• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Ilmu Pengetahuan Alam 9

N/A
N/A
Suzana Suzana

Academic year: 2024

Membagikan " RPP Ilmu Pengetahuan Alam 9"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 3.10)

Satuan

Pendidikan Mata Pelajaran

: SMP

: Ilmu Pengetahuan Alam:

Kelas/Semester Materi Pokok

: IX/II

: Teknologi Ramah Lingkungan Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran

1. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

2. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi dalam melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

3.10. Membedakan proses dan produk teknologi yang merusak lingkungan dan ramah lingkungan

4.9 Menyajikan data dan informasi tentang proses dan produk teknologi yang tidak merusak lingkungan.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

(2)

1.1.1. Menerima perbedaan ciri fisik teman di kelasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan 2.1.1. Melakukan pengamatan/percobaan secara jujur.

2.1.2. Melaporkan hasil pengamatan/ percobaan secara teliti.

3.10.1. Mengidentifikasi perbedaan teknologi yang ramah lingkungan dan teknologi yang tidak ramah lingkungan.

3.10.2. Menjelaskan prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan.

3.10.3. Mengidentifikasi penerapan teknologi ramah lingkungan di sekitar tempat tinggal peserta didik.

3.10.4. Mendeskripsikan dampak positif dan negatif penerapan teknologi di sekitar tempat tinggal peserta didik terhadap lingkungan.

3.10.5. Merumuskan ide atau saran untuk mengatasi dampak negatif penerapan teknologi di sekitar tempat tinggal peserta didik.

3.10.6. Menjelaskan contoh-contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang: bidang energi, bidang transportasi, bidang lingkungan, dan bidang industri.

3.10.7. Mengidentifikasi perilaku hemat energi yang mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

4.9.1. Menjelaskan prinsip-prinsip teknologi tidak ramah lingkungan.

4.9.2. Memprediksi kerusakan yang timbul di lingkungan sekitar akibat teknologi tidak ramah lingkungan.

4.9.3. Mengidentifikasi sumber energi alternatif yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik.

4.9.4. Mendaftar kelebihan dan kekurangan penerapan sumber energi alternatif di sekitar tempat tinggal peserta didik

4.9.5. Menentukan energi alternatif yang paling sesuai atau yang paling mungkin diterapkan di lingkungan sekitar peserta didik.

4. Materi Pembelajaran.

1. Materi Reguler

Teknologi ramah lingkungan (sustainable technology/ green technology) merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Teknologi tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan dan pemenuhan kebutuhan manusia. Suatu teknologi dikatakan teknologi ramah lingkungan jika memenuhi syarat-syarat tertentu.

Teknologi ramah lingkungan bertujuan untuk menghasilkanberbagai produk dan jasa untuk kepentingan manusia denganmemanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi ramah lingkungan juga dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.

A. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan

(3)

Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, teknologi dapat dibagi menjadi teknologi tidak ramah lingkungan dan teknologi ramah lingkungan. Teknologi tidak ramah lingkungan pada umumnya menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi atau batu bara, menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan serta berpotensi

merusak keseimbangan alam, dan ekosistem. Teknologi ramah lingkungan merupakan bentuk aplikasi teknologi dengan tujuan memberi kemudahan bagi aktivitas dan pemenuhan

kebutuhan manusia dengan memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Beberapa prinsip teknologi ini diantaranya adalah tidak menghasilkan limbah yang berbahaya serta menggunakan energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.

a. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang energi antara lain teknologi biofuel, biogas, sel surya, dan pembangkit listrik tenaga air, tenaga pasang surut air laut, tenaga angin, geotermal, fuel cell, dan hydrogen power. Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang energi adalah dengan memanfaatkan sumber energi alam yang melimpah serta dapat diperbarui.

b. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang lingkungan adalah biopori, fitoremidiasi, teknologi toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air. Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang lingkungan adalah dengan mengolah limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan dan limbah dapat menghasilkan produk atau sumber energi baru yang bermanfaat.

c. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang transportasi, misalnya kendaraan hidrogen, bus surya, mobil listrik. Sedangkan contoh teknologi ramah lingkungan di bidang industri adalah biopulping.

B. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain di bidang energi, bidang lingkungan, bidang industri, bidang rumah tangga, dan lainnya.

1. Bidang Energi

a. Biofuel

Biofuel, merupakan teknologi penyediaan energi alternatif dengan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Biofuel, berasal dari bahan-bahan organik. Tahukah kamu apa yang membedakan biofuel dengan bahan bakar fosil? Keduanya memang berasal dari bahan- bahan organik tetapi biofuel dapat diolah langsung dari bahan organik seperti tumbuhan sedangkan bahan bakar fosil berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati selama jutaan tahun yang lalu.

Ada dua jenis biofuel yaitu dalam bentuk etanol dan biodiesel.

Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dapat dibuat dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam. Beberapa tumbuhanyang mengandung karbohidrat tinggi seperti jagung, sorgum, atau singkong biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol.

Sedangkanbiodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak nabati.

(4)

Penggunaan bahan bakar dengan sumber alam yang dapat diperbaharui akan sangat

membantu kita untuk menjamin kelestarian lingkungan dan ketergantungan pada ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis. Selain itu sisa pembakaran dari biofuel juga lebih ramah lingkungan.

b. Biogas

Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang saat ini sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga di Indonesia.

Biogas diperoleh dari proses fermentasi bahanbahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen). Bakteri anaerob tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas metana (CH4) sebesar 75%, dan gas lainnya seperti karbondioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida. Namun demikian, gas yang digunakan sebagai sumber bahan bakar adalah gas metana. Bahan organik yang paling sesuai untuk produksi biogas adalah bahan organik yang berbentuk padat, cair, dan homogen. Saat ini kotoran dan urin hewan ternak menjadi pilihan yang sesuai untuk produksi biogas. Teknik pembutan biogas secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 9.4.

Lingkungan yang memiliki peternakan, tempat atau pabrik pengolahan makanan, seperti tempat pembuatan tahu, tempe, ikan pindang, dan brem, merupakan tempat strategis bagi pembuatan biogas.

Gambar 9.4 Skema Pembuatan Biogas Coba kamu pikirkan mengapa harus di tempat-tempat tersebut?

c. Sel Surya (Solar Cell)

Kita dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan photovoltaic (PV) cell, atau sering disebut solar cell atau sel surya. Pada umumnya sel surya ini memiliki ukuran yang tipis (hampir sama dengan selembar kertas) dan terbuat dari silikon (Si) yang

(5)

dimurnikan atau polikristalin silikon dengan beberapa logam yang mampu menghasilkan listrik.

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 9.5 Panel Surya

Kita dapat memasang panel surya pada atap rumah atau menyusunnya dalam lembaran- lembaran, dinding bangunan, atau pada permukaan benda lain. Teknologi terbaru pada panel surya ini adalah adanya motor elektrik yang dapat menjaga panel surya tetap menghadap cahaya matahari pada siang hari. Dengan demikian, mekanisme panel surya ini akan memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, mampu

menghasilkan energi cukup besar, dan mudah dipasang atau dipindahkan atau dikembangkan.

