• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANGKATAN 2015"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh ARIFFAH APRIANA

20120320031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

(2)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh ARIFFAH APRIANA

20120320031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN KTI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA ANGKATAN 2015

Disusun oleh: ARIFFAH APRIANA

20120320031

Telah disetujui dan diseminarkan pada tanggal 22 Agustus 2016

Dosen Pembimbing

Dianita Sugiyo,S.Kep., Ns.,MHID.,HNC NIK: 19820108200710173079

Dosen Penguji

Dr. Titih Huriah, S.Kep., Ns., M,Kep., Sp, Kom NIK: 173045

Mengetahui

Kaprodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ariffah Apriana

NIM : 20120320031

Prodi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang penulis tulis benar-benar merupakan hasil karya tulis sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks yang dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Yogyakarta, 22 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur alhamdulillah atas terselesaikannya karya tulis ilmiah ini peneliti persembahkan kepada orang-orang yang selalu menginspirasi dan memotivasi dalam perjalanan hidup dan

masa-masa kuliah. Tidak ada kata yang lebih pantas selain kata alhamdulillah dan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua yang membantu dan mendukung penulisan karya tulis

ilmiah ini. Terima kasih peneliti ucapkan kepada, Sang Maha Pencipta Allah SWT, Alhamdulillah telah memberikan kemudahan dalam melaksanakan penelitian ini.

Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman kejahilan dan menuju zaman yang penuh dengan peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan

Ayahanda (Hasan Rosyid) tercinta yang telah mencucurkan keringat dan mencurahkan kasih sayang, dukungan dan semangat serta doa restu sehingga kuliah yang peneliti jalani

terselesaikan dan berjalan dengan lancar

Ibunda (Suharti) tersayang tempat curhat baik suka maupun duka, yang tidak pernah berhenti mendoakan, memberikan dukungan dan membimbingku hingga saat ini

Ibu Siti Warsinah dan Bapak Mulyadi Dahlan terimakasih banyak sudah ingin menjadi orangtuaku selama di Yogyakarta, yang senantiasa memberikan doa dan semangat

Kakak sematawayang Fauziah Noor Aini yang telah memberikan semangat dan juga kasih sayang selama ini

Kakakku Nungki Viandaru dan Nita Eksada yang sudah ingin menjadi sahabat, kakak, bahkan keluargaku disini dan yang selalu memberikan semangat dalam kuliah dan bantuan

dalam penyusunan karya tulis ini

Best partner Aditya Ivanda yang selalu menemani saat ini yang senantiasa ada untuk memberikan dukungan dan mendengar keluh kesah, melantunkan doa serta mengusahakan segala macam bantuan terkait penyelesaian Skripsi ini. Terima kasih atas semua yang telah

dilakukan, terima kasih telah senantiasa menguatkan

Sahabat-sahabatku Niken Wahyu Rohmawati, Zainab Indriyan Tanjung, Nawanggalih Citrasmi, Amalia Rizqiani terima kasih atas rasa kekeluargaan dan kasih sayang yang begitu besar meski tanpa ikatan darah. Jalinan persahabatan ini semoga Allah jaga hingga ke Surga

Teruntuk sahabatku tersayang Mella Tiarasari (alm) yang begitu cepat meninggalkan kami disini, banyak kenangan kita lalui bersama selama ini, salam rindu buat

(6)

v

Teman-teman satu bimbingan Fitri Aspatrianti, Vicky Duwila, Aris Handoko, Ahmad Jumanto, Hafidz Ardita semangat terus untuk kita dan semoga kita menjadi yang terbaik

Keluarga besar PSIK 2012 yang selalu memberikan semangat dan kenangan manis dalam perkuliahan, semoga bisa kompak selalu

(7)

vi MOTTO

“Setiap kali aku beruntung ada doa orangtua yang didengar oleh Allah SWT, Ridho Allah Ridho orangtua”

”Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain), dan berharaplah kepada Tuhanmu”

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan salawat atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015”

Teriring rasa syukur penulis yang begitu besar, karena akhirnya penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.Penulis menyadari bahwa proses penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. H. Ardi Pramono, Sp.An.,M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Sri Sumaryani, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Mat.,HNC., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., HNC selaku mentor atau dosen pembimbing yang telah membimbing kami hingga menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

4. Dosen penguji Ibu Dr. Titih Huriah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kom yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberi arahan kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

5. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan dalam penyelesaian karya tulis ilmiahini.

6. Responden penelitian ini yaitu mahasiswa teknik mesin angkatan 2015 Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta

(9)

viii

8. Teman-teman sejawat yang telah membantu dalam penyusunankarya tulis ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah memiliki kekurangan, mengingat keterbatasan peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Wassalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Yogyakarta, 22 Agustus 2016 Penulis

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

INTISARI ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah... 5

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Manfaat penelitian ... 6

E. Keaslian penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 10

A.Strategi dalam Pendidikan Kesehatan ... 10

a. Pengaruh Media Audio Visual ... 11

b. Manfaat Penggunaan Audio Visual ... 12

c. Sistem Pendidikan Kesehatan dalam Memotivasi Berhenti Merokok 14 d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 15

a. Pendukung dalam Berhenti Merokok ... 15

b. Penghambat dalam Berhenti Merokok ... 16

B. Kerangka Konsep ... 19

(11)

x BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ... 20

B. Populasi dan sampel ... 21

C. Lokasi dan waktu penelitian... 22

D. Variabel penelitian ... 22

E. Definisi operasional ... 23

F. Instrumen penelitian ... 25

G. Teknik pengumpulan data ... 27

H. Uji validitas dan reliabilitas ... 29

I. Pengolahan data Metode analisa data ... 30

J. Etika penelitian... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

B. Hasil Penelitian... 34

1. Karakteristik Responden Penelitian ... 34

2. Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Penelitan ... 35

3. Hasil Uji Wilcoxon pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat motivasi ... 36

4. Hasil Uji Perbedaan Rerata Motivasi Berhenti Merokok antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol ... 37

C. Pembahasan 1. Karakteristik responden penelitian ... 38

2. Pengaruh antara Media Audio Visual dengan Motivasi Berhenti Merokok ... 40

3. Pengaruh Media Audio Visual terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional...23 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Motivasi...27 Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan usia...34 Tabel 4.4 Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Intervensi dan

Kelompok Kontrol...35 Tabel 4.5 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi Disertai Informasi Rerata dan Simpang Baku...36 Tabel 4.6 Hasil Uji wilcoxon Kelompok Kontrol Disertai Informasi Rerata dan

Simpang Baku...37 Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whitney Disertai Informasi Rerata dan Simpang

(13)

xii

DAFTAR SINGKATAN

Kemenkes : Kementerian Kesehatan GATS : Global Adult Tobacco Survey

WHO : World Health Organization

Depkes : Departemen Kesehatan

TCSCIAKMI : Tobacco Control Support Center Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan menjadi responden Lampiran 2 Persetujuan menjadi responden

