RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis peluang usaha produk barang / jasa 4.2 Merencanakan produk usaha
NAMA : ANNISA’ ANDRIYANI, S.Pd.T NIP : 19860113 201001 2 032
SMK NEGERI 3 PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh : Annisa’ Andriyani, S.Pd.T
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Purworejo Program Keahlian : Tata Boga
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas / Semester : XI / Ganjil
Tema : Peluang Usaha
Sub Tema : Menganalisis peluang usaha produk barang / jasa Pembelajaran ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 6 JP @45 menit
A.
KI-3
KI-4
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Menganalisis peluang usaha produk barang / jasa 4.2 Merencanakan produk usaha
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2.1 Memahami analisis SWOT
3.2.2 Menerapkan metode analisis peluang usaha secara sederhana 3.2.3 Menganalis peluang usaha dari suatu produk barang/jasa 4.2.1 Menentukan peluang usaha produk barang/jasa
4.2.2 Mempresentasikan hasil analisis peluang usaha
D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama
1. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat menganalisis peluang usaha produk barang/jasa dengan santun dan penuh tanggung jawab.
2. Melalui kegiatan diskusi antar kelompok peserta didik dapat menganalisis SWOT dengan teliti dan bertanggung jawab serta semangat kerjasama.
3. Melalui kegiatan diskusi antar kelompok peserta didik dapat menerapkan metode analisis peluang usaha secara sederhana dengan teliti dan bertanggung jawab serta semangat kerjasama.
4. Melalui kegiatan diskusi antar kelompok peserta didik dapat menganalisis peluang usaha dari suatu produk barang/jasa dengan teliti dan bertanggung jawab serta semangat kerjasama.
Pertemuan Kedua
1. Melalui kegiatan diskusi antar kelompok peserta didik dapat merencanakan usaha produk barang/jasa dengan teliti dan bertanggung jawab serta semangat kerjasama
2. Melalui kegiatan diskusi antar kelompok peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis peluang usaha dengan teliti dan bertanggung jawab serta semangat kerjasama
E. Materi Pembelajaran (Terlampir) 1. Pengertian Peluang Usaha
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Kegiatan Sintak
Discovery Learning
DeskripsiKegiatan Alokasi Waktu
Metode
Pendahuluan
persiapan
Stimulasi/pe mberian rangsangan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
Guru memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru mengabsen kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang analisis peluang usaha produk barang/jasa
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa itu peluang usaha ( apresepsi)
Siswa mendengarkan penyampaian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu berkelompok,
30 menit Curah pendapat 2. Analisis Peluang Usaha
3. Analisis SWOT
4. Metode analisis peluang usaha secara sederhana 5. Peluang usaha dari suatu produk barang/ jasa F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Curah pendapat, observasi, tanya jawab, diskusi, praktik, dan penugasan
berdiskusi, dan tanya jawab.
(prediksi)
Siswa mendengarkan penyampaian rencana penilaian pengetahuan dan ketrampilan (prediksi)
Kegiatan Inti Peserta didik dibagi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 4 orang
Siswa menggunakan panca indra mengamati dan memperhatikan media gambar/ power point tentang contoh gambar usaha produk kreatif pada tiap-tiap kelompok
Siswa bertanya tentang tampilan power point yang tadi mereka lihat.
270 Menit
Observasi, diskusi, Tanyajawab
Identifikasi masalah
Siswa diminta untuk
mendiskusikan yang meliputi :
- Menganalisis peluang usaha yang mencakup : sumber peluang berdasarkan analisis SWOT, memahami siklus sebuah produk, metode peluang usaha, ciri-ciri peluang yang baik, analisis peluang usaha baru dengan teliti dan bertanggung jawab serta semangat kerja sama
dan penugasan
Mengumpul kan data
Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik bisa dari sumber media buku dan internet atau media cetak.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengisi lembar kerja , menggali informasi tambahan yang dilakukan secara berulang.
Pengolahan data
Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang mereka rumuskan
Guru mengarahkan agar siswa dapat menghubungkan data atau informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan.