Meskipun memiliki banyak keunggulan, panel surya juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah membutuhkan sistem penyimpanan listrik dan komponen pada panel surya ini termasuk jenis sampah yang berbahaya sehingga harus didaur ulang dengan benar setelah pemakaian selama 20-25 tahun.

d. Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hydropower)

Tenaga air atau hydropower menggunakan energi gerak (energi kinetik) dari aliran air untuk menghasilkan listrik. Siklus air dari hydropower diawali adanya evaporasi atau penguapan air yang kemudian membentuk awan dan hujan. Air hujan yang terdapat pada dataran tinggi, selanjutnya mengalir ke daerah yang lebih rendah melalui sungai.

(6)

Gambar 9.6 (a) Skema Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Air, (b) Pembangkit Listrik yang Telah diterapkan di Masyarakat

Cara yang paling umum untuk memanfaatkan hydropower ini yaitu dengan membangun bendungan yang membentangi sungai besar untuk membentuk tempat penampungan air. Air yang dibendung dialirkan melalui suatu pipa besar dengan debit atau laju tertent untuk memutar turbin yang akan menghasilkan listrik. Secara umum, alat pembangkit listrik tenaga air terdiri atas generator dan turbin. Generator terdiri atas dua bagian utama yakni stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam yang terdiri atas lilitan kabel dam suatu silinder,

sedangkan rotor adalah bagian yang berputar mengelilingi poros. Poros pada rotor generator terhubung dengan rotor pada turbin.

e. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut dan Ombak (Ocean Power)

Kita juga dapat menghasilkan listrik dari aliran air yang berasaldari pasang surut air laut dan ombak. Di beberapa pantai dan muara, level ketinggian air dapat naik atau turun hingga 6 meter bahkan lebih. Bendungan dibangun melintasi bibir pantai dan muara untuk mengambil energi pada aliran air laut ini untuk digunakan sebagai hydropower.

(7)

Gambar 9.7 Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)

Perbedaan derajat dari sinar matahari yang menyinari bumi pada daerah ekuator dan daerah kutub menyebabkan perbedaan panas diantara daerah tersebut; bersama dengan rotasi bumi, menciptakan aliran udara yang disebut angin. Kita dapat menangkap bentuk tidak langsung dari energi matahari ini dengan turbin angin yang dapat mengubahnya menjadi energi listrik.

Akhir-akhir ini, pembangkit listrik tenaga angin menjadi sumber energi dunia terbesar kedua setelah panel surya.

Ada dua jenis pembangkit listrik tenaga angin yang saat ini dikembangkan, yaitu: pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun di daratan dan yang dibangun di pantai seperti yang tampak pada Gambar 9.8.

(8)

Gambar 9.8 (a) Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang Dibangun di Daratan, (b)Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang Dibangun di Lautan g. Geotermal

Energi geotermal merupakan panas yang tersimpan dalam tanah, lapisan dasar bumi, dan cairan dalam kerak bumi. Kita dapat menggunakan energi yang tersimpan ini untuk memanaskan dan mendinginkan bangunan serta menghasilkan listrik. Ilmuwan

memperkirakan bahwa hanya dengan menggunakan 1% dari panas yang tersimpan sedalam 5 km dalam kerak bumi akan menghasilkan energi 250 kali lebih banyak dari minyak dan gas alam yang tersimpan di seluruh lapisan bumi. Salah satu cara untuk mengambil energi geotermal ini dengan menggunakan sistem pompa panas geotermal “geothermal heat pump system”. Sistem ini dapat memanaskan dan mendinginkan sebuah rumah dengan memanfaatkan perbedaan temperatur.

Gambar 9.9 Aplikasi Geotermal dalam Skala Rumah

Kita juga dapat mengambil energi dari lapisan bumi yang lebih dalam dengan sistem yang disebut hydrothermal reservoir. Beberapa batuan di dalam bumi memiliki suhu sangat tinggi yang disebabkan oleh adanya pemecahan material radioaktif yang terkandung dalam batuan tersebut. Air dalam tanah bertemu dengan batuan panas sehingga terbentuk uap yang kemudian terakumulasi di antara bebatuan tersebut. Uap air yang terkumpul dalam jumlah besar akan menimbulkan tekanan yang tinggi. Jika kita mengebor bagian tersebut dengan bantuan pipa khusus maka uap air akan keluar dengan kecepatan yang besar. Aliran uap inilah yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan listrik.

h. Fuel Cell dan Hydrogen Power

Matahari menghasilkan energi yang menjaga keberlangsungan hidup di bumi melalui penggabungan inti (fusi) atom-atom hidrogen. Hidrogen merupakan unsur kimia paling sederhana dan paling banyak di alam semesta. Perlu kamu ketahui bahwa, hidrogen yang banyak di alam semesta bukanlah hidrogen bebas yang dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar, tetapi hidrogen tersebut banyak dalam bentuk senyawa, misalnya hidrogen pada air (H2O). Oleh karena itu, para ilmuwan menyatakan bahwa gas hidrogen (H2) akan menjadi bahan bakar di masa depan. Agar hal itu dapat terwujud, ilmuwan saat ini fokus untuk mengembangkan sel bahan bakar “fuel cell” yang menggabungkan gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Reaksi antara gas H2 dengan O2 menghasilkan energi panas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai sumber listrik. Reaksi antara keduanya dapat dituliskan sebagai

(9)

berikut: 2 H2 + O2 → 2 H2O + energi.

Gambar 9.10 Skema Hydrogen Power

Berdasarkan reaksi kimia tersebut dapat kita ketahui bahwa selain energi yang dapat

dimanfaatkan lainnya adalah uap air. Ketika uap air ini dilepaskan ke atmosfer maka tidak akan berbahaya sehingga tenaga hidrogen ini ramah lingkungan. Penggunaan secara luas hidrogen sebagai bahan bakar akan menghilangkan masalah polusi udara serta dapat mengurangi kerusakan iklim karena dalam teknologi ini tidak dihasilkan CO2. Hal tersebut tentunya juga harus didukung dengan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil (minyak

bumi) atau energi nuklir yang menghasilkan CO2 di bumi. Oleh karena itu, diharapkan dengan penggunaan H2 ini di masa depan bumi akan lebih terjaga dari pencemaran udara.

2. Bidang Transportasi

a. Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vehicle)

Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam kendaraan ini terpasang alat yang mampu mengubah energi kimia dari hidrogen menjadi energi mekanik, dengan cara membakar hidrogen dalam mesin

pembakaran internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fuel cell untuk menggerakkan motor listrik. Banyak perusahaan luar yang telah mengembangkan kendaraan ini dan diharapkan dapat berkembang pesat di tahun-tahun mendatang.

