• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Daya Tarik Kota

Kota adalah pemukiman yang terdiri dari bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat serta sebagian penduduknya bekerja di luar pertanian. Kota merupakan pusat pemukiman dan pemanfaatan bumi oleh manusia.

Pertumbuhanya yang cepat dan luasnya kota-kota menunjukan keunggulan dalam mengeksploitasi bumi, akan tetapi juga berdampak akan munculnya lingkungan yang miskin bagi manusia.

Kota dan Desa merupakan wilayah degan karakteristik yang relatif berbeda. Berikut perbandingan karakteristik antara Kota dan Desa:

a. Kota bersifat besar dan memberikan gambaran yang jelas, sedangkan Desa itu kecil dan bercampur baur tanpa adanya gambaran yang tegas.

b. Kota mengenal pembagian kerja yang luas, sedangkan Desa tidak.

c. Kota memiliki kebudayaan individualitas yang tinggi, sedangkan Desa mengutamakan kelompok primer.

d. Kota mengarahkan gaya hidup pada kemajuan, sedangkan Desa cenderung pada konservatisme dan berorientasi pada tradisi.

Dasar dari perbedaan-perbedaan ini terletak pada perbedaan gaya hidup agraris di Desa dan kegiatan non-agraris di Kota, seperti industri perdagangan, komunikasi, transportasi dan bidang jasa lainya

(2)

18 (M. Nas dalam Safari, 1993:24). Desa dengan gaya hidup agraris tidak dapat menyerap tenaga kerja dalam scala besar. Berbeda dengan perindustrian yang lebih padat karya. Industri lebih cenderung membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Kota sebagai suatu tempat pertemuan memili orientasi ke luar.

Sebelum kota menjadi tempat tinggal yang tetap, pada awalnya kota sebagai tempat orang-orang untuk berkumpul secara teratur. Kota memiliki semacam daya tarik/magnit bagi penghuni luar kota untuk mengadakan kontak, melakukan perdagangan serta kegiatan lainya, sehingga terdapat dinamika yang berbeda sekali dengan Desa. Desa adalah suatu pemukiman dengan sifat yang lebih kaku dan lebih berorientasi ke dalam (Mumfrod dalam Safari, 1993:18).

2.1.2 Industri Masyarakat Kota

Industri berasal dari bahasa latin, yang artinya buruh atau tenaga kerja.

Istilah industri sering digunakan untuk segala aktifitas manusia untuk menciptakan sesuatu barang guna memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mencapai kesejahteraan. Industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi dalam sektor sekunder. Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, barang mentah, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya (Sukirno, 1995: 54).

Menurut Godam dalam fadhilah, industri dibedakan berdasarkan tempat bahan baku, besar kecil modal dan jumlah tenaga kerja.

(3)

19 a. Jenis-jenis industri berdasarkan bahan baku

1) Industri Ekstraktif 2) Industri non Ekstraktif 3) Industri fasilitatif

b. Jenis-jenis industri berdasarkan besaran modal 1) Industri padat modal

2) Industri padat karya

c. Jenis-jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja 1) Industri rumah tangga

2) Industri sedang/menengah 3) Industri besar.

Jenis inidustri menurut SK Menteri Perindustrian No. 19/M/I/1986, yaitu dibedakan berdasarkan klasifikasi dan penjenisanya:

1. Industri Kimia Dasar (IKD), seperti industri semen, obat-obatan, pupuk dan kertas.

2. Industri Mesin dan Logam Dasar (IMLD), seperti industri kendaraan bermotor dan industri pesawat terbang.

3. Industri Kecil (IK), contohnya industri roti, makanan ringan dan minyak goreng curah.

4. Aneka Industri (AI), seperti industri makanan dan minuman dan industri pakaian.

Industri dalam perkembanganya mempengaruhi masyarakat. Pengaruh industri terhadap masyarakat ialah industri yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan aktor-aktor yang berada di dalam

(4)

20 industri telah memiliki pengaruh yang nyata terhadap masyarakat.

Pengaruh industri terhadap masyarakat bisa pengaruh secara fisik terhadap masyarakat dan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat (Parker, 1992:92).