Pembuktian Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan
Siswa menyampaikan hasilnya di depan kelas
Guru memberikan umpan balik , meluruskan , memberikan penguatan , serta memberikan penjelasan yang jelas .
Penutup Menarik kesimpulan
Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil diskusi
Siswa menyampaikan pendapat tentang pembelajaran yang telah di ikuti.
Guru memberi tes pengetahuan tentang materi menganalisis peluang usaha produk barang / jasa
Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Berdo’a dan salam untuk menutup pembelajaran pada peretemuan ini.
15 Menit Curah pendapat Test tertulis Pengetahuan
Pertemuan Kedua
Kegiatan Sintak Discovery
Learning
DeskripsiKegiatan Alokasi Waktu
Metode
Pendahuluan
Persiapan
Stimulus/pemb erian
rangsangan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas,presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
Guru memandu siswa untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru mengabsen kehadiran siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menentukan peluang usaha produk barang/jasa
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa itu menentukan usaha produk( apresepsi)
Siswa mendengarkan penyampaian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu berkelompok, berdiskusi, dan Tanya jawab. (prediksi)
Siswa mendengarkan penyampaian rencana penilaian pengetahuan dan ketrampilan (prediksi)
30 menit Curah pendapat
Kegiatan Inti Peserta didik dibagi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 4 orang
Siswa menggunakan panca indra
270 Menit Observasi, diskusi, Tanyajawab
mengamati dan memperhatikan media gambar power point tentang contoh gambar usaha produk kreatif pada tiap-tiap kelompok
Siswa bertanya tentang tampilan power point yang tadi mereka lihat.
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa mengenai tayangan vidio yang ditontonya
Siswa diminta untuk mendiskusikan yang meliputi : - Perencanaan usaha baru - Kegagalan sebuah peluang
usaha baru
- Inovasi dan ide kreatif usaha dengan teliti dan bertanggung jawab serta semangat kerja sama
penugasan
Mengumpulka n data
Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik bisa dari sumber media buku dan internet atau media cetak.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengisi lembar kerja , menggali informasi tambahan yang dilakukan secara berulang.
Pengolahan data
Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang mereka rumuskan
Guru mengarahkan agar siswa
dapat menghubungkan data atau informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan.
Pembuktian Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompok
Siswa menyampaikan hasilnyadi depan kelas
Kelompok lain diminta untuk menanggapi.
Guru memberikan umpan balik , meluruskan , memberikan penguatan , serta memberikan penjelasan yang jelas .
Penutup Menarik kesimpulan
Guru dan siswa meanrik kesimpulan dari hasil diskusi
Siswa menyampaikan pendapat tentang pembelajaran yang telah di ikuti.
Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Berdo’a dan salam untuk menutup pembelajaran pada peretemuan ini.
15 Menit Curah pendapat
J. Penilaian Pembelajaran 1. Jenis/Teknik Penilaian
Aspek Teknik
Penilaian
Bentuk Instrumen
Sikap Observasi Jurnal
Pengetahuan
KD 3.2 Menganalisis peluang usaha produk barang/ jasa
1. Tes tertulis 2. Penugasan 3. Observasi
1. Soal tes tertulis 2. Lembar Tugas dan
lembar penilaian tugas 3. Lembar
observasi kegiatan diskusi
Ketrampilan
KD 4.2 Menentukan peluang usaha produk barang/jasa
1. Penugasan 2. Observasi
1. Lembar penilaian 2. Job Sheet
H. Alat dan Media
Alat : Laptop, LCD, Proyektor Bahan ajar : Hand out , buku diktat Media : Power Point, Video
I. Sumber/Referensi
Budiyantoro.2017.Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Yogyakarta: CV Garuda Nusantara.
Dody Kusmana. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI.
Bogor: Yudhistira.
Ulfa Rahmah Ayuningsih. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan C3 (Kompetensi Keahlian Semua Bidang Keahlian) Untuk SMK/MAK Kelas XI.
Surakarta: CV Mediatama.
2. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik Bentuk Instrumen
Observasi
Rubrik penilaian
Lembar Observasi
Rublik Penilaian Kompetensi sikap a. Penilaian sikap
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : Produk kreatif dan kewirausahaan
Materi pokok : Menganalisis peluang usaha dan produk barang / jasa Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Bubuhkan tanda check list (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No. Nama Siswa
Religius Disiplin Santun Tanggung
jawab
Kerja sama
Skor/
Modus SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1 2 3 5 6 7 8 9 10
Nilai sikap= modus ( predikat yang sering muncul ) Predikat Penskoran :
A. Arti Skor :
K = Kurang C = Cukup B = Baik
SB = Sangat Baik
B. Rublik Penilaian
No Kriteria Penilaian Predikat
1 Religius
a. Peserta didik selalu memulai dan mengakhiri pelajaran dengan berdoa
b. Peserta didik memulai dan mengakhiri pelajaran dengan berdoa c. Peserta didik kadang memulai dan mengakhiri pelajaran dengan
berdoa
d. Peserta didik tidak pernah memulai dan mengakhiri pelajaran dengan berdoa
SB
B C
K
2 Disiplin
a. Peserta didik selalu datang tepat waktu dan selalu serius saat pelajaran
b. Peserta didik datang tepat waktu dan serius saat pelajaran c. Peserta didik kadang terlambat dan kadang serius saat pelajaran d. Peserta didiksering terlambat dan tidak serius saat pelajaran
SB
B C K 3 Santun
a. Peserta didik selalu menghargai dan menghormati teman dalam satu kelompok dan/atau kelompok lain
b. Peserta didik menghargai dan menghormati pendapat teman dalam satu kelompok dan/atau kelompok lain
c. Peserta didik kurang menghargai dan menghormati pendapat teman dalam satu kelompok dan/atau kelompok lain
d. Peserta didik tidak menghargai dan menghormati pendapat teman dalam satu kelompok dan/atau kelompok lain
SB
B
C
K
4 Tanggung Jawab
a. Peserta didik selalu menyelesaikan tugas tepat waktu b. Peserta didik menyelesaikan tugas tepat waktu
c. Peserta didik kadang tidak menyelesaikan tugas tepat waktu
SB B C
2. Penilaian pengetahuan Kisi-kisi instrumen Kompetensi Dasar
(KD)
Indikator Indikator Soal Jenis Soal
Soal
3.2 Menganalisis peluang usaha produk barang /jasa 4.2 Menentukan peluang usaha produk barang / jasa
3.2.1 Memahami analisis SWOT 3.2.2 Menerapkan
metode analisis peluang usaha secara sederhana 3.2.3 Menganalis
peluang usaha dari suatu produk barang/jasa
4.2.1 Menentukan peluang usaha produk barang/jasa 4.2.2Mempresentasi kan hasil analisis peluang usaha
1. P
Peserta didik dapat
menguraikan pengertian dari analisis SWOT menurut pendapat mereka masing- masing.
2. S
Peserta Didik dapat
menjelaskan komponen analisis SWOT
Essay 1.Menurut anda, apa yang dimaksud analisis SWOT
?
2. Jelaskan 4 komponen analisis SWOT
?
d. Peserta didik tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu K 5 Kerja sama
a. Peserta didik selalu kerja sama dengan kelompoknya saat kerja kelompok
b. Peserta didik kerja sama dengan kelompoknya saat kerja kelompok c. Peserta didik kadang tidak mau kerja sama dengan kelompoknya saat
kerja kelompok
d. Peserta didik tidak pernah mau kerja sama denga kelompoknya saat kerja kelompok
SB
B C
K
3. P Peserta Didik
dapat mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan
kegagalan wirausahawa n
4. S
Peserta Didik dapat
mengidentifi kasi
berdasarkan tingkatan atau levelnya produk barang
5. S
Peserta Didik dapat
menyebutkan 5 tips yang bisa diikuti untuk dapat menentukan produk/layan an
3. S
Analisislah faktor- faktor keberhasilan dan kegagalan salah satu
wirausahawan yang sukses!
4. B
Berdasarkan tingkatan atau levelnya,
produk barang dapat
dikelompokkan menjadi ?