Gambar 9.11 Alat Transportasi Berbahan Bakar Hidrogen (a) Mobil Hidrogen, (b) Pesawat Hidrogen, (c) Sepeda Hidrogen

(10)

b. Mobil Surya (Solar Car)

Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari sinar matahari. Salah satu contoh mobil surya adalah bus surya. Bus ini menggunakan sinar matahari untuk memberikan energi pada alat alat listrik dalam bus dan energi yang digunakan sebagai penggerak pada mesin bus. Bus surya yang saat ini ada merupakan kendaraan yang menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan listrik yang diperoleh dari cahaya matahari atau sumber yang lain. Pengembangan bus surya ini sejalan dengan berkembangnya teknologi panel surya atau photovoltaic cell. Pada bus surya ini terdapat panel surya yang terpasang pada atap bus yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh mesin bus. Pengenalan bus ini sebagai alat transportasi umum bertujuan untuk

mengembangkan alat transportasi yang ramah lingkungan. Di Indonesia sudah dikembangkan mobil tenaga surya oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya sejak tahun 2013 dan sudah meraih banyak kejuaraan dunia di antaranya di Jepang dan Australia. Mobil ini dapat mencapai kecepatan 100 km/jam dan memiliki daya simpan baterai sebesar 5 KW.

Gambar 9.12 Bus Surya C. Mobil Listrik (Electric Car)

Mobil listrik merupakan mobil yang didorong oleh satu atau lebih motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau alat penyimpanan energi yang lain. Motor elektrik ini mampu memberikan tenaga putaran dengan cepat dan memberikan percepatan yang kuat namun halus. Mobil listrik ini pertama kali dibuat pada tahun 1884 oleh seorang berkebangsaan Inggris, Thomas Parker. Mobil listrik ini baru berkembang pesat pada tahun 2008, semenjak ditemukannya teknologi pengaturan tenaga baterai dan mahalnya bahan bakar fosil. Keuntungan dari penggunaan mobil listrik ini antara lain mengurangi polusi udara, karena mobil ini tidak menghasilkan polutan dan mengurangi efek rumah kaca. Namun, penggunaan teknologi ini secara besar-besaran masih menjumpai beberapa hambatan, antara

lain: masih tingginya biaya produksi, minimnya infrastruktur isi ulang bahan bakar listrik, dan masih takutnya pengemudi akan kehabisan listrik sebelum sampai di tujuan.

Tahukah kamu bahwa di Indonesia juga sudah mulai mengembangkan mobil tenaga listrik yang ramah lingkungan? Pada tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan Institut

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mengembangkan prototipe mobil listrik yang berkapasitas empat orang.

(11)

3. Bidang Lingkungan

a. Biopori

Biopori dikenal dengan istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR), merupakan teknik untuk membuat wilayah resapan air hujan. Teknik biopori memiliki prinsip yang sama dengan sumur resapan, namun teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang dibuat berlubanglubang kecil (berpori) yang nantinya akan menyerap air hujan dan kemudian disalurkan ke dalam tempat penampungan air. Biopori sangat bermanfaat bagi pelestarian keseimbangan lingkungan. Selain dapat mencegah banjir di musim hujan, biopori juga dapat menjamin ketersediaan air pada musim kemarau. Biopori juga dapat diandalkan untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh adanya genangan air, seperti demam berdarah, malaria, dan kaki gajah. Kesuburan dan kelestarian organisme tanah juga dapat terjaga dengan teknologi ini. Lubang-lubang resapan air ini sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos, yakni dengan memberikan sampah organik seperti dedaunan atau sisa makanan.

b. Fitoremediasi

Masih ingatkah kamu materi bioremediasi? Fitoremediasi merupakan salah satu bentuk bioremediasi. Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan,

memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik. Melalui fitoremediasi ini polutan (zat penyebab polusi) seperti logam berat, pestisida, minyak, dan zat lain yang mengotori tanah, air, atau udara dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Fitoremediasi baru berkembang pada awal tahun 1990, yaitu dimulai dari kesuksesan dalam memperbaiki daerah tercemar oleh zat radioaktif sesium (Cs), stronsium

(12)

(Sr), dan uranium (U) di Chernobyl, Rusia dengan menggunakan tumbuhan bunga matahari.

Keunggulan teknologi fitoremediasi ini antara lain: ramah lingkungan, biaya operasional rendah, mudah untuk diaplikasikan, aman digunakan, tanah dapat menjadi lebih subur dan dapat membuat kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan dalam fitoremediasi adalah bunga matahari, sawi, eceng gondok, padi, tembakau, dan lidah mertua.

Gambar 9.15 Tanaman Eceng Gondok, Salah Satu Tanaman untuk Fitoremediasi c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)

Composting toilet merupakan toilet kering yang menggunakan proses secara aerob untuk menghancurkan atau mendekomposisi feses yang dihasilkan manusia. Toilet pengompos dapat digunakan sebagai pengganti toilet air pada umumnya. Toilet ini biasanya ditambah

dengan campuran serbuk gergaji, sabut kelapa, atau lumut tertentu untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan mengurangi bau. Proses dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari proses dekomposisi secara anaerob yang digunakan pada septic tank.

d. Teknologi Pemurnian Air (Water Purification)

Pemurnian air merupakan suatu proses penghilangan zat-zat kimia, kontaminan biologis, partikel-partikel padat, dan gas-gas dari air yang terkontaminasi atau kotor. Tujuan dari proses ini yaitu untuk menghasilkan air yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu.

Secara umum, proses pemurnian air merupakan proses kajian fisika, kimia, dan biologi. Secara fisika, pada proses pemurnian air ada proses filtrasi atau penyaringan, sedimentasi atau pengendapan, dan destilasi atau penyulingan. Secara biologis, ada pemberian karbon aktif.

Secara kimia, ada pemberian klorin (Cl2) atau penyinaran dengan sinar ultraviolet (UV). Karbon aktif, klorin, dan sinar ultraviolet dapat berperan sebagai pembunuh kuman yang ada dalam air.

Ada banyak teknologi dalam pemurnian air, di antaranya adalahsebagai berikut.

1) Teknologi Pemurnian Air Sederhana

Pemurnian air dapat dilakukan dengan membuat alat yang berbentuk tabung yang didalamnya terdapat lapisan-lapisan bahan seperti pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut kelapa, dan dapat juga ditambah dengan kapas atau kain katun. Pada penjernihan air dilakukan proses

(13)

penyaringan kotoran padat yang larut dalam air dengan pasir, kerikil, dan ijuk atau sabut kelapa. Air yang tersaring kotorannya akan melewati arang yang dapat mengurangi kuman- kuman dalam air. Air kotor dapat dituangkan ke dalam tabung melalui bagian atas tabung, selanjutnya air mengalir pada bagian bawah tabung karena adanya gaya gravitasi atau dibantu dengan tekanan dari luar. Selama mengalir ke bagian bawah tabung, air akan mengalami proses penyaringan sehingga pada bagian bawah dapat diperoleh air bersih.

2) Teknologi Osmosis Balik

Osmosis balik merupakan teknologi pemurnian air yang menggunakan prinsip kebalikan dengan prinsip osmosis. Osmosis balik menggunakan prinsip tekanan untuk mengatasi tekanan osmotik yang terjadi secara alami

.