Industri memiliki pengaruh fisik di dalam masyarakat. Pengaruh yang dirasakan masyarakat oleh adanya industri dapat dalam berbagai bentuk yang berbeda. Berdirinya industri-industri dalam suatu wilayah akan berpengaruh besar terhadap jumlah tenaga kerja di wilayah tersebut. Kota Surabaya sebagai wilayah industri telah berkembang menjadi tempat tinggal tenaga kerja atau buruh dengan jumlah yang cukup besar.

Akibat buruk lain yang ditimbulkan oleh adanya industri adalah timbulnya polusi yang dapat mengganggu kesehatan. Sebagai wilayah industri menjadi daya tarik penduduk non-industri untuk melakukan urbanisasi yang menyebabkan pertambahan penduduk, mobilitas penduduk industri semakin tinggi yang menyebabkan keruwetan lalu lintas dan buruknya tata ruang kota, harga tanah di wilayah industri melonjak dan biaya hidup selalu meningkat. Dengan biaya hidup yang selalu meningkat, maka akan menimbulkan ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhanya.

Industri mempengaruhi nilai-nilai dalam masyarakat. Industri membentuk sikap dan tingkah laku masyarakat yang tercermin dalam sikap ketika bekerja dalam industri. Masyarakat industri harus menerima posisi dan status mereka dalam struktur industri maupun

(5)

21 dalam struktur sosial yang lebih luas. Karena keberlangsungan industri atau input dari industri itu bergantung pada tingkat konsumsi pada masyarakat, maka masyarakat dihegemoni sedemikian rupa melalui media massa untuk membeli produk-produk industri baik itu barang dan jasa. sehingga industri mempengaruhi nilai-nilai masyarakat dengan memunculkan nilai konsumtif dalam masyarakat.

2.1.3 Masyarakat Miskin Kota

Secara harafiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemiskinan memiliki arti keadaan miskin absolut dimana situasi penduduk yang hanya bisa mempertahankan kehidupan dengan tingkat yang minimum dengan hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka seperti perumahan, pakaian dan makanan. Sedangkan kemiskinan menurut Supratna adalah situasi yang serba terbatas dan terjadi bukan karena keinginan yang bersangkutan. Suatu penduduk dikatakan miskin apabila ada tingkat pendidikan yang rendah, pendapatan yang rendah, produktifitas kerja yang rendah, ketidakberdayaan akan kesejahteraan, kesahatan dan gizi yang buruk (Supriatna, 1997).

Jumlah penduduk miskin kota di Indonesia masih sangat besar.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikeluarkan pada maret tahun 2017, jumlah penduduk miskin kota di Indonesia masih tinggi. Tercatat pada tahu 2010 terdapat 11,10 juta penduduk miskin kota, tahun 2011 terdapat 11,05 penduduk miskin kota, tahun 2012 terdapat 10,65 penduduk miskin kota, tahun 2013 terdapat 10,33 penduduk miskin kota, tahun 2014 terdapat 10,51 penduduk miskin

(6)

22 kota dan tahun 2015 terdapat 10,51 penduduk miskin kota. Surabaya sebagai kota industri memiliki jumlah kemiskinan yang cukup besar.

Pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin di Kota Surabaya mencapai 5,79% atau 164.36 jiwa penduduk miskin.

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan perkotaan yang terjadi akibat urbanisasi dan semakin diperparah oleh fragmentasi perkotaan. Hal ini terkait dengan adanya peningkatan kebutuhan- kebutuhan yang meningkat yang muncul sebagai konsekuensi dari proses urbanisasi yang terjadi. Kebutuhan-kebutuhan yang meningkat seperti kebutuhan pemenuhan fasilitas-fasilitas perkotaan baik yang berupa fasilitas perumahan, fasilitas ekonomi maupun fasilitas- fasilitas penunjangnya dan kebutuhan penciptaan lapangan pekerjaan (Ahmad, 2014).

Kemiskian dipandang dari sisi ekonomi menurut Sharp, et.al dalam Yulianto ada tiga penyebab. Pertama penduduk miskin hanya memiliki sumberdaya dengan kualitas rendah dan dalam jumlah yang terbatas. Kedua, kemiskinan ada karena sumber daya manusia terdapat perbedaan yang mengakibatkan individu dengan kualitas sumber daya yang rendah mengakibatkan pendapatan upah yang rendah. Nasib yang kurang beruntung, tingkat pendidikan yang rendah dan faktor keturunan merukapan penyebab rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Ketiga, perbedaan akses setiap individu dalam mendapatkan modal mengakibatkan kemiskinan (Yulianto, 2006).

