KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Puji dan syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Morfologi adalah rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Morfologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas atau mempelajari tentang tata bentuk luar atau struktur cabang ilmu biologi yang membahas atau mempelajari tentang tata bentuk luar atau struktur dari suatu tumbuhan.
dari suatu tumbuhan.
Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari , karena itu Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari , karena itu harapan penulis
harapan penulis agar makalah agar makalah ini dapat ini dapat memenuhi tujuan memenuhi tujuan dan bermanfaat dan bermanfaat bagi pembaca.bagi pembaca.
Saran dan kritik sangat kami harapan untuk menyempurnakan makalah ini.
Saran dan kritik sangat kami harapan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan kepada teman-teman yang ikut membantu dalam Akhir kata, kami mengucapkan kepada teman-teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
penyusunan makalah ini.
Kupang, 31 Maret 2017 Kupang, 31 Maret 2017
penulis penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... 1
I. PENDAHULUAN ... 3
1. LATAR BELAKANG... 3
2. TUJUAN... 3
3. MANFAAT... 3
II. PEMBAHASAN... 4
A. PENGERTIAN AKAR... 4
B. FUNGSI AKAR... 4
C. BAGIAN BAGIAN AKAR... 4
D. SISTEM PERAKARAN... 13
E. METAMORFOSIS AKAR... 19
F. ALAT ALAT TAMBAHAN... 17
III. PENUTUP... 22
A. KESIMPULAN... 22
DAFTAR PUSTAKA... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.
Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran.
Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi,
selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung
adalah untuk menyerap udara.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian akar.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat akar.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian akar.
4. Untuk mengetahui sistem perakaran pada akar.
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari percabangannya.
6. Untuk mengetahui sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara hidupnya.
C. MANFAAT
1. Agar dapat membantu mahasiswa/i mengetahui pengertian akar.
2. Agar dapat membantu mahasiswa/i dalam mengetahui sifat sifat akar 3. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk menentukan bagian-bagian akar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN AKAR
Akar adalah bagian pokok yang nomer tiga di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah berkembang menjadi sempurna, akar biasanya memiliki sifat- sifat sebagai berikut :
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalma tanah dengan arah tumbuhan ke pusat bumi ( geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik- sisik maupun bagian-bagian lainya.
c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umunya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dg batang.
e. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
2. FUNGSI AKAR
Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi anatara lain :
Memperkuat berdirinya tumbuhan
Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air.
Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tumbuh tumbuhan yang memerlukan.
Kadang-kadang sebagai temapat untuk menimbun makanan.
Sebagai alat perkembang biayakan vegetatif.
3. BAGIAN BAGIAN AKAR
Pada akar umumnya dapat dibedakan pada bagian-bagian berikut :
1) Leher akar atau pangakal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
2) Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling muda terdiri dari jaringan- jaringan yang aktif membelah.
3) Batang akar (corpus radicis) bagain akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
4) Cabang-cabang akar(radix leteralis) yaitu bagian-bagian akaar yang tak langsung bersamabung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-
masing dapat megadakan percabangan lagi.
6) Rambut-rambut akar arau bulu-bulu akar ( pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
7) Tundung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.
Gambar 1 : Bagian bagian akar
Sumber : www.semakinIndonesia.com
Dari bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terletak pada ujung bagian akar saja. Jika akar bertambah panjang rambut-rambut akar akan yang palin jauh akan mati, tetapi dekat dengan ujung akar akan diganti dengan yang baru.
Tudung akar sebagai pelindung ujung akr dalam menembus tanah merupakan bagian atas yang pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang aus diganti pula yang dengan yang baru.
4. SISTEM PERAKARAN
Sistem perakaran pada tumbuhan di bagi atas dua yaitu :
a. Sistem akar tunggang, jika lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang bercaban-cabang mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga di sebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar demikian ini bisa terdapat pada tumbuhan biji belah ( Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selajutnya mati atau kemudian di susun oleh akar yang kurnag lebih ukuranya pun sama. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dari akar liar bentuknya serabut oleh
Gambar 2 : Akar tunggang dan akar serabut Sumber : www.semakinIndonesia.com
Melihat percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat di bedakan dalam :
a. Akar tunggang tidak bercabang atau seidikit bercabang dan jika ada cabang- cabangnya biasanya terdiri atas akar-akar yang halus atau akar serabut. Akar tunggang yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan lalu mempunyai bentuk istimewa. Misalnya :
1. Berbentuk sebagai tombak (f usiformis) pangkalnya besar merunciing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabnagan biasanya menjadi tempat penimbuanan makanan. Misalnya akar lobak ( Raphanus sativus L.) wortel ( Daucus carota l.) berdasarkan bentuk ini dinamakan pula akar tombak atau akar pena.