4. Bidang Industri

a) Biopulping

Biopulping adalah teknologi ramah lingkungan yang terinspirasi dari proses pelapukan kayu dan sampah tanaman oleh mikroorganisme. Proses pelapukan dilakukan secara alami oleh beberapa jenis mikroba dan jamur, sehingga sampah dari pohon-pohon yang telah mati akan kembali diserap oleh alam secara alami. Saat ini kendala besar yang dihadapi oleh para pemilik industri berbahan baku seperti pabrik kertas adalah proses pengolahan limbah yang

mengandung zat kayu (lignin) yang membutuhkan proses lama dan berbahaya terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Biasanya limbah dari pabrik kertas akan diuraikan dengan menggunakan bahan kimia seperti soda api, sulfit, dan garam sulfida. Bahan kimia ini akan memberikan efek negatif jika digunakan secara terus menerus.

Terinspirasi dari kemampuan mikroba dalam proses pelapukan kayu, para ahli saat ini mulai mengembangan proses pengolahan limbah dengan menggunakan mikroorganisme yang mampu menguraikan lignin secara alami yang banyak ditemui secara bebas di alam. Contoh mikroorganisme yang digunakan yaitu dari jenis kapang (jamur) Phlebia subserialis dan Ceriporiopsis subvermispora.

C. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian

Selain dengan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan, masih banyak contoh perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai berikut:

a. Membudayakan penggunaan sepeda atau jalan kaki untuk kegiatan sehari-hari. Selain menghemat BBM, penggunaan sepeda dan jalan kaki juga dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kesehatan.

b. Mematikan kendaraan jika sedang tidak digunakan dan jangan terlalu lama menyalakan kendaraan ketika akan digunakan.

c. Mematikan lampu saat tidur dan saat siang hari. Oleh karena itu, saat membangun atau

(14)

merenovasi rumah, sebaiknya membuat rumah dengan banyak jendela sehingga cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.

d. Jika menggunakan pompa air listrik untuk mengalirkan air, penuhilah bak mandi dan tempat penampungan air dalam sekali waktu.

e. Membuat jadwal mencuci dan menyeterika pakaian secara teratur. Misal masing-masing dua kali seminggu untuk seluruh pakaian yang kotor.

ƒ. Jika menggunakan kendaraan sebaiknya berangkat lebih pagi agar terhindar dari kemacetan.

Kemacetan di jalan membuat kendaraan membuang bahan bakar secara percuma.

g. Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi. Misalnya mengganti lampu pijar yang menghasilkan warna kuning dengan lampu neon yang menghasilkan warna putih atau lampu LED (light emmiting diode) yang dapat bertahan hingga 15 tahun.

h. Jangan buang kertas-kertas bekas begitu saja, tanamkan dalam diri bahwa setiap menggunakan sebuah kertas maka kita telah menebang sebuah pohon.

i. Menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci.

2. Materi Pengayaan

. Teknologi Ramah Lingkungan

• Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, teknologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Teknologi tidak ramah lingkungan dan

2. Teknologi ramah lingkungan.

• Teknologi tidak ramah lingkungan pada umumnya menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi atau batu bara, menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan serta berpotensi merusak keseimbangan alam, dan ekosistem.

• Teknologi ramah lingkungan merupakan bentuk aplikasi teknologi dengan tujuan memberi kemudahan bagi aktivitas dan pemenuhan kebutuhan manusia dengan memperhatikan prinsip- prinsip pelestarian lingkungan.

 Beberapa prinsip teknologi ini diantaranya adalah tidak menghasilkan limbah yang berbahaya serta menggunakan energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.

Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan

1) Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang energi antara lain teknologi biofuel, biogas, sel surya, dan pembangkit listrik tenaga air, tenaga pasang surut air laut, tenaga angin, geotermal, fuel cell, dan hydrogen power.

Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang energi adalah dengan memanfaatkan sumber energi alam yang melimpah serta dapat diperbarui.

2) Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang lingkungan adalah biopori, fitoremidiasi, teknologi toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air.

(15)

Prinsip teknologi ramah lingkungan di bidang lingkungan adalah dengan mengolah limbah agar tidak berbahaya bagi lingkungan dan limbah dapat menghasilkan produk atau sumber energi baru yang bermanfaat.

3) Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang transportasi, misalnya kendaraan hidrogen, bus surya, mobil listrik. Sedangkan contoh teknologi ramah lingkungan di bidang industri adalah biopulping.

4) Teknologi tidak ramah lingkungan pada umumnya menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi atau batu bara. Selain itu teknologi tidak ramah lingkungan juga kurang memperhatikan kelestarian lingkungan

5) Perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah mengurangi penggunaan alat transportasi dengan bahan bakar minyak.

• Perilaku yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan kendaraan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

• Mulai menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda dan mobil dengan sumber energi listrik atau cahaya matahari.

• Memanfaatkan biogas sebagai pengganti elpiji

3. Materi Remedial

Materi remedial merupakan materi reguler . Materi ini diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan bagian materi yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/metode yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya.

4. Kegiatan Pembelajaran.

1. Pertemuan Pertama: (2

JP) Langkah

Pembelajaran

Sintak Model

Pembelajaran Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan

Pendahuluan

 Guru menyiapkan peserta didik untuk belajar.

 Guru melakukan apersepsi, de- ngan cara menghubungkan materi yang akan disampaikan tentang Teknologi ramah lingkungan; dengan Energi dalam sistem kehidupan yang telah dibahas pada kelas 7 semester 2

 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan.

 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat materi pembelajaran

(16)

 Guru mengajak peserta didik untuk:

 merenungi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan.

 berpikir sumber energi apa saja yang ada di alam. Beberapa sumber energi diantaranya adalah cahaya matahari, angin, panas bumi serta bahan bakar fosil.

 menggunakan sumber energi yang telah diciptkan Tuhan secara bijak dan menjaga ketersediaanya sebagai suatu bentuk syukur atas segala nikmat Tuhan.

 Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok.

Kegiatan Inti

**)

1. Stimulation (Stimulasi/Pem berianrangsang an)

 Guru mengajukan pertanyaan untuk memotivasi siswa:

 Masih ingatkah kamu tentang konsep energi?

 Dapatkah kamu menyebutkan contoh alat-alat (transportas / rumah tangga) yang menggunakan energi?

 Peserta Didik diminta mengamati gambar yang ditunjukkan oleh Guru.

 Peserta didik diminta untuk mengamati dan memberikan tanggapan dan pendapat ter-hadap gambar yang diberikan.

 Apakah kita dapat meng-gunakan sumber energi tersebut dalam waktu yang lama?

 Apakah dampak negatif peng- gunaan simber energi tersebut?

2. Problem Statement (Pertanyaan/

Identifikasi

Guru menampilkan gambar:

(17)

masalah)

3. Data Collection (Pengumpulan Data)

4. Data Processing (Pengolahan Data)

I II

Siswa diminta membuat pertanyaan yang berkaitan dengan “Teknologi Ramah Lingkungan dan Teknologi tidak Ramah lingkungan”, Berdasarkan gambar tersebut.

Misalnya:

- Gambar manakah yang merupakan teknologi ramah lingkungan?

- Gambar manakah yang merupakan teknologi tidak ramah lingkungan?

- Mengapa Gambar I teknologi ramah lingkungan?, gambar II merupakan teknologi ramah lingkungan?

