam setiap proses produksi maupun distribusi. PPN dibebankan atas transaksi jual-beli barang atau jasa yang dilakukan oleh Wajib Pajak Badan yang telah terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Pajak tersebut dibebankan kepada konsumen akhir. PKP hanya berkewajiban untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN. Dengan demikian, PPN bukan pajak yang dikenakan ke PKP, PKP hanya bertugas untuk memungut, menyetor, dan melaporkan, sedangkan yang berkewajiban membayar PPN adalah konsumen akhir.

5. Pajak Daerah

Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dasar hukum pajak daerah

(23)

adalahUU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Berdasarkan undang-undang pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orangpribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kemudian retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasaatau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Jenis pajak dan jenis retribusi menurut UU No. 28 Tahun 2009:

A. Jenis Pajak provinsi terdiri atas:

a. Pajak Kendaraan Bermotor;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

d. Pajak Air Permukaan; dan e. Pajak Rokok.

B. Jenis Pajak kabupaten/kota terdiri atas:

a. Pajak Hotel;

b. Pajak Restoran;

c. Pajak Hiburan;

d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

(24)

10

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;

g. Pajak Parkir;

h. Pajak Air Tanah;

i. Pajak Sarang Burung Walet;

j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan;

k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Jenis Retribusi Jasa Umum adalah:

a) Retribusi Pelayanan Kesehatan;

b) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;

c) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

d) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat;

e) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

f) Retribusi Pelayanan Pasar;

g) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

h) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;

i) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

j) Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;

k) Retribusi Pengolahan Limbah Cair;

l) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;

m) Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan

n) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

(25)

UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah telah disempurnakan oleh UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

.

2.3 Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak BUMDes 1. Mendaftar

Dalam praktik perpajakan, wajib pajak diharuskan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Memiliki NPWP adalah hasil dari wajib pajak mendaftarkan diri kepada Negara. Dengan ini wajib pajak sudah terdaftar sebagai wajib pajak. Dengan adanya NPWP juga mempermudah praktik perpajakan wajib pajak, salah satunya terhindar dari denda wajib pajak non-NPWP.

2. Memotong/Memungut

Wajib Pajak diharuskan untuk menghitung, membayar, dan melaporkan pajak terutangnya sesuai dengan ketentuan perpajakan. Wajib Pajak diwajibkan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan aspek perpajakan yang akan dilakukan kepada DJP.

3. Menyetor/Membayar

Wajib pajak selain menghitung diharuskan untuk menyetor atau membayar pajak terutang ke Bank yang telah ditentukan apabila penghasilan atau pendapatan BUMDes dikenai pajak.

(26)

12

4. Melapor

Setelah membayar pajak atau menyetor maka wajib pajak BUMDes harus melaporkan pajaknya ke kantor pajak tempat ia mendaftarkan diri serta membawatahunan yang telah dihitung sebelumnya sebagai syarat untuk mendapatkan bukti lapor.

2.4 Dasar Hukum Pajak

1. Undang-undang nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

2. Undang-undang nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

3. Undang-undang nomor 36 Tahun 2008 tentang Perunaham Keempat Atas Undang-undangNomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

4. Undang-undang nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

5. Peraturan Pemerintah nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

6. UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

7. UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 65/PMK.03/2022 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas.

(27)

2.5 BUMDesa

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa dalam Pasal 1 ayat 1 di jelaskan bahwa Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/atau hersarna desa-desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebcsar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

BUMDes merupakan pilar yang menopang kegiatan ekonomi desa yang mempunyai fungsi sebagai lembaga sosial dengan berpihakan kepada kepentingan desa atau masyarakat dengan kontribusinya sebagai penyediaan pelayanan masyarakat. Tidak hanya itu, BUMDes juga mempunyai tujuan mencari keuntungan melalui penyediaan serta penawaran sumberdaya desa seperti barang dan jasa ke pasar lokal, untuk menjalanakan usahanya dengan berazaskan prinsip efektifitas dan efisiensi.

(28)

14

BAB III

METODE PENULISAN

3.1. Sumber Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari pihak BUMDES Sidodadi dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi pada orang yang berkompeten di BUMDes tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada. Penulis mengumpulkan data-data melalui buku-buku referensi tentang pajak seperti Undang-Undang yang mengatur tentang pajak penghasilan.

a. Undang-Undang Perpajakan b. Peraturan Menteri Keuangan c. Peraturan Direktur Jenderal Pajak d. AD-ART BUMDesa

e. Internet

(29)

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data sebagaimana bahan untuk penelitian laporan selama melakukan kegiatan praktek kerja lapangan di BUMDES Sidodadi adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi, merupakan proses yang dilakukan dengan mendatangi dan mengamati secara langsung praktik di BUMDes Sidodadi.

b. Dokumentasi

Dokumentasi, merupakan proses menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, yang berbentuk dokumen maupun arsip yang berhubungan dengan pokok bahasan Praktik Kerja Lapangan. Peneliti memanfaatkan literatur-literatur yang ada dan mencari bahan tambahan melalui buku dan sumber-sumber pustaka lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

c. Wawancara

Wawancara, merupakan proses pengumpulan data melalui proses tanya jawab yang dilakukan secara langsung kepada narasumber sebagai pihak yang berkompeten dan bertanggung jawab atas data dan informasi pada BUMDes Sidodadi

(30)

16

3.3.Objek Kerja Praktik

3.3.1. Lokasi dan Waktu Kerja Praktik a. Lokasi

Lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis terletak di BUMDes Diamond Group, Desa Sidodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

b. Waktu Kerja Praktik

Waktu Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mulai Tanggal 17 Januari s.d 04 Maret 2022.