Gambar 3 :bentuk akar tombak pada lobak ( Raphanus sativus L) Sumber : www.semakinIndonesia.com
2. Berbentuk gangsing (napiformis) pangkal akarnya besar mebulat akar-akar serabut sebagai cabang hnya pada ujung yang sempit meruncing seperti terdapat pada bengkuang ( Parchyrrhius erosus Urb.) dan biet ( Beta vulgaris L.)
Gambar 4 : bentuk akar gangsing pada bengkuang ( Parchyrrhius erosus Urb.) Sumber : www.semakinIndonesia.com
Gambar 5 : bentuk akar benang pada kratok ( Phaseolus lunastus L.).
Sumber :www.semakinIndonesia.com
Mengenal akar-akar pada sistemakar serabut dapat di kemukakan hal-hal seperti berikut :
Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbnetuk benang, misalnya pada tanaman padi (Oryza sativa L.)
Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambnag mislnya pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.)
Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan masing-masing tidak banyak meperhatikan percabangan misalnya pandan ( Pandanus tectorius.).
b. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehinga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga memberi kekuatan yang besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi
luas, sehinga dapat menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.
Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus di sesuaikan dengan keadaan- keadaan tertentu pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus misalnya :
a) Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian di dalam tanah menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat keluar sampai 30 m.
Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari udara.misalnya pada Angrek KalaJengking ( Arachnis aeris). tetapi setelah
rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Misalnya pada Endak- endak Cacing (Cuscutha australia R.Br.).
c) Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguan unntuk menempel pada penunjangnya saja.
Misalnya pada lada (Piper ningrum L.) sirih (Piper betle L.)
d) Akar pembelit (cirrhus radicalis) juga memanjat tetapi dengan memeluk penunjangnya. Misalnya pada panili (Vanila palnifolia Andr.)
e) Akar nafas ( pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncuk dari permukaan tanah atau tempat tumbuhnya tumbuhan.Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah ( pneumathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernapasan karena tumbuhan ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen.
Misalnya pada Bogem (Sonneratia).
f) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, oleh sebab itu akar ini sering di sebut sebagai akar egrang. Msalnya akar pada pohon bakau ( Rhizophora conjugata L,)
g) Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokan.Seperti halnya akar napas, akar ini terdapat pada tumbuhan yang tumbuh di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna untuk bernapas. Misalnya pada pohon Tanjang ( Bruguiera parvifolia W. et A.).
h) Akar banir, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk memperoleh berdirinya batang pohon yang tingi besar. Misalnya pada sukun ( Artocarpus communis G Forst.).
5. METAMORFOSIS AKAR
Bagian pokok dari tumbuhan itu hanya ada tiga pokok saja, yaitu akar, batang dan daun.
Sedangtkan bagian-bagian lain dari itu hanyalah penjelma salah satu di antara ketiga bagian poko itu, boleh jadi bagian tumbuhan yang kita beri nama tersendiri sesungguhnya hanyalah
calon atau bakal bagian pokok tersebut atau dengan kata lain “In satatu nascendi”
Di antara berbagai macam bagain tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak jelas berupa batang, akar atau daun ialah :
1. Rimpang (
Rhizoma)
Rimpang sesungguhnya adalah batang beserta daun yang terdapat didalam tanah, tumbuh bercabang-cabang dan tumbuh mendatar. dan dari ujujgnya dapat t umbuh tunas
2. Umbi
(tuber)
Umbi pun biasanya merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan, dapat pula merupakan penjelmaan batang atau akar, oleh sebab itu umbi di bedakan menjadi dua macam yaitu :
Umbi batang (tuber coulogenium) kalau umbi ini merupakan penjelmaan dari batang.
Umbi akar (tuber rhizogenum), merupakan metamorfosis akar.
Umbi batang umumnya tidak memiliki sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh karena itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruasnya tidak terlihat.
Umbi akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar, dan akrena akar tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari dasarnya selalu masuk dalam umbi telanjang.
Melihat akar yang mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu, maka umbi akar dapat merupakan penjelmaan :
Akar tunggang, misalnya umbi akar pada lobak ( Raphanus sativus L.) bangkuang ( Pachyrrhizus erosus Urb.).
Akar serabut, misalanya umbi akar pada dahlia ( Dahlia cariabilis Desf.)
Umbi akar tak tumbuh mungkin dijadikan alat perkembangan seperti umbi batang. Kalau dari umbi dahlia dapat tumbuh tumbuhan baru itu hanya mungkinn jika umbi ini disertai sebagian pangkal batang dan dari pangkal batang inilah tumbuh tunas yang menjadi tumbuhan baru.
3. Alat pembelit atau sulur (
cirrhus)
alat-alat pemebelit adalah bagaian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spriral dan berguna untuk membelit benda-benda yang di sentuhnya, yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas.
Maka alat itu hanya kita jumpai pada tumbuhan memanjat saja.
Alat-alat ini pada hakekatnya juga merupakan penjelmaan salah satu diantara ke tiga bagain pokok tumbuhan. Biasanya merupakan metamorfosis dahan, daun atau
merupakn metamorfosis akar, alat pembelit pada akar adala h sebagi berikut :
Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menajadi suatu alat pembelit seperti
Disamping bermacam-macam ata tersebut di atas yang umumnya merupak metamorfosis bagain-bagian pokok tumbuhan, masih harus kita sebut duri-duri yang sering kita jumpai pada berbagai jenis tumbuhan. Berdasarkan aslanya duri dapat dibedakan menajadi :
Duri dahan ( spina caulogenum), jika meruapakn penjelmaan cabang atau dahan, misalanya bogenvil ( Bougainvillea spectabilis Willd) bagian tengah terdiri atas kayu yang bersambung dengan kayu bagian batang.
Duri daun ( spina phyllogenum) yaituduri yang berasal dari metamorfosis dari daun seperti terdapat pada kaktus (Cactus opuntia) bahwasanya duri bersala dari daun, dapat terlihat dari adanya kuncup dibagain ketiaknya.
Duri akar ( spina rhizogenum) yaitu akar-akar yang menjadi kersa dan mempunnya ujung-ujung yang tajam, misalnya pada gembili ( Dioscorea aculeta.
L.).
Duri daun penumpu (Spina stipulogenum) yaitu duri yang berasal dari daun penumpu, misalnya pada susuru ( Euphorbia trigona Haw).
6. Alat-alat tambahan
(organa accessoria
)Permuakaan tubuh tumbuhan atau bagian-bagianya tidak selalu licin, tetapi permukaan tadi dapat memperlihatkan benjolan-benjolan atau penonjolan yang sangat beraneka ragam. Alat-alat ini bukanlah penjelmaan dari bagian-bagian pokok dari tumbuhan, oleh sebab itu dinamakn sebagai alat-alat pembantu.
Bergatung pada susunan dalamnya, alat-alat pembantu ini dapat di bedakan dalam tiga golongan yaitu :
Papilia ( papiliae) yaitu penonjolan-penonjolan pada permuakaan suatu alat yang hanya merupakan pada dinding sel yang sebelah luar. Papilia ini menyebabkan alat alat yang memilikinya jika diraba akan terasa halus seperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga, misalnya pada bunga telang (Clitoria ternatea L).
Rambut-rambut atau trikoma (trichoma) yaitu alat-alat tambahan yang berupa rambut-rambut atau sisik-sisik yang pada pembentukanya hanya terdapat pada kulit bagian luar saja yang ikut mengambil bagian, oleh sebab itu alat ini biasanya
sangat mudah di tanggalkan. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa :
- Sisik bulu (ramentum),ialah bulu bulu yang pipih yang menutupi batang atau bagian bagian tumbuhan yang lain, terdapat pada pakis haji (Chycas rumphii Miq).
- Sisik (lepis) bagian-bagian pipih yang menempel rapat pada alat-alat tumbuhan. Misalnya pada sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus Murr) - Bulu-bulu atau rambut halus ( pilus), misalnya pada daun waru ( Hibiscus
tiliaceus L,).
- Rambut kelenjar ( Pilus capitatus), misalnya pada tembakau ( Nicotiana tabacum L).