- Guru bertanya kepada peserta didik alasan mengapa saat ini mulai banyak diciptakan sumber energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak.

- Peserta didik diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan yang mereka rumuskan.

- Guru membagikan Lembar Kerja 1 tentang teknologi ramah lingkungan (Ayo kita diskusikan!) halaman 127.

- Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.

- Peserta didik membaca

literatur/bahan bacaan tentang

“Prinsip dasar teknologi ramah lingkungan”

- Dalam kelompoknya peserta didik berdiskusi untuk mengolah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan gambar dan bahan bacaan/literatur tentang “Teknologi Ramah

(18)

5. Verification (Pembuktian

6.

Generalization (Menarik kesimpulan)

Lingkungan dan Teknologi tidak Ramah lingkungan”.

- Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh sehingga dapat menjawab pertanyaan di dalam LK 1 “Teknologi Ramah Lingkungan dan Teknologi tidak Ramah lingkungan”.

- Peserta didik memeriksa secara cermat rumusan hipotesis/

pertanyaan yang telah dibuat pada awal pembelajaran.

- Peserta didik membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah

dirumuskan dengan cara

mencocokkan rumusan hipotesis tentang “Teknologi Ramah Lingkungan dan Teknologi tidak Ramah lingkungan” dengan konsep yang berhasil ditemukan dari buku sumber/literatur.

- Peserta didik menyimpulkan hasil pengumpulan informasi dan diskusi, misalnya:

 menyimpulkan bahwa tubuh dapat merasakan rangsang dari lingkungan karena adanya sistem saraf yang memanfaatkan prinsip kelistrikan;

 menyimpulkan bahwa kelistrikan juga terdapat pada beberapa hewan.

- Peserta didik mengomunikasikan informasi yang telah diperoleh di depan kelas.

- Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang “Teknologi Ramah Lingkungan dan Teknologi tidak Ramah lingkungan”

Kegiatan Penutup

- Peserta didik dan guru mereviu hasil kegiatan pembelajaran.

- Peserta didik ditugaskan membuat makalah tentang sifat kelistrikan pada saraf manusia dan beberapa hewan penghasil listrik untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

- Guru menyampaikan tugas pertemuan berikutnya untuk

(19)

mempelajari aplikasi teknologi ramah lingkungan

2. Pertemuan Kedua : ( 3

JP) Langkah

Pembelajaran

Sintak Model

Pembelajaran Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Pendahuluan a. Pada topik ini guru dapat menerapkan

metode presentasi, artinya materi ini dapat dibagi untuk dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Melalui metode ini peserta didik juga dapat dilatih untuk belajar menggali informasi lebih dalam tentang teknologi ramah lingkungan. Jika di sekolah terdapat fasilitas LCD Proyektor peserta didik dapat menyajikan presentasinya menggunakan slide powerpoint. Jika tidak ada fasilitas LCD Proyektor, peserta didik dapat membuat sajian presentasi dengan menunjukkan foto atau membuat bagan menggunakan kertas manila.

b. Guru dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok membahas topik yang berbeda yakni aplikasi teknologi ramah lingkungan bidang energi, bidang transportasi, bidang lingkungan, dan bidang industri.

c. Guru juga dapat mengarahkan peserta didik untuk mendiskusikan teknologi ramah lingkungan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Peserta didik dapat diberi tugas untuk menganalisis mana teknologi yang sesuai dan sudah diterapkan di Indonesia berdasarkan bahan bacaan di Buku Siswa atau sumber tambahan lainnya. Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok.

d. Selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk mengaplikasikan salah satu bentuk teknologi ramah lingkungan dengan membuat pemurnian air secara sederhana (Aktivitas 9.2). Beberapa hal yang pelu diperhatikan guru dalam kegiatan ini adalah:

- Setiap kelompok diberikan kebebasan untuk menyusun uruturutan bahan pada tabung penyaringan. Hal ini Kegiatan Inti **)

(20)

berguna untuk merangsang kreativitas peserta didik.

- Guru membimbing peserta didik untuk dapat memberikan argumen tentang alasan mereka memilih penyusunan bahan penyaring air yang berbeda dengan yang ada pada petunjuk di Buku Siswa.

- Guru juga harus memotivasi peserta didik bahwa peserta didik tidak boleh takut salah dalam menyusun, sehingga peserta didik lebih dapat bebas melakukan eksporasi sesuai kreativitasnya.

- Semakin banyak perbedaan susunan bahan dalam alat penjernih pada setiap kelompok akan menimbulkan banyak bahan diskusi yang menarik.

- Pada saat membandingkan hasil penyaringan pada setiap kelompok, guru dapat mengajak peserta didik untuk melakukan analisis tentang bagaimana urutan bahan yang sesuai dan efektif untuk penjernihan air.

- Guru dapat memberikan penghargaan pada kelompok yang mampu membuat alat penyaring yang menghasilkan air paling jernih. Hal ini dilakukan untuk memotivasi peserta didik.

- Guru dapat melakukan penilaian terhadap sikap gotong rotong dan kreativitas peserta didik. Pedoman penilaian (lihat Bab 3 Bagian umum).

e. Setelah guru melakukan salah satu contoh aplikasi teknologi ramah lingkungan yakni permurnian air, guru selanjutnya dapat membimbing peserta didik membahas prinsip pemurnian air yang lain yakni teknologi osmosis balik.

f. Guru mengajak siswa untuk mengingat konsep osmosis yang telah dipelajari pada kelas VIII dengan memperhatikan ilustrasi pada Gambar 9.19. ƒ. Konsep yang ditekankan tentang osmosis adalah suatu peristiwa perpindahan pelarut dari larutan yang berkonsentrasi rendah (encer) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (pekat) melalui membran

(21)

semipermeabel.

Kegiatan Penutup Selanjutnya untuk mengarahkan peserta didik memahami prinsip osmosis balik guru dapat meminta siswa memahami ilustrasi pada Gambar 9.20 di Buku Siswa.

Guru dapat menegaskan bahwa konsep osmosis balik adalah dengan mencegah terjadinya osmosis alami dengan memberikan tekanan yang besar sehingga air yang semula akan bergarak dari larutan encer ke larutan pekat akan bergerak sebaliknya

3. Pertemuan Ketiga: ( 2 JP

) Langkah

Pembelajaran

Sintak Model

Pembelajaran Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan

Pendahuluan

CPS (Creative Problem solving)

1.Membangun kesempatan (Constructing Opportunities)

1)

Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.

2)

Peserta didik berdoa untuk memulai pelajaran.

3)

Guru menampilkan beberapa poster yang berkaitan dengan perilaku hemat energi, yang selanjutnya memberikan pertanyaan “apa yang terpikir oleh kalian ketika melihat gambar tersebut?”

4)

Guru menuliskan tujuan pembelajaran hari itu

10 menit

Kegiatan Inti **) a. Guru memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk mengungkapkan beberapa pendapatnya secara tertulis tentang perilaku hemat

55 menit Gambar 1. Gambar. 2

(22)

2.Mengeksplorasi data (Exploring Data)

3.Menentukan per- masalahan

(Framing Problems)

4.Menghasilkan Gagasan

(Generating Idea)

5.Mengembangkan solusi (Developing Solutions)

energi.