3.3.2. Gambaran Umum BUMDes

1. Profil Singkat BUMDes dan Struktur Organisasi a. Profil Singkat BUMDes

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Diamond Group adalah lembaga usaha ekonomi desa milik Pemerintah Desa Sidodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, yang didirikan pada tanggal 01 November 2016.

Berdirinya BUMDes Diamond Group merupakan upaya dalam meningkatkan pengelolaan usaha ekonomi desa, dan mengembangkan modal usaha terutama untuk meningkatkan Penghasilan Asli Desa (PAD) guna mensejahterakan masyarakat desa khusunya di desa Sidodadi. BUMDes ini dibentuk berdasarkan forum musyawarah desa yang di hadiri perwakilan masyarakat, Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya, dengan berbekalan potensi serta pengalaman yang sudah ada di masyarakat.

(31)

Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi BUMDes Diamond Group

Daftar SDM BUMDes Diamond Group

No Nama Jabatan

1 M. Muh Barokah Penasihat

2 Sugiyoo Pengawas

3 Udiyanto Direktur

4 Ahmad Firmansyah Sekretaris

5 Lutfi Hakim Bendahara

6 Udiyanto (merangkap) Manajer Peningkatan Ekonomi

7 Lutfi Hakim(merangkap) Pegawai Usaha Peningkatan Ekonomi 8 Ahmad Firmansyah(merangkap) Manajer Layanan Umum

9 Aden Jaya Saputra Pegawai Usaha Layanan Umum

Sumber: BUMDes Diamond Group, Sidodadi RUPS BUMDes

PENASEHAT ( KEPALA PEKON )

KETUA s PENGAWAS

(BHP)

SEKERTARIS BENDAHARA

KEPALA Unit Usaha

KEPALA Unit Usaha

KEPALA Unit Usaha KEPALA

Unit Usaha

(32)

18

3.3.3. Visi dan Misi a. Visi

Visi BUMDes Diamond Group memperkuat pendapatan pekon untuk keharapan majuan masyarakat pekon dengan cara menampung seluruh kegiatan perekonomian yang didasarkan pada kebutuhan dan potensi pekon.

b. Misi

1. Memperoleh keuntungan untuk memperkuat Pendapatan Asli Pekon.

2. Menciptakan lapangan pekerjaan

3. Memajukan dan mengembangkan perekonomian pekon.

4. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat.

5. Meningkatkan pengelolaan aset pekon yang ada.

6. Mewujudkan keharapan majuan masyarakat pekon melalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial.

3.3.4. Bidang Usaha BUMDes

Unit usaha yang dijalankan BUMDes Diamond Group adalah penggemukkan kambing, jual-beli motor, dan ketahanan panganyang dikelola oleh GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) dimana usaha- usaha ini memberikan pelayanan terhadap masyarakat pekon Sidodadi.

(33)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan tentang Analisis Kesiapan Aspek perpajakan pada BUMDes Diamond Group maka dapat diambil kesimpulan bahwa BUMDes Diamond Group telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak badan dalam pembuatan NPWP Badan yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang Wajib Pajak baik Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan.

5.2 Saran

Diharapkan agar seluruh pengurus BUMDes sebagai pelaksana perpajakan untuk menjalankan kegiatan bisnis BUMDes mengedepankan aspek perpajakan seperti perhitungan, pembayaran serta pelaporan SPT sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku dan terbaru.

(34)

34

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. (2018). Perpajakan. CV Andi Offset.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan dan Peningkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Badan Usaha Milik Desa.

Resmi, S. (2019). Perpajakan : Teori dan Kasus. Salemba empat

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 TentangPerubahan Keempat AtasUndang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Undang-undang nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-undang nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor

65/PMK.03/2022 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara motivasi, persekitaran kerja, kerja berpasukan dan kepimpinan terhadap kepuasan pekerja di kalangan pekerja

Kinerja pencahayaan alami sangat buruk dengan nilai iluminasi di luar bangunan yang sangat tinggi mencapai 100.000 lux yang dipengaruhi oleh posisi matahari, ketinggian

BCA berupaya meningkatkan koordinasi di antara unit kerja terkait dalam melakukan evaluasi atau kajian terhadap proses, sistem dan prosedur untuk mengembangkan maupun

1. Keterbatasan anggaran pemeliharaan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pemeliharaan seluruh ruas jalan. Saat ini, pemerintah daerah melakukan penanganan berdasarkan fakta

Berkaitan dengan Evaluasi Renja Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau Tahun 2019 yang mempertimbangkan bahwa Dinas Komunikasi, Informatika dan

Menurut kami, Bandung akan terus mendapatkan tingkat tanggapan 100%, sementara peluncuran Summarecon Karawang dan Serpong diperkirakan mendapatkan tingkat

Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan observer untuk melakukan refleksi hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut, a) Guru belum mampu mengelola waktu

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pemilihan lokasi gudang dengan menggunakan metode Brown Gibson ini memberikan hasil, yaitu alternatif akan menjadi prioritas tertinggi