5.
Uraikan 5 tips yang bisa anda ikuti untuk dapat
menentukan
produk /
layanan yang bisa anda jual dalam bisnis?
Soal Essay
Mata Pelajaran : Produk kreatif dan kewirausahaan
Materi pokok : Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa Kelas/Semester : XI / ganjil
Tahun Pelajaran : 2018 /2019 Waktu tes tulis : 30 menit
1. Menurut anda, apa yang dimaksud analisis SWOT? 2. Jelaskan 4 komponen analisis SWOT?
3. Analisislah faktor- faktor keberhasilan dan kegagalan salah satu wirausahawan yang sukses!
4. Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi ?
5. Uraikan 5 tips yang bisa anda ikuti untuk dapat menentukan produk / layanan yang bisa anda jual dalam bisnis?
KUNCI JAWABAN Skor
1. Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
20
2. a Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan
20
tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
3. Faktor keberhasilan
Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
Intropeksi diri
Mendengarkan saran – saran orang lain
Semangat dan bergaul
20
Faktor kegagalan
Dedikasi Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha.
Pengendalian usaha atau bisnis Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha atau bisnis.
Pengamatan manajemen Pemahaman umum terhadapp disiplin manajemen rata-rata kurang.
Pengelolaan piutang Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang.
Memulai perluasan usaha yang belum siap.
Perencanaan keuangan Meremehkan kebutuhan usaha.
Lokasi usaha yang buruk
Pembelanjaan besar Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi 4
a. Inti produk (core product/generie Product), yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan produk barang tersebut.
b. Wujud produk (tangible product/formal product), yaitu karakteristik yang dimiliki produk yang berupa mutunya, corak atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.
c. Produk tambahan yang disempurnakan (augmented/extend product), yaitu menggambarkan kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti.
20
5
1. Ikuti Hobi atau Passion Anda Sendiri 2. Ikuti kebutuhan pasar
3. Pelajari kemungkinan ketersediaan produk, bahan baku, atau sumber daya
4. Pelajari berbagai bisnis beserta masing-masing model bisnisnya 5. Buat contoh produk dan ukur minat pasar
20
4. Penilaian ketrampilan a. Presentasi
Waktu : 270 menit (pertemuan 1)
Sifat : Kelompok
Tugas :Menganalisis peluang usaha produk barang / jasa Presentasikan hasil diskusi kalian!
Rubrik penilaian
Aspek Yang Diamati
Skor Perolehan
Bobot (%)
KESESUAIAN:
30 Isi materi sangat sesuai dengan materi yang di presentasikan 90 -100
Isi materi sesuai dengan materi yang dipresentasikan 76 – 89 Isi materi cukup sesuai dengan materi yang dipresentasikan 60 – 75 Tidak sesuai dengan materi yang dipresentasikan 45 – 59 KELENGKAPAN:
40
Jawaban sangat lengkap 90 -100
Jawaban lengkap 76 – 89
Jawaban cukup lengkap 60 – 75
Jawaban tidak lengkap 45 – 59
KELANCARAN DAN KERUNTUTAN:
20 Sangat lancar tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 90 -100
Lancar tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 76 – 89 Cukup lancar tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 60 – 75 Tidak lancar, tersendat-sendat/ berhenti untuk berfikir 45 – 59 PENGGUNAAN MEDIA:
10
Penggunaan alat peraga sangat lengkap 90 -100
Penggunaan alat peraga lengkap 76 – 89
Penggunaan alat peraga cukup lengkap 60 – 75
Pengunaan alat peraga tidak lengkap 45 – 59
SKOR MAKSIMAL 100
Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor dari sub komponen penilaian
Perhitungan nilai presentasi (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
Nilai Praktik (NP)
Nama Kesesuaia
n Kelengkapan Kelancar an
Penggunaa
n media ∑ NK
1 2 3 4 5 6 7
Bobot (%) 30 40 20 10
Skor Komponen NK
Keterangan:
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (kesesuaian, kelengkapan,kelancaran, penggunaan media) disesuaikan dengan karakter program keahlian.