Lampiran 3 Program Pemberian Media Audio Visual Lampiran 4 Kuesioner Motivasi Berhenti Merokok

(15)

xiv

Apriana, Ariffah. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015

Pembimbing :

Dianita Sugiyo, S.Kep.,Ns.,MHID.,HNC INTISARI

Latar Belakang: Perilaku merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Indonesia menempati urutan kelima dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi didunia. Keinginan seseorang berhenti merokok timbul disebabkan pengetahuan seseorang terhadap bahaya rokok yang disertai dengan keinginan dan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya. Seiring perkembangan zaman, media elektronik sangat memungkinkan sebagai media dalam memberikan motivasi, salah satunya yaitu dengan menggunakan video.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin universitas muhammadiyah yogyakarta angkatan 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental pretest-posttest dengan control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode simple random sampling. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 107 populasi, dari 107 populasi tersebut diambil 25% atau 26 responden sebagai sampel penelitian. 26 sebagai kelompok intervensi dan 26 sebagai kelompok kontrol.

Hasil Penelitian: Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon

pada kelompok intervensi didapatkan nilai p value= 0,001 (p<0,05) dengan rerata motivasi tertinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan media audio visual, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,007 dengan rerata paling tinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan leaflet. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan media

audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015 dengan tingkat motivasi lebih tinggi. Pada kelompok kontrol yang diberikan leaflet terdapat pengaruh motivasi berhenti merokok.

(16)

xv

Apriana, Ariffah (2016). Effect of Health Education by Audio Visual Media Towards Stop Smoking Motivation to Mechanical Engineering Student UMY 2015

Advisor :

Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., HNC

ABSTRACT

Background: Background: the Smoking Behaviour is one of the dangers that threaten children, adolescents and women of Indonesia. Indonesia ranks fifth highest cigarette consumption level in the world. A person's desire to stop smoking arising due to a person's knowledge against the dangers of smoking are accompanied by a strong desire and motivation to carry it out. Over time, the electronic media it's possible as the media in providing the motivation, one of which is by using video.

Purpose: the purpose of this research is to know the influence of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of muhammadiyah yogyakarta force 2015.

Research methods: this research is a research Experimental pretest-posttest Quasy with control group design. The sampling technique used is a probability sampling method with simple random sampling. The number of population in this study as many as 107 populations, from the population taken 107 25 or 26% of the respondents as the sample of the study. 26 as the 26th and intervention group as a control group.

Results of research: analysis of the results of statistical tests using Wilcoxon test on intervention group obtained p value = 0.001 value (p < 0.05) with the average highest motivation motivational measurement on post-test after the given audio visual media, whereas in the control group p = 0.007 values obtained with the highest average on measurements of motivational post-test after being given a leaflet.

Conclusion: there is an influence of the granting of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of Muhammadiyah Yogyakarta force 2015 with a higher level of motivation. In the control group who were given a leaflet there are influences of motivation to stop smoking.

(17)
(18)

Apriana, Ariffah. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015

Pembimbing :

Dianita Sugiyo, S.Kep.,Ns.,MHID.,HNC INTISARI

Latar Belakang: Perilaku merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Indonesia menempati urutan kelima dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi didunia. Keinginan seseorang berhenti merokok timbul disebabkan pengetahuan seseorang terhadap bahaya rokok yang disertai dengan keinginan dan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya. Seiring perkembangan zaman, media elektronik sangat memungkinkan sebagai media dalam memberikan motivasi, salah satunya yaitu dengan menggunakan video.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin universitas muhammadiyah yogyakarta angkatan 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental pretest-posttest dengan control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode simple random sampling. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 107 populasi, dari 107 populasi tersebut diambil 25% atau 26 responden sebagai sampel penelitian. 26 sebagai kelompok intervensi dan 26 sebagai kelompok kontrol.

Hasil Penelitian: Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon

pada kelompok intervensi didapatkan nilai p value= 0,001 (p<0,05) dengan rerata motivasi tertinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan media audio visual, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,007 dengan rerata paling tinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan leaflet. Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan media

audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015 dengan tingkat motivasi lebih tinggi. Pada kelompok kontrol yang diberikan leaflet terdapat pengaruh motivasi berhenti merokok.

(19)

Apriana, Ariffah (2016). Effect of Health Education by Audio Visual Media Towards Stop Smoking Motivation to Mechanical Engineering Student UMY 2015

Advisor :

Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., HNC

ABSTRACT

Background: Background: the Smoking Behaviour is one of the dangers that threaten children, adolescents and women of Indonesia. Indonesia ranks fifth highest cigarette consumption level in the world. A person's desire to stop smoking arising due to a person's knowledge against the dangers of smoking are accompanied by a strong desire and motivation to carry it out. Over time, the electronic media it's possible as the media in providing the motivation, one of which is by using video.

Purpose: the purpose of this research is to know the influence of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of muhammadiyah yogyakarta force 2015.

Research methods: this research is a research Experimental pretest-posttest Quasy with control group design. The sampling technique used is a probability sampling method with simple random sampling. The number of population in this study as many as 107 populations, from the population taken 107 25 or 26% of the respondents as the sample of the study. 26 as the 26th and intervention group as a control group.

Results of research: analysis of the results of statistical tests using Wilcoxon test on intervention group obtained p value = 0.001 value (p < 0.05) with the average highest motivation motivational measurement on post-test after the given audio visual media, whereas in the control group p = 0.007 values obtained with the highest average on measurements of motivational post-test after being given a leaflet.

Conclusion: there is an influence of the granting of health education with audiovisual media against motivation to stop smoking in students of mechanical engineering University of Muhammadiyah Yogyakarta force 2015 with a higher level of motivation. In the control group who were given a leaflet there are influences of motivation to stop smoking.

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Mengkonsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk Indonesia (Kemenkes, 2013).

World Health Organization (2011) menyatakan, jumlah perokok di Indonesia saat ini menempati urutan ke-5 setelah China, India, USA, dan Rusia, dimana kelima negara ini mempresentasikan 52% dari total perokok di seluruh dunia. Jumlah perokok di dunia menurut WHO pada tahun 2009 mencapai 1,1 milyar yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah wanita dan 49% diantaranya adalah anak-anak. Berdasarkan data terakhir dari WHO (2011), angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu di antara yang tertinggi di dunia, dimana presentasenya mencapai 46,8% pada laki-laki dan 3,1% pada perempuan usia 10 tahun keatas yang diklasifikasikan sebagai perokok (WHO, 2011).

(21)

data 6 tahun yang lalu terjadi peningkatan sebesar 14% pada perokok laki-laki (Depkes, 2013).

Pada tahun 2013, perokok aktif laki-laki tertinggi pada usia 25-29 tahun yang berjumlah 56.860.457 dan perokok aktif perempuan tertinggi pada usia 45-49 tahun berjumlah 58.750.591 (TCSCIAKMI, 2014). Perilaku merokok ini biasanya dipengaruhi beberapa hal antara lain coba-coba, pengaruh teman, supaya dihargai, lebih percaya diri, relaksasi, merasa jantan, penghilang stres, serta kurangnya pengetahuan akan bahaya perilaku merokok bagi kesehatan (Yusnia, 2015).

Semakin muda seseorang mulai merokok kemungkinan untuk berhenti merokok akan lebih rendah karena merokok memiliki efek ketergantungan, apabila dilakukan penghentian merokok secara mendadak maka akan menimbulkan efek seperti gemetar, keluar keringat, cepat marah, cemas, frustasi dan insomnia atau bisa dikenal dengan withdrawals symptom (Syafiie

(22)

merokok dan para perokok yang sudah terlanjur bisa menghentikan kebiasaan yang sangat berbahaya ini (Putri, 2010).

Keinginan seseorang berhenti merokok disebabkan oleh pengetahuan seseorang terhadap bahaya rokok yang disertai dengan keinginan dan motivasi yang kuat untuk melaksanakannya (Kumboyono cit Nainggolan 2011). Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku seseorang untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri (Dariyati cit

Sardiman, 2015).

Pemberian motivasi bisa dilakukan dengan berbagai cara yang menarik untuk meningkatkan minat sasaran yang dituju. Seiring dengan perkembangan zaman, media elektronik sangat memungkinkan sebagai media dalam memberikan motivasi, yaitu dengan menggunakan video. Video merupakan media audio-visual yang dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan sesungguhnya, dengan menggunakan video seseorang mampu memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan melalui video tersebut dapat dipahami secara utuh (Primavera, 2014).

(23)

kesehatan menggunakan audio visual terhadap peningkatan motivasi berhenti merokok lebih signifikan karena lebih menarik perhatian seseorang sehingga membangkitkan antusiasme seseorang untuk mendapatkan informasi dan juga lebih mudah diterima dibandingkan menggunakan media cetak, sehingga mengakibatkan rata-rata skor motivasi yang mendapatkan penyuluhan dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada media cetak.

Penelitian lain yaitu dilakukan oleh Haryoko (2009) dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari media audio visual sebagai bahan ajar dengan jumlah sampel 33,16 siswa diberikan pendidikan dengan metode audio visual dan 17 siswa diberikan pendidikan konvensional atau pembelajaran biasa dengan rata-rata skor 86 yang diberikan metode audio visual dan skor 78,33 yang menggunakan metode belajar biasa. Hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistika (2010) menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Provinsi Yogyakarta sebanyak 3.457.491 jiwa, sementara untuk prevalensi perokok remaja di Provinsi Yogyakarta menurut BPS (2012), menunjukkan bahwa prevalensi perokok remaja saat ini dan rata-rata batang rokok yang dihisap oleh remaja di Provinsi DI Yogyakarta, yaitu sebanyak 31,6%.

(24)

terutama di sekitar kantin kampus, meskipun di depan pintu masuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terdapat tulisan “kawasan bebas asap

rokok”, pada kenyataannya masih banyak dari mahasiswa yang

mengkonsumsi rokok.

Selain itu Peraturan Pemerintahan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, mengeluarkan fatwa bahwa merokok hukumnya haram, karena rokok lebih banyak mudaratnya daripada keuntungannya (Ilyas, 2010), sehingga kita perlu melakukan hal yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang akan bahaya rokok, yang diharapkan dapat membuat seseorang sadar dan berkehendak untuk berhenti merokok.

Menurut uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimanakah pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

(25)

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik perokok pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015

b. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebelum diberikan media audio visual pada kelompok eksperimen

c. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebelum diberikan

leaflet pada kelompok kontrol

d. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sesudah diberikan media audio visual pada kelompok eksperimen

e. Mengetahui tingkat motivasi berhenti merokok mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sesudah diberikan

leaflet pada kelompok kontrol D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar teori dalam meningkatkan motivasi perokok untuk berhenti merokok.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Untuk Mahasiswa

(26)

b. Manfaat untuk pelayanan kesehatan

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar teori dan referensi untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok untuk menurunkan jumlah perokok sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit tidak menular yang disebabkan oleh rokok agar terciptanya masyarakat yang sehat.

c. Manfaat untuk keilmuan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan teori dan informasi dalam melakukan penyuluhan mengenai rokok dan dalam meningkatkan kesadaran dan motivasi dari perokok untuk berhenti merokok.

E. Keaslian Penelitian

1. Hadi, T.P (2014) dengan judul “Hubungan Antara Health Belief Model

Dengan Motivasi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”. Jenis penelitian ini analitik

(27)

berhenti merokok dan hambatan berhenti merokok tidak signifikan (p>0,05) dengan motivasi berhenti merokok. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian ini adalah dalam jenis penelitian yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian menggunakan Quasi Eksperimentalpretest-posttest with control group design, tempat penelitian yaitu di Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sampel penelitian yaitu Mahasiswa Teknik Mesin, teknik pengambilan sampel yaitu non-probability sampling dengan metode simple random sampling.

Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam variabel penelitian yaitu motivasi berhenti merokok.

2. Pratiwi, Dian (2015) dengan judul “Hubungan Pictorial Health Warning (PHW) Dengan Motivasi Berhenti Merokok Di SMK 1

Muhammadiyah Gamping”. Jenis penelitian ini penelitian korelasional

(28)
(29)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi dalam Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan merokok, hal ini berpengaruh pada peningkatan pengetahuan seseorang tentang masalah yang berkaitan dengan kebiasaan merokok dan terbukti dapat mengurangi konsumsi merokok pada remaja (Ambarwati, dkk 2014). Selain adanya pengetahuan, keinginan dan motivasi yang kuat maka keinginan seseorang untuk berhenti merokok akan timbul. Persepsi terhadap manfaat berhenti merokok merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berhenti merokok dan rendahnya persepsi seseorang terhadap manfaat berhenti merokok dapat menjadi salah satu faktor penghambat berhenti merokok (Kumboyono, 2011).

(30)

keefektifan yang cukup tinggi dalam memberi edukasi efektif terhadap bahaya rokok dan dalam mengurangi kebiasaan merokok. Semakin banyak pancaindra yang dilibatkan maka akan semakin banyak pula informasi yang didapatkan. Menurut penelitian ahli, pancaindra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata 75% - 87%, sedangkan 13 % - 25 % didapat melalui indra lainnya (Maulana, 2009).

Respon seseorang dalam menerima informasi dari media berbeda-beda, tidak semua orang dapat menerima stimulus dari media tersebut. Efek stimulus respons pada individu dimulai dengan perhatian atau terpaan pada pesan di media dan keberhasilan stimulus yang disampaikan kepada seseorang melalui media dapat dilihat dari perhatian dan reaksi seseorang tersebut (Abdurahman, 2014).

(31)

dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas listrik otak manusia ketika dirangsang dengan gambar/visual.

Visualisasi adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu dengan gambar, animasi atau diagram yang bisa dieksplor, dan upaya dalam mendeskripsipkan maksud tertentu menjadi sebuah bentuk informasi yang lebih mudah dipahami agar dapat memprediksi kesimpulan, dengan adanya visualisasi ancaman kesehatan pada bungkus rokok cukup memberikan perubahan sikap bagi perokok, dari perokok berat menjadi mengurangi kebiasaan merokoknya bahkan sampaiingin berhenti merokok (Yuliati, 2015).

Hasil penelitian yang dilakukan olehHaryoko (2009). Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media audio visual jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan pendekatan konvensional karena dengan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional mahasiswa dapat mengalami kejenuhan sedangkan dengan pembelajaran dengan media audio visual mahasiswa dapat dibawa dalam dunia yang mendekati kenyataan sehingga dengan penggunaan audio visual dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian.

2. Manfaat Penggunaan Audio Visual

(32)

pesan lebih efektif, dapat menambah wawasan insan pendidikan. Audio visual bahkan dapat memberikan rangsangan, stimulus yang kuat bagi seseorangyang dapat memperlancar, memperkuat ingatan seseorang sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan kemampuannya dan potensinya (Haryoko, 2009).

Seseorang cenderung lebih tertarik dalam penggunaan video dengan materi

berwarna karena materi yang terkandung dalam video dapat lebih cepat dihayati.

Kemudahan penghayatan materi yang terkandung dalam video disebabkan oleh

penyajian video yang memuat alur cerita, seseorang yang mulai merokok sampai

dengan penyakit-penyakit yang dideritanya, sehingga seseorang mampu

berempati dengan keadaan tokoh yang ada dalam cerita video tersebut

(Ambarwati dkk, 2014). Penggunaan pesan media audio bahaya merokok pada

seseorang perokok dapat mengalokasikan sumber daya kognitifnya sehingga

dapat memproses pesan media dengan aliran satu atau beberapa audio terus

menerus dan menerima informasi yang ada dari video tersebut. Otak juga telah

menunjukkan bahwa isyarat merokok berhubungan dengan aktivasi saraf yang

terlibat dalam visuo-spasial perhatian dan tidak hanya berhubungan dengan

reward pengolahan (Lee, 2013).

(33)

sehingga memunculkan fitur pesan dan pengaruh konten motivasi yang relevan terhadap tingkat sumber daya benar-benar dialokasikan untuk memproses pesan (Lee, 2013).

Treisman, A., & Zhang. W. (2006), media audio visual khususnya film bersuara memiliki karakteristik khusus yaknidapat menggambarkan suatu proses, kejadian dan sebagainya, dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu sehingga suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni. Penurunan memori dapat terjadi ketika informasi yang ditampilkan hanya dalam bentuk visual saja, sedangkan memori cenderung naik ketika informasi yang ditampilkan dalam bentuk audio dan visual.

Semakinbanyak indera yang bekerja dalam menerima informasi, maka semakin banyak pulayang tersimpan dalam memori. Menurut teori Treisman, penyeleksian informasi dilakukan di bagian akhir. Perbedaan penyeleksian informasi sangat mempengaruhi informasi seseorang dan informasi yang diberikan atensi lebih besar maka seseorang lebih mudah untuk mengingat.

(34)

minat pembeli berkurang sehingga konsumsi rokok dapat berkurang juga, selain itu faktor lain yang dapat memotivasi seseorang berhenti merokok dengan adanya harga rokok yang lebih mahal sehingga seseorang sampai tidak merokok karena tidak mempunyai uang untuk membeli kebutuhan sampingan seperti rokok (Yulianti, 2015).

Banyak diselenggarakan kampanye nasional dan lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kesehatan yang berhubungan dengan merokok dan mengurangi jumlah perokok, dan di negara Jerman telah diterapkan larangan merokok dan bebas asap rokok (Kohler & Minkner, 2014). Iklan layanan masyarakat (ILM) berpengaruh pada larangan berhenti merokok, dengan adanya paparan pesan anti merokok yang berulang dari waktu ke waktu maka dapat mendorong perubahan sikap atau perilaku perokok (Falcone dkk, 2013).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi a. Pendukung dalam Berhenti Merokok

(35)

prevalensi pada remaja akan meningkatkan angka kematian prematur dan penyakit kronis. Oleh karena itu, perilaku merokok harus dihentikan (Tworek et al., 2014).

Seseorang yang percaya bahwa merokok telah merusak kesehatan mereka lebih mempengaruhi niat untuk berhenti merokok (Myung dkk, 2012). Faktor utama dalam upaya berhenti merokok yaitu adanya masalah kesehatan, dan menekankan adanya bahaya merokok sejak di usia dini sehingga tidak adanya perilaku merokok yang berkelanjutan. Motivasi instrinsik pada remaja lebih berpengaruh terhadap berhenti merokok dari pada motivasi ekstrinsik, karena motivasi ekstrinsik dengan adanya dukungan orang lain atau orang terdekat seperti teman-teman sebaya dan orang tua, yang paling penting dalam motivasi berhenti merokok yaitu dengan adanya niat dari seseorang itu sendiri dan keinginan berhenti merokok diperlukan adanya sebuah proses yang lama karena disebabkan adanya ketergantungan nikotin dan motivasi yang pada tiap perokok berbeda-beda (Johnston dkk, 2012; Celik, 2013 & Borland dkk, 2010).

b. Penghambat dalam Berhenti Merokok

(36)

mempertahankan perilaku merokoknya, dan mereka juga menganggap rokok tidak menyebabkan kematian dan hanya menyebabkan penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan, janin dan mereka hanya mengetahui merokok hanya dapat menyebabkan penyakit yang hanya tertera pada bungkus rokok.

Faktor yang mempengaruhi seseorang merokok yaitu berasal dari faktor psikologis antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang meliputi kebiasaan, reaksi emosi yang positif, reaksi penurunan emosi, ketagihan, pusing, gelisah, merasa kurang jantan sehingga membuat tidak percaya diri dan faktor eksternal yang meliputi orang tua yang merokok juga memberikan dampak anak tersebut terus merokok dan teman pergaulan sangat berpengaruh dalam motivasi berhenti merokok ini dikarenakan adanya penolakan sosial dari teman sehingga seseorang cenderung akan melanjutkan kebiasaannya tanpa ragu-ragu (Aini, 2013 dan Kumboyono, 2011).

(37)
(38)

B. Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel yang diteliti :

Variabel yang tidak diteliti :

Skema 1. Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Mesin Angkatan 2015.

Perilaku Merokok

Motivasi berhenti merokok :

- Tinggi - Sedang - Rendah

Faktor yang mempengaruhi motivasi

Faktor Pendukung -lingkungan -sosial

-dukungan orangtua -teman sebaya

Faktor Penghambat -rendahnya persepsi -psikologis

-pengaruh iklan Pendidikan

(39)

20 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.Jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design. Pada penelitian ini, kelompok intervensi akan mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media audio visual, sedangkan kelompok kontrol diberikan leaflet. Sebelum dilakukan intervensi, pada kedua kelompok dilakukan pretest, kemudian dilanjutkan pemberian pendidikan kesehatan dengan media audio visual pada kelompok intervensi. Setelah pemberian intervensi selesai, kemudian dilakukan posttest. Rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

O1 XI O2

O3 O4

Keterangan:

O1 : Nilai Pretestpada kelompok intervensi sebelum dilakukan intervensi. O2 : Nilai Posttest pada kelompok intervensi setelah dilakukan intervensi. O3 : Nilai Pretest pada kelompok kontrol sebelum diberikan leaflet. O4 : Nilai Posttest pada kelompok kontrol setelah diberikan leaflet.

(40)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perokok di Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015 yang berjumlah 107 orang. 2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling dengan metode simple random sampling.

3. Sampel Penelitian

Jumlah sampel pada penelitian ini diambil sebanyak 25% (Arikunto, 2010) dari jumlah populasi sehingga didapatkan total responden 26 orang, 26 sebagai kelompok eksperimen dan 26 orang sebagai kelompok kontrol.

a. Kriteria Inklusi

1) Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2015.

2) Perokok.

3) Tidak memiliki gangguan penglihatan dan pendengaran. 4) Bersedia menjadi responden penelitian dan dapat bekerjasama

dalam penelitian. b. Kriteria Eksklusi

(41)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang lobby teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian ini karena memudahkan peneliti dalam mengambil data, mudah mengkoordinasi mahasiswa teknik mesin 2015, dan meminimalkan terjadinya bias.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016. D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (independent)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian Media Audio Visual.

2. Variabel Terikat (dependent)

(42)
[image:42.595.113.530.163.758.2]

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Media

Audio Visual

Suatu media kombinasi antara audio dan visual yang

dikombinasikan serta mempunyai unsur suara dan gambar yang dapat dilihat, memberikan informasi khusus pada seseorang.

Media audio visual dalam penelitian ini adalah berisi 2 video dengan durasi kurang lebih 6 menit (rata-rata @video 3 menit) dan hanya ditayangkan 1 kali.

Media ini memaparkan video dengan judul:

1. Iklan anti merokok anak Thailand

Video ini mengisahkan sepasang anak kecil asal Thailand yang sedang meminta sebuah api kepada perokok di pinggir jalan, lalu seseorang perokok bertanya mengapa kau merokok? anak kecil pun terdiam dan hanya memberikan sebuah kertas yang bertulis kan : Anda khawatirtentang aku, Tapi mengapa tidak tentang diri Anda?

2. Kisah Robby Penderita Kanker Laring Akibat Merokok

Video ini berisi tentang seseorang yang berjuang lebih dari setahun melawan penyakit akibat merokok, yang mengakibatkan keganasan kanker dan menyerang

tenggorakannya, sehingga ia sadar setelah apa yang dialaminya akibat merokok tersebut.

Kedua video ini berisi

(43)

Setelah diberikan intervensi dengan media audio visual, kemudian melakukan diskusi tentang isi dari video

Motivasi berhenti merokok

Suatu dorongan atau keinginan yang datang baik dari diri sendiri atau lingkungan sehingga dapat menyebabkan perubahan

seseorang untuk berhenti merokok meliputi dukungan, persepsi, dan manfaat untuk segera berhenti merokok. Cara ukur: Mengisi pernyataan dengan pilihan jawaban “sangat setuju (SS) = 5 “setuju (S)” = 4 “ragu-ragu (RR)” = 3 “tidak setuju (TS)” = 2 “sangat tidak setuju (STS)” = 1

(44)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Video edukasi tentang motivasi berhenti merokok

Video ini berisi tentang bahaya-bahaya merokok dan akibat merokok bagi kesehatan dan usia seseorang. Penelitian mendownload video ini dari youtube dengan alamat :

Video 1 : https://www.youtube.com/watch?v=S-eaYibXl6E Video 2 : https://www.youtube.com/watch?v=WG-2L3fjCjk Pemutaran video dengan menggunakan media laptop dan speaker.

a. Video ini diberikan satu kali intervensi berisi dua sesi dan berdurasi kurang lebih enam menit (rata-rata @video tiga menit)

b. Sebelum video disajikan responden mengisi kuesioner yang menjadi nilai pretest

c. Selanjutnya responden diberikan video, setelah video berakhir responden diberikan kuesioner. Kuesioner ini untuk mendapatkan nilai

posttest.

2. Leaflet

(45)

pendidikan kesehatan secara langsung. Leaflet berisi tentang pengertian, kandungan dari rokok, dampak dari merokok.

3. Kuesioner Motivasi

Kuesioner Motivasi yang di adopsi serta modifikasi dari penelitian Hadi (2014) dengan bentuk pertanyaan tertutup berdasarkan skala Likert

dengan pilihan jawaban bertingkat yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

(46)
[image:46.595.136.506.141.289.2]

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Motivasi

Aspek Motivasi Favourable Unfavourable Jumlah

Dukungan 1, 2, 8 3

Persepsi 3, 4, 9 6 4

Manfaat 5, 7 2

Jumlah total 9

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Peneliti mulai mengajukan perizinan pada Bulan Mei, selanjutnya peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas.

2. Peneliti melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada responden.

3. Peneliti menjelaskan kepada responden masing-masing kelompok kontrol dan intervensi apa saja yang akan dilakukan selama proses penelitian dan kesediaan responden untuk mengikuti selama proses penelitian.

4. Peneliti memberikan informed consent pada responden dan diminta responden untuk menelaah lembar tersebut, jika responden bersedia maka peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar tersebut dan mengembalikan ke peneliti.

5. Peneliti melakukan pengambilan data pre-test pada kelompok kontrol tanggal 04 Juni 2016 di gedung G6 lantai 3.

(47)

7. Peneliti melakukan pengambilan data pada kelompok intervensi pada tanggal 04 Juni 2016 di gedung G6 lantai 3.

8. Sebelum melakukan pengambilan data peneliti mengumpulkan dan menunggu responden datang ditempat sesuai kesepakatan sebelumnya, setelah semua responden berkumpul maka dilakukannya pembukaan dan pengisian lembar pre-test.

9. Setelah pengisian pre-test selesai peneliti melakukan intervensi dengan melakukan diskusi tentang riwayat merokok selama kurang lebih 5 menit, dan memberikan media audio visual yang berisi Iklan anti merokok anak Thailand yang berdurasi 5 menit.

10.Setelah dilakukan intervensi lalu dilakukannya tanya jawab selama 10 menit dan menjelaskan maksud dari isi video.

11.Setelah proses intervensi pre-test selesai maka peneliti meminta kontrak waktu di tanggal 07 Juni 2016 untuk memberikan intervensi post-test.

12.Sebelum memberikan kuesioner post-test, maka peneliti memberikan media audio visual yang berisi kisah Robby penderita kanker laring akibat merokok yang berdurasi 5 menit.

13.Setelah dilakukan intervensi lalu dilakukannya tanya jawab selama 10 menit dan menjelaskan maksud dari isi video dan memberikan kuesioner sebagai post-test.

(48)

15.Tanggal 08 Juni 2016 peneliti memberikan leaflet dan melanjutkan pengambilan data post-test kepada kelompok kontrol diruang kuliah teknik mesin gedung G6 lantai 3 ke setiap responden dengan mengawasi jalannya pengisian post-test.

16.Proses pengambilan data selesai lalu peneliti mulai melakukan analisa data pada Juni 2016.

H. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reabilitas dilakukan dengan melakukan uji instrumen kepada populasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan subjek penelitian. Uji validitas dilakukan pada Bulan Maret 2016 dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa teknik mesin angkatan 2012 yang merokok. Setelah dilakukan uji validitas maka akan ditentukan hasil pengukuran menggunakan Product Momen Pearson Correlation. Uji statistik peneliti menggunakan 30 responden yang diberikan kuesioner yang berjumlah 13 item pernyataan terkait motivasi berhenti merokok, dari 30 responden didapatkan r tabel sebesar 0,361. Kuesioner dinyatakan valid apabila jumlah r hitung lebih besar dari r tabel, dari 13 item pada kuesioner yang diujikan terdapat 4 kuesioner yang tidak valid, dengan demikian total pernyataan kuesioner yang valid adalah 9 item.

(49)

reliabilitas baik, 2. 0,6-0,799 = reliabilitas diterima, 3. Kurang dari 0,6= reliabilitas kurang baik. Hasil uji reliabilitas pada kuesioner ini mendapatkan skor 0,69 yang berarti kuisioner ini dinyatakan memiliki angka reliabilitas baik.

I. Pengolahan Data dan Metode Analisa Data 1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2007) pengolahan data adalah cara untuk mengolah data agar dapat disimpulkan dan ditransformasikan menjadi sebuah informasi. Dimana sebelum pengolahan data ini diperlukan analisa data terlebih dahulu. Tahap pengolahan data sebagai berikut :

a. Editing, peneliti memeriksa kebenaran dan kelengkapan data dari hasil jawaban kuesioner prettest dan posttest yang telah diperoleh.

b. Coding, setelah data diperiksa kemudian peneliti merubah data dengan memberikan kode untuk memudahkan proses pengolahan data.

c. Tabulating, data yang telah diubah menjadi kode kemudian disusun dan dikelompokkan ke dalam tabel-tabel oleh peneliti.

d. Data Entry, peneliti memasukkan data ke dalam program atau software statistik komputer untuk analisis data lebih lanjut.

e. Processing, setelah dilakukan analisis selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah memproses data.

(50)

2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Penelitian ini variabel yang dideskripsikan melalui analisis univariat adalah karakteristik mahasiswa meliputi, umur, dan jenis kelamin. Data yang diperoleh dihitung jumlah dan persentase masing-masing kelompok dan disajikan dengan menggunakan tabel serta diinterprestasikan. Data bersifat kategorik disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase sedangkan data numerik, disajikan dalam bentuk mean, median dan standar devisiasi.

b. Analisa Bivariat

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Wilcoxon karena data tidak terdistribusi normal atau non-parametrik dan berpasangan, dan skala yang digunakan merupakan skala kategorik, untuk melihat perbedaan motivasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan uji Man-Whitney

(51)

J. Etika Peneltian

Nursalam (2008) menyatakan bahwa dalam penelitian harus memperhatikan prinsip-prinsip etik. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : 1. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

Dalam hal ini, yang termasuk dalam prinsip menghargai hak asasi manusia adalah informed consent atau lembar persetujuan. Informed consent

merupakan suatu lembar persetujuan yang diberikan peneliti kepada responden untuk menjelaskanmaksud, tujuan dan dampak dari penelitian yang dilakukan.

2. Prinsip keadilan (right to justice)

Prinsip keadilan dalam penelitian adalah confidentiality atau menjaga rahasia.Sebuah penelitian harus menjunjung kerahasiaan data yang diperoleh dari responden dan menggunakan data sesuai dengan kebutuhan penelitian.

3. Prinsip manfaat

(52)

33 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah salah satu universitas yang memerangi rokok, ini terbukti dari slogannya yaitu “Kampus Bersih dan

Bebas Asap Rokok. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga telah mengeluarkan peraturan atau fatwa majelis tarjih dan tadjid PP Muhammadiyah No 6/SM/MTT/III/2010 tentang hukum rokok yang meyatakan bahwa merokok adalah salah satu perbuatan yang haram.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin angkatan 2015. Aktivitas mahasiswa teknik mesin yaitu kuliah dan praktikum. Seluruh perkuliahan yang didapatkan mahasiswa tidak ada yang berkaitan dengan informasi kesehatan, mahasiswa hanya mendapatkan tentang yang berhubungan dengan mesin dan cara pembuatan alat atau mesin tersebut.

(53)

berkaitan dengan kesehatan terlebih waktu kuliah yang padat sehingga membuat mahasiswa kekurangan informasi secara formal tentang hidup sehat. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa teknik mesin angkatan 2015 dengan responden berjumlah 52 mahasiswa.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Penelitian

[image:53.595.145.519.584.674.2]

Responden dalam penelitian ini berjumlah 52 remaja perokok yang merupakan mahasiswa aktif Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2015. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan media audio visual sebanyak 26 orang responden dan kelompok kontrol sebanyak 26 orang yang hanya diberikan leaflet. Hasil tentang karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum responden berdasarkanusia. Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan karakteristik responden dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik

Kelompok Perlakuan (n=26)

Kelompok Kontrol (n=26)

Jumlah (n) Persentase % Jumlah (n) Persentase % Usia sekarang

17-19 tahun 16 61,5 14 53,8

20-22 tahun 10 38,5 12 46,2

(54)

Hasil analisa pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa perhitungan responden berdasarkan usia terbanyak adalah 17-19 tahun dengan jumlah 16 responden (61,5%) pada kelompok intervensi dan 14 responden (53,8%) pada kelompok kontrol.

2. Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Penelitian

Tabel 4.4 Gambaran Motivasi Berhenti Merokok Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

Motivasi Berhenti Merokok

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

N % N %

Pre-test

Motivasi rendah - - 14 53,8

Motivasi sedang 12 46,2 10 38,5

Motivasi tinggi 14 53,8 2 7,7

Post-test

Motivasi rendah - - 4 15,4

Motivasi sedang - - 18 69,2

Motivasi tinggi 26 100 4 15,4

Sumber: Data Primer (2016)

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa motivasi berhenti merokok kelompok intervensi pada saat pre-test paling dominan berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 14 responden (53,8%) dan pada kategori sedang yaitu sebnayak 12 responden (46,2%). Motivasi kelompok intervensi pada saat post-test setelah dilakukan perlakuan pada kategori motivasi sedang menurun menjadi 0 responden (0%) namun meningkat pada kategori motivasi tinggi sebanyak 26 responden (100%).

Motivasi berhenti merokok kelompok kontrol pada saat pre-test

(55)

post-test setelah diberikan leaflet pada kategori rendah menurun menjadi 4 orang (15,4%) namun meningkat pada kategori sedang sebanyak 18 orang (69,2%), dan pada kategori tinggi meningkat sebanyak 4 orang (15,4%). 3. Hasil Uji Wilcoxon pengaruh pemberian pendidikan kesehatan

terhadap tingkat motivasi

Uji yang dilakukan untuk membandingkan motivasi pada setiap pengukuran motivasi pada kelompok penelitian menggunakan Uji Wilcoxon. Uji hipotesis komparatif perhitungan p<0,05 berarti paling tidak terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata yang bermakna dilanjutkan dengan analis Mann whitney untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara bermakna (Dahlan, 2013).

a. Hasil Uji Wilcoxon Pengukuran Motivasi Pada Kelompok Intervensi

Tabel 4.5 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi Disertai Informasi Rerata dan Simpang Baku

Motivasi berhenti merokok N Median P

Pre-test

26 34,00 0,001

Post-test 40,00

Sumber: Data Primer (2016)

(56)

b. Hasil Uji Wilcoxon Pengukuran Motivasi Pada Kelompok Kontrol Tabel 4.6 Hasil Uji wilcoxon Kelompok Kontrol Disertai Informasi

Rerata dan Simpang Baku

Motivasi berhenti merokok N Median P

Pre-test

26 24,00 0,007

Post-test 27,00

Sumber: Data Primer (2016)

Hasil uji Wilcoxon pengukuran motivasi pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,007 dengan rerata paling tinggi pada pengukuran motivasi post-test setelah diberikan leaflet. Nilai p<0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan motivasi berhenti merokok yang bermakna pada pengukuran motivasi kelompok kontrol.

4. Hasil Uji Perbedaan Rerata Motivasi Berhenti Merokok antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

Untuk membandingkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol digunakan uji Mann Whitney. Hasil dari uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbandingan yang signifikan antara hasil post-test kelompok kontrol dan post-test

(57)
[image:57.595.145.517.184.263.2]

Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whitney Disertai Informasi Rerata dan Simpang Baku

Kelompok n Median Delta

mean (∂ )

Std.

deviation P.value Pretest Perlakuan 26 34,00 10 0,766 0,000

Kontrol 26 24,00

Posttest Perlakuan 26 40,00 13 0,642 0,000 Kontrol 26 27,00

Sumber. Data Primer (2016)

Hasil uji Mann-Whitney pada tabel diatas menunjukan nilai p=0,000 dengan arti terdapat perbedaan motivasi merokok antara kelompok intervensi yang diberikan media audio visual dengan kelompok kontrol yang diberikan leaflet. Hasil Tabel 4.7 telah dilakukan uji Mann-Whitney Test diperoleh nilai P=0,000 dan hasil dengan uji Mann-whitney Test diperoleh nilai P=0,000.

C. Pembahasan

1. Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan hasil di atas, peneliti menganalisis karakteristik responden yaitu usia. Hasil penelitian mengenai karakteristik demografi responden berupa data usia responden menunjukkan bahwa usia terbanyak baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen adalah 17-19 tahun, sehingga masih tergolong remaja akhir.

(58)

untuk merokok (Amelia, 2009). Bertambahnya usia remaja sangat berpengaruh terhadap responden dalam mengambil keputusan dalam hal mengkonsumsi rokok atau tidak, karena semakin bertambahnya umur maka pengalaman dan pengetahauan seseorang akan bertambah (Notoatmodjo, 2010).

Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2015 didapatkan seluruh responden berjenis kelamin laki-laki. Penelitian Baldwin (2002) dan Welle (2004) cit Amelia (2009), menyebutkan perilaku merokok pada laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini berkaitan dengan stress yang dialami laki-laki. Remaja pada umumnya memiliki stress yang sama akan tetapi perempuan menunjukan kecemasan ketika stress sedangkan laki-laki menunjukkan perilaku agresif sehingga cenderung untuk melakukan perbuatan negatif seperti rokok dan alkohol. Selain itu laki-laki juga lebih cepat terpengaruh oleh teman sebayanya dalam hal perilaku menyimpang.

(59)

2. Pengaruh antara Media Audio Visual dengan Motivasi Berhenti Merokok

Hasil penelitian menunjukkan motivasi berhenti merokok sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengn media audio visual tentang rokok yaitu motivasi sedang 12 orang (46,2%), motivasi tinggi 14 orang (53,8%). Hasil analisis uji beda mean menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tiap kelompok perlakuan (p=0.000). Hal tersebut dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan bahwa yang menyebabkan perubahan seseorang untuk berhenti merokok meliputi dukungan, persepsi, dan manfaat untuk segera berhenti merokok.

Terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi mahasiswa sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi atau motivasi mahasiswa meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang bahaya rokok. Hal ini karena program berhenti merokok selalu tidak lepas dari motivasi karena motivasi merupakan dasar upaya dalam berhenti merokok, oleh sebab itu sangatlah penting mengetahui motivasi berhenti perokok sebelum dan sesudah untuk upaya berhenti merokok (Buczwoski, et al., 2014).

(60)

muncul apabila adanya dorongan terhadap seseorang individu untuk berhenti merokok, hal ini disebabkan karena seseorang melihat efek negatif yang ditimbulkan dari rokok itu sendiri (Buczwoski, et al., 2014).

Paparan pesan anti rokok yang berulang dari waktu ke waktu dapat mendorong perubahan motivasi seseorang (Falcone dkk, 2013). Masalah kesehatan merupakan alasan yang kuat bagi perokok untuk berhenti merokok (Buczwoski, et al., 2014). Peningkatan jumlah responden yang memiliki motivasi sedang sebanyak 12 orang (46,2%) menjadi dalam kategori motivasi tinggi sebanyak 26 orang (100%) mendukung pernyataan ini, sehingga media audio visual dapat membantu meningkatkan motivasi karena adanya peningkatan.

3. Pengaruh Media Audio Visual terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan uji

wilcoxon tentang perbedaan nilai pre-test dan post-test pada kelompok intervensi didapatkan hasil dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,05) artinya dapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkaatan motivasi berhenti merokok, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,007, karena nilai p<0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan motivasi berhenti merokok yang bermakna pada pengukuran motivasi kelompok kontrol.

(61)

hal ini dikarenakan belum diberikannya intervensi dengan menggunakan media audio visual.

Kelompok eksperimen setelah diberikan intervensi berupa pendidikan dengan media audio visual, didapatkan hasil bahwa media audio visual terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi berhenti merokok. Terdapat 100% dari total responden yang memang sudah memiliki motivasi yang tinggi untuk berhenti merokok yang mana akan mempengaruhi pada perubahan perilaku. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan motivasi merokok remaja yang diberikan media audio visual.

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas dalam pendidikan kesehatan dengan media audio visual, hal ini dapat dilihat pada kelompok eksperimen dengan hasil evaluasi bahwa dari 26 responden maka didapat 14 responden atau (53,8%) yang memiliki keinginan dari diri sendiri. Keinginan yang kuat dari individu untuk berhenti merokok sangat menentukan keaktifan individu dalam proses perubahan dirinya.

(62)

Program berhenti merokok akan berhasil apabila individu memiliki keinginan yang kuat untuk memodifikasi kebiasaan merokok dan mengumpulkan berbagai informasi serta mengevaluasi kebiasaan merokoknya (Girma. et al., 2010). Hasil penelitian menunjukkan mean

motivasi responden pada kelompok pretest eksperimen yaitu 34,08 dan

mean motivasi responden pada kelompok posttest eksperimen yaitu 39,2 sehingga dapat mempengaruhi pencarian informasi serta evaluasi kebiasaan merokok responden.

Faktor yang mempengaruhi remaja dalam berhenti merokok yaitu karena faktor lingkungan dan sosial sehingga membuat seseorang mengurangi dalam perilaku merokok, selain itu dukungan dan sikap orang tua sangat berperan dalam penghentian merokok oleh remaja (Tworek,et al.,2014). Adanya masalah kesehatan dan menekankan adanya bahaya merokok seperti adanya ancaman kematian akibat merokok (Myung dkk, 2012), hal ini dilihat dari tingginya persepsi responden dalam menanggapi untuk berkeinginan berhenti merokok.

(63)

Haryoko (2009) bahwa dengan melalui media audio visual seseorang dapat lebih interaktif dan lebih memungkinkan terjadinya two way traffic dan responden tertarik untuk melihat media audio visual ini untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok yang dimilikinya sehingga dapat disimpulkan bahwa responden tidak menghindari informasi yang diberikan oleh peneliti, dan keaktifan yang didapat sangat tinggi.

Tingginya keaktifan responden dapat disebabkan juga oleh tampilan dari audio visual, video dengan materi berwarna karena materi yang terkandung dalam video dapat lebih cepat dihayati sehingga seseorang lebih cenderung lebih tertarik dalam penggunaan (Ambarwati dkk, 2014). Keaktifan dan ketertarikan responden terlihat dari seseorang dalam menanggapi pesan media, dan efek dari suara yang ditimbulkan (Lee, 2013).

Menurut Soekamto (2002), seseorang dengan sumber informasi yang banyak dan beragam akan menjadikan orang tersebut memiliki pengetahuan yang luas. Sumber informasi bisa didapatkan dari media salah satunya media audio visual yaitu video. Hal ini dilihat dari partisipasi dari responden saat diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio visual untuk berpartisipasi dalam pendidikan kesehatan dengan media audio visual sangat tinggi.

(64)

support) meliputi penjelasan, nasehat serta saran. Respon memberikan dukungan dengan pastisipasi responden dalam menanggapi dari isi video.

Selanjutnya yang dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan adalah durasi waktu pemberian edukasi, dalam penelitian kali ini durasi yang peneliti gunakan adalah 10 menit pemberian video edukasi tentang bahaya merokok pada mahasiswa yang perokok. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Radhakrishnan (2011), pemberian edukasi yang baik memiliki rentang durasi yang tidak terlalu lama, didalam penelitiannya Radhakrishnan menggunakan durasi 50 menit dalam 1 kali pertemuan dan dilakukan selama 6 minggu. Menurut Chen (2011) pemberian edukasi yang baik adalah dalam rentang 15 menit hingga 30 menit dan dilakukan secara rutin dengan materi baru dan cara penyampaian yang berbeda agar tidak menimbulkan kejenuhan.

Berdasarkan metode penyampaian yang peneliti lakukan yaitu menggunakan video disertai penjelasan oleh peneliti dan komunikasi dua arah antara peneliti dan responden. Cara ini menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pengetahuan dimana responden atau individu akan aktif menanyakan informasi yang berhubungan dengan bahaya merokok.

Penggunaan alat pendukung juga menjadi salah satu daya tarik terhadap informasi yang disampaikan oleh edukator. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Laptop sebagai alat bantu untuk memutarkan video

(65)

untuk membantu tenaga kesehatan menyampaikan informasi secara efektif dan jelas pada saat mengedukasi pasien. Pendekatan multimedia selama proses belajar dapat membantu pasien untuk menguasai informasi dengan lebih efektif (Bastable, 2006).

Pada kelompok kontrol sebelum diberikan leaflet didapatkan hasil bahwa paling dominan berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 14 orang (53,8%), pada kategori sedang yaitu sebanyak 10 orang (38,5%) dan pada kategori tinggi yaitu 2 orang (7,7%).

Kelompok kontrol setelah diberikan leaflet, didapatkan hasil bahwa

leaflet terbukti memiliki pengaruh terhadap motivasi berhenti merokok. Menurut Saraswati (2011) media leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasinya, leaflet

hanya tercantum secara umum tentang rokok dan pencegahannya merupakan informasi baru bagi responden, namun leaflet dapat beberapa kali dibaca secara berulang. Oleh karena itu, leaflet tersebut efektif karena memberikan informasi yang masih dapat diingat secara baik.

(66)

belum pernah dipaparkan leaflet sebelumnya. Responden yang diberikan

leaflet menunjukkan peningkatan motivasi dan pengetahuan yang sama-sama menunjukkan beda yang signifikan antar kelompok. Dari hasil tersebut, pemberian leaflet dan Media Audio Visual dapat memberikan informasi yang sama-sama signifikan.

D. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian 1. Kekuatan Peneli

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Motivasi
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whitney Disertai Informasi Rerata
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak pekat kloroform dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan eluen n-heksana : etil asetat 90:10; 80:20; 70:30; 60:40 (v/v).Fraksi dari perbandingan (70:30) v/v

[r]

Pengetahuan Gizi, dan Status Kesehatan dengan Kejadian KEK Pada Ibu. Hamil di Kabupaten

Sesudah dianalisis dari aspek tujuan dan aspek pemilihan bahan, utamanya terhadap 9 cerita yang dijadikan contoh analisis struktur dan makna maka dapat diketahui bahwa

Nilai Budaya dalam Sastra Lisan Dayak Kanayatn (Hasil Penelitian) Kalimantan Barat: Bagian Proyek.. Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan pem- belajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Bocor dengan indikator kiner- ja penelitian di antaranya:

Adapun yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah adanya permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha-pengusaha mebel rotan di wilayah Kabupaten

mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil, karena auditor.. mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan -