• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab III ini peneliti akan membahas mengenai : (A) Jenis dan Desain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab III ini peneliti akan membahas mengenai : (A) Jenis dan Desain"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini peneliti akan membahas mengenai : (A) Jenis dan Desain penelitian, (B) Lokasi/tempat dan waktu penelitian, (C) Subyek Penelitan, (D) Prosedur Penelitian, (E) Data dan Sumber data, (F) Teknik pengumpulan data, (G) Instrumen Penelitian, (H) Teknik pengolahan dan Analisis data, (I) Teknik Keabsahan Data.

A. Jenis dan Desain Penelitian

Metode penelitian kualitatif sering disebut dengan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Penelitian kualitatif dilakukan dengan melihat fenomena, peristiwa, ataupun kejadian sosialyang berkembang dengan apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti begitu tidak berpengaruh pada objek yang dikaji. Menurut Sugiyono (2010) model penelitian kualitatif merupakan model penelitian yang terjadi secara alamiah sesuai dengan kondisi di lapangan. Di dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrument kunci, pengambilan sumber data dilakukan dengan pertimbangan tertentu yang misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang yang kita harapkan, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi, analisis data bersifat induktif/kulitatif, dan hasil penelitian kulitatif ini lebih menekankan makna.

Penelitian ini apabila dipandang dari lokasi respondennya penelitan terjun lapangan. Dimana penelitian terjun lapangan merupakan penelitian dengan tujuan menggali sebuah informasi terhadap objek yang akan diteliti. Jadi peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berjuang menceritakan mengenai lembaga sosial tertentu yang di dalamnya terdapat individu,

(2)

47

maupun kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini, peneliti berusaha menceritakan secara benar dan nyata bagaimana peran Guru PPKn dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila di MTs Muhammadiyah 1 Malang yang isinya adalah bagaimana Peran Guru, hambatan, serta solusi Guru untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif, dimana desain ini dipakai untuk penyelesaian penelitian ilmiah yang bertujuan menyelesaikan permasalahan yang sedang diteliti dengan cara menganalisis data berupa kata-kata tertulis dan lisan yaitu tentang bagaimana peran Guru PPKn dalam membentuk Profil pelajar Pancasila di MTs Muhammadiyah 1 Malang yang menjadi fokus perhatian penelitian. Sukmadinata (2009) menyatakan bahwa penelitian kualitatif deskriptif menjelaskan suatu keadaan secara alami dan apa adanya tanpa adanya manipulasi.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif karena analisis data berupa kata-kata tertulis dan lisan yang mempertimbangkan pendapat orang lain yang disebut dengan narasumber.

B. Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian yang berjudul Peran Guru PPKn dalam Membentuk Profil Pelajar Pancasila di MTs Muhammadiyah 1 Malang yang berlokasi di Jl. Baiduri Sepah No 27, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, 65144. Di dalam penelitian ini, peneliti mempunyai target melaksanakan penelitian pada bulan September dan maksimal berjalan selama satu bulan.

(3)

48 C. Subjek Penelitian

Peneliti mendeskripikan subjek penelitiannya adalah warga sekolah MTs Muhammadiyah 1 Malang, diantaranya adalah Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Guru bidang studi PPKn dan peserta didik MTs Muhammadiyah 1 Malang. Seorang responden haruslah orang yang mengetahui persis keadaan lingkungan di MTs Muhammadiyah 1 Malang sehingga informasi yang didapatkan oleh peneliti nantinya benar-benar sesuai dengan keadaan nyata di MTs Muhammadiyah 1 Malang.

D. Prosedur/Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah dalam penelitian untuk menjawab sebuah pertanyaan dan mengumpulkan data. Menurut Bandur (2016) Prosedur penelitian merupakan tata cara dalam melaksankan sebuah penelitian. Di dalam penelitian ini, ada tiga prosedur penelitian. Diantaranya adalah, Tahap Pra Lapangan, Tahap Pelaksanaan Penelitian, Tahap Akhir Penelitian.

1. Tahap Pra Lapangan

a. Mendaftar dan meminta surat perijinan terjung lapangan di Kantor Program Studi PPKn

b. Mendatangi MTs Muhammadiyah 1 Malang untuk memberikan surat izin yang sudah dibuatkan oleh kantor Proram Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

c. Menyusun Proposal Penelitian

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Tahap pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data ini, peneliti melakukan diantarnya adalah:

(4)

49 1) Wawancara dengan Kepala Sekolah 2) Wawancara dengan Waka Kesiswaan 3) Wawancara dengan Guru PPKn 4) Wawancara dengan Peserta Didik

5) Observasi dan pengambilan data di lapangan b. Tahap mengidentifikasi data

Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang akan diidentifikasikan.

c. Tahap akhir penelitian

1) Penyajian data dalam bentuk deskripsi

2) Menganalisis data sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

E. Data dan Sumber Data

Data didefinisikan sebagai sumber informasi atau nilai yang didapatkan dari pandangan observasi suatu objek. Data yang benar adalah data yang dapat keabsahannya bisa dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan yang mencakup ruang lingkup yang luas dan memberikan gambaran terhadap masalah yang menyeluruh dengan sumber data yang relevan. Sumber data adalah bagian yang sangat penting.

Berdasarkan sumbernya, jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Sugiyono (2011) berpendapat bahwa data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari sumbernya yang dijadikan sebagai bahan. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi, hasil wawancara yang terkait dengan

(5)

50

penelitian yang dilaksanakan. Untuk sumber penelitian yang digunakan diantaranya adalah; Kepala sekolah, Waka Kesiswaan, Guru PPKn, dan Peserta Didik MTs Muhammdiyah 1 Malang.

2. Data Sekunder

Sugiyono (2011) berpendapat data sekunder adalah data yang dijadikan sebagai pendukung data primer. Untuk data sekunder yaitu diperoleh dari hasil wawancara dengan Guru PPKn, buku catatan di sekolah, maupun bukti arsipan sekolah yang secara umum sudah dipublikasikan maupun belum dipublikasikan oleh MTs Muhammadiyah 1 Malang. Data sekunder sangat bermanfaat untuk data primer agar bisa membantu memperjelas permasalahan dalam penelitian

F. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipakai peneliti adalah Teknik observasi, Teknik wawancara, dan Teknik dokumentasi.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan yang memakai panca indra kita sebagai manusia dengan mata alat bantu utamanya (Bungin, 2012). Observasi atau pengamatan dilakukan diawal penelitian. Jadi peneliti harus terjun langsung ke lapangan. Dalam melaksanakan observasi dibutuhkan suatu pedoman yaitu pedoman observasi supaya hasil observasi menjadi terarah dan sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti. Teknik observasi yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu dengan terjun langsung di MTs Muhammadiyah 1 Malang.

(6)

51 2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab antara dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai guna memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam wawancara biasanya menggunakan teknik 5W + 1H, yaitu Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Mengapa, dan Bagaimana. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan warga sekolah MTs Muhammadiyah 1 Malang

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bentuk menyediakan dokumen dengan mengumpulkan bukti yang sudah ada. Dokumentasi bisa berupa pengumpulan gambar¸video, audio, maupun bentuk dokumen lain yang memuat data yang dicari oleh peneliti.

G. Instrumen Penelitian 1. Pedoman Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan dengan memakai pedoman observasi. hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam kegiatan observasi. Observasi ini dibuat untuk melakukan pengamatan langsung Bagaimana Peran Guru PPKn dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila di MTs Muhammadiyah 1 Malang, dan observasi ini dilakukan secara bertahap, baik secara daring ataupun luring.

2. Pedoman Wawancara

Dalam penelitian kualitatif, wawancara adalah sesuatu yang sangat penting karena bisa membantu peneliti menggali data informasi yang bertujuan untuk menjawab rumusan permasalahan yang sudah disusun. Wawancara bisa dilakukan dengan terstruktur maupun tidak terstruktur yaitu dengan memakai buku pedoman wawancara

(7)

52

ataupun tidak. Dengan ini peneliti bebas bertanya kepada sumber informasi atau subyek penelitian asalkan tidak keluar dari tema penelitian.

Pedoman penelitian merupakan daftar pertanyaan yang dipakai untuk memperoleh data dari informan yang diwawancarai. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun dengan maksud untuk mengekplorasikan bagaimana model pembentukan Profil Pelajar Pancasila di MTs Muhammadiyah 1 Malang, Apa saja Peran yang dilakukan Guru PPkn dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila, hambatan-hambatan apa saja yang menjadi kendala dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila di MTs Muhaamadiyah Malang, dan solusi mengatasi hambatan dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila di MTs Muhaamadiyah Malang.

3. Pedoman Dokumentasi (Alat Perekam Data)

Pedoman dokumentasi dipakai supaya memudahkan peneliti mengambil berkas yang diperlukan. Dokumen yang peneliti dapatkan akan memperkuat data yang didapatkan selama pelaksanaan penelitian berlangsung. Salah satu alat yang digunakan dalam dokumentasi adalah recorder atau perekam suara. Alat ini membantu peneliti mendapatkan sumber informasi yang nyata. Rekaman ini juga dapat didengarkan berulang kali sehingga memudahkan peneliti memperoleh data dan menganalisis data tersebut.

A. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Sugiyono (2013) dalam menganalisis penelitian kualitatif harus dilakukan secara saling berhubungan atau interkatif yang berlangsung secara berkelanjutan sehingga data yang didapatkan adalah data yang secara terperinci. Dalam penelitian, setelah data sudah terkumpul, maka dilakukan pengolahan data yang disebut

(8)

53

dengan analisis data. Data tersebut sebelumnya harus dianalisis terlebih dahulu supaya memperoleh data yang matang. Dalam Pengolahan dan analisis data ini, peneliti mengambil tiga langkah yaitu, Reduksi Data, Penyajian Data,dan Verivikasi Data.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan pengelompokkan data berdasarkan kelompok- kelompok yang sudah disusun oleh peneliti dan dapat dilakukan meskipun data belum terkumpul. Hasil tulisan yang sudah terkumpul juga harus dikecilkan atau dikelompokkan sesuai dengan kelompok masing-masing sehingga semua catatan peneliti tidak wajib dimasukkan kedalam laporan penelitian. Akan tetapi dibuat untuk memperkuat ketika melakukan pertemuan.

2. Penyajian Data

Setelah data dikelompokkan atau direduksi, langkah selanjutnya yaitu penyajian data. Dimana data disusun dan dianalisis tarsus-menerus bersamaan dengan pemerolehan data baru yang sesuai dengan permasalahan sehingga memudahkan peneliti dalam menarik sebuah kesimpulan.

3. Verivikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Penarikan data dan verivikasi data dilakukan sesuai dengan hasil pengelompokkan data atau reduksi data dan penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan dapat juga dilakukan saat pengumpulan data. Akan tetapi, kesimpulan ini belum kesimpulan yang finish. kesimpulan bisa berubah apabila ditemukan bukti dan data yang kuat dan mendukung didalam pengumpulan data selanjutnya.

(9)

54 B. Teknik Keabsahan Data

Teknik Keabsahan data adalah variasi dari konsep validitas dan realibilitas.

Keabsahan data menyangga apabila didalam penelitian terdapat dugaan bahwa penelitian tersebut tidak ilmiah dan patut untuk dipertanggungjawabkan hasil penelitian tersebut. Menurut Ghoni (2012) dalam penelitian kualitatif dilakukan pemeriksaan terhadap keabsahan data sesuia dengan teknik yang digunakan, maka penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari segala sisi.

Penelitian ini peneliti memakai teknik keabsahan data bentuk triangulasi. Menurut Sugiyono (2010), triangulasi adalah proses uji kevalidan data dari berbagai bentuk sumber dengan berbagai bentuk cara yang berbeda dan selang waktu yang berbeda.

Triangulasi tidak bermaksud untuk mendapatkan sebuah kebenaran, melainkan untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data dan fakta didalam penelitian.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teknik triangulasi sumber. Menurut Sugiyono (2010), tringulasi merupakan proses pengecekan data dari berbagai sumber dari data yang berbeda dan kategori sumber data yang berbeda pula yang kemudian dicari kesimpulan dari kesepakatan bersama. Di dalam penelitian ini, peneliti meninjau data yang didapatkan dengan cara melakukan perbandingan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dan kemudian membandingkan data hasil wawancara dengan data yang diperoleh dari dokumen yang bersangkutan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan teknik keabsahan data, peneliti berharap hasil dari perbandingan data dan informasi yang didapatkan memperoleh kesamaan pandangan, pemikiran, dan diketahuai alasan-alasan yang terjadi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Jika dilihat dari 10 indikator pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan keuangan secara umum, menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini telah memiliki

A32 Peraturan yang belaku belum diterapkan dengan baik A33 Tidak dilakukan pengecekan bahan baku sebelum proses produksi A34 Tidak dilakukan pengecekan produk sebelum

Berdasarkan hasil analisis, telah dibuktikan bahwa novel Статский Советник /Statskij Sovetnik/ Penasihat Negara karya Boris Akunin termasuk ke dalam jenis

Adapun data-data meliputi nilai COP (Coefficient of Performance), laju perpindahan panas secara konduksi pada sisi panas modu l TEC (Qh) dan hubungannya terhadap arus pada TEC

Meningkatnya jumlah ibu rumahtangga yang bekerja di luar rumah ditandai dengan terbukanya kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pendidikan

Cita-cita Pan-Jerman yang terutama sekali Alfred Rosenberg menjadi nabinya dan Adolf Hitler menjadi propagandisnya dan pengikhtiarnya itu, cita-cita Pan-Jerman itu

Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar, aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan, maka semakin besar kerelaan investor untuk