I. Pengayaan dan Remidial
1. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
2. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK N 3 Purworejo
Agus Triyana, S.Pd.
NIP.19700828 199104 1 003
Purworejo, April 2022 Guru Mata Pelajaran
Annisa’ Andriyani, S.Pd.T NIP. 19860113 201001 2 032
JOB SHEET
Nama Sekolah : SMK NEGERI 3 PURWOREJO Mata Pelajaran : Produk kreatif dan kewirausahaan Kelas/Semester : XI / 1
Alokasi Waktu : 14JP (2 pertemuan)
Kompetensi Dasar : 4.2 Menentukan peluang usaha produk barang/ jasa
I. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menentukan peluang usaha produk barang / jasa
II. Pendekatan Dan Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran : Discovery Learning Pendekatan : Santifik
Metode Pembelajaran : Berdiskusi,Presentasi,Tanya Jawab
III. Sumber / referensi
Buku Produk kreatif dan kewirausahaan. SMK / MAK Kelas XI,Dody kusmana,Yudistira
Handout Peluang usaha produk barang / jasa
Internet
IV. Prosedur
1. Setiap peserta di bagi menjadi 4 orang tiap kelompok
2. Mencari jenis usaha atau produk yang kekinian di masa kini 3. Membuat dalam bentuk rancangan usaha produk kuliner
V. Penilaian ketrampilan
a. Presentasi hasil diskusi Rubrik penilaian
Aspek Yang Diamati
Skor Perolehan
Bobot (%)
KESESUAIAN:
30 Isi materi sangat sesuai dengan materi yang di presentasikan 90 -100
Isi materi sesuai dengan materi yang dipresentasikan 76 – 89 Isi materi cukup sesuai dengan materi yang dipresentasikan 60 – 75 Tidak sesuai dengan materi yang dipresentasikan 45 – 59 KELENGKAPAN:
40
Jawaban sangat lengkap 90 -100
Jawaban lengkap 76 – 89
Jawaban cukup lengkap 60 – 75
Jawaban tidak lengkap 45 – 59
KELANCARAN DAN KERUNTUTAN:
20 Sangat lancar tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 90 -100
Lancar tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 76 – 89 Cukup lancar tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 60 – 75 Tidak lancar, tersendat-sendat/ berhenti untuk berfikir 45 – 59 RANCANGAN HASIL PRODUK USAHA
10
Cita Rasa produk 90 -100
Tekstur produk 76 – 89
Kemasan produk 60 – 75
Harga jual produk 45 – 59
SKOR MAKSIMAL 100
Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor dari sub komponen penilaian
Perhitungan nilai presentasi (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
Nilai Praktik (NP)
Nama Kesesuai
an
Kelengka pan
Rancangan Hasil produk usaha
kelancaran ∑ NK
1 2 3 4 5 6 7
Bobot (%) 30 40 20 10
Skor Komponen NK
Keterangan:
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (kesesuaian, kelengkapan,kelancaran, penggunaan media) disesuaikan dengan karakter program keahlian.
HAND OUT KD 3.2 /4.2
PELUANG USAHA
Pengertian analisis SWOT dan manfaatnya – Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
A. Penjelasan lain Analisis SWOT
Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
B. Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
C. Manfaat analisis SWOT
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
D. Peluang usaha
Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa di cari, asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang ( opportunity ) untuk maju. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
a. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan, b. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis, c. Harus bertanya kepada diri sendiri,
d. Harus mendengarkan saran-saran orang lain, e. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi, f. Pandai berkomunikasi.
Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
a. Work hard ( kerja keras ), b. Work smart ( kerja cerdas ), c. Enthusiasm ( kegairahan ), d. Service ( pelayanan ),
Bagi wirausaha pengenalan diri merupakan modal awal untuk mendapat mengenali
lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang usaha tersebut dalam batas risiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah.
E. Resiko usaha
Setiap usaha yang di lakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Dari keuntungan itu di harapkan dapat di gunakan untuk mensejahterahkan diri sendiri maupun orang lain yang terlibat, banyak risiko yang harus di hadapi.
Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut : 1. Perubahan permintaan,
2. Perubahan konjungtur, 3. Persaingan ,
4. Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, dan sebagainya.
Perubahan permintaan perubahan konjungtur, persaingan, dan akibat lain yang merupakan risiko usaha dapat diantisipasi dengan melakukan persiapan yang matang dan perhitungan yang cemat dalam melakukan kegiatan usaha.
1. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
a. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
b. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
c. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut : a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
c. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
d. Banyak sedikitnya pesaing.
e. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
Contoh peluang usaha dibidang biasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut :
1. Jasa servis 2. Jasa hiburan
contoh: bioskop, diskotik, kafe, layar tancap, dan sebagainya.
3. Jasa transportasi
4. Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil, dan sebagainya.
5. Jasa perantara
Contoh: membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang, seperti tanah, rumah, sawah, kendaraan bermotor dan mobil.
Jasa kesehatan
Contoh: memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan, seperti fitness, SPA, pijat refleksi, dan pengobatan alternatif.
5. Jasa yang lain
Contoh: jasa penitipan anak, katering, tenanga kebersihan, penulisan atau pengetikan karya tulis, dan sebagainya.
Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat yang penuh kesibukan sekarang ini dapat di kelompokkan menjadi seperti berikut.
1) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan dirumah.
Contoh: alat pemasak nasi sekaligus penyiman dan pemanas nasi beserta sayur.
2) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan diluar rumah.
Contoh: tas multifungsi, yang bisa di pakai buat kerja, tetapi juga buat membawa
pakaian atau buat perjalanan, yang bisa dilipat atau dimodifikasi dan lain sebagainya.
3) Produk lainnya yang dibutukan tanpa mengenal tempat.
Contoh: air dalam kemasan, mie instan, tas, dan sebagainya.
2. Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan daya beli Konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
- Mengadakan pengamatan langsung ke pasar;
- Melakukan wawancara;
- Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.
Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
b. Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat.
c. Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
Kesimpulan bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu menarik minat konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka kita harus:
Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing;
- Membuat desain yang baru dan harga terjangkau;
- Membuat produk lebih cepat dan lebih murah;
- Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan a. Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
1. Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal.
a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
b. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
c. Intropeksi diri.
d. Mendengar saran-saran orang lain.
e. Bersemangat dan bergaul.
Keberhasilan usaha atau bisnis seorang wirausahawan di dalam mengelola usahanya dapat didefinisikan terletak pada hal-hal berikut :
a. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya yang nyata.
b. Keberanian untuk berinisiatif.
c. Kecakapan atau keahlian.
d. Pengalaman dan pendidikan.
Modal utama untuk meraih keberhasilan di antaranya sebagai berikut : a. Pola berfikir yang mengarah pada sikap dan kemampuan untuk sukses.
b. Kepribadian yang kuat untuk sukses.
c. Kecakapan dalam mengelola usaha.
d. Menerapkan manajemen usaha yang baik.
e. Berani memikul segala resiko dalam usaha atu bisnis.
2. Kegagalan usaha
Karasteristik Kegagalan Wirausahawan
a. Dedikasi : Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha.
b. Pengendalian usaha atau bisnis : Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha atau bisnis.
c. Pengamatan manajemen : Pemahaman umum terhadap disiplin manajemen rata- rata kurang.
d. Pengelolaan piutang : Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang.
e. Memulai perluasan usaha yang belum siap.
f. Perencanaan keuangan : Meremehkan kebutuhan usaha.
g. Lokasi usaha yang buruk
h. Pembelanjaan besar : Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi.
Berdasarkan analisis faktor, Guiford menemukan, bahwa ada lima sifat yang menjadi kemampuan berpikir kreatif.
a. Fluency (kelancaran)
Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Flexibility (keluwesan)
Kemampuan untuk mengemukkan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
c. Originality (keaslian)
Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise.
d. Elaboration (penguraian)
Kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
e. Redefinition (perumusan kembali)
Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbberbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.
Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Menurut Rowlinson, berpikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan
Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpulan informasi atau data).
2. Tahap usaha
Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide evaluasi ide dengan menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
3. Tahap inkubasi
Tahap dimna individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya di alam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
4. Tahap pengertian
Tahap diperolehnya insight atau yang bisa disebut aha erlibnis. Ciri khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang yang akan ditemukannya jawaban.
5. Tahap evaluasi
Pada tahap ini, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan.
Kreativitas dan inteligensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu inteligensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi hubungan kreativitas dengan inteligensi, yaitu:
a. Kreativitas rendah, inteligensi rendah;
b. Kreativitas tinggi, inteligensi tinggi;
c. Kreativitas rendah, inteligensi tinggi;
d. Kreativitas tinggi, inteligensi rendah.
Orang yang kreatif tidak takut dengan semakin sempitnya lapangan kerja, karena orang kreatif dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Pengertian dari arti Inovasi
Inovasi, yaitu penemuan atau terobosan ayang menghasilkan produk baru yag belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara
yang baru. Sebuah inovasi lahir dari cara berpikir yang inovatif. Cara berpikir inovatif merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Prinsip-prinsip Inovasi a. Prinsip keharusan
1) Keharusan menganalisis peliang.
2) Keharusan memperluas wawasan 3) Keharusan untuk bertindak efektif 4) Keharusan untuk tidak berpikir muluk.
b. Prinsip larangan
1) Larangan untuk berlagak pintar.
2) Larangan untuk rakus.
3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh ke depan.
c. Mengembakan cara berpikir inivatif 1) Biasakan memiliki mimpi.
2) Perkayalah sumber ide.
3) Biasakan diri menerima perbedaan dan perubahan.
4) Tumbuhkan sikap empati.
Menganalisis peluang usaha dari suatu produk barang/jasa
Produk adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Dalam menganalisis produk yang dibuatnya, seorang wirausaha dapat mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
Produk primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada penggalian sumber daya alam.
Produk sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan atau pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi.
Produk tersier, yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa.
Menganalisis bidang produk barang
Produk yang berupa barang dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatannya, karakteristik atau sifatnya, dan tujuan pemakaiannya.
1. Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Inti produk (core product/generie Product), yaitu manfaat atau jasa inti yang diberikan produk barang tersebut.
b. Wujud produk (tangible product/formal product), yaitu karakteristik yang dimiliki produk yang berupa mutunya, corak atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.
c. Produk tambahan yang disempurnakan (augmented/extend product), yaitu menggambarkan kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti.
2. Berdasarkan karakteristik atau sifatnya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang berwujud biasanya bisa bertahan lama dengan berkali-kali pemakaian.
b. Barang tidak tahan lama (non-durable goods), yaitu barang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali.
c. Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dibeli.
3. Berdasarkan pemakaiannya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Barang konsumsi (consumer’s goods), yaitu barang yang digunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dan tidak untuk di komersilkan.
b. Barang industri (industrial goods), yaitu barang-barang yang diproduksi untuk membuat barang lain atau menjalankan suatu organisasi dan suatu bisnis.
Menganalisis bidang produk jasa
Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat dirasakan ketika dikonsumsi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bidang usaha jasa, yaitu:
1. Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan dapat dibaca di kejauhan.
2. Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
3. Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4. Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya secara menarik.
5. Memberi potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
6. Mempromosikan jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.
Jasa merupakan produk yang tidak berwujud dan mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Intangible, yaitu sifat jasa yang tidak bersifat fisik (walaupun berkaitan dengan produk fisik) sehingga tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli.
2. Variable, yaitu sifat jasa yang mempunyai berbagai variasi bentuk, kualitas, dan sejenisnya, tergantung dari siapa, kapan, dan di mana produk tersebut dihasilkan.
3. Perishible, yaitu sifat jasa yang mudah rusak atau hilang karena ketidakmampuannya untuk disimpan.
Produk adalah sesuatu yang anda hasilkan atau miliki dan kemudian dapat anda jual dan pasarkan. Produk yang unik tentu saja akan mendapatkan kemungkinan untuk dapat laku lebih banyak di pasaran daripada produk yang biasa-biasa saja.
Berikut 5 tips yang bisa anda ikuti untuk dapat menentukan produk/layanan yang bisa Anda jual dalam bisnis:
1. Ikuti Hobi atau Passion Anda Sendiri
Apabila produk dari bisnis adalah berdasarkan passion (kesenangan atau kegemaran) yang anda miliki, anda akan merasa senang dalam menjalankan bisnis tersebut. Akibatnya anda akan sangat mengetahui setiap ilmu dan seluk beluk dari produk yang anda jual. Ini
akan mempermudah anda untuk menjual ke pasar karena anda bisa menunjukkan ke konsumen bagaimana senangnya dan ahlinya anda dalam mengetahui produk anda sendiri.
Saat bisnis sedang mengalami penurunan, penurunan semangat untuk berbisnis pun biasanya terjadi. Namun biasanya penurunan semangat ini tidak akan terlalu terasa apabila anda menyenangi produk anda sendiri. Anda akan tetap menjalankannya dengan semangat karena anda suka.
2. Ikuti kebutuhan pasar
Bisnis yang ramai biasanya adalah bisnis yang dapat menjawab kebutuhan pasar. Anda bisa mempelajari apa yang pasar butuhkan, lalu anda buatkan produk/layanan yang dapat menjawab kebutuhan itu. Contoh yang paling mudah adalah makanan, setiap orang butuh makan oleh karena itu biasanya menjual poduk makanan cukup mudah.
Tapi perlu diingat bahwa menjual produk yang menjadi kebutuhan pasar berarti bisa jadi anda mempunyai banyak kompetitor, kecuali bila anda memnghasilkan produk / layanan kebutuhan pasar yang belum terjawab. Ketika menemui kompetitor maka di situ anda harus mulai menambahkan nilai tambah kepada bisnis anda agar konsumen lebih memilih anda ketimbang kompetitor.
3. Pelajari kemungkinan ketersediaan produk, bahan baku, atau sumber daya
Produk/layanan yang dijual haruslah tersedia. Bila anda menjual produk / layanan yang tidak bisa dibeli oleh konsumen, konsumen tentu tidak akan membeli ke tempat anda.
Pelajari kemungkinan ketersediaan produk, bahan baku, atau sumber daya bisnis anda.
Anda harus memastikan konsistensi ketersediannya sehingga anda bisa terus berjualan dengan baik. Untuk itu, anda harus mencari supplier yang handal dan telah terbukti mampu memasok kebutuhan jualan anda secara kontiniu.
4. Pelajari berbagai bisnis beserta masing-masing model bisnisnya
Pernahkah anda berfikir bagaimana sebuah bisnis mendapatkan keuntungan?
bagaimana mendapat supply produk yang teratur? apa nilai tambah yang ia berikan?
Apabila anda sudah berfikir ke arah sana, berarti anda telah memikirkan sebuah model bisnis suatu perusahaan.
Dengan mempelajari model bisnis sebuah perusahaan anda akan semakin paham bagaimana sebuah produk dapat menjadi motor sebuah bisnis. Mungkin anda ingin mempelajari model bisnis berbagai perusahaan untuk mendapatkan inspirasi tentang produk/layanan yang bisa anda tawarkan ke pasar.
5. Buat contoh produk dan ukur minat pasar
Dengan membuat contoh produk anda bisa melakukan testing pasar dalam skala yang minimal. Apabila produk anda diminati dan order dari konsumen terus bertambah, berarti produk anda bisa dikatakan berhasil dan anda bisa saja siap untuk melangkah ke tahapan bisnis berikutnya. Bila tidak, cobalah terus untuk membuat produk yang bisa diminati pasar.
Pada dasarnya menentukan produk untuk bisnis adalah menentukan produk yang anda senangi, mampu anda pastikan ketersediaannya, dan mampu diserap oleh pasar dengan baik. Bila anda telah menentukan produk yang akan dijual, mungkin ini saatnya anda harus mencoba mendatangkan pelanggan lebih banyak ke bisnis anda.