• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok_atau seseorang yang dapat mendewasakan dirinya melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sekelompok_atau seseorang yang dapat mendewasakan dirinya melalui"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses©mengubah sikap dan tingkah laku sekelompok_atau seseorang yang dapat ©mendewasakan dirinya melalui pengajaran atau latihan. Sedangkan menurut (Muhibbin syah, 2007: 11) mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dari orang tua agar anak memiliki rasa atau menimbulkan rasa tanggung jawab secara moral dari segala perbuatannya. Jadi secara sederhana pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan manusia dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensiya©berbawaan baik bagi jasmani dan rohani sesuai dengan nilai yang ada pada kebudayan atau©masyarakat

Peraturan pendidikan dalam Undang-Undang Sikdiknas No.20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1 G Bahwa setiap kurikulum setuan pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social dan Seni Budaya dan Prakarya (SBDP). Selanjutnya, peraturan pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 Pasal 6 Ayat 1 D dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.

22 Tahun 2006, mengatur bahwa muatan pembelajaran Seni Budaya tersebut termasuk dalam cakupan kelompok mata pelajaran estetika.

Di dalam pembelajaran SBdP banyak membahas materi-materi yang tidak bisa kita dapatkan ketika di lingkungan rumah, seperti menggambar pola batik,

(2)

keterampilan dalam menggambar pola batik, yang merupakan mata pelajaran Seni Budaya, tidak hanya keterampilan yang didapatkan dari seni budaya masih banyak lagi materi yang akan didapat, pentingnya pelajaran ilmu seni budaya diajarkan sejak dini agar siswa dapat mengenal budaya-budaya yang ada di Indonesia dan budaya tidak punah dimakan zaman.

Seni budaya merupakan segala sesuatu yang telah diciptakan oleh manusia tentang bagaimana cara mereka hidup dan berkembang bersama-sama dalam suatu kelompok dan memiliki keindahan secara turun termurun. Seni budaya di Indonesia sangat beragam mulai dari tarian, rumah adat, pakaian, batik dll. Batik merupakan budaya asli Indonesia, kerajinan batik sudah lama dikenal di Indonesia, khususnya di tanah Jawa. Batik Indonesia ditetapkan oleh UNESCO sejak dari 2 Oktober, 2009 untuk dijadikan©sebagai warisan bagi kemanusiaan untuk menjadi Budaya©Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Maka dari©itu sewajarnya orang Indonesia mulai

memperhatikan batik, mulai dari model pemakainnya dan corak ataupun pola batik yang sudah banyak macamnya baik corak yang biasa sampai corak yang modern (Rumit).

Pada era globalisasi ini istilah batik telah meluas dan berwahana keberbagai bentuk pengertian, menurut Murtihadi (1979: 4) mengatakan bahwa batik merupakan cara membuat bahan sandang yang berupa tekstil dengan corak dan pewarnaan menggunakan lilin sebagai penutup agar mengamankan warna yang disebabkan oleh perembesan warna yang lain ketika proses pencelupan.

(3)

Seni batik di Indonesia sangat banyak macam coraknya bahkan dari setiap daerah berbeda-beda dan itu yang menjadikan ciri khas budaya dari setiap daerah.

Cara pembuatan pola batik ada dua yaitu batik tulis dan batik cap. Penamaan batik biasanya di ambil dari corak daerahnya masing-masing misalnya Batik Jawa, Batik Jawa banyak macamnya termasuk Batik Madura, dll. Batik Madura memilki ciri khas tersendiri yang berbeda secara garis besar karakteristik batik Madura dilihat dari dua hal, yaitu warna dan motifnya, dari segi warna, karaktersitik warna batik Madura cendrung berani dan tegas, warna yang digunakan memberikan kesan menonjol. Selain itu motif batik Madura banyak menggunakan motif bunga, daun dan hewan. Batik Madura banyak coraknya dari setiap kabupaten-nya corak Batiknya berbeda, seperti Batik dari Sampang, Batik Pamekasan, Batik Tanjung Bumi dan Batik Sumenep dll. Oleh karena itu budaya yang ada di Indonesia sangat banyak dan beragam,

Untuk mempermudah anak dalam menggambarkan pola batik disini peneliti akan membuat media pembelajaran, sebelum membahas media yang peneliti buat terlebih dahulu akan menjelaskan apa itu media pembelajaran, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan informasi ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar agar dapat merangsang minat serta perhatian peserta didik dalam belajar. Sedangkan menurut (Widyanstuti &

Nurhidayat, 2010:13) Media merupakan suatu perantara ataupun alat yang bisa mempermudah proses belajar mengajar, penggunaan media mengefektifkan guru berkomunikasi dengan siswa dalam penyampaian materi, guru membutuhkan keselarasan dalam menggunakan media pembelajaran dengan metode

(4)

pembelajaran yang digunakan. Jadi media pembelajaran dapat di simpulkan sebagai alat bantu proses belajar mengajar yang bisa membangkitkan rasa keingintahuan siswa, merangsang siswa untuk bereaksi secara fisik dan emosional.

