• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Gambaran Populasi dan Jenis Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif , dimana studi deskriptif bertujuan untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana dari suatu topik. (Cooper and Emory, 1998:131)

Menurut Malhotra (2001:88), penelitian deskriptif adalah A type of conclusive research that has as its major objective the description of something, usually market characteristics or functions. Sedangkan tujuan-tujuan dari penelitian deskriptif :

a. Untuk mendeskripsikan kelompok-kelompok yang relevan seperti konsumen, salespeople, organisasi atau area pasar.

b. Untuk mengestimasi jumlah prosentase tiap unit dari populasi khusus untuk menunjukkan suatu kebiasaan pasti.

c. Untuk menentukan persepsi dari karakteristik produk

d. Untuk menentukan secara perlahan, variable marketing mana yang digunakan.

e. Untuk menentukan prediksi yang khusus.

3.1.2 Gambaran Populasi Penelitian

Menurut Santoso dan Tjiptono (2001:79), populasi adalah merujuk pada sekumpulan orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Pengertian populasi menurut Sumanto (2002:45) adalah kelompok dimana seorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disamaratakan atau digeneralisasikan. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah berbelanja di toko – toko perkakas dengan sistem swalayan yaitu Mitra10, Depo Bangunan, dan AJBS Swalayan dan dipakai untuk kepentingan pribadi (Individual Consumer)

(2)

3.2 Prosedur dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Prosedur Pengambilan Sampel

Sampel menurut Usman dan Akbar (2000:182) adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Menurut Santoso dan Tjiptono (2001:78), sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci, Jadi sampel adalah semacam miniatur dari populasinya.

Menurut Cooper and Emory (1998:216), ide dasar dari pengambilan sampel adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen – elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh. Sebuah elemen adalah subyek dimana pengukuran tersebut dilakukan dalam hal itu yang menjadi unit penelitian.

Sampel yang diambil harus mencerminkan karakterisitik dari populasi agar sampel tersebut dapat dikatakan valid.

Populasi dalam penelitian ini jumlahnya tidak terbatas maka menurut Sugiyono(2002:81) dimana dengan populasi yang tidak terbatas atau infinite dengan taraf kesalahan 5% maka sampel yang diambil sebesar 300. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 300 orang yang pernah berbelanja minimal 2 kali di masing – masing toko. Pengambilan kuesioner sebanyak 300 responden didapatkan dari perhitungan:

2 * P ( 1 – P ) n = ---

e2

(1,64)2 * 0,5 ( 1 – 0,5 ) = ---

(0,05)2

2,6896 * 0,25

= ---

0,0025

(3)

0,6724

= ---

0,0025

= 268,96

Jadi jumlah minimum yang diminta adalah 269 responden, sedangkan kami menggunakan 300 responden, sehingga di masing – masing toko, kami ambil sampelnya sebanyak 100 responden.

Ket: ∑ = tingkat signifikasinya sebesar 95% maka didapat 1,64 (dari table Z) e = tingkat errornya sebesar 5%

P = proporsional sebesar 50% atau 0,5 karena market share nya tidak diketahui

3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah teknik quota sampling. Menurut Santoso dan Tjiptono (2001:89), quota sampling merupakan metode memilih sampel yang mempunyai ciri –ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan dan untuk memastikan bahwa berbagai sub kelompok dari suatu populasi akan terwakilkan pada karakteristik sampel yang relevan dalam jumlah yang diharapkan peneliti.

Keuntungan dari metode quota sampling adalah mudah, murah, dan relatif cepat dalam pelaksanaanya. Sedangkan kelemahannya adalah kecenderungan memilih orang yang mudah didekati bahkan yang dekat dengan kita, yang mungkin ada biasnya dan memiliki ciri yang tidak dimiliki populasi secara keseluruhan.

Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 300 responden dari jumlah total populasi dari ketiga toko – toko alat perkakas yaitu AJBS, Depo Bangunan, dan Mitra10 dimana masing – masing toko jumlah kuotanya sama, yaitu berjumlah 100 responden untuk masing – masing toko tersebut. Dengan asumsi tingkat kepercayaan untuk penelitian adalah 95% sehingga taraf kesalahan untuk penelitian ini adalah 5%(100%-95%).

(4)

3.3 Definisi Operasional, Teknik, dan Prosedur Pengumpulan Data 3.3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Di dalam penelitian ini terdapat 5 variabel. Variabel – variable tersebut adalah Merchandise, Service, Convenience, Physical Factor, dan Promotion.

a) Merchandise, adalah keseluruhan persediaan barang dagangan yang ada di Mitra10, Depo Bangunan dan AJBS Swalayan. Pengukuran barang dagangan diantara Mitra10, Depo Bangunan dan AJBS Swalayan yang berkaitan dengan citra toko yaitu melalui:

• Harga produk, berkaitan dengan harga dari barang yang dijual, apakah harga tersebut tergolong murah, atau terdapat kesesuaian harga produk dengan kualitas.

• Seleksi produk, berkaitan dengan jenis atau macam dari suatu produk atau barang yang dijual, apakah pilihan produknya bervariasi.

• Kualitas dari produk, berkaitan dengan kualitas barang yang dijual sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan.

• Displays, berkaitan dengan penempatan dari suatu produk agar konsumen dapat dengan mudah melihat atau mencari melalui suatu pemajangan.

b) Service, adalah serangkaian aktivitas dan program yang dilakukan oleh Mitra10, Depo Bangunan dan AJBS Swalayan untuk membuat pengalaman berbelanja lebih menguntungkan bagi konsumen. Pengukuran pelayanannya yang berkaitan dengan citra toko antara lain:

o Credit Policy, berkaitan dengan kebijakan menggunakan fasilitas kredit, hal ini merupakan salah satu bentuk pelayanan terpenting yang ditawarkan oleh usaha eceran.

o Ease Of Merchandise Return, berkaitan dengan kebijakan dalam melakukan pengembalian barang yang sudah dibeli dimana terdapat kerusakan terhadap barang yang bersangkutan.

o General Service, berkaitan dengan pelayanan yang disediakan secara umum seperti meja informasi, dan lain – lain.

(5)

c) Convenience, adalah berkaitan dengan tingkat kenyamanan yang disediakan maupun yang tersedia pada Mitra10, Depo Bangunan, dan AJBS Swalayan. Pengukuran kenyamanan yang berkaitan dengan citra toko meliputi:

ƒ Parking, berkaitan dengan kemudahan dalam memarkir kendaraan serta berhubungan dengan luasnya area parkir, dan lain - lain.

ƒ General Convenience, berhubungan dengan kenyamanan secara umum seperti kebersihan dari masing – masing toko, dan lain – lain.

ƒ Location Convenience, berkaitan dengan kenyamanan dari lokasi seperti dekat dengan daerah pemukiman penduduk, dan lain – lain.

d) Physical Facilities, adalah keseluruhan karakteristik fisik dari Mitra10, Depo Bangunan dan AJBS Swalayan yang digunakan untuk menarik konsumen. Pengukuran fasilitas fisik yang berkaitan dengan citra toko yaitu:

™ Arsitektur, berkaitan dengan bentuk atau model dari suatu bangunan dan hal ini dapat berpengaruh terhadap pandangan konsumen terhadap toko – toko tersebut.

™ Tata letak toko, berkaitan dengan perancangan tata letak setelah lokasi toko dipilih, seperti penggolongan kategori suatu produk, dan lain – lain.

™ Pencahayaan, berkaitan dengan penerangan dari suatu toko, apakah toko tersebut benar – benar sudah tergolong terang.

e) Promotion, adalah alat komunikasi untuk menghubungkan Mitra10, Depo Bangunan dan AJBS Swalayan dengan konsumen dengan cara memberitahu, merayu, membujuk, dan mengingatkan konsumen agar mau membeli barang – barang yang dijual. Pengukuran promosi yang berkaitan dengan citra toko ialah:

¾ Sales Promotion, berkaitan dengan aktivitas pemasaran dimana terdapat pramuniaga yang mempromosikan produknya kepada konsumen.

(6)

¾ Advertising, merupakan bentuk penyajian non personal dari promosi ide, barang, dan layanan oleh sebuah sponsor tertentu.

Biasanya dapat berupa pengiklanan lewat radio, koran, dan lain – lain.

3.3.2. Teknik Pengumpulan Data 1) Studi Kepustakaan

Dilakukan untuk memperoleh data – data teoritis sebagai dasar pembahasan dalam penyusunan skripsi yang berupa literatur maupun bentuk lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

2) Kuesioner

Dilakukan peneliti untuk memperoleh data primer dengan menyebarkan angket kepada orang yang pernah berbelanja di Mitra10, Depo Bangunan, dan AJBS Swalayan.

3.3.3. Prosedur Pengumpulan Data

Sumber data untuk penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber informasinya dengan menggunakan instrument kuesioner secara personal dan sifatnya tertutup, dimana dibatasi dengan beberapa alternatif jawaban. Dengan memakai kuesioner secara personal ini memberikan keuntungan bagi peneliti, sebab dengan memakai metode tersebut peneliti dapat memberikan penjelasan mengenai tujuan dari survei dan pertanyaan yang kurang dapat dipahami oleh responden dan tanggapan atas kuesioner dapat langsung dikumpulkan oleh peneliti setelah diisi responden. (Indriantoro dan Supomo, 1999:156).

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui pihak ketiga yaitu berupa studi kepustakaan, dalam hal ini dapat berupa literatur – literatur yang ditujukan sebagai dasar teoritis untuk menunjang penelitian ini.

(7)

Responden diminta untuk memilih salah satu dari alternative jawaban yang diberikan sesuai dengan apa yang terjadi dengan diyakini oleh dirinya. Masing – masing alternatif jawaban mempunyai bobot nilai yang berbeda, dimana berkisar antara 1 sampai dengan 5. Alternatif jawaban berdasarkan skala Likert. Skala Likert adalah pernyataan yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden. Kuesioner ini akan dibagikan kepada konsumen yang pernah berbelanja di Mitra10, Depo Bangunan, dan AJBS Swalayan.

3.4 Validitas dan Reliabilitas 3.4.1. Validitas

Menurut Cooper dan Emory (1998:160), yang dimaksud dengan validitas adalah sejauh mana perbedaan yang didapatkan melalui alat pengukur mencerminkan perbedaan yang sesungguhnya diantara responden yang diteliti.

Dalam penelitian ini validitas digunakan untuk mengukur dengan tepat instrument yang diperlukan untuk mengumpulkan data (kuesioner), sehingga dapat diketahui apakah alat ukurnya sudah sesuai atau belum. Pada penelitian ini lebih memperhatikan pada hasil hubungan antara barang dagangan, pelayanan, kenyamanan, fasilitas fisik, dan promosi terhadap citra toko. Hubungan korelasi yang semakin tinggi berarti semakin baik pula validitasnya.

3.4.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran. Analisis keandalan butir bertujuan untuk menguji konsistensi butir – butir pertanyaan dalam mengungkap indicator.

3.5 Teknik Analisa Data 3.5.1. Biplot

Biplot adalah suatu teknik statistika untuk menggambar factor – factor bermakna yang melandasi dan unit – unit pengamatan secara bersama – sama pada suatu peta dua dimensi.

Analisa Biplot biasanya digunakan untuk melihat hasil olahan data berupa

(8)

suatu data olahan yang telah diteliti sebelumnya. Fungsi utamanya adalah untuk dapat melihat dengan jelas korelasi antar factor yang dijelaskan melalui gambar.

Dalam penelitian ini, Biplot digunakan untuk menggambarkan dengan tepat data yang telah diolah dan kemudian ditunjukkan dengan gambar berupa garis vektor. Arti dari garis vektor tersebut adalah untuk menunjukkan seberapa besar korelasi hubungan antara dimensi – dimensi yang ada ( Merchandise, Service, Convenience, Physical Facilities, Promotion ) dengan ketiga toko alat perkakas ( AJBS, Mitra 10, dan Depo Bangunan ).

Referensi

Dokumen terkait

belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian, bagaimana proses pembudayaan agama di MTsN Sleman Kota Yogyakarta dalam pembentukan karakter

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta karunia-Nya, karena atas RidhoNya Penulis telah menyelesaikan skripsi yang

Semakin tinggi harga maka akan semakin tinggi kualitas; (3) kesesuaian harga dengan manfaat, bahwa terdapat hubungan yang positif antara harga dan manfaat dari suatu produk;

Ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai dengan

Penelitian mengenai UJI POTENSI Trichoderma spp. dan Bacillus spp. DALAM MENDEGRADASI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT. telah dilakukan mulai bulan September 2009 sampai Oktober 2009

Penelitian yang dilakukan oleh Abdullah (2013) menyatakan terjadi peningkatan persentase kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep pemecahan masalah pada pelajaran

Berdasarkan Pasal 1 angka (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pemanfaatan jenis adalah penggunaan sumber daya alam baik tumbuhan

Arahan pengembangan kawasan dan pengintegrasian kawasan ditunjang dengan analisis area, serta faktor pendukung pengembangan kawasan heritage kota madiun yang di