• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar : Scenario Planning berbasis Pemodelan land use dalam mengusulkan rencana tata ruang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengantar : Scenario Planning berbasis Pemodelan land use dalam mengusulkan rencana tata ruang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar : Scenario Planning

berbasis Pemodelan land use dalam mengusulkan rencana tata ruang

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi

Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata

Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

(2)

LATAR BELAKANG

PERENCANA

seringkali rencana merupakan sebuah keluaran tunggal, tidak menawarkan alternatif kepada pengambil keputusan

rencana pola ruang diusulkan oleh perencana,

diadopsi oleh perencana, diputuskan oleh perencana

Perencana mengalami kesulitan untuk dapat melihat kondisi dimasa depan ketika perencanaan yang akan diusulkan

Tidak seharusnya stakeholder mendapat peran pasif dalam setiap diskusi / sosialisasi yang dilakukan oleh perencana

STAKEHOLDERS

SKENARIO PERENCANAAN

CATATAN SAAT INI :

Halaman - 2

Pelatihan

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata

(3)

 “Scenario planning, also called scenario thinking or scenario analysis, is a strategic planning method that some organizations use to make flexible long-term plans. It is in large part an adaptation and generalization of classic methods used by military intelligence.” (Wikipedia)

“An internally consistent view of what the future might turn out to be” (Michael Porter 1985)

 “A tool [for] ordering one’s perceptions about alternative future environments in which one’s decision might be played out right” (Peter Schawrtz, 1991)

 “That part of strategic planning which relates to the tools and technologies for managing the uncertainties of the future” (Gill Ringland, 1998)

 “A diciplined method for imaging possible futures in which organizational decisions may be played out” (Paul Shoemaker, 1995)

KONSEP

APA ITU SCENARIO PLANNING ?

Halaman - 3

(4)

KONSEP

Perbedaan antara Scenarios, Forecast, Visions

Sumber : Lindgren M., dan Bandhold H. (2003) Scenario planning, the link between future and strategy

Halaman - 4

Pelatihan

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata

(5)

Decision making power, perlunya suatu skenario yang memberikan pandangan

Plausibility, pengembangan skenario perlu mempertimbangkan batasan dimana dapat secara nyata dicapai

Alternatives, skenario yang dikembangkan adalah memungkinkan

Consistency, konsistensi terhadap logika kedalam

Differentiation, secara struktur dan kualitas berbeda

Memorability, skenario harus dapat mudah diingat dan dibedakan bahkan ketika selesai presentasi.

Challenge, skenario yang dikembangkan tersebut benar-benar dibutuhkan untuk kebijakan di masa depan

KONSEP

7 KRITERIA SKENARIO YANG BAIK

Halaman - 5

(6)

KONSEP

RAGAM MODEL SKENARIO

Sumber : Lindgren M., dan Bandhold H. (2003) Scenario planning, the link between future and strategy

Halaman - 6

Pelatihan

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata

(7)

TEORI

Pengembangan metode untuk mengkaji dampak perencanaan spasial dan kebijakan di masa depan adalah sangat penting bagi perencana wilayah dan kota (Al-Ahmadi dkk, 2009)

Dalam menetapkan rencana, perencana tidak hanya memutuskan berdasarkan skenario tunggal saja, melainkan multi-skenario yang dievaluasi dengan tujuan untuk mendapatkan kemungkinan terbaik di masa depan (Adhvaryu, 2010)

Selain itu, penggunaan multi-skenario dibutuhkan oleh perencana dalam memformulasikan pembangunan berkelanjutan (Itami, 1994)

Analisis skenario sangat cocok untuk studi jangka panjang yang berhubungan dengan kemungkinan pembangunan dan ketidakpastian (Koomen dkk., 2008).

Skenario juga mampu menggambarkan beberapa pandangan alternatif masa depan serta memberikan gambaran penuh terhadap suatu potensi perubahan land use (Koomen dkk, 2008)

Penerapan skenario tidaklah mudah dilakukan dan kompleks dimana proses perubahan land use juga disebabkan oleh interaksi faktor-faktor pendorongnya terkait ruang dan waktu (Constanza dkk, 1997; Barredo dkk, 2003; Lambin dan Geist, 2001)

Dukungan Teori Scenario Planning terkait proses perencanaan wilayah dan kota

Halaman - 7

(8)

MEMILAH SKENARIO

Banyaknya skenario yang diusulkan, maka perlu dilakukan evaluasi dan LanduseSim dapat melakukan pendekatan untuk evaluasi skenario tersebut melalui proses simulasi

Skenario-skenario yang dinilai cukup layak untuk dipertimbangkan dalam perencanaan, dapat juga diseminasikan kepada stakeholder untuk membantu memilih skenario yang tepat

1 2

• BENCANA

• AKSESIBILITAS

• BAHAYA

• KEBIJAKAN

• POPULASI

• RENC. JARINGAN JALAN

• RENC. FAS. PENDIDIKAN

• RENC. FAS. KESEHATAN

• ZONASI BANJIR ZONASI LONGSOR

• RENC. RTH (OPEN SPACE)

• RENC. INDUSTRI

• RENC. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

• RENC.

PELABUHAN

• RENC. TERMINAL

• RENC. BANDAR UDARA

• RENC. PUSAT PERBELANJAAN

• KAWASAN PERKANTORAN

Halaman - 8

• KERENTANAN SOSIAL

• RENC. PENGEMBANGAN REAL-ESTATE

• RENC.

RUTE/TRAYEK ANGKUTAN UMUM

• JALUR EVAKUASI

(9)

Setiap skenario perencanaan yang diusulkan, meliputi kondisi eksisting dan tambahan rencana yang akan datang. Skenario disini adalah paket rencana pengembangan, dengan semakin banyak skenario perencanaan maka perencanaan yang dihasilkan akan lebih optimal.

SUSUNAN SKENARIO

Skenario 1

Rencana jaringan jalan, dapat terdiri dari rencana jaringan jalan tol, jaringan jalan arteri, jaringan jalan kolektor, hingga jaringan jalan lokal/lingkungan Rencana Jaringan Jalan

Rencana Pusat-pusat permukiman

Rencana CBD, Industrial

Rencana Simpul Transportasi

Rencana pusat-pusat permukiman terdiri dari rencana usulan pusat-pusat hunian baru, baik dari bentuk cluster, apartemen, hingga perumahan penduduk.

Rencana pusat-pusat permukiman terdiri dari rencana usulan pusat-pusat hunian baru, baik dari bentuk cluster, apartemen, hingga perumahan penduduk.

Simpul transportasi dapat juga meliputi rencana pembangunan pelabuhan, bandara, terminal penumpang, dll

Kebijakan zoning regulation terkait konservasi, dll

Dengan adanya kebijakan tertentu seperti rencana penetapan lahan konservasi, pertanian abadi, dsb dapat mempengaruhi dinamika pola ruang yang dihasilkan Target konsumsi lahan

Merupakan besarnya ekspansi lahan yang dibutuhkan untuk kurun waktu perencanaan

Halaman - 9

(10)

Dalam penetapan rencana pola ruang, idealnya perlu dilakukan pengusulan rencana struktur ruang sebelum menetapkan rencana pola ruang, dikarenakan rencana pola ruang merupakan terjemahan dari implementasi rencana struktur. Struktur ruang disini adalah penetapan infrastruktur apa yang perlu direalisasikan dalam kurun waktu perencanaan, 10 hingga 20 tahun kedepan. Struktur ruang meliputi infrastruktur, pusat-pusat permukiman dan juga penetapan hirarki kota termasuk CBD (Central Business District). Sedangkan skenario berupa pola ruang adalah seperti penetapan zona-zona yang tidak boleh dirubah (Rencana RTH yang sudah ada), batasan-batasan zona lainnya terkait pencegahan dampak lingkungan terhadap pengembangan yang dilakukan.

PROSES SIMULASI SKENARIO

Skenario Struktur dan

Pola Ruang

Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3

Simulasi S-1 Simulasi S-2 Simulasi S-3

Skenario : Berisi paket pengembangan infrastruktur dan pola ruang yang akan direalisasikan, termasuk penetapan pusat-pusat permukiman, dll yang semuanya berbasis eksisting dan masa depan.

Evaluasi Simulasi

FEED-BACK

Evaluasi Simulasi : Tahapan yang dilakukan dengan mempertimbangkan hasil simulasi dengan kemungkinan dampak dan konsep

pengembangan kota yang diinginkan

Halaman - 10

Pelatihan

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata

(11)

PROSES SIMULASI SKENARIO

Halaman - 11

(12)

PROSES SIMULASI SKENARIO

Halaman - 12

Pelatihan

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata

(13)

RAGAM SOFTWARE IMPLEMENTASI SKENARIO BERBASIS LAND USE MODELLING

• Dalam melakukan scenario planning berbasis pemodelan land use dapat menggunakan beberapa software berikut;

• IDRISI (Clark Labs)  terbatas 1 land use yang dapat simulasikan ketika digunakan untuk target oriented (perencanaan)

• LandChange Modeller (Clark Labs)  Ekstensi ArcGIS, terbatas 1 land use yang dapat simulasikan ketika digunakan untuk target oriented (perencanaan)

• CLUE-S (Verburg)  Simulasi Multi-Land Use, membutuhkan aplikasi GIS untuk persiapan data (QGIS, ArcGIS), terbatas pada ukuran grid raster (kedetailan) yang dibatasi dan neighborhood process effect yang tidak dapat dirubah

• Metronamica (Reserach Institute for Knowledge System)  Simulasi Multi-land use, GUI yang baik, resolusi raster terbatas, dirancang untuk perencanaan, sedikit ketergantungan dengan aplikasi GIS lain, neighborhood process effect yang tidak dapat dirubah

• LanduseSim  Simulasi Multi-Landuse, GUI sederhana, membutuhkan aplikasi GIS untuk persiapan data (QGIS, ArcGIS), ukuran raster sangat fleksibel, dirancang untuk perencanaan, neigborhood process effect dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan, dapat pula untuk menghasilkan land use baru dalam proses simulasi (lainnya tidak bisa), dan output peta adalah runtut.

Halaman - 13

(14)

Existing of Land use distribution

Existing Primary Road

Scenario of additional secondary road

Urban area Agriculture Forest

Protected Area

Simulation based on Scenario-1

Scenario-1 Scenario-2

Simulation based on Scenario-2

Simulation

Urban area : 18 Agriculture : 13

Forest : 12

Protected areas : 6

Urban area : 18 Agriculture : 16

Forest : 9

Protected areas : 6 Urban area : 8

Agriculture: 20 Forest : 15

Protected Areas: 6

IMPLEMENTASI

Skenario mana yang terbaik untuk perencanaan ditinjau dari segi dampak ?

Jika keduanya kurang baik,

silahkan kembangkan skenario

lainnya.

(15)

Existing of Land use distribution

Existing Primary Road

Scenario of additional Zoning

Urban area Agriculture Forest

Protected Area

Simulation based on Scenario-1

Scenario-1 Scenario-2

Simulation based on Scenario-2

Simulation

Urban area : 8 Agriculture: 20 Forest : 15

Protected Areas: 6

Additional Zoning for constraint areas : 6

IMPLEMENTASI

Skenario mana yang terbaik untuk perencanaan ditinjau dari segi dampak ?

Jika keduanya kurang baik,

silahkan kembangkan skenario

lainnya.

(16)

Existing of Land use distribution

Existing Primary Road

Scenario of additional New Landuse

Urban area Agriculture Forest

Protected Area

Simulation based on Scenario-1

Scenario-1 Scenario-2

Simulation based on Scenario-2

Skenario mana yang terbaik untuk perencanaan ditinjau dari segi dampak ?

Simulation

Urban area : 18 Agriculture : 7

Forest : 11

Protected areas : 6 (+) Industry : 7

Urban area : 18 Agriculture : 11

Forest : 7

Protected areas : 6 (+) Industry : 7 Urban area : 8 Agriculture: 20 Forest : 15

Protected Areas: 6

IMPLEMENTASI

Jika keduanya kurang baik,

silahkan kembangkan skenario

lainnya.