Hasil observasi yang di dapat oleh peneliti di sekolah pada kelas III.

Mengatakan bahwa di sekolah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa mengalami kesulitan sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan secara kongkrit, dalam menyampaikan materi guru tidak menggunakan media, dalam proses pembelajaran SBdP guru tidak memberikan praktek khusus untuk siswa mengembangkan keterampilannya dalam menggambar, guru tidak menggunakan media karena kurangnya pengetahuan dan keterbatasan yang dimiliki guru dalam mengembangkan/ membuat media.

Dari hasil analisis kebutuhan yang dapat diambil dari hasil observasi dan wawancara oleh peneliti pada tanggal 11 November 2019, peneliti dan guru tertarik membuat pegembangan media yang cocok dengan masalah yang ada di sekolah yaitu berupa media buku timbul dimana media ini digunakan untuk membantu guru dan mempermudah guru dalam menyampaikan mata pelajaran SBdP materi karya dekoratif membatik agar mempermudah siswa dalam menggambar pola batik dalam mengembangkan keterampilannya dan juga agar siswa bisa memahami dan melestarikan budaya Indonesia terutama budaya yang ada dilingkungan sekitar.

Media Buku Timbul (Pop Up Book) merupakan buku timbul yang berisi KI, KD yang sesuai dengan pembelajaran di kelas III unsur seni karya dekoratif membatik, pada materi tersebut biasanya akan menjelaskan tentang apa karya dekoratif dan apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam karya dekoratif, karya dekoratif disini

(5)

akan mengembangkan ketermpilan gambar siswa dalam menggambar pola-pola batik Madura yang beragam coraknya, mulai dari pola yang sederhana sampai dengan pola yang tersulit, serta filosofi dari batik madura. Motif batik Madura memiliki karakteristik sendiri dalam pembuatan polanyanya dan pola tersebut biasanya terdiri dari gambar pola-pola dedaunan atau tumbuhan (Flora) serta pola- pola hewan (Fauna).

Media tersebut oleh peneliti diberi nama Media Buku Timbul Batik (BUTIK), Khas Madura untuk Melestarkan Budaya Indonesia di Sekolah Dasar.

Media ini dapat membantu siswa memahami seni rupa karya dekoratif membatik, terutama pola batik khas Madura yang mengharapkan penelitian ini akan memberikan pengalaman media alternatif untuk sekolah agar dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan (SBdP) khususnya karya dekoratif dalam membatik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu tentang Bagaimana Proses Pengembangan Media Buku Timbul Batik (BUTIK) khas Madura untuk Melestarikan Budaya Indonesia di Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Setiap penelitian mempunyai tujuan tertentu oleh karena itu tujuan dari penelitian ini ialah untuk Mengetahui Bagaimana Proses Pengembangan Media Buku Timbul Batik (BUTIK) khas Madura untuk Melestarikan Budaya Indonesia di Sekolah Dasar.

(6)

D. Spesikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian ini akan menghasilkan produk yang berupa Media Pembelajaran berbentuk buku timbul batik (BUTIK) agar mempermudah siswa dalam menggambar pola batik dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Konten (Isi): Media pembelajaran BUTIK terhadap siswa kelas III sekolah dasar pada mata pelajaran SBdP materi karya dekoratif membatik untuk menunjang proses belajar mengajar. Media BUTIK terbuat dari kertas yang berukuran 21,0 x 29,7 cm dan ring snap buku untuk menyatukan kertas menjadi sebuah buku, adapun komponen dari media pembelajaran BUTIK adalah:

a. Bagian pertama

Bagian pertama terdiri dari komponen cover,nama/ judul buku, identitas yang membuat, logo UMM, dan nama pembimbing I dan II untuk menghiasi cover sampul halaman buku.

Gambar 1.1 Cover Media BUTIK

b. Bagian kedua

Di dalam buku ada dua tema gambar pola batik, tema yang pertama tentang tumbuhan (Flora), dan tema yang kedua tentang hewan (Fauna) setiap tema gambar pola batik terdiri dari tiga pola yang berbeda, satu pola gambar

(7)

batik meliliki tahap untuk menjadi satu gambar yang utuh, pola gambar batik ada yang polanya sederhana sampai yang tersulit.

Gambar 1.2 Batik Tema Tumbuhan Gambar 1.3 Batik Tema Hewan

2. Konstruk (Tampilan Produk): Media pembelajaran BUTIK untuk anak kelas III, SBdP materi karya dekoratif dengan Kompetensi Dasar “3.1 memahami unsur-unsur seni rupa dalam karya dekoratif 4.1 membuat karya dekoratif.

(Melalui kegiatan menggambar pola batik khas madura dari pola hewan dan tumbuhan)” dan Indikator pencapainnya “Memahami unsur-unsur seni rupa dalam karya dekoratif batik dan menggambar pola batik khas Madura”.

E. Pentingnya Penelitian Dan Pengembangan

Hasil penelitian pengembangan ini dapat dikatakan penting apabila dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Mengembangkan media pembelajaran yang inovatif pada mata pelajaran SBdP materi karya dekoratif membatik.

2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa

1) Siswa lebih mudah memahami konsep pola dalam menggambar batik

(8)

2) Dapat meningkatkan keterampilan menggambar siswa

3) Meningkatkan keaktifan siswa untuk terlibat dalam proses belajar mengajar b. Manfaat bagi Guru

1) Menambah wawasan guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan

2) Menambah wawasan guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi

3) Menambah wawasan guru untuk penggunaan media BUTIK

4) Menambah wawasan guru dalam mengembangkan media pembelajaran c. Manfaat bagi Sekolah

Untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran guna meningkatkan prestasi sekolah

d. Manfaat bagi Peneliti

Peneliti bisa mendapatkan pengalaman langsung dalam perancangan media pembelajaran Buku Timbul Batik (BUTIK) serta penggunaan secara langsung dalam proses pembelajaran.

e. Manfaat bagi Peneliti lain

Untuk dipergunakan sebagai masukan atau sebagai bahan pembanding ketika melakukan penelitian sejenis atau yang lebih luas.

F. Asumsi Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan latar belakang, penelitian ini akan mengembangkan media Buku Timbul Batik (BUTIK) yang mengacu pada beberapa asumsi sebagai berikut:

(9)

1. Media pembelajaran Buku Timbul Batik ((BUTIK), siswa mampu memahami konsep dasar dari membatik yaitu membuat pola batik, dengan menggunakan media BUTIK kondisi belajar mengajar menjadi menyenangkan.

2. Media pembelajaran BUTIK, siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

3. Media pembelajaran BUTIK, membuat guru merasa terbantu dalam menyampaikan materi terhadap siswa menganai materi berkarya seni dekoratif batik.

Peneliti juga akan membatasi masalah yang akan dikaji. Batasan masalah penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Media digunakan dalam pelajaran SBdP materi membuat karya seni dekoratif membatik.

2. Uji coba Media dilakukan di kelas III SD

3. Media digunakan untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi 4. Media digunkaan oleh satu kelompok yang terdiri dari enam siswa G. Definisi Operasional

1. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan dalam mengirimkan pesan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pembelajaran sehingga mendorong terjadinya prosess belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

(10)

2. Kebudayaan

Kebudayaan adalah hasil dari cipta karsa manusia dari hasil keseluruhan manusai baik dari cara berpikir, berperaasaan dan berbuat, serta segala sesuatu yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat atau kelompok sehingga dapat dipelajari, dan dialihkan dari generasi ke generasi selanjutnya

3. Batik

Batik adalah seni dalam menggambar diatas kain menggunakan malam dengan membentuk pola-pola gambar yang sesuai dengan keinginan atau perasaan 4. Buku Timbul Batik (BUTIK)

Buku Timbul Batik (BUTIK) merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang terdapat gambar-gambar pola batik yang bisa dijiplak oleh siswa, pola tersebut terdiri dari pola hewandan tumbuhan.

(11)

26

Referensi

Dokumen terkait

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

Pada lengan tangan biasanya menggunakan kelat bahu dan pada patung ini tidak, juga pergelangan tangan orang Jawa biasanya memakai gelang keroncong, tetapi pada patung ini

Biaya penilaian dikeluarkan dalam rangka pengukuran dan analisis data untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan spesifikasinya dan persyaratan-persyaratan

Perusahaan adalah tempat dimana berlangsungnya sebuah transaksi serta pendistribusian dari sebuah kegiatan usaha dan jasa yang memiliki tempat naungan yaitu kantor,

Maka hal ini merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh peziarah bahwa makam Kyai Brondong diyakini dan dianggap keramat dan tempat yang suci. “Suatu fenomena kegiatan atau

Faktor ekonomi (luas lahan, jumlah tanggungan, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dan pendapatan diluar usahatani kopi) lebih berpengaruh besar dengan nilai

Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut lUJK adalah tanda bukti pengakuan dan penetapan klasifikasi dan kualifikasi atas kompetensl dan kemampuan usaha d i bidang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rute, pola operasi, spesifikasi kapal, serta fasilitas pendukung (tangki Timbun) yang optimun, dengan kriteria