RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Balai Jaya Kelas/ Semester : IX/ Genap
Tema : Teknologi Ramah Lingkungan
Sub Tema : Proses dan Produk Teknologi Ramah Lingkungan Pembelajaran ke : 2
Alokasi Waktu : 10 Menit
KOMPETENSI INTI
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya tekait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain.
KOMPETENSI DASAR
3.10 Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan 4.10 Menyajikan karya tentang proses dan produk teknologi sederhana yang ramah lingkungan.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan pembelajaran dengan metode Discovery learning, diharapkan peserta didik dapat memahami proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlangsungan kehidupan sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta, aktif dalam kegiatan pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu, teliti, jujur, bertanggung jawab, berfikir kritis dan peduli lingkungan.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi
Pendahuluan (2 menit)
Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik.
Guru melakukan apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti (6 menit)
Pemberian rangsangan (stimulation)
Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok (4 orang/kelompok).
Guru meminta peserta didik untuk mengamati contoh produk teknologi ramah lingkungan (Pembuatan ember tumpuk/teknologi pengolahan limbah) melalui gambar dan referensi internet.
Identifikasi dan merumuskan masalah (Problem statement)
Guru mengarahkan peserta didik untuk menyusun rumusan masalah.
Pengumpulan Data (Data Collection)
Peserta didik mengumpulkan informasi dari studi literasi pada buku cetak IPA Kemendikbud, dan internet tentang ember tumpuk.
Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk melakukan melakukan pengumpulan data menggali informasi tentang ember tumpuk.
Mengolah Data (Data Processing)
Peserta didik dalam kelompok berdiskusi mengolah informasi dari hasil studi literatur.
Guru mengarahkan kelompok untuk berdiskusi mengerjakan LKPD, membahas proses produk teknologi ramah lingkungan yang dipraktikan.
Pembuktian (Verivication)
Peserta didik berdiskusi membuat rancangan pembuatan ember tumpuk berdasarkan petunjuk.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi cara pembuatan ember tumpuk.
Guru membimbing proses pembuatan ember tumpuk sampai proses presentasi.
Menarik Simpulan (Generalization)
Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran.
Penutup (2 menit)
Guru bersama peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.
Guru memberikan evaluasi pembelajaran berupa tes tertulis.
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dipelajari untuk pertemuan berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan mengucap salam.
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN Teknik Pembelajaran meliputi:
1. Penilaian Sikap : Pengamatan sikap peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis berupa uraian/essai.
3. Penilaian Keterampilan : Observasi dari diskusi/presentasi kelompok serta pembuatan ember tumpuk.
Mengetahui : Rokan Hilir, 13 Juni 20222
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SUWANTO, S.Pd., M.Pd SAKINO
NIP. 19780923 200502 1 001 NIP. 19760210 200801 1 018
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PROSES DAN PRODUK TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN TEKNOLOGI EMBER TUMPUK
Tujuan : Peserta Didik Dapat Melakukan Pembuatan Produk Teknologi Ramah Lingkungan (Ember Tumpuk).
Alat dan Bahan
1. 2 buah ember bekas cat 25 kg lengkap dengan tutupnya 2. 1 kran air
3. bor atau paku 4. parang/pisai
Prosedur Kerja Ember pertama/bawah
1. Buat lubang di dinding samping bawah, 3 cm dari dasar untuk memasang kran.
2. Pasang kran dengan baik, jangan sampai ada rembesan atau bocor. Kran berfungsi untuk memudahkan panen Lindi (cairan hasil pemrosesan sampah).
3. Lubangi tutup ember pertama sehingga bagian bawah/dasar ember ke dua bisa masuk kira- kira 10 cm. Fungsi tutup ini sebagai penyangga ember ke dua.
Ember kedua/atas
1. Buat lubang-lubang menyerupai saringan di sisi bawah/dasar ember kedua dengan bor atau dengan paku dibakar.
2. Buat lubang di dinding samping bagian atas, 3 cm dibawah mulut ember. Lubang ini sebagai pintu aerasi dan tempat lalat BSF meletakkan telur.
3. Tumpukkan ember kedua diatas ember pertama.
4. Tutup ember kedua untuk memudahkan memasukkan sampah.
5. Letakkan ember jauh dari jangkauan anak-anak.
Diskusi.
1. Mengapa harus dibuat ember bertumpuk?
………
……….
2. Apa peran lalat BSF pada teknologi ember tumpuk?
………
………
3. Jelaskan bagaimana cara memasukkan sampah organik rumah tangga!
………
……….
Kesimpulan
………
……….
Lampiran 2
PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
JURNAL PENGAMATAN SIKAP
Rasa ingin tahu, teliti, jujur, bertanggung jawab, berfikir kritis dan peduli lingkungan.
NO NAMA/ KELAS SIKAP TINDAK
LANJUT Rasa Teliti Jujur Tanggung Berfikir Peduli
ingin Jawab Kritis lingkungan
tahu
Keterangan:
V = menunjukkan sikap - = tidak menunjukkan sikap
2. Penilaian Pengetahuan Soal Uraian
Jawablah pertanyaan ini dengan jelas!
1. Tuliskan kegiatan apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menghemat penggunaan energy? Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari!
2. Bagaimanakah Teknik pembuatan ember tumpuk?
3. Ember tumpuk dapat menjadi alternatif pengolahan sampah organik rumah tangga. Mengapa demikian?
Rubrik Penilaian Soal Uraian pada Penilaian Pengetahuan.
Nomor Deskripsi capaian Score Nilai
Soal
1. Menuliskan 3 kegiatan hemat energi, 5 memberikan 3 contoh
Menuliskan 2 kegiatan hemat energi, 3
memberikan 3 contoh N= Skor perolehan x 100%
Skor maksimal Menuliskan 1kegiatan hemat energi, 2
memberikan 1contoh.
2 Dapat menyebutkan teknik, membuat 5 skema dan penjelasannya.
Dapat menyebutkan teknik, membuat 3 skema.
Dapat menyebutkan teknik, dan 2 penjelasannya saja.
3 Dapat menjelaskan 3 manfaat ember tumpuk untuk mengatasi sampah organik rumah tangga.
5
Dapat menjelaskan 2 manfaat ember tumpuk untuk mengatasi sampah organik rumah tangga.
3
Tidak dapat menjelaskan manfaat 1 ember tumpuk
JUMLAH SKOR MAKSIMAL 16
3. Penilaian
Ketrampilan Soal:
1. Buatlah kelompok dengan 4 orang/ kelompok!
2. Lakukan pembuatan ember tumpuk secara sederhana sesuai LKPD, mendiskusikan hasilnya dan mempresentasikan hasilnya tersebut bersama kelompok
3. Penilaian kinerja ini dinilai sesuai rubrik penilaian yang sudah disiapkan. Meliputi:
kelengkapan alat dan bahan, kekompakan/ kerjasama, hasil pembutan ember tumpuk dan presentasi.
Rubrik Penilaian Ketrampilan (Kinerja)
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR NILAI
1 Kelengkapan alat Lengkap 2
Kurang Lengkap 1 2 Kerjasama anggota Ada pembagian 3
N= Skor perolehan x100%
kelompok tugas anggota
kelompok jelas Skor maksimal
Ada pembagian 2 tugas anggota
kelompok kurang jelas
Ada pembagian 1 tugas anggota
kelompok kurang jelas
3 Hasil Kerja Sesuai yang 2
diharapkan
Tidak sesuai yang 1 diharapkan
4 Presentasi Lengkap, 3
komunikatif dan mudah dimengerti Tidak lengkap 2 komunikatif
Kurang 1
komunikatif
SKOR MAKSIMAL 10
DAFTAR NILAI PENILAIAN KINERJA
KELAS :………
HARI/ TANGGAL :………
MATERI :………
NO
KELOMPOK
NAMA SISWA
SKOR
Jumlah
skor NIlai Kelengkapan
alat
Kekompakan anggota
Hasil
Pengamatan Presentasi
1
2
3
4
5
Lubuk Jawi, 20 Juni 2022 Guru Mata Pelajaran IPA
SAKINO
NIP. 197602120 2008011018
Materi Raguler
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN Oleh
Sakino
Teknologi ramah lingkungan (sustainable technology/ green technology) merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Teknologi tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan dan pemenuhan kebutuhan manusia. Suatu teknologi dikatakan teknologi ramah lingkungan jika memenuhi syarat-syarat tertentu.
Teknologi ramah lingkungan bertujuan untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa untuk kepentingan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi ramah lingkungan juga dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.
A. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan
Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, teknologi dapat dibagi menjadi teknologi tidak ramah lingkungan dan teknologi ramah lingkungan. Teknologi tidak ramah lingkungan pada umumnya menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi atau batu bara, menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan serta berpotensi merusak keseimbangan alam, dan ekosistem. Teknologi ramah lingkungan merupakan bentuk aplikasi teknologi dengan tujuan memberi kemudahan bagi aktivitas dan pemenuhan kebutuhan manusia dengan memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Beberapa prinsip teknologi ini diantaranya adalah tidak menghasilkan limbah yang berbahaya serta menggunakan energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.
a. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang energi antara lain teknologi biofuel, biogas, sel surya, dan pembangkit listrik tenaga air, tenaga pasang surut air laut, tenaga angin, geotermal, fuel cell, dan hydrogen power. Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang energi adalah dengan memanfaatkan sumber energi alam yang melimpah serta dapat diperbarui.
b. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang lingkungan adalah biopori, fitoremidiasi, teknologi toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air. Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang lingkungan adalah dengan mengolah limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan dan limbah dapat menghasilkan produk atau sumber energi baru yang bermanfaat.
c. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang transportasi, misalnya kendaraan hidrogen, bus surya, mobil listrik. Sedangkan contoh teknologi ramah lingkungan di bidang industri adalah biopulping.
B. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain di bidang energi, bidang lingkungan, bidang industri, bidang rumah tangga, dan lainnya.
Reaktor Ember Tumpuk
Baik di perkotaan maupun dipedesaan, setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah.
Sampah kering atau basah, sampai plastik atau bahan non-plastik seperti kertas pembungkus, sampah sayuran dapur, sampah nasi bekas, sampah lauk pauk seperti ikan, tulang, dan lain-lain.
Semua sampah itu pasti dibuang ke tempat sampah dan menunggu petugas pengambil sampah tiap pagi hari.
Atau kalau di pedesaan, sampah dibuang ke tempat sampah dan dibakar bersamaan dengan sampah serasah daun-daunan lainnnya. Untuk sementara masalah sampah selesai sampai disini. Tapi tidak memberikan manfaat langsung kepada kita.
Pernah gak terbersit bahwa sampah itu sebenarnya sebenarnya bermanfaat. Baik sampah yang organik maupun yang non-organik. Sampah organik seperti sampah-sampah dapur sisa-sisa sayuran dan buah, bisa dimanfaatkan menjadi sumber pupuk kompos dan pupuk organik cair. Memanfaatkan sampah organik dan diolah menjadi pupuk pada dasarnya kita secara tidak langsung berbakti kepada tanah/bumi dan tanaman yang sudah diberikan oleh Yang Maha Pencipta. Terlebih jika dikelala dalam sekala besar dan memberikan impact finansial. Jika kita mampu menjual pupuk kompos atau POC-nya.
Dan sampah plastik, seperti bekas botol minuman dalam kemasan, bisa dikumpulkan kemudian dijual ke pengempul barang bekas. Untuk sampah organik, ada acara praktis dan ekonomis untuk mengolah sampah-sampah tersebut menjadi produk yang bermanfaat bagi tanaman, yaitu menjadikannya sebagai pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Teknologinya salah satunya dengan menggunakan Reaktor Ember Tumpuk.
Apa itu reaktor ember tumpuk? Adalah rekator pengolah limbah organik dengan menggunakan 2 ember yang dibuat bertumpuk. Dimana dalam proses pengolahan limbah organiknya dibantu oleh larva Hi (Hermetia illucens).
Bahasan dan tulisan mengenai ember tumpuk ini saya dapatkan dari postingan Prof Nasih Widya Yuwono, di group facebook Tribio. Disana beliau banyak membagikan tulisannya.
Sebenarnya komponen reaktor ember tumpuk terdiri dari:
1. Ember bawah fungsinya sebagai penampung lindi. Dimana pada bagian bawahnya dipasangkan kran di samping bawah, sebagai jalan untuk mengeluarkan air lindi. Tutup bagaian atas diambil tepinya saja untuk penyangga ember atas.
2. Ember atas fungsinya untuk menampung sampah-sampah organic sisa makanan, sayuran dan buah-buahan.