-Guru dapat memberikan pertanyaan reflektif terlebih dulu untuk membimbing peserta didik agar dapat menciptakan ide-ide kreatif tentang perilaku hemat energi. Beberapa pertanyaan reflektif yang diajukan adalah sebagai berikut.

- Menurut pendapatmu mengapa kita perlu hemat energi?

- Apa saja perilaku sehari-hari yang dapat menghemat energi.

Guru meminta peserta didik menuliskan dalam tabel kemudian mengidentifikasi beberapa kendala atau kekurangan dalam pelaksanaanya!

No Perilaku Hemat Energi

Kendala/keku rangan dalam pelaksanaan

- Berdasarkan kekurangan dalam pelaksanaan perilaku hemat energi yang sudah kamu kemukakan tersebut, sebagai seorang peserta didik, apakah upaya unik dan menarik yang dapat kamu lakukan sehingga efektif untuk mengajak orang-orang di sekitarmu lebih bijak dalam menggunakan energi?

b. Guru meminta peserta didik menukarkan pekerjaanya dengan teman sebangkunya.

Pendapat yang telah dituliskan tersebut selanjunya diberi komentar, kritik, atau saran oleh teman sebangkunya. Hal ini bertujuan untuk melatih peserta didik berpikir reflektif dan evaluatif tentang hasil kerjanya.

c. Sebagai tindak lanjut untuk melatih peserta didik menerapkan perilaku hemat energi dalam kesehariannya, guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas dalam kegiatan “Ayo, Kita Selesaikan (BS.

Hal 153)

d.Guru meminta masing-masing kelompok

(23)

6.Membangun penerimaan (Building Acceptance)

menempelkan hasil kerja pada tempat yang disediakan.

Kegiatan Penutup 1) Peserta didik dengan dibantu guru melakukan refleksi (materi apa yang sudah/belum dikuasai).

2) Guru mendorong peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan berupa keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik.

3) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.

4) Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikut-nya, yaitu:

Teknologi tidak ramah lingkungan.

15 e ni t

4. Pertemuan ke empat: (3

JP) Langkah

Pembelajaran

Sintak Model

Pembelajaran Deskripsi Alokasi

Waktu Kegiatan Pendahuluan a. Untuk memulai pembelajaran materi ini

guru dapat mengingatkan kembali jenis- jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui (seperti sinar matahari, angin, aliran air, panas bumi, dan kayu) dan yang tidak dapat diperbaharui (seperti minyak bumi dan batu bara).

Selanjutnya guru dapat menceritakan sejarah revolusi industri di Eropa, penggunaan kayu yang terlalu besar sehingga merusak lingkungan. Lalu menjelaskan pula sejarah penemuan minyak bumi dan mesin mobil dengan bahan bakar minyak bumi.

b. Guru dapat menjelaskan jenis-jenis sumber minyak bumi yaitu light crude oil dan heavy crude oil, teknologi pengolahannya yaitu kilang minyak serta dampak lingkungan yang disebabkan dari penambangan dan pemakaian minyak tersebut. Guru selanjutnya membimbing peserta didik untuk melakukan diskusi kelompok, untuk mengerjakan “Ayo, Kita Diskusikan” :

1. Apakah produksi minyak dari bebatuan dan pasir minyak “LIGHT CRUDE OIL” perlu untuk terus dilakukan? Jelaskan! Jika tidak, Kegiatan Inti **)

(24)

bagaimana alternatifnya?

2. Apakah manfaat dari produksi minyak dari bebatuan dan pasir minyak ³ LIGHT CRUDE OIL ´ seimbang dengan kerusakan yang diakibatkan? Jelaskan!

c. Guru dapat menjelaskan proses pembentukan batu bara, penggunaan batu bara di beberapa negara, dan dampak pembakaran batu bara terhadap lingkungan. Pada akhir materi ini guru dapat memberikan pertanyaan pada fitur

“Ayo, Kita Pikirkan” : Sumber batubara di Indonesia sangatlah melimpah. di Indonesia juga banyak pembangkit listrik yang membakar batubara untuk memutar turbin sehingga menghasilkan. Menurut pendapatmu, apa yang terjadi jika hal ini terus dilakukan dan apa dampaknya bagi lingkungan alam? Jelaskan jawabanmu.

untuk dipikirkan oleh peserta didik kemudian mendiskusikannya dengan teman sebangku.

d. Setelah mempelajari semua pokok bahasan guru mengarahkan peserta didik untuk membaca “Ayo, Kita Renungkan” : Semua sumber daya alam baik yang dapat diperbarui ataupun yang tidak dapt diperbarui belum dimaksimalkan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, sehingga masih banyak penduduk Indonesia yang kesejahteraannya masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah bangsa Indonesia belum mampu menciptakan teknologi untuk mengolahnya sebaik mungkin dengan teknologi yang tepat. Oleh karena itu, ayo kita sebagai generasi penerus bangsa belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat mengembangkan teknologi ini sehingga kesejahteraan bangsa Indonesia dapat meningkat! “.

Kegiatan Penutup • Peserta didik mereviu hasil kegiatan pembelajaran

• Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat laporan tentang sumber energy alternatif yang bisa dikembangkan dan paling sesuai atau yang paling mungkin dite-rapkan di sekitar lingkungan rumah masing-masing

(25)

• Mengingatkan peserta didik agar belajar lebih giat dalam memper-siapkan diri untuk menghadapi ulangan pada pertemuan berikutnya

C. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi c. Kisi-kisi:

Instrumen: lihat Lampiran 1A dan 1B

2. Sikap Sosial

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observadsi c. Kisi-kisi:

No, Butir Nilai (sikap spiritual) Indikator Jumlah

Butir 1 Mengagumi keteraturan dan kom-

pleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

Menerima perbedaan ciri-ciri fisik teman di kelasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan

1

2. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan ten- tang aspek fisik serta mewu- judkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

Menerima dengan ikhlas ciri-ciri fisik yang dimiliki sebagai karuni Tuhan.

1

No Butir Nilai (sikapsosial)

Indikator Jumla

h Butir 1 Kejujuran 1. Melakukan pengamatan terhadap variabel/objek yang

relevan.

2. Melakukan pengamatan dengan indera yang sesuai.

3. Mencatat hasil pengamatan sesuai kenyataan.

4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan/

percobaan sesuai data yang diperoleh.

1

2. Ketelitian 1. Melakukan pengamatan secara runtut.

2. Melakukan pengamatan secara detil.

3. Mencatat semua data/informasi yang diperoleh.

4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan/percobaan secara terperinci.