(7)

23 Penyebab kemiskinan ini mengacu pada teori tentang lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty): adanya keterbelakangan dan perbedaan akses dalam memperoleh modal menyebabkan produktifitas yang rendah, dengan produktifitas yang rendah individu akan memperoleh upah yang rendah. Upah yang rendah hanya cukup untuk kebutuhan dasar dan tidak cukup untuk tabungan serta investasi.

Tidak memiliki tabungan dan investasi akan mengakibatkan keterbelakangan dan seterusnya.

2.1.4 Stratregi Bertahan Hidup (Survival Strategi)

Strategi adalah seperangkat pilihan diantara berbagai pilihan alternatif yang ada. Konsep strategi ini merupakan bagian dari teori pilihan rasional dengan memperhatikan unsur untung rugi yang akan diperoleh. Menurut Crow, terdapat beberapa aspek strategi, yaitu:

a. Adanya pilihan-pilihan alternatif yang dimiliki oleh individu, sehingga individu dapat memilih diantara beberapa alternatif yang ada.

b. Adanya kemampuan individu untuk melatih kekuatan, karena individu akan lebih memiliki kekuatan untuk melakukan kehendaknya ketika ia memiliki lebih banyak kontrol.

c. Pemilihan strategi yang baik akan meminimalisir ketidakpastian.

d. Strategi merupakan respon terhadap tekanan karena tekanan ekonomi. Semakin banyak dan kompleks tekanan yang

(8)

24 dihadapi oleh individu, maka semakin terperinci strategi yang disusun oleh individu.

e. Adanya sumber daya dan pengetahuan untuk menyusun dan melakukan strategi.

f. Strategi biasanya merupakan hasil dari konflik dan proses yang terjadi dalam rumah tangga (Rifky Fandi, 2016).

Strategi bertahan hidup adalah tindakan-tindakan rangkaian tindakan yang dipilih oleh individuyang miskin secara sosial ekonomi. Posisi individu dalam struktur masyarakat mempengaruhi individu dalam menentukan cara untuk menyusun strategi bertahan hidup. Selain posisi individu tersebut dalam struktur masyarakat, terdapat faktor lain yang mempengaruhi individu untuk memilih cara dalam menyusun strategi bertahan hidup, faktor tersebut antara lain; jenis pekerjaan, tingkat keterampilan, sistem kepercayaan status gender, dan jaringan sosial (Resmi Setia, 2005:6).

Buruh dalam melakukan strategi bertahan hidup memilih tindakan- tindakan seara standar demi menopang keberlangsungan hidup buruh.

posisi buruh dalam struktur masyarakat mempengaruhi cara buruh dalam menyusun strategi-strategi bertahan hidup buruh. Selain posisi buruh dalam struktur masyarakat, buruh juga dipengaruhi oleh hal lain untuk menentukan cara buruh dalam menyusun strategi. Status gender buruh, jenis pekerjaan buruh, tingkat keterampilan buruh, agama/keperayaan buruh dan jaringan sosial buruh juga mempengaruhi cara buruh dalam menyusun strategi bertahan hidup.

(9)

25 Dalam menyusun strategi terdapat istilah multiple survival strategies atau strategi bertahan jamak, karena individu dalam bertahan hidup tidak hanya menggunakan satu jenis srategi saja. Individu dengan satu sumber pemasukan merasa tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya, sehigga individu memiliki kecenderungan untuk mendapatkan lebih dari satu sumber pemasukan guna menyokong kebutuhan hidup sehari-harinya. Strategi dalam mencari sumber pemasukan yang berbeda-beda ini akan saling membantu, ketika salah satu sumber pemasukan tidak berjalan dengan semestinya (Resmi Setia, 2005).

Pada dasarnya makna strategi bertahan hidup tidak hanya berhenti pada tindakan atau upaya–upaya untuk mencukupi kebutuhan dalam aspek ekonomi saja, namun ada beberapa aspek yang menunjang proses bertahan hidup yang dilakukan oleh aktor. Menurut Bastaman tentang kebermaknaan hidup, menjelaskan bahwa makna hidup adalah hal–hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan sebagai tujuan dalam kehidupan. Apabila hal tersebut dapat dipenuhi maka akan menyebabkan seseorang merasakan kehidupan yang berarti dan pada akhirnya akan menimbulkan perasaan bahagia. Hidup adalah tujuan yang patut untuk dipertahankan, agar aktor dapat merasakan kehidupan yang berarti dengan caranya sendiri dalam menemukan makna hidupnya.

Makna hidup sebagai kesadaran akan adanya suatu kesempatan atau kemungkinan yang melatarbelakangi faktor realitas atau menyadari

(10)

26 apa yang dapat dilakukan dalam situasi tertentu. Pengertian makna hidup menunjukan bahwa dalam makna hidup terkandung tujuan hidup, yakni hal–hal yang perlu dicapai dan dipenuhi. Kebermaknaan hidup adalah kemampuan penghayatan individu terhadap kualitas dirinya dan seberapa besar dirinya dapat menemukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, seberapa jauh individu dapat mencapai tujuan–tujuan dalam hidupnya untuk memberikan arti dalam kehidupanya.

2.1.5 Perilaku Buruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain untuk mendapatkan upah. Buruh adalah setiap individu yang bekerja untuk menghasilkan barang atau jasa dengan menerima upah dalam bentuk lain, umumnya upah yang diterima buruh dalam bentuk uang. Buruh pada jaman penjajahan Belanda atau jaman feodal adalah orang–orang yang bekerja kasar, seperti tukang batu dan kuli bangunan (Budiono, 2009).

Buruh menurut Undang–Undang Nomor 13 tahun 2003 (dpr.go.id, 2003) adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau masyarakat. Sedangkan pemeberi kerja adalah perorangan, pengusaha, badan hukum atau badan lainya yang memperkerjakan tenaga kerjadan dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

(11)

27 Buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain yang mempunyai suatu usaha kemudian mendapatkan upah atau imbalan sesuai kespakatan sebelumnya antara buruh dan pengusaha. Upah biasanya diberikan secara harian maupun bulanan tergantung kesepakatan yang telah disetujui oleh buruh dan pengusaha.

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 pasal 1 angka 15 ditegaskan bahwa hubungan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur, upah, dan perintah. Undang-undang No 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 30 bahwa upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu kesepakatan.

Elton Mayo dalam Parker, Masyarakat terdiri dari sekelompok orang yang tidak terorganisir, setiap buruh bertindak sesuai perhitungan buruh untuk memenuhi keinginan serta menjaga keamanan serta kesejahteraan dirinya. Setiap buruh bertindak dan berpikir secara logis dan berusaha menyesuaikan diri dengan kemampuanya untuk mencapai tujuan yang buruh inginkan. Menurut F.W Taylor dalam Parker Hubungan buruh dengan pekerjaanya seperti mesin atau perkakas lianya. Efisiensi buruh dapat ditingkatkan setinggi mungkin.

Peningkatan efisiesndi buruh bisa dilakukan dengan pemberian insentif kepada buruh (Kartasapoetra, 1992).

(12)

28 2.1.6 Upah Minimum Kota/kabupaten

Kebijakan penetapan upah minimum oleh pemerintah pada hakikatnya dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan buruh dari hasil kerjanya yang merupakan kewajiban buruh, seyogyanya upah minimum ini diadakan agar buruh dapat meningkatkan produktifitas kerja.

Tujuan upah minimum dikarenakan perusahaan belum mempunyai sistem pengupahan yang efektif serta adil bagi buruh. sistem pengupahan yang efektif adalah sistem pengupahan yang dapat memuaskan semua kepentingan semua pihak, dimana usaha peningkatan kesejahteraan buruh dilakukan sejalan dengan usaha buruh dalam memajukan perusahaan dari barang dan jasa yang mereka hasilkan. Sedangkan sistem pengupahan yang adil adalah jika pengusaha membayar pekerja sesuai dengan apa yang buruh kontribusikan kepada perusahaan berupa barang dan jasa.

Pemerintah menganggap perlu adanya suatu kebijakan yang mendorong pengusaha untuk menerapakan sistem pengupahan yang efektif dan adil. Hal tersebut yang melatarbelakangi adanya peraturan yang mengatur agar perusahaan menyusun struktur dan skala upah sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (1) Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pengusaha menyususun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi.

(13)

29 Upah minimum diatur dalam pasal 88, 89, dan 90 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK). Pasal 88 ayat (4) UUK menyatakan bahwa pemerintah menetapkan kebijakan upah minimum berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Pasal 89 ayat (3) UUK menyatakan bahwa upah minimum ditetapkan oleh Gubernur dengan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/Walikota. Sedangkan pasal 90 ayat (1) dan (2) UUK menyatakan bahwa pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum dan bagi pengusaha yang tidak mampu membayar upah minimum dapat dilakukan penangguhan.

2.2 Landasan Teori: Teori Tindakan Sosial Voluntaristik Talcott Parsons

Talcott Parsons menunjukan teori aksi dimana teori ini menunjuk teori sentral konsep prilaku voluntaristik. Konsep ini mengandung pengertian, dalam rangka mencapai tujuan yang ingin diraih oleh individu, individu mampu memilih dan menentukan cara dan alat dari sejumlah alternatif yang tersedia. Tidak ada individu yang bertindak tanpa adanya tujuan. Individu yang memiliki tujuan, oleh Parsons disebut dengan aktor.

Tujuan merupakan keseluruhan keadaan kongkret di masa depan yang diharapkan, sejauh harapan itu relevan dengan acuan tindakan. Untuk mencapai tujuan yang ingin diraih, aktor memerlukan seperangkat alat.

Alat dapat dipilih secara acak, juga dapat tergantung pada kondisi tindakan. Alat untuk mencapai tujuan bisa ada satu per satu dan juga bisa ada berbarengan (Rachmad, 2008).

(14)

30 Talcott Parsons memberikan gambaran teori struktur tindakan tentang individu yang ingin makan makanan yang enak. Memakan makanan yang enak, inilah yang disebut dengan tujuan. Kemudian dalam menfasilitasi tujuan dari aktor untuk dapat memakan makanan yang enak dibutuhkan alat–alat, bisa jadi aktor pergi ke restoran untuk makan makanan yang enak. Restoran adalah yang disebut dengan alat dalam mencapai tujuan. Sedangkan kondisi–kondisi situasional yang tidak dapat dikendalikan adalah uang yang digunakan untuk membeli makanan tidak ada.

Kerangka tindakan mengandung pengertian bahwa suatu tindakan secara logis menyangkut hal–hal sebagai berikut;

a. Adanya individu selaku aktor. Aktor merupakan individu yang memiliki tujuan. Aktor memiliki alat, cara dan teknik.

b. Aktor dipandang sebagai pemburu tujuan- tujuan tertentu. Tujuan adalah suatu keadaan masa depan yang ingin diraih dengan tindakan.

d. Aktor berhadapan dengan sejumlah kondisi situasional yang dapat membatasi tindakanya dalam mencapai tujuan. Situasi yang dapat dikendalikan disebut sebagai kondisi – kondisi tindakan, sedangkan kondisi–kondisi yang tidak dapat dikendalikan disebut sebagai sarana.

e. Terdapat orientasi normatif dalam beragamnya pilihan alternatif terhadap aktor. Dalam mencapai tujuanya aktor berada di bawah kendali dari nilai-nilai dan norma-norma (Ritzer, 2010).

(15)

31 Menurut Parsons dalam Bernard Raho, skema tindakan memiliki empat komponen, yaitu:

1. Pelaku atau aktor: pelaku atau aktor ini dapat terdiri dari satu individu atau suatu kolektivitas. Parsons melihat aktor sebagai individu yang memiliki motivasi untuk mencapai tujuan.

2. Tujuan: tujuan yang ingin dicapai oleh aktor biasanya sejalan dan selaras dengan nilai–nilai yang ada di dalam masyarakat. Misalnya, aktor ingin memperoleh gelar sarjana.

3. Situasi: biasanya tindakan untuk mencapai tujuan ini terjadi di dalam situasi. Prasarana dan kondisi adalah hal–hal yang termasuk dalam situasi. Prasarana adalah alat–alat, fasilitas dan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Sedangkan kondisi adalah halangan untuk mencapai tujuan.

4. Standar–standar normatif: guna mencapai tujuan aktor harus memenuhi standar atau sejumlah aturan–aturan yang berlaku di dalam masyarakat guna meraih tujuan aktor (Raho, 2007).

Pola kebudayaan juga cenderung diorganisasikan dalam sistem dengan dasar konsistensi logis dari sistem kepercayaan dan kecocokan dalam bentuk peranan moral.

Buruh Permata Offset Printing merupakan aktor, karena mereka adalah individu – individu yang memiliki tujuan. Tujuan mereka adalah bertahan hidup sesuai dengan kehidupan yang layak. Untuk mencapai tujuan mereka, para buruh memerlukan alat, alat dalam mencapai tujuan untuk bertahan hidup dapat dalam bentuk uang, teman, kendaraan dan

(16)

32 lain–lain. Namun dalam mencapai tujuan mereka, mereka terkendala dengan adanya sarana atau kondisi–kondisi yang tidak dapat mereka kendalikan. Situasi yang tidak dapat mereka kendalikan adalah sedikitnya uang yang mereka miliki karena upah mereka berada di bawah UMK.

2.3 Penelitian Terdahulu

Acuan yang berupa temuan-temuan atau teori-teori melalui hasil dari berbagai penelitian terdahulu merupakan hal yang dapat dijadikan data pendukung dalam penelitian. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah salah satu hal pendukung yang menurut peneliti bisa dijadikan bagian tersendiri. Dalam hal ini fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah hal terkait dengan Strategi bertahan hidup buruh gaji dan Upah Minimum Kota. Oleh karena itu penulis melakukan kajian terhadap jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang diambil dari internet.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No

.

Judul Temuan Relevansi

1. Pemberlakuan UMK ( Upah Minimum Kabupaten / Kota ) Terhadap

Kesejahteraan Pekerja / Buruh.

Michele Agustine, I Gusti Ketut

Ariawan.Universitas Udayana

Dalam rangka menciptakan

kesejahteraan pekerja atau buruh dalam pengupahan, maka yang dapat dilakukan adalah keterbukaan dari perusahhan melalui keterlibatan pekarja / serikat pekerja yang dapat dilakukan melalui perundingan atau negoisasi. Selain itu, diperlukan sosialisasi, pembinaan dan

Relevansi dengan penelitian ini adalah sama – sama

mengangkat tema buruh dan UMK.

Penelitian ini yang meneliti tentang pemberlakuan UMK terhadap kesejahteraan buruh, bisa

(17)

33 pengawasan terhadap

ketentuan

pemberlakuan UMK di perusahaan–perusahaan yang dilakukan oleh pemerintah.

menjadi acuan saya untuk meneliti strategi bertahan hidup buruh di bawah gaji UMK.

2 Strategi Bertahan Hidup Janda Lansia.

Enita Fitrianingrum, Martinus Legowo.

Jurusan Sosiologi, Fakulatas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya

Para lansia janda dalam bertahan hidup juga menggunakan prinsip dahulukan selamat sesuai teori James Scott. Para lansia janda bertahan hidup dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.

Mereka berusaha sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing yang bertujuan untuk dapat hidup lebih baik.

Tidak berserah diri saja terhadap nasib dan kemampuan mereka yang telah mengalami penuaan. Lansia menggunakan ketiga cara yaitu mengikat sabuk lebih kencang, melakukan alternatif subsistensi, dan menggunakan relasi atau jaringan sosial sebagai strategi bertahan hidupnya dengan berbagai usaha.

Relevansi dengan

peneilitian saya adalah

penelitian ini sama – sama mengambil judul tentang strategi bertahan hidup, penelitian ini meneliti tentang bagia mana para lainsia janda bisa bertahan hidup.

Peneilitain ini bisa menjadi acuan saya untuk melakukan penelitan tentang strategi bertahan hidup buruh dengan gaji di bawah UMK, karena sama meneliti tentang strategi bertahan hidup.

3 Pengaruh Upah, Peran Serikat Pekerja terhadap Kesejahteraan Pekerja melalui

(a) Upah berpengaruh pada kesejahteraan.

Apabila upah yang diterima semakin sesuai dengan kebutuhan

Relevani peneilitian ini dengan

penelitain saya adalah penelitan

(18)

34 Unjuk Rasa pada

Serikat Pekerja Nasional PSP PT Sai Apparel Intdustries.

Elifaz Eldy, Ari Pradhanawati, Hari Susanta Nugraha.

Program Studi Administrasi Bisnis Universitas

Diponegoro

hidup maka kebutuhan akan sandang, pangan dan tempat tinggal akan terpenuhi. Sehingga kesejahteraan akan semakin baik.; (b) Peran serikat pekerja berpengaruh pada kesejahteraan.apabila serikat pekerja semakin berperan dalam

meciptakan suasana kerja yang nyaman dan mampu meciptakan hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dengan pengusaha maka kesejahteraan pekerja juga akan baik.;

(c) Upah dan peran serikat pekerja mempengaruhi

kesejahteraan. Apabila upah semakin sesuai dengan kebutuhan hidup pekerja dan serikat pekerja dapat berperan sebagaimana mestinya maka akan berdampak pada kesejahteraan pekerja yang semakin baik.;

(d)Unjuk rasa berpengaruh

terhadap kesejahteraan.

Apabila unjuk rasa yang dilakukan oleh unjuk rasa tinggi berarti kesejahteraan yang dirasakan oleh pekerja masih rendah. Dengan

ini bisa menjadi dasar acauan penelitain saya, karena hasil dari penellitain ini adalah upah berpengaruh pada

kesejahteraan.

Apabilah upah yang dterima semakin sesuai dengan

kebutuhan hidup maka kebutuhan akan sandang, pangan dan tempat tinggal akan terpenuhi.

Sehingga kesejahteraan akan semakin baik. Sehingga ketika buruh tidak

mendapatkan upah sesuai dengan umk maka buruh melakukan strategi – strategi untuk bertahan hidup.

(19)

35 unjuk rasa pekerja

berharap tuntutannya akan diperhatikan dan kesejahteraannya semakin baik.

Penelitian ini meneliti tentang strategi bertahan hidup buruh, berbeda Penelitian Michele Agustin dengan judul Pemberlakuan UMK (Upah Minimum Kota) terhadap kesejahteraan pekeja/buruh meneliti tentang hubungan UMK dengan kesejahteraan buruh. Penelitain Enita Fitrianingrum membahas strategi bertahan hidup dan dikaitkan dengan teori James Scott, berbeda dengan penelitian ini yang dikaitkan dengan Voluntaristik Talcott Parson. Penelitian Elifaz Eldy membahas pengaruh

upah, serikat pekerja terhadap kesejahteraan pekerja melalui unjuk rasa, berbeda dengan penelitian ini yang membahas strategi bertahan hidup buruh.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul EVALUASI PELAKSANAAN TRAINING

takwa yang dulu pasti berwarna hijau tapi kini warnanya pudar menjadi putih. Bekas-bekas warna hijau masih kelihatan di baju itu. Kaus dalamnya berlubang di beberapa bagian

Dari hasil penelitian terhadap 37 responden, menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang peran perawat UGD yang baik sejumlah 54%, sedangkan yang bersikap

Departemen Agama RI, loc. 45 Al-Imam Zainuddin Ahmad bin Abdul Lathif, Al-Tajrid Al-Shahih Ahadits Al-Jami Al- Shahih, Terj.. Berdasarkan Hadis di atas, maka melakukan

Bahwa ia terdakwa Rudi Cahyono bin Bambang Bintoro pada hari rabu tanggal 27 desember 2012 sekitar pukul 15.30 Wib atau pada waktu tertentu dalam bulan desember

Hasil presentase dari kesembilan aspek tersebut jika disesuaikan dengan tabel 2 maka presentase tersebut masuk dalam kategori presentase sangat valid dengan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan kasih dan sayang-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

Pada metode ini, langkah awal yaitu menentukan pusat cluster yang akan menandai lokasi rata-rata dari tiap-tiap cluster dengan cara memperbaiki pusat cluster dan nilai