(17)

LANDUSE 2006 + PENDORONG + PENGHAMBAT = HASIL SIMULASI 2012

Pusat Pertumbuhan

Jar. Jalan

Area Industri

Banjir Rob Simulasi 2012

Eksisting 2012 KOMPARASI

AKURASI

AKURASI =

89,1%

PENDORONG

• Peta Pergudangan/Terminal Kargo

• Peta Pelabuhan

• Peta Terminal

• Peta Permukiman

• Peta Sawah

• Peta Kolam Ikan/Tambak

• Peta Sungai

• Peta Garis Pantai

KOMPLEKSITAS LAIN

Nugroho, A.A. (2013) Model Perubahan Landuse akibat kenaikan muka air laut dan pasang maksimum di pantai utara teluk lamong (PUTL) bagian surabaya. Master Tesis Teknik Manajemen Pantai ITS. Indonesia

IMPLEMENTASI SKENARIO | PREDIKSI TREND / KECENDRUNGAN

Halaman - 17

(18)

Rencana yang diakomodasi

Waterfront Development

RTH dan Bozem Pel. Teluk

Lamong

DryPort CBD

Asumsi prediksi pola ruang

Simulasi menggunakan dasar rekayasa (unsur perencanaan) yang kemudian dilihat seperti apa dinamika yang terjadi di masa depan

Pola Ruang Eksisting

Tol Gate

Halaman - 18

IMPLEMENTASI SKENARIO | PREDIKSI DENGAN PERENCANAAN

Sumber : Bappeprov Jatim (2014) Rencana Rinci Kawasan Teluk Lamong di Kota Surabaya dan Gresik.

(19)

Skenario-1 Skenario-2 Skenario-3 Skenario-4

Tahun 2004

Tahun 2009

Tahun 2013

IMPLEMENTASI SKENARIO | PREDIKSI DENGAN PERENCANAAN

(20)

KESIMPULAN

Sumber : http://www.westcountryrivers.co.uk/

Scenario planning melalui land use modeling, dapat membantu perencana untuk mendapatkan visual dinamika spasial yang

terjadi di masa yang akan datang

Scenario Planning, sangat perlu diterapkan oleh perencana agar dapat meningkatkan keterlibatan stakeholder lain, seperti memberi masukan, menganalisis,

mengevaluasi, dan menentukan pilihan

Scenario planning melalui land use modeling dapat digunakan untuk menyusun program subtantif perencanaan dalam rangka meminimalisir dampak yang akan terjadi di masa depan (seperti konversi lahan,

dinamika areal perbatasan, dsb)

Halaman - 20

Pelatihan

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata

(21)

Sekian dan Terimakasih

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi

Geografis dan Cellular Automata

Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Referensi

Dokumen terkait

dari ai;pelc perpadue.n dan pe rbalahan atau pengeseran dan s eja uh manakah lcum p ulan-kumpulan aosial di r a ncangan ini memain>can.. peranannya same ada

Selain faktor kepuasan kerja diatas, ada juga faktor penentu kepuasan kerja. Diantaranya adalah gaji, kondisi kerja, dan hubungan kerja. 1) Gaji atau upah merupakan

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data yang berupa data tertulis, antara lain tentang jumlah dan identitas guru yang mengajar, data tentang

Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa seluruh kepala sekolah SMAN se-kota Singkawang mengecek buku absen yang di pegang oleh guru khusus nya kelas X,

Tabel 3 menunjukkan rata–rata tinggi tanaman padi varietas Ciherang pada umur 2 MSA, 4 MSA dan 6 MSA dapat dilihat bahwa setiap perlakuan herbisida Ethoxysulfuron 6 g/ha

Kriteria penilaian kuisioner mencakup apakah aplikasi mudah dioperasikan, apakah tata letak tampilan aplikasi menarik, apakah setiap tombol didalamnya dapat berfungsi dengan

NO NAMA ALAT JUMLAH MERK TYPE NEGARA ASAL HARGA SATUAN JUMLAH

Oleh sebab itu, mantra yang dimiliki oleh bidan kampung atau dukun kampung pada pertolongan persalinan juga dapat diadopsi oleh tenaga kesehatan, seperti yang telah dijelaskan