1

(26)

Instrumen: lihat Lampiran 2A dan 2B

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tulis b. Bentuk Instrumen : Uraian c. Kisi-kisi

IndikI Indikator butir soal Ininator

Ranah Kognitif/Jumlah soal

CC1 C2 C3 C4 C5 C6

Membedakan macam sumber energi ramah lingkungan

A1 Menjelaskan prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan

A5 Menjelaskan mekanisme kerja alat-alat yang

menerapkan teknologi ramah lingkungan

A4 B4 Menjelaskan mekanisme pengolahan dan

perolehan minyak bumi

A2 Mengidentifikasi bentuk aplikasi teknologi

ramah lingkungan pada beberapa bidang

A9, A7

A6

Menganalisis dampak penerapan teknologi tidak ramah lingkungan

A3

(27)

Menganalisis keuntungan penerapan teknologi ramah lingkungan

B1 A8 Menggolongan alat transportasi yang

menerapkan teknologi ramah lingkungan

A10 Menentukan penerapan sumber energi yang

tepat guna berdasarkan kondisi suatu daerah

B3 B5 Menjelaskan ide untuk menghemat

penggunaan energi

B2

Instrumen: lihat Lampiran 3A

D. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

LAMPIRAN 1A

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL (LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum

1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.

2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati 3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati

2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati 1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati C. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI Kelas: …

(28)

Semester : … Tahun Pelajaran : ...

Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...

Butir Nilai :

Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

Indikator Sikap :

1. Menerima perbedaan ciri-ciri fisik teman di kelasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

2. Menerima dengan ikhlas ciri-ciri fisik yang dimiliki sebagai karunia Tuhan.

LAMPIRAN 1B

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR SIKAP 1. Rumus Penghitungan Skor Akhir

Jumlah Perolehan Skor

Skor Akhir = --- x 4 Skor Maksimal

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 yaitu:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00 Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33 Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33 Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33

(29)

LAMPIRAN 2A

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL (LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum

1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.

2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila MEMENUHI 4 indikator 3 = apabila MEMENUHI 3 indikator 2 = apabila MEMENUHI 2 indikator 1 = apabila MEMENUHI 1 indikator

(30)

C. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

Kelas : …

Semester : …

Tahun Pelajaran : ...

Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...

Butir Nilai : Kejujuran dan Ketelitian

Indikator : 1. kejujuran

1. Melakukan pengamatan terhadap variabel/objek yang relevan.

2. Melakukan pengamatan dengan indera yang sesuai.

3. Mencatat hasil pengamatan sesuai kenyataan.

4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan/percobaan sesuai data yang diperoleh.

Indikator : 2. ketelitian

1. Melakukan pengamatan secara runtut.

2. Melakukan pengamatan secara detil.

3. Mencatat semua data/informasi yang diperoleh.

4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan/percobaan secara terperinci.

(31)

LAMPIRAN 2B

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR SIKAP SOSIAL 1. Rumus Penghitungan Skor Akhir

Jumlah Perolehan Skor

Skor Akhir = --- x 4 Skor Maksimal

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

1. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 yaitu:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00 Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33 Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33 Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33

(32)

Lampiran 3A

Penilaian Pengetahuan (Tes Tulis)

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Sumber energi yang paling aman bagi lingkungan adalah....

a. minyak bumi b. batubara c. energi matahari d. nuklir

2. Minyak mentah dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar seperti bensin, avtur, kerosin serta aspal. Prinsip dasar dalam pengolahan minyak mentah tersebut adalah....

a. pemanasan dan pemisahan berdasarkan titik didih b. penyaringan berdasarkan ukuran molekul

c. penyaringan berdasrkan berat jenis molekul

d. pemisahan berdasar kelarutannya pada pelarut tertentu

3. Pembakaran batubara untuk digunakan sebagai sumber energidapat memiliki beberapa dampak negatif. Berikut ini yang bukan merupakan dampak negatif dari pembakaran batubara yang tidak terkontrol adalah....

(33)

a. menghasilkan zat radioaktif b. menghasilkan gas natrium klorida c. menyebabkan gangguan pernapasan d. menyebabkan polusi udara

4. Bentuk aplikasi teknologi yang memberikan kemudahan bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya namun tetap menjaga kelestarian lingkungan baik sekarang maupun yang akan datang merupakan pengertian dari....

a. bioteknologi b. bioremediasi c. teknologi modern

d. teknologi ramah lingkungan

5. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip-prinsip teknologi yang tetap menjaga kelestarian lingkungan adalah....

a. menjaga keberlangsungan lingkungan dimasa depan

b. memperhatikan kesimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi c. menggunakan bahan-bahan yang tidak dapat didaur ulang d. menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui

6. Contoh aplikasi teknologi ramah lingkungan dalam bidang energi adalah sebagai berikut, kecuali....

a. teknologi biofuel b. teknologi osmosis balik c. teknologi panel surya d. teknologi geotermal

7. Teknologi penyediaan energi alternatif dengan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui berupa tumbuhtumbuhan disebut....

a. teknologi biofuel b. teknologi fuel cell c. teknologi biogas d. teknologi biopori

8. Keunggulan penggunaan panel surya untuk menghasilkan energi listrik sebagai berikut, kecuali....

a. tidak menghasilkan emisi rumah kaca b. mudah dipasang dan dikembangkan

c. panel surya dapat menghasilkan listrik meskipun di malam hari d. tidak menghasilkan gas SO2

9. Teknologi yang memanfaatkan panas yang ada dalam lapisan dalam bumi untuk digunakan dalam penyediaan energi listrik dilakukan dengan ....

a. geoelektrik b. geopower

(34)

c. geotermal d. geologi

10. Kendaraan-kendaraan berikut yang paling ramah lingkungan adalah ....

a. bus dengan mesin diesel b. bus dengan mesin motor listrik c. pesawat dengan bahan bakar avtur d. motor dengan bahan bakar minyak bumi B. Uraian

1. Biopori dapat dilakukan di sekitar rumah kita. Jelaskan manfaat diterapkan biopori di lingkungan dan apa dampaknya jika biopori tidak dilakukan?

2. Kegiatan apa yang dapat kamu lakukan untuk menghemat penggunaan energi? Berikan contohnya dalam kehidupan seharihari!

3. Sebagai penerus bangsa Indonesia teknologi manakah yang lebih baik dikembangkan antara teknologi pengolahan minyak bumi atau batubara dan teknologi pengubahan energi angin atau air menjadi energi listrik? Jelaskan.

4. Bagaimana teknik pemurnian air sederhana? Buatlah skema alatnya dan beri penjelasan!

5. Jelaskan potensi energi alternatif di Indonesia dan berikan contohnya!

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI A. Pilihan Ganda

1. A 2. C 3. B 4. D 5. C 6. A

7. C 8. D 9. A 10. B

B. Uraian

1. Selama proses fermentasi, kedelai akan mengalami perubahan baik fisik maupun kimianya. Protein kedelai dengan adanya aktivitas proteolitik kapang akan diuraikan menjadi asan-asam amino, sehingga nitrogen terlarutnya akan mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan dari nitrogen terlarut maka pH juga akan mengalami peningkatan. Nilai pH untuk tempe yang baik berkisar antara 6,3 sampai 6,5. Kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih mudah dicerna. Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dicerna

(35)

2. Kloning dilakukan dengan mengambil sel tubuh domba, misalnya sel kulitnya (sebut domba a). Lalu sang ilmuwan mengambil sel telur dari domba lain (kita sebut domba b). Sel kulit domba a diambil inti selnya saja dan sel telur domba b dihilangkan inti selnya. Inti sel domba a disuntikkan ke dalam sel telur domba b, selanjutnya sel tersebut akan Berkembang layaknya embrio dan diimplantasikan atau ditanam di rahim domba lain (domba c). Setelahnya akan lahir domba yang mirip dan identik dengan domba a.

3. Bahan pangan hasil bioteknologi yang sering ditemukan adalah tempe, tape, yogurt, keju, nata de coco dan kecap

4. Dampak negatif dari penggunaan bioteknologi adalah munculnya alergi pada saat mengonsumsi bahan makanan hasil rekayasa genetik, limbah dari proses pembuatan produk bioteknologi, dan produk minuman beralkohol menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol sehingga menyebabkan mabuk dan merusak kesehatan.

5. Transgenik perlu dikembangkan untuk. Menghasilkan keturunan yang memiliki kualitas yang unggul dan tahan hama

(36)

4.Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Tes Praktik b. Bentuk Instrumen :Lembar Observasi

c. Kisi-kisi :

Contoh: Keterampilan mengukur luas daun

No. Butir Nilai Indikator

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan sesuai spesikifasi.

2. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan 1.

Menyiapkan alat tetapi sebagian tidak sesuai spesikifasi.

dan bahan 3. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan tetapi tidak lengkap.

4. Tidak menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

1. Langkah pengukuran dilakukan dengan metode yang benar dan teliti.

2. Langkah pengukuran dilakukan dengan metode yang 2.

Melakukan benar dan tetapi kurang teliti.

pengukuran 3. Langkah pengukuran dilakukan dengan metode yang kurang benar.

4. Langkah pengukuran dilakukan dengan metode yang tidak benar.

1. Memperoleh hasil pengukuran luas daun dengan tingkat kesesuaian tinggi.

2. Memperoleh hasil pengukuran luas daun dengan 3. Hasil pengukuran

tingkat kesesuaian sedang.

3. Memperoleh hasil pengukuran luas daun dengan tingkat kesesuaian rendah.

4. Tidak memperoleh hasil pengukuran luas daun.

5. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan.

1. Teknik penilaian

Pada pertemuan yang keempat ini Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut : Metode/Teknik penilaian Bentuk Instrumen

Observasi LembarpengamatanSikapdanRubrik

TesTertulis TesUraiandanPilihanGanda

2. Instrumen penilaian

(37)

a. Penilaian Kompetensi Sikap Melalui Observasi

1. Lembar pengamatan Sikap Kegiatan Praktikum/observasi Instrumen

No Nama

Peserta didik

Jujur Teliti Hati-hati Rasa ingin

tahu Bertanggun

g jawab Jumlah Skor 1.

2.

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.

Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan

Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut

2. LembarPenilaian Antar Peserta Didik Instrumen:

Penilaian antar Peserta Didik Topik/Subtopik: ...

Tanggal Penilaian: ...

Nama Teman yang dinilai: ...

Nama Penilai:...

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran IPA - Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.

- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No Perilaku Dilakukan/muncul

YA TIDAK

1. Mau menerima pendapat teman

2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya ( - ) 3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan 4. Mau bekerjasama dengan semua teman

5. ...

Pengolahan Penilaian:

1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2

2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100 Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79 Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69 Kurang (K) <60

(38)

No Nama Skor Perilaku

Jumlah Nilai

1 2 3 4 5

1 …….

2 Ami 2 2 1 2 2 9

3

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

b. Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan 1. Tes Tulis

Soal Uraian Instrumen

Soal uraian :

1. Jelaskan prinsip-prinsip teknologi yang tidak ramah lingkungan !

2. Bila penggunaan teknologi tidak ramah lingkungan dilakukan terus menerus, apa akibatnya dalam kehidupan kita?

3. Sebutkan sumber energy alternative yang ada disekitar rumah kalian ! 4. Sebutkan kelebihan dan kekurangannya !

5. Sebagai penerus bangsa Indonesia teknologi manakah yang lebih baik dikembangkan antara teknologi pengolahan minyak bumi atau batu bara dan teknologi pengubahan energy angin atau air menjadi energy listrik? Jelaskan.

Kunci :

1. Beberapa prinsip teknologi tidak ramah lingkungan antara lain :

Teknologi tersebut menghasilkan sisa atau limbah yang dapat membahayakan lingkungan, sumber energy yang digunakan adalah sumber energi yang tidak dapat diperbarui, selain itu penerapan teknologi tidak ramah lingkungan ini kurang memperhatikan kelestarian lingkungan. ……….skor : 4

2. Akibat teknologi yang tidak ramah lingkungan adalah menyebabkan kerusakan alam

……….skor : 1 3. Biofuel ……….skor : 1

4. Pengolahannya lebih mudah dan bahannya mudah didapat …………skor : 1

5. Pada pembangkit listrik lebih baik menggunakan energy angin atau air dari pada minyak bumi atau batu bara, karena minyak bumi dan batu bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sedangkan angin dan air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. ………..skor : 3

2. ObservasiTerhadapDiskusi/ Tanya Jawab Instrumen

(39)

No Nama Siswa Kerja

sama Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana Jumlah Skor 1. ...

2. ………

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.

Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan

Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut

3. Penugasan Instrumen

1. Carilah sumber energy alternative yang mungkin bisa dikembangkan disekitar lingkungan rumah kalian, data apasaja, jelaskan!

2. Sebutkan kelebihan dan kekurangannya 6. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat / Bahan: Komputer, LCD

2. Lembar diskusi : - Ayo kita diskusikan a. Ayo kita pikirkan b. Ayo kita renungkan 3. Sumber Belajar : Buku IPA kelas IX

Lembar observasi

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100 Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79 Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69 Kurang (K) <60

Gambar

Gambar 9.6 (a) Skema Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Air,                           (b) Pembangkit Listrik yang Telah diterapkan di Masyarakat
Gambar 9.7 Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)
Gambar 9.11 Alat Transportasi Berbahan Bakar Hidrogen                           (a) Mobil Hidrogen, (b) Pesawat Hidrogen, (c) Sepeda Hidrogen
Gambar 9.10 Skema Hydrogen Power

Referensi

Dokumen terkait

1 sebutkan lima peralatan yang menghasilkan cahaya 2 untuk apa saja kamu memakai energi listrik. 3 sebutkan tiga kegunaan cahaya matahari 4 mengapa kita harus

 Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang contoh penerapan teknologi ramah lingkungan pada bidang energi, bidang transfortasi, bidang lingkungan, dan

diproses dalam tubuh dengan cara pembakaran sehingga menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas sehari hari.. Proses pembakaran kimia dalam tubuh dapat

 Peserta didik diminta mengidentifikasi dan menganalisis cara kerja berbagai produk teknologi ramah lingkungan dibidang energi?.

Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan laporan contoh penerapan teknologi ramah lingkungan dan energi alternatif di sekitar yang sesuai dalam

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas

▶ Konversi dari energi matahari menjadi energi listrik tidak akan menghasilkan limbah atau pollutant apapun.. Sehingga energi matahari dianggap yang paling ramah lingkungan, walaupun

TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik dapat :  Memahami konsep